• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI STOK BUKU BERBASIS WEB SERVICES DENGAN TEKNOLOGI .NET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM INFORMASI STOK BUKU BERBASIS WEB SERVICES DENGAN TEKNOLOGI .NET"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

i

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

Markus Danang Suryapratama

NIM : 03 5314 011

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

A Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

to Obtain the Sarjana Teknik Degree

in Department of Informatics Technology

Created by :

Markus Danang Suryapratama

NIM : 03 5314 011

DEPARTMENT OF INFORMATICS TECHNOLOGY

FACULTY OF ENGINEERING

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)

v

Untuk semua yang aku cintai & aku bangg

akan :

Tuhan Yesus Kristus

Bapak V.Y. Suradi dan Ibu Th. Sukinah

Mbak Dian & Mas Sigit, Mbak Diah & Mas Danu, Mbak Dewi

(7)

vi

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah .

Yogyakarta, Juni 2007

Penulis

(8)

vii

adalah dari segi infrastruktur dan dokumen yang digunakan sebagai format

pertukaran data.

Web service sangat potensial untuk perkembangan kolaborasi

aplikasi B2B (Business to Business). Salah satu keunggulan utama dari

penggunaan

web service adalah masalah

platform independency, dimana

web

service dapat digunakan oleh aplikasi yang lain yang berada dalam platform yang

lain.

Pada tugas akhir ini dibuat suatu sistem informasi berbasis

web service

yang dapat digunakan untuk mengetahui stok buku yang ada di toko buku, dan

juga order yang dilakukan oleh toko buku. Sistem ini dibuat dengan cara simulasi

yang melibatkan 1 penerbit (Penerbit Andi Offset : dikembangkan dengan

menggunakan Microsoft Visual Studio .NET dalam bahasa pemrograman C# dan

database SQL Server 2000) dan 2 toko buku (Toko Buku Andi Star :

dikembangkan dengan menggunakan Microsoft Visual Studio .NET 2003 dalam

bahasa pemrograman C# dan database SQL Server 2000; Toko Buku Toga Mas :

dikembangkan dengan menggunakan Netbeans 5.0 dalam bahasa pemrograman

Java dan database MySQL 5).

(9)

viii

infrastructure and documents used as the format of data exchanging. Web service

is very potential to the colaboration of B2B (Business to Business) development.

One of the strong points of web service usage is platform independency, in which

web service can be used by another application located in another platform.

In this final paper, a web service based information system is developed.

This system can be used to know the book stocks in a book shop and orders done

by the book shop. This system is developed using simulation which involves a

publisher (Andi Offset Publisher : it is developed using Microsoft Visual Studio

.NET 2003 in C# programming language and SQL Server 2000 database) and 2

book shops (Andi Star Book Shop : it is developed using Microsoft Visual Studio

.NET 2003 in C# programming language and SQL Server 2000 database; Toga

Mas Book Shop : it is developed using Netbeans 5.0 in Java programming

language and MySQL 5 database).

(10)

ix

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi (tugas akhir) sebagai salah satu

mata kuliah yang wajib ditempuh dan merupakan salah satu syarat akademik pada

jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Judul skripsi ini adalah “Sistem Informasi Stok Buku Berbasis Web

Services Dengan Teknologi .NET (Studi kasus pada Penerbit Andi Offset, Toko

Buku Andi Star, dan Toko buku Toga Mas)

.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik selama penelitian maupun

pada saat penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan

diantaranya kepada :

1. Ir. Greg Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku Dekan Fakultas

Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. A.M. Polina, S.Kom, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas

Teknik Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus sebagai Dosen Pembimbing.

3. Seluruh staff dan dosen pengajar di Universitas Sanata Dharma pada umumnya

dan Jurusan Teknik Informatika pada khususnya.

(11)

x

6. Teman–teman Teknik Informatika USD, khususnya angkatan 2003.

7. Teman–teman Paduan Suara Mahasiswa “Cantus Firmus”, dan juga Mas

Mbong.

8. Teman-teman kos “Barokah”.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak

langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada

laporan ini. Saran dan kritik selalu penulis harapkan dari pembaca untuk

perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan

dan perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai pihak pengguna pada

umumya.

