HOSPITA
HOSPITAL A
L ACQUIRED PNEUMONIA
CQUIRED PNEUMONIA
Definisi
Definisi
Pneumonia nosokomial atau hospital acquired pneumonia (HAP) merupakan suatu infeksi Pneumonia nosokomial atau hospital acquired pneumonia (HAP) merupakan suatu infeksi parenkim
parenkim paru paru yang yang didapat didapat di di rumah rumah sakit.sakit.11 Biasanya dihubungkan dengan aktu semakin Biasanya dihubungkan dengan aktu semakin
lamanya peraatan pasien di rumah sakit. lamanya peraatan pasien di rumah sakit.1.!1.!
"tiologi
"tiologi
Patogen penyebab pneumonia nosokomial sangat ber#ariasi$ yang paling sering dilaporkan Patogen penyebab pneumonia nosokomial sangat ber#ariasi$ yang paling sering dilaporkan meny
menyebaebabkabkan n HAP yaiHAP yaitu tu %% S. aureus, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter species, K.S. aureus, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter species, K. Pneumonia, Candida
Pneumonia, Candida albicans, H. albicans, H. Influenza, Influenza, Escherichia Escherichia coli, Acinetobacter coli, Acinetobacter speciesspecies dandan. . S.S. Marcescens.
Marcescens. &ec&ecara ara umumum um aeraerobiobic c enteenteric ric gram negatigram negatif f bacbacilluillus s dipdiperkerkirakirakan an samsampaipai sepertiga dari semua kuman patogen yang bertanggung 'aab ter'adinya pneumonia. Pada sepertiga dari semua kuman patogen yang bertanggung 'aab ter'adinya pneumonia. Pada pasien
pasien yang yang menggunakan menggunakan #entilator$ #entilator$ resiko resiko terkena terkena kuman kuman gram gram negatif negatif bacillusbacillus diperkirakan sekitar *+ persen$ sedangkan gram positif coccus hanya 1,*+ persen$ dan diperkirakan sekitar *+ persen$ sedangkan gram positif coccus hanya 1,*+ persen$ dan anaerob hanya 1*+ persen. -nfeksi poli mikrobial tercatat ke'adiannya mencapai /*+ persen. anaerob hanya 1*+ persen. -nfeksi poli mikrobial tercatat ke'adiannya mencapai /*+ persen. Penye
Penyebab dari bab dari #irus$ seperti citomegalo#irus$ seperti citomegalo#irus$ influen0#irus$ influen0a a dan #irus dan #irus sinsitsinsitial ial pernafpernafasan asan adalahadalah 'arang dilaporkan.
'arang dilaporkan.!!
Bahan pemeriksaan untuk menentukan bakteri penyebab dapat diambil dari dahak$ darah$ Bahan pemeriksaan untuk menentukan bakteri penyebab dapat diambil dari dahak$ darah$ cara in#asif misalnya bilasan bronkus$ sikatan bronkus$ biopsi aspirasi transtorakal dan biopsi cara in#asif misalnya bilasan bronkus$ sikatan bronkus$ biopsi aspirasi transtorakal dan biopsi aspirasi transtrakea.
aspirasi transtrakea.++
Patogenesis
Patogenesis
PatogPatogenesis enesis pneumpneumonia onia nosoknosokomial omial pada pada prinsiprinsipnya pnya sama sama dengadengan n pneumpneumonia onia komukomuniti.niti. Pneumonia ter'adi apabila mikroba masuk ke saluran napas bagian baah. Ada empat rute Pneumonia ter'adi apabila mikroba masuk ke saluran napas bagian baah. Ada empat rute masuknya mikroba tersebut ke dalam saluran napas bagian baah yaitu % aspirasi dari flora masuknya mikroba tersebut ke dalam saluran napas bagian baah yaitu % aspirasi dari flora oro
orophapharynryngeageal l yanyang g mermerupaupakan kan rutrute e terterbanybanyak ak padpada a kaskasus*us*kasukasus s terttertententu u sepseperti erti kaskasusus neurologis dan usia lan'ut$ inhalasi melalui kontaminasi alat*alat bantu napas aerosol yang neurologis dan usia lan'ut$ inhalasi melalui kontaminasi alat*alat bantu napas aerosol yang digunakan pasien$ hematogenik$ dan penyebaran langsung.
