• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS GRANUL INSTAN EKSTRAK ETANOL 96% BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI PADA TIKUS PUTIH BETINA GALUR SPRAGUE DAWLEY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS GRANUL INSTAN EKSTRAK ETANOL 96% BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI PADA TIKUS PUTIH BETINA GALUR SPRAGUE DAWLEY"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS GRANUL INSTAN EKSTRAK ETANOL 96% BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI PADA TIKUS PUTIH BETINA GALUR SPRAGUE DAWLEY

Fatimah1, Prasetyorini2 dan Moerfiah3

1,2&3Progran Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor.

ABSTRAK

Hipertensi merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah melebihi normal yaitu 120/80 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas, mengetahui dosis dan hari pengobatan yang efektif dari sediaan granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak (Annona muricata L.) sebagai antihipertensi pada tikus putih betina galur Sprague Dawley yang telah diinduksi Nacl 5,5%. Hewan uji yang digunakan sejumlah 20 ekor tikus putih betina yang dibagi dalam 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok I sebagai kontrol positif diberi peroral kaptopril dengan dosis0,45 mg/200 g BB tikus, kelompok II diberi sediaan granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak peroral dengan dosis 0,9 ml/200 g BB (setara dengan 0, 42 g zat aktif), kelompok III dengan dosis 1,8 ml/200 g BB (setara dengan 0, 84 g zat aktif), kelompok IV dengan dosis 2,7 ml/200 g BB (setara dengan 1,26 g zat aktif) dan kelompok V diberi aquadest sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sediaan granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak dapat menurunkan tekanan darah tikus dengan dosis yang paling efektif adalah 2,7 ml/200 g BB yang setara dengan 1,26 g zat aktif dengan lama pengobatan selama 8 hari.

Kata Kunci: Antihipertensi, Sirsak, Granul Instan. ABSTRACT

Hypertension is a disease characterized by the increased blood pressure that is higher than normal which is 120/80 mmHg. This study is aimed to test the effectiveness, to determine the dose and the effective treatment of 96% ethanol extract of soursop (Annona muricata L.) instant granule preparation as an antihypertension in female white rats Sprague Dawley strain that had been induced with 5,5% NaCl. Twenty female rats which were divided into 5 groups. Each group consisted of 4 rats. First group was as a positive control group which was given captopril orally at a dose of 0,45 mg/200 g BW, second group was given the preparation of 96% ethanol extract of soursop fruit instant granules orally at a dose of 0,9 ml/200 g BW (equivalent to 0,42 g active substance), group III with a dose of 1,8 ml/200 g BW (equivalent to 0,84 g active substance), group IV with a dose of 2,7 ml/200 g BW (equivalent to 1,26 g active substance) and group V was given distilled water as a negative control. The result showed that the administration of 96% ethanol extract of soursop fruit instant granule preparation could lower the blood pressure of the rats with the most effective dose was 2,7 ml/200 g BW which is equivalent to 1,26 g of the active substance with the 8 day treatment duration.

Keywords: Antihypertension, Soursop fruit, Instant granules

.

PENDAHULUAN

Tekanan darah tinggi atau hipertensi

merupakan penyakit yang ditandai dengan

peningkatan tekanan darah melebihi normal yaitu 120/80 mmHg yang ditunjukkan oleh (systolic) angka atas dan (diastolic) angka bawah. Hipertensi sering mengakibatkan keadaan yang berbahaya karena keberadaannya sering kali tidak disadari dan kerap tidak menimbulkan keluhan yang berarti, sampai suatu waktu terjadi komplikasi terhadap jantung, otak, ginjal, mata dan pembuluh darah. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (Junaidi, 2010).

Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai “silent killer”. Gejala-gejala akibat hipertensi seperti pusing, gangguan penglihatan dan sakit kepala seringkali terjadi pada saat tekanan darah sudah mencapai angka tertentu yang bermakna (Binfar, 2006).

