BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
Man
Manusiusia a secsecara ara tettetap ap berberhubuhubungan ngan dendengan gan berberibuibu-ri-ribu bu mikmikrooroorgrganianismesme.. Mikroba tidak hanya terdapat di lingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikroba tidak hanya terdapat di lingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikroba yang secara ilmiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal atau Mikroba yang secara ilmiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota (Waluyo, 2004).
mikrobiota (Waluyo, 2004).
Mikrobiota normal tubuh manusia yang sehat perlu diketahui karena Mikrobiota normal tubuh manusia yang sehat perlu diketahui karena alasan-alasan berikut:
alasan berikut: 1.
1. DiketaDiketahuinyhuinya hal ini a hal ini dapat mdapat membantembantu menduu menduga macam ga macam infeksinfeksi yang i yang mungkimungkinn timbul setelah terjadinya kerusakan jaringan pada situs-situs yang khusus. timbul setelah terjadinya kerusakan jaringan pada situs-situs yang khusus. 2.
2. Hal ini Hal ini membermemberikan petikan petunjuk munjuk mengenai kengenai kemungkiemungkinan sumbenan sumber dan penr dan pentingnytingnyaa mikro
mikroorganiorganisme yang sme yang teramteramati pada ati pada beberapbeberapa a infeksinfeksi i kliniklinis. s. SebagaSebagai i contoh,contoh, Escherichia coli
Escherichia coli tidak berbahaya di dalam usus tetapi bila memasuki kandungtidak berbahaya di dalam usus tetapi bila memasuki kandung kemi
kemih h dapadapat t menymenyebabebabkan kan sissistittitis, is, suasuatu tu perperadanadangan gan pada pada selselaput aput lenlender der organ ini.
organ ini. 3.
3. Hal ini dapat memHal ini dapat membuat kitbuat kita menarua menaruh perhath perhatian lebiian lebih h besbesar terhar terhadaadap p infinfekseksii yang disebabkan oleh mikroorganisme yang merupakan mikrobiota normal yang disebabkan oleh mikroorganisme yang merupakan mikrobiota normal atau asli pada
atau asli pada inang manusia (Waluyinang manusia (Waluyo, 2004).o, 2004).
Pada umumnya mikroba asli yang berada di dalam tubuh manusia adalah Pada umumnya mikroba asli yang berada di dalam tubuh manusia adalah kome
komensansal: l: mermereka eka memmemanfanfaataatkan kan hubuhubungan ngan dendengan gan inainang, ng, tettetapi api inainangnyngnya a tidtidak ak terpengaruh. Mikroba komensal memperoleh makanannya dari sekresi dan terpengaruh. Mikroba komensal memperoleh makanannya dari sekresi dan produk- produ
produk k buangan tubuh buangan tubuh manusimanusia. a. MikrMikroorgaoorganisme asli nisme asli lain mempunyai hubunganlain mempunyai hubungan hubunga
hubungan n mutualmutualisme dengan isme dengan inangnyinangnya; a; yaityaitu, u, mereka memanfaatmereka memanfaatkan kan inangnyinangnya a dandan hidup bersama-sama
hidup bersama-sama (W(Waluyo, 2004).aluyo, 2004). 1
Kulit manusia terlihat lebih mudah pecah atau rusak bila dibandingkan Kulit manusia terlihat lebih mudah pecah atau rusak bila dibandingkan den
dengagan n kulkulit it hewhewan, an, sesepepertrti i babadakdak, , gajgajahah, , dan dan kurkura-ka-kurura. a. NaNamumun, n, kukulilitt man
manusiusia a memmemiliiliki ki sifsifat at sebsebagai agai perpertahtahanan anan (ba(barrirrier) er) yayang ng sansangat gat efeefektiktif f terhadap infeksi. Dalam kenyataannya, tidak ada contoh bakteri yang telah terhadap infeksi. Dalam kenyataannya, tidak ada contoh bakteri yang telah ditemukan yang dapat menembus kulit utuh yang "telanjang", tanpa pelindung ditemukan yang dapat menembus kulit utuh yang "telanjang", tanpa pelindung (Sylvia, 2005).
(Sylvia, 2005).
