• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014"

Copied!
582
0
0

Teks penuh

(1)

JADWAL

Tanggal Efektif : 4 Desember 2014 Tanggal Penjatahan : 10 Desember 2014 Masa Penawaran Umum : 8-9 Desember 2014 Tanggal Distribusi Obligasi dan Sukuk Ijarah secara Elektronik : 12 Desember 2014 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 15 Desember 2014 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT INDOSAT Tbk. (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT INDOSAT Tbk.

Kegiatan Usaha:

Penyelenggara Jaringan dan/atau Jasa Telekomunikasi Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia Alamat Kantor Pusat:

Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta 10110, Indonesia Telepon: (021) 30442615; Faksimili: (021) 30003757

Website: www.indosat.com Email: investor@indosat.com

Kantor-kantor Regional: Regional Jabotabek,Regional Sumatera,

Regional Jawa Barat & Jawa Tengah, Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Regional Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHUN 2014

DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP9.000.000.000.000,- (SEMBILAN TRILIUN RUPIAH) (”OBLIGASI BERKELANJUTAN I”) DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN

OBLIGASI BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHAP I TAHUN 2014 DENGAN POKOK OBLIGASI SEBESAR RP2.310.000.000.000,- (DUA TRILIUN TIGA RATUS SEPULUH MILIAR RUPIAH) (“OBLIGASI”)

DAN

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHUN 2014 DENGAN SISA IMBALAN IJARAH SEBESAR RP1.000.000.000.000,- (SATU TRILIUN RUPIAH) (”SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I”)

DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHAP I TAHUN 2014 DENGAN SISA IMBALAN IJARAH SEBESAR RP190.000.000.000,-

(SERATUS SEMBILAN PULUH MILIAR RUPIAH) (“SUKUK IJARAH”)

Obligasi ini terdiri dari 4 (empat) seri, yaitu Obligasi Seri A, Obligasi Seri B,Obligasi Seri C dan Obligasi Seri D yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertiikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (”KSEI”), dengan jumlah penawaran sebesar Rp2.310.000.000.000,- (dua triliun tiga ratus sepuluh miliar Rupiah), dengan syarat-syarat dan ketentuan Obligasi antara lain sebagai berikut: Seri A : Sebesar Rp950.000.000.000,- (sembilan ratus lima puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,0% (sepuluh koma nol persen) per tahun, berjangka

waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi.

Seri B : Sebesar Rp750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,3% (sepuluh koma tiga persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi

Seri C : Sebesar Rp250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,5% (sepuluh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi

Seri D : Sebesar Rp360.000.000.000,- (tiga ratus enam puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,7% (sepuluh koma tujuh persen) per tahun, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 12 Maret 2015 sedangkan Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi akan dibayarkan pada tanggal 12 Desember 2017 untuk Obligasi Seri A, tanggal 12 Desember 2019 untuk Obligasi Seri B, pada tanggal 12 Desember 2021 untuk Obligasi Seri C dan pada tanggal 12 Desember 2024 untuk Obligasi Seri D.

Sukuk Ijarah ini ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah. Sukuk Ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertiikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan atas nama KSEI, dengan jumlah penawaran sebesar Rp190.000.000.000,- (seratus sembilan puluh miliar Rupiah) dengan syarat-syarat dan ketentuan Sukuk antara lain sebagai berikut:

Seri A : Sebesar Rp64.000.000.000,- (enam puluh empat miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp6.400.000.000,- (enam miliar empat ratus juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi.

Seri B : Sebesar Rp16.000.000.000,- (enam belas miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp1.648.000.000,- (satu miliar enam ratus empat puluh delapan juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi.

Seri C : Sebesar Rp110.000.000.000,- (seratus sepuluh miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp11.550.000.000,- (sebelas miliar lima ratus lima puluh juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi.

Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah pertama akan dibayarkan pada tanggal 12 Maret 2015 sedangkan Cicilan Imbalan Ijarah terakhir sekaligus Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Sukuk Ijarah akan dibayarkan pada tanggal tanggal 12 Desember 2017 untuk Sukuk Ijarah seri A, 12 Desember 2019 untuk Sukuk Ijarah Seri B, pada tanggal 12 Desember 2021 untuk Sukuk Ijarah Seri C.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH INI TIDAK DIJAMIN DENGAN AGUNAN KHUSUS BERUPA BENDA ATAU PENDAPATAN ATAU AKTIVA LAIN MILIK PERSEROAN DALAM BENTUK APAPUN SERTA TIDAK DIJAMIN OLEH PIHAK LAIN MANAPUN. SELURUH KEKAYAAN PERSEROAN, BAIK BERUPA BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI, KECUALI AKTIVA PERSEROAN YANG DIJAMINKAN SECARA KHUSUS KEPADA PARA KREDITURNYA, MENJADI JAMINAN ATAS SEMUA UTANG PERSEROAN KEPADA SEMUA KREDITURNYA YANG TIDAK DIJAMIN SECARA KHUSUS ATAU TANPA HAK ISTIMEWA TERMASUK OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH INI SECARA PARI PASSU BERDASARKAN PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, SESUAI DENGAN PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

SETELAH SATU TAHUN SEJAK TANGGAL PENJATAHAN, PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) ATAS OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH YANG BELUM JATUH TEMPO, BAIK SELURUHNYA ATAU SEBAGIAN DENGAN HARGA PASAR. DALAM HAL PERSEROAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH, MAKA PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) TERSEBUT SEBAGAI PELUNASAN ATAU SEBAGAI OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH YANG DIBELI KEMBALI UNTUK DISIMPAN DAN YANG DIKEMUDIAN HARI DAPAT DIJUAL KEMBALI DAN/ATAU UNTUK DIBERLAKUKAN SEBAGAI PELUNASAN. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAN / ATAU SUKUK IJARAH BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH. PENGUMUMAN TERSEBUT WAJIB DILAKUKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI.

RISIKO USAHA UTAMA YANG MUNGKIN DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH PERSAINGAN DARI PARA PEMAIN LAMA DAN PARA PEMAIN BARU DALAM INDUSTRI DAPAT MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF BAGI BISNIS JASA SELULAR PERSEROAN, TERMASUK DI DALAMNYA MUNCULNYA KEBERADAAAN BISNIS OTT (OVER THE TOP) DI INDUSTRI TELEKOMUNIKASI RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM BAB VI PADA PROSPEKTUS. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG, SELAIN ITU TIDAK TERTUTUP KEMUNGKINAN PERSEROAN MELAKUKAN BUY BACK DI PASAR TERBUKA SETELAH SATU TAHUN SEJAK TANGGAL PENJATAHAN.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA KSEI. OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK MELALUI KSEI DAN AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. Dalam rangka penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang (Obligasi dan Sukuk

Ijarah) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Peindo”):

AAA(idn) idAAA

(Triple A) (Triple A)

AAA(idn) idAAAsy

(Triple A Syariah) (Triple A Syariah) Untuk keterangan lebih lanjut tentang hasil pemeringkatan tersebut dapat dilihat pada Bab XVIII Prospektus

Obligasi dan Sukuk Ijarah ini Dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”)

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah serta para Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah Perseroan.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH

(2)

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I dengan target dana yang dihimpun Rp9.000.000.000.000,- (sembilan triliun Rupiah) dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) kepada OJK di Jakarta dengan surat No. 074/E00-E00A/FIN/14 tanggal 25 September 2014 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No.3608 (“UUPM”) dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi dan Sukuk Ijarah pada Bursa Efek Indonesia, sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No.SP-03/BEI.PG2/09-2014 tanggal 24 September 2014 sebagaimana diubah dengan Ad-SP-001/BEI.PG2/11-2014 tanggal 26 November 2014, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia. Apabila syarat-syarat pencatatan di Bursa Efek Indonesia tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum batal demi hukum dan pembayaran pesanan Obligasi dan Sukuk Ijarah wajib dikembalikan kepada para pemesan Obligasi dan Sukuk Ijarah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah yang sebagian dicantumkan pada Bab XX dalam Prospektus ini tentang Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah dan Peraturan No.IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep- 122/BL/ 2009 Tanggal 29 Mei 2009.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, pendapat dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak Terailiasi dilarang memberikan keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah dan Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya dengan tegas menyatakan tidak terailiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun secara tidak langsung sesuai dengan deinisi Pihak Terailiasi dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan ailiasi dapat dilihat pada pada Bab XIII tentang Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah dan Bab XIV tentang Lembaga dan Profesi Penunjang Dalam Rangka Penawaran Umum.