Tanaman yang banyak dikenal di Indonesia dan dapat digunakan sebagai tanaman herbal dalam pengobatan hipertensi salah satunya adalah buah sirsak (Annona muricata L.). Aktivitas sebagai penurun tekanan darah pada buah sirsak berkaitan dengan kadar sodium (natrium) yang rendah (14

(2)

mg/100 g) dan potassium (kalium) yang tinggi yaitu 278 mg/l00 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi (Fianti, 2010).

Penelitian tentang buah sirsak sebagai

antihipertensi telah dilakukan oleh Saher (2013) dengan menggunakan ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol buah sirsak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, potensi antihipertensi terbesar terletak pada ekstrak etanol buah sirsak dengan dosis paling efektif adalah 0,0268 g/200 g BB. Pada penelitian selanjutnya yang telah dilakukan oleh Sukmana (2014), buah sirsak dibuat dalam bentuk granul instan ekstrak etanol buah sirsak. Khasiat ekstrak etanol buah sirsak yang dibuat dalam bentuk granul ini belum terbukti secara klinis ataupun preklinis oleh karena itu maka dilakukan penelitian secara in vivo untuk menguji efektivitas dari granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak (Annona muricata L.) sebagai penurun tekanan darah pada tikus putih betina galur Sprague Dawley.

METODE PENELITIAN Pengumpulan Sampel

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah granul instan ekstrak etanol 96% buah

sirsak yang berasal dari hasil penelitian Sukmana (2014) yang telah dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Pakuan. Formula dapat dilihat pada Tabel 1.

Pemeliharaan Hewan Uji

Sebanyak dua puluh ekor tikus putih betina galur Sprague Dawley dengan bobot berkisar 200-300 g yang berumur 3-5 bulan dibagi menjadi 5 kelompok dimana tiap kelompok perlakuan terdiri dari 4 ekor tikus. Kedua puluh ekor tikus hewan uji

tersebut dikandangkan perkelompok secara

terpisah di dalam bak plastik berukuran 30 cm x 20 cm x 12 cm dengan tutup kawat yang mudah dibuka tutup. Alas kandang dialasi dengan sekam yang diganti setiap dua kali seminggu agar kondisi kandang tetap kering dan sehat. Kedua puluh ekor tikus hewan uji tersebut kemudian diadaptasikan selama satu minggu di Laboratorium Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, untuk penyesuaian dengan lingkungan. Selama penelitian semua kelompok tikus diberi pakan pellet BR-12 dan minum secara ad libitum. Setelah diadaptasi selama satu minggu, kedua puluh ekor tikus tersebut kemudian diukur tekanan darah sistol dan diastol dengan alat pengukur tekanan darah (Non-Invasived Rat Tail Blood Pressure) untuk mengetahui tekanan darah normal dari tikus sebelum dilakukan pengujian.

Tabel 1. Formula Granul Instan yang Disukai Hasil Pengujian Hedonik yang dilakukan penelitian Sukmana (2014)

Bahan yang diperlukan Formula ekstrak etanol 96% (F1)

% gram

Serbuk ekstrak etanol 96% buah sirsak 66,7 10 g

CMC - -

Asam sitrat 2 0,3

Sukralosa 0,16 0,03

Maltodekstrin - -

Lactosa 31,15 4,61

Berat per sachet 100 15 Induksi NaCl 5,5% pada Hewan Uji

Setelah kedua puluh ekor tikus tersebut siap untuk percobaan, maka tikus diinduksi untuk menaikkan tekanan darah dengan memberikan NaCl 5,5% secara oral melalui jalur sonde lambung. Induksi dilakukan setiap hari sampai tekanan darah tikus meningkat secara signifikan yaitu sistol ≥ 140 mmHg atau diastol ≥ 90 mmHg. Tekanan darah tikus diukur dengan menggunakan alat Non Invasived Rat Tail Blood Pressure.