Kul
Kulit it berbersifsifat at sedsedikiikit t asam dengan asam dengan pH pH 5 5 dan dan memmemiliiliki ki temtemperperatur atur kur
kurang ang dardari i 37 37 derderajaajat t CelCelsiusius. s. LapLapisaisan n selsel-se-sel l yanyang g matmati i akan membuaakan membuatt permukaan kulit secara konstan berganti sehingga bakteri yang berada di permukaan kulit secara konstan berganti sehingga bakteri yang berada di permukaan kulit tersebut akan juga dengan konstan terbuang dengan sel yang permukaan kulit tersebut akan juga dengan konstan terbuang dengan sel yang mati. Lubang-lubang yang alami terdapat di permukaan kulit, seperti pori, mati. Lubang-lubang yang alami terdapat di permukaan kulit, seperti pori, folikel rambut, atau kelenjar keringat, memberikan suatu lingkungan yang folikel rambut, atau kelenjar keringat, memberikan suatu lingkungan yang men
mendukudukung ng perpertumtumbuhbuhan an bakbakterteri. i. NamuNamun, n, lubalubang-ng-lublubang ang tertersebsebut ut secsecaraara ala
alami mi dildilindindungi ungi oleoleh h lislisosiosim m (en(enzim zim yayang ng dapdapat at mermerusausak k peptpeptidoidogliglikankan bakter
bakteri i yang merupakan unsur utama pembentuk dinding sel yang merupakan unsur utama pembentuk dinding sel bakterbakteri gram-i gram- positif) dan lipida toksik (Sylvia, 2005).
positif) dan lipida toksik (Sylvia, 2005).
Pelindung lain terhadap kolonisasi kulit oleh bakteri patogen adalah Pelindung lain terhadap kolonisasi kulit oleh bakteri patogen adalah mikroflora normal kulit. Mikroflora tersebut merupakan suatu kumpulan dari mikroflora normal kulit. Mikroflora tersebut merupakan suatu kumpulan dari bakteri nonpatogen yang normal berkolonisasi pada setiap area kulit yang bakteri nonpatogen yang normal berkolonisasi pada setiap area kulit yang
mam
mampu pu memendundukunkung g pepertrtumbumbuhuhan an babaktktereri. i. BaBaktktereri i papatotogen gen yayang ng akakanan menginfeksi kulit harus mampu bersaing dengan mikroflora normal yang ada menginfeksi kulit harus mampu bersaing dengan mikroflora normal yang ada unt
untuk uk memendndapaapatktkan an tetempmpat at kokololoninisasasi si dan dan nunutrtrieien n ununtutuk k tumtumbuh buh dandan ber
berkembkembangang. . MikMikrofroflorlora a nornormal mal kulkulit it terterutautama ma terterdirdiri i dardari i baktbakteri eri gragram- m- posit
positif. Adalaif. Adalah h suatu hal suatu hal yang belum yang belum diketdiketahui dengan ahui dengan baik mengapa bakteribaik mengapa bakteri gram-positif terlihat mampu berkolonisasi pada permukaan kulit. Namun, hal gram-positif terlihat mampu berkolonisasi pada permukaan kulit. Namun, hal tersebut merefleksikan suatu kemampuan superior untuk bertoleransi terhadap tersebut merefleksikan suatu kemampuan superior untuk bertoleransi terhadap
kondisi asam yang kering yang ditemukan pada permukaan kulit (Sylvia, kondisi asam yang kering yang ditemukan pada permukaan kulit (Sylvia, 2005).
2005).