PENAWARAN UMUM “OBLIGASI BERKELANJUTAN I DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I” INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR REPUBLIK INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA KEGIATAN USAHA YANG MENDASARI PENERBITAN SUKUK IJARAH TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH SERTA MENJAMIN BAHWA SELAMA PERIODE SUKUK IJARAH KEGIATAN USAHA YANG MENDASARI PENERBITAN SUKUK IJARAH TIDAK AKAN BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM ANGKA 1 HURUF B PERATURAN BAPEPAM DAN LK NO.IX.A.13 TENTANG PENERBITAN EFEK SYARIAH.

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...i

DEFINISI DAN SINGKATAN ... iii

RINGKASAN ...xxiii

I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN ...1

II. OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG TELAH DITERBITKAN PERSEROAN ...14

III. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ...19

IV. PERNYATAAN UTANG ...21

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ...39

VI. RISIKO USAHA ...84

VII. KEJADIAN ATAU TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ...100

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ...101

A. Riwayat Singkat Perseroan ...101

B. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ...107

C. Pengurusan dan Pengawasan ...107

D. Sumber Daya Manusia ...117

E. Keterangan Ringkas Tentang Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum ...121

F. Keterangan Ringkas Tentang Entitas Anak Yang Dimiliki Langsung ...122

G. Keterangan Ringkas Tentang Entitas Anak Yang Tidak Dimiliki Langsung ...142

H. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan antara Perseroan dengan Pemegang Saham Dan Entitas Anak Yang Dimiliki Langsung Dan Tidak Langsung ...149

I. Keterangan Mengenai Kelompok Usaha Perseroan ...150

J. Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga ...153

K. Transaksi dengan Pihak-Pihak Ailiasi ...178

L. Asuransi ...180

M. Perkara yang Dihadapi Perseroan, Entitas Anak, Direksi, Dan Dewan Komisaris ...181

N. Aset Tetap yang dimiliki Perseroan ...188

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ...189

A. Umum ...189

B. Kegiatan Usaha ...194

C. Fasilitas dan Infrastruktur ...215

D. Prospek Usaha ...220

E. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ...223

F. Perizinan Lingkungan ...229

G. Tata Kelola Perusahaan ...229

(4)

X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ...232

XI. EKUITAS ...237

XII. PERPAJAKAN ...238

XIII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ...240

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN ...242

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ...245

XVI. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ...265

XVII. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ...471

XVIII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ...500

XIX. ANGGARAN DASAR PERSEROAN ...505

XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH...531

XXI. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT...535

XXII. AGEN PEMBAYARAN ...542

(5)

DEFINISI DAN SINGKATAN

2G : Generasi kedua dari teknologi telepon tanpa kabel yang terdiri dari

GSM, Interim Standar-95 (IS-95) dan teknologi personnel digital cellular (PDC).

3G (3rd Generation) : Generasi ketiga dari standar telekomunikasi bergerak, termasuk

Wideband Code Division Multiple Access/Universal Mobile Telecommunication System (WCDMA/UMTS).

3.5G : Sebuah protokol telekomunikasi bergerak yang memberikan jalur

evolusi untuk jaringan 3G dan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar, yaitu sampai dengan 14,4 Mbps dari jaringan ke arah perangkat pelanggan.

Acasia : Acasia Communication Sdn. Bhd.

ACPL : Asean Cableship Pte., Ltd.

ADS : American Depositary Share, suatu jenis efek yang menunjukkan

kepemilikan atas saham oleh penerbit asing swasta, sebagaimana dibuktikan dengan ADR. Masing-masing dari ADS Perseroan mewakili 50 lembar saham yang telah Perseroan keluarkan.

ADR : American Depositary Receipt.

Agen Pembayaran : KSEI, yang ditunjuk berdasarkan perjanjian tertulis oleh Perseroan,

yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi, serta denda (jika ada),Cicilan Imbalan Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah, dan Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan (jika ada) kepada Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan, dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran.

Agen Penjualan : Pihak yang menjual Obligasi dan Sukuk Ijarah dalam suatu

Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah, tanpa kewajiban untuk membeli Obligasi dan Sukuk Ijarah.

Agunan Dan Jaminan Yang

Diperkenankan : a. Agunan dan jaminan Perseroan atau Anak Perusahaan yang telah ada dan/atau yang sedang dalam proses pemberian jaminannya pada saat ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan bahwa apabila aktiva yang dijadikan obyek agunan dan jaminan tersebut telah dilepaskan sebagai jaminan, maka aktiva tersebut dapat diikat lagi sebagai agunan dan jaminan untuk kepentingan pihak selain dari Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk Ijarah;

(6)

c. Agunan dan jaminan yang diberikan untuk proses tender atau deposit, atau untuk menjamin pembayaran pajak, bea masuk, atau sewa;

d. Agunan dan jaminan yang diberikan untuk menjamin kewajiban-kewajiban tertentu sehubungan dengan utang dagang Perseroan atau Anak Perusahaan yang lazim dilakukan dalam usahanya masing-masing sehari-hari;

e. Agunan dan jaminan sehubungan dengan pencadangan pajak yang terutang;

f. Agunan dan jaminan untuk pembiayaan perolehan aktiva

melalui kredit pada umumnya, kredit ekspor atau supplier,

maupun pembiayaan vendor atau sewa guna usaha, dimana

aktiva tersebut akan menjadi obyek agunan dan jaminan untuk pembiayaan tersebut dan dalam hal masih dibutuhkan tambahan agunan dan jaminan dalam rangka pembiayaan tersebut, maka pemberian agunan dan jaminan tambahan tersebut diperkenankan sepanjang agunan dan jaminan tambahan tersebut diberikan dalam nilai yang wajar sesuai dengan praktek umum perbankan;

g. Agunan dan jaminan yang timbul karena keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau yang telah dilaksanakan oleh aparat hukum yang berwenang;

h. Agunan dan jaminan yang diberikan dalam rangka pembiayaan pelaksanaan proyek kerjasama Perseroan atau Anak Perusahaan dengan pihak lain di mana pembiayaan atas proyek tersebut diberikan oleh pihak lain (termasuk pihak dengan siapa Perseroan atau Anak Perusahaan bekerja sama);

i. Agunan dan jaminan atas aset lainnya dari Perseroan yang timbul dari pembangunan atau ekspansi usaha Perseroan yang nilainya tidak akan melebihi 10% (sepuluh persen) dari total aset Perseroan sebagaimana ternyata dalam laporan keuangan Perseroan terakhir yang telah diaudit;

j. Agunan dan jaminan yang terkait dengan Penjualan Aset yang Diperkenankan.

Akad Ijarah : Suatu akad yang ditandatangani pada tanggal 24 September 2014

antara Perseroan dengan Wali Amanat Sukuk Ijarah sehubungan dengan pengalihan Obyek Ijarah, berikut perubahan-perubahan dan penambahan-penambahan atasnya.

