VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

19  Download (0)

Full text

(1)

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6.1. Analisis Lingkungan Internal

Analisis internal perusahaan adalah proses identifikasi terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha. Identifikasi lingkungan bisnis toko Rumah Durian Harum di Kalimalang, Jakarta Timur dilihat berdasarkan aspek pemasaran serta aspek sumberdaya dan infrastruktur perusahaan yang mencakup sumberdaya manusia, keuangan, serta produksi dan operasi.

6.1.1. Analisis Sumberdaya dan Infrastruktur Perusahaan

Manajemen puncak Rumah Durian Harum dipegang oleh pemilik perusahaan. Kekuatan dalam manajemen Rumah Durian Harum terdapat pada kecakapan para pekerja dalam menjalankan usahanya. Kepercayaan yang diberikan oleh pemilik kepada setiap kepala toko sangat dimanfaatkan dengan baik oleh kepala toko di setiap cabangnya. Sistem kepercayaan ini yang memberikan keleluasaan kepada setiap kepala toko untuk mengelola setiap cabang Rumah Durian Harum, termasuk di Rumah Durian Harum Kalimalang.

Sumberdaya modal yang digunakan untuk pendirian usaha Rumah Durian Harum Kalimalang berasal dari modal sendiri pemilik serta dari keuntungan yang diperoleh dari Rumah Durian Harum cabang lainnya. Dalam pengaturan laporan finansial, Rumah Durian Harum telah menggunakan sistem administrasi dan pembukuan. Dalam pengelolaan keuangan, pihak karyawan selalu menyetor laporan keuangan hasil penjualan dalam periode setiap hari dan laporan keuangan dalam periode setiap bulan. Sistem pemberian upah di Rumah Durian Harum Kalimalang juga dilakukan dalam periode setiap hari. Pemberian upah dilakukan setiap hari, pada saat toko selesai beroperasional. Dana untuk pemberian upah karyawan diambil dari hasil operasional toko di hari yang sama. Jumlah upah yang diberikan kepada setiap karyawan berbeda-beda berdasarkan posisi karyawan yang bersangkutan, yaitu berkisar antara 70 ribu rupiah sampai dengan 90 ribu rupiah per hari.

(2)

Saat ini Rumah Durian Harum Kalimalang telah mempekerjakan empat orang karyawan yang terdiri dari satu orang kepala toko, satu orang penanggung jawab administrasi, dan dua lainnya sebagai pramuniaga. Proses perekrutan karyawan di Rumah Durian Harum Kalimalang biasanya melalui proses perekrutan internal, yaitu karyawan yang telah bekerja terlebih dahulu yang biasanya merekomendasikan karyawan baru. Dalam proses perekrutannya, karyawan baru tidak dituntut untuk memiliki kualifikasi tertentu, hanya tingkah laku pekerja keras dan sifat kejujuran yang dibutuhkan sebagai karyawan di Rumah Durian Harum Kalimalang. Hal ini dikarenakan adanya pelatihan atau

training bagi mereka karyawan baru. Materi yang diberikan dalam pelatihan

meliputi pengetahuan dasar seputar komoditi durian serta sistem administrasi dasar. Selain itu, materi terpenting yang wajib dimiliki oleh karyawan Rumah Durian Harum Kalimalang adalah pengetahuan untuk dapat memilih durian yang berkualitas bagus.

Jam kerja karyawan yang diterapkan di Rumah Durian Harum Kalimalang mengikuti jam operasional Rumah Durian Harum tersebut yaitu mulai pukul 10 pagi sampai dengan pukul 10 malam. Karyawan bekerja selama 12 jam dalam sehari dan 6 hari dalam seminggu. Untuk waktu libur atau cuti, karyawan diberikan kebebasan memilih waktu untuk dipakai libur atau cuti namun diluar hari libur dan sabtu maupun minggu.

