44
MODUL 2
PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Prayogo, Drs., M.Kom.
Pendahuluan
Pada modul 1 anda telah mempelajari tentang konsep dasar dari media pembelajaran termasuk jenis dan karakteristik serta perkembangannya, maka dalam modul ini anda akan mempelajari bagaimana memilih media pembelajaran yang baik agar pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Agar anda memperoleh kompetensi yang menyeluruh tentang bagaimana memilih media yang baik, maka dalam modul ini akan dibahas tentang:
1. Media jadi dan media rancangan 2. Dasar pertimbangan pemilihan media 3. Prosedur pemilihan media
Agar anda dapat menguasai ketiga kompetensi di atas maka, sebaiknya anda:
1. Membaca dengan cermat semua bagian pendahuluan ini sehingga didapat kompetensi apa yang diharapkan
2. Membaca bagian demi bagian dan pahami konsep-konsep pokok serta buat rangkuman atau hubungan antar konsep.
3. Mencoba latihan yang ada di akhir setiap kegiatan belajar agar tercipta pemahaman yang utuh.
4. Diskusikan dengan teman sejawat akan hal-hal yang dianggap sangat sulit untuk dipahami.
45
Kegiatan Belajar 1
Media Jadi dan Media Rancangan
Sebagaimana telah dijelaskan pada modul sebelumnya, tentang jenis dan karakteristik dari media pembelajaran, bahwa terdapat enam kategori dasar dari media pembelajaran, yaitu teks, audio, visual, video, manipulatif (rekayasa) dan orang-orangnya (Smaldino dkk. 2011). Teks adalah media yang paling umum yang merupakan karakter alfanumerik yang ditampilkan dalam format apapun seperti, buku, poster, papan tulis, layar komputer dan lain sebagainya. Media audio, mencakup apa saja yang bisa anda dengar, seperti suara orang, musik, suara mekanis, suara berisik dan lain sebagainya. Visual adalah segala sesuatu yang bisa kita lihat, meliputi diagram pada sebuah poster, gambar pada papan tulis, fotom gambar pada buku, kartun dan lain sebagainya. Media video, adalah jenis media yang menampilkan gerakan, seperti DVD, rekaman video, animasi komputer dan lain sebagainya. Media manipulasi benda (perekayasa) adalah jenis media model dan benda sebenarnya atau benda konkrit. Media ini bisa disentuh dan dipegang oleh para peserta didik. Terakhir adalah orang, media ini bisa berupa guru, peserta didik atau seorang ahli.
Bila kita perhatikan jenis media tersebut di atas, tiap media mempunyai format media yang bermacam-macam, misal jenis media teks, maka formatnya bisa berbentuk buku dan piranti lunak komputer. Jadi format media adalah bentuk fisik yang didalamnya pesan disertakan. Format media mencakup, sebagai misal, papan tulis (visual dan teks), slide power point (teks, visual, audio). CD (audio, musik) dan Multimedia komputer (audio, teks, video). Sedangkan bahan pembelajaran disini merupakan bentuk benda-benda fisik yang digunakan dalam pembelajaran. Sebagai penjelas berikut merupakan tabel dari jenis media, format dan bahan-bahan pembelajarannya.
46
Tabel 2.1 Contoh format media dan bahan pembelajaran
Media Format media Bahan Pembelajaran
Teks Audio Visual Vedio Perekayasa Orang Buku, software CD, penyaji langsung
Gambar di papan tulis, foto di buku DVD, film dokumenter
Model plastik, benda sebenarnya Guru, ahli bidang tertentu
LKS peserta didik, Buku peserta didik
Suara native speaker Gambar rantai makanan
Film Sejarah perjuangan bangsa
Model rangka, gunung berapi Guru, tokoh masyarakat
Pemilihan suatu format media bukan merupakan tugas yang sederhana, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, misal tujuan pembelajaran yang akan dicapai (kognetif, afektif, psikomotor), kelompok peserta didik (besar atau kecil), gaya belajar, seberapa banyak media yang tersedia, teknologi yang ada, keragaman peserta didik (mulai dari lingkungan, sosial budaya, IQ dan lain-lainnya).
Ditinjau dari cara pemerolehannya, media dikelompokkan dalam dua jenis (Sadiman, 2011), yaitu media jadi atau media yang siap pakai (media by utilization ) dan media rancangan (media by design). Media rancangan adalah media yang khusus sengaja dirancang untuk tujuan pembelajaran tertentu, misalnya: buku pelajaran, modul, program audio, program video, DVD, multimedia, transparansi OHP dan lain-lain. Jenis media OHP dapat dikembangkan dengan cara mudah, murah dan cepat adalah media transparansi. Media pembelajaran yang dirancang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berisi informasi atau pesan dalam bentuk fakta, konsep, prosedur dan metokognetif yang ditata berdasarkan struktur pengetahuan dan ketrampilan tertentu dengan langkah-langkah tertentu pula.
2. Informasi tersebut di atas disusun secara sistematis pula.
3. Disajikan dan dikemas berdasarkan teori bealajar dan pembelajaran, sesuai dengan karakteristik peserta didik, lingkungan dan materi pembelajaran.
4. Disusun dan disesuaikan dengan tujuan atau indikator pembelajaran yang hendak dicapai.
47
Secara umum untuk merancang pembuatan suatu media ada
tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Riana Cepi, 2008), yaitu:
1. Define (pembatasan), dalam fase ini menyangkut rumusan tujuan,
rancangan media apa yang akan dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam perancangan media yang menyangkut: bahan, materi, dana, serta aspek perancangan lainnya.
2. Develop (pengembangan), dalam fase ini sudah dimulai proses
pembuatan media yang akan dikembangkan, sesuai dengan fase pertama.
3. Evaluation (evaluasi), yaitu fase terakhir untuk menilai media yang
sudah dikembangkan/dibuat, setelah melalui tahap uji coba, revisi, kajian dengan pihak lain.
Media jadi (media yang siap pakai) adalah media yang tidak dirancang untuk tujuan khusus, namun sudah tersedia dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
48
pembelajaran, misalnya: benda-benda dilingkungan sekitar kita, tumbuhan, hewan, perpustakaan, ruang sekolah dan lain sebagainya.
