PENERAPAN MODELCIRCUIT LEARNINGDALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 4 TANJUNG TAHUN AJARAN 2016/2017
JURNAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH :
WENDI WIRIANTO NIM. E1E 212 250
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
KEMENTERIAN RISET, TEKHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jln. Majapahit No.62 Mataram 83125
Telp. (0370) 623873
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI
Jurnal dengan judul :
“PENERAPAN MODEL CIRCUIT LEARNING
DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAMATAPELAJARAN IPA KELAS IV SDN 4TANJUNG TAHUN AJARAN 2016/2017”
Telah disetujui pada tanggal :Desember 2017
Mataram, Desember 2017
Dosen Pembimbing I
(H. M. Liwa Ilhamdi, S.Pd,M.Si) NIP. 197008101995121001
Dosen Pembimbing II
(Heri Hadi Saputra, M.Pd) NIP. 198003012008121002
Menyetujui:
ABSTRAK
PENERAPAN MODELCIRCUIT LEARNINGDALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV
SDN 4 TANJUNG TAHUN AJARAN 2016/2017
Oleh :
WENDI WIRIANTO NIM. E1E 212 250
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 4 Tanjung Tahun Ajaran 2016/2017dengan menerapkan model Circuit Learning, pokok bahasan daur hidup hewan dan cara memelihara hewan peliharaan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan dua kali evaluasi dengan jumlah siswa 20 orang. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes evaluasi sedangkan data aktivitas siswa dikumpulkan melalui lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 ke siklus 2 yaitu 68,65 dengan ketuntasan klasikal 60% menjadi 77,25 dengan ketuntasan klasikal 85% sehingga mengalami peningkatan sebanyak 8,6 atau 25%. Sedangkan Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran termasuk dalam kategori cukup aktif, karena dalam mengikuti pelajaran siswa telah mampu mencapai skor 49. Sedangkan pada siklus II skor diproleh sebanyak 62,5 termasuk dalam kategori aktif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kategori aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II dengan jumlah peningkatan sebesar 13,5. Aktivitas guru dalam mengajar termasuk dalam kategori baik. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi yang dilakukan dengan perolehan skor pada siklus I yaitu 12,5.Sedangkan pada siklus II skor yang diproleh 33 dengan peningkatan sebanyak 20,5.Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I yang dimana aktivitas guru termasuk dalam kategori baik menjadi sangat baik. Jadi,dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Circuit Learning Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Sdn 4 Tanjung Tahun Ajaran 2016/2017.
ABSTRACT
APPLICATION OF CIRCUIT LEARNING MODEL IN IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IN SCIENCE SUBJECTS CLASS IV SDN 4 TANJUNG
LESSON YEAR 2016/2017
By:
WENDI WIRIANTO NIM. E1E 212 250
This study aims to improve students' learning outcomes in science subjects class IV SDN 4 Tanjung School Year 2016/2017 by applying the model Circuit Learning, the subject of animal life cycle and how to care for pets. Type of research used is a classroom action research conducted in two cycle with two evaluations with a total of 20 students. Data of learning result collected through evaluation test while student activity data collected through observation sheet. The result of research indicate that on cycle 1 to cycle 2 that is 68,65 with classical completeness 60% to 77,25 with 85% classical completeness so that increase as much as 8, 6 or 25%. While the results of observation of the implementation of learning cycle I showed that the learning activities of students in the learning process included in the category quite active, because in following the students have been able to achieve score 49. While in cycle II score diproleh as many as 62.5 included in the active category. This shows an increase in the category of student activity from cycle I to cycle II with an increase of 13.5. Teacher activity in teaching is included in either category. This is evidenced from the results of observations made with the score of the cycle I is 12.5. While on the second cycle of the score 33 with an increase of 20.5. This indicates an increase from cycle I in which the activities of teachers included in the good category become very good. So, it can be concluded that the Application of Circuit Learning Model Can Improve Student Learning Outcomes in Science Subjects Class IV SDN 4 Tanjung lesson year 2016/2017
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA dikelas diperoleh beberapa informasi sebagai berikut; siswa kurang bersemangat dan kurang aktif dalam proses pembelajaran karena guru masih menggunakan metode diskusi, ceramah dan tanya jawab sehingga materi yang diberikan oleh guru kurang dimengerti, dan proses pembelajaran kurang menarik perhatian siswa karena guru jarang menerapkan model-model pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi kurang optimal. Hal ini diperkuat oleh hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang menunjukkan dari 33 orang siswa hanya 22 orang mendapatkan nilai≤ 70 dan 11 orang siswa mendapatkan nilai ≥ 70 sehingga ketuntasan klasikalnya 66% dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah adalah 70. Hal ini berbeda jauh dengan ketuntasan klasikal yang ingin dicapai sebesar 85%.Dengan demikian, ketuntasan klasikal siswa kelas IV SDN 4 Tanjung masih kurang dari yang diharapkan.Oleh karenanya peneliti mengajukan suatu penelitian yang berjudul “Penerapan Model Circuit Learning Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Sdn 4 Tanjung Tahun Ajaran 2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Model Circuit Learning Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Sdn 4 Tanjung Tahun Ajaran 2016/2017?” C. Cara pemecahan masalah
Adapun kerangka pemecahan masalah yang perlu dilakukan antara lain: 1. Mempelajari silabus IPA SD kelas IV yang sesuai dengan Model
Circuit Learning
2. Membuat RPP yang berisi skenario pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran Circuit Learning
3. Mengembangkan media alat dan bahan yang akan digunakan dalam menerapkan model pembelajaran Circuit Learning
4. Mengembangkan instrumen untuk mengukur aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam pelaksanaan Model Circuit Learning
