• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

8 2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Desain Sistem

Desain sistem atau Perancangan sistem adalah menentukan proses dan data-data yang dibutuhkan untuk suatu sistem yang baru, jika sistem itu berbasis komputer, maka perancangannya dapat menyertakan spesifikasi peralatan yang akan digunakan.(Mcleod, 2001, p238)

2.1.2 System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC, model yang cukup popular dan banyak digunakan adalah waterfall. SDLC adalah kerangka kerja (framework) yang terstruktur yang berisi proses-proses sekuensial di mana sistem informasi dikembangkan.(Turban, 2003, p463).

Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama.

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang,

(2)

kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.

Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang diluar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.

2.1.3 Model Proses Software

Model proses software adalah pendekatan umum untuk mengorganisasi proyek ke dalam aktivitas.(Timothy C. Lethbridge dan Robert Laganiere, 2002, p 402-403). Model proses software membantu manager proyek dan timnya untuk menentukan pekerjaan apa yang harus diselesaikan dan urutan kerja apa yang harus dilakukan. Ada beberapa model proses, antara lain seperti waterfall model, phase-release model, spiral model, evolutionary model, dan Concurrent engineering model. Dalam penelitian kami, kami menggunakan model waterfall.

Waterfall model adalah salah satu model pengembangan software, dimana kemajuan suatu proses dipandang ke bawah seperti air terjun.

(3)

Gambar 2.1 Waterfall Model (Sumber: Pressman, P39, 2010) Pengumpulan informasi (requirement) Design Implementasi Testing Deployment & Maintance

(4)

1. Requirement

Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey, atau diskusi. Informasi dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.

2. System Design

Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Implementation

Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.

4. Integration & Testing

Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah

(5)

software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.

5. Operation & Maintenance

Ini merupakan tahap akhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem

2.1.4 Database Life Cycle (DBLC)

Gambar 2.2 Database Life Cycle (Sumber: Connoly,2005, p.284)

(6)

Database Lifecycle dibagi menjadi beberapa tahap (Connoly,2005,p.284)

2.1.4.1Database Design

Database Design adalahproses membuat desain yang akan mendukung operational dan tujuan perusahaan (Connoly,2005, p.291).

Ada tiga fase dalam membuat desain database , yaitu :

1. Conceptual Database Design

Conceptual Database Design adalah proses pembuatan model yang berasal dari informasi yang digunakan pada perusahaan terpisah dari semua pertimbangan fisikal. Conceptual

Database Design melalui 8 tahapan (Connoly, 2005, p.440),

yaitu :

a. Mengidentifikasi tipe entity

Langkah pertama untuk membuat data model ini adalah dengan menjelaskan objek utama yang menarik bagi user. Objek-objek ini adalah tipe entity. Salah satu metode untuk mengidentifikasi entity adalah dengan memeriksa spesifikasi kebutuhan user. Metode lain yaitu dengan mencari objek yang memiliki keberadaan pada kenyataan.

b. Mengidentifikasi tipe relasi

Mengidentifikasi semua relasi dengan melihat spesifikasi kebutuhan user yang merupakan noun (kata benda).

(7)

c. Mengidentifikasi dan menghubungkan attribute dengan entity atau relasi

Langkah selanjutnya yaitu mencari noun dan noun phrase yang spesifik untuk kebutuhan perusahaan atau dengan cara konsulatasi kepada perusahaan mengenai hubungan tersebut. d. Menentukan domain attribute

Bertujuan untuk menjelaskan domain dari semua atribut yang ada pada model dimana sebuah domain merupakan kumpulan dari nilai yang dimiliki oleh atribut.

e. Menentukan candidate, primary, dan alternate key

Langkah ini adalah mengidentifikasi candidate key untuk entity dan kemudian memilih salah satunya sebagai primary key dan yang lain dianggap sebagai alternate key.

f. Memeriksa redundancy model

Melakukan pemeriksaan data model konseptual lokal dengan fokus apakah masih ada redundancy dan menghapusnya jika ada.

g. Memvalidasi konseptual model dengan transaksi user

Telah didapat model data konseptual yang merepresentasikan kebutuhan perusahaan. Namun, tujuan langkah ini adalah untuk memeriksa dan memastikan apakah model tersebut memenuhi transaksi yang dibutuhkan.