6.1.2. Analisis Pemasaran

Analisis aspek pemasaran akan dilihat dari bauran pemasaran yang meliputi analisis terhadap produk, harga, distribusi, dan promosi. Analisis produk berhubungan dengan macam produk, mutu/kualitas, merek, dan kemasan. Untuk analisis terhadap harga meliputi penetapan harga jual dan posisi harga di pasaran. Analisis terhadap distribusi meliputi saluran distribusi dan jumlah distributor. Sedangkan analisis terhadap promosi berkaitan dengan media promosi dan iklan. 1). Produk

(3)

durian tersebut yang termasuk durian impor adalah durian kradum, durian chanee, dan durian monthong. Selain beberapa jenis buah durian tersebut, Rumah Durian Harum juga menawarkan beberapa produk turunan dari buah durian, yaitu dodol durian, monthong frozen, pancake durian dan juga es krim durian. Untuk periode tertentu Rumah Durian Harum Kalimalang juga menyediakan beberapa produk dari komoditi selain durian, diantaranya adalah kelapa Bangkok dan rambutan Binjai.

Rumah Durian Harum merupakan toko penyedia buah durian yang selalu mengedepankan kualitas. Hal ini dapat dilihat dalam sistem penjualannya yang hanya menjual produk yang berkualitas baik kepada setiap konsumennya.

2). Harga

Pembentukan harga merupakan suatu kebijakan yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan. Pada kasus Rumah Durian Harum, pembentukan harga ditentukan oleh pemilik dan bersifat mutlak. Setiap toko cabang hanya menerima harga dari pemilik toko.

3). Distribusi

Bauran distribusi merupakan kegiatan perpindahan produk dari Rumah Durian Harum kepada konsumen. Distribusi produk dilakukan di setiap cabang toko Rumah Durian Harum, termasuk cabang yang di Kalimalang. Selain distribusi secara langsung di toko, Rumah Durian Harum juga mendistribusikan beberapa produk yang tidak memenuhi standar layak jual di toko kepada beberapa pedagang martabak di sepanjang jalan Kalimalang. Pedagang martabak di jalan Kalimalang dapat disebut pula sebagai konsumen tetap Rumah Durian Harum karena tingkat pembelian mereka bersifat

continue. Dalam pemenuhan supply produk, setiap cabang memberikan

prediksi jumlah produk yang dibutuhkan setiap harinya. Biasanya setiap kepala toko menghubungi gudang sehari sebelum toko beroperasional.

4). Promosi

Salah satu yang terdapat dalam bauran pemasaran selanjutnya adalah bauran promosi. Promosi merupakan suatu kegiatan usaha yang diterapkan untuk memberitahu, mengenalkan, dan mempengaruhi konsumen mengenai

(4)

produknya. Kegiatan promosi yang dilakukan Rumah Durian Harum Kalimalang melalui personal, yaitu pengalaman seorang konsumen yang telah bekunjung ke Rumah Durian Harum Kalimalang diharapkan mampu meneruskan dan menceritakan pengalamannya terhadap produk yang ditawarkan di Rumah Durian Harum Kalimalang kepada rekan maupun anggota keluarga lainnya dengan tujuan agar dapat menjadi konsumen Rumah Durian Harum.

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis faktor eksternal organisasi dilakukan dengan meninjau faktor-faktor di luar usaha untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kecenderungan-kecenderungan yang berada di luar kontrol bisnis atau usaha yang dijalankan. Faktor tersebut dapat memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kelangsungan usaha. Analisis lingkungan eksternal mencakup analisis terhadap lingkungan jauh dan industri.

6.2.1. Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh perusahaan mencakup empat faktor penting, yaitu faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.

1). Politik

Faktor politik, berkenaan dengan adanya peraturan-peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah baik tingkat nasional, propinsi maupun daerah yang menentukan beroperasinya suatu perusahaan.

Pada tahun 2011 Kementerian Pertanian RI akan memperketat proses impor buah yang termasuk kategori pangan segar. Sehingga secara tidak langsung pemerintah telah melakukan pembatasan terhadap impor buah dan hal tersebut menjadi ancaman bagi toko Rumah Durian Harum Kalimalang, Jakarta Timur dimana sebagian produk yang dipasarkan merupakan buah impor. Beberapa peraturan perkarantinaan yang tujuannya untuk melindungi produk pertanian lokal diantaranya adalah:

(5)

a). Permentan Nomor 88/2011 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).

b). Permentan Nomor 89/2011 tentang Persyaratan Teknis dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah-buahan dan atau Sayuran Segar.

c). SK Peraturan Menteri Nomor 89 Permentan OT 140/12/2011 tentang perubahan atas peraturan Menteri Pertanian Nomor 37 KPTpak 060/2006 tentang persyaratan teknis dan tindakan tentang karantina tumbuhan untuk pemasukan buah-buahan dan atau sayuran buah segar ke dalam wilayah RI. Pada Permentan tersebut dijelaskan pula empat tempat pos pemasukan buah dan hasil pertanian impor lainnya di tanah air, yakni Pelabuhan Belawan (Medan), Bandara Soekarno Hatta (Banten), Pelabuhan Tanjung Perak (Jatim) dan Pelabuhan Soekarno Hatta (Makassar).

