RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
TAHUN 2012 - 2017
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
PROVINSI BANTEN
Jl. Brigjen K.H. Syam’un No. 5, Pendopo Gubernur Lama, Serang – Banten Telp. (0254) 8243073. Fax. (0254) 8243072.
i
Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Tahun 2012 – 2017 telah dapat disusun dengan merujuk kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang mewajibkan kepada daerah untuk menyusun Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah diantaranya adalah Renstra Tahun 2012 – 2017 ini.
Perkembangan lingkungan strategis mengharuskan kita untuk mengkaji ulang dasar pendekatan dan sistem penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan yang terarah guna terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance). Pemerintahan yang baik merupakan paradigma sistem peradaban, dan kunci keberhasilan bangsa dalam peyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan cita–cita bernegara. Dalam hal ini Pemerintah telah bergeser dari unsur pelaksana menjadi lebih banyak unsur pendorong melalui desentralisasi, peningkatan daya saing, dan peran serta dalam dunia usaha untuk pembangunan.
Dengan memperhatikan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan untuk mewujudkan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010-2014 tentang Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten telah menyusun Rencana Strategis periode tahun 2012-2017 yang merupakan penetapan kinerja kewajiban Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten sebagai tolak ukur penilaian dan pertanggungjawaban Kepala Badan kepada Kepala Daerah secara tahunan sampai pada masa berakhirnya jabatan.
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten tahun 2012-2017 yang diusulkan ini memuat rumusan Visi dan Misi untuk mempertajam arah kebijakan, tujuan dan sasaran yang akan dicapai, khususnya dengan memuat indikator kinerja untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan menjadi acuan dan dasar dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan dan Rencana Kerja BPBD sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Gubernur Banten Nomor 30 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta diharapkan dapat memberikan kontribusi dan dukungan nyata dan positif pada pemerintahan yang baik.
Dengan telah diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2010 tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten, sebagai perwujudan komitmen organisasi dalam pelaksanaan penanggulangan bencana di Provinsi Banten diperlukan integritas dan kapabilitas
ii
(lima) tahun mendatang.
Kami ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun Renstra BPBD Provinsi Banten yang telah mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran demi tersusunnya Renstra yang sesuai dengan harapan dan cita-cita pembangunan untuk mewujudkan Profesional dan Kearifan Lokal dalam Penanggulangan Bencana.
Kami menyadari bahwa isi buku ini masih jauh dari sempurna baik materi maupun penyajiannya, untuk itu diharapkan masukan, saran, dan kritik yang sifatnya membangun untuk bahan perbaikan selanjutnya dan semoga Buku Renstra ini dapat memberikan manfaat terutama bagi pegawai di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten serta bagi semua pihak yang menggunakannya.
Serang, Maret 2014 Kepala Pelaksana,
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Drs. Ino s. Rawita, M. Pd
Pembina Utama Muda
NIP. 19590824 197912 1 002
iii
DAFTAR ISI ... iii - iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar belakang ... 1
1.2. Landasan hukum; ... 2
1.3. Maksud dan tujuan; ... 3
1.4. Hubungan kinerja daerah dengan rencana strategis SKPD; ... 4
1.5. Sistematika penulisan. ... 6
Bab II Gambaran Pelayanan BPBD 2.1. Tugas, fungsi dan struktur organisasi BPBD; ... 8
2.2. Sumber daya BPBD; ... 15
2.3. Kinerja pelayanan BPBD; ... 15
2.4. Tantangan, peluang, kelemahan dan kekuatan pengembangan pelayanan BPBD. ... 29
Bab III Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan BPBD; ... 31
3.2. Telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih; ... 32
3.3. Telaahan Renstra BNPB; ... 34
3.4. Telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis; ... 35
3.5. Penentuan isu-isu strategis. ... 37
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1. Visi dan misi BPBD; ... 38
4.2. Tujuan dan sasaran jangka menengah BPBD; ... 39
4.3. Strategi dan kebijakan. ... 41
iv
Bab VI Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD ... 48
BAB VII PENUTUP ………... 50
Lampiran :
v
Tabel 2.3.1 Marik Kinerja Program dan Kegiatan; ... 18
Tabel 3.1.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi BPBD; ... 31
Tabel 3.2.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BPBD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; ... 33
Tabel 4.2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPBD; ... 40
Tabel 4.3.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan; ... 41
Tabel 5.1 Indikator Kinerja Program dan Pendanaan Indikatif; ... 43
Tabel 6.1 Indikator Kinerja RPBD yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD.. 49
vi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan otonomi daerah sebagai wujud pelaksanaan Kebijakan Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka dalam rangka penyelenggaraaan pemerintahan daerah disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Dalam konteks sistem perencanaan pembangunan maka pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang dalam salah satu materinya mengamanatkan kepada daerah untuk menyusun sistem perencanaan pembangunan daerah yang meliputi : RPJP Daerah, RPJM Daerah, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD.
Pemerintah Provinsi Banten sebagai penanggung jawab dan simpul koordinasi pembangunan telah menyusun Rencana Strategis Daerah (Renstrada) sebagai salah satu dokumen yang menunjukan arah pembangunan yang ingin dituju bagi pemerintah Provinsi Banten beserta masyarakat selama kurun waktu 5 (lima) tahun (2012-2017).
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, penyelenggaraan penanggulangan bencana diharapkan semakin baik karena Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2010 memiliki tugas sebagai penyelenggara penanggulangan bencana di daerah yang dilakukan secara terarah, terkoordinasi dan terpadu mulai sejak penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana.
Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam dan faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografi, Provinsi Banten merupakan daerah yang sangat rawan bencana, baik yang disebabkan oleh alam, non alam dan manusia. Potensi bencana yang bisa terjadi meliputi : Banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan, kebakaran, gempa bumi, tsunami, kegagalan teknologi, wabah penyakit, bahaya industri, letusan gunung berapi (G. Anak Krakatau), hama tanaman, dan konflik sosial.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 2
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Dana Bantuan Bencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, secara umum penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi tahap prabencana, saat tanggap darurat, dan/atau pascabencana.