Penyembuhan Hewan Uji

Setelah tekanan darah hewan uji telah menunjukkan kenaikan secara signifikan yaitu sistol ≥ 140 mmHg dan diastole ≥ 90 mmHg, maka

tekanan darah tikus tersebut harus segera diobati. Pengobatan dilakukan dengan memberikan granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak secara acak dengan dosis sebagai berikut:

1. Kelompok I : kontrol positif yang

diberi obat dengan merk dagang kaptopril dengan dosis 0,45 mg/200 g BB secara oral

2. Kelompok II : dosis I granul instan

ekstrak etanol 96% buah sirsak dengan dosis 0,9 ml secara oral (setara dengan 0,42 g/200 g BB)

3. Kelompok III : dosis II granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak dengan dosis 1,8 ml secara oral (setara dengan 0,84 g/200 g BB)

(3)

4. Kelompok IV : dosis III granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak dengan dosis 2,7 ml secara oral (setara dengan 1,26 g/200 g BB)

5. Kelompok V : kontrol negatif yang

hanya diberi aquadest secara oral

Pemberian granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak pada tikus dilakukan setiap hari hingga tekanan darah tikus menjadi normal. Selama masa penyembuhan tikus tetap diinduksi dengan NaCl 5,5% sejumlah 2 ml tiap 2 hari.

Pengukuran Tekanan Darah dengan Metode Rat Tail Blood pressure

Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada tikus hipertensi spontan atau hipertensi buatan. Tekanan darah diukur dengan cara Tail Cuff method menggunakan alat blood pressure analyzer. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik. Prinsip kerja pengukuran tekanan darah adalah Cuff digelembungkan sampai mencapai tekanan darah di atas tekanan darah sistolik, tekanan darah normal tikus yaitu ≥ 129 (sistolik) / 91 (diastolik) mmHg, sehingga nadi menghilang kemudian tekanan cuff dikurangi perlahan-lahan. Pada saat tekanan darah mencapai di bawah tekanan sistolik nadi akan muncul kembali, cara pengukuran ini sesuai dengan cara pengukuran tekanan darah menggunakan sphigmomanometer pada manusia. Pengukuran tekanan darah pada metode Tail Cuff, selain digunakan pada tikus juga dapat digunakan pada mencit, anjing dan primata kecil (Tista, 2011).

Rancangan Penelitian

Untuk memperoleh suatu kesimpulan mengenai antihipertensi dari granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak pada tikus putih betina maka data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam untuk Rancangan Acak Lengkap Faktorial.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Tekanan Darah Tikus Yang Telah Diinduksi NaCl 5,5%

Pemberian NaCl 5,5% secara oral pada tikus selama 7 hari mengakibatkan Tekanan Darah (TD) meningkat dari sebelumnya. Kondisi hipertensi dikarenakan konsumsi NaCl berlebih sehingga menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraselular meningkat. Garam merupakan faktor yang sangat penting dalam patogenesis hipertensi. Asupan garam dalam jumlah yang tinggi dapat

menyebabkan pembuluh darah pada ginjal

menyempit dan menahan aliran darah. Bila di dalam tubuh terdapat kelebihan garam (khususnya natrium), osmolaritas cairan tubuh akan meningkat dan keadaan ini selanjutnya merangsang pusat haus yang membuat seseorang tersebut berkeinginan minum lebih banyak air untuk menetralkan garam ekstraseluler menjadi konsentrasi normal kembali. Hal ini akan meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang mengakibatkan naiknya tekanan darah atau hipertensi (Susalit, 2003).

Data rata-rata hasil pengukuran Tekanan Darah Sistol (TDS) dan Tekanan Darah Diastol (TDD) tikus sebelum dan setelah induksi dengan larutan NaCl 5,5% dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-Rata Hasil Pengukuran TDS dan TDD Tikus Sebelum dan Setelah Induksi Dengan Larutan NaCl 5,5%

Kelompok Perlakuan Sebelum Induksi (mmHg) Setelah Induksi (mmHg)

Sistol Diastol Sistol Diastol

Kontrol (+) 119,25 91,50 152,75 106,75 Dosis III 121.00 88,75 146,50 105,50 Dosis II 119,75 91,00 143,50 105,50 Dosis I 120,50 90,50 144,00 106,00 Kontrol (-) 106,25 87,00 144,00 115,40 Rata-rata 117,35 ± 7,01 89,75 ± 3,79 146,15 ± 5,80 107,83 ± 4,62

Hasil Perlakuan Granul Instan Ekstrak Etanol 96% Buah Sirsak Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tikus