Anak Perusahaan atau Entitas

Anak : Perusahaan-perusahaan yang: (a) pemilikan atas saham-sahamnya baik secara langsung maupun tidak langsung dikuasai oleh Perseroan dalam jumlah 50% (lima puluh persen) dari total saham yang dikeluarkan dalam perusahaan yang bersangkutan; dan (b) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

APCN : Asia-Paciic Cable Network yaitu Sistem Komunikasi Kabel Laut

yang digunakan sebagai sirkit internasional ke Asia Pasiik.

ARPU : Average Revenue Per User, suatu evaluasi statistik untuk mengukur

basis pelanggan operator selular, yang dihitung dengan membagi pendapatan recurring dari jasa selular pra bayar dan pasca bayar

(biaya penggunaan, jasa nilai tambah, pendapatan interkoneksi

dan biaya langganan bulanan), tidak termasuk pendapatan

non-recurring seperti biaya aktivasi dan lelang khusus nomor telepon,

(7)

ARPM : Pendapatan rata-rata bulanan per menit (dalam Rupiah), yang dihitung dengan membagi pendapatan bulanan dari jasa selular prabayar dan pasca bayar, tidak termasuk pendapatan nonrecurring

seperti biaya aktivasi dan lelang khusus nomor telepon, untuk periode relevan, dengan jumlah menit (yang sudah tertagih dan belum tertagih) dari panggilan keluar penggunaan selular pra bayar dan pasca bayar oleh pelanggan untuk periode tertentu.

Artajasa : PT Artajasa Pembayaran Elektronis.

Aset Infrastruktur Aktif : Berarti iber, peralatan transmisi dan jaringan akses radio.

ATH : Asean Telecom Holdings Sdn Bhd.

ATM : Asynchronous Transfer Mode, yaitu standar protokol

packet-switching protocol untuk mengirim dan menerima data melalui cell relay uniform (53-byte cells), dimana informasi untuk beberapa jenis

layanan, seperti suara, video atau data disampaikan di dalam cells

yang kecil dan berukuran tetap.

Axis : PT Axis Telekom, sebelumnya bernama PT Natrindo Telepon Selular.

Backbone : Tingkat tertinggi dalam hirarki jaringan dan dirancang untuk

menyalurkan traik yang sangat besar. Backbone dapat berupa

switched (sistem switching) (menggunakan ATM, frame relay atau

keduanya) atau routed (hanya menggunakan routers dan tidak

adaswitches). Link transmisi antara nodes atau fasilitas switching dapat berupa jaringan gelombang mikro, kabel laut, satelit, serat optik atau teknologi transmisi lainnya.

Bagian Penjaminan : Bagian penjaminan dari masing-masing Penjamin Emisi Obligasi dan

Sukuk Ijarah dalam Penawaran Umum ini, yang telah mengikatkan

diri dengan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli

sisa Obligasi dan Sukuk Ijarah yang tidak habis terjual kepada Masyarakat pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum.

Bandwidth : Kapasitas saluran komunikasi.

Bapepam : Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 ayat 1 UUPM atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Bapepam dan LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana

dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

bps : bits per second.

BRTI : Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia.

BSS : Bagian dari jaringan selular yang digunakan untuk menyalurkan traik

dan signaling antara telepon genggam dan sub-system jaringan switching.

BTEL : PT Bakrie Telecom Tbk.

BTS : Base Transceiver Station, suatu mobile phone base station yang

terdiri dari pemancar radio dan unit penerima yang digunakan untuk menyalurkan dan menerima suara dan data ke dan dari telepon bergerak di suatu sel area tertentu.

(8)

Bunga Obligasi : Jumlah bunga Obligasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Bursa Efek : Bursa efek sebagaimana dideinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM,

dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, di mana Obligasi dan Sukuk Ijarah dicatatkan.

BWA : Broadband Wireless Access 2,3 GHz.

Calling Card : Kartu/nomor selular yang hanya digunakan untuk satu kali pakai

(sampai pulsa perdananya menjadi nol/tidak mencukupi untuk digunakan lagi) sejak digunakan untuk pertama kalinya dan tidak pernah dilakukan pengisian kembali.

CDMA : Code Division Multiple Access, suatu teknologi transmisi dimana

setiap transmisi dikirimkan ke beberapa frekuensi dan suatu kode tertentu diberikan untuk setiap pengiriman data atau suara, yang dapat membuat beberapa pengguna menggunakan spektrum frekuensi yang sama.

churn rate : Deaktivasi (pemberhentian) pelanggan untuk suatu periode tertentu,

yang dihitung dengan membagi jumlah deaktivasi baik secara sukarela maupun tidak sukarela selama suatu periode tertentu dengan jumlah rata-rata pelanggan pada periode yang sama.Jumlah rata-rata pelanggan selular adalah jumlah dari total pelanggan selular aktif pada awal dan akhir bulan dibagi dua.

Cicilan Imbalan Ijarah : Bagian dari Imbalan Ijarah yang wajib dibayar oleh Perseroan kepada

Pemegang Sukuk Ijarah sebagai imbalan atas manfaat yang diterima oleh Perseroan atas dasar Akad Ijarah, yang pembayarannya akan dilakukan pada setiap Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Daftar Pemegang Rekening : Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan

tentang kepemilikan Obligasi dan/atau Sukuk Ijarah oleh seluruh Pemegang Obligasi atau Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi dan/atau Sukuk Ijarah, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi dan/atau Pemegang Sukuk Ijarah berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

Dolar AS atau AS$ : Mata uang negara Amerika Serikat.

DPI : Daftar Penawaran Interkoneksi.

EBITDA : Untuk setiap periode adalah jumlah laba usaha (yang dihitung

sebelum beban pendanaan (inance cost), pajak, pendapatan

(9)

Efek : Surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan setiap derivatif dari Efek.

Efek Syariah : Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan

pelaksanaannya yang akad, cara dan kegiatan usaha yang menjadi landasan penerbitannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.

Efektif : Terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan

Pendaftaran yang ditetapkan dalam Pasal 74 UUPM juncto ketentuan Peraturan No.IX.A.2 yaitu:

a. Atas dasar lewatnya waktu yaitu: 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap; atau 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

b. Atas dasar penyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

Ekuitas : Jumlah aset dikurangi jumlah kewajiban, dimana jumlah kewajiban

tidak termasuk seluruh pinjaman anggota Grup kepada pemegang saham Perseroan (baik langsung maupun tidak langsung) yang mempunyai kedudukan subordinasi terhadap Pinjaman.

Emisi : Penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah oleh Perseroan untuk

ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

Perseroan : PT Indosat Tbk.

i ber optic atau serat optik : Media transmisi yang dibangun dari bahan gelas yang sangat murni dan konsisten dimana sinyal digital ditransmisikan sebagai kecepatan cahaya. Kabel serat optik mempunyai kapasitas transmisi yang lebih besar dengan tingkat gangguan sinyal yang lebih rendah dibandingkan dengan kabel tembaga yang biasa digunakan.

FM : PT First Media Tbk.

frame net atau frame relay : Bentuk sistem packet switching yang memecah data menjadi paket data kecil yang dikenal dengan nama “frame”, yang dilengkapi dengan alat deteksi kesalahan dan pengecekan atas perbaikan yang lebih baik daripada bentuk packet switching yang biasa.

FWA : Fixed Wireless Access service, pelayanan telekomunikasi bergerak

terbatas yang terhubung dengan suatu kode area

FWL : Fixed Wire Line service, jaringan tetap yang diselenggarakan dalam

cakupan wilayah tertentu, menggunakan jaringan kabel (wireline access).

Gateway : Gerbang masuk/keluar pada jaringan komunikasi yang melayani

sambungan internasional.