Pendirian suatu pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan atau toko modern harus memenuhi persyaratan ketentuan peraturan perundang-undangan dan harus melakukan analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat, keberadaan pasar tradisional, dan UMKM yang ada di wilayah yang bersangkutan. Ketentuan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern serta Perda DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta.

Kebijakan pemerintah tersebut merupakan salah satu upaya membina pengembangan industri dan perdagangan barang dalam negeri serta kelancaran distribusi barang sesuai dengan norma-norma keadilan, saling menguntungkan dan tanpa tekanan dalam hubungan antara pemasok barang dengan toko modern serta pengembangan kemitraan dengan usaha kecil, sehingga tercipta tertib persaingan dan keseimbangan kepentingan produsen, pemasok, toko modern dan konsumen.

(6)

2). Ekonomi

Keadaan perekonomian secara agregat berimplikasi terhadap perkembangan suatu organisasi atau perusahaan atau kelompok usaha yang sedang beroperasi di suatu negara dan daya beli masyarakat. Jika perekonomian suatu negara relatif stabil maka akan mendukung kelancaran dan kinerja perusahaan tersebut, begitu pula sebaliknya.

Perekonomian Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5 persen dibanding tahun 2010. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp 2.463,2 triliun, sedangkan pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 2.313,8 triliun dan Rp 2.178,9 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2011 naik sebesar Rp 990,8 triliun, yaitu dari Rp 6.436,3 triliun pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp 7.427,1 triliun pada tahun 2011 (BPS 2011). Pertumbuhan ekonomi tersebut berpengaruh positif terhadap para pelaku usaha yang akan semakin mendapatkan iklim usaha yang kondusif dan akan menumbuhkan dunia usaha yang makin kompetitif.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diiringi dengan peningkatan laju inflasi dimana pada tahun 2010 tingkat inflasi sebesar 3,91 persen meningkat menjadi 6,16 persen pada tahun 2011 (BPS 2011). Dampak negatif dari tingginya tingkat inflasi adalah kenaikan tarif sewa listrik dan sewa tempat serta bahan bakar minyak yang akhirnya akan meningkatkan biaya produksi usaha Rumah Durian Harum.

3). Sosial

Perkembangan penduduk Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun pada periode 2007-2011 sebesar 1,60 persen (Tabel 11), sementara untuk penduduk DKI Jakarta laju pertumbuhan pada periode 2007-2010 rata-rata sebesar 0,77 persen (Tabel 12).

(7)

Tabel 11. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk Indonesia Periode 2007-2010

Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

2007 225.642 1,28 2008 228.523 1,26 2009 231.370 1,23 2010 237.641 2,64 Rata-rata 1,60 Sumber: BPS (2011) Sumber: BPS (2011)

Pertambahan jumlah penduduk merupakan peluang bagi Rumah Durian Harum dalam hal perolehan profit dan pangsa pasar dengan beraneka ragamnya konsumen yang ada. Meningkatnya populasi penduduk berdampak pula pada meningkatnya permintaan masyarakat terhadap konsumsi makanan seperti terlihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Pengeluaran rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang, 2007-2011 (Rupiah/Bulan) Bahan Makan Tahun Rata-rata Pertumbuhan/ 2007-2011 (%) 2007 2008 2009 2010 2011 Makanan 174.028 193.828 217.719 254.520 293.556 13,99 Bukan Makanan 179.393 192.542 212.345 240.325 300.018 13,92 Sumber: BPS (2011)

Tabel 12. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk DKI Jakarta Periode 2007-2010

Tahun Jumlah Penduduk ( jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

2007 9.064.591 0,94

2008 9.146.181 0,89

2009 9.223.000 0,83

2010 9.607.800 0,40

(8)

Secara keseluruhan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk konsumsi kelompok makanan di Indonesia pada periode 2007-2011 lebih tinggi dari pada kelompok bahan bukan makan, yaitu sebesar 13,99 persen. Selain itu, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk kelompok bahan makanan buah-buahan pada periode tahun 2007-2011 juga mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,18 persen (BPS, 2011). Hal ini menunjukkan tingginya kesadaran masayarakat akan kebutuhan gizi demi kesehatan yang salah satunya dapat dipenuhi dengan cara mengkonsumsi buah-buahan.