Atas dasar penjelasan tersebut di atas dan untuk menindak lanjuti penjabaran Rencana Strategis Daerah ( RENSTRADA) Provinsi Banten 2012-2017, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten diwajibkan menyusun rencana strategis yang selanjutnya akan dijadikan dokumen perencanaan taktis strategis yang menggambarkan penanganan penanggulangan bencana di Provinsi Banten serta indikasi daftar program dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk melaksanakan penanganan bencana secara terencana dan terarah melalui sumber pembiayaan APBD maupun APBN, dengan mengutamakan standar prosedur penangangan bencana sesuai dengan prioritas kebutuhan penyelenggaraan dan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan.
1.2. Landasan Hukum
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten tahun 2012-2017 disusun berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan
Bencana;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana;
5. Peraturan Presiden Nomor 08 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata
Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
7. Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2010, tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi;
9. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) 2012-2017
10. Peraturan Gubernur Banten Nomor 30 Tahun 2010, tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 3 1.3. Maksud dan Tujuan
Untuk mengakomodir muatan lokal, Penyusunan Rencana Strategi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 ini mempertimbangkan kriteria sebagai berikut : 1. Sejalan dengan Rencana Strategis Daerah Provinsi Banten;
2. Sesuai dengan kebutuhan, aspirasi, permasalahan, potensi, prospek dan kondisi penanggulangan bencana di Provinsi Banten;
3. Sejalan dengan aspirasi tingkat kabupaten/kota di Provinsi Banten;
4. Mempertimbangkan kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten; 5. Disusun dan disepakati serta mempertimbangkan prediksi dan antisipasi terhadap potensi bencana
di Provinsi Banten.
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 – 2017 disusun dengan maksud :
1. untuk mengembangkan strategi dalam menanggulangi bencana baik prabencana, saat tanggap darurat, dan/atau pascabencana dan memanfaatkan peluang yang ada melalui proses analisis, perumusan dan evaluasi.
2. untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman dalam pencapaian visi, misi dan program, serta sebagai tolok ukur kinerja bagi seluruh jajaran staf dalam mewujudkan tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten secara berkesinambungan.
3. dalam rangka implementasi RPJMD Provinsi Banten sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten.
Adapun tujuan dari penyusunan Renstra ini adalah :
1. untuk melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal potensi bencana, sehingga dapat mengantisipasi dampak bencana yang lebih besar dengan terus mengembangkan strategi melalui inovasi yang ditindak lanjuti dengan Program dan Kegiatan prioritas.untuk mencapai keberhasilan dalam penanggulangan bencana.
2. untuk menetapkan kebijakan dan program strategis dalam merencanakan pembangunan daerah yang didasarkan melalui evaluasi pembangunan lima tahun yang telah berjalan, menelaah situasi saat ini dan membuat peramalan serta proyeksi pembangunan, dengan harapan dapat dipilih
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 4
beberapa sasaran yang tepat sesuai kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten untuk mencapai tujuan yang ditetapkan yang selanjutnya dapat dituangkan dalam Rencana Kerja sebagai dokumen operasional tahunan.
3. memberikan landasan kebijakan pembangunan selama lima tahunan dalam kerangka pencapaian visi, misi dan sebagai tolok ukur pertanggungjawaban Kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) kepada Gubernur.
4. sebagai informasi kepada seluruh jajaran staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten berkaitan dengan dokumen perencanaan pembangunan selama lima tahun yang mengacu pada RPJPD dan RPJMD.
1.4. Hubungan Rencana Strategis SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Hirarki perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Oleh karena itu, RPJM Daerah merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. Oleh karena itu RPJM Daerah harus sinkron dan sinergis antar daerah, antar waktu, antar ruang, dan antar fungsi pemerintah, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan RPJM Daerah Provinsi Banten dan memperhatikan RPJM Nasional serta Renstra Daerah Propinsi Banten. Selain itu penyusunan Renstra SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten juga dipergunakan sebagai landasan dalam menyusun Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten sebagai dokumen perencanaan operasional tahunan. Sehingga Renstra SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten harus selaras dan sinkron dengan berbagai dokumen perencanaan dan peraturan baik di tingkat Nasional maupun Provinsi Banten.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 5 Gambar 1.4.1
Kepala Daerah
Tujuan/
Sasaran
Visi/Misi
Program Pembangunan Daerah Program PrioritasTujuan/
Sasaran
Visi/Misi
Kepala SKPD
Program/Kegiatan
Prioritas
Visi/misi SKPD dibuat untuk
secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendukung
atau mewujudkan visi misi
Kepala Daerah
Program Pembangunan Daerah
berisi program-program
prioritas terpilih yang menjadi
“top priority” untuk
mewujudkan visi/misi Kepala
Daerah (RPJMD)
RPJMD
RENSTRA SKPD
Program Penyelengaraan Urusan Pem.Daerah Program Prioritas
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 6 1.5. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Bab I Pendahuluan 1.1. Latar belakang 1.2. Landasan hukum; 1.3. Maksud dan tujuan;
1.4. Hubungan kinerja daerah dengan rencana strategis SKPD; 1.5. Sistematika penulisan.
Bab II Gambaran Pelayanan BPBD
2.1. Tugas, fungsi dan struktur organisasi BPBD; 2.2. Sumber daya BPBD;
2.3. Kinerja pelayanan BPBD;
2.4. Tantangan, peluang, kelemahan dan kekuatan pengembangan pelayanan BPBD.
Bab III Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan BPBD; 3.2. Telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih; 3.3. Telaahan Renstra BNPB;
3.4. Telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis; 3.5. Penentuan isu-isu strategis.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
4.1. Visi dan misi BPBD;
4.2. Tujuan dan sasaran jangka menengah BPBD; 4.3. Strategi dan kebijakan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 7 Pendanaan Indikatif
Bab VI Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 8 BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BPBD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BPBD
Di dalam peningkatan utilisasi penanggulangan bencana yang ada juga terkandung maksud untuk membuka peluang perhatian Pemerintah dan Masyarakat serta Dunia Internasional yang dapat menunjang sekaligus memperkuat struktur penanganan penanggulangan bencana serta meningkatkan profesional dan kearifan lokal sumber daya manuasi yang ada.
Melaksanakan penanggulangan bencana di Provinsi Banten secara sistematis, terpadu dan terkoordinasi agar efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik dalam situasi tidak terjadi bencana ataupun pada saat terjadi bencana dan/atau setelah terjadi bencana merupakan salah satu prinsip dasar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten sebagai unsur Pemerintah di daerah.
