PEMBUATAN GAME “RECKA THE NINJA HERO”
MENGGUNAKAN ADOBE DIRECTOR
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Sigit Rastiawan Andayoto
10.11.3856
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
1
Pembuatan Game " Recka The Ninja Hero"
Menggunakan Adobe Director
Sigit Rastiawan Andayoto
1), Emha Taufiq Luthfi
2),
1,2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : sigit.rastiawan@gmail.com1), emhataufiqluthfi@amikom.ac.id2)
Abstract - Technology development is increasingly rapid development of technology has a benefit in the current resonance. Game is one of the most preferred entertainment people today so that the gaming industry more productive to create a game that is fun and relaxing.Adobe Director is a software tool that is often used in game development. Game Recka The Ninja Hero flash-based game designed to introduce the greatness of a Ninja. The gameplay of this game is the story of a ninja named Recka The Ninja Hero which has a mission to defeat all the enemies that attacked the village.To the authors will discuss the design and manufacture of gaming fun and relaxing is comprised of two main components, namely the concept of the story and game play. Aspects of game preparation in the form of voice, image character, background, and also the program used to unite and run aspects of the game in accordance with the design.
Keywords : Game, Recka The Ninja Hero, Adobe
Director, Adventure.
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Perkembangan game di dunia semakin pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dikarenakan
game merupakan salah satu alternatif hiburan yang
mudah dan praktis yang banyak digemari oleh masyarakat disemua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Perkembangan game saat ini dapat dilihat baik dari segi grafik maupun jenisnya. Meskipun saat ini beredar banyak jenis game, namun setiap jenisnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka akan dibuat sebuah game house mini yang berjudul "Recka The Ninja Hero" menceritakan tentang seorang ninja petualang yang berusaha untuk melindungi desa dari serangan desa lainnya.Game ini
sebagai awal pembuktian bahwa sebenarnya
masyarakat Indonesia mampu membuat game mereka sendiri. Tidak perlu menggunakan grafis yang sempurna layaknya Playstation4, namun dengan mengkonsep permainan yang asik, game juga bisa di gemari para pemainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana deskripsi yang terdapat latar
belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan menjadi bagaimana merancang dan membuat game
2D "Recka The Ninja Hero" Menggunakan Adobe Director?
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Multimedia
Istilah multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media. Kata multi berarti banyak atau lebih dari satu sedangkan media berarti alat/ sarana. Media juga bisa diartikan sebagai alat/sarana untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Multimedia dapat juga berarti pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video dan animasi denagn menggabungkan link dan tool yang
memungkinkan pemakai melakukan navigasi,
berkreasi dan berkomunikasi.. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, pengertian dasar multimedia adalah alat atau sarana komunikasi melalui lebih dari satu media komunikasi yang berbasis komputer untuk menyampaikan informasi[1].
2.1.1. Teks (Text)
Adalah salah satu elemen dari multimedia yang sangat membantu dalam memperjelas informasi untuk konsumen. Pada teks ini terdapat berbagai macam karakter yang disediakan dan pemakaianya tergantung dari iklan atau tema yang diangkat. 2.2 Sejarah Multimedia
Istilah multimedia berawal dari teater, bukan computer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari
2
satu medium seringkali disebut pertunjukan
multimedia. Pertunjukan multimedia mencangkup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkanya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman oleh IMB pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2.
Multimedia memungkinkan pemakaian
computer untuk mendapatkan output dalam bentuk yang lebih kaya daripada media table dan grafik konvensional. Pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto video bergerak, atau animasi, dan mendengarkan suara stereo, perekaman suara, atau
music.Beberapa system multimedia bersifat
interaktif, memungkinkan pemakai memilih output dengan mouse atau kemamuan layar sentuh mendapatkan dan menjalankan aplikasi itu. Output multimedia ini sekarang kita jumpai dimana-mana, antara lain di cover majalah, CD-ROM, video game dan filem[2].