(12)

xi

HALAMAN JUDUL

i

HALAMAN JUDUL

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

iii

HALAMAN PENGESAHAN

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

vi

ABSTRAK

vii

ABSTRACT

viii

KATA PENGANTAR

ix

DAFTAR ISI

xi

DAFTAR TABEL

xv

DAFTAR GAMBAR

xvi

BAB I : PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah

1

B. Rumusan Masalah

2

C. Batasan Masalah

2

D. Tujuan Penelitian

3

E. Metodologi Penelitian

3

F. Sistematika Penulisan

3

(13)

xii

D. Use Case Diagram

12

E. Entity Relationship Diagram (ER-Diagram)

16

F. Data Flow Diagram (DFD)

19

G. Internet dan World Wide Web

20

H. SQL (Structured Query Language)

21

I. Extensible Markup Language (XML)

24

J. Web Services

25

K. Simple Object Access Protocol (SOAP)

26

L. Web Service Description Language (WSDL)

27

M. Universal Description, Discovery, and Integration (UDDI)

28

N. .NET

28

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

35

A. Analisis Sistem

35

A.1. Fase Definisi

35

A.2. Fase Analisis

36

A.2.1. Cause and Effect Analysis

36

A.2.1.1. Problem or Opportunity

36

A.2.1.2 Cause and Effects

37

A.2.2. Tujuan Pengembangan Sistem

37

(14)

xiii

A.4.3. Data Modeling (ER-Diagram)

43

B. Perancangan Sistem

45

B.1. Desain Database

45

B.1.1. Logical Data Model (Hubungan Antar Tabel)

45

B.1.2. Fisikal Desain

46

B.2. Desain Output

51

B.3. Desain Input

52

B.4. Desain User Interface

57

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

61

A. Tampilan Andi Offset (Penerbit) : Windows Application

63

A.1. Form Login

63

A.2. Form Faktur

65

B. Tampilan Andi Star dan Toga Mas ( Toko Buku)

: Windows Application

69

B.1. Form Login

69

B.2. Form Menu Utama Staff Toko Buku

72

B.3. Form Input Faktur

73

B.4. Form Input Buku

76

B.5. Form Cek Faktur

83

(15)

xiv

C. Tampilan Andi Offset (penerbit) : Web Application

109

C.1. Form Login

109

C.2. Form Menu

109

C.3. Form Stok Buku

110

C.4. Form Order Buku

112

BAB V : ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

115

A. Analisa Tools Pengembang

115

B. Analisa Hasil Perangkat Lunak

115

BAB VI : PENUTUP

117

A. Kesimpulan

117

B. Saran

117

(16)

xv

Tabel 3.1. Tabel Buku (Penerbit)

46

Tabel 3.2. Tabel Toko_Buku (Penerbit)

46

Tabel 3.3. Tabel Kategori

46

Tabel 3.4. Tabel Stok (Penerbit)

47

Tabel 3.5. Tabel Order_Buku (Penerbit)

47

Tabel 3.6. Tabel Detail_Order_Buku (Penerbit)

47

Tabel 3.7. Tabel Faktur (Penerbit)

47

Tabel 3.8. Tabel Detail_Faktur (Penerbit)

48

Tabel 3.9. Tabel Buku (Toko Buku)

48

Tabel 3.10. Tabel Penerbit (Toko Buku)

48

Tabel 3.11. Tabel Pelanggan (Toko Buku)

49

Tabel 3.12. Tabel Faktur (Toko Buku)

49

Tabel 3.13. Tabel Penjualan (Toko Buku)

49

Tabel 3.14. Tabel Transaksi_Penjualan (Toko Buku)

50

Tabel 3.15. Tabel Order_Buku (Tok Buku)

50

(17)

xvi

Halaman

Gambar 2.1. Simbol Use Case

13

Gambar 2.2. Simbol Actor

13

Gambar 2.3. Simbol Use Case Association Relationship

13

Gambar 2.4. Simbol Use Case Extends Relationship

14

Gambar 2.5. Simbol Use Case Uses Relationship

14

Gambar 2.6. Simbol Use Case Depends on Relationship

15

Gambar 2.7. Simbol Use Case Inheritance Relationship

15

Gambar 2.8. Simbol Entity

16

Gambar 2.9. Notasi Relasi

17

Gambar 2.10. Simbol Proses

19

Gambar 2.11. Simbol External Agent

20

Gambar 2.12. Simbol Data Store

20

Gambar 3.1. Use Case Diagram Penerbit

37

Gambar 3.2. Use Case Diagram Toko Buku

38

Gambar 3.3. Gambaran sistem yang baru

39

Gambar 3.4. Gambar Context Diagram Penerbit

39

Gambar 3.5. Gambar Hirarki Diagram Penerbit

40

Gambar 3.6. Gambar DFD Level 0 Penerbit

40

Gambar 3.7. Gambar Context Diagram Toko Buku

41

(18)

