• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI I REMBANG TAHUN AJARAN 2011/2012 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI I REMBANG TAHUN AJARAN 2011/2012 - repository perpustakaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat

Menurut Slameto (2010: 57), minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Selanjutnya Slameto (2010:180) berpendapat bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dilihat melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

(2)

2. Ciri-Ciri Minat

Hurlock (2007 : 115) berpendapat ada 7 ciri-ciri minat pada anak antara lain: (1) minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental, (2) minat bergantung pada kesiapan belajar, (3) minat bergantung pada kesempatan belajar, (4) perkembangan minat mungkin terbatas, (5) minat dipengaruhi budaya, (6) minat berbobot emosional, (7) minat itu egosentris.

Minat disemua bidang dapat berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental pada anak. Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. Kesempatan yang dimiliki anak untuk belajar sangat bergantung pada lingkungan dan minat. Ketidakmampuan fisik dan mental yang dimiliki anak serta pengalaman sosial yang terbatas dapat membatasi minat anak. Anak-anak juga berhak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap minat yang sesuai. Selain itu, bobot emosional yang tidak menyenangkan dapat melemahkan minat dan bobot yang menyenangkan dapat memperkuat minat.

3. Indikator Minat

(3)

dari tes belajar yang mengukur aspek : (1) kesukacitaan, (2) ketertarikan, (3) perhatian dan (4) keterlibatan.

Indikator minat tersebut didefiniskan sebagai berikut:

a. Kesukacitaan, yaitu siswa senang dalam mengikuti pembelajaran, kemauan siswa untuk belajar matematika, kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran

b. Ketertarikan, yaitu kesegeraan siswa dalam mengumpulkan tugas dan mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru

c. Perhatian, yaitu memperhatikan penjelasan guru, konsentrasi siswa dalam belajar

d. Keterlibatan, yaitu aktif dalam pembelajaran matematika, aktif berdiskusi dengan kelompoknya

B. Prestasi Belajar Matematika

1. Pengertian Prestasi Belajar

(4)

dalam rangka membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar sebaik-baiknya.

Menurut Winkel (1996 : 482), prestasi belajar yang diberikan kepada siswa berdasarkan kemampuan internal yang diperolehnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru kepada siswa berdasarkan kemampuan yang dimiliki siswa.

2. Pengertian Matematika

Menurut Russefendi (dalam Suwangsih dan Tiurlina, 2006 : 3) kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu berasal dari kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir).

(5)

C. Pembelajaran Snowball Throwing

1. Pengertian pembelajaran Snowball Throwing

Menurut Komalasari (2010 : 67), Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan ketrampilan membuat maupun menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatu permainan imajinatif yaitu dengan melemparkannya kepada kelompok lain. Selanjutnya Widodo (2008) berpendapat bahwa Snowball Throwing biasa dilakukan oleh beberapa kelompok yang terdiri dari lima sampai delapan orang yang menuliskan pertanyaan atau soal di dalam sebuah kertas yang diberikan oleh guru. Kemudian kertas berisi soal tersebut dibentuk menjadi sebuah bola, dan selanjutnya kertas tersebut dilemparkan kepada kelompok lain untuk ditanggapi dengan cara menjawab soal tersebut.

2. Langkah-langkah Pembelajaran Snowball Throwing

Menurut Suprijono (2010 : 128) langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing adalah sebagai berikut :

a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

(6)

c. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada anggota kelompoknya.

d. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas, untuk menuliskan satu soal apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

e. Kemudian kertas yang berisi soal tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.

f. Sesudah siswa mendapat satu bola atau satu soal, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab soal yang tertulis dalam kertas yang sudah diterima.

g. Evaluasi h. Penutup

3. Kelebihan Pembelajaran Snowball Throwing

Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran Snowball Throwing antara lain :

a. Menimbulkan rasa senang dan menggurangi kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran karena terdapat unsur permainan

b. Melatih siswa untuk dapat membuat pertanyaan atau soal yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari

(7)

d. Melatih keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat maupun jawabannya

e. Mengurangi rasa takut siswa dalam memberikan tanggapan terhadap jawaban yang diberikan