Masing-masing jenis media tersebut, baik media jadi ataupn media rancangan mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan dari media jadi adalah hemat dalam waktu, tenaga dan biaya untuk pengadaannya. Sebaliknya, mempersiapkan media yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu akan memeras banyak waktu, tenaga maupun biaya karena untuk mendapatkan keandalan dan kesahihannya diperlukan serangkaian kegiatan validasi prototipnya. Kekurangan dari media jadi ialah kecilnya kemungkinan untuk mendapatkan media jadi yang dapat sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau kebutuhan pembelajaran setempat. Mungkin, faktor waktu, tenaga, dan biaya ini dikaitkan dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang menyebabkan banyak negara berkembang memilih media jadi baik untuk diangkat secara utuh dengan modifikasi seperlunya, maupun diadaptasikan dengan keadaan setempat.
Untuk menentukan kapan guru menggunakan media jadi atau media rancangan banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari tujuan pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik peserta didik, lingkungan dan lain sebagainya. Misal, jika guru akan menerangkan materi tentang macam-macam bentuk daun, apakah menjari, menyirip atau sejajar, kalau guru harus menunjukkan slide atau membuat OHP, tentunya akan lebih mengena dengan cara membawa contoh langsung dari daun-daun tersebut. Sama juga jika guru harus membeli model anatomi manusia, padahal sekolah belum ada beaya untuk membelinya, maka gambar anatomi buatan guru akan lebih mengena. Jadi dalam menggunakan media tidak dilihat dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah peranannya dalam membantu mempertinggi proses pembelajaran, juga yang perlu diperhatikan adalah bahwa kehadiran media dalam pembelajaran jangan tidak perlu dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi sebaliknya mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pembelajaran. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas pembelajaran dan hasil belajar.
49 Latihan :
Untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi yang telah Anda pelajari, kerjakan semua latihan berikut ini !
1. Berikan penjelasan tentang media, format media dan bahan pembelajaran? 2. Ditinjau dari cara memperolehnya media dapat dibagi menjadi media jadi
(media by utilization) dan media rancangan (media by design), berikan penjelasan kedua media tersebut dan beri contoh masing-masing?
3. Seorang guru akan merancang media untuk menerangkan konsep pembagian bilangan pecahan yang dianggap sulit bagi peserta didik, berikan penjelasan bagaimana langkah-langkah yang diambil guru tersebut, dengan
memperhatikan tahapan yaitu Define (pembatasan), Develop
(pengembangan) Evaluation (evaluasi) ?
4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan media jadi dan media rancangan?
Rangkuman
Tiap media mempunyai format media yang bermacam-macam, misal jenis media teks, maka formatnya bisa berbentuk buku dan piranti lunak komputer. Jadi format media adalah bentuk fisik yang didalamnya pesan disertakan. Sedangkan bahan pembelajaran disini merupakan bentuk benda-benda fisik yang digunakan dalam pembelajaran.
Ditinjau dari cara pemerolehannya, media dikelompokkan dalam dua jenis yaitu media jadi atau media yang siap pakai (media by utilization ) dan media rancangan (media by design).
Secara umum untuk merancang pembuatan suatu media ada tahapan-tahapan yang perlu dilakukan, yaitu Define (pembatasan), Develop (pengembangan)
50 Tes Formatif 1
1. Media berikut ini manakah yang termasuk jenis media jadi jadi (media by
utilization)
a. buku pelajaran b. modul
c. program audio d. torso
2. Media berikut ini manakah yang termasuk jenis media rancangan (media
by design)
a. Globe
b. Model tiga dimensi c. Transparansi OHP d. Tumbuhan
3. Berikut adalah ciri-ciri dari media rancangan, kecuali ….
a. Berisi informasi atau pesan dalam bentuk fakta, konsep, prosedur dan metokognetif.
b. Informasi-informasi disusun secara sistematis.
c. Disusun dengan tidak memperhatkan karakteristik peserta didik.
d. Disusun dan disesuaikan dengan tujuan atau indikator pembelajaran yang hendak dicapai.
4. Secara umum untuk merancang pembuatan suatu media ada tahapan-tahapan yang perlu dilakukan seperti dibawah ini, kecuali ….
a. Define (pembatasan) b. Develop (pengembangan) c. Evaluation (evaluasi). d. Reflection (refleksi)
5. Bila suatu media yang dipilih adalah teks, maka format dan bahan media yang sesuai adalah sebagai berikut:
a. Buku – LKS
51
c. DVD – film dokumenter d. Guru – tokoh masyarakat
6. Bila suatu media yang dipilih adalah video, maka format dan bahan media yang sesuai adalah sebagai berikut:
a. Software – buku peserta didik b. CD – Native speaker
c. Bagan di papan – bagan rantai makanan d. DVD – film dokumenter
7. Bila suatu media yang dipilih adalah audio, maka format dan bahan media yang sesuai adalah sebagai berikut :
a. Buku – LKS
b. CD – Native speaker c. DVD – film dokumenter d. Guru – tokoh masyarakat
8. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih suatu format media, kecuali ….
a. tujuan pembelajaran yang akan dicapai b. kelompok peserta didik
c. gaya belajar
d. evaluasi pembelajaran
9. Dalam tahap define, untuk merancang suatu media, kegiatan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut, kecuali ….
a. Perumusan tujuan pembelajaran
b. Menganalisis karakteristik bahan pelajaran c. Pembuatan media
d. Beaya yang diperlukan
10. Berikut adalah kelebihan dari media rancangan jika dibandingkan dengan media jadi.
a. Hemat dalam waktu b. Hemat tenaga
c. Mendapatkan media jadi yang pas sangat sulit d. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
52 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang tersedia. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda!
Arti tingkat penguasaan : 90 - 100% = sangat baik 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Bila belum, Anda harus mengulang mempelajari pada kegiatan belajar sebelumnya, terutama bagian yang belum dikuasai.
53 Kegiatan Belajar 2 Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Dalam modul 1 anda tentunya sudah mengenal berbagai jenis dan karakteristik media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Setiap jenis media memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pemahanan tentang karakteristik media, akan membantu Anda dalam pemilihan jenis media yang paling tepat untuk kegiatan pembelajaran. Sebelum kita gunakan, media harus kita pilih secara cermat. Untuk memilih media yang baik bukanlah pekerjaan yang mudah karena harus mempertimbangkan banyak faktor.