(8)

Model data konseptual ini mencakup sebuah ERDiagram dan dokumentasi yang dapat menjelaskan mengenai data model, dan apabila terdapat anomaly, harus dilakukan perubahan atau bahkan mengharuskan pengulangan dari langkah-langkah sebelumnya.

2. Logical Database Design

Logikal Database Design adalah proses pembuatan model yang berasal dari informasi yang digunakan dalam perusahaan yang berdasarkan model data tertentu ,tetapi independen pada DBMS utama dan pertimbangan aspek fisik yang lain.

Logical database design melalui 7 tahapan (Connoly,2005, p.440), yaitu :

a. Membuat relasi untuk logical data model

Pada tahap ini, didapatkan relasi data model logical untuk merepresentasikan entity, relasi dan atribut. Komposisi pada setiap relasi digambarkan dengan menggunakan Database Definition Language untuk relational database. Relasi didapatkan dari struktur-struktur yang mungkin terjadi pada data model konseptual, yaitu :

One-to-one (1:1) binary relationship types One-to-many (1:*) binary relationship types One-to-one (1:1) recursive relationship types Many-to-many (*:*) binary relationship types

(9)

Weak entity types Strong entity types

Tipe relationship yang kompleks Atribut yang multy-valued

Superclass/subclass relationship types

b. Memvalidasi relasi dengan normalisasi

Proses validasi grup-grup atribut pada setiap relasi menggunakan aturan normalisasi dimana tujuan dari normalisasi adalah untuk memastikan bahwa sekumpulan relasi memiliki atribut yang minimal namun mencukupi utnuk mendukung kebutuhan data perusahaan.

c. Memvalidasi relasi dengan transaksi user

Bertujuan untuk memvalidasi data model logical untuk memastikan bahwa model tersebut mendukung transaksi yang dibutuhkan, yang telah dirinci pada spesifikasi kebutuhan user.

(10)

d. Memeriksa integrityconstraint

Integrity constraints adalah constraint yang diharapkan untuk diberlakukan demi menjaga database terhindar dari ketidak akuratan,inconsistent dan tidak selesai.

e. Meninjau logical data model dengan user

Pada tahap ini data model logikal seharusnya sudah lengkap dan didokumentasikan secara penuh. Namun, user tetap diminta untuk meninjau data model logikal dan memastikan bahwa model data yang dibuat telah merepresentasikan kebutuhan data perusahaan.

f. Menggabungkan logical data model ke dalam global data model

Proses ini hanya diperlukan untuk mendesign database dengan pandangan user yang banyak diatur dengan menggunakan pendekatan integrasi view. Data model logikal lokal merepresentasikan satu atau banyak tapi tidak semua pandangan user pada database sementara data model logikal global merepresentasikan semua pandangan user pada database.

3. Physical Database Design

Physical Database Design adalah proses yang

menghasilkan deskripsi implementasi database pada penyimpanan sekunder, mendeskripsikan relasi dasar,organisasi

(11)

file dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien kepada data serta batasan integritas dan ukuran keamanan.

Physical database design melalui 6 tahapan (connoly,2005, p.441), yaitu :

a. Penerjemahan logical data model dalam DBMS (Database Management System)

Pertama, penerjemahan dari relasi pada data model logikal kepada sebuah bentuk yang dapat diimplementasikan pada target relational DBMS.

Bagian ini diperlukan perbandingan antara informasi yang telah didapatkan pada desain databaselogikal dan dokumentasi pada kamus data dengan informasi yang didapat selama pengumpulan kebutuhan dan tahap analisis dan dokumen spesifikasi sistem. Kemudian menggunakan informasi tersebut untuk memproduksi desain dari relasi dasar.

b. Perancangan organisasi file dan indeks

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menetapkan organisasi file yang optimal untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang dibutuhkan untuk mencapai performa yang diinginkan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah :

1. Menganalisis transaksi 2. Memilih indeks

(12)

3. Mengestimasi kebutuhan disk space 4. Memilih organisasi file

c. Perancangan user view

Tujuan dari langkah ini adalah untuk mendesain pandangan user yang diidentifikasikan selama pengumpulan kebutuhan dan tahap analisis pada database system development lifecycle.