4. Kekurangan Pembelajaran Snowball Throwing

Terdapat beberapa kekurangan dari pembelajaran Snowball Throwing antara lain :

a. Pengetahuan siswa tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa

b. Terciptanya suasana kelas yang kurang kondusif

D. Materi Segi Empat

Segi empat merupakan salah satu materi matematika di SMP Negeri 1 Rembang. Materi segi empat diajarkan pada kelas VII semester 2. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan indikator materi segi empat adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi dan jajar genjang a. Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut, dan

diagonalnya

b. Menjelaskan pengertian persegi panjang menurut sifat-sifatnya

(8)

d. Menjelaskan pengertian persegi menurut sifat-sifatnya

e. Menjelaskan sifat-sifat jajargenjang ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya

f. Menjelaskan pengertian jajargenjang menurut sifat-sifatnya

2. Menghitung keliling dan luas bangun segi empat dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

a. Menurunkan rumus keliling dan luas persegi panjang

b. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas persegi panjang

c. Menurunkan rumus keliling dan luas persegi

d. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas persegi

e. Menurunkan rumus keliling dan luas jajargenjang

f. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas jajargenjang.

E. Kerangka Pikir

Kondisi Awal Siswa:

1. Kurangnya ketertarikan siswa dalam mempelajari matematika 2. Terdapat beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain seperti

mengobrol dengan teman dan bermain sendiri pada saat pembelajaran berlangsung

3. Siswa kurang berani menyampaikan pendapat sendiri

4. Siswa kurang berani bertanya tentang materi pelajaran yang belum bisa dipahami dengan baik

(9)

Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran matematika SMP Negeri I Rembang dapat diketahui bahwa kondisi awal siswa pada saat mengikuti mata pelajaran matematika antara lain : kurangnya ketertarikan siswa dalam mempelajari matematika, terdapat beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain seperti mengobrol dengan teman dan bermain sendiri pada saat pembelajaran berlangsung, siswa kurang berani menyampaikan

Pembelajaran Snowball Throwing a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

b. Guru membentuk kelompok dan meminta masing-masing kelompok untuk menunjuk salah satu anggotanya menjadi ketua kelompok, kemudian guru memanggil masing-masing ketua kelompok. Selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang materi.

c. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada anggota kelompoknya.

d. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas, untuk menuliskan satu soal apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

e. Kemudian kertas yang berisi soal tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.

f. Sesudah siswa mendapat satu bola atau satu soal, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab soal yang tertulis dalam kertas yang sudah diterima.

g. Evaluasi h. Penutup

Pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika

(10)

pendapat sendiri, siswa juga kurang berani bertanya tentang materi pelajaran yang belum bisa dipahami dengan baik. Berdasarkan hasil penyebaran angket dapat diketahui bahwa penyebab dari kondisi tersebut adalah minat siswa dalam pembelajaran matematika yang masih rendah. Rendahnya minat siswa dalam mempelajari matematika ternyata berdampak pada rendahnya prestasi belajar matematika yang didapat oleh siswa.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pembelajaran Snowball Throwing. Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk lebih tanggap menerima soal dari siswa lain dalam sebuah kertas yang dibentuk menjadi bola, dan dalam pelaksanaannya terdapat unsur pemainan yang dapat menarik perhatian siswa sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

(11)
(12)

F. Hipotesis Tindakan

Referensi

Dokumen terkait

Pada umumnya lansia mengalami penurunan pendengaran simetris dan bilateral dan diperparah pada suasana ramai. Penurunan pendengaran yang tidak berkaitan

Dari kebutuhan m tahunnya. diaan bahan baku. pabrik yang sudah berdiri. metil salisilat di Indonesia mengalami peningkat i adalah hasil estimasi kebutuhan metil salisilat di Ind..

[r]

Variabel yang memiliki nilai koefisien terbesar adalah luas lahan tidak produktif tahun 2010 dengan nilai koefisiensi sebesar 0.755, artinya semakin luas lahan

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Eksperimental Research). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA dan kelas IVB semester gasal

Analisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing.. Bandung:

 Atas perbedaan pengakuan besarnya laba atau rugi penjualan aset yang terjadi antara akuntansi dan pajak, maka perusahaan tidak perlu membuat jurnal

Sedangkan communication berarti memberi tahu atau bertukar pikiran tentang pengetahuan, informasi atau pengalaman seseorang (throught communication people share