Kegiatan Belajar 2 ini, anda akan mempelajari tentang bagaimana cara memilih media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Agar pemilihan media sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, maka ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, karakteristik peserta didik atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang. diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya), berlangsungnya proses pembelajaran, keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat, dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
A. Landasan Pemilihan Media 1. Landasan Teoritis
Landasan teoritis berkaitan dengan bagaimana posisi media dalam pembelajaran. Seperti diuraikan dalam modul sebelumnya bahwa pembelajaran sebagai sutu sistem terdiri dari komponen-komponen: 1) tujuan; 2) materi; 3) metode; 4) media; dan 5) evaluasi. Komponen-komponen pembelajaran ini membentuk satu kesatuan dan saling berinteraksi, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisisien. Sedang dalam proses pembelajaran, menurut Peraturan Pemerintah No. 19/2005 pasal 20, disebutkan bahwa dalam pembelajaran seorang guru harus membuat silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
54
materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar (media) dan penilaian hasil belajar. Nah dalam PP No. 19 disebutkan adanya sumber belajar atau media pembelajaran.
Teori tentang pemanfaatan dan pemilihan media terutama disampaikan oleh kerucut pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience) yang selanjutnya dielaborasi dengan teori tahapan belajar dari Bruner (enactive, iconic, simbolic). Contohnya, peserta didik yang belajar tentang konsep penjumlahan pada tahap-tahap awal (misalkan 3 + 2), akan mudah memahami bila pengenalan konsep penjumlahan dilakukan dengan berintraksi dengan benda-benda langsung, guru memberi 2 pensil kepada peserta didik A dan 3 pensil kepada peserta didik B, selanjutnya peserta didik menghitung semua pensil yang ada, dengan cara mencacah satu, dua, tiga … sampai lima. Sehingga 2 + 3 = 5. Pemakaian media pensil untuk menjelaskan 2 + 3 merupakan tahapan enaktif, menurut Bruner.
2. Landasan Psikologis
Landasan psikologis pemilihan media berkaitan dengan pengaruh secara psikologis baik perilaku maupun mental dari pemilihan media yang tepat. Dari segi teori belajar, menurut Arsyad (2002), kondisi dan prinsip psikologi belajar yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media adalah: a. Motivasi. Belajar yang bermakna dan pengalaman yang relevan
dengan peserta didik akan meingkatkan motivasinya, hal ini akan tercapai jika disajikan dengan media yang tepat.
b. Perbedaan individual. Peserta didik belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan peserta didik untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
c. Emosi. Pemilihan media pembelajaran yang tepat adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respons emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan. Oleh karena itu, perhatian
55
khusus harus ditujukan kepada elemen-elemen rancangan media jika hasil yang diinginkan berkaitan dengan pengetahuan dan sikap.
d. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang peserta didik harus menginternalisasi informasi, tidak sekadar diberitahukan kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memerlukan kegiatan, dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat, partisipasi aktif oleh peserta didik akan jauh lebih baik dari pada mendengarkan dan menonton secara pasif. Partisipasi artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi di sela-sela penyajian materi pelajaran. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar terbuka bagi peserta didik untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
3. Landasan Praktis
Landasan praktis dalam memilih suatu media pembelajaran berkaitan dengan alasan-alasan guru dalam menggunakan suatu media, alasan tersebut bisa karena kemudahan dalam penggunaannya dan kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik. Alasan kemudahan bisa berarti guru terbiasa menggunakan media tersebut, menguasai cara pengoperasiannya atau materi yang terkait dengan media tersebut. Alasan yang berkaitan dengan kompetensi yang akan dikuasai peserta didik, misal berkaitan dengan pemahaman suatu konsep, prosedur, dan sikap tertentu, akan memerlukan media yang berbeda. Guru yang akan menerangkan tentang alat pernapasan pada makhluk hidup dengan cara bercerita, tentang paru-paru, insang dan lainnya, tentunya akan memberikan gambaran dan pemahaman yang sedikut bagi peserta didik. Berbeda jika guru menggunakan media slide, gambar bahkan film, maka akan memberikan pemahaman yang mendalam bagi peserta didiknya.
4. Landasan Empiris
Landasan empiris dalam pemilihan media berkaitan dengan hasil-hasil empiris berkaitan dengan pemannfaatan media pembelajaran yang tepat. Hal ini ditunjukkan dengan hasil-hasil penelitian. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara penggunaan media dengan
56
karakteristik belajar peserta didik dalam menentukan hasil belajarnya. Misalnya peserta didik degan gaya belajar visual akan tepat bila dalam pembelajarannya menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sedangkan peserta didik yang memiliki gaya belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Untuk dapat mengakses kedua belajar tersebut maka sebaiknya guru menggunakan media audio-visual.
B. Jenis Pemilihan Media Pembelajaran
Berdasarkan mekanisme yang akan digunakan, Anderson (dalam Asyhar R, 2011) membagi model pemilihan media menjadi dua macam, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
1. Model pemilihan tertutup adalah proses pemilihan yang dilakukan secara
top-down (sudah ditentukan dari pusat), jadi sekolah hanya menerima
keputusan dari Dinas Pendidikan. Dalam kondisi seperti ini, guru hanya memilih topik/pokok bahasan yang cocok dengan media yang tersedia. 2. Model pemilihan terbuka adalah proses pemilihan media secara bottom up
artinya, guru atau sekolah bebas memilih dan mengusulkan jenis media apa saja yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di sekolah masing-masing. Pada model ini, ada banyak pilihan media yang bisa dilakukan. Proses pemilihan terbuka ini sifatnya lebih luwes karena benar-benar dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Guru dalam memilih jenis media pembelajaran yang akan digunakan kadang bisa mengkombinasikan kedua model pemilihan tersebut, yaitu baik model pemilihan terbuka dengan tertutup.
C. Kriteria Umum Pemilihan Media
Pada bagian sebelumnya telah diterangkan akan pentingnya pemilihan media yang akan digunakan dalam pembelajaran berdasarkan kajian-kajian secara teoritis, psikologis, praktis dan empiris, berikutnya akan dibahas tentang kriteria-kriteria umum dalam memilih media pembelajaran.