Walaupun ada pertahanan tersebut di atas, beberapa bakteri patogen Walaupun ada pertahanan tersebut di atas, beberapa bakteri patogen dapat berkolonisasi sementara pada kulit dan dapat mengambil manfaat dari dapat berkolonisasi sementara pada kulit dan dapat mengambil manfaat dari luk
luka a yanyang g ada ada pada permukpada permukaan aan kulkulit it untuntuk uk memmemperperoleoleh h jaljalan an masmasuk uk keke jaringan yang ada di bawah kulit. Di bawah kulit, mereka akan menghadapi jaringan yang ada di bawah kulit. Di bawah kulit, mereka akan menghadapi sejumlah sel yang telah terspesifikasi yang disebut dengan skin-associated sejumlah sel yang telah terspesifikasi yang disebut dengan skin-associated lymphoid tissue (SAL
lymphoid tissue (SALT). Fungsi SALT). Fungsi SALT adalah mencegT adalah mencegah bakteri patogen ah bakteri patogen tidak tidak sampai ke area yang lebih jauh di bawah kulit dan mencegah mereka tidak sampai ke area yang lebih jauh di bawah kulit dan mencegah mereka tidak sampai ke aliran darah. Relatif sedikit yang diketahui tentang sel-sel yang sampai ke aliran darah. Relatif sedikit yang diketahui tentang sel-sel yang menyusun SALT. Salah satu tipe selnya adalah sel yang memaparkan antigen menyusun SALT. Salah satu tipe selnya adalah sel yang memaparkan antigen yan
yang g terterspespesiasialislisasi asi yayang ng memmembantbantu u tiptipe e sel sel yayang ng lailain, n, spespeciacializlized ed skiskin- n-seeking lymphocyte, untuk memproduksi antibodi. Sel-sel limfosit tersebut seeking lymphocyte, untuk memproduksi antibodi. Sel-sel limfosit tersebut juga memproduksi sitokin, protein yang merangsang sel-sel dari sistem imun juga memproduksi sitokin, protein yang merangsang sel-sel dari sistem imun
dan
dan mememimililiki ki sesejumjumlalah h efefek ek lalainin. . KoKompmpononen en SASALLT T yayang ng lalain in adaadalalahh ker
keratiatinosnosit it yanyang g banybanyak ak terterdapadapat t pada pada lapilapisan san epiepidemdemis is dan dan berbertantanggunggungg j
jawawab ab untuntuk uk memememeliliharhara a lilingkngkunungan gan mimikrkrokuokulilit t yayang ng berbersisifafat t asasamam.. Ke
Keraratitinosnosit it memmemprprododuksuksi i sisitotokikin n dan dan jujuga ga mamampmpu u untuntuk uk iningesgesti ti dadann membunuh bakteri (Sylvia, 2005).
membunuh bakteri (Sylvia, 2005).
Pen
Pentintingnygnya a perpertahtahanan anan kulkulit it ini ini diidiiluslustratrasiksikan an palpaling ing baibaik k dendengangan pengaruh luka bakar yang parah, yang akan mengeliminasi semua bentuk pengaruh luka bakar yang parah, yang akan mengeliminasi semua bentuk per
pertahtahanan anan kulkulit it tertermasmasuk uk SALSALTT. . SesSeseoreorang ang yanyang g menmengalgalami ami lukluka a bakbakar ar tingkat dua dan tiga yang ekstensif dan orang yang bertahan hidup dari trauma tingkat dua dan tiga yang ekstensif dan orang yang bertahan hidup dari trauma ini
inisiasial l yanyang g berberhubhubungaungan n dendengan gan lukluka a bakabakar r masmasih ih belubelum m terterbebabebas s dardarii bahay
bahaya. a. Banyak korban luka Banyak korban luka bakar mati bakar mati karena infeksi bakterkarena infeksi bakterial yang ial yang terjterjadiadi sebelum kulit terbakar mengalami penyembuhan. Hilangnya pertahanan kulit sebelum kulit terbakar mengalami penyembuhan. Hilangnya pertahanan kulit dan tereksposnya lapisan jaringan di bawah kulit yang basah dan kaya nutrien dan tereksposnya lapisan jaringan di bawah kulit yang basah dan kaya nutrien
merupakan hal yang ideal untuk kolonisasi bakteri pada area yang terbakar. merupakan hal yang ideal untuk kolonisasi bakteri pada area yang terbakar. Pe
Penynyebebab ab yayang ng papaliling ng umumum um papada da ininfefeksksi i kulkulit it yayang ng teterbrbakaakar r adaadalalahh Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus, dua spesies bakteri yang Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus, dua spesies bakteri yang terdapat di mana-mana pada lingkungan rumah sakit. Kedua spesies juga terdapat di mana-mana pada lingkungan rumah sakit. Kedua spesies juga dik
dikenal enal resresististen en terterhadahadap p antantibiibiotiotik. k. AntAntibiibiotiotik k palpaling ing efeefektiktif f bilbila a aksaksii anti
antibaktbakterierial al mermereka eka diddidukunukung g dendengan gan aktaktiviivitas tas pembpembunuhunuhan an oleoleh h sisistestemm imun. Efek kombinasi dari kerusakan SALT dan resistensi alami bakteri telah imun. Efek kombinasi dari kerusakan SALT dan resistensi alami bakteri telah mem
membuat buat infinfekseksi i lukluka a bakbakar ar sulsulit it untuntuk uk ditditangaangani ni dengdengan an efeefektiktif. f. InfInfekseksii terse
tersebut merupakan suatu but merupakan suatu penyepenyebab bab utama kematian di utama kematian di antarantara a penderipenderita lukata luka bakar. Bahkan, bila tidak bersifat fatal, infeksi bakterial pada jaringan yang bakar. Bahkan, bila tidak bersifat fatal, infeksi bakterial pada jaringan yang
te
terrbabakakar r mmeneniningkgkatatkakan n jujumlmlah ah kekerrususakakan an jjarariningagan n dadan n memencncegegahah penyembuhan area kulit yang terbakar
penyembuhan area kulit yang terbakar (Sylvia, 2005).(Sylvia, 2005).