Perlakuan dilakukan terhadap tikus yang tekanan darahnya telah meningkat secara signifikan yaitu sistol ≥ 140 mmHg atau diastol ≥ 90 mmHg setelah diinduksi NaCl 5,5%. Granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak diberikan secara oral setiap hari dan tekanan darahnya di ukur pada hari ke-0,

ke-4, ke-8, ke-11 dan hari ke-14. Selama perlakuan tikus tetap diinduksi dengan NaCl 5,5% untuk memastikan bahwa penurunan tekanan darah disebabkan oleh perlakuan bukan karena kondisi fisiologis tikus yang masih normal. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat Non-invasived Rat Tail Blood Pressure (CODA kent scientific corporation). Parameter yang diukur adalah tekanan darah sistol (TDS) dan tekanan darah diastol (TDD). Hasil Pengukuran tekanan darah

(4)

tikus setelah perlakuan dapat dilihat pada lampiran 4. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik menggunakan Unvariate Analysis of Variance dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Histogram penurunan TDS tikus setelah perlakuan dapat dilihat pada Gambar 1.Data rata-rata hasil

pengukuran TDS setelah perlakuan pemberian granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak dapat dilihat pada Tabel 3.

Gambar 1. Histogram Penurunan TDS Tikus Setelah Perlakuan

Tabel 3. Rataan TD Sistolik Tikus Setelah Perlakuan

Perlakuan Hari 0 Hari 4 Hari 8 Hari 11 Hari 14 Rata-rata

Kontrol (+) 152,75± 10,14 129,25 ± 2,22 114,00 ± 4,89 103,75 ± 3,09 101,25 ± 1,50 120,20c ± 11,82 Dosis 3 146,50 ± 3,00 130,00 ± 1,63 120,00 ± 0,81 105,25 ± 3,30 103,00 ± 1,41 120,95c ± 11,69 Dosis 2 143,50 ± 2,64 131,50 ± 1,91 130,00 ± 2,44 120,50 ± 3,69 113,00 ± 2,58 127,70b ± 10,87 Dosis 1 144,00 ± 2,16 132,00 ± 1,82 131,00 ± 1,82 121,25 ± 1,26 114,00 ± 3,91 128,45b ± 10,68 Kontrol (-) 144,00 ± 3,16 141,25 ± 1,50 139,25 ± 0,95 134,50 ± 4,79 124,25 ± 6,13 136,65a ± 7,88 Rata-rata 146,15a ± 5,81 132,80b ± 4,74 126,85c ± 9,39 117,05d ± 12,08 111,10e ± 9,12

Keterangan: Angka yang diikuti huruf superskrip yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda nyata.

Berdasarkan data rataan TD Sistolik pada Tabel 3. lama pemberian mempengaruhi penurunan TDS pada tikus. Menurut Tista (2011) tekanan darah normal tikus yaitu ≤ 129/91 mmHg. Penurunan TDS pada kontrol positif telah mengalami penurunan pada hari pengukuran ke-8, penurunan TDS mulai stabil pada pengukuran hari ke-8 sampai hari ke-14. Penurunan TDS pada dosis III terjadi pada pengukuran hari ke-8, penurunan TDS mulai stabil pada pengukuran hari ke-8 sampai hari ke-14. Penurunan TDS pada dosis II dan dosis I terjadi pada pengukuran hari ke-11, penurunan TDS mulai stabil pada pengukuran hari ke-11 sampai hari ke-14, untuk kontrol negatif terjadi penurunan TDS pada pengukuran hari ke-14. Hasil uji Duncan pengaruh waktu pemberian terhadap TDS mulai hari ke-4 sampai hari ke-14 menunjukkan data yang berbeda nyata.

Hasil uji statistik pemberian dosis juga mempengaruhi penurunan TDS dan ada interaksi antara dosis yang diberikan dengan lama perlakuan terhadap penurunan TDS. Hasil uji Duncan pengaruh pemberian dosis diperoleh data bahwa kontrol positif dengan dosis III tidak berbeda

nyata, dosis I dengan dosis II tidak berbeda nyata sedangkan kontrol negatif berbeda nyata terhadap semua perlakuan dosis I, dosis II, dosis III dan kontrol positif. Histogram penurunan TDD tikus setelah perlakuan dapat dilihat pada Gambar 2. Data rata-rata hasil pengukuran TDD setelah perlakuan pemberian granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak dapat dilihat pada Tabel 4.