2.3 Pengertian Game
Bermain game sudah dapat dikatakan sebagai
life style masyarakat dimasa kini. Dimulai dari usia
anak-anak hingga orang dewasa pun menyukai video
game. Itu semua dikarenakan bermain video gameadalah hal yang sangat menyenangkan. Namun
apa jadinya kalau paradigma itu berubah menjadi “membuat game adalah hal yang menyenangkan”? Beberapa mungkin ada yang berpikir bahwa hal itu mungkin untuk diwujudkan, namun tidak sedikit pula beberapa orang akan berpikir bahwa hal itu hanya akan berakhir menjadi sebuah impian belaka. Hal ini disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa membuat
game bukanlah hal yang dapat dilakukan dengan
semudah membalikkan telapak tangan, karena kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa untuk
menghasilkan sebuah videogame, dibutuhkan
kemampuan desain dan pemrogramanyang cukup tinggi, biaya yang tidak sedikit, dan adanya teamwork yang cukup solid[3].
2.4 Kategori Game
Kategori game berdasarkan jenisnya,: [4] 1. Shooting (tembak-tembakan)
Game jenis ini sangat memerlukan keceptan
reflex, koordinasi mata, tangan, juga timing, inti dari
game jenis ini adalah tembak-tembakan.
Contoh : Point Blank, Counter Strike. 2.5 Klasifikasi Game
Terdapat berbagai macam klasifikasi game berdasarkan jenis platform yang digunakan, antara lain adalah :
a. Arcade Games
Arcade games atau di indonesia sering sdisebut
dengan ding-dong, biasanya berada di darerah atau tempat khuhsus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design untuk jenis video games tertentu dan tidak jarang bahkan memiliki fitur yang dapat membuat pemainnya lebih merasa "masuk" dan "menikmati".
2.6 Konsep Dasar Game
Konsep dasar game mungkin tidak terlalu banyak mengalami perubahan, misalnya pada game dengan jenis Role Playing Game yang berciri action dan umumnya menitik beratkan pada pertempuran. Walaupun konsep dasarnya sama, para game mania tidak pernah dibuat bosan karena selalu ada pengembangan yang menyertai game rilis terbaru, misalnya lokasi pertempuran, tokoh dan karakter, senjata yang digunakan, strategi dan tantangan yang beragam, serta masih banyak lagi. Karena itu sisi
interface menjadi sangat penting bagi sebuah game,
dan teknologi yang berjasa untuk mewujudkan game
online adalah teknologi seperti Flash dan Java, yang
dapat menampilkan video dan audio interaktif pada Internet.
2.7 Tahapan Pembuatan Game Pembuatan Game[5]
Dalam hal pembuatan game, tentu saja harus
ada tahap-tahap yang perlu dilalui untuk
kesempurnaan game tersebut. Berikut tahap-tahap dalam pembuatan sebuah game antara lain :
1. Genre Game
Genre Game pertama pikirkan genre game
apakah Arcade, Racing, Fighting, Fun Games, FPS
(First Person Shooter), RTS (Real Time Strategy), RPG (Role Playing Game), atau Simulation.
2.8 Sumber Daya Manusia
Dalam pembuatannya, game tidaklah hasil karya satu orang saja. Tiap suatu game pastinya terdapat beberapa orang atau kelompok didalamnya yang mempunyai tugas masing-masing. Mereka diantaranya :
a. Designer : Orang yang mendesain suatu karya di dalam game(masih dalam lingkup game) Didalam
design orang yang mendesain biasanya sangatlah ahli
dalam pembuatan enviroment,mimik wajah,body dan pakaian yang cocok.