57
Dalam memilih media sebenarnya yang terpenting adalah ketersesuaian, artinya media tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik peserta didik, misal dengan gaya belajarnya (auditori, visual, kinestetik), lingkungan atau mungkin dengan sarana prasarana yang ada. Menentukan apakah media yang digunakan sesuai atau tidak, ini bukanlah hal yang mudah, perlu pengkajian yang mendalam. Apalagi kita paham bahwa tiap-tiap media tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Ada beberapa kriteria umum dalam memilih suatu media pembelajaran (Sudjana, 2010). Kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, tahapan menyusun suatu tujuan pembelajaran yang dilakukan terlebih dahulu adalah mengadakan analisis standart kompetensi, kompetensi dasar dan selanjutnya menentukan indikator-indikator. Dari indikator-indikator ini kemudian ditentukan tujuan pembelajaran. Jadi satu indikator bisa memuat satu atau lebih tujuan pembelajaran. Selain itu analisis tujuan pembelajaran tersebut dapat dikaitkan dengan taksonomi tujuan dari Bloom, dkk, apakah termasuk dalam ranah kognetif, afektif maupun psikomotor. Perlu dilihat juga, apakah tujuan tersebut berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis? biasanya unsur-unsur ini lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran. Misalnya, untuk materi pembelajaran dengan Tema
"Membuang sampah pada tempatnya" untuk murid Sekolah Dasar. Tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai adalah peserta didik dapat membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya (aspek afektif), maka jenis media yang paling cocok adalah audio-visual atau real object media berbasis manusia, dengan cara guru memberikan contoh secara langsung. Penggunaan media audio-visual juga lebih efektif dibandingkan media audio atau media cetak untuk tujuan psikomotorik yang berkaitan dengan keterampilan "melakukan" atau "berbuat". Akan tetapi, apabila tujuan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pengucapan kata dan
58
kalimat bahasa asing tentu lebih cocok media audio daripada teks.
2. Kesesuaian dengan bahan pelajaran; artinya dalam pemilihan media harus disesuaikan dengan bahan atau kajian apa yang akan kita ajarkan dan tingkat kedalamannya. Bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami peserta didik. Sifat bahan ajar juga menentukan bentuk tugas dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepadanya, sekaligus menentukan jenis aktifitas peserta didik di sekolah dan di luar sekolah. Jenis aktivitas tidak hanya mendengarkan dan mencatat, melainkan juga berbagai macam aktivitas lainnya seperti berdiskusi, bermain, berlatih, melakukan percobaan, mencari bahan di internet dan lain sebagainya.
3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik; Kesesuaian karakteristik peserta didik, meliputi dua hal, yaitu karakteristik yang bersifat umum seperti kelas, jenis kelamin, latar belakang budaya, kebiasaan, dan sebagainya, dan karakteristik yang bersifat khusus, seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal yang dimiliki peserta didik. Perpaduan dari kebiasaan dan kemampuan sebagai hasil dari pembawaan dan pengalaman akan berpengaruh terhadap aktivitas dalam meraih cita-citanya. Pemahaman tentang karakteristik peserta didik memberi gambaran kepada guru tentang jenis dan format media yang cocok untuk digunakan. Misal peserta didik SD di kelas-kelas rendah, lebih bermakna menyajikan media gambar atau poster dari pada dengan grafik, bila ingin menunjukkan suatu proporsi atau perbandingan suatu keadaan/hal.
4. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang akan dipergunakan mudah untuk memperolehnya atau mudah untuk membuatnya. Misal, guru akan menerangkan proses meletusnya gunung berapi akan menggunakan media CD atau film, tetapi disekolah tersebut belum terpasang saluran listrik, maka dengan menggunakan gambar atau poster akan lebih baik.
5. Keterampilan menggunakan media;guru harus bisa menggunakan atau mengoperasikan media yang akan dipergunakan dalam pembelajaran. Tersedianya perangkat komputer berbasis IT, OHP, proyektor film dan
59
perangkat media yang lebih canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa, bila guru tidak dapat menggunakan dalam pembelajarannya untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.
6. Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
Dengan beberapa kriteria umum pemilihan media di atas, diharapkan guru tidak asal menggunakan media dalam pembelajarannya, apalagi dengan memaksakan kehadiran media tertentu yang malah akan mempersulit tugas-tugas guru. Hakikatnya dalam memilih media pada akhirnya adalah memutuskan untuk menggunakan atau tidak menggunakan media suatu media.
D. Kriteria Khusus Pemilihan Media 1. Pemilihan Media Jadi
Sedangkan untuk pemilihan media yang siap pakai (media by utilization), Sadiman (2011) menyarankan untuk memperhatikan beberapa pertanyaan praktis yang perlu dijawab, berikut ini:
a. Apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?
Pertanyaan ini menunjukkan bahwa dalam memilih suatu media yang menjadi acuan pokok adalah tujuan pembelajaran, artinya harus ada kesesuaian antara media dengan tujuan pembelajaran.
b. Apakah ada sumber informasi, katalog, dan sebagainya mengenai media yang bersangkutan?
Pertanyaan ke dua ini mempunyai arti bahwa dalam media tersebut mestinya diikutkasertakan tentang petunjuk penggunaan atau manual book. Biasanya disamping petunjuk penggunaan terdapat juga petunjuk maintenance atau perawatan dan perbaikan. Terutama untuk media berbasis IT atau elektronik hal ini perlu untuk diperhatikan, misalnya media OHP, LCD Proyektor, Kamera Foto atau Video.
c. Apakah perlu dibentuk tim untuk mereviu yang terdiri dari para calon pemakai?
60
Pertanyaan ke tiga ini menunjukkan, bila akan diperlukan pembelian media dalam jumlah banyak maka perlu dibentuk Tim Ahli dan pengguna media (guru dan peserta didik) untuk merivew media tersebut. Sebelum membeli, sekolah mengambil sampel dulu untuk diujicobakan dan selanjutnya dievaluasi, apakah media yang akan dipergunakan tersebut sudah layak atau tidak.
d. Apakah ada media di pasaran yang telah divalidasikan?