Berdasarkan data rataan TD Diastolik pada Tabel 4. pemberian mempengaruhi penurunan TDD pada tikus. Penurunan TDD pada kontrol

positif telah mengalami penurunan pada

pengukuran hari ke-8, penurunan TDD mulai stabil pada pengukuran hari ke-8 sampai hari ke-14. Penurunan TDD pada dosis III telah mengalami penurunan pada pengukuran hari ke-8, penurunan TDD mulai stabil pada pengukuran hari ke-8 sampai hari ke-14. Penurunan TDD pada dosis I dan dosis II terjadi pada pengukuran hari ke-14, untuk kontrol negatif tidak terjadi penurunan TDD normal sampai pengukuran hari ke-14. Hasil uji Duncan pengaruh waktu pemberian terhadap TDD mulai hari ke-4 sampai hari ke-14 menunjukkan data yang berbeda nyata.

0 50 100 150 200

hari 0 hari 4 hari 8 hari 11 hari 14

Tek an an D ar ah ( m m h g) Kontrol (+) Dosis III Dosis II Dosis I Kontrol (-)

(5)

Gambar 2. Histogram Penurunan TDD Tikus Setelah Perlakuan

Tabel 4. Rataan TD Diastolik Tikus Selama Perlakuan

Perlakuan Hari 0 Hari 4 Hari 8 Hari 11 Hari 14 Rata-rata

Kontrol (+) 106,75 ± 4,11 100,25 ± 1,25 89,50 ± 1,29 88,00 ± 0,81 85,25 ± 1,25 93,95c ± 8,59 Dosis III 105,50 ± 1,91 102,00 ± 1,41 90,00 ± 0,81 89,50 ± 0,57 84,50 ± 1,29 94,30c ± 8,31 Dosis II 105,50 ± 4,20 104,00 ± 4,24 95,50 ± 2,64 95,00 ± 4,08 86,75 ± 0,95 97,35b ± 7,63 Dosis I 106,00 ± 3,65 105,00 ± 3,36 96,50 ± 7,32 94,50 ± 2,88 88,75 ± 1,70 98,15b ± 7,67 Kontrol (-) 115,40 ± 2,08 110,50 ± 1,29 104,25 ± 4,19 98,25 ± 2,98 92,00 ± 2,44 104,08a ± 8,68 Rata-rata 107,83a ± 4,62 104,35b ± 4,27 95,15c ± 6,54 93,05d ± 4,52 87,45e ± 3,11

Keterangan: Angka yang diikuti huruf superskrip yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda nyata. Hasil uji statistik pemberian dosis juga

mempengaruhi penurunan TDD dan tidak ada interaksi antara dosis yang diberikan dengan lama perlakuan terhadap penurunan TDD. Hasil uji Duncan pengaruh pemberian dosis diperoleh data bahwa kontrol positif dengan dosis III tidak berbeda nyata, dosis I dengan dosis II tidak berbeda nyata sedangkan kontrol negatif berbeda nyata terhadap semua perlakuan dosis I, dosis II, dosis III dan kontrol positif.

Peningkatan dan Penurunan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah Perlakuan (%)

Peningkatan persentase TD sebelum perlakuan dilihat dari hari ke-1 dan hari ke-7. Data dapat dilihat pada Tabel 5. Penurunan persentase TD setelah perlakuan dilihat dari hari ke-4 sampai hari ke-14. Data dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 5. Persentase Rata-Rata Peningkatan Tekanan Darah Tikus Setelah Induksi NaCl (%)

Kelompok TD Awal TD induksi (%) peningkatan

S D S D S D Kontrol (+) 119,25 91,5 152,75 106,75 28,09 16,67 Dosis III 121,00 88,75 146,50 105,50 21,07 18,87 Dosis II 119,75 91,00 143,50 105,50 19,83 15,93 Dosis I 120,50 90,50 144,00 106,00 19,50 17,13 Kontrol (-) 106,25 87,00 144,00 115,40 35,53 32,64