d. Perancangan mekanisme keamanan

Tujuan dari langkah ini adalah untuk mndesain mekanisme keamanan untuk database seperti yang telah dispesifikasi oleh user selama tahap pengumpulan dan kebutuhan pada database system development lifecycle.

e. Pertimbangan pengenalan pengawasan redundancy

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menetapkan apakah redundancy yang terkontrol dengan aturan normalisasi akan meningkatkan peforma dari sistem.

f. Pemantauan dan pengaturan sistem operasional

Tujuan dari langkah ini adalah untuk memantau sistem operasional dan meningkatkan peforma dari sistem untuk membetulkan desain yang tidak cocok atau mencerminan perubahan kebutuhan.

(13)

2.1.4.2 8 Aturan Emas (8 Golden Rules)

8 aturan emas merupakan prinsip yang disebut “Golden Rules” yang dimana prinsip ini akan membantu dalam merancang sebuah interface secara benar dan rapih. (Ben Shneiderman dan Cathrine Plaisant, 2010, p.88-89) menjelaskan tentang 8 Golden Rules secara terperinci yaitu:

a. Berusaha untuk konsisten

Konsistensi di lakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang di gunaan pada prompt, menu, serta layar bantuan. Contohnya seperti mewajibkan konfirmasi perintah delete dan tidak.

b. Menyediakan Usability

Mengenali kebutuhan pengguna yang beragam dan desain untuk plastisitas, memfasilitasi transformasi konten . Pemula untuk perbedaan ahli, rentang usia, cacat, dan keragaman teknologi setiap memperkaya spektrum persyaratan bahwa desain panduan.

c. Memberikan umpan balik yang informative

Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu system umpan balik. Untuk tindakan yang sering di lakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih

(14)

substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data.

d. Merancang dialog untuk mengahasilkan suatu penutupan Urutan tindakan sebaiknya di organisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan memberikan indikasi bahwa cara yang di lakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.

e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sederhan dan mudah dipahami untuk pengananan kesalahan.

f. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya

Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat di batalkan, sehingga penggguna tidak takut untuk mengeksplorasi pilihan-pilihan lain yang belum bisa digunakan. Unit – unit yang dapat dikembalikan seperti

(15)

single action, data entry task, atau melengkapi group dari actions seperti nama alamat yang telah di blok.

g. Mendukung tempat pengendali internal

Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikian rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.

h. Mengurangi beban ingatan jangkan pendek

Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan

2.1.5 Data Flow Diagram (DFD) 2.1.5.1Definisi DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah penyajian grafis dari sebuah sistem yang mempergunakan sejumlah bentuk simbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses yang saling terhubung(Mc Leod Jr. ,2007,p.214).

Proses menggambar di sebuah Data Flow Diagram (DFD)hanyalah mengidentifikasi proses-proses yang terjadi,menghubungkan dengan arus data, mengidentifikasi terminator

(16)

yang memberikan output dan menambahkan penyimpanan data bila di butuhkan.

2.1.5.2Simbol-simbol DFD

Data Flow Diagram (DFD) terbagi atas 4 simbol(Mc Leod Jr., 2007,p.214):

1. Unsur-unsur lingkungan dengan nama sistem interaksi

Unsur-unsur lingkungan berada di luar batas sistem. Unsur ini memberikan input data kepada sistem dan menerima output dari sistem. Unsur-unsur lingkungan sering di nyatakan dengan terminator. Terminator digambarkan dalam bentuk kotak atau persegi panjang.

Terminator dapat berupa :

• Orang, seperti : seorang manajer yang menerima laporan dari sistem.

• Organisasi, seperti departemen dalam perusahaan. • Sistem lain yang memiliki antar muka dengan sistem.

Terminator bertugas untuk melakukan pendefinisian batasan sistem.

2. Proses

Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Proses dapat di lambangkan dengan sebuah lingkaran, persegi

(17)

panjang horizontal, atau persegi panjang tegak bersudut melingkar.