digunakan pasien$ hematogenik$ dan penyebaran langsung.++
Pasien yang mempunyai faktor predisposisi ter'adi aspirasi mempunyai risiko mengalami Pasien yang mempunyai faktor predisposisi ter'adi aspirasi mempunyai risiko mengalami pneumonia
pneumonia nosokomial. nosokomial. Apabila Apabila se'umlah se'umlah bakteri bakteri dalam dalam 'umlah 'umlah besar besar berhasil berhasil masuk masuk keke dalam saluran napas
dalam saluran napas bagian baah$ maka bagian baah$ maka pertahpertahanan pe'amu yang anan pe'amu yang gagal membersihgagal membersihkannykannyaa dapat menimbulkan proliferasi dan inflamasi sehingga ter'adi pneumonia. -nteraksi antara dapat menimbulkan proliferasi dan inflamasi sehingga ter'adi pneumonia. -nteraksi antara faktor pe'amu (endogen) dan faktor risiko dari luar (eksogen) akan menyebabkan kolonisasi faktor pe'amu (endogen) dan faktor risiko dari luar (eksogen) akan menyebabkan kolonisasi
bakteri patogen di saluran napas bagian atas atau pencernaan makanan. Patogen penyebab pneumonia nosokomial ialah bakteri gram negatif dan &taphylococcus aureus yang merupakan flora normal sebanyak 2. 3olonisasi di saluran napas bagian atas karena bakteri*bakteri tersebut merupakan titik aal yang penting untuk ter'adi pneumonia.+
4aktor predisposisi atau faktor risiko pneumonia nosokomial
4aktor risiko pada pneumonia sangat banyak dibagi men'adi bagian%1) 4aktor endogen
4aktor yang berhubungan dengan daya tahan tubuh
Penyakit kronik (misalnya penyakit 'antung$ PP53$ diabetes$ alkoholisme$ a0otemia)$ peraatan di rumah sakit yang lama$ koma$ pemakaian obat tidur$ perokok$ intubasi endotrakeal$ malnutrisi$ umur lan'ut$ pengobatan steroid$ pengobatan antibiotik$ aktu operasi yang lama$ sepsis$ syok hemoragik$ infeksi berat di luar paru dan cidera paru akut serta bronkiektasis +
) 4aktor eksogen adalah % a. Pembedahan %
Besar risiko ke'adian pneumonia nosokomial tergantung pada 'enis pembedahan$ yaitu torakotomi (,62)$ operasi abdomen atas (1!2) dan operasi abdomen baah (2).+
b. Penggunaan antibiotik %
Antibiotik dapat memfasilitasi ke'adian kolonisasi$ terutama antibiotik yang aktif terhadap &treptococcus di orofaring dan bakteri anaerob di saluran pencernaan. &ebagai contoh$ pemberian antibiotik golongan penisilin mempengaruhi flora normal di orofaring dan saluran pencernaan. &ebagaimana diketahui &treptococcus merupakan flora normal di orofaring melepaskan bacterocins yang menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif. Pemberian penisilin dosis tinggi
akan menurunkan se'umlah bakteri gram positif dan meningkatkan kolonisasi bakteri gram negatif di orofaring. +
c. Peralatan terapi pernapasan
3ontaminasi pada peralatan ini$ terutama oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa dan bakteri gram negatif lainnya sering ter'adi. +