Pertanyaan ke empat memberi petunjuk bahwa sebaik-baik media adalah media yang sudah melalui proses validasi, karena dalam proses validasi telah menggunakan prosedur-prosedur tertentu yang hasilnya tidak diragukan lagi. Sehingga apabila langkah ke emapat telah dilakukan maka tidak perlu lagi ditempuh langkah ke tiga, kegiatan akan lebih efisien dan efektif tanpa lagi mengeluarkan biaya dan tenaga untuk membentuk sebah tim ahli yang akan mengadakan validasi.
e. Apakah media yang bersangkutan boleh direviu terlebih dahulu?
Pertanyaan ke lima ini masih berkaitan dengan pertanyaan ke tiga, yaitu bolehkan tim sekolah, yaitu tim ahli media atau guru sekolah sendiri, mengadakan review terhadap media yang akan dibeli, jika ya, maka selanjutnya akan dibentuk tim ahli untuk melakukan penilaian atau validasi.
f. Apakah tersedia format reviu yang sudah dibakukan?
Pertanyaan ke enam menunjukkan bahwa apakah format untuk menilai atau memvalidasi sudah ada dan dibakukan, karena dalam melakukan validasi tentunya instrumen harus sudah valid, sehingga dapat digunakan oleh siapa saja. Jika tim penllai tersebut paham betul akan media yang akan dibeli atau digunakan, maka dalam hal ini tidak akan menjadi masalah, tetapi jika yang menilai adalah guru yang belum mempunyai keahlian tertentu, maka hasilnya akan tidak representatif. Contoh sederhana, misal sekolah membutuhkan komputer dalam jumlah banyak, maka tentunya guru yang akan membeli harus paham betul spesifikasi yang dibutuhkan, mulai kapasitas harddisk, ukuran memory, kecepatan prosesor, softeare-software yang harus ada, dan lain sebagainya.
61 2. Pemilihan berdasarkan ACTION
Ada kriteria pemilihan media yang didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu, yang untuk memudahkan mengingatnya disingkat dengan kata “ACTION”, merupakan akronim dari; Access, Cost,
Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty.
a. Access. Kemudahan akses menjadi salah satu prinsip dalam pemilihan media pembelajaran, artinya jika media tersebut sudah tersedia, apakah mudah diakses dan dimanfaatkan oleh peserta didik? Termasuk juga perangkat-perangkat pendukungnya. Contoh, seorang guru akan
memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran dalam
menerangkan letak geografis negara kita. Jika di sekolah sudah tersedia jaringan internet yang mudah untuk diakses oleh guru dan peserta didik, maka dengan menggunakan software google eart, guru bisa menjelajah diberbagai belahan dunia. Tetapi jika akses internet sulit, maka lebih baik guru menggunakan media globe atau peta saja.
b. Cost. Pertimbangan berikutnya berkaitan dengan aspek biaya, namun
jika biaya tersebut besar tetapi kebermanfaatannya dan
keberlangsungannya sangat menguntungkan sekali maka biaya yang mahal bukanlah menjadi soal. Perlu diingat bahwa media yang efektif tidak selalu mahal, jika guru bisa kreatif dan menguasai materi pelajaran maka guru akan dapat memanfaatkan objek-objek disekitanya untuk dijadikan sebagai media dengan biaya yang murah namun efektif.
c. Technology. Pertimbangan akan teknologi dapat dilihat dari sisi software, bagaimana mengoperasikannya dan sisi hardware, bagaimana sarana pendukung yang ada. Misal guru akan menggunakan LCD proyektor dalam pembelajarannya, yang perlu diperhatikan apakah sarana yang ada (hardware) memenuhi seperti saluran listrik dan voltasenya cukup, yang terpenting bisakah guru memanfaatkannya (software). Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu.
62
d. Interactivity. Pertimbangan interaktivitas ini mengandung makna bahwa media yang baik adalah media yang dapat memberikan komunikasi dua arah secara interaktif. Oleh karena itu dalam memilih media perlu diperhatikan apakah pemanfaatan media tersebut dapat memberikan komunikasi dua arah? Sebab dengan komunikasi dua arah dapat terlihat peserta didik paham dengan materi yang diterangkan atau tidak. Media pembelajaran interaktif saat ini banyak diartikan sebagai suatu sistem penyampaian pembelajaran yang menggabungkan antara media teks, audio dan video juga animasi, yang memberikan respon aktif pada peserta didik.
e. Organization. Pertimbangan berikutnya yang juga penting adalah dukungan organisasi, artinya pihak sekolah baik pimpinan sekolah, yayasan atau guru-guru yang berkompeten ikut mendukung perlunya media sebagai sumber belajar, bila perlu mengikut sertakan komite sekolah.
f. Novelty. Kebaruan dari media yang akan dipilih juga harus menjadi pertimbangan, sebab biasanya media yang lebih baru lebih memiliki kelebihan-kelebihan dibanding dengan media yang lama.
Dalam hubungannya dengan penggunaan media pada waktu berlangsungnya pembelajaran setidak-tidaknya digunakan guru pada situasi sebagai berikut (Sujana, 2010):
1. Perhatian peserta didik terhadap pembelajaran sudah berkurang akibat kebosanan, mendengarkan uraian guru. Penjelasan atau penuturan secara verbal oleh guru mengenai bahan pengajaran biasanya sering membosankan apalagi bila cara guru menjelaskannya tidak menarik. Dalam situasi ini tampilnya media akan mempunyai makna bagi peserta didik dalam menumbuhkan kembali perhatian belajar para peserta didik.
2. Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami peserta didik. Dalam situasi ini sangat bijaksana apabila guru menampilkan media untuk memperjelas pemahaman peserta didik mengenai bahan pengajaran. Misalnya menyajikan bahan dalam bentuk visual melalui gambar, grafik, bagan atau model-model yang
63
berkenaan dengan isi bahan pengajaran.
3. Terbatasnya sumber pengajaran. Tidak semua sekolah mempunyai buku sumber, atau tidak semua bahan pengajaran ada dalam buku sumber. Situasi ini menuntut guru untuk menyediakan sumber tersebut dalam bentuk media. Misalnya peta atau globe dapat dijadikan sumber bahan belajar bagi peserta didik, demikian juga model, diorama, media grafis dan lain-lain.
4. Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pengajaran melalui penuturan kata-kata (verbal) akibat terlalu lelah disebabkan telah mengajar cukup lama. Dalam situasi ini guru dapat menampilkan media sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Misalnya guru menampilkan bagan atau grafik dan peserta didik diminta memberi analisis atau menjelaskan apa yang tersirat dari gambar atau grafik tersebut, baik secara individual maupun secara kelompok.
Latihan:
Untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi yang telah Anda pelajari, kerjakan semua latihan berikut ini!
1. Berikan penjelasan tentang landasan teoritis dan landasan psikologis dalam pemilihan media?
2. Jelaskan pemilihan media berdasarkan mekanisme yang akan digunakan? 3. Kriteria umum apa yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media?
4. Berikan penjelasan pemilihan media yang didasarkan atas akronim kata “ACTION”?
64 Rangkuman
Beberapa landasan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan suatu media adalah landasan toeritis, psikologi, praktis dan empiris.
Berdasarkan mekanisme yang akan digunakan, Anderson membagi model pemilihan media menjadi dua macam, yaitu: model pemilihan tertutup (top- down) dan model pemilihan terbuka (bottom up).
Kriteria umum dalam pemilihan media adalah sebagai berikut: Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, Kesesuaian dengan bahan pelajaran, Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, Kemudahan memperoleh media, Keterampilan menggunakan media dan Tersedia waktu untuk menggunakannya.
Beberapa kriteria khusus dalam pemilihan media, misalnya dengan “ACTION”, yang merupakan akronim dari Access (kemudahan akses),
Cost (aspek biaya), Technology (teknologi), Interactivity (interaktivitas),
Organisation (dukungan organisasi) dan Novelty (kebaruan).
Khusus untuk media jadi, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) relevansi dengan tujuan pembelajaran, 2) adakah sumber informasi lainnya?, 3) perlukah membentuk tim ahli?, 4) adakah media dipasaran yang sudah divalidasi?, 5) apakah tersedia format review?
Tes Formatif 2
1. Pemilihan media yang didasarkan atas hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti berkaitan dengan pemanfaatannya disebut dengan landasan:
a. teoritis b. praktis c. empiris d. psikologis
2. Sedangkan pemilihan media yang didasarkan atas kondisi dari peserta
65 a. teoritis
b. praktis c. empiris d. psikologis
3. Pemilihan media yang didasarkan atas usulan dari para guru dengan
melihat kebutuhan yang ada, selanjutnya diserahkan kepada kepala sekolah dan pihak diknas disebut pemilihan berdasarkan model:
a. Terbuka b. Tertutup c. Semi terbuka d. Semi tertutup
4. Berikut yang bukan termasuk dalam kriteria pemilihan media secara
umum:
a. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran b. Kesesuaian dengan bahan pelajaran
c. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik d. Kesesuaian dengan evaluasi pembelajaran
5. Dalam pemilihan media jadi, hal-hal berikut perlu diperhatikan, kecuali:
a. Relevansi dengan tujuan pembelajaran
b. Tersedia informasi yang lengkap tentang media tersebut c. Sudahkah divalidasi
d. Bolehkah diujicobakan
6. Pemilihan media didasarkan akronim “ACTION”, huruf A menunjukkan:
a. Analisis b. Action c. Access d. Ability
7. Penggunaan media akan sangat diperlukan bila …
a. Perhatian peserta didik terhadap pembelajaran sudah berkurang akibat kebosanan
66
c. Ada alternatif Sumber belajar yang lain
d. Peserta didik aktif dalam mengikuti pembelajaran
8. Pertimbangan pemilihan media yang berdasarkan atas komunikasi dua
arah secara interaktif, disebut dengan pemilihan berdasarkan: a. Access
b. Technology c. Interactivity d. Ability
9. Pertimbangan pemilihan media yang berdasarkan atas kemampuan guru
dalam mengoperasikan dan pemahaman terhadap media yang ada disebut dengan pemilihan berdasarkan:
a. Access b. Technology c. Interactivity d. Ability
10. Pertimbangan pemilihan media yang berdasarkan atas ada tidaknya
versi terbaru dari media tersebut, disebut dengan pemilihan berdasarkan: a. Access
b. Technology c. Interactivity d. Novelty
67 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang tersedia. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda!
Arti tingkat penguasaan : 90 - 100% = sangat baik 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Bila belum, Anda harus mengulang mempelajari pada kegiatan belajar sebelumnya, terutama bagian yang belum dikuasai.
68 Kegiatan Belajar 3 Prosedur Pemilihan Media
A. Model Prosedur Pemilihan Media
Ada berbagai jenis, cara, maupun prosedur pemilihan media. Namun demikian menurut Sadiman (2011), bila dilihat dari bentuk dan cara-caranya prosedur pemilihan media dapat dikelompokkan menjadi tiga model yaitu:
1. model flowchart dalam model ini teknik yang digunakan adalah dengan sistem pengguguran (atau eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan. Sebagai contoh berikut adalah flowchart yang digunakan Gagne dan Reiser (dalam Sadiman, 2011) dalam memilih media didasarkan atas tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Gambar 2.4 : Pemilihan Media Menurut Modus Belajar Mandiri (Gagne dan Reiser, dalam Sadiman, 2011)
Dalam flowchart tersebut di atas nampak bahwa dalam prosedur pemilihan media yang diperhatikan adalah tujuan pembelajarannya, apakah bersifat sikap verbal atau tidak, jika tidak, apakah berkaitan dengan ketrampilan tertentu yang sifatnya fisik, jika ya maka media dengan alat berlatih tertentu yang cocok. Jika berkaitan dengan sikap verbal, selanjutnya apakah berkaitan dengan visual atau tidak. Jika
69
berkaitan dengan visual maka yang cocok adalah media teks bergambar, film bingkai, film rangkai dan film. Jika tidak maka media yang cocok dipakai adalah audio cetak.
Setelah dasar pemilihan dengan tujuan pembelajaran, selanjutnya bisa dilihat berdasarkan pertimbangan lainnya, seperti karakteristik bahan pelajaran, peserta didik dan lain sebagainya.