5. Mengaplikasikan rancangan atau rencana pembelajaran yang telah dibuat.
6. Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap rancangan yang telah dilakukan.
7. Menerapkan kembali rencana hasil evaluasi dan refleksi sebelumnya. D. Tujuan Penelitian
II. KAJIAN PUSTAKA 1. ModelCircuit Learning
A. Pengertian ModelCircuit Learning
Circuit Learning merupakan model pembelajaran yang memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaaan dengan pola penambahan (adding) dan pengulangan (repetition). Strategi ini dimulai dari tanya jawab tentang topik yang dipelajari, penyajian peta konsep, penjelasan mengenai peta konsep, pembagian kedalam beberapa kelompok, pengisian lembar kerja siswa disertai dengan peta konsep, penjelasan tentang tata cara pengisian, pelaksanaan presentasi kelompok, dan pemberian reward atau pujian (Huda, 2013:311)
B. Kelemahan dan Kelebihan ModelCircuit Learning Kelemahan dari Model Pembelajaran ini adalah:
1. Model pembelajaran ini memerlukan waktu yang cukup lama. 2.Tidak semua pokok bahasan bisa disajikan melalui
modelpembelajaran ini
Adapun Kelebihan dari Model Circuit Learning adalah:
1. Meningkatkan kreativitas siswa dalam merangkai kata dengan bahasa sendiri
2. Melatih konsentrasi siswa untuk fokus pada peta konsep yang disajikan.
2. Hasil Belajar
Menurut Kunandar (2013:62), Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. didik.Sedangkan menurut Purwanto (2008:49) mendefinisikan hasil belajar sebagai perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan.Lebih lanjut Purwanto menjelaskan hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku baik yang mencakup ranah kognitif, afektip, dan psikomotor yang terjadi pada setiap individu yang setelah mengikuti proses pembelajaran.
3. Penilaian Hasil belajar
Cara mengukur hasil belajar siswa dalam penelitian ini yaitu dengan mengunakan Tes.
4. Hipotesis tindakan
III. PELAKSANAAN PENELITIAN A. Jenis penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana Proses penelitian tindakan kelas ini dirancang minimal dalam 2 siklus dan diakhiri jika telah terjadi peningkatan aktivitas siswa jika tercapai indikator dengan kriteria aktif dan aktivitas guru jika tercapai indikator dengan kriteria baik serta hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika tercapai indikator 85% siswa mendapat nilai lebih dari 70.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian: di SDN 4 Tanjung, Desa Tanjung, Kecamatan, Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
2. Waktu penelitian: tanggal 8 sampai 15 september 2016. C. Subjek dan Observer Penelitian
1. Subjek Penelitin: siswa kelas IV SDN 4 Tanjung. 2. Observer Penelitian: guru kelas IV dan teman sejawat D. Faktor yang Diteliti
1. Faktor Guru : Terkait dengan cara penerapan Model Circuit Learningdalam proses belajarmengajar.
2. Faktor Siswa : Terkait dengan kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang mencakup hasil belajar.
E. Definisi Operasional Variabel
1. Definisi Hasil Belajar : Hasil belajar dalam penelitian ini adalah berupa angka yang diperoleh siswa melalui tes yang diberikan oleh guru pada saat proses pembelajaran IPA menggunakan Model Circuit Learning.