2.1.1. Tugas
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten mempunyai tugas sebagai penyelenggara penanggulangan bencana di daerah, yang antara lain :
a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah dan terhadap usaha Penanggulangan Bencana seperti : pencegahan, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara merata;
b. Menetapkan standardisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
c. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana; d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
e. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Gubernur setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
f. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang untuk bencana; g. Melaksanakan penyelenggaraan penanganan bencana;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 9
h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari APBN dan APBD dan sumber-sumber lainnya; dan
i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Sementara Unsur Pelaksana BPBD Provinsi Banten memliki tugas melaksanakan penanggulangan bencana secara terintegrasi, meliputi :
1. Prabencana;
2. Saat Tanggap Darurat; 3. Pascabencana.
2.1.2. Fungsi
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana di atas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten mempunyai fungsi :
a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana dan terpadu serta menyeluruh.
Sementara Unsur Pelaksana BPBD Provinsi Banten mempunyai fungsi, meliputi : 1. Pengkoordinasian;
2. Pengkomandoan; 3. Pelaksana.
2.1.3. Struktur Organisasi
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai Perangkat Daerah Provinsi Banten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah memiliki struktur organisasi berdasarkan uraian tugas, fungsi dan tata kerja yang tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2010 dimana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten, secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah Provinsi Banten, susunan organisasi unsur pelaksana BPBD adalah sebagai berikut :.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 10 Gambar 2.1.3
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 11 Kepala Pelaksana
Adalah kepala yang memimpin unsur pelaksana pada Badan dan langsung bertanggung jawab pada Kepala Badan. Kepala Pelaksana mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, memimpin, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok Badan secara terintegrasi, meliputi prabencana, saat tanggap darurat, dan pascabencana. Adapun Kepala Pelaksana memiliki fungsi :
a. perumusan bahan kebijkan teknis penanggulangan bencana; dan
b. penyelenggaraan koordinasi dan pengkomandoan dalam melaksanakan penanggulangan bencana.
Sekretariat
Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program, penyusunan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum.
Adapun Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan koordinasi, perncanaan dan penyusunan program Unsur Pelaksana; b. Penyusunan perencanaan dan program kesekretariatan; dan
c. Pengelolaan urusan kepegawaian, umum dan keuangan.
Dalam hal ini Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang bertanggungjawab langsung pada Kepala Pelaksana Badan, dan untuk pelaksanaan kegiatannya dibantu oleh :
a. Kepala Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;
Mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, perencanaan, penyusunan program dan evaluasi, dan memiliki fungsi :
1) pelaksanaan koordinasi perencanaan dan program kerja Subbagian Perencanaan dan Evaluasi, Sekretariat, serta Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bidang Kedaruratan dan Logistik, dan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi; dan
2) penyusunan bahan perencanaan, program dan evaluasi dalam pelaksanaan tugas Subbagian Perencanaan dan Evaluasi, Sekretariat, serta Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bidang Kedaruratan dan Logistik, dan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 12
b. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian;
Mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, kelembagaan, ketatalaksanaan, umum dan kepegawaian, dan mempunyai fungsi :
1) penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian, kelembagaan dan ketatalaksanaan; dan
2) pelaksanaan administrasi dokumentasi peraturan perundang-undangan, kearsipan dan perpustakaan, rumah tangga, kehumasan, dan perlengkapan.
c. Kepala Subbagian Keuangan;
Mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Badan, dan mempunyai fungsi :
1) penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak langsung Badan; dan 2) pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi keuangan Badan.
Kepala Bidang
Adalah Pejabat yang membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Pelaksana Badan untuk mengkaji, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengendalian operasional pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang terdiri dari tiga bidang dimana masing – masing dikepalai oleh seorang Kepala Bidang, yaitu :
1. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, yaitu : Pejabat yang memiliki Tugas Pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi, fasilitasi dan penyelenggaraan pencegahan dan kesiapsiagaan kebencanaann, dimana mempunyai fungsi :
a. pengkajian bahan kebijakan teknis pencegahan dan kesiapsiagaan kebencanaan; dan b. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pencegahan dan kesiapsiagaan kebencanaan.
Dalam pelaksanaan tugasnya Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dibantu oleh dua Kepala Seksi yaitu :
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 13
Memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan dan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi pencegahan kebencanaan, dan mempunyai fungsi :
1) penyusunan bahan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi pencegahan kebencanaan; 2) pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pencegahan kebencanaan; dan
3) pelaksanaan pengelolaan sistem data dan informasi kebencanaan.
b. Kepala Seksi Kesiapsiagaan;
Memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan dan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi kesiapsiagaan kebencanaan, dan mempunyai fungsi :
1) pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi kesiapsiagaan kebencanaan; dan
2) pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi kesiapsiagaan kebencanaan.
2. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, yaitu : Pejabat yang memiliki Tugas Pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi, dan fasilitasi kedaruratan dan logistik, dimana mempunyai fungsi :
a. pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi kedaruratan dan logistik kebencanaan; dan
b. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi kedaruratan dan logistik kebencanaan.
Dalam pelaksanaan tugasnya Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik dibantu oleh dua Kepala Seksi yaitu :
a. Kepala Seksi Penanganan Kedaruratan;
Memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan dan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi kedaruratan kebencanaan, dan mempunyai fungsi :
1) penyusunan bahan kebijakan teknis, koordinasi fasilitasi kedaruratan bencana; dan 2) penyusunan dan pengolahan data kegiatan kedaruratan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 14
b. Kepala Seksi Pengadaan Logistik;
Memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan dan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi logistik kebencanaan, dan mempunyai fungsi :
1) penyusunan bahan kebijakan teknis, koordinasi, fasilitasi logistik kebencanaan; dan 2) penyusunan dan pengolahan data kegiatan logistik kebencanaan.
3. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yaitu : Pejabat yang memiliki Tugas Pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi, dan fasilitasi rehabilitasi dan rekonstruksi kebencanaan, dimana mempunyai fungsi :
a. pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi rehabilitasi dan rekonstruksi kebencanaan; dan
b. penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi rehabilitasi dan rekonstruksi kebencanaan.