xvii

Gambar 3.12. ER-Diagram Penerbit

43

Gambar 3.13. ER-Diagram Toko Buku

44

Gambar 3.14. Form Output Faktur

51

Gambar 3.15. Form Output Nota

51

Gambar 3.16. Form Faktur

52

Gambar 3.17. Form Input Faktur

53

Gambar 3.18. Form Input Buku

53

Gambar 3.19. Form Input Buku Andi Offset

54

Gambar 3.20. Form Cek Faktur

54

Gambar 3.21. Form Edit Faktur

55

Gambar 3.22. Form Edit Buku

55

Gambar 3.23. Form Input Data Penjualan

56

Gambar 3.24. Form Input Order

57

Gambar 3.25. Form Login

57

Gambar 3.26. Form Menu

58

Gambar 3.27. Form Lihat Stok

58

Gambar 3.28. Form Lihat Order

59

Gambar 3.29. Form Login

59

Gambar 3.30. Form Menu

60

(19)

xviii

Gambar 4.5. Cetak Faktur (ditujukan ke Toko Buku Toga Mas)

68

Gambar 4.6. Form Login Toko Buku Andi Star

69

Gambar 4.7. Form Login Toko Buku Toga Mas

70

Gambar 4.8. Form Menu Utama Staff Toko Buku Andi Star

72

Gambar 4.9. Form Menu Utama Staff Toko Buku Toga Mas

72

Gambar 4.10. Form Input Faktur Toko Buku Andi Star

73

Gambar 4.11. Form Input Faktur Toko Buku Toga Mas

75

Gambar 4.12. Form Input Buku Toko Buku Andi Star

76

Gambar 4.13. Form Input Buku Toko Buku Andi Star

80

Gambar 4.14. Form Input Buku Toko Buku Toga Mas

81

Gambar 4.15. Form Cek Faktur Toko Buku Andi Star

83

Gambar 4.16. Form Cek Faktur Toko Buku Toga Mas

84

Gambar 4.17. Form Edit Faktur Toko Buku Andi Star

86

Gambar 4.18. Form Input Faktur Toko Buku Toga Mas

88

Gambar 4.19. Form Edit Buku Toko Buku Andi Star

91

Gambar 4.20. Form Edit Buku Toko Buku Toga Mas

93

Gambar 4.21. Form Order Buku Toko Buku Andi Star

95

Gambar 4.22. Form Order Buku Toko Buku Toga Mas

97

Gambar 4.23. Form Transaksi Toko Buku Andi Star

102

(20)

xix

Gambar 4.28. Form Stok Buku

110

(21)

1

A. Latar Belakang Masalah

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang sangat berharga.

Kita dapat mengambil suatu keputusan atau tindakan yang baik berdasarkan

informasi yang telah kita peroleh . Sistem informasi merupakan sistem yang dapat

mengolah data-data untuk menghasilkan suatu informasi kepada semua pihak

yang membutuhkan informasi tersebut.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, ada banyak cara

untuk mengetahui informasi yang kita butuhkan. Akan tetapi, masalah akan

muncul bila informasi yang ingin kita ketahui tidak hanya berasal dari satu

tempat, padahal saat itu juga kita harus mengambil keputusan atau tindakan yang

tepat.

Salah satu contoh masalah di atas adalah pada kasus stok buku pada setiap

toko buku yang menjual buku milik sebuah penerbit. Pihak penerbit tentunya

ingin mengetahui jumlah stok buku di setiap toko buku, supaya bila stok buku di

toko buku tersebut tinggal sedikit atau bahkan habis, maka penerbit dapat dengan

segera mengirimkan buku kembali.

(22)

Dari latar belakang itulah, maka penulis tertarik untuk mengembangkan

sistem informasi stok buku berbasis

web services

dengan menggunakan teknologi

.NET dengan mengambil studi kasus pada Penerbit Andi Offset, Toko Buku Andi

Star, dan Toko Buku Toga Mas.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana membuat suatu sistem informasi berbasis

web services

yang

digunakan untuk mengetahui stok buku yang ada di suatu toko buku .

C. Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem informasi stok buku ini dilakukan beberapa

batasan sebagai berikut :

1.

Sistem informasi ini akan dicoba dengan cara simulasi (1 penerbit dan

2 toko buku).

a. Andi Offset (sebagai penerbit) : menggunakan

tool

Microsoft

Visual studio .NET 2003 dengan bahasa pemrograman C# dan

database

SQL Server 2000.

b. Andi Star (sebagai toko buku) : menggunakan

tool

Microsoft

Visual Studio .NET 2003 dengan bahasa pemrograman C# dan

database

SQL Server 2000.

c. Toga Mas (sebagai toko buku) : menggunakan

tool

Netbeans 5.0

dengan bahasa pemrograman Java dan

database

MySQL 5.

(23)

D. Tujuan Penelitian

Membuat sistem informasi stok buku berbasis

web services

dengan

menggunakan teknologi .NET.

E. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah studi

kasus dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.

Observasi ke toko buku dan penerbit tentang bagaimana sistem yang

digunakan untuk memantau informasi stok buku.

2.

Studi literatur tentang pemrograman dengan menggunakan C#, Java, web,

dan database SQL Server 2000, MySQL 5.

3.

Mengembangkan sistem informasi stok buku dengan menggunakan

metode pengembangan perangkat lunak secara terstruktur :

a. Menganalisa dan merancang sistem (menu,

database

, user interface,

proses).

b. Mengimplementasikan hasil rancangan ke dalam bahasa pemrograman.

c. Menguji coba program per modul kemudian secara keseluruhan.

d. Mengevaluasi sistem informasi apakah sudah dapat berjalan dengan

baik.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

(24)

dan tenaga peneliti, tujuan dari penelitian, metode penelitian yang

digunakan oleh peneliti.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan erat dan

dipergunakan dalam penelitian masalah ini.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis sistem yang dibutuhkan dalam

penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis sistem tersebut kemudian

dirancang sistem untuk menyelesaikan masalah penelitian ini.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi tentang kegiatan peneliti mengubah rancangan ke

dalam bentuk program.

BAB V : ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

Bab ini berisi tentang analisis hasil penelitian yang dapat diambil

peneliti selama penelitian ini.

BAB VI : PENUTUP

(25)

5

A. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak adalah sekumpulan item atau objek yang membentuk

sebuah konfigurasi yang terdiri dari program, data, dan dokumentasi. “Software is

(1) instructions (computer programs) that when execute provide desired function

and performance, (2) data structures that enable the programs to adequately

manipulate information, and (3) documents that describe the operation and use of

the programs” (Pressman,2001).

Peran dari perangkat lunak yaitu sebagai suatu produk dan kendaraan yang

mengantarkan produk. Sebagai produk, perangkat lunak merupakan suatu

transformer informasi yang memproduksi, mengatur, memperoleh, memodifikasi,

menampilkan, dan menyalurkan informasi apapun ke seluruh dunia. Sebagai

kendaraan yang mengantarkan sebuah produk, perangkat lunak berlaku sebagai

kontrol komputer (sistem operasi), komunikasi informasi (jaringan), dan

penciptaan serta kontrol dari program-program lain (piranti dari lingkungan

perangkat lunak).

Tiga karakteristik dari perangkat lunak yang berbeda dengan perangkat

keras (Pressman,2001) :

1. Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan, tidak dibuat dalam bentuk

klasik.

(26)

3. Sebagian besar perangkat lunak dibuat secara

custom-built, serta tidak dapat

dirakit dari komponen yang sudah ada.

Delapan area aplikasi perangkat lunak (Pressman,2001) :

1. System software

System software merupakan sekumpulan program yang ditulis untuk melayani

program-program yang lain.

2. Real-time software

Real-time software

adalah program-program yang memonitor, menganalisis,

atau mengontrol kejadian dunia nyata pada saat terjadinya.

3. Bussiness software

Bussiness software merupakan area yang paling luas dari area aplikasi

perangkat lunak. Sistem diskrit (contoh :

payroll, inventory,

dll) telah

mengembangkan perangkat lunak sistem informasi manajemen (SIM) yang

mengakses satu atau lebih database besar yang berisi informasi bisnis.

4. Engineering and scientific software.

5. Embedded software

Embedded software

ada di dalam

read only memory

dan dipakai untuk

mengontrol hasil serta sistem untuk keperluan konsumen dan pasar industri.