Kul
Kulit it secsecara ara konkonstastan n berberhubuhubungan ngan dengdengan an baktbakteri eri dardari i udarudara a ataatauu benda-benda, tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pada kulit karena benda-benda, tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pada kulit karena
kulit tidak
kulit tidak sesuasesuai i untuk pertumbuhanuntuk pertumbuhannya. Kulit nya. Kulit mempunymempunyai ai keragamkeragaman an yangyang lu
luas as daldalam am hahal l ststruruktktur ur dadan n fufungsngsi i di di beberbrbagagai ai sisitutus s tutububuh. h. PePerbrbedaedaan an-- perbedaan ini berfungsi sebagai faktor ekologis selektif, untuk menentukan perbedaan ini berfungsi sebagai faktor ekologis selektif, untuk menentukan tipe dan jumlah mikroorganisme yang terdapat pada setiap situs kulit (Irianto, tipe dan jumlah mikroorganisme yang terdapat pada setiap situs kulit (Irianto, 2006).
2006).
Pada umumnya beberapa bakteri yang ada pada kulit tidak mampu Pada umumnya beberapa bakteri yang ada pada kulit tidak mampu bertahan hidup lama karena kulit mengeluarkan substansi bakterisida. Sebagai bertahan hidup lama karena kulit mengeluarkan substansi bakterisida. Sebagai contoh, kelenjar keringat mengekskresikan lisozim, suatu enzim yang dapat contoh, kelenjar keringat mengekskresikan lisozim, suatu enzim yang dapat menghancurkan dinding sel bakteri. Kelenjar lemak mengekskresikan lipid menghancurkan dinding sel bakteri. Kelenjar lemak mengekskresikan lipid yan
yang g komkomplepleks, ks, yanyang g munmungkin gkin diudiurairaikan kan sebsebagiagian an oleoleh h bebebeberaprapa a baktbakterieri;; asam-asam lemak yang dihasilkannya sangat beracun bagi bakteri-bakteri lain asam-asam lemak yang dihasilkannya sangat beracun bagi bakteri-bakteri lain (Irianto, 2006).
(Irianto, 2006).
Kebanyakan bakteri kulit dijumpai pada epitelium yang seakan-akan Kebanyakan bakteri kulit dijumpai pada epitelium yang seakan-akan bers
mati. Kebanyakan bakteri
mati. Kebanyakan bakteri ini ini adalah spesies Staphylocadalah spesies Staphylococcus occus (kebany(kebanyakanakan Staphyl
Staphylococcus ococcus epidermepidermidisidis dandan StaphylStaphylococcus ococcus auraureuseus) ) dan dan siasianobanobaktekteriri aerobik, atau difteroid. Jauh di dalam kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri aerobik, atau difteroid. Jauh di dalam kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anae
anaerobrobik ik liplipofiofiliklik, , sepsepertertii Pr Propioniopionibacteribacterium um acnesacnes, , penpenyeyebab bab jejerarawawat.t. Jumlahnya tidak banyak dipengaruhi oleh pencucian (Irianto, 2006).
Jumlahnya tidak banyak dipengaruhi oleh pencucian (Irianto, 2006).