GPRS : General Packet Radio Services, suatu standar komunikasi selular

yang mendukung kapasitas Bandwidth yang besar, terutama untuk

pengiriman dan penerimaan data, termasuk e-mail dan aplikasi

(10)

Grup : Perseroan dan Entitas Anak.

GSM : Global System for Mobile Communications, suatu sistem

telekomunikasi selular digital yang distandarisasi oleh European Telecommunications Standards Institute yang didasarkan pada

rancangan transmisi digital dan jaringan selular dengan daya jelajah di seluruh Eropa, Jepang dan berbagai negara lainnya.

Hari Bank : Setiap hari di mana bank-bank di Jakarta buka untuk menjalankan

kegiatan operasi bank secara penuh dan Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

Hari Bursa : Hari di mana Bursa Efek menyelenggarakan kegiatan bursa efek,

yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional atau hari libur lainnya sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah, atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

Hari Kalender : Tiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius

tanpa kecuali.

Hari Kerja : Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional,

atau hari libur lain yang ditetapkan oleh Pemerintah.

HSDPA : High-Speed Downlink Packet Access, suatu layanan paket data

atau protocol di 3G (WCDMA/UMTS) standar untuk transmisi data downlink dengan kecepatan sampai dengan 14,4 Mbps.

Hutchison : PT Hutchison CP Telecommunication.

IAPI : Institut Akuntan Publik Indonesia.

ICL : Indonesia Communications Limited.

ICLS : Indonesia Communications Pte., Ltd., pada tanggal 11 September

2009 ICLS telah mengubah nama menjadi Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte., Ltd. (“Qtel Asia”), kemudian pada tanggal 7 Maret 2013, Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. mengganti namanya menjadi Ooredoo Asia Pte. Ltd.

IFB : Indosat Finance Company B.V.

IIFB : Indosat International Finance Company B.V.

Imbalan Ijarah : Jumlah keseluruhan dana yang wajib dibayarkan oleh Perseroan

kepada Pemegang Sukuk Ijarah sehubungan dengan Emisi berdasarkan Dokumen Emisi, yang berupa Cicilan Imbalan Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah dan Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan (jika ada) yang harus dibayar oleh Perseroan selama berlakunya Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

IMBV : Indosat Mentari Company B.V.

IM2 : PT Indosat Mega Media.

(11)

Investasi Keuangan : Berarti:

(a) investasi dalam obligasi Pemerintah AS dan obligasi Pemerintah Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 365 hari sejak tanggal perolehan, dengan ketentuan bahwa jumlah investasi di obligasi Pemerintah Indonesia pada suatu waktu yang sedang berjalan, bersama-sama dengan jumlah investasi di Sertiikat Bank Indonesia (“SBI”) yang dibuat berdasarkan ayat (c) di bawah, tidak akan melebihi jumlah keseluruhan sebesar AS$50 juta (atau dengan nilai dalam mata uang lain yang setara dengannya); (b) investasi dalam deposito berjangka, sertiikat deposito dan

deposito pasar uang yang jatuh tempo dalam waktu 90 hari sejak tanggal perolehan yang diterbitkan bank atau perusahaan perwalian berdasarkan hukum Amerika Serikat atau negara bagiannya, Australia, Belgia, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Hong Kong, Belanda, Selandia Baru, Qatar atau Singapura yang memiliki modal, surplus dan keuntungan yang belum terbagi dengan jumlah melebihi AS$500 juta dan yang memiliki utang jangka panjang dengan rating “A-3” atau “A-” atau lebih tinggi menurut Moody’s atau S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia baik lembaga pemeringkat nasional maupun internasional.

(c) SBI yang jatuh tempo dalam waktu 365 hari sejak perolehan; dengan ketentuan bahwa jumlah investasi dalam SBI pada suatu waktu yang masih berjalan, bersama dengan jumlah investasi di obligasi Pemerintah Indonesia yang dibuat berdasarkan ayat (a) di atas, tidak melebihi jumlah keseluruhan sebesar AS$50 juta (atau dengan nilai dalam mata uang lain yang setara dengannya); (d) kewajiban pembelian kembali dengan jangka waktu tidak lebih

dari 30 hari untuk efek yang mendasari dari tipe-tipe yang dideskripsikan dalam ayat (a) yang ditandatangani dengan: (i) bank yang memenuhi kualiikasi yang dijelaskan dalam ayat (b) di atas, atau (ii) pedagang efek primer pemerintah yang melapor kepada Market Reports Division, Federal Reserve Bank of New York;

(e) investasi dalam surat berharga yang jatuh tempo tidak lebih dari 90 hari setelah tanggal perolehan, yang diterbitkan oleh suatu korporasi (selain ailiasi dari Perseroan) yang diterbitkan dan diatur berdasarkan hukum Amerika Serikat yang pada saat investasi dilaksanakan memiliki peringkat “P-1” (atau lebih tinggi) menurut Moody’s atau “A-1” (atau lebih tinggi) menurut S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional);

(12)

(g) obligasi langsung (atau sertiikat yang mewakili kepemilikan kepentingan dalam obligasi tersebut) dari setiap negara bagian Amerika Serikat (termasuk setiap agensi atau badan) untuk pembayarannya dimana dengan itikad penuh dan kredit atas negara bagian tersebut dijaminkan dan tidak dapat ditebus dan ditarik kembali pada opsi penerbit; dengan ketentuan bahwa (i) utang jangka panjang negara bagian tersebut diberi peringkat “A-3” atau “A-” atau lebih tinggi menurut Moody’s atau S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional), dan (ii) obligasi tersebut jatuh tempo dalam waktu 180 hari sejak tanggal perolehan tersebut; (h) investasi dalam efek utang yang jatuh tempo tidak lebih dari

365 hari setelah tanggal perolehan yang diterbitkan suatu perusahaan (selain ailiasi dari Perseroan), yang pembayaran pokoknya dijamin oleh bank atau perusahaan perwalian yang memenuhi persyaratan yang dideskripsikan dalam ayat (b) deinisi ini; dengan ketentuan bahwa jumlah investasi dari suatu waktu yang masih berjalan tidak melebihi AS$10 juta;

(i) investasi dalam reksadana pasar uang yang pada saat investasi dilaksanakan memiliki peringkat “Aa2” (atau lebih tinggi) menurut Moody’s atau peringkat “AA” (atau lebih tinggi) menurut S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional); dan

(j) investasi pada tipe yang dideskripsikan pada ayat (b) dan (c) di atas yang diterbitkan oleh atau dibuat dengan setiap bank yang didirikan atau diberi izin untuk beroperasi berdasarkan hukum Republik Indonesia yang utang jangka panjangnya diberi peringkat “A” atau lebih tinggi menurut setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional dan yang memiliki modal dan surplus lebih dari AS$200 juta; dengan ketentuan investasi tidak lebih dari AS$100 juta yang mungkin dibuat dalam suatu entitas pada suatu tanggal.

IP : Internet Protocol, yaitu metode mengirimkan data antar komputer

melalui jaringan internet.

IPBV : Indosat Palapa Company B.V.

IRU : Indefeasible Right of Use, yaitu penggunaan sirkit tertentu di dalam

SKKL.

ISDN : Integrated Services Digital Network, yaitu suatu sistem yang

mengintegrasikan transmisi suara, data dan gambar.

ISP : Internet Service Provider, suatu perusahaan yang menyediakan

akses ke internet dengan menyediakan interface ke internet

backbone.

ISPL : Indosat Singapore Pte., Ltd.