6. Personal computer software

(27)

Artificial software adalah perangkat lunak yang menggunakan algoritma

non-numeris

untuk memecahkan masalah kompleks yang tidak sesuai untuk

perhitungan atau analisis secara langsung.

B. Sistem Informasi

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang telah ditentukan” (Jogiyanto,1995).

“Information is data that is organized, meaningful, and useful”

(Capron,2000). Informasi adalah data yang telah disaring dan diorganisasikan oleh

suatu proses dan untuk suatu maksud tertentu. Sementara, data itu sendiri adalah

fakta-fakta ‘mentah’ tentang organisasi dan transaksi bisnisnya.

“An informastion system(IS) is an arrangement of people, data, processes,

information presentation, and information technology that interact to support and

improve day-to-day operations in a business as well as support the problem

solving and decision making needs of management and users” (Whitten,2005).

C. Proses Pengembangan Sistem Informasi

(28)

dikembangkan. Stakeholder untuk sistem informasi dapat dibagi menjadi enam

kelompok (Whitten,2005) :

1. System owners : membayar sistem untuk dibangun dan dipelihara.

2. System users

: yang secara nyata menggunakan sistem untuk membantu

menyelesaikan pekerjaannya.

3. System designers : mendesain sistem untuk mempertemukan pemakai.

4.

System builders

: membangun, menguji, dan mengantarkan sistem ke dalam

operasi.

5.

System analyst

: memfasilitasi pengembangan dari sistem informasi dan

aplikasi komputer dengan menjembatani “jurang” komunikasi yang terjadi

antara nontechnical (system owners dan users) dan technical (system designers

and builders).

6.

IT vendors and consultant

: menjual perangkat keras, perangkat lunak, dan

pelayanan untuk kerja sama bisnis dalam sistem informasi.

Ada tiga hal yang dapat memicu proyek pengembangan sistem

(Whitten,2005) :

1. Problems adalah situasi yang tidak diinginkan yang mencegah organisasi untuk

mencapai tujuannya.

2.

Opportunities

adalah kesempatan untuk meningkatkan organisasi walaupun

tanpa masalah yang khusus.

(29)

James Wetherbe dan Nicholas P. Vitalari mengembangkan kerangka kerja

PIECES yang berguna untuk mengkategorikan

problem, opportunity,

dan

directive tersebut. Kategori tersebut sesuai dengan akronim dari PIECES yaitu :

1.

Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang

baru sehingga lebih efektif.

2.

Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang

disajikan.

3. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

4.

Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi

dan memperbaiki kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.

5. Eficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.

6.

Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

sistem.

Tahap-tahap pengembangan sistem secara klasik (Whitten,2005) :

1. Scope definition

(30)

PIECES merupakan kerangka kerja yang baik yang dapat digunakan pada

tahap ini.

2. Problem analysis

Tahap ini adalah studi untuk sistem yang ada sekarang dan menganalisis

temuan-temuan untuk menyediakan informasi kepada tim proyek dengan lebih

memahami masalah yang terjadi dalam proyek.

Hasil dari tahap ini adalah sekumpulan system improvement objectives

(tujuan-tujuan peningkatan sistem) yang diperoleh melalui pemahaman dari masalah

bisnis.

3. Requirement analysis

Tahap ini mendefinisikan dan memberi prioritas terhadap kebutuhan sistem.

Use case diagram dapat digunakan untuk membantu mendefinisikan kebutuhan

sistem pada tahap ini.

4. Logical design

Tahap ini akan menerjemahkan kebutuhan bisnis pemakai ke dalam sistem

model yang hanya memperhatikan kebutuhan bisnis dan tidak pada desain

technical atau implementasi dari kebutuhan tersebut.

Tahap ini meliputi dua langkah, yaitu :

a.

Data modeling : memodelkan tabel-tabel yang akan digunakan untuk

menyimpan data-data dalam database.

(31)

5. Decision analysis

Tujuan dari tahap ini adalah mengidentifikasikan kandidat solusi teknik,

menganalisa kebutuhan tersebut untuk

feasibility, dan merekomendasikan

kandidat sistem sebagai target solusi yang akan didesain.

Evaluasi terhadap kandidat solusi dengan memperhatikan kriteria :

-

Technical feasibility

-

Operasional feasibility

-

Economic feasibility

-

Schedule feasibility

-

Risk feasibility

6. Physical design and integration

Tahap ini akan menerjemahkan kebutuhan bisnis pemakai ke dalam sistem

model yang menggambarkan implementasi teknik dari kebutuhan bisnis

pemakai.