d. Pemasangan pipa7selang nasogastrik$ pemberian antasid dan alimentasi enteral Pada indi#idu sehat$ 'arang di'umpai bakteri gram negatif di lambung karena asam lambung dengan pH + mampu dengan cepat membunuh bakteri yang tertelan. Pemberian antasid 7 penyekat H yang mempertahankan pH 8 , menyebabkan peningkatan kolonisasi bakteri gram negatif aerobik di lambung$ sedangkan larutan enteral mempunyai pH netral /$, * !$6. +
e. 9ingkungan rumah sakit
Petugas rumah sakit yang mencuci tangan tidak sesuai dengan prosedur : Penatalaksanaan dan pemakaiaan alat*alat yang tidak sesuai prosedur$ seperti alat bantu napas$ selang makanan$ selang infus$ kateter dll : Pasien dengan kuman ;D< tidak diraat di ruang isolasi. +
Diagnosis
;enurut kriteria dari =he >enters for Disease >ontrol (>D>*Atlanta)$ diagnosis pneumonia nosokomial adalah sebagai berikut %
1.5nset pneumonia yang ter'adi , 'am setelah diraat di rumah sakit dan menyingkirkan semua infeksi yang inkubasinya ter'adi pada aktu masuk rumah sakit+
.Diagnosis pneumonia nosokomial ditegakkan atas dasar %
• Ditambah diantara kriteria berikut% suhu tubuh 8 +o>$ sekret purulen$ dan
leukositosis..+
3riteria pneumonia nosokomial berat menurut A=& 1.Diraat di ruang raat intensif
.?agal napas yang memerlukan alat bantu napas atau membutuhkan 5 8 + 2 untuk mempertahankan saturasi 5 8 @6 2
+.Perubahan radiologik secara progresif berupa pneumonia multilobar atau ka#iti dari infiltrat paru
,.=erdapat bukti*bukti ada sepsis berat yang ditandai dengan hipotensi dan atau disfungsi organ yaitu % syok (tekanan sistolik @6 mmHg atau diastolik /6 mmHg)$ memerlukan #asopresor 8 , 'am$ 'umlah urin 6 ml7'am atau total 'umlah urin 6 ml7, 'am$ dan gagal gin'al akut yang membutuhkan dialisis+
Pembagian kriteria pneumonia ringan-sedang-berat.
No
. Parameter Ringan Sedang Berat 1. -nfiltrat 1 paru =idak ringan
maupun berat
8 7+ parah 1 paru
. &uhu tubuh +!$6 > =idak ringan maupun berat
+$/6>
+. adi 1667m =idak ringan maupun berat
1+67m
,. Pernapasan 67m =idak ringan maupun berat
+67m
. Dehidrasi =idak ada Ada 7 tidak Ada /. 9eukosit 16.6667mm+ =idak ringan
maupun berat
6.6667mm+ ,6667m+ !. ><P 16.7mg7dl =idak ringan 6mg7dl
maupun berat . Pa5 8 !6 torr =idak ringan
maupun berat
/6 torr &p5 @62
Pemeriksaan yang diperlukan adalah %
1. Pearnaan ?ram dan kultur dahak yang dibatukkan$ induksi sputum atau aspirasi sekret dari selang endotrakeal atau trakeostomi. Cika fasilitas memungkinkan dapat dilakukan pemeriksaan biakan kuman secara semikuantitatif atau kuantitatif dan dianggap bermakna 'ika ditemukan 16/ colon!forming units7ml dari sputum$ 16 16/ colon!forming
units7ml dari aspirasi endotracheal tube$ 16, 16 colon!forming units7ml dari bronchoal"eolar la"age (BA9) $ 16+ colon!forming units7ml dari sikatan bronkus dan paling sedikit 16 colon!forming units7ml dari #ena kateter sentral . Dua set kultur darah aerobik dan anaerobik dari tempat yang berbeda (lengan kiri dan kanan) sebanyak ! ml. 3ultur darah dapat mengisolasi bakteri patogen pada 8 62 pasien. Cika hasil kultur darah (E) maka sangat penting untuk menyingkirkan infeksi di tempat lain. Pada semua pasien pneumonia nosokomial harus dilakukan pemeriksaan kultur darah.