(13)

IPVPN : International Protocol Virtual Private Network, layanan packet-based

IP routing yang memberikan fasilitas transaksi data ekonomi di antara lokasi-lokasi pelanggan selama menjaga tingkat kerahasiaan, keandalan dan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh bisnis yang berkembang begitu pesat. Layanan IP VPN memberikan konektivitas yang leksibel dari satu titik ke titik lainnya mana saja dengan menggunakan Internet Protocol dan memungkinkan kegiatan-kegiatan bisnis untuk berkomunikasi secara rahasia dengan kantor-kantor cabangnya, bertukar saluran jaringan kerja korporasi, dan menciptakan komunikasi dengan pihak ketiga yang dipercaya yang berlokasi di wilayah dengan biaya jaringan kerja yang rendah

Jadwal Emisi : Jadwal waktu Penawaran Umum yang ditentukan bersama oleh

Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah sebagaimana diuraikan dalam Prospektus.

Jaringan Pintar atau IN

(Intelligent Network) : Sistem basis data dan prosesor aplikasi yang terpusat yang memungkinkan penyedia jaringan dan jasa telekomunikasi menciptakan, melaksanakan dan mengatur jasa suara dan data untuk PSTN, jaringan bergerak selular, jaringan tetap nirkabel dan internet.

Jumlah Terutang : Semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada

Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk Ijarah sehubungan dengan ataupun berdasarkan Obligasi dan Sukuk Ijarah yang diterbitkan dan ditawarkan melalui Penawaran Umum, baik berupa Pokok Obligasi, Bunga Obligasi, Cicilan Imbalan Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah, maupun denda dan kewajiban pembayaran ataupun penggantian lainnya (jika ada), yang terutang dari waktu ke waktu. Kegiatan Restrukturisasi

Perseroan : Tindakan restrukturisasi yang akan dilakukan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dari waktu ke waktu dalam rangka menjadi full network and service provider terpadu terfokus pada selular, yang terdiri dari:

a. Tindakan menjual, menyewakan atau dengan cara lain mengalihkan aktiva dan bisnis Perseroan di bidang Kegiatan Usaha Utama Perseroan (termasuk namun tidak terbatas pada peralihan segala perjanjian dan hak-hak kontraktual) kepada Anak Perusahaan Perseroan dan menjual saham-saham Perseroan dalam Anak Perusahaan tersebut sepanjang tidak menyebabkan kepemilikan saham oleh Perseroan dalam Anak Perusahaan tersebut menjadi kurang dari 51% (lima puluh satu persen);

b. Tindakan menggabungkan bidang usaha di antara Anak Perusahaan;

c. Tindakan menjual, membeli atau dengan cara lain merestrukturisasi kepemilikan saham atau kepemilikan Perseroan atau Anak Perusahaan di luar kegiatan Usaha Utama Perseroan;

d. Tindakan Penjualan Aset Yang Diperkenankan;

(14)

Kegiatan Usaha Utama

Perseroan : Kegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta informatika, dan/atau jasa teknologi konvergensi yang untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama meliputi:

a. Menyelenggarakan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta informatika dan/atau jasa teknologi konvergensi termasuk namun tidak terbatas pada penyelenggaraan jasa teleponi dasar, jasa multimedia, jasa internet teleponi untuk keperluan publik, jasa interkoneksi internet, jasa akses internet, jaringan telekomunikasi bergerak dan jaringan telekomunikasi tetap; dan b. Menyelenggarakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman

uang melalui jaringan telekomunikasi serta informatika dan/atau teknologi konvergensi.

Kejadian Kelalaian : Salah satu atau lebih dari kejadian yang disebut dalam Pasal 9

Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan yang tercantum dalam Bab XVIII mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah.

Kompensasi Kerugian Akibat

Keterlambatan : Jumlah yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah sebagai akibat dari kelalaian atau keterlambatan Perseroan memenuhi kewajiban pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan/atau pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah.

Konirmasi Tertulis : Laporan konirmasi tertulis dan/atau laporan-laporan saldo Obligasi

dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dan konirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Kustodian : Pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan

dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Lintasarta : PT Aplikanusa Lintasarta.

LMD : PT Lintas Media Danawa.

MA : Mahkamah Agung

M2A : PT Multi Media Asia Indonesia.

Masa Penawaran Umum : Jangka waktu selama dapat diajukan pemesanan Obligasi dan

Sukuk Ijarah oleh Masyarakat sebagaimana diatur dalam Jadwal Emisi.

Masyarakat : Perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara

Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.

Menara Indosat : Struktur menara telekomunikasi yang dirancang dan didirikan

khusus untuk mendukung antena untuk transmisi atau reception dan retransmission dari sinyal elektronik dalam Kegiatan Usaha Utama

Perseroan, termasuk struktur sipil dan mekanikal dan interest pada

(15)

Menkominfo : Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Mhz : Megahertz atau 1 juta hertz, dimana hertz adalah satuan frekuensi.

MIDI : Layanan data tetap, yang termasuk multimedia, komunikasi data

dan layanan internet.

MMS : Multimedia Messaging Service, yaitu sistem telekomunikasi selular

yang dapat mengirimkan pesan SMS dalam bentuk graik, suara atau komponen video.

Modal Konsolidasi Yang

Disesuaikan : Modal (ekuitas) konsolidasi Perseroan dikurangi dengan aset tidak berwujud.

MPLS : Multi-Protocol Label Switching, jaringan data komunikasi teknologi

yang dapat meningkatkan eisiensi arus data traik melalui trafic management pattern yang mengklasiikasikan data berdasarkan

aplikasi.

Mobile Internet : Akses nirkabel internet melalui tower selular ke komputer, mobile phone dan perangkat digital lain yang menggunakan modem portable.

Network JV : Sebuah perusahaan yang berbadan hukum atau tidak berbadan

hukum (termasuk setiap korporasi atau perseroan terbatas), asosiasi, rekanan atau usaha patungan, dimana Perseroan atau anak perusahaannya memiliki minimal kepemilikan saham 25%, didirikan sehubungan dengan Pengaturan Network Sharing dan salah satu anak perusahaannya.

Obligasi : Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014.

Obligasi Berkelanjutan : Obligasi Berkelanjutan I Indosat, yang akan ditawarkan oleh

Penjamin Emisi Obligasi kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp9.000.000.000.000,- (sembilan triliun Rupiah).

Obligasi II : Obligasi Indosat II Tahun 2002 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan/

atau Mengambang.

Obligasi III : Obligasi Indosat III Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

Obligasi IV : Obligasi Indosat IV Tahun 2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

Obligasi V : Obligasi Indosat V Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

Obligasi VI : Obligasi Indosat VI Tahun 2008 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

Obligasi VII : Obligasi Indosat VII Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

Obligasi VIII : Obligasi Indosat VIII Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

Obligasi Syari’ah Ijarah : Obligasi Syari’ah Ijarah Indosat Tahun 2005.

Obyek Ijarah : Hak manfaat atas sebagian kapasitas dari jaringan yang digunakan

Perseroan untuk penyelenggaraan layanan MIDI.

Ooredoo : Ooredoo QSC.

Ooredoo Asia : Ooredoo Asia (Ooredoo Asia) Pte., Ltd. dahulu Qatar Telecom (Qtel

(16)

Otoritas Jasa Keuangan atau

OJK : Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No.21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (“UUOJK”). Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Bapepam dan LK ke OJK, sesuai dengan Pasal 55 UUOJK, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

OTT : Kegiatan usaha layanan over the top.

Pemegang Obligasi : Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Obligasi dan

memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi, yang terdiri dari:

a. Pemegang Rekening yang melakukan investasi langsung atas

Obligasi; dan/atau

b. Masyarakat diluar Pemegang Rekening yang melakukan

investasi atas Obligasi melalui Pemegang Rekening.