3. Arus Data

Arus data terdiri atas sekumpulan unsur-unsur data yang saling berhubungan yang bergerak dari suatu titik atau proses ke titik atau ke proses yang lain. Arus data di lambangkan dengan simbol panah dan dapat di gambarkan dengan menggunakan garis lurus atau melingkar.arus data harus melibatkan suatu proses. Arus data dapat mengalir antara entitas external dan proses, antara penyimpanan data dan proses , dan antara dua proses atau lebih. 4. Penyimpanan Data

Penyimpanan data adalah sebuah gudang data. penyimpanan data dapat di gambarkan dengan sekumpulan garis-garis sejajar, sebuah kotak dengan ujung terbuka, atau berbentuk oval.

(18)

Gambar 2.3 Simbol dan Pengertian DFD 2.2 State Transition Diagram (STD)

Menurut Hoffer J. A. et al (1996, p.364), State Transition Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan bagaiman suatu proses dihubungkan satu sama lain dalam waktu yang bersamaan. State Transition Diagram digambarkan dengan sebuah state yang berupa komponen system yang menunjukan bagaiman kejadian – kejadian tersebut dari satu state ke state lain.

(19)

Ada dua macam symbol yang menggambarkan proses dalam State Transition Diagram, yaitu :

1. State

Gambar persegi panjang menunjukan state dari system.

2. Transition

Gambar panah menunjukan transisi dari state. Tiap panah diberi label. Label yang di atas menunjukan kondisi yang menyebabkan transisi terjadi, label yang di bawah menunjukan aksi yang terjadi dari kondisi tersebut.

(20)

2.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

Diagram Relasi Entitas (ERD) adalah satu sarana komunikasi dan dokumentasi yang bermanfaat diantara profesional sistem informasi dan para pengguna (Mc Leod Jr.,2007,p.173).

ERD berhubungan dengan data di dalam entitas dan hubungan antar entitas. Kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan disebut dengan entitas.Tabel merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit berukuran lebih kecil yang mengikuti aturan stuktur basis data. Satu entitas dapat berubah menjadi satu tabel,sering kalai satu entitas di pecah menjadi beberapa tabel.

Hubungan antara entitas tidak di tentukan oleh field-field data yang sama dalam masing-masing entitas. Entitas dalam ERD akan memiliki nama seperti hal nya tabel yang memiliki nama. Relasi juga akan menghubungkan entitas-entitas sama seperti garis-garis yang menghubungkan tabel melalui field-field yang sama di antara tabel. Relasi ERD akan menunjukkan jika satu record dalam entitas akan berhubungan dengan satu atau lebih record di entitas yang lain.

Bagian terakhir dalam membuat ERD adalah menentukan berapa banyakrecord dalam suatu entitas yang akan berhubungan dengan record dalam entitas yang lain. Ini merupakan langkah penting dalam konseptualisasi yang akan berdampak pada bagaimana tabel basis data yang sebenarnya akan di buat.

(21)

Pada prakteknya, diagram relasi entitas di kembangkan pada awal proses, sebelum field-field data tertentu di identifikasi, terakhir di buat tabel-tabel field data yang mengarah pada pembuatan suatu basis data.

2.4 Entity Relationship Modeling

Entity Relational (ER) Modeling adalah sebuah pendekatan

Top-Bottom dalam perancangan basis data yang di mulai dengan

mengidentifikasikan data-data terpenting yang di sebut dengan entitas dan hubungan antara entitas-entitas tersebut yang di gambarkan dalam suatu model.

2.5 Tipe Entitas

Tipe Entitas adalah kumpulan objek-objek dengan sifat yang sama yang dapat diidentifikasi oleh enterprise yang mempunyai eksistensi independen.keberadaannya dapat berupa fisik maupun abstrak.

2.6 Tipe Relasi

Tipe Relasi adalah kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti antara tipe entitas yang ada.

1. Derajat Relationship

Derajat Relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship.

(22)

Derajat relationship terdiri atas:

a. Binary relationship yang merupakan keterhubungan antara dua tipe entitas.

b. Tenary Relationship yang merupakan keterhubungan antara tiga tipe entitas.

c. Quetenary Relationship yang merupakan keterhubungan antara empat tipe entitas.

d. UnaryRelationship yang merupakan keterhubungan antara

satu tipe entitas,dimana tipe entitas tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran yang berbeda.