Tabel 6. Persentase Rata-Rata Tekanan Darah Tikus Setelah Pemberian Granul Instan (Perlakuan) (%)

Kelompok Rata-rata TD (%)/Hari ke

hari 4 hari 8 hari 11 hari 14

S D S D S D S D Kontrol (+) -15,38 -6,08 -25,37 -16,16 -32,08 -17,56 -33,71 -20,14 Dosis III -11,26 -3,32 -18,08 -14,69 -28,16 -15,16 -29,69 -19,90 Dosis II -8,36 -1,42 -9,41 -9,48 -16,03 -9,95 -21,25 -17,77 Dosis I -8,33 -0,94 -9,03 -8,96 -15,80 -10,85 -20,83 -16,27 Kontrol (-) -1,91 -4,24 -3,29 -9,66 -6,59 -14,86 -13,71 -20,27

Keterangan : (+) Peningkatan (-) Penurunan 0 20 40 60 80 100 120 140

Hari 0 Hari 4 Hari 8 Hari 11 Hari 14

Tek an an D ar ah ( m m H g) Kontrol (+) Dosis III Dosis II Dosis I Kontrol (-)

(6)

Pada dosis I, II dan III penurunan paling tinggi adalah dosis III (mulai hari ke-4), untuk penurunan hari ke-8 sampai hari ke-14 penurunan dosis paling tinggi tetap pada dosis III. Pada dosis I dan dosis II penurunan tekanan darah relatif tidak berbeda jauh sampai pada hari ke-14. Secara keseluruhan penurunan tekanan darah untuk kontrol positif dan dosis III relatif tidak berbeda jauh sampai pada hari ke-14.

Hasil penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan pemberian granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak dari hari ke-1 sampai hari ke-14 diketahui bahwa penurunan tekanan darah pada dosis III dengan kontrol positif lebih baik dibandingkan dengan dosis I, dosis II maupun kontrol (-). Dari data ini dapat diketahui bahwa perlakuan dosis III (2,7 ml/200 g bb) yang setara dengan 1,26 g zat aktif memiliki efektivitas yang relatif sama dengan kontrol positif (Kaptopril) dalam penurunan tekanan darah.

Pengaruh Perlakuan Granul Instan Ekstrak Etanol 96% Buah Sirsak Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tikus

Aktifitas penurunan TDS dan TDD tikus yang diberi perlakuan granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak dikarenakan adanya kandungan potassium (Kalium) yang tinggi yaitu 278 mg/100 g dan kandungan sodium (Natrium) yang rendah (14 mg/100 g). Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi (Fianti, 2010). Potasium (Kalium) yang terkandung dalam buah sirsak bekerja meningkatkan cairan intraseluler dengan menarik cairan ekstraseluler, sehingga terjadi perubahan keseimbangan pompa natrium-kalium yang akan menyebabkan penurunan

tekanan darah. Salah satu strategi dalam

penanganan hipertensi adalah mengubah

keseimbangan Na+. Perubahan keseimbangan Na+ biasanya dilakukan dengan pemberian diuretik secara oral. Mekanisme penurunan tekanan darah oleh diuretik adalah mula-mula menurunkan volume ekstrasel dan curah jantung kemudian akan mengurangi resistensi vascular (Harmilah, 2014).

Peran ion kalium terhadap penurunan tekanan darah antara lain sebagai vasodilator, karena kemampuannya menghambat kontraksi otot polos pembuluh darah. Efek antihipertensi kalium juga

berhubungan dengan pengaruhnya dalam

menghambat reabsorpsi natrium di tubulus ginjal.

Hilangnya natrium dari tubuh terutama

menurunkan volume cairan ekstraselular, sehingga tekanan arteri juga menurun. Kadar kalium normal

darah dipelihara oleh ginjal melalui

kemampuannya menyaring, mereabsorpsi, dan

mengeluarkan kalium di bawah pengaruh

aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion

dengan menggantikan ion natrium melalui

mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.