Besarnya pengeluaran untuk makanan termasuk buah-buahan menjadi peluang bagi toko Rumah Durian Harum untuk meningkatkan penjualan produk dengan tetap mengedepankan kualitas dan kuantitas buah durian dan produk turunannya serta pelayanan terbaik terhadap konsumen.

4). Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang memberikan kontribusi yang besar dan positif bagi keberlangsungan suatu usaha. Bagi Rumah Durian Harum, faktor teknologi merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari, seperti telepon, komputer yang dapat mempermudah jarak, dan transaksi jual beli dengan konsumen. Kemajuan teknologi juga dimanfaatkan untuk pengemasan produk buah-buahan terutama durian dan produk olahan berbahan baku durian lain agar dalam proses pengiriman dari pemasok lokal maupun asing sampai tempat usaha tidak rusak dan mengurangi kualitas produk-produk tersebut.

Perkembangan teknologi juga mempengaruhi kemudahan konsumen dalam mengakses suatu organisasi atau perusahaan melalui penggunaan internet dan

e-commerce sehingga konsumen dapat dengan mudah dan cepat mendapatkan

informasi pasar yang jelas termasuk produk yang akan dibeli. Bagi produsen, kemajuan teknologi informasi seharusnya dimanfaatkan untuk mempermudah promosi produk yang dihasilkan. Namun, Rumah Durian Harum belum

(9)

hanya dilakukan dengan metode mouth by mouth (pemasaran produk secara langsung dari satu pelanggan ke pelanggan lain).

6.2.2. Lingkungan Industri

Persaingan dalam lingkungan industri ditentukan oleh lima kekuatan persaingan, yaitu masuknya pendatang baru, kekuatan tawar-menawar konsumen, kekuatan tawar-menawar pemasok, ancaman produksi substitusi, dan persaingan diantara perusahaan yang ada dalam industri.

1). Masuknya Pendatang Baru

Semakin banyak pendatang baru yang masuk maka akan terjadi perebutan pangsa pasar yang ada dan perebutan sumberdaya produksi yang terbatas. Sebaliknya dengan rendahnya ancaman pendatang baru dapat mengimplikasikan kesulitan memasuki pasar cukup tinggi. Besarnya ancaman masuk pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada untuk memasuki industri.

Faktor lokasi toko yang sangat strategis berada di pusat bisnis dan peningkatan rata-rata per kapita sebulan untuk bahan makanan di provinsi Jakarta dimana pada tahun 2009 pengeluaran sebesar Rp 357.934 meningkat menjadi Rp 398.782 pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 10,24 persen mendorong masuknya pesaing baru ke dalam industri.

Secara legal formal adanya peraturan daerah DKI Jakarta tentang perpasaran swasta dan peraturan pemerintah tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dapat membatasi atau menghambat kemungkinan masuknya pendatang baru yang beskala kecil, menengah dan besar ke dalam industri. Hal tersebut mengindikasikan bahwa hambatan untuk masuk ke dalam industri tergolong tinggi sehingga ancaman masuknya pendatang baru potensial yang mampu bersaing dalam industri toko buah dalam hal kualitas, pelanggan, harga dan lokasi dapat dikatakan rendah.

(10)

2). Kekuatan Tawar-menawar Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian daya tawar konsumen terhadap industri adalah konsentrasi konsumen, volume pembelian, kepentingan produk bagi konsumen, dan sifat produk industri yang dijual kepada konsumen apakah merupakan produk homogen atau terdiferensiasi.