2. Definisi Model Circuit Learning : Circuit Learning merupakan Model pembelajaran yang menggunakan pendekatan berbasis masalah, dimana model ini dimulai dari tanya jawab tentang topik yang dipelajari, penyajian peta konsep, penjelasan mengenai peta konsep, pembagian kedalam beberapa kelompok, pengisian lembar kerja siswa disertai dengan peta konsep, penjelasan tentang tata cara pengisian, pelaksanaan presentasi kelompok, dan pemberian reward atau pujian.
F. Rancangan dan Langkah–Langkah Penelitiann 1. Rancangan Penelitian
2. Langkah–langkah Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan terbagi menjadi dua siklus dan dari setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
G. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data : data kualitatif dan data kuantitatif 2. Metode Pengumplan Data : Observasi dan Tes
H. Intrumen Pengumpulan Data
1. Lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. 2. Tes hasil belajar
I. Teknik Analisis Data 1. Data Hasil Belajar
a Ketuntasan individual
Adapun rumus untuk menghitung ketuntasan belajar siswa secara individual digunakan rumus sebagai berikut:
NA = X 100
b Nilai rata-rata kelas
Adapun rumusnya sebagai berikut: X =∑
∑
c Ketuntasan Klasikal
Untuk menghitung ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus:
KK = ≥ %
2. Data aktivitas Guru
Tabel 3.1 Tabel Kriteria Aktivitas Guru
Pedoman Konversi Interval skor Katagori
X≥Mi + 1,5 SDi X≥13,5 Sangat Baik
Mi+0,5SDi≤ X <Mi + 1,5 Sdi 10,5≤ X<13,5 Baik
Mi - 0,5 SDi≤ X< Mi + 0,5 Sdi 7,5≤X<10,5 Cukup Baik Mi - 1,5 SDi≤ X< Mi- 0,5 Sdi 4,5≤ X <7,5 Kurang Baik X< Mi - 1,5 Sdi X≤4,5 Tidak Baik X = rata-rata aktiivitas guru
3. Data Aktivitas Siswa
Tabel 3.2 Kriteria Aktivitas Siswa
Pedoman Konversi Interval skor Katagori
X≥Mi + 1,5 SDi X≥67,5 Sangat Aktif Mi+0,5SDi≤ X <Mi+ 1,5 Sdi 52,5≤ X<67,5 Aktif
Mi - 0,5 SDi≤ X< Mi + 0,5 Sdi 37,5≤X<52,5 Cukup Aktif Mi - 1,5 SDi≤ X< Mi- 0,5 Sdi 22,5≤ X <37,5 Kurang Aktif X< Mi - 1,5 Sdi X≤22,5 Tidak Aktif X = rata-rata skor aktivitas siswa
(Nurkencana,1990: 103) J. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila dalam pelaksanaan pemebelajaran IPA dengan menerapkan Model Cicuit Learning sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa : Untuk Hasil Belajar Siswa dikatakan berhasil apabila hasil belajarnya mengalami peningkatan atau dengan target sekurang-kurangnya 85% atau lebih dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai≥ 70 dikelas IV SDN 4 Tanjung.
2. Aktifitas Siswa : Secara kualitatif, aktifitas siswa dikatakan berhasil minimal dengan kategori aktif
IV. HASIL PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada hari kamis, 8 September 2016 dan berakhir pada hari kamis, 15 september 2016 di SD Negeri 4 Tanjung Tahun ajaran 2016/2017. Adapun hasil penelitian tiap siklus diuraikan di bawah ini:
1. Siklus I
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Indikator
Skor
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Persiapan penyelenggaraanpembelajaran
2 3
2 Pemberian apersepsi dan motivasi kepada siswa
1 3
3 Mengorganisasikan siswa untuk belajar
3 3
4 Membimbing kelompok dalam menyelesaikan
LKS 2
3
5 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1 3
6 Menutup pembelajaran 1 2
Skor total 8 17
Kategori aktivitas guru Cukup baik Sangat Baik
Skor rata-rata 12,5
Kategori aktivitas Baik
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Indikator
Skor aktivitas siswa siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Persiapan siswa melaksanakan pembelajaran 10 11
2 Antusiasme dalam mengikuti pembelajaran 9 10
3 Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok 5 8
4 Kegiatan siswa dalamCircuit Learning 10 10
Skor total 46 52
Kategori aktivitas siswa Cukup aktif Cukup Aktif
Skor rata-rata 49
Kategori aktivitas Cukup Aktif
Tabel 4.3 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I No Aspek yang diperhatikan Hasil
1. Siswa yang mengikuti pembelajaran 20 orang 2. Siswa yang mengikuti tes evaluasi 20orang
3. Siswa yang tuntas 12orang
4. Siswa tidak tuntas 10 orang
5. Nilai tertinggi 77
6. Nilai terendah 45
7. Nilai rata-rata siswa 68,65
8 Ketuntasan klasikal 60%
2. Siklus II
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Indikator
Skor
Pertemuan 1 Pertemuan2
1 Persiapan penyelenggaraanpembelajaran 3 3
2 Pemberian apersepsi dan motivasi kepada
siswa 3 3
3 Mengorganisasikan siswa untuk belajar 3 3
4 Membimbing kelompok dalam
menyelesaikan LKS 3 3
5 Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya 2
3
6 Menutup pembelajaran 1 3
Skor total 15 18
Kategori aktivitas guru Cukup baik Sangat Baik
Skor rata-rata 16,5
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Indikator
Skor aktivitas siswa siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Persiapan siswa melaksanakan