2.7 Attribut

Attribut merupakan sifat-sifat dari sebuah entity atau tipe relationship.

1. Attribut Domain

Attribut Domain adalah himpunan nilai yang di perbolehkan untuk satu atau lebih attribut.

Attribut domain terbagi atas:

a. Simple Attribut adalah attribut yang terdiri atas satu komponen tunggal dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi.

(23)

b. Composite Attribut adalah attribut yang terdiri atas beberapap komponen, dimana masing-masing komponen memiliki keberadaan yang independen.

c. Single-Value Attribut adalah attribut yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap kejadian.

d. Multi-Value Attribut adalah attribut yang mempunyai beberapa nilai satu atau beberapa attribut lainnya dan tidak harus berasala dari satu entitas.

2.8 Keys

Candidate Key adalah jumlah minimal attribut yang dapat mengidentifikasikan setiap kejadian atau record secara unik.

Primary Key adalah Candidate Key yang dipilih untuk mengidentifikasikan setiap kejadian atau record dari suatu entitas secara unik.

Composite Key adalah Candidate Key yang terdiri atas dua atau lebih attribut.

2.9 Strong and Weak Entity Type

Strong Entity Type adalah Entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada entitas lain.

Weak Entity Type adalah Entitas yang keberadaan nya bergantung kepada entitas lain.

(24)

2.10Teori Khusus

2.10.1 Pengertian Internet

Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang bersifat global, dikembangkan di tahun 1960-an dengan dana yang disediakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pada awalnya, internet dirancang untuk menghubungkan sistem komputer utama dari beberapa universitas dan organisasi penelitian. Saat ini, internet dapat diakses lebih dari 1 miliar komputer dan peralatan komputer pengendali secara luas(Deitel & Deitel, 2003, p.12).

Pengenalan World Wide Web memungkinkan pengguna komputer untuk mencari dan melihat dokumen apa saja berbasis multimedia melalui internet. Internet menjadi salah satu mekanisme komunikasi utama di dunia.

Internet dan World Wide Web dipastikan sebagai penemuan yang paling penting dan mendalam di antara ciptaan manusia. Dulunya, kebanyakan aplikasi komputer menjalankan komputer tanpa terhubung satu sama lain. Aplikasi-aplikasi sekarang ini dapat dibuat untuk menghubungkan komputer-komputer yang ada di dunia. Internet juga dapat menggabungkan proses perhitungan dan teknologi komunikasi.

2.10.2 Pengertian World Wide Web (WWW)

World Wide Web didefinisikan sebagai sistem interkoneksi komputer internet (disebut server) yang mendukung dokumen-dokumen berformat

(25)

multimedia(Williams/Sawyer, 2007,p.17). Kata Multimedia yang berarti “banyak media”, berkaitan dengan teknologi yang menyajikan informasi di lebih dari satu media, misalnya teks, gambar tidak bergerak, gambar bergerak, suara. Dengan kata lain, web menyediakan informasi dalam beragam bentuk.

2.10.3 Pengertian PHP

PHP singkatan dari PHP HypertextPreprocessor adalah bahasa pemrograman webserver-side yang bersifat opensource. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting) (Anhar, ST. (2010,p.3).

Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client atau dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran/masukan pada website kami.

Untuk sejarahnya PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lesdorf pada tahun 1995, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari Web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.

2.10.4 MySQL

MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System)

(26)

atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain(Anhar, ST.,2010,p.21).

MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database MySQL.

MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi-user yang bersifat gratis di bawah lisensi GNU General Public Licence (GPL). Tidak seperti apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan Swedia, yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang hak cipta kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larson, dan Michael Monty Widenius.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL dari pada DBMS-DBMS lainnya, antara lain adalah :

1. MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan lain-lain.

2. Bersifat Open Source, MySQL didistribusikan secara open source (gratis), di bawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).