Kekuatan tawar-menawar konsumen tergolong rendah dimana konsumen tidak dapat menekan harga, menuntut kualitas yang lebih tinggi atau layanan lebih baik. Konsumen Rumah Durian Harum sebagian besar adalah pecinta durian kalangan menengah atas. Rumah Durian Harum juga mendistribusikan beberapa produk tidak memenuhi standar layak jual kepada beberapa pedagang martabak di sepanjang jalan Kalimalang secara continue.

Dalam industri toko buah ini, memang terdapat cukup banyak toko sejenis dengan produk yang sama, namun dengan keunggulan kompetitif berupa keragaman varietas durian dan kualitas produk buah durian yang sudah sesuai dengan selera konsumen pada umumnya, yaitu durian dengan daging buah tebal dan bertekstur lembut, kering atau pulen, aroma kuat serta rasa yang manis legit menjadi kekuatan perusahaan dalam mempertahankan loyalitas konsumen.

3). Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

Pemasok mempengaruhi industri melalui kemampuannya menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau jasa. Pemasok menjadi kuat apabila jumlah pemasok sedikit, produk/jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar, tidak tersedia produk substitusi, pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan. Toko Rumah Durian Harum memiliki pemasok tetap yang menyediakan buah kualitas terbaik baik untuk produk lokal maupun produk impor. Untuk produk lokal seperti durian monthong, durian Medan, rambutan Binjai dan produk turunan durian, pemilik toko melakukan kerjasama dengan para petani durian di Medan, Banyumas, dan Bogor. Sedangkan untuk produk impor, seperti

(11)

Ketersediaan pasokan pada Rumah Durian Harum sangat bergantung pada pemasok importir buah yang jumlahnya terbatas.

Dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi terhadap industri dimana pemasok mampu mempengaruhi industri melalui kemampuannya menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk.

4). Ancaman Produk Substitusi

Produk pengganti adalah produk yang berbeda karakteristiknya tetapi memberikan fungsi yang sama atau biasa disebut sebagai barang substitusi. Barang substitusi adalah barang yang dapat saling menggantikan antara barang yang satu dengan barang yang lain. Produk substitusi harus diperhitungkan dalam suatu industri apabila memiliki keunggulan seperti harga yang lebih murah atau kualitas yang sama baik.

Ancaman produk substitusi bagi toko Rumah Durian Harum adalah buah impor lainnya serta produk olahan seperti dodol, es krim, pancake dengan bahan baku jenis buah lain yang sudah banyak dikenal masyarakat secara umum.

5). Tingkat Persaingan dalam Industri

Persaingan antara perusahaan sejenis mempengaruhi kebijakan yang akan diambil perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa. Persaingan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jumlah kompetitor dan tingkat pertumbuhan industri.

Tingkat persaingan dalam industri dapat dikatakan tinggi dimana jumlah kompetitor yang sudah ada cukup banyak. Kompetitor pemain lama dalam industri dengan skala usaha menengah dan besar, seperti Carrefour, Giant, Hypermarket, Super Indo, Hero, dan Total Buah Segar menjadi ancaman utama bagi toko Rumah Durian Harum sekaligus hambatan masuk industri bagi pendatang baru (selain peraturan pemerintah dan peraturan daerah). Para kompetitor lama dengan skala usaha yang lebih besar dan unggul dimana telah menguasai sebagian besar pangsa pasar tentunya dapat menjual lebih banyak produk yang lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah, ketersediaan informasi daftar harga setiap barang yang mudah diakses publik, menyediakan lingkungan berbelanja yang lebih nyaman dan bersih dengan

(12)

jam buka yang lebih panjang, dan menawarkan aneka pilihan pembayaran (kartu kredit dan kartu debit) serta untuk produk yang dijual, seperti bahan pangan termasuk buah-buahan telah melalui pengawasan mutu dan tidak akan dijual bila telah kedaluwarsa.

6.3. Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman Industri

Analisis sebelumnya terhadap lingkungan internal menghasilkan kekuatan dan kelemahan, serta eksternal perusahaan berupa peluang dan ancaman. Kemudian dilakukan identifikasi faktor-faktor kunci kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk digunakan dalam penyusunan matriks IFE (Internal

Factor Evaluation) dan matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk

menetapkan posisi perusahaan dalam industri. Berikut adalah hasil identifikasi faktor-faktor kunci internal dan eksternal toko Rumah Durian Harum.