Dalam pelaksanaan tugasnya Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi dibantu oleh dua Kepala Seksi yaitu :
a. Kepala Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana;
Memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan dan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi rehabilitasi kebencanaan, dan mempunyai fungsi :
1) pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi rehabilitasi kebencanaan; dan
2) pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data rehabilitasi kebencanaan. b. Kepala Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana;
Memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan dan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi rekonstruksi kebencanaan, dan mempunyai fungsi :
1) penyusunan bahan dan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi rekonstruksi kebencanaan; dan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 15 Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok ini dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.
Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten akan kami lampirkan dalam Buku Renstra ini.
2.2. Sumber Daya BPBD
Potensi sumber daya yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten meliputi :
a. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2010 tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten;
b. Peraturan Gubernur Banten Nomor 30 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten;
c. Arah kebijakan Pemerintah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah; d. Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten terdiri dari pegawai yang
berstatus PNS maupun Non PNS, yang bertugas di kantor dan luar kantor;
e. Unsur Pengarah yang terdiri dari instansi terkait dan tenaga ahli, serta kelompok jabatan fungsional.
2.3. Kinerja Pelayanan BPBD
Kinerja Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten selama 5 (lima) tahun ke depan dititik beratkan pada penyelenggaraan penanggulangan bencana sebelum terjadi bencana, saat bencana dan setelah bencana.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi/rekonstruksi.
Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 16
Tahapan penanggulangan bencana yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 adalah sebagai berikut : A. Tahapan Pra Bencana
Tujuan : Pengurangan risiko bencana
Manajemen : Manajemen risiko bencana
Penyelenggaraan : Situasi tidak terjadi bencana dan Situasi terdapat potensi bencana Kegiatan :
1) Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana (situasi tidak terjadi bencana);
2) Mitigasi (Mitigation) adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (situasi terdapat potensi bencana).
B. Tahapan Saat Bencana
Tujuan : Penanganan darurat
Manajemen : Manajemen darurat
Penyelenggaraan : Situasi Tanggap darurat Kegiatan :
1) Tanggap darurat (emergency response) yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
C. Tahapan Pasca Bencana
Tujuan : Pemulihan
Manajemen : Manajemen pemulihan (Pascabencana)
Penyelenggaraan : Masa Pemulihan Dini Kegiatan :
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 17
1) Rehabilitasi yaitu perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana;
2) Rekonstruksi yaitu pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
untuk lebih jelas Berikut ini adalah Matrik Kinerja dan Program dan kegiatan Badan Penaggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten pada Tabel 2.3.1
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 18 Tabel 2.3.1
MATRIK KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BANTEN
UNIT KERJA ESELON 3 : SEKRETARIAT
TUGAS POKOK : Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program, penyusunan
program,pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum.
FUNGSI : Penyelenggaraan koordinasi, perencanaan dan penyusunan
program Unsur Pelaksanaan;
Penyusunan perencanaan dan program kesekretariatan;
Pengelolaan urusan kepegawaian, umum dan keuangan.
USULAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4 1. PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH Out come : RASIO KETERSEDIAAN DOKUMEN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN BPBD
Indikator :
Terlaksananya penyusunan program dan kegiatan yang direncanakan serta evaluasi program;
Output :
Terlaksananya koordinasi penyusunan program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi di lingkungan BPBD sesuai RPJMD Provinsi Banten
Indikator :
Tersusunnya Renstra BPBD Tahun 2012-2017;
Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan;
Tersusunnya RKA-DPA dan perubahan DPA SKPD; Tersusunnya laporan bulanan dan
evaluasi internal bulanan dan triwulan SKPD;
Tersusunnya LAKIP, LKPJ, LPPD dan LHP BPBD Terselenggaranya Forum SKPD-BPBD se-Provinsi Banten Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan BPBD Subbagian Perencanaan dan Evaluasi RASIO KETERSEDIAAN DOKUMEN PENATAUSAHAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI LAPORAN KEUANGAN Indikator :
Terlaksananya penyusunan laporan keuangan yang akuntabel;
Output :
Tersusunnya laporan keuangan di lingkungan BPBD sesuai dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
Indikator :
Tersusunnya laporan neraca Keuangan beserta Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK), TLHP, LRA. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset Subbagian Keuangan
USULAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4 Tersusunnya laporan keuangan
bulanan, triwulan dan tahunan; Terselenggaranya Bimtek
pengelolaan keuangan Tersusunnya laporan asset; Pemutakhiran system aplikasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 19 2. PENINGKATAN SARANA PRASARANA PERKANTORAN DAN KAPASITAS APARATUR Outcome :
RASIO PENYEDIAAN BARANG DAN JASA ADM. PERKANTORAN SERTA PELAYANAN TATA USAHA DAN KERUMAH TANGGAAN
Indikator :
Terlaksananya penyediaan barang dan jasa perkantoran
Output :
Tersedianya Barang dan Jasa Perkantoran
Indikator :
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran;
Pengadaan sarana dan prasarana perkantoran
Pengadaan Barang dan Jasa Pekantoran Subbagian Umum dan Kepegawaian Outcome : RASIO PENYELENGGARAAN RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI DI DALAM DAN KE LUAR DAERAH
Indikator :
Terselenggaranya rapat koordinasi dan konsultasi
Output :
Terfasilitasinya rapat koordinasi dan kunsultasi
Indikator :
Fasilitasi rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dank e luar daerah; Fasilitasi rapat koordinasi dan kunsultasi di dalam dan k e luar daerah Outcome : RASIO PEMBANGUNAN, PENGADAAN, PEMELIHARAAN DAN REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA APARATUR Indikator :
Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran.
Output :
Terpeliharanya sarana dan prasarana perkantoran
Indikator :
Pemeliharaan gedung kantor; Pemeliharaan sarana dan prasarana
aparatur.
Pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur
USULAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4 Outcome :
RASIO PEMBINAAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN, TATA USAHA DAN
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN Indikator :
Terselenggaranya pembinaan, pendidikan dan pelatihan aparatur BPBD;
Tersedianya aparatur yang tangguh dan handal dalam menangani
penanggulangan bencana Indikator :
Pengembangan wawasan aparatur BPBD; Penguatan dan peningkatan kualitas kinerja aparatur 3. STATISTIK : PENYEDIAAN DATA PEMBANGUNAN DAERAH Outcome :
RASIO KETERSEDIAAN DATA DAN INFORMASI
PEMBANGUNAN Indikator :
Terlaksananya pengelolaan data, pengembangan system informasi kebencanaan.