3. Bersifat Multiuser, MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

(27)

4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query (perintah SQL). Dengan kata lain, dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Dari segi security atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan sekuriti, seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi. 6. Selain itu MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemrograman,

MySQL juga memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

2.10.5 HTML

HTML adalah Hyper Text Markup Leanguage yang biasa digunakan untuk sebuah website atau untuk menampilkan berbagai informasi di penjelajah mesin pencari internet. HTML biasanya di simpan dalam format ASCII yang bertujuan untuk dapat berintegrasi, dengan kata lain program yang di buat dengan perangkat lunak dan akan di simpan dengan otomatis ke dalam format ASCII sehingga menjadi homepage dengan berbagai perintah HTML.

HTML adalah sebuah alat standar yang di gunakan luas untuk di tampilkan ke berbagai halaman web, HTML saat ini standar dalam internet yang bisa di definisikan atau di kendalikan secara manual oleh pengguna website tersebut.

(28)

Beberapa kegunaan HTML adalah sebagai berikut : 1. Mengintegrasikan gambar baik mati atau hidup

2. Membuat sebuah pranala

3. Menempelkan sebuah efek suara ke dalam background HTML 4. Membuat berbagai animasi tulisan

5. Menempelkan sebuah script mouse yang bertabur bintang

2.10.6 JQUERY

Jquery adalah pustaka javascript siap pakai, sehingga mempermudah dan mempercepat kita membuat kode javascript. Secara umum, apabila kita membuat kode javascript maka diperlukan kode yang sangat panjang, bahkan sangat sulit dipahami. Dengan bantuan jquery kita bisa langsung memanggil fungsi javascript yang terdapat dalam library jquery yang sesuai dengan kebutuhan. Inti dari jquery adalah menyederhanakan kode javascript. Hal ini sesuai dengan slogannya “Write Less, do More”, cukup menulis sedikit dapat melakukan banyak hal.

Jquery pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh John Resig, jquery telah banyak mencuri perhatian pengembang web. Buktinya pada tahun-tahun berikutnya setelah jquery dirilis telah banyak digunakan oleh website-website terkemuka didunia seperti Google, Facebook, Microsost, Intel, Amazon dan masih banyak lagi.

(29)

2.10.7 BROWSER

Browser dalam dunia internet adalah software atau alat yang digunakan untuk menjelajah internet. Pengertian browser tersebut sejalan dengan istilah “browse” dalam bahasa inggris yang artinya melihat-lihat atau membaca-baca. Arti browser oleh beberapa kalangan disamakan pula sebagai “perambah”. Beberapa contoh browser yang cukup terkenal antara lain :

1. Mozilla Firefox 2. Google Chrome

3. Microsoft Internet Explorer 4. Opera

5. Safari dll

2.10.8 NUMERIC

Tipe data ini pada dasarnya sama dengan tipe data decimal. Jadi tipe data ini di sebut sinonim dari decimal. Tipe numerik dapat terpecahkan secara lanjut. Contohnya, ada beberapa angka dan fraksi sebagai nilai yang positif. Perbedaan tipe numerik mengambil perbedaan nilai dari tempat di memori tersebut. (Maslakowski Mark and Butcher Tony,2000,p92)

2.10.8.1 Numeric Storage

Type Name

Memory Space

TINYINT 1 Byte

(30)

MEDIUMINT 3 Byte

INT 4 Byte

BIGINT 8 Byte

FLOAT (M,D) 4 Byte

DOUBLE (M,D) 8 Byte

DECIMAL (M,D) The Value of M + 2 Byte

Gambar Tabel 2.1 Numeric Storage

Float adalah tipe data ini mirip dengan tipe data desimal, hanya saja parameter scale pada tipe data ini bisa menerima nilai yang tidak terhingga. Tipe data ini bisa menerima nilai mulai dari -1.79E + 308 hingga 1.79E+308.

Decimal adalah tipe data ini menerima nilai yang lebih presisi dibanding tipe data integer. Tipe data ini menggunakan 2 parameter untuk menentukan tingkat presisi nilai yang diterima : precision dan scale.

Bigint adalah tipe data ini mirip dengan int, hanya saja nilai yang diterima lebih besar daripada int. Tipe data ini menghabiskan 8 bytes untuk menyimpan data pada harddsik.

Smallint adalah tipe data ini juga mirip dengan int, hanya saja nilai yang diterima lebih kecil daripada int. Tipe data ini menghabiskan 2 bytes untuk menyimpan data pada harddsik.