1) Kekuatan dan Kelemahan

Faktor kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Kekuatan dan Kelemahan Toko Rumah Durian Harum Cabang Kalimalang

Faktor Internal Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

1. Pemasaran 1. Rasa yang khas dan kualitas produk yang baik.

1. Produk bersifat perishable. 2. Menyediakan produk

yang bervariatif.

2. Harga relatif mahal bagi konsumen kalangan bawah. 3. Lokasi tempat pengolahan

dan penjualan yang strategis.

3. Kurangnya promosi yang efektif

4. Labelisasi dan higienitas kemasan yang sudah lengkap.

.

2. Produksi dan Operasi

. 4. Kapasitas produksi yang belum optimal.

(13)

Lanjutan Tabel 14. Kekuatan dan Kelemahan Toko Rumah Durian Harum Cabang Kalimalang

Faktor Internal Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

2. Produksi dan Operasi

. 5. Suplai produk yang belum optimal karena produk bersifat musiman.

3. Sumberdaya Manusia

5. Tenaga kerja lokal dan terampil.

4. Keuangan dan Akuntansi

6.Sistem akuntansi dan manajemen yang sudah diterapkan.

Sumber: Data Primer, Diolah (2012)

a). Kekuatan

Rumah Durian Harum adalah toko yang menawarkan produk buah durian impor (durian monthong, cane, kradum, pongmanee) dan lokal (durian Medan dan monthong). Durian sebagai produk utama favorit yang ditawarkan merupakan tanaman buah tropika dengan aroma khas sebagai ciri penting untuk menentukan kematangan durian, dan bergizi tinggi dengan kandungan gizi yang relatif lengkap dibandingkan buah-buahan lainnya. Selain itu, terdapat produk tambahan lain yang variatif, diantaranya adalah produk olahan durian berupa dodol, es krim durian, monthong frozen, dan pancake, serta buah kelapa Bangkok dan Rambutan Binjai.

Lokasi toko buah ini terletak di daerah Kalimalang, Jakarta Timur dapat dikatakan strategis dimana lokasi termasuk wilayah pusat bisnis dengan daerah sekitarnya dipadati perkantoran dan hiburan. Hal ini merupakan potensi bagi toko Rumah Durian Harum dalam meningkatkan pangsa pasar sekaligus keuntungan.

Labelisasi dan higienitas kemasan produk pun sudah lengkap dengan telah dimilikinya sertifikat Depkes, SIUP, dan kelengkapan lain berupa pencantuman tanggal kadaluarsa/expired by, pakai sebelum/best before, kode baris/bar code, isi netto, info nutrisi, nama dan alamat produsen, produksi/made in, petunjuk penyimpanan, dan tulisan halal.

(14)

Rumah Durian Harum mempekerjakan tiga orang karyawan meliputi satu orang penanggung jawab administrasi, dan ainnya sebagai pramuniaga. Karyawan direkrut melalui proses perekrutan internal, yaitu karyawan yang telah bekerja terlebih dahulu merekomendasikan karyawan baru yang biasanya berasal dari daerah sekitar lokasi usaha.

Pengaturan laporan keuangan pada toko Rumah durian Harum telah menggunakan sistem administrasi dan pembukuan, dengan pengolahan dan penyimpanan data dan informasi yang sudah terkomputerisasi. Dalam pengelolaan keuangan, pihak karyawan selalu menyetor laporan keuangan hasil penjualan dalam periode setiap hari dan laporan keuangan dalam periode setiap bulan.

b). Kelemahan

Durian termasuk ke dalam buah yang mudah rusak (perishable) sehingga memerlukan perlakuan dan pekerjaan fisik yang baik, hati-hati serta teliti dan membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih baik sebelum barang tersebut menjadi busuk. Jika barang sudah rusak bentuk fisiknya atau busuk, maka sudah pasti nilai dan kualitas barang tersebut menurun. Kemudian untuk harga produk ditetapkan secara mutlak oleh pemilik toko, untuk harga durian impor berkisar antara Rp 30.000/kg sampai Rp 47.000/kg, sedangkan durian lokal lebih murah dengan harga kisaran sebesar Rp 29.500/kilogram sampai Rp 39.500/ kilogram. Konsumen toko buah ini sebagian besar adalah kalangan menengah dan atas pecinta buah durian.