2. model matriks, model ini mengaitkan pemilihan media dengan beberapa kriteria yang dinyatakan dalam matriks, yaitu dalam baris dan kolom. Dalam memilih media terlebih dahulu dilihat kriteria yang bersesuaian dengan baris-baris yang ada selanjutnya dicocokkan dengan variabel kolom lainnya. Berkut adalah contoh pemilihan media didasarkan atas tujuan pembelajarannya apakah berkaitan dengan inf ofaktual, pengenalan visual, prinsip konsep, prosedur, ketrampilan dan sikap yang dinyatakan dalam kolom, serta ktiteria jenis media yang akan digunakan, seperti visual diam, film, TV, buku dan lain-lainnya.
Tabel 2.2 : Prosedur Pemilihan Media dengan Model Matriks
Sebagai contoh seorang guru akan menerangkan pokok bahasan yang berkaitan konsep perkembangabiakan pada hewan. Dari tabel di atas terlihat jika akan menerangkan suatu prinsip atau konsep maka dengan
70
menggunakan media film atau TV, akan memberikan hasil pemahaman yang tinggi dibandingkan dengan media lainnya.
3. model checklist. Dalam model cheklist, keputusan pemilihan media didasarkan atas nilai cheklist yang diberikan pada form penilain yang sudah ada. Model ini sering juga disebut dengan model evaluasi media. Berikut adalah contoh model cheklist. Format berikut dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Tabel 2.3: Contoh Format Tabel Evaluasi Media
Format Evaluasi Media
1. Judul : ……….. 2. Sumber :
………
3. Prosedur : ………. 4. Tanggal Hak cipta : ……….. Harga
……… 5. Format (Buku, Film, Video, dst.) :
………
6. Uraian Format : Suara ….. Warna ….. Hitam/putih 7. Bidang Studi :
……… 8. Akan digunakan pada (kelas ) :
……… 9. Tujuan Instruksional yang harus dicapai
……….. 10. Peserta didik yang menjadi sasaran :
……… 11. Jumlah yang dilayani/tahun :
………. 12. Lingkari nomor skala yang mendekati penilaian anda.
Buruk …………. Bagus
Kesesuaian dengan tujuan Kosa Kata
Penyusunan Materi Isi Materi
Kemungkinan bertahan lama Kecepatan presentasi
71
Kesesuaian untuk berbagi Jenis Peserta didik
Kualitas validasi prosedur Kualitas pedoman guru Kualitas gambar/visual Penilaian secara umum
13. Apakah akan dipergunakan oleh kelas lain …. ya …. tidak 14. Apakah anda akan menggunakannya ….. ya …. tidak 15. Apakah sarana lain …. ya …. tidak 16. Saran Pembelian ………..
17. Saran dan komentar Anda ………. Sumber Sadiman (2011)
Meskipun belum ada penelitian khusus tentang hal ini, tampaknya model
checklist lebih sesuai untuk membakukan prosedur pemilihan media jadi,
model matriks lebih serasi untuk digunakan dalam pemilihan media rancangan, sedang model flowcltart dapat digunakan baik untuk menggambarkan proses pemilihan media jadi maupun media rancangan. Berikut adalah contoh ilustrasi
B. Prosedur Pemilihan Media Model ASSURE
Prosedur pemilihan media yang lain adalah didasarkan atas model pembelajaran yang dipergunakan, seperti menurut Heinich, dkk. (1982) yang mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif dengan menggunakan model ASSURE. (ASSURE adalah singkatan dari Analyze learner (menganalisis peserta didik), State objectives (merumuskan tujuan pembelajaran),
Select methods, media, material (memilih metode, media dan bahan ajar) Utilize media and materials (memanfaatkan media bahan ajar), Require learner participation
(mengembangkan peran peserta didik) and Evaluate dan revise (menilai dan memperbaiki). Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut :
(A) Analyze Learner. Pada tahap awal adalah menganalisis karakteristik
peserta didik. Karakteristik ada dua yang umum atau khusus. Karakteristik umum seperti, latar belakang peserta didik, apakah mereka
72
peserta didik sekolah lanjutan atau perguruan tinggi, anggota organisasi pemuda, perusahaan, usia, jenis kelamin, latar belakang budaya dan sosial ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus mereka yang meliputi antara lain pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal mereka.
(S) State Objectives. Langkah berikutnya adalah menyatakan atau
merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu perilaku atau kemampuan baru apa (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang diharapkan peserta didik miliki dan kuasai setelah proses belajar-mengajar selesai. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan media dan urut-urutan penyajian dan kegiatan belajar. Dalam aplikasinya hendaknya memuat komponen
Audience (peserta didik/peserta didik), Behavior (perilaku spesifik yang
akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung dan dinyatakan dengan kata kerja operasional), Conditioning (keadaan yang dipenuhi saat pembelajaran berlangsung), Degree (batas minimal tingkat keberhasilan terendah yang harus dipenuhi dalam mencapai perilaku yang diharapkan).
(S) Select, modify, or design material. Selanjutnya memilih, memodifikasi, atau
merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat. Dalam memilih media bisa menggunakan prosedur flowchart, cheklist atau matriks. Jenis yang digunakan adalah media audio, visual, audio-visual, multimedia dan lain sebagainya, disesuaikan dengan tahap sebelumnya.
(U) Utilize media and materials. Setelah memilih media langkah selanjutnya
adalah menggunakan materi dan media. Setelah memilih materi dan media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu diperlukan. Seyogyanya sebelum digunakan terlebih dahulu diujicobakan dan dievaluasi, sejauh mana keefektifannya. Khusus media berbasis IT, misal LCD proyektor dan multimedia, diperhatikan juga waktu dalam persiapan pemakaiannya dan kelengkapan sarana penunjang.
73 (R) Require learner participation. Langkah berikutnya adalah pengamatan atau
respon terhadap pemakaian media. Diharapkan dengan media mendorong peserta didik untuk selalu berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembelajaran, sekaligus memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektivan proses belajar mengajar. Respons peserta didik dapat dilihat dari bagaimana peserta didik, mengulangi fakta-fakta, mengemukakan ikhtisar atau rangkuman pelajaran atau menganalisis alternatif pemecahan masalah.
(E) Evaluate dan revise Tahap akhir dari pemilihan media adalah
mengevaluasi. Evaluasi dilakukan dalam dua tahap, selama proses pembelajaran dan setelah pelaksanaan pembelajaran. Tujuan utama eva-luasi di sini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta didik mengenai tujuan pembelajaran, keefektivan media, pendekatan, dan guru sendiri.