3
2.9 Sistem Perangkat Lunak Yang Digunakan 1.9.1 Adobe Director
Adobe Director adalah sebuah software yang berfungsi menyatukan berbagai media : images (bitmap & Vector), animasi, video, audio, dan teks. Untuk membuat sebuah produk presentasi yang lazim disebut multimedia.Keunggulan director ialah dapat memanggil banyak ekstensi untuk dipanggil. Adobe Director menawarkan beberapa kemampuan baru untuk di gunakan baik di lingkungan website. 2. Analisis dan Perancangan
3.1 Gambaran Umum Recka The Ninja Hero Recka the Ninja Hero adalah seorang ninja yang berasal dari Desa Amikomgakure, ninja petualang yang selalu singgah di berbagai desa. disetiap Recka singgah di sebuah desa, desa tersebut selalu diserang oleh beberapa ninja jahat yang memiliki julukan Black Hawk, yang dimana organisasi Black Hawk ini adalah perkumpulan ninja jahat yang ditugaskan untuk menyerang desa-desa. Dan disinilah Recka the Ninja Hero yang akan mengalahkan semua ninja dari organisasi Black Hawk tersebut.
3.2 Analisis SWOT
Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisis terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pembuatan
game house, yaitu faktor kekuatan, kelemaham, peluang, dan hambatan atau sering disebut dengan
analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity,
and Threat ).
1. Strength (Kekuatan)
Pembuatan game “Recka the ninja hero” ini
menggunakan cerita di setiap permainanya.
Menggunakan background 2D sehingga tampak lebih hidup dengan di gabungkan gambar 2D. Permainanya tidak monoton di setiap levelnya mempunyai tingkatan kesulitan yang berbeda sehingga tidak membosankan..
2. Weaknes (Kelemahan)
Game ini belum dilengkapi oleh save dan load
mode karena software yang digunakan belum bisa membuat mode tersebut dan jika digabungkan dengan software yang lain yang dapat membuat mode
save dan load maka game menjadi berat tidak
nyaman untuk dimainkan
.
3.3 Analisis Kebutuhan Game 1. Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional dalam game ini meliputi :
1. Diawal game muncul story cerita Recka The Ninja Hero.
2. Pada menu utama terdapat tiga menu yaitu tombol Story mode untuk memulai Game. 3. Terdapat tiga level, pada setiap level memiliki
target skor yang berbeda.
2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional
a. Analisis kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras Hardware salah satu komponen dari komputer yang sifatnya alat, bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau yang berbentuk nyata,yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi.
Perangkat keras untuk membuat game ini melibatkan sebuah komputer, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 3.1 Perangkat Keras Pembuatan Game
Notebook Toshiba NB305-N440BL
Processor Intel Core i3-2350M
Processor (2.4 GHZ)
Chipset Intel HM 75 Express
Memory 2GB DDR3
VGA NVIDIA GeForce
710M(1GB DDR 3)
Hard Drive 320GB ATA 5400 RPM
Optical Drive DVD + RW
b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak untuk membuat game ini melibatkan berbagai Software komputer,dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Microsoft Windows 7 untuk menginplementas- ikan dengan system.
b. Adobe Director 11 untuk membuat game secara keseluruhan.
c. Adobe Photoshop CS3 digunakan untuk editing tekstur pada game seperti floor, objek,
background, maupun karakter.
1.4 Analisis Kelayakan Sistem
Kelayakan hukum adalah sistem yang berjalan harus terbebas dari masalah yang menyangkut pelanggaran etika dan hukum. Permainan game shooting Recka the Ninja Hero terbebas dari hukum dan undang-undang
4
pemerintah,sehingga ketika game ini digunakan tidak akan menyalahi aturan yang ada.
a. Kelayakan Teknologi
Dari segi kelayakan Teknologi game Recka the Ninja Hero yang dibangun dengan menggunakan
platform PC (Personal Computer). Ditinjau dari
komputer yang beredar saat ini rata-rata adalah melebihi minimum requirement game, maka game ini dapat dikatakan layak secara teknologi. b. Kelayakan Hukum
Kelayakan hukum adalah sistem yang berjalan harus terbebas dari masalah yang menyangkut pelanggaran etika dan hukum. Permainan game
shooting Recka The Ninja Hero terbebas dari
hukum dan undang-undang pemerintah, sehingga ketika game ini digunakan tidak akan menyalahi aturan yang ada.
c. Kelayakan Operasional
Game Recka the Ninja Hero berbasis dekstop
dengan menggunakan menu interface yang user
friendly. Alur cerita dan control pada game mudah
dipahami layaknya game shooting lainnya. Berdasarkan desain interface, control, dan alur cerita
game, bagi para penggemar game berjenis Arcade game ini sangat menarik dan mudah dimainkan..