Output :
Tersedianya data dan informasi kebencanaan bagi seluruh lapisan masyarakat;
Indikator :
Pengelolaan Data, Pengembangan Sistem Informasi dan Pelaksanaan Hubungan Masyarakat di Bidang Penanggulangan Bencana
Penyusunan Profil dan Data Base Kebencanaan Subbagian Perencanaan Evaluasi dan pelaporan BPBD
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 20 SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BANTEN
UNIT KERJA ESELON 3 : BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
TUGAS POKOK : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi,
fasilitasi dan penyelenggaraan pencegahan dan kesiapsiagaan kebencanaan.
FUNGSI : Pengkajian bahan kebijakan teknis pencegahan dan kesiapsiagaan
kebencanaan; dan
Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pencegahan dan
kesiapsiagaan kebencanaan.
USULAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (OUTPUT) KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4 4. PENANGGULANGAN
BENCANA Outcome : RASIO MITIGASI DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA Indikator : Meningkatnya koordinasi pencegahan dalam menghadapi bencana di daerah-daerah; Meningkatnya koordinasi pelaksanaan Pengurangan Risiko Bencana & Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di daerah; Meningkatnya Koordinasi Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana di daerah; Meningkatnya Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat dalam Menghadapi Bencana. Meningkatnya kesiapsiagaan dalam pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menghadapi bencana; Output : Terselenggaranya koordinasi pelaksanaan pencegahan dan penyebarluasan informasi peringatan dini bencana pada daerah rawan bencana di Provinsi Banten Indikator : Pembuatan media penyampaian informasi bencana; Pembuatan panduan penanggulangan bencana; Pemberian early warning melalui media radio dan televisi;
Pembuatan peta rawan bencana dan
pemetaan kebencanaan;
Internalisasi penanggulangan bencana dalam muatan lokal pendidikan jenjang SD/SLTP/ SLTA;
Fasilitasi pembentukan organisasi atau satuan tugas gugus bencana;
Penguatan kelembagaan organisasi kebencanaan; Pembuatan dan penempatan rambu-rambu pada daerah
Pencegahan dan Penyebarluasan Informasi Peringatan Dini Bencana Seksi Pencegahan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 21
rawan bencana;
Rapat koordinasi lintas SKPD dalam
pengurangan resiko bencana;
Fasilitasi tempat evakuasi dan jalur-jalur evakuasi bagi korban bencana. USULAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (OUTPUT) KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4
.
Output :
Terselenggaranya koordinasi pelaksanaan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) & Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (MAPI) di daerah. Indikator : Terlaksananya koordinasi penyusunan kebijakan PRB dan MAPI di daerah; Terlaksananya koordinasi penguatan kapasitas kelembagaan PRB di daerah; Terlaksananya koordinasi pelaksanaan PRB di daerah; Tersusunnya Rencana Penanggulangan Bencana dan Rencana Aksi PRB; Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan program; Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Output : Terlaksananya sosialisasi dalam upaya mengurangi risiko bencana dalam penanggulangan bencana Indikator : Terlaksananya Peningkatan Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana Seksi Kesiapsiagaan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 22 kegiatan sosialisasi pencegahan dalam penanggulangan bencana, yaitu sosialisasi pengurangan risiko bencana, pemberdayaan masyarakat, dan kesiapsiagaan; Tersusunnya laporan pelaksanaan sosialisasi yang komperhensif.
USULAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (OUTPUT) KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4 Output :
Terlaksananya
kesiapsiagaan dan mitigasi dalam menghadapi bencana
Indikator :
Penyusunan rencana kontinjensi dan protap;
Gladi dan simulasi pengurangan resiko bencana; Pendidikan dan pelatihan TRC dan SRC; Pameran pengurangan resiko bencana; Penyusunan rencana aksi daerah pengurangan resiko bencana (RAD-PRD);
Apel Siaga hari “Sadar Bencana”
Fasilitasi Organisasi Satuan Tugas Gugus Bencana;
Penyusunan pedoman standar operasional prosedur
penanggulangan bencana setiap jenis bencana; Sosialisasi pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana; Koordinasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 23 kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di daerah. Fasilitasi wadah koordinasi relawan penanggulangan bencana daerah; Sertifikasi relawan penanggulangan bencana; Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kesiapsiagaan; Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kesiapsiagaan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 24 SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BANTEN
UNIT KERJA ESELON 3 : BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK
TUGAS POKOK : Menyelenggarakan pengkajian teknis, koordinasi, dan fasilitasi
kedaruratan dan logistik
FUNGSI : Pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi
kedaruratan dan logistik kebencanaan; dan
Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi kedaruratan dan logistik
kebencanaan.
USULAN PROGRAM PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4 4. Penanggulangan
Bencana Outcome : RASIO KETERSEDIAAN PERALATAN DAN LOGISTIK, PRABENCANA DAN TANGGAP DARURAT BENCANA Indikator : Meningkatnya koordinasi penanganan tanggap darurat di daerah; Terlaksananya koordinasi penyaluran bantuan darurat di daerah bencana; Output : Terfasilitasinya operasional Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) dalam penanganan tanggap darurat bencana Indikator : Tersedianya sarana operasional PUSDALOPS; Meningkatnya pelayanan dalam penanganan kedaruratan di daerah bencana; Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penanganan kedaruratan. Fasilitasi Penanganan Kedaruratan Bencana Seksi Penanganan Kedaruratan Output : Terselenggaranya koordinasi penanganan darurat secara terpadu di daerah terkena bencana. Indikator :
Meningkatnya koordinasi penanganan tanggap darurat di daerah terkena bencana; Meningkatnya koordinasi perencanaan, pengendalian dan pelaksanaan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban bencana; Terlaksananya
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tanggap darurat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 25
USULAN PROGRAM PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4 Output :
Terselenggaranya koordinasi penyaluran bantuan darurat di daerah terkena bencana Indikator :
Terlaksananya koordinasi penyaluran bantuan darurat untuk pencarian,
penyelamatan, evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana dan perbaikan darurat;
Terlaksananya koordinasi penyaluran bantuan santunan duka cita dan santunan kecacatan bagi korban bencana; Terlaksananya koordinasi perlindungan terhadap kelompok rentan; Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan bantuan darurat.