Kulit normal umumnya tidak dapat ditumbuhi oleh mikroba. Lapisan Kulit normal umumnya tidak dapat ditumbuhi oleh mikroba. Lapisan kering keratin yang membentuk epidermis, sekresi kelenjar minyak dan garam kering keratin yang membentuk epidermis, sekresi kelenjar minyak dan garam b
basasil il prpresesipipititasasi i bebersrsififat at memengnghamhambabat t pepertrtumbumbuhuhan an mimikrkrooroorganganisismeme,, meskipun demikian terdapat mikroorganisme yang mampu tumbuh di kulit meskipun demikian terdapat mikroorganisme yang mampu tumbuh di kulit (normal flora) terutama pada kulit yang luka. Variasi normal flora pada kulit (normal flora) terutama pada kulit yang luka. Variasi normal flora pada kulit bergantung kepada daerah kulit (Irianto, 2006).
bergantung kepada daerah kulit (Irianto, 2006).
2.
2. SalSalururan an kekemimih h kekelalamiminn
Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan
dan kankandundung g kekemimih h bebebas bas dardari i mimikrkroooorgrganianismsme, e, nanamumun n bakbakteteri ri papadada umumnya dijumpai pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar) bagian umumnya dijumpai pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar) bagian bawah baik pada pria maupun
bawah baik pada pria maupun wanitwanita. Ta. Tetapi jumletapi jumlahnya berkurahnya berkurang di dekatang di dekat kandung kemih agaknya disebabkan oleh efek antibakterial yang dilancarkan kandung kemih agaknya disebabkan oleh efek antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya epithelium terbilas oleh air seni. Ciri oleh selaput lendir uretra dan seringnya epithelium terbilas oleh air seni. Ciri pop
populaulasi si ini ini berberubaubah h menmenuruurut t varvariasiasi i daudaur r haihaid. d. PenPenghunghuni i utautama ma vagvaginaina dewasa ialah Lactobasillus yang toleran terhadap asam. Bakteri ini mengubah dewasa ialah Lactobasillus yang toleran terhadap asam. Bakteri ini mengubah glikogen yang dihasilkan oleh epithelium vagina, dan di dalam proses tersebut glikogen yang dihasilkan oleh epithelium vagina, dan di dalam proses tersebut menghasilkan asam. Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebabkan menghasilkan asam. Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebabkan oleh kegiatan indung telur; hal ini tidak dijumpai sebelum masa akil balig oleh kegiatan indung telur; hal ini tidak dijumpai sebelum masa akil balig ata
ataupun upun setsetelaelah h menmenopauopause se (be(berherhenti nti haihaid). d). SebSebagaagai i akiakibat bat perperombombakaakann glikogen, maka pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar 4,4 sampai 4,6. glikogen, maka pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar 4,4 sampai 4,6. Mikro
Mikroorganorganisme yang mampu isme yang mampu berbiberbiak pada ak pada pH rendah pH rendah ini dijumpai di dalamini dijumpai di dalam vagina dan mencakup enterokokus,
vagina dan mencakup enterokokus, Candida albicansCandida albicans, dan sejumlah besar , dan sejumlah besar bakteri anaerobik (Irianto, 2006).
Sist
Sistem em urinary dan urinary dan genitagenital l secara anatomis terletasecara anatomis terletak k berdekaberdekatan, suatutan, suatu penyakit yang menginfeksi satu sistim akan mempengaruhi sistim yang lain penyakit yang menginfeksi satu sistim akan mempengaruhi sistim yang lain
khus
khususnyusnya a pada pada lakilaki-la-laki. ki. SalSalurauran n uriurin n bagibagian an ataatas s dan dan kantkantong ong uriurin n ststerierill dalam keadaan normal. Saluran uretra mengandung mikroorganisme seperti dalam keadaan normal. Saluran uretra mengandung mikroorganisme seperti Streptococcus, Bacteriodes, Mycobacterium, Neisseria dan enterik. Sebagian Streptococcus, Bacteriodes, Mycobacterium, Neisseria dan enterik. Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan pada urin merupakan kontaminasi dari besar mikroorganisme yang ditemukan pada urin merupakan kontaminasi dari flora normal yang terdapat pada kulit. Keberadaan bakteri dalam urine belum flora normal yang terdapat pada kulit. Keberadaan bakteri dalam urine belum da
dapapat t didisisimpmpululkakan n sesebabagagai i pepenynyakakit it sasaluluraran n ururinine e kekecucualali i jujumlmlahah mikroorganisme di dalam urine melebihi 10
mikroorganisme di dalam urine melebihi 1055 sel/ml (Dharma, 2007).sel/ml (Dharma, 2007).