1.5 Perancangan Game 1. Merancang Konsep Game
Perancangan aplikasi game ini, konsep dasar yang disusun untuk merancang aplikasi agar mudah dipahami dan menghibur. Urutan dari game ini user akan masuk kehalaman pertama yaitu intro
game. Intro game berisi, Story cerita dan
menu-menu permainan.
2. Menentukan Genre Game
Game Recka The Ninja Hero merupakan game
bergenre Shooting, game ini merupakan permainan yang digunakan sebagai media hiburan.
3. Penentuan Tool Game
Untuk membangun game “Recka The Ninja Hero” dibutuhkan tool. Beberapa tool yang akan dipakai dalam pembuatan game tersebut adalah :
a. Adobe Director 11, Semua proses tadi akan di finishing di Director 11. Didalam director 11 materi akan diberi game engine yang dapat berfungsi menjalankan sebuah game tersebut.
1.6 Flowchart[8]
Aplikasi Flowchart menggambarkan tahapan proses suatu sistem, termasuk sistem multimedia. Program flowchart menggambarkan urutan –urutan instuksi dari suatu program komputer.
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pembahasan
Tahapan ini adalah tahapan membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan naskah yang sudah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain grafik yang mendukung semua interaksi, membuat animasi yang sesuai dengan tema, serta elemen-elemen yang sudah disiapkan kemudian dimasukan dan digabungkan kedalam Adobe Director.
Tahapan-tahapan dalam pembuatan game Recka the Ninja Hero diantaranya adalah :
1.
Persiapan Komponen.2.
Pembuatan Background arena game3.
Pembuatan Karakter Game.4.
Pembuatan dan pengeditan Suara.5.
Pembuatan Antar Muka Game.6.
Publishing.7.
Testing4.2 Persiapan Komponen
Dalam pembuatan background arena game terdapat langkah-langkah awal dalam persiapan komponen-komponen game adalah :
1. Menyiapkan semua aset grafis yang akan
digunakan didalam gameseperti background,
karakter, dan animasi (movie clip).
2. Menyiapkan background music dan sound effect yang akan digunakan didalam game.
4.3 Pembuatan Background Arena Game Dalam pembuatan game ini background dan properti menggunakan animasi yang di kerjakan di Adobe Director.
5
Gambar 2. Background di Adobe Director 1.7 Persiapan Karakter
Pembuatan sketsa karakter game ini
menggunakan tehnik anime Jepang. Tehnik yang lain sebenarnya ada yaitu tehnik menggambar kartun Amerika dimana keduanya menggunakan cara yang berbeda untuk membuat sebuah sketsa. Pembuatan sketsa pada game ini dimulai dengan membuat garis penanda. Langkah berikutnya adalah membuat detal gambar karakter.
Gambar 3. Gambar Sketsa 1.8 Pembuatan Buttom dan Animasi
Pembuatan Button
Pembuatan button disebuah game tentu saja sangat berbeda dengan membuat button biasa karena harus sesuai dengan konsep background dan juga
foreground. Button dibuat dengan menggunakan
adobe photosop agar dapat mempunyai animasi saat diedit didirector nanti.Prosesnya ada 2 tahap yaitu membuat button mati dan button hidup.
Gambar 4. Button Mati
Gambar 5. Button Hidup
Cara pembuatannya hanya menggunakan blanding option lalu pilih tools devel and emboss. Button mati disimpan berbeda dengan button hidup. Setelah selesai, disatukan dengan background yang sudah dibuat.