Output :
Terselenggaranya
koordinasi perbaikan sarana vital dan layanan dasar di daerah terkena bencana Indikator :
Terlaksananya koordinasi perbaikan sarana vital dan layanan dasar;
Koordinasi pembersihan lingkungan;
Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penanganan darurat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 26
USULAN PROGRAM PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4 Indikator :
Terlaksananya koordinasi ketersediaan dan pemenuhan logistik;
Terlaksananya koordinasi ketersediaan dan pemenuhan logistik;
Terlaksananya koordinasi perbaikan sarana vital dan layanan dasar di daerah;
Terlaksananya koordinasi ketersediaan dan pemenuhan logistik;
Terlaksananya koordinasi ketersediaan dan pemenuhan peralatan; * Terlaksananya koordinasi pendistribusian logistik dan peralatan.
Output : Terlaksananya pengelolaan logistiik penanggulangan bencana Indikator : Ketersediaan logistik kebencanaan; Pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan; Pendistribusian logistik kebencanaan pada daerah terkena bencana;
Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan logistik. Fasilitasi Dukungan Peralatan dan Logistik Kebencanaan Seksi Pengadaan Logistik Output : Terlaksananya pengelolaan peralatan penanggulangan bencana Indikator : Ketersediaan peralatan kebencanaan; Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan; Pendistribusian peralatan kebencanaan pada daerah terkena bencana;
Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan peralatan. Output :
Terfasilitasinya
pendistribusian dukungan logistik dalam menghadapi darurat bencana
Indikator :
Tersedianya dukungan logistik kebencanaan pada saat terjadi bencana;
Terpenuhinya kebutuhan dasar korban dan pengungsi;
Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengadaan dukungan logistik bencana;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 27 SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BANTEN
UNIT KERJA ESELON 3 : BIDANG REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
TUGAS POKOK : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi, dan
fasilitasi rehabilitasi dan rekonstruksi kebencanaan.
FUNGSI : Pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi
rehabilitasi dan rekonstruksi kebencanaan; dan
Penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi rehabilitasi dan rekonstruksi
kebencanaan.
USULAN PROGRAM PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4
4. PENANGGULANGAN
BENCANA Outcome : RASIO BANTUAN DAN REHABILITASI PEMULIHAN KONDISI PASCABENCANA Indikator : Meningkatnya upaya perlindungan korban bencana dalam penanganan rehabilitasi pascabencana; Meningkatnya upaya perlindungan korban bencana dalam penanganan rekonstruksi pascabencana; Output : Terfasilitasinya koordinasi penanganan rehabilitasi di daerah terkena bencana Indikator : Tersedianya fasilitas untuk rehabilitasi pemulihan dan peningkatan sosial ekonomi; Tersedianya fasilitas untuk perencanaan rehabilitasi di daerah terkena bencana; Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penanganan rehabilitasi pascabencana. Pemulihan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Bencana Seksi Rehabilitasi Pascabencana Output : Terselenggaranya koordinasi pemulihan pascabencana melalui penanganan pengungsi Indikator : Terlaksananya koordinasi perumusan dan kebijakan penanganan pengungsi; Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penanganan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 28
USULAN PROGRAM PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN USULAN UNIT KERJA ESELON 4
Indikator : Meningkatnya koordinasi perumusan kebijakan rehabilitasi dan rekonstruksi; Terlaksananya koordinasi perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah terkena bencana; Terlaksananya koordinasi pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah terkena bencana; Terlaksananya koordinasi perumusan kebijakan penanganan pengungsi Output : Terlaksananya koordinasi perencanaan dan pelaksanaan rehabilitasi bidang sosial ekonomi di wilayah pascabencana Indikator : Terlaksananya koordinasi perencanaan rehabilitasi; Terlaksananya koordinasi pelaksanaan rehabilitasi; Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi Output : Terlaksananya koordinasi perencanaan rekonstruksi. Indikator : Terlaksananya koordinasi penilaian kerusakan dan kerugian di daerah pascabencana; Terlaksananya koordinasi perencanaan rekonstruksi di daerah pascabencana; Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penilaian kerusakan dan kerugian Pemulihan Kondisi Sarana Prasarana Pasca Bencana Seksi Rekonstruksi Pascabencana Output : Terlaksananya koordinasi perencanaan dan pelaksanaan rekonstruksi bidang prasarana fisik di wilayah pascabencana Indikator : Terlaksananya koordinasi perencanaan rekonstruksi; Terlaksananya koordinasi pelaksanaan rekonstruksi;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 29
Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan rekonstruksi
2.4. Tantangan, Peluang, Kelemahan dan Kekuatan Pengembangan Pelayanan BPBD 2.4.1. Tantangan (Threats)
Memberikan pelayanan terbaik dalam penanggulangan bencana dari mulai tahapan prabencana sampai pascabencana merupakan pelayanan yang harus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten selama 5 (lima) tahun ke depan. Namun dalam pelaksanaan pelayanan ini masih dirasakan tantangan yang merupakan kendala dalam pengembangan pelayanan BPBD, yaitu berupa :
a. Mensosialisasikan paradigma baru yang dirasakan masih banyak mengalami kendala, hal ini disebabkan masih banyaknya masyarakat yang belum memahami pentingnya kegiatan penanggulangan bencana;
b. Besarnya kebutuhan pengembangan kapasitas yang merupakan kemampuan internal organisasi dalam penanggulangan bencana. Kemampuan internal organisasi ini, antara lain : perencanaan, kepegawaian, struktur, sistem, prosedur, panduan, arus informasi, komunikasi, pembuatan keputusan, dan dukungan administrasi;
c. Membangun kearifan lokal dalam penanggulangan bencana;
2.4.2. Peluang (Opportunitis)
Peluang yang dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam pengembangan pelayanan BPBD di Provinsi Banten adalah sebagai berikut :
Perhatian yang semakin besar baik dari Pemerintah maupun masyarakat akan perlunya kesadaran dalam hal pengurangan risiko bencana;
Perhatian dunia internasional terhadap penanggulangan bencana semakin besar; Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai masih memungkinkan;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 30 2.4.3. Kelemahan (Weaknesses)
Prasarana gedung kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten belum sesuai dengan standar pelayanan;
Kurang lengkapnya sarana perlengkapan dan peralatan kantor;
Belum terpenuhinya ketersediaan SDM Aparatur dari segi kualitas maupun kuantitas;
Belum optimalnya potensi sumber daya manusia aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten;
Belum lengkapnya pranata hukum yang mengatur manajemen penanggulangan bencana
daerah;
Belum tersosialisasinya Peraturan Daerah tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten secara merata;
Belum adanya tenaga programer dan analis program; Belum optimal sistem informasi / data base kebencanaan; Dukungan anggaran operasional yang terbatas.