pembelajaran 11 12
2 Antusiasme dalam mengikuti
pembelajaran 11
12
3 Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok
9 11
4 Kegiatan siswa dalamCircuit Learning 11 12
5 Kegiatan presentasi hasil diskusi
8 10
6 Partisipasi siswa dalam menyimpulkan
pembelajaran 8
10
Skor total 58 67
Kategori aktivitas siswa Cukup aktif Cukup Aktif
Skor rata-rata 62,5
Kategori aktivitas Cukup Aktif
Tabel 4.6 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II
No Aspek yang diperhatikan Hasil 1. Siswa yang mengikuti pembelajaran 20 orang 2. Siswa yang mengikuti tes evaluasi 20orang
3. Siswa yang tuntas 17 orang
4. Siswa tidak tuntas 3 orang
5. Nilai tertinggi 100
6. Nilai terendah 45
7 Nilai rata-rata siswa 77,25
V. PEMBAHASAN
Adapun ringkasan dari hasil penelitian pada siklus I, dan siklus II yang memuat rata-rata skor, ketuntasan hasil belajar siswa, aktvitas siswa, dan aktivitas guru disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Penelitian
Siklus
Aktivitas Guru Aktvitas Siswa Hasil belajar
Skor
I 12,5 Baik 49 Cukup
aktif 68,65 60%
II 16,5 Sangat
Baik 62,5 Aktif 77,25 85%
Peningkatan 20,5 13,5 8,6 25%
Berdasarkan data diatas , hasil observasi pelaksanaan pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam mengajar termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut tidak terlepas dari peran dan tanggung jawab guru dalam menciptakan suasana belajar yang aktif dan efektif.
Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran termasuk dalam kategori cukup aktif, karena dalam mengikuti pelajaran siswa telah mampu mencapai skor 49. Sedangkan pada siklus II skor diproleh sebanyak 62,5 termasuk dalam kategori aktif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kategori aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II dengan jumlah peningkatan sebesar 13,5. Meningkatnya total skor yang diperoleh pada lembar observasi tersebut terjadi karena siswa lebih siap mengikuti pelajaran dan lebih memahami proses pembelajaran menggunakan model Circuit learning dibandingkan pada siklus sebelumnya.
VI. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penerapan model Circuit Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 4 Tanjung Tahun Ajaran 2016/2017, ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar siswa siklus 1 yaitu 68,65 dengan ketuntasan klasikal 60% dan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 2 yaitu 77,25 dengan ketuntasan klasikal 85% sehingga mengalami peningkatan sebanyak 8,6 atau 25%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Kepada Guru Kelas/Guru mata pelajaran IPA : Memperhatikan, mengimplentasikan, mengembangkan dan memodifikasi model pembelajaran Circuit learning dalam proses pembelajaran karena sudah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada Sekolah : Sekolah hendaknya dapat mempertimbangkan model pembelajaran circuit learning dalam mata pelajaran lainnya dengan mengkaji relevansinya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK.Bandung : Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2012.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2015.Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hamdani, 2011.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Hamdayama, Jumanta. 2015. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia.
Hariyanto.2010. Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar Kelas Rendah.Mataram : Cerdas Press.
Herdianti, Yunita. 2014. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 2 Taman Sari Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi S1-Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Mataram: Universitas Mataram. Herianto. 2010. Penerapan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 1 Jotang. Skripsi S1-Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Mataram: Universitas Mataram.
Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning : Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Purwanto. 2014.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardjiyo. 2011.Pendidikan IPS di SD.Jakarta: Universitas Terbuka.
Solihatin, Etin. 2012. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS.Jakarta : Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2016. Penelitian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sulastri. 2011.Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA pada Siswa Kelas V Semester 1 SDN Bangkok. Skripsi S1-Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Mataram: Universitas Mataram.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Susanto, Ahmad. 2016.Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta : Prenada Media Group.
Trianto, 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.