Gambar 6. Button yang sudah jadi Pembuatan Animasi
Didalam sebuah game, animasi wajib untuk ada. Jenis apapun game pasti menggunkan animasi karena game tercipta karena adanya animasi. Didalam projek game ini animasinya dibuat dengan director. Proses animasi diprojek ini hanya sederhana dan mudah untuk dibuat. Langkah pertama mebuat bagian bagian terpisah yang akan dibuat animasi lalu tinggal digerakan pada timeline director.
Gambar 7. Animation Director 4.6 Memasukan Aset
Setelah semua asset grafis dan sound siap, langkah selanjutnya adalah memasukkan aset-aset tersebut kedalam Adobe Director. Langkah-langkah memasukkan aset kedalam Adobe Director adalah sebagai berikut :
1. Membuka Adobe Director 11
2. Memilih “Director File” pada bagian “Create
New”.
Gambar 8. Membuat dokumen baru di Adobe Director
3. Memilih modify, lalu dokumen dan mengubah nilai width menjadi 800 dan height menjadi 600. Pemilihan ukuran file sangat mempengaruhi resolusi pada saat dilakukan penampilan secara penuh (full screen).
6
Gambar 9. Mengubah ukuran dokumen 4. Memilih File, kemudian import, import file into
“Internal” dan pilih file-file yang akan
dimasukkan kedalam Adobe Director. Setelah itu klik OK dan semua aset akan masuk ke dalam
Cast : InternalAdobe Director.
Gambar 10. Import aset ke Adobe Director 4.7 Membuat File Executable
Publising file bertujuan agar pengguna dapat
langsung memainkan game ini tanpa membuka aplikasi Adobe Director. Namun di dalam komputer harus sudah terinstal flash player. Langkah-langkah pembuatan game flash berformat .exe adalah sebagai berikut :
1. Pilih menu File, kemudian klik Publish Setting. 2. Kemudian centang pada pilihan exe. Jika ingin
membuat game menjadi format yang lain, maka bisa dicentang juga pilihan yang lain misalnya
html.
3. Klik Publish, kemudian oke.
Gambar 11. Publish Setting 5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari uraian, penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi-materi pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan mengenai game Recka The Ninja Hero, sebagai berikut :
1. Untuk merancang dan membangun game “Recka the Ninja Hero” diperlukan beberapa langkah yang dimulai dari analisis,
perancangan, pembuatan game, pengujian game, dan implementasi.
5.2 Saran
Pada penulisan skripsi ini tentu terdapat kekurangan yang dapat disempurnakan lagi pada penelitian berikutnya. Dari penulisan Pembuatan
game “Recka The Ninja Hero” dengan Action Script 2.0, ada beberapa saran yang dapat dikembangkan
untuk penelitian berikutnya, antara lain :
1. Untuk membuat game yang baik dan efektif, sebaiknya dikerjakan dalam team sehingga dapat berbagi tugas, ada yang bertugas untuk mendesain grafisnya, ada yang bertugas sebagai programernya dan pembagian tugas lainnya, sehingga game dapat diselesaikan dengan cepat dan efektif.
Daftar Pustaka
[1] Raymond Mc Leod. 1996. Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: PT. Prenhalllindo.
[2] Suyanto, M, Multimedia, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2005
[3] Anggara. 2008. Memahami Teknik Dasar
pembuatan Game Berbasis Flash. Yogyakarta:
Gava Media.
[4] Anggara. 2008. Memahami Teknik Dasar
pembuatan Game Berbasis Flash. Yogyakarta:
Gava Media.
[5] Ariesto Hadi Sutopo. 2003. Multimedia
Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
[6] Wahana computer.2008. Menguasai adobe photoshop CS3, Yogyakarta.
[7] Wahana computer.2008. Menguasai adobe photoshop CS3, Yogyakarta.
[8] Suyanto. M.2004.Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, Andi Yogyakarta Biodata Penulis
Sigit Rastiawan Andayoto, memperoleh gelar
Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.
Emha Taufiq Luthfi, memperoleh gelar Sarjana D3 Teknik Elektro FT UGM, S1 Teknik Elektro FT UGM, S2 Ilmu Komputer FMIPA