Pemegang Sukuk Ijarah : Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Sukuk Ijarah dan

memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Sukuk Ijarah, yang terdiri dari:

a. Pemegang Rekening yang melakukan investasi langsung atas Sukuk Ijarah; dan/atau;

b. Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi atas Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening.

Pemegang Rekening : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI

yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan UUPM dan peraturan KSEI.

Pemerintah : Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Penawaran Kombinasi : Penawaran umum di Indonesia dan diluar Indonesia yang merupakan

penawaran umum yang terpisah namun dilakukan pada saat yang bersamaan yaitu pada saat penawaran umum saham perdana Perseroan tahun 1994.

Penawaran Umum : Kegiatan penawaran Obligasi dan Sukuk Ijarah yang dilakukan

oleh Perseroan untuk menjual Obligasi dan Sukuk Ijarah kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah.

Pengaturan Network Sharing : Pengaturan yang bona ide antara dua atau lebih jasa telekomunikasi dan/atau penyedia jaringan untuk kepentingan pembagian jaringan telekomunikasi, transmisi dan peralatan terkait (termasuk Aset Infrastruktur Aktif) sehubungan dengan Bisnis Telekomunikasi, termasuk pengaturan yang melibatkan pembagian sebagian atau seluruh jaringan akses radio atau jaringan inti.

Penjualan Aset yang

(17)

Penjualan Aset Infrastruktur

Aktif yang Diperkenankan : Sehubungan dengan Perseroan atau Anak Perusahaan, salah satu dari hal-hal sebagai berikut: (a) (x) setiap transaksi (atau rangkaian transaksi terkait) yang

melibatkan pelepasan kepada setiap Network JV atas Aset Infrastruktur Aktif (atau bagian daripadanya), secara langsung atau melalui penjualan saham dalam Anak Perusahaan kepada setiap Network JV, dimana, nilai keseluruhan atau jumlah pembayaran keseluruhan yang diterima atau piutang dari transaksi tersebut (atau rangkaian transaksi terkait) tidak melebihi 20% dari Total Aset; atau (y) setiap Transaksi Aset Infrastruktur Aktif Alternatif, dimana nilai keseluruhan atau jumlah pembayaran keseluruhan yang diterima atau piutang untuk Transaksi Aset Infrastruktur Aktif Alternatif, tidak melebihi 20% dari Total Aset;

(b) setiap penjualan, sewa, pengalihan, penerbitan atau setiap penyewaan kembali atau pembelian kembali atas Aset Infrastruktur Aktif (atau bagian daripadanya) secara langsung atau melalui penjualan atau pembelian kembali saham dalam Anak Perusahaan yang terjadi sesuai dengan perjanjian untuk transaksi (atau rangkaian transaksi yang terkait) yang melibatkan baik pelepasan kepada Network JV atas setiap Aset Infrastruktur Aktif (atau bagian daripadanya) yang memenuhi klausa (a)(x) dan Transaksi Aset Infrastruktur Aktif Alternatif yang memenuhi klausa (a)(y), dengan ketentuan bahwa nilai keseluruhan atau jumlah pembayaran keseluruhan yang diterima atau piutang dari transaksi tersebut (atau rangkaian transaksi terkait), tidak melebihi 20% Total Aset.

Penjualan Aset Infrastruktur

Pasif yang Diperkenankan : Sehubungan dengan Perseroan atau Anak Perusahaan, salah satu dari hal-hal sebagai berikut: (a) (x) setiap transaksi (atau rangkaian transaksi terkait) yang

melibatkan pelepasan dan penyewaan kembali atau pelepasan lebih lanjut dan penyewaan kembali Menara Indosat (atau bagian dari padanya), secara langsung atau melalui penjualan saham dalam Anak Perusahaan; dan/atau (y) setiap Transaksi Aset Infrastruktur Pasif Alternatif;

(b) setiap penjualan, sewa, pengalihan, penerbitan atau pengalihan dalam bentuk lain dan setiap penyewaan kembali atau pembelian kembali atas Menara Indosat (atau bagian daripadanya) secara langsung atau melalui penjualan atau pembelian kembali saham dalam Anak Perusahaan yang terjadi sesuai dengan perjanjian untuk transaksi (atau rangkaian transaksi yang terkait) yang melibatkan pelepasan dan penyewaan kembali Menara Indosat (atau bagian daripadanya) yang memenuhi klausa (a)(x) dan/ atau Transaksi Aset Infrastruktur Pasif Alternatif yang memenuhi klausa (a)(y).

Penitipan Kolektif : Jasa penitipan kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih

(18)

Penjamin Emisi Obligasi dan

Sukuk Ijarah : Pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan menjamin sesuai dengan bagian masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli dan membayar

sisa Obligasi dan Sukuk Ijarah yang tidak diambil oleh Masyarakat sesuai dengan ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah.

Penjamin Pelaksana Emisi

Obligasi dan Sukuk Ijarah : PT Mandiri Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT BCA Sekuritas dan yang bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan dan penatalaksanaan Emisi sesuai dengan ketentuan-ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya, seluruhnya berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah.

Peraturan No.IX.J.1 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J.1 tentang Pokok-Pokok

Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008.

Peraturan No.IX.C.1 : Peraturan Bapepam No.IX.C.1, Lampiran atas Keputusan Ketua

Bapepam No.Kep-113/PM/1996 tanggal 24 Desember 1996 diubah dengan No.Kep.42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No.VI.C.3 : Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.3 Lampiran atas Keputusan

Ketua Bapepam-LK No.Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan.

Peraturan No.VI.C.4 : Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4 Lampiran atas Keputusan

Ketua Bapepam No.Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum Dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

Peraturan No.IX.A.2 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2 Lampiran atas Keputusan

Ketua Bapepam dan LK No.Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No.IX.A.7 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7 Lampiran atas Keputusan

Ketua Bapepam dan LK No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

Peraturan No.IX.A.15 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.15 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK tanggal 30 Desember 2010 No.Kep-555/BL/2010 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan.

Peraturan No.IX.I.4 : Peraturan Bapepam No.IX.I.4 Lampiran atas Keputusan Ketua

Bapepam dan LK No.Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan.

Peraturan No.IX.I.5 : Peraturan Bapepam No.IX.I.5 Lampiran atas Keputusan Ketua

(19)

Peraturan No.IX.I.7 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.7 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Peraturan No.IX.C.11 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.C.11 Lampiran atas Keputusan

Ketua Bapepam dan LK No.KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

Peraturan No.X.K.4 : Peraturan Bapepam No.X.K.4 Lampiran atas Keputusan Ketua

Bapepam No.Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Perjanjian Agen Pembayaran : Perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal

pelaksanaan pembayaran Bunga Obligasi serta pelunasan Pokok Obligasi dan pelaksanaan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah serta pelunasan Sisa Imbalan Ijarah No. 57 dan No.61 tanggal 24 September 2014, yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta.

Perjanjian Pendahuluan

Pencatatan Efek : Perjanjian antara Perseroan dengan Bursa Efek perihal pencatatan Obligasi dan Sukuk Ijarah, sebagaimana dimuat dalam perjanjian yang dibuat di bawah tangan, bermaterai cukup, tertanggal 24 September 2014 No.SP-003/BEI.PG2/09-2014, berikut perubahan-perubahannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Penjaminan Emisi

Obligasi : Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi sebagaimana dimuat dalam Akta No.56 tanggal 24 September 2014, Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 No. 35 tanggal 27 Oktober 2014, dan Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 No. 58 tanggal 26 November 2014 yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta. Perjanjian Penjaminan Emisi

Sukuk Ijarah : Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Sukuk Ijarah sebagaimana dimuat dalam Akta No.60 tanggal 24 September 2014, Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 No. 37 tanggal 27 Oktober 2014, dan Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 No. 63 tanggal 26 November 2014 yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta.