3riteria dahak yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan apusan langsung dan biakan yaitu bila ditemukan sel P; 8 7 lapangan pandang kecil (lpk) dan sel epitel 16 7 lpk.+
. Analisis gas darah untuk membantu menentukan berat penyakit
+. Cika keadaan memburuk atau tidak ada respons terhadap pengobatan maka dilakukan pemeriksaan secara in#asif. Bahan kultur dapat diambil melalui tindakan bronkoskopi dengan cara bilasan$ sikatan bronkus dengan kateter ganda terlindung dan bronchoal"eolar la"age (BA9). =indakan lain adalah aspirasi transtorakal. +
=erapi antibiotik
Beberapa pedoman dalam pengobatan pneumonia nosokomial ialah %
1. &emua terapi aal antibiotik adalah empirik dengan pilihan antibiotik yang harus mampu mencakup sekurang*kurangnya @62 dari patogen yang mungkin sebagai penyebab$ perhitungkan pola resistensi setempat
. =erapi aal antibiotik secara empiris pada kasus yang berat dibutuhkan dosis dan cara pemberian yang adekuat untuk men'amin efekti#iti yang maksimal. Pemberian terapi emperis harus intra#ena dengan sulih terapi pada pasien yang terseleksi$ dengan respons klinis dan fungsi saluran cerna yang baik.
+. Pemberian antibiotik secara de*eskalasi harus dipertimbangkan setelah ada hasil kultur yang berasal dari saluran napas baah dan ada perbaikan respons klinis.
,. 3ombinasi antibiotik diberikan pada pasien dengan kemungkinan terinfeksi kuman ;D< . Cangan mengganti antibiotik sebelum ! 'am$ kecuali 'ika keadaan klinis memburuk /. Data mikroba dan sensiti#iti dapat digunakan untuk mengubah pilihan empirik apabila
respons klinis aal tidak memuaskan. ;odifikasi pemberian antibiotik berdasarkan data mikrobial dan u'i kepekaan tidak akan mengubah mortaliti apabila terapi empirik telah memberikan hasil yang memuaskan. +
Tabel 1. =erapi antibiotik aal secara empirik untuk HAP pada pasien pneumonia nosokomial ringan*sedang$tanpa faktor risiko$ onset kapanpun atau pada pasien pneumonia nosokomial berat dengan onset dini
Patogen potensial Antibiotik yang direkomendasikan
: "nteric gram negatif bacillus : (non pseudomonas) : "nterobacter species : "scherichia coli * 3lebsiella species * Proteus species * &erratia marcescens * Haemophilus influen0a
* ;ethicillin*sensiti#e &. Aureus * &. Pneumonia
*Piperacillin*ta0obactam+.+! g -F q ,h * Piperacillin*ta0obactam,. g -F q /h *>efotaGim 1* gm -F q h atau
* >eftriaGone 1 g -F q 1h atau * 'ika alergi terhadap
penisillin7sefalosporin *>lindamicin atau Fancomicin plus
*>iprofloGacin -F atau *A0treonam
Sumber : American =horacic &ociety$ -nfectious Disease &ociety of America. ?uidelines for management of adult ith hospital*acquired$ #entilator associated and healthcare*associated pneumonia Am C <espir >rit >are ;ed 1!1% +*,1/%66.