Tekanan darah normal memerlukan perbandingan antara kalium dan natrium yang sesuai di dalam tubuh (Guyton, 1997).

Penggunaan obat atau tanaman obat yang berfungsi sebagai inhibitor ACE (Angiotensin I Converting Enzyme) merupakan salah satu cara penanganan hipertensi. Pada umumnya senyawa bioaktif tanaman obat yang memiliki kemampuan penghambatan aktivitas ACE adalah senyawa golongan flavonoid. ACE diketahui memegang peranan penting dalam pembentukan angiotensin II yang merupakan salah satu penyebab hipertensi. Angiotensin II menyebabkan pembuluh darah menyempit yang dapat menaikkan tekanan darah. ACE inhibitor menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga menurunkan tekanan darah (Ismarani, 2011). Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa flavonoid memiliki peran penting dalam penurunan tekanan darah. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa flavonoid dari Annona muricata Linn diduga memiliki efek

sebagai penghambat enzim pengkonversi

angiotensin (inhibitor angiotensin-converting

enzyme) yang dapat berperan dalam menurunkan tekanan darah pada tikus hipertensi. Buah sirsak juga bersifat diuretik karena kandungan airnya yang tinggi sehingga membantu menurunkan tekanan darah (Saher, 2013). Berdasarkan hasil penelitian Sukmana (2014) dalam pengujian fitokimia bahwa buah sirsak positif mengandung flavonoid, sehingga potensi antihipertensi dari granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak dimungkinkan kandungan kalium, flavonoid dan air.

Nilai TD yang didapatkan dari hasil percobaan

kemudian dianalisis untuk memperoleh

kesimpulan. Analisis yang dilakukan pada

percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial karena peneliti ingin melihat pengaruh pemberian granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak terhadap dosis dan waktu untuk menurunkan tekanan darah. Hasil analisa statistik terhadap data yang diperoleh menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan antar kelompok

perlakuan dan hari serta adanya interaksi antara hari dan dosis yang diberikan terhadap penurunan tekanan darah sistol sedangkan diastol tidak terjadi interaksi antara hari dan dosis yang diberikan terhadap penurunan tekanan darah.

Berdasarkan penelitian ini, menunjukan bahwa terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pada tikus betina pada kelompok perlakuan yang diberikan granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak, walaupun persentase penurunan TDS dan TDD granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak lebih kecil dibandingkan dengan presentase penurunan TDS dan TDD pada kontrol positif, namun secara keseluruhan penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik untuk kontrol positif dan dosis III

(7)

relatif tidak berbeda jauh sampai pada hari ke-14. Berdasarkan uji Duncan diperoleh data bahwa kontrol positif dengan dosis III tidak berbeda nyata, hal tersebut menunjukkan bahwa granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak dosis III mempunyai efektivitas yang relatif sama dengan kontrol positif (kaptopril).

Kaptopril sebagai kontrol positif dengan dosis 0,45 mg/200 g BB memang jauh lebih baik kemampuannya dalam menurunkan tekanan darah dari semua perlakuan, hal ini dikarenakan kaptopril adalah obat sintetik yang dapat menurunkan

tekanan darah. Kaptopril merupakan obat

antihipertensi golongan ACE-inhibitor (efek

Angiotensin), bekerja sebagai inhibitor kompetitif terhadap enzim pengubah (converting enzyme). Converting enzyme ini berfungsi mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II (Sargowo, 1999). Angiotensin II menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan darah. Dengan adanya ACE-I, produksi angiotensin II dihambat sehingga jumlahnya menurun dan menyebabkan penurunan tekanan

darah. Perubahan angiotensin I menjadi

angiotensin II tidak saja terjadi di paru-paru, namun ACE ditemukan pula di sepanjang jaringan epitel pembuluh darah (Hernawati, 2011).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai

efektivitas granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak (Annona muricata L) sebagai antihipertensi pada tikus putih betina galur Sprague Dawley dapat disimpulkan bahwa:

1. Granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak

(Annona muricata L.) terbukti dapat

menurunkan tekanan darah tikus putih betina galur Sprague Dawley.