2.4.4. Kekuatan (Strength)
Adanya Peraturan Daerah tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten;
Adanya Struktur Organisasi dan Tupoksi BPBD; Adanya kerjasama yang baik diantara petugas;
Sumber daya aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten;
Motivasi kerja aparatur;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 31 BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPBD
Disamping berbagai potensi yang dimiliki, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten juga dihadapkan pada sejumlah permasalahan yang diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja badan dalam menjalankan tugas dan fungsi pelayananya pada periode 5 (lima) tahun mendatang. Permasalahan yang dihadapi pada penanggulangan bencana antara lain adalah seperti ketidaksiapan perlu ditingkatkan kesiapan Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Para Pemangku Kepentingan di Provinsi Banten dalam menghadapi bencana. Hal ini akan berpengaruh kepada cara pandang para pemangku kepentingan yang umumnya masih terarah pada penanganan kedaruratan sehingga perlu diatasi dengan solusi yang terkoordinasi dan komperhensif.
Untuk lebih jelasnya identifikasi permasalahan yang dihadapi akan disajikan pada tabel berikut di bawah ini :
Tabel 3.1.1
Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi BPBD
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan BPBD Internal (Kewenangan BPBD) Eksternal (Diluar Kewenangan BPBD) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Penanganan
Prabencana Masih rendahnya pengetahuan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana, dan pencegahan bencana Persyaratan standar teknis penanggulangan bencana 1. Pemaduan dalam rencana pembangunan 2. Perencanaan tata ruang 3. Pemberdayaan dan peningkatan kemampuan 1. Tingkat pendidikan masyarakat dalam menerima paradigma baru Masih dominannya peran Pemerintah dan peranan luar komunitas
dibanding dengan tim siaga bencana dari dalam komunitas sendiri
Penanganan
saat bencana Data awal tentang jumlah korban, kerusakan infrastruktur, sarana sosial sering kurang valid/masih simpang siur Operasi penanganan darurat 1. Ilmu dan teknologi yang digunakan 2. Kerjasama dengan lembaga 1. Sarana prasarana dan Infrastruktur menuju ke daerah bencana 2. Kebijakan Pemerintah 1. Isu gender kelompok- kelompok marjinal yang sangat rentan ketika terjadi bencana 2. Kurangnya pemanfaatan ilmu
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 32
lain yang menangani penanggulangan bencana
Daerah dan teknologi, perencanaan yang komperhensif dalam penanganan bencana
Penanganan
pascabencana Partisipasi peran serta dan lembaga dan organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat masih dirasakan kurang Rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas vital 1. Lingkungan daerah bencana 2. Masayarakat, sosial, ekonomi dan budaya daerah bencana Kebijakan Pemerintah Daerah dan Pusat Masih dominannya peran Pemerintah dan peranan luar komunitas
dibanding dengan tim siaga bencana dari dalam komunitas sendiri serta lemahnya koordinasi antar instansi.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
Dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki, Provinsi Banten akan dapat mewujudkan diri sebagai daerah yang mandiri dalam perekonomian. Potensi tersebut dapat memperbaiki iklim investasi bagi peningkatan laju pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun selain memiliki potensi sumber daya yang berpotensi untuk dikembangkan, Provinsi Banten juga memiliki potensi bencana alam yang berisiko tinggi seperti letusan gunung api (Gunung Anak Krakatau), gempa bumi dan tsunami, tanah longsor, banjir, angin puting beliung dll., sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten sebagai Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana dituntut untuk memiliki arah kebijakan yang akan mendukung visi dan misi Kepala Daerah terpilih diantaranya melalui profesionalisme penanggulangan bencana baik pada tahapan prabencana, saat bencana/tanggap darurat, dan pascabencana untuk mendorong perbaikan penataan dan pendataan potensi penanggulangan kebencanaan serta penataan mekanisme kerja organisasi kemasyarakatan/relawan penanggulangan bencana.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi di atas tentunya akan ditemukan faktor-faktor yang dapat menjadi penghambat dan pendorong dalam pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 33
Tabel 3.2.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BPBD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Bersatu Mewujudkan Rakyat Banten Sejahtera berlandaskan Iman dan Takwa,
yang juga merupakan Landasan Pembangunan menuju Banten Mandiri, Maju, dan Sejahtera.
No KDH dan Wakil KDH Misi dan Program
Terpilih Permasalahan Pelayanan BPBD Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) I. 1. Misi No. 4 Penguatan Semangat Kebersamaan Antar- Pelaku Pembangunan dan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten /Kota yang selaras, serasi dan seimbang. Program 20.3. Penanggulangan Bencana a. Belum memadainya kinerja aparat dan kelembagaan Penanggulangan Bencana b. Masih rendahnya kesadaran terhadap risiko bencana dan masih rendahnya pemahaman terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana a. Dalam penyelenggaraan tanggap darurat masih tingginya ketergantungan pendanaan bantuan tanggap darurat dan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah pusat;
b. Dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi, penilaian kerusakan dan kerugian pascabencana yang tidak akurat dan keterbatasan peta wilayah yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaan analisa kerusakan spasial. c. Keterbatasan jaringan informasi dan komunikasi yang efektif dalam penyebaran informasi kebencanaan kepada masyarakat;
d. Belum terintegrasinya Pengurangan Risiko Bencana dalam perencanaan
pembangunan secara efektif dan komprehensif.