Perjanjian Perwaliamanatan : Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap

(20)

Perjanjian Perwaliamanatan

Sukuk Ijarah : Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Wali Amanat Sukuk Ijarah dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimuat dalam Akta No.59 tanggal 24 September 2014, Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 No. 36 tanggal 27 Oktober 2014, dan Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 No. 51 tanggal 26 November 2014 yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris, Notaris di Jakarta.

Perjanjian Tentang Pendaftaran

Obligasi di KSEI : Perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran Obligasi di KSEI No.SP-0035/PO/KSEI/0914 tanggal 24 September 2014 sebagaimana diubah dengan No.SP-0017/PI-PO/KSEI/1114 tanggal 26 November 2014, yang dibuat di bawah tangan bermaterai cukup berikut perubahan-perubahannya dan/ atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Tentang Pendaftaran

Sukuk Ijarah di KSEI : Perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran Sukuk Ijarah di KSEI No.SP-0003/PO-Syrh/KSEI/0914 tanggal 24 September 2014 sebagaimana diubah dengan No.SP-0006/PI-PO-Syrh/KSEI/1114 tanggal 26 November 2014, yang dibuat di bawah tangan bermaterai cukup berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Pernyataan Pendaftaran : Pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan No.IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Ketua OJK sebelum melakukan Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Bapepam dan LK.

Perseroan : PT Indosat Tbk.

Persyaratan Sukuk Ijarah : Ketentuan dan persyaratanyang berlaku untuk Sukuk Ijarah

sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, sehingga kata demi kata harus dianggap termasuk dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah.

Perusahaan Asosiasi : suatu entitas termasuk entitas non korporasi seperti persekutuan,

dimana Perseroan mempunyai pengaruh signiikan dengan kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perseroan antara 20% dan 50% sesuai dengan pernyataan standar akuntansi yang berlaku di Negara Indonesia.

Pihak Terailiasi : Ailiasi sebagaimana dideinisikan dalam Pasal 1 UUPM.

Pinjaman Bersih : Total Utang Konsolidasi dikurangi dengan (i) kas dan setara kas

(21)

Pokok Obligasi : Jumlah pokok pinjaman/utang Perseroan kepada Pemegang Obligasi, yang pada Tanggal Emisi harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 dan Pasal 6 Perjanjian Perwaliamanatan.

Ponsel : Telepon selular.

Prospektus : Prospektus yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah dan diterbitkan oleh Perseroan dalam rangka Emisi sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasal 1 ayat 26 UUPM.

Prospektus Ringkas : Ringkasan Prospektus yang disusun oleh Perseroan

bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah serta diumumkan oleh Perseroan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam jangka waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan dari Bapepam dan LK bahwa Perseroan wajib mengumumkan Prospektus Ringkas.

PSDN : Packet Switched Data Network, yaitu Sambungan Komunikasi Data

Paket (SKDP) yaitu perangkat jaringan dan switching yang mampu menyalurkan data secara paket ke lokasi-lokasi yang terpisah.

PSN : PT Pasiik Satelit Nusantara.

PSTN : Public Switched Telephone Network, yaitu jaringan telepon tetap

yang dioperasikan dan dikelola oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Rekening Efek : Rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana

milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi.

RNC : Radio Network Controller, suatu perangkat yang berfungsi untuk

mengontrol BTS 3G (Node B) dan sebagai konsentrator traik dari BTS ke MSC untuk suara dan SGSN untuk data.

Roaming : Fitur telekomunikasi selular yang dapat membuat pelanggan

dari suatu jaringan menggunakan telepon genggam dan nomor teleponnya di suatu wilayah dimana terdapat cakupan jaringan selular yang diselenggarakan oleh penyelenggara lain.

Rupiah atau Rp : Mata uang negara Republik Indonesia.

RUPO : Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal

10 Perjanjian Perwaliamanatan.

RUPSI : Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah sebagaimana diatur dalam

Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Satelindo : PT Satelit Palapa Indonesia.

Satuan Pemindahbukuan : Satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dan

(22)

Sisa Imbalan Ijarah : Jumlah keseluruhan dana yang wajib dikembalikan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah, yang belum dibayar kembali pada suatu waktu tertentu, dengan jumlah sebesar Rp190.000.000.000,- (seratus sembilan puluh miliar Rupiah), berjangka waktu 3 (tiga), 5 (lima) dan 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi, serta harus dibayar kembali oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah pada Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah, dengan

memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan

Sukuk Ijarah, dimana nilai Sisa Imbalan Ijarah tersebut dari waktu ke waktu dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali Sukuk Ijarah.

SEA ME WE : South East Asia, Middle East, Western Europe.

Sertiikat Jumbo Obligasi : Bukti penerbitan Obligasi yang disimpan di KSEI yang diterbitkan

atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.

Sertiikat Jumbo Sukuk Ijarah : Bukti penerbitan Sukuk Ijarah yang disimpan di KSEI yang diterbitkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening.

SGI : Sentral Gerbang Internasional.

Sisindosat : PT Sisindosat Lintasbuana.

SKKL : Sistem Komunikasi Kabel Laut.

SLI : Sambungan Langsung Internasional.

SLJJ : Sambungan Langsung Jarak Jauh.

Smartfren atau dahulu

Mobile-8 : PT Smartfren Telecom Tbk, dahulu bernama PT Mobile-8 Telecom Tbk.

SMM : PT Satelindo Multi Media (dalam likuidasi).

SMS : Short Message Service, sarana untuk mengirim atau menerima

pesan yang berisi huruf dan angka kepada atau dari telepon genggam selular.

SMT : PT Starone Mitra Telekomunikasi.

ST Telemedia : Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.

Sukuk : Efek Syariah berupa sertiikat atau bukti kepemilikan yang bernilai

sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi) atas:

1) Aset berwujud tertentu;

2) Nilai manfaat atas aset berwujud tertentu yang sudah ada maupun yang akan ada;

3) Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada; 4) Aset proyek tertentu; dan/atau

5) Kegiatan investasi yang telah ditentukan.

Sukuk Ijarah : Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat TahapI Tahun 2014.

Sukuk Ijarah Berkelanjutan : Berarti Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat, yang akan ditawarkan

(23)

Sukuk Ijarah II : Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007.

Sukuk Ijarah III : Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008.

Sukuk Ijarah IV : Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009.

Sukuk Ijarah V : Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012.

Tanggal Emisi : Tanggal distribusi Obligasi dan Sukuk Ijarah ke dalam Rekening Efek

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah berdasarkan penyerahan Sertiikat Jumbo Obligasi dan Sertiikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterima oleh KSEI dari Perseroan yang juga merupakan Tanggal Pembayaran.

Tanggal Pelunasan Pokok

Obligasi : Tanggal jatuh tempo masing-masing seri Obligasi dan dapat ditagihnya seluruh pokok masing-masing seri Obligasi yang wajib dibayar oleh Perseroan.

Tanggal Pembayaran Emisi : Tanggal pembayaran dana hasil Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah

kepada Perseroan yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah.

Tanggal Pembayaran Cicilan

Imbalan Ijarah : Tanggal-tanggal jatuh tempo pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah kepada Pemegang Sukuk Ijarah yang berhak, yang ditentukan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Tanggal Pembayaran Kembali

Sisa Imbalan Ijarah : Tanggal jatuh tempo dan dapat ditagihnya seluruh Sisa Imbalan Ijarah, dengan memperhatikan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

TBIG : PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.

Telekomunikasi Tetap : Layanan telekomunikasi tetap atau disebut juga “Telepon Tetap”

yang mencakup telepon tetap nirkabel dengan teknologi CDMA, telepon tetap kabel dan Sambungan Telekomunikasi Jarak Jauh, domestik dan internasional.