2. Dosis granul instan ekstrak etanol 96% buah

sirsak yang paling efektif sebagai

antihipertensi adalah 2,7 ml/200 g BB yang setara dengan 1,26 g zat aktif dengan lama pengobatan selama 8 hari.

Saran

Perlu dilakukan uji toksisitas dan uji lebih lanjut mengenai efek samping dari sediaan granul instan ekstrak etanol 96% buah sirsak (Annona muricata L.).

DAFTAR PUSTAKA

Binfar. 2016. Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi.https://ilmufarmasis.files.wor dpress.com/2011/03/ph-care hipertensi. pdf Diakses tanggal 20 Oktober 2014 pukul 20.05 WIB.

Fianti, S. 2010. Khasiat Buah Sirsak.

http://atikofianti.wordpress.com/2010/05

/09/khasiat-buah-sirsak/. Diakses

tanggal 20 Oktober 2014 pukul 20.05 WIB.

Guyton, A. C., 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal: 277-296.

Harmilah. 2014. Jus Seledri (Apium graveolens) Menurunkan Tekanan Darah Tikus Rattus Strain wistar Dengan Hipertensi.

Skripsi.Yogyakarta. Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Yogyakarta.

Hernawati. 2011. Sistem

Renin-Angiotensin-Aldosteron: Perannya Dalam

Pengaturan Tekanan Darah Dan

Hipertensi. Bandung. FPMIPA

Universitas Pendidikan Indonesia. Ismarani, D.I., 2011. Mikroenkapsulasi Ekstrak

Formula Pegagan-Kumis

Kucing-Sambiloto Sebagai Inhibitor Angiotensin I Converting Enzyme Secara In Vitro.

CEFARS: Jurnal Agribisnis dan

Pengembangan Wilayah Vol. 3 No. 1 Desember 2011.

Junaidi, I. 2010. Hipertensi. Jakarta. Penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer. Hal: 1-46.

Saher, Y.W., 2013. Aktivitas Antihipertensi Ekstrak Etil Asetat Dan Ekstrak Etanol Buah

Sirsak (Annona muricata Linn.)

Terhadap Tikus Putih Sprague Dawley Jantan. Skripsi. Bogor. Program Studi Farmasi F-MIPA UNPAK.

Sukmana, A.L., 2014. Formulasi Granul Instan Ekstrak Etanol Buah Sirsak (Annona muricata Linn). Skripsi. Bogor. Program Studi Farmasi F-MIPA UNPAK. Susalit, E. 2003. Epidemiologi, Etiologi dan

Patofisiologi Hipertensi.

http:www.idionline.org/l

pkb/hipertensif.pdf. Diakses tanggal 10 Februari 2015 pukul 19.05 WIB.

Tista, G.N.B., 2011. Pemberian Ekstrak Buah

Mengkudu (Morinda Citrifolia L)

Menurunkan Tekanan Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus) yang Hipertensi. Skripsi.

Program Pascasarjana Universitas

Gambar

Gambar 1. Histogram Penurunan TDS Tikus Setelah Perlakuan
Gambar 2. Histogram Penurunan TDD Tikus Setelah Perlakuan

Referensi

Dokumen terkait

sekecil mungkin apabila kerusakan produk berada diluar batas kendali atas berarti terjadi kualitas penyimpangan produk yang dihasilkan. Bila demikian harus segera dilakukan

Indikator keberhasilan pembangunan manusia meliputi berbagai dimensi, diantaranya keberhasilan bidang pendidikan, Pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk

nasabah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa responsiveness (ketanggapan) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.Hasil penelitian menunjukan

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui peranan dari konsultan MK baik secara aturan yang berlaku maupun secara praktikal / aktual di lapangan,

Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan yaitu kejadian hujan yang paling sering terjadi adalah kejadian hujan durasi 3 jam yaitu sebanyak 150 kejadian atau 45,45%

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh input (tebu, jam tenaga kerja, dan jam mesin) terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan, besarnya tingkat elastisitas input

[r]

Pada pertemuan pertama dilakukan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, setelah tes yang diberikan diketahui bahwa hasil nilai pretest siswa masih tergolong