a. Adanya komitmen pendanaan yang lebih memadai dan fleksibel bagi penyelenggara
Penanggulangan Bencana (on call dan contingensi); b. Telah dibentuknya BPBD Provinsi Banten yang memungkinkan pembangunan di bidang kebencanaan dapat dilaksanakan lebih terpadu dan menjangkau wilayah Provinsi Banten secara merata c. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut serta secara aktif dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana dan adanya nilai gotong royong dan kebersamaan yang relatif masih kuat dipegang oleh masyarakat;
d. Banyaknya pengalaman penanganan bencana yang telah dilakukan di berbagai tempat di Provinsi Banten dapat menjadi referensi bagi kegiatan penyelenggaraan penanganan bencana yang lebih baik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 34 3.3 Telaahan Renstra Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya diharapkan mampu bersinergis dengan kebijakan pemerintah pusat, dalam hal ini adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010–2014 pada BNPB dititik beratkan pada Penanganan Bencana yang sistemik untuk mempercepat pulihnya kondisi ketahanan sosial, budaya, maupun ekonomi masyarakat dalam menghadapi bencana dan memperbaiki kondisi lingkungannya. Hal ini sesuai dengan salah satu Prioritas Pembangunan Nasional, yaitu Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana.
Penanggulangan Bencana merupakan urusan bersama pemerintah, masyarakat, dunia usaha, organisasi non-pemerintah, internasional, maupun pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya. Oleh karenanya, landasan nasional dalam penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana akan memberikan advokasi dan dukungan kepada pemerintah dalam upaya melaksanakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) secara terncana, sistematis, dan menyeluruh. Pada tataran global, pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, merupakan upaya implementasi dari Komitmen Dunia yang tertuang dalam Kerangka Aksi Hyogo (Hyogo Frmework for Action/HFA) 2005-2015 yang menjadikan Bangsa Indonesia memiliki komitmen terhadap dunia internasional dalam Pengurangan Risiko Bencana.
Sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 disebutkan bahwa Tugas Pokok Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) adalah sebagai berikut :
1) memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan setara;
2) menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3) menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;
4) melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
5) menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan internasional;
6) mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari APBN; 7) melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 35
8) menyusun pedoman pembentukan BPBD. Dalam menjalankan tugas pokoknya, BNPB memiliki fungsi :
a) perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, serta efektif dan efisien;
b) pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.
Berkaitan implementasi penanggulangan dampak dan pengurangan risiko bencana dalam manajemen risiko bencana, maka arah penajamannya dilaksanakan dengan memadukan upaya-upaya penajaman dan pengurangan risiko bencana secara komprehensif dan sistematis dengan didukung oleh suatu komitmen yang kuat dari semua pihak (stakeholders).
Secara substansial penanganan dan pengurangan risiko bencana merupakan perwujudan upaya yang sistematis dalam menanggulangi dampak dan mengurangi risiko bencana secara komprehensif melalui satu rencana strategis yang tersusun sistemik dalam menampung kebijakan, strategi, program, dan kegiatan yang komprehensif serta terpadu guna menjadi patokan pelaksanaan kegiatan Penanggulangan Bencana selama 5 (lima) tahun ke depan secara bertahap.
Harapan dari keseluruhan kegiatan dimaksud adalah dapat bermuara kepada pemenuhan hak dasar masyarakat Indonesia yang lebih waspada guna melaksanakan kehidupan yang layak dan berkelanjutan serta dalam rangka upaya mendukung pembangunan menuju Indonesia sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat sebagai wujud pelaksanaan visi dan misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten yang merupakan penjabaran visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih Tahun 2012-2017 ditinjau dari Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis terdapat faktor-faktor yang dapat menghambat dan mendorong pelayanan BPBD tersebut.
Faktor penghambat yang dirasakan dalam pencapaian program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Banten terpilih adalah sebagai berikut :
a. Belum terciptanya sistem regulasi penanggulangan bencana yang kuat, sehingga menimbulkan kesulitan dalam melakukan koodinasi dengan lembaga dan kelompok masyarakat lainnya;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 36
b. Masih kurangnya pemberdayaan Perguruan Tinggi dan kelompok intelektual lainnya dalam penanggulangan bencana;
c. Belum adanya pemahaman sebagian besar masyarakat di pedesaan akan pentingnya program dan kegiatan pengurangan risiko bencana di Provinsi Banten;
d. Masih rendahnya kapasitas kemampuan penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Sedangkan faktor yang mendorong pencapaian visi dan misi serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Banten terpilih adalah sebagai berikut :
a. Potensi sumber daya yang tersedia belum sepenuhnya termanfaatkan, sehingga masih memungkinkan untuk terus digali;
b. Letak geografis Provinsi Banten sebagai daerah penyangga memudahkan akses barang dan jasa dalam penyaluran logistik bencana;
c. Kualitas kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana cukup memenuhi kriteria dan persyaratan.
Tujuan yang diarahkan dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Banten, adalah :
1) mencapai pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat;
2) meningkatkan keseimbangan dan keserasian perkambangan antar wilayah serta keserasian antar sektor melalui pemanfaatan ruang kawasan secara serasi, selaras, dan seimbang serta berkelanjutan;
3) meningkatkan kemampuan memelihara pertahanan keamanan negara yang dinamis serta memperkuat integrasi nasional;
4) meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta mencegah timbulnya kerusakan fungsi dan tatanannya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 37 3.5 Penentuan Isu – isu Strategis
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten sebagai Unsur Pelaksana yang memiliki fungsi teknis penanggulangan dalam kebencanaan memiliki peran strategis dalam membuat rencana penanggulangan bencana, rencana kontinjensi, rencana operasi penanganan darurat, rencana rehabilitasi dan rencana rekonstruksi.
Melihat kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis, Provinsi Banten merupakan daerah yang sangat rawan bencana, baik yang disebabkan oleh alam, non alam dan manusia.
Hal-hal yang sebaiknya dipersiapkan dan harus dilakukan dalam kondisi ini adalah sebagai berikut :
a. Menguatkan regulasi penanggulangan bencana;
b. Mengusulkan program-program pengurangan risiko bencana di Provinsi Banten; c. Memberdayakan Perguruan Tinggi dan Kelompok Intelektual lainnya;
d. Membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Satuan Reaksi Cepat (SRC); e. Penanggulangan bencana berbasis masyarakat;
f. Meningkatkan peran Ormas/LSM dan Organisasi Mitra Pemerintah lainnya; g. Meningkatkan peran dunia usaha.