(31)

Tinyint adalah tipe data ini menerima nilai yang lebih kecil dari smallint. Nilai yang bisa diterima mulai dari 0 hingga 255, dan hanya membutuhkan 1 bytes untuk menyimpan data pada harddisk.

2.10.8.2 Numeric Type

Type Name

Value Range

Unsigned

TINYINT -128 TO 127 0-255 SMALLINT -32768 TO 32767 0-65535 MEDIUMINT -8388608 TO 8388607 0-16777215 INT -2147483648 TO 2147483648 0-4294967295 BIGINT -9223372036854775808 TO 9223372036854775808 0-18446744073709550615

FLOAT (M,D) Varies depending on values

DOUBLE (M,D) Varies depending on values

DECIMAL (M,D) Varies depending on values

Gambar Tabel 2.2 Numeric Type

Group utama dari tipe-tipe data adalah string atau tipe character. String adalah bagian dari character. Size adalah faktor ketika determinasi dimana tipe string dapat digunakan.

(32)

2.10.8.3 String Types

Type Name Max Size Storage Space

CHAR (X) 255 bytes X bytes

VARCHAR (X) 255 bytes X+1 bytes

TINYTEXT 255 bytes X+1 bytes

TINYBLOB 255 bytes X+2 bytes

TEXT 65535 bytes X+2 bytes

BLOB 65535 bytes X+2 bytes

MEDIUMTEXT 1.6MB X+3 bytes

MEDIUMBLOB 1.6MB X+3 bytes

LONGTEXT 4.2GB X+4 bytes

LONGBLOB 4.2GB X+4 bytes

Gambar Tabel 2.3 String Types

Char adalah tipe data ini dapat digunakan untuk memasukkan data karakter non-Unicode dengan jumlah karakter yang fix. Tipe data ini bisa menerima hingga 8000 karakter dan jumlah bytes yang dibutuhkan. 1 karakter membutuhkan 1 bytes. Jika dalam penggunaannya dideklarasikan char(10) dan hanya menggunakan panjang 3 character, maka total ruang yang di gunakan 10 character.

Varchar adalah tipe data ini mirip dengan tipe data char , namun tipe data ini berguna bagi yang tidak mengetahui secara pasti jumlah karakter yang akan dimasukkan oleh user. Jika dalam penggunaannya dideklarasikan varchar(10) dan hanya menggunakan panjang 3 character, maka total ruang yang di gunakan 4 character (panjangnya di tambah satu).

Gambar

Gambar 2.1 Waterfall Model  (Sumber: Pressman, P39, 2010) Pengumpulan informasi  (requirement) Design Implementasi Testing  Deployment & Maintance
Gambar 2.2 Database Life Cycle  (Sumber: Connoly,2005, p.284)
Gambar 2.3 Simbol dan Pengertian DFD  2.2 State Transition Diagram (STD)
Gambar Tabel 2.1 Numeric Storage
+3

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan logikal basis data adalah proses konstruksi sebuah model dari data yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan pada suatu model data yang spesifik, namun tidak

Perancangan basisdata logikal adalah proses konstruksi suatu informasi yang digunakan dalam sebuah perusahaan berdasarkan pada sebuah model data yang spesifik,

Perancangan basis data logikal adalah proses membangun sebuah model dari data yang digunakan di perusahaan berdasarkan pada sebuah model data yang spesifik, tetapi terlepas dari

Logical Database Design adalah proses pembangunan sebuah model dari informasi yang digunakan dalam sebuah organisasi yang didasarkan pada sebuah model data tertentu, dan

Database adalah koleksi yang dapat digunakan secara bersama dari data yang berhubungan secara logikal dan deskripsi dari data yang didesain untuk memenuhi kebutuhan

Aktivitas dari rancangan basis-data fisikal adalah menterjemahkan model data logikal global ke dalam sasaran DBMS, dimana dengan membuat relasi dasar dengan menggunakan

Aktivitas pada logical database design terdiri dari dua langkah besar, dimana langkah pertama adalah membangun sebuah model data logikal lokal dari model data konseptual lokal

Menurut Connolly dan Begg (2010, p323), perancangan basis data logikal (logical database design) adalah suatu proses untuk membangun sebuah model menggunakan data