Tabel 2. =erapi antibiotik aal secara empirik untuk HAP pada pasien pneumonia nosokomial ringan*sedang$dengan faktor risiko$ onset kapanpun
Patogen potensial Antibiotik yang direkomendasikan *Anaerob * &. Aureus * 9egionella spp. * P. Aeruginosa *>lindamicin /66 mg -F q h 3arbapenem antipseudomonal (;eropenem$ imipenem) atau
*Piperacillin*ta0obactam +.+! g -F q /h - Vancomicin atau - Linezolid * 4luoroquinolon atau * ;acrolide
* =erapi pneumonia nosokomial berat
Sumber : American =horacic &ociety$ -nfectious Disease &ociety of America. ?uidelines for management of adult ith hospital*acquired$ #entilator associated and healthcare*associated pneumonia Am C <espir >rit >are ;ed 1!1% +*,1/%66.
Tabel 3 =erapi antibiotik aal secara empirik untuk HAP pada pasien pneumonia nosokomial berat$ dengan faktor risiko$ onset kapanpun
*P.aeruginosa *Acinetobacter spp. * 9egionella spp. * P. Aeruginosa * Aminoglikosida (gentamicin$ tobramicin$ amkacin)
- fluoroquinolon ditambah satu dari di
baah ini % *piperacillin*ta0obactam +.+! g -F q ,h atau *imipenem 66 mg -F q /h atau *metropenem 1.6 g -F q h atau *cefta0idime .6 g -F q h atau *>efepime 1* g -F q h atau *#ancomicin 1 g -F q 1 h atau * lne0olid /66 mg -F7P5 q 1h
&umber % American =horacic &ociety$ -nfectious Disease &ociety of America. ?uidelines for management of adult ith hospital*acquired$ #entilator associated and healthcare*associated pneumonia Am C <espir >rit >are ;ed 1!1% +*,1/%66.
9ama terapi
Pasien yang mendapat antibiotik empirik yang tepat$ optimal dan adekuat$ penyebabnya bukan P.aeruginosa dan respons klinis pasien baik serta ter'adi resolusi gambaran klinis dari infeksinya maka lama pengobatan adalah ! hari atau + hari bebas panas. Bila penyebabnya adalah P.aeruginosa dan "nterobacteriaceae maka lama terapi 1, 1 hari. +
<espons terhadap terapi dapat didefinisikan secara klinis maupun mikrobiologi. <espons klinis terlihat setelah , ! 'am pertama pengobatan sehingga dian'urkan tidak merubah 'enis antibiotik dalam kurun aktu tersebut kecuali ter'adi perburukan yang nyata.
&etelah ada hasil kultur darah atau bahan saluran napas baah maka pemberian antibiotik empirik mungkin memerlukan modifikasi. Apabila hasil pengobatan telah memuaskan maka penggantian antibiotik tidak akan mengubah mortaliti tetapi bermanfaat bagi strategi deeskalasi. Bila hasil pengobatan tidak memuaskan maka modifikasi mutlak diperlukan sesuai hasil kultur dan kepekaan kuman. <espons klinis berhubungan dengan faktor pasien (seperti usia dan komorbid)$ faktor kuman (seperti pola resisten$ #irulensi dan keadaan lain). Hasil kultur kuantitatif yang didapat dari bahan saluran napas baah sebelum dan sesudah terapi dapat dipakai untuk menilai resolusi secara mikrobiologis. Hasil mikrobiologis dapat berupa% eradikasi bakterial$ superinfeksi$ infeksi berulang atau infeksi persisten.
Parameter klinis adalah 'umlah leukosit$ oksigenasi dan suhu tubuh. Perbaikan klinis yang diukur dengan parameter ini biasanya terlihat dalam 1 minggu pengobatan antibiotik. Pada pasien yang memberikan perbaikan klinis$ foto toraks tidak selalu menun'ukkan perbaikan$
akan tetapi apabila foto toraks memburuk maka kondisi klinis pasien perlu diaspadai. 1$+$!