Latihan:
Untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi yang telah Anda pelajari, kerjakan semua latihan berikut ini!
1. Berikan penjelasan tentang prosedur pemilihan media berdasarkan model flowchart, matriks dan cheklist? Menurut Anda dari ketiga model tersebut apakah masing-masing mempunyai peran yang berbeda?
2. Seorang guru akan membeli media pembelajaran berbasis IT, yaitu LCD proyektor dan laptop. Buatlah beberapa hal yang harus dilakukan agar sewaktu membeli tidak mengalami kesulitan!
3. Rancanglah sebuah pembelajaran yang memanfaatkan media dengan menggunakan model ASSURE.
74 Rangkuman
Ada berbagai prosedur pemilihan media bila dilihat dari bentuk dan caranya yaitu model flowchart, model matriks dan model checklist.
Prosedur pemilihan yang lain adalah model ASSURE, yaitu akronim dari
Analyze learner (menganalisis peserta didik), State objectives (merumuskan
tujuan pembelajaran), Select, modify, or design material (memilih memodifikasi atau merancang bahan ajar) Utilize media and materials (memanfaatkan media bahan ajar), Require learner participation (mengembangkan peran peserta didik) and Evaluate dan revise (menilai dan memperbaiki).
Tes Formatif
1. Seorang guru akan menilai pemanfaatan media dalam pembelajaran yang baru saja dilaksanakan, pemilihan model apa yang sesuai dengan kasus ini a. Flowchart
b. Matriks c. Checklist d. ASSURE
2. Pak Hari akan mengajarkan proses terjadinya letusan gunung berapi, prosedur pemilihan media yang sesuai dengan hal ini adalah …
a. Flowchart b. Matriks c. Checklist d. ASSURE
3. Jika anda akan memilih suatu media dengan terlebih dahulu memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, selanjutnya adalah pertimbangan tentang bahan pelajaran dan karakteristik peserta didik. Model pembelajaran yang sesuai dengan hal ini adalah model …
a. Flowchart b. Matriks c. Checklist
75
d. ASSURE
4. Model pemilihan media dengan mengaitkan beberapa kriteria yang dinyatakan dalam baris dan kolom, diebut dengan pemilihan model ..
a. Flowchart b. Matriks c. Checklist d. ASSURE
5. Pada pemilihan media model ASSURE, tahap dimana kita harus memperhatikan karakteristik peserta didik, baik secara umum maupun khusus, disebut tahap ..
a. Analyze learner
b. Require learner participation c. Select, modify, or design material d. Utilize media and materials
6. Tahapan model ASSURE, dimana seorang guru harus merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu pengetahuan, keterampilan, atau sikap apa yang ingin diharapkan dari peserta didik setelah proses belajar disebut tahap …
a. Analyze learner
b. Require learner participation c. Select, modify, or design material d. State objectives
7. Tahapan dimana guru harus memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat, dalam model ASSURE merupakan tahap …
a. Analyze learner
b. Require learner participation c. Select, modify, or design material d. State objectives
8. Model pemilihan media dimana teknik yang digunakan adalah dengan sistem pengguguran (atau eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan, disebut …
76
a. Flowchart b. Matriks c. Checklist d. ASSURE
9. Dalam model pemilihan media dimana dalam memberikan keputusan didasarkan atas nilai dari cheklist yang diberikan pada form penilaian yang sudah ada, disebut dengan model …
a. Flowchart b. Matriks c. Checklist d. ASSURE
10. pemilihan media model ASSURE, tahap dimana kita harus memperhatikan karakteristik peserta didik, baik secara umum maupun khusus, disebut tahap ..
a. Analyze learner
b. Require learner participation c. Select, modify, or design material d. Utilize media and materials
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang tersedia. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda!
Arti tingkat penguasaan : 90 - 100% = sangat baik 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang
77
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Bila belum, Anda harus mengulang mempelajari pada kegiatan belajar sebelumnya, terutama bagian yang belum dikuasai.
Kunci Jawaban: Tes Formatif 1 1. D 2. C 3. C 4. D 5. A 6. D 7. B 8. D 9. C 10. D Torso Transparansi OHP
Disusun dengan tidak memperhatikan karakteristik peserta didik Reflection (refleksi)
Buku – LKS
DVD – film dokumenter CD – Native speaker evaluasi pembelajaran Pembuatan media
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
Tes Formatif 2 1. C 2. C 3. A 4. D 5. D 6. C 7. A 8. C 9. B 10. D empiris Psikologis Terbuka
Kesesuaian dengan evaluasi pembelajaran Bolehkah diujicobakan
Access
Perhatian peserta didik terhadap pembelajaran sudah berkurang akibat kebosanan
Interactivity Technology Novelty Tes Formatif 3 1. C 2. D 3. A 4. B 5. A 6. D 7. C 8. A 9. C 10. B Checklist ASSURE Flowchart Matriks Analyze learner State objectives
Select, modify, or design material
Flowchart Checklist
78 DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani, 1977, Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arief S. Sadiman, dkk., 2011, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Asyar Rayandra, 2011, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada.
Azhar Arsyad, 1977, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Bretz, R., 1971, A Taxonomy of Communication Media, Education Technologi
and The Rand Coperation, USA.
Dale, E., 1969, Audio Visual Method in Teaching, Dyden Press, New York.
Degeng, I.N.S., 2001, Media Pembelajaran Menuju Media Unggul, LP3, Universitas Negeri Malang.
Dewi Salma P. dan Eveline Siregar, 2008, Mozaik Teknologi Pendidikan , cetakan ke 3, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Dewi Salma P., 2009, Prinsip Disain Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Heinich, R., Molenda, M., & Russel J., 1999, Instructional Media and
Technologies for Learning (6 th ed.) Upper Saddle River, NJ: Prince Hall.
Komalasari Kokom, 2010, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasinya, Bandung: PT Refika Aditama.
Riana, Cepi dkk., 2008, Komputer dan Media Pendidikan di Sekolah Dasar, Sharon E.S., Instructional Technology and Media for Learning: Teknologi
Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup.
Tim Pengembang MKDP TEP UPI, 2011, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Yusufhadi Miarso, 2011, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.