Analisis Mikroorganisme pada jamu Analisis Mikroorganisme pada jamu
Jamu merupakan salah satu obat tradisional yang banyak digunakan oleh Jamu merupakan salah satu obat tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat. Jamu dapat dimanfaatkan mikroorganisme sebagai media pertumbuhan. masyarakat. Jamu dapat dimanfaatkan mikroorganisme sebagai media pertumbuhan. Kita dapat menganalisa mikroorganisme yang terdapat di dalamnya secara kuantitatif Kita dapat menganalisa mikroorganisme yang terdapat di dalamnya secara kuantitatif yaitu dengan cara menghitung jumlah mikroorganisme yang terdapat di dalamnya. yaitu dengan cara menghitung jumlah mikroorganisme yang terdapat di dalamnya. Se
Sedandangkgkan an sesecacara ra kuakualilitatatitif f dendengagan n cacara ra memengingisosolalasisi, , mememumurnrnikikannannya ya dadann identifikasi (Dharma, 2007).
identifikasi (Dharma, 2007).
Jamu gendong merupakan salah satu jamu dalam bentuk cairan minum yang Jamu gendong merupakan salah satu jamu dalam bentuk cairan minum yang sangat digemari masyarakat. Jamu gendong dijual dalam botol dan diletakkan dalam sangat digemari masyarakat. Jamu gendong dijual dalam botol dan diletakkan dalam ker
keranjanjang ang yanyang g digdigendoendong ng di di pungpunggungung g belbelakanakang g menmenggunggunakaakan n kaikain. n. Jamu Jamu iniini dijajakan dari rumah ke rumah. Sampel jamu gendong diambil dari 20 pembuat jamu dijajakan dari rumah ke rumah. Sampel jamu gendong diambil dari 20 pembuat jamu ge
gendondong ng dadari ri 3 3 kakabubupatpaten en dadan n 1 1 kotkotamamadyadya a di di DIDIYY. . SaSampmpel el jajamu mu gegendndongong se
selalanjnjututnynya a didiujuji i anangkgka a lelempmpeng eng tototatal l dadan n anangkgka a kapkapanang g / / khkhamamir ir tototatal l ununtutuk k mengetahui kontaminasi bakteri dan kapang/khamir. Dari hasil uji didapatkan bahwa mengetahui kontaminasi bakteri dan kapang/khamir. Dari hasil uji didapatkan bahwa hamp
hampir ir selseluruuruh h samsampel pel jamjamu u gendgendong ong terterkonkontamtaminainasi si oleoleh h baktbakteri eri dan dan kapakapangng melebihi ambang batas konsumsi yang dipersyaratkan oleh Departemen Kesehatan RI melebihi ambang batas konsumsi yang dipersyaratkan oleh Departemen Kesehatan RI pada tahun 1992. Kontaminasi bakteri pada sampel jamu gendong sejumlah 2,34 x pada tahun 1992. Kontaminasi bakteri pada sampel jamu gendong sejumlah 2,34 x 103 CFU/ml hingga tak terhitung, dan kontaminasi kapang/khamir sejumlah 1,21 x 103 CFU/ml hingga tak terhitung, dan kontaminasi kapang/khamir sejumlah 1,21 x 103 CFU/ml hingga tak terhitung (Sylvia, 2005).
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Dharma, B, S.Si, M.Si. 2007.
Dharma, B, S.Si, M.Si. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar . FMIPA. FMIPA Unmul: Samarinda.
Unmul: Samarinda.
Irianto. 2006.
Irianto. 2006. MikrobiologiMikrobiologi. CV. Yrama Widya: Bandung.. CV. Yrama Widya: Bandung. Sylvia, T. 2005.
Sylvia, T. 2005. Pengujian Cemaran Bakteri Dan Cemaran Kapang / Khamir Pada Pengujian Cemaran Bakteri Dan Cemaran Kapang / Khamir Pada P
Proroduduk k JaJamu mu GeGendondong ng Di Di DaDaererah ah IsIstitimemewa wa YYogogyakyakarartata. . UniUniverversitsitasas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
Waluyo. 2004.