Penyebab Perburukan
Ada beberapa penyebab perburukan atau gagal terapi$ ter masuk diantaranya kasus*kasus yang diobati bukan pneumonia$ atau tidak memperhitungkan faktor tertentu pe'amu$ bakteri atau antibiotik$ Beberapa penyakit noninfeksi seperti gagal 'antung$ emboli paru dengan infark$ kontusio paru $ pneumonia aspirasi akibat bahan kimia diterapi sebagai HAP.1
4aktor pe'amu yang menghambat perbaikan klinis adalah pemakaian alat bantu mekanis yang lama$ gagal napas$ keadaan gaat$ usia di atas /6 tahun$ infiltrat paru bilateral$ pemakaian antibiotik sebelumnya dan pneumonia sebelumnya. 4aktor bakteri yang mempengaruhi hasil terapi adalah 'enis bakteri$ resistensi kuman sebelum dan selama terapi terutama P.aeruginosa yang diobati dengan antibiotik tunggal. Hasil buruk dihubungkan biasanya dengan basil gram negatif$ flora polimikroba atau bakteri yang telah resisten dengan antibiotik. Pneumonia dapat 'uga disebabkan oleh patogen lain seperti ;.tuberculosis$ 'amur dan #irus atau patogen yang
Penyebab lain kegagalan terapi adalah komplikasi pneumonia seperti abses paru dan empiema. Pada beberapa pasien HAP mungkin terdapat sumber infeksi lain yang bersamaan seperti sinusitis$ infeksi karena kateter pembuluh darah$ enterokolitis dan infeksi saluran kemih. Demam dan infiltrat dapat menetap karena berbagai hal seperti demam akibat obat$ sepsis dengan gagal organ multipel.$+
!aluasi "asus Tidak Respons
Pada kasus*kasus yang cepat ter'adi perburukan atau tidak respons terapi aal perlu dilakukan e#aluasi yang agresif mulai dengan mencari diagnosis banding dan melakukan pengulangan pemeriksaan kultur dari bahan saluran napas dengan aspirasi endotatrakeal atau
dengan tindakan bronkoskopi. Cika hasil kultur terlihat resisten atau terdapat kuman yang 'arang ditemukan maka dilakukan modifikasi terapi. Cika dari kultur tidak terdapat resistensi
maka perlu dipikirkan proses noninfeksi. Pemeriksaan lain adalah foto toraks (lateral dekubitus) &? dan >= scan dan pemeriksaan imaging lain bila curiga ada infeksi di luar paru seperti sinusitis. Cuga perlu dipikirkan terdapat emboli paru dengan infark.+
Pen#ega$an Pneumonia Nosokomial
1. Pencegahan pada orofaring dan koloni di lambung
1) Hindari pemakaian antibiotik yang tidak tepat karena dapat menyebabkan berkembangnya koloni abnormal di orofaring$ hal ini akan memudahkan
ter'adi multi drug resistant (;D<)
) Pemilihan dekontaminan saluran cerna secara selektif termasuk antibiotik parenteral dan topikal menurut beberapa penelitian sangat efektif untuk menurunkan infeksi pneumonia nosokomial$ tetapi hal ini masih kontro#ersi. ;ungkin efektif untuk sekelompok pasien misalnya pasien umur muda yang mengalami trauma$ penerima donor organ tetapi hal ini masih membutuhkan sur#ailans mikrobiologi
+) Pemakaian sukralfat disamping penyekat H direkomendasikan karena sangat melindungi tukak lambung tanpa mengganggu pH. Penyekat H dapat meningkatkan risiko pneumonia nosokomial tetapi hal ini masih merupakan perdebatan.
,) Penggunaan obat*obatan untuk meningkatkan gerakan duodenum misalnya metoklopramid dan sisaprid$ dapat pula menurunkan bilirubin dan kolonisasi bakteri di lambung.