Kegiatan promosi yang dilakukan Rumah Durian Harum Kalimalang dikatakan masih belum efektif karena pemasaran produk hanya melalui

personal, yaitu pengalaman seorang konsumen yang telah berkunjung

dan diharapkan pengalaman terhadap produk yang ditawarkan di Rumah Durian Harum Kalimalang dapat diinformasikan kepada rekan maupun anggota keluarga lainnya dengan tujuan agar dapat menjadi konsumen Rumah Durian Harum.

(15)

modern dan jumlah tenaga kerja yang sedikit. Sedangkan untuk produk buah-buahan dapat dikatakan kapasitas produksi juga belum optimal karena ketergantungan terhadap satu pihak pemasok buah impor (importir) dimana hal tersebut menguntungkan pihak pemasok untuk menaikkan harga atau mengurangi kualitas dan kuantitas produk. Disamping itu, untuk beberapa periode suplai produk buah-buahan tidak dapat terpenuhi baik dalam hal kualitas maupun kuantitas karena sifat musiman buah durian. Hal tersebut berpengaruh terhadap kontinuitas ketersediaan produk Rumah Durian Harum sehingga untuk periode tertentu penjualan produk mengalami penurunan dan pendapatan yang diperoleh berkurang.

2) Peluang dan Ancaman

Identifikasi terhadap lingkungan eksternal toko Rumah Durian Harum dilakukan untuk menentukan faktor-faktor kunci yang menjadi peluang dan ancaman. Secara ringkas hasil analisis disajikan pada Tabel 15 berikut.

a). Peluang

Kelangsungan suatu usaha sangat dipengaruhi oleh faktor politik atau pemerintah. Adanya peraturan pemerintah mengenai hukum usaha dengan sanksi tegas bila terjadi pelanggaran menjadi peluang bagi Rumah Durian Harum karena menjadi hambatan masuk bagi pesaing baru memasuki industri. Ketentuan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2007 serta Perda DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2002.

Penduduk Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yaitu pada periode tahun 2007-2010 sebesar 1,60 persen. Sementara itu, untuk penduduk DKI Jakarta laju pertumbuhan periode 2007-2010 rata-rata sebesar 0,77 persen. Pertambahan jumlah penduduk merupakan peluang bagi Rumah Durian Harum dalam hal upah tenaga kerja murah karena jumlah penawaran tenaga kerja yang tinggi dan peluang perolehan profit dan pangsa pasar karena beraneka ragamnya konsumen yang ada.

(16)

Meningkatnya populasi penduduk berdampak pula pada meningkatnya permintaan masyarakat terhadap konsumsi makanan yang dilihat berdasarkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk kelompok bahan makanan pada periode tahun 2007-2011 sebesar 13,99 persen. Sedangkan untuk kelompok bahan makanan buah-buahan juga mengalami peningkatan pengeluaran rata-rata per kapita setiap tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,18 persen (BPS, 2011). Besarnya pengeluaran untuk makanan termasuk buah-buahan menunjukkan daya beli konsumen yang tinggi sehingga menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan produk.

Perkembangan teknologi produksi, komunikasi, informasi pasar dan transportasi merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan toko Rumah Durian Harum, yaitu:

i). Dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari, penggunaan telepon, komputer dapat mempermudah jarak, dan transaksi jual beli dengan konsumen.

ii). Pengemasan produk buah-buahan terutama durian dan produk olahan berbahan baku durian lain agar dalam proses pengiriman dari pemasok lokal maupun asing sampai toko tidak rusak dan mengurangi kualitas produk.

iii). Pemanfaatan teknologi untuk mengetahui informasi pasar termasuk mengenai pesaing lama maupun baru yang menjual produk serupa dengan Toko Rumah Durian Harum.

Dalam industri ini memang terdapat cukup banyak toko sejenis dengan produk yang sama, namun dengan keunggulan kompetitif yang dimiliki Rumah Durian Harum dalam hal beragamnya varietas durian yang ditawarkan dan kualitas buah durian yang sesuai dengan selera konsumen pada umumnya dan kalangan pecinta durian khususnya dimana daging buah durian tebal dan bertekstur lembut, kering atau pulen, aroma kuat serta rasa yang manis legit. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan

(17)

konsumen tidak dapat menekan harga, menuntut kualitas yang lebih tinggi atau layanan lebih baik.