Fokus pada tahap ini pada

view yang berbasis teknologi dari sistem, yang

meliputi (1)

physical database design spesification, (2)

physical business

process and software design spesification, dan (3)

physical user and system

interface spesification.

Ada 2 cara yang dapat dipakai dalam tahap ini, yaitu :

(32)

b. Design by prototyping adalah suatu cara yang tidak lengkap tetapi merupakan

aplikasi atau subsistem fungsional (prototypes) yang dibangun dan

didefinisikan berdasarkan feedback dari pemakai atau desainer yang lain.

7. Construction and testing

Tujuan dari tahap ini yaitu (1) membangun dan menguji sistem apakah sudah

sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi dari

physical design, dan (2)

mengimplementasikan interface antara sistem yang baru dengan sistem yang

ada.

8. Installation and delivery

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah instalasi sistem,

training pemakai, manual sistem, mengkonversi

file dan database yang ada ke

database yang baru, final testing, dan prosedur konversi.

D.

Use Case Diagram

“Use case modeling is the process of modeling system’s functions in terms

of business events, who initiated the events, and how the system responds to the

events” (Whitten,2005).

Use case diagram adalah sebuah digram yang menggambarkan interaksi

antara sistem dan eksternal sistem dan user.

(33)

1. Use case

“A use case is a behaviorally related sequence of steps (a scenario), both

automated and manual, for the purpose of completing a single business task”

(Whitten,2005). Use case merupakan bagian dari seluruh fungsi sistem.

Gambar 2.1. Simbol Use Case (diambil dari Whitten,2005)

2. Actor

“An actor is represents anything that needs to interact with the system to

exchange information” (Whitten,2005).

Actor

Gambar 2.2. Simbol Actor (diambil dari Whitten,2005)

3. Use case association relationship

Association adalah relasi antara

actor dan sebuah

use case dimana terjadi

interaksi diantara mereka.

Actor 1 Actor 2

(34)

4. Use case extends relationship

Extension use case

adalah sebuah use case yang berisi langkah-langkah yang

diekstrak dari sebuah use case yang lebih kompleks agar menjadi use case yang

lebih sederhana dan kemudian diberikan tambahan fungsinya.

Relationship

antara extension use case dan use case yang di-extend disebut dengan extends

relationship.

<<extend>> <<extend>>

Gambar 2.4. Simbol Use Case Extends Relationship (diambil dari Whitten,2005)

5. Use case uses relationship

Abstract use case merupakan sebuah

use case yang mengurangi

redudancy

antara satu atau lebih

use case dengan cara mengkombinasikan

langkah-langkah yang umum yang ditemukan dalam

case-nya.

Relationship antara

abstract use case

dan

use case yang digunakannya disebut dengan

uses

(or

includes) relationship.

<<uses>> <<uses>>

(35)

6.Use case depends on relationship

Depends on adalah sebuah relasi

use case yang menentukan bahwa

use case

yang lain harus dibuat sebelum current use case.

<<depends on>> <<depends on>>

Gambar 2.6. Simbol

Use Case Depends on Relationship (diambil dari

Whitten,2005)

7. Use case inheritance relationship

Inheritance adalah relasi

use case yang tingkah laku pada umumnya

menggambarkan dua

actor yang meng-initiating

use case yang sama akan

ditugaskan dan di-extrapolasi dalam

abstract actor yang baru untuk

mengurangi redudancy.

Abstract actor

Actor 1 Use case 1 Actor 2

Use case 2

(36)

E.

Entity Relationship Diagram

(ER Diagram)

“Data modeling is a technique for organizing and documentation a

system’s data” (Whitten,2005). Model aktual yang sering digunakan untuk

menggambarkan data modeling adalah entity relationship diagram (ER Diagram).

Simbol-simbol yang sering digunakan dalam ER Diagram :

1. Entity

“An entity is something about which the business needs to store data”

(Whitten,2005). Entity instance adalah kejadian tunggal dari sebuah entity.

Gambar 2.8. Simbol Entity (diambil dari Whitten,2005)

2. Relationship

“A relationship is a natural business association that exists between one ore

more entities” (Whitten,2005).

“Cardinality defines the minimum and maximum number of occurrences of

one entity that may be related to a single occurrence of the other entity.