) An'uran untuk berhenti merokok
/) ;eningkatkan program #aksinasi &.pneumoniae dan influen0a . Pencegahan aspirasi saluran napas baah
1) 9etakkan pasien pada posisi kepala lebih ( +6*, 5 ) tinggi untuk mencegah aspirasi isi lambung
) ?unakan selang saluran napas yang ada suction subglotis
+) ?unakan selang lambung yang kecil untuk menurunkan ke'adian refluks gastro esofagal
,) Hindari intubasi ulang untuk mencegah peningkatan bakteri yang masuk ke dalam saluran napas baah
) Pertimbangkan pemberian makanan secara kontinyu dengan 'umlah sedikit melalui selang makanan ke usus halus
+. Pencegahan inokulasi eksogen
1) Prosedur pencucian tangan harus di'alankan sesuai prosedur yang benar$ untuk menghindari infeksi silang
) Penatalaksanaan yang baik dalam pemakaian alat*alat yang digunakan pasien misalnya alat*alat bantu napas$ pipa makanan dll
+) Disinfeksi adekuat pada aktu pencucian bronkoskop serat lentur ,) Pasien dengan bakteri ;D< harus diisolasi
) Alat*alat yang digunakan untuk pasien harus diganti secara berkala misalnya selang makanan $ 'arum infus dll
,. ;engoptimalkan pertahanan tubuh pasien
) Penggunaan tempat tidur yang dapat diubah*ubah posisinya +) ;obilisasi sedini mungkin.+
Prognosis
Prognosis akan lebih buruk 'ika di'umpai salah satu dari kriteria di baah ini$ yaitu 1. mur 8 /6 tahun
. 3oma aktu masuk +. Peraatan di -P-,. &yok
. Pemakaian alat bantu napas yang lama
/. Pada foto toraks terlihat gambaran abnormal bilateral !. 3reatinin serum 8 1$ mg7dl
. Penyakit yang mendasarinya berat @. Pengobatan aal yang tidak tepat
16. -nfeksi yang disebabkan bakteri yang resisten (P.aeruginosa$ &.malthophilia$ Acinetobacter spp. atau ;<&A)
11. -nfeksi onset lan'ut dengan risiko kuman yang sangat #irulen 1. ?agal multiorgan
1+. Penggunaan obat penyekat H yang dapat meningkatkan pH pada pencegahan perdarahan usus.+
Pneumonia nosokomial atau hospital acquired pneumonia (HAP) merupakan suatu infeksi parenkim paru yang didapat di rumah sakit yang dihubungkan dengan aktu semakin lamanya peraatan pasien terseut di rumah sakit. Penyebabnya dapat bermacam macam$
secara umum aerobic enteric gram negatif bacillus diperkirakan sampai sepertiga dari semua kuman patogen yang bertanggung 'aab ter'adinya pneumonia.
>ara kuman penyebab pneumonia dapat masuk ke dalam saluran napas bagian baah melalui empat rute yaitu % aspirasi dari flora oropharyngeal yang merupakan rute terbanyak pada kasus*kasus tertentu seperti kasus neurologis dan usia lan'ut$ inhalasi melalui kontaminasi alat*alat bantu napas aerosol yang digunakan pasien$ hematogenik$ dan penyebaran langsung. Beberapa faktor predisposisi yang dapat mencetuskan ter'adinya pneumonia nosokomial$ yaitu % faktor endogen dan eksogen$ dengan faktor endogen yang meliputi faktor yang berasal dari dalam tubuh seseorang$ dan faktor eksogen meliputi pembedahan$ pengguanaan antibiotik$ penggunaan alat alat terapi pernafasan$ penggunaan antasid dan lingkungan rumah sakit itu sendiri.
Dalam mendiagnosis pneumonia nosokomial berdasarkan pada% onset pneumonia yang ter'adi , 'am setelah diraat di rumah sakit.$ foto toraks % terdapat infiltrat baru atau progresif$ ditambah diantara kriteria berikut% suhu tubuh 8 +o>$ sekret purulen$ dan leukositosis. Dan
terapi antibiotik yang diberikan dapat seara de*eskalasi menggunakan antibiotik yang kuat terleih dahulu$ sebelum ada hasil kultur dari saluran nafas baah.