Startegi pemasaran melalui personal juga memberikan pengaruh positif pula terhadap loyalitas pelanggan dimana menumbuhkan kedekatan emosional secara langsung antara pengelola usaha dengan konsumen yang sebagian besar adalah pencinta durian.

b). Ancaman

Kementerian Pertanian RI pada tahun 2011 melakukan pembatasan terhadap impor buah dan hal tersebut akan memperkuat daya tawar pemasok dalam mempengaruhi suplai atau pasokan toko Rumah Durian Harum Kalimalang, Jakarta Timur dimana sebagian produk yang dipasarkan merupakan buah impor.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diiringi dengan peningkatan laju inflasi dimana pada tahun 2010 tingkat inflasi sebesar 3,91 persen meningkat menjadi 6,16 persen pada tahun 2011 (BPS 2011). Dimana perekonomian Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5 persen dibanding tahun 2010. Kondisi tersebut secara tidak langsung mengakibatkan kenaikan tarif sewa listrik dan sewa tempat yang akhirnya akan meningkatkan biaya produksi usaha Rumah Durian Harum.

Persaingan antara perusahaan sejenis relatif tinggi dimana jumlah kompetitor skala usaha menengah dan besar cukup banyak seperti Giant dan Super Indo yang sudah memiliki pangsa pasar dan saluran distribusi tersendiri. Hal tersebut dipicu oleh besarnya potensi perdagangan buah-buahan di Jakarta, dimana terdapat peningkatan rata-rata per kapita sebulan untuk bahan makanan termasuk buah-buahan di provinsi Jakarta pada tahun 2009 sebesar Rp 357.934 menjadi Rp 398.782 pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 10,24.

Faktor lain yang dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan usaha Rumah Durian Harum adalah adanya produk substitusi dalam suatu industri yang memiliki keunggulan seperti harga lebih murah atau kualitas yang sama baik. Produk pengganti yang harus diperhitungkan adalah buah impor jenis lain serta produk olahan seperti dodol, es krim,

(18)

pancake dengan bahan baku jenis buah lain yang sudah banyak dikenal

masyarakat secara umum.

Toko Rumah Durian Harum memiliki pemasok tetap yang menyediakan buah kualitas terbaik baik untuk produk lokal (para petani durian di Medan, Banyumas, dan Bogor) maupun produk impor. Ketersediaan pasokan pada Rumah Durian Harum sangat bergantung pada pemasok importir buah yang jumlahnya terbatas. Sehingga kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi terhadap industri dimana pemasok mampu mempengaruhi industri melalui kemampuannya menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk.

Kapasitas produksi untuk produk olahan durian yang merupakan produk sampingan masih belum optimal karena keterbatasan penggunaan alat pengolahan yang masih semi modern dan jumlah tenaga kerja yang sedikit.

(19)

Sumber: Data Primer, Diolah (2012)

Tabel 15. Peluang dan Ancaman Toko Rumah Durian Harum Kalimalang

Faktor Eksternal Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)

A. Lingkungan Jauh

1. Politik/Pemerintah 1. Peraturan pemerintah mengenai hukum usaha.

1. Kebijakan Kementerian Pertanian RI

memperketat proses impor buah yang termasuk kategori pangan segar.

2. Ekonomi 2. Kenaikan tarif listrik, sewa tempat maupun BBM.

3. Sosial 2. Peningkatan pengeluaran rata-rata bahan makanan buah-buahan per kapita sebulan.

3. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. 4. Teknologi 4. Perkembangan teknologi

produksi, komunikasi, informasi pasar dan transportasi. B. Lingkungan Industri

1. Konsumen 5. Rendahnya tawar-menawar pelanggan.

6. Loyalitas pelanggan tinggi.

2. Pesaing 3. Persaingan antara perusahaan sejenis. 4. Ancaman produk substitusi.

3. Pemasok 5. Tingginya daya tawar-menawar pemasok lokal dan importir.

Figure

Tabel  15.  Peluang  dan  Ancaman  Toko  Rumah  Durian  Harum  Kalimalang

Tabel 15.

Peluang dan Ancaman Toko Rumah Durian Harum Kalimalang p.19

References

Scan QR code by 1PDF app
for download now

Install 1PDF app in