Telkom : PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Telkomsel : PT Telekomunikasi Selular.

Total Aset : Berarti sejak tanggal ditetapkan, jumlah aset terkonsolidasi yang

dicatat dalam laporan keuangan kuartal terkonsolidasi yang terbaru dari Perseroan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Total Utang Konsolidasi : Berarti:

i) Jumlah utang pokok dan premium (jika ada) sehubungan dengan utang kepada pihak tersebut dan utang sebagaimana dibuktikan dengan notes, surat utang, sukuk atau instrumen serupa lainnya

yang mengandung bunga yang harus dibayar;

ii) Seluruh kewajiban kepada suatu pihak sehubungan dengan utang pengadaan yang merupakan utang dagang kepada pemasok: (a) yang mengandung bunga; dan (b) memiliki jatuh tempo lebih dari 6 (enam) bulan setelah tanggal penerbitan

(24)

Akan tetapi, sehubungan dengan anggota dari Grup, tidak termasuk seluruh pinjaman yang diperoleh anggota Grup dari pemegang saham Perseroan (baik langsung maupun tidak langsung) yang memiliki peringkat subordinasi terhadap pinjaman sebagaimana dimaksud dalam butir (i) dan (ii) di atas.

Transaksi Aset Infrastruktur

Aktif Alternatif : Berarti, sehubungan dengan Perseroan atau Anak Perusahaan, setiap transaksi (atau rangkaian transaksi terkait) dimana Perseroan atau Anak Perusahaan secara kontraktual memberikan hak dan manfaat manajemen/pengelolaan dan/atau hak operasional dan manfaat dan/atau beberapa atau sebagian besar hak dan manfaat kepemilikan dari satu atau lebih Aset Infrastruktur Aktif kepada satu atau lebih Network JV, dan Network JV atau Network JV secara kontraktual menerima kewajiban sehubungan dengan manajemen/ pengelolaan dan/atau operasi dan/atau yang mungkin terkait atau tidak terkait dengan kepemilikan atas Aset Infrastruktur Aktif untuk periode apapun, dari setiap yang mungkin termasuk atau tidak termasuk pengalihan atas atau perjanjian untuk mengalihkan hak yang sah untuk setiap hak dan/atau aset Perseroan atau Anak Perusahaan kepada Network JV tersebut atau menjual, menyewa, mengalihkan atau menerbitkan hak dan/atau aset Perseroan atau Anak Perusahaan kepada Network JV (atau kesepakatan untuk melakukan hal tersebut), dalam hal demikian, dimana Perseroan atau setiap Anak Perusahaan tetap memiliki hak untuk menggunakan (baik berdasarkan perjanjian sewa atau lainnya) semua atau porsi dari Aset Infrastruktur Aktif tersebut.

Undang-Undang Pasar Modal

(UUPM) : Undang-Undang Republik Indonesia No.8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995 Tambahan No.3608.

VoIP : Voice over Internet Protocol, sarana pengiriman informasi suara

dengan menggunakan Internet protocol. Informasi suara dikirimkan

dengan discrete packets dalam bentuk digital, bukan melalui

circuit-committed protocols dari PSTN seperti biasanya, sehingga

dapat menghindari biaya yang dikenakan oleh para penyelenggara sambungan jarak jauh konvensional.

VSAT : Very Small Aperture Terminal, satellite dish yang ukurannya relatif

kecil, biasanya berdiameter 1,5 sampai dengan 3,8 meter, yang diletakkan di tempat pengguna dan digunakan untuk komunikasi data dua arah melalui satelit.

WAP : Wireless Application Protocol, Suatu teknologi platform standar yang

bersifat terbuka dan global yang dapat membuat pengguna selular mengakses dan berinteraksi dengan layanan informasi bergerak seperti email, situs internet (situs), informasi keuangan, informasi online banking, informasi hiburan, permainan dan pembayaran mikro.

Wali Amanat Obligasi dan Wali

Amanat Sukuk Ijarah : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta Selatan, atau penerus atau penggantinya yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah.

(25)

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan konsolidasian dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Kecuali dinyatakan lain, seluruh pembahasan atas informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini dilakukan pada tingkat konsolidasian. Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo, jumlah, persentase, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam miliaran atau jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, disebabkan oleh faktor pembulatan tersebut.

A. UMUM

Perseroan didirikan dengan nama PT Indonesian Satellite Corporation berdasarkan Akta Pendirian tanggal 10 November 1967 No.55 yang dibuat di hadapan Mohamad Said Tadjoedin, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang memiliki status sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1967 sebagaimana diubah dengan Undang-undang No.11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing (“Akta No.55”). Akta No.55 tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Penetapan No.J.A.5/88/24 tertanggal 20 November 1967, dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta pada tanggal 25 November 1967 di bawah No.2037 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.26, tanggal 29 Maret 1968, Tambahan No.24 (“Akta Pendirian”).

Pada tahun 1980, status perusahaan penanaman modal asing Perseroan dicabut pada saat Negara Republik Indonesia menjadi pemegang saham tunggal Perseroan dan status Perseroan berubah menjadi Persero berdasarkan Undang-Undang No.9 tahun 1969 tentang Perusahaan Persero (Persero).

Status Perseroan sebagai Perusahaan Persero berakhir pada tanggal 27 Desember 2002 sebagai akibat dari penjualan 434.250.000 lembar saham Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia atau mewakili 41,94% dari seluruh saham Seri B yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Indonesia Communications Limited, suatu perusahaan yang berkedudukan di Mauritius (“ICL”) dan pada bulan Januari 2003, status Perseroan berubah kembali menjadi perusahaan penanaman modal asing.

Anggaran Dasar Perseroan telah diubah beberapa kali, perubahan terakhir dimuat dalam:

Gambar

Tabel di bawah ini menyajikan liabilitas konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya tanggal 30 September 2014 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang tidak tercantum dalam Prospektus ini.
Tabel berikut ini memperlihatkan komponen-komponen pendapatan Perseroan dari jasa selular untuk periode yang disebutkan:
Tabel berikut ini memperlihatkan pendapatan dari segmen-segmen usaha untuk periode-periode yang disebutkan:
Tabel di bawah ini menampilkan data historis arus kas Perseroan secara:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan bimbingan, maka Skripsi dengan Judul ”Explorasi Shot Dalam Penciptaan Program Dokumenter Televisi Jelajah Jakarta Episode Glodok Riwayatmu Kini”

Penelitian  mengenai  analisis  jalur  pernah  dilakukan  oleh  Tanzia,  Ike  dan  Eka  Herdiana  (2009)  dengan  judul  Analisis  Jalur  Faktor-Faktor 

Metode pengumpulan data adalah informasi yang dapat diperoleh melalui.. pengukuran-pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan

Trias yang seringditemukan adalah mekonium yang lambat keluar (lebih dari 24 jam setelah lahir),perut kembung dan muntah berwarna hijau. Gejala lain adalah muntah dan diare. b)

Hubungan antara iklan shampo dengan keputusan pembelian (pada Mahasiswa S-1 Non Reguler (Ekstensi) Program Studi Ilmu Administrasi Niaga), Dian Agung Praminta,

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah vagina buatan untuk penampung semen, water bath untuk mempertahankan suhu semen yang baru diambil, mikroskop cahaya untuk

Pandangan Hakim Tentang Putusan Damai Atas Upaya Hukum Verzet Terhadap Putusan Verstek Dalam Perkara Perceraian Di Pengadilan Agama Jombang ( Studi Perkara

Penelitian Sumadi berkaitan dengan kemampuan koneksi matematis diperoleh hasil yaitu ada pengaruh positif terhadap kemampuan koneksi dan komunikasi secara signifikan