Because all relationship are bi-directional, cardinality must be defined in

both directions for every relationship” (Whitten,2005).

Muatan Relasi

(Minimum,Maksimum)

Notasi

(0,N)

(1,N)

Nama_Entity

Nama_Entity (0,N)

(37)

(1,1)

(0,1)

Gambar 2.9. Notasi Relasi

Tahapan yang dilakukan dalam

data modeling

selama analisis sistem

(Whitten,2005) :

1. Menggambar context data model untuk memperoleh scope proyek.

2. Menggambar key-based data model

*) Mengeliminasi non specific relationship

Non specific relationship adalah relasi dimana banyak atribut dari

sebuah

instance berasosiasi dengan banyak instance dari entity yang

lainnya. Disebut juga dengan many-to-many relationship.

*) Menambahkan associative entity

Associative entity adalah sebuah

entity

yang menurunkan

primary

key-nya ke lebih dari satu entity (disebut parents).

*) Menambahkan primary key dan alternate key

Primary key

adalah sebuah

candidate key yang paling umum

digunakan untuk mengidentifikasi secara unik

instance dari

entity

tunggal.

Candidate key adalah suatu dari nilai

key yang paling umum

digunakan untuk mengidentifikasi secara unik

instance dari

entity

yang tunggal.

Nama_Entity (1,1)

(38)

Key adalah sebuah atribut atau kelompok atribut yang diasumsikan

memiliki nilai yang unik untuk sebuah instance.

Alternate key adalah sebuah

candidate key yang tidak dapat dipilih

untuk menjadi primary key.

*) Cardinality yang tepat.

3. Membuat fully attrbuted data model

*) Memasukkan seluruh atribut.

Atribut (atribute) adalah sebuah properti yang deskriptif atau

karakteristik dari sebuah entity.

*) Subsetting criteria

Subsetting criteria adalah sbuah atribut yang memiliki nilai finite

yang membagi ke seluruh

instance entity ke dalam sebuah

subset

yang bermanfaat.

4. Normalization

Normalization

(normalisasi) adalah teknik analisis data yang

mengorganisasikan data ke dalam kelompok-kelompok ke dalam bentuk

entity yang non-redundant, stabil, fleksibel, dan adaptif.

*)

First normal form

(1NF) dimana tidak terdapat atribut dari sebuah

entity yang memiliki satu atau lebih nilai untuk instance tunggal dari

entity-nya.

(39)

*)

Third normal form (3NF) dimana non-primary key dari sebuah entity

tidak tergantung non-primary key yang lain.

F.

Data Flow Diagram

(DFD)

Data flow diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang

digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Structural

Analysis and Design).

Sebelum menggambarkan DFD,

process modeling juga dapat dibantu

dengan

context data flow diagram dan

decompotiton diagram. “A context data

flow diagram defines the scope and boundary for the system and project”

(DeMacro,1978). “A decomposition diagram shows the top-down functional

decomposition or structure of a system” (Whitten,2005).

Simbol-simbol umum yang dipakai dalam DFD adalah :

1. Proses

Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem dalam merespon

data

flow yang datang atau suatu kondisi.

Gambar 2.10. Simbol Proses (diambil dari Whitten,2005)

2. External agent / external entity

(40)

External agent adalah orang, unit organisasi, sistem, atau organisasi luar

yang berinteraksi dengan sistem.

Gambar 2.11. Simbol External Agent (diambil dari Whitten,2005)

3. Data store

Data store adalah penyimpanan data untuk penggunaan selanjutnya.

Data Store

Gambar 2.12. Simbol Data Store (diambil dari Whitten,2005)

G. Internet dan

World Wide Web

“Internet is a public communication network once used primarily by

business, government, and academic institution but now also used by individuals

via variuos private access method” (Capron,2000).

Menurut Dr. Volker Muller, istilah internet (mulai dengan “i”) adalah

singkatan

international network (jaringan internasional).Jaringan internasional

tersebut bisa jaringan sebuah perusahaan multi-nasional (atau lembaga/badan)

yang terbatas untuk karyawan-karyawan perusahaan tersebut. Sebaliknya, istilah

“Internet” (mulai dengan “I”) adalah sebuah

Public International Network of

Network bisa dipakai oleh siapa saja dan tidak terbatas pada kelompok orang

tertentu saja.

“Intranet is a private Internet-like network internet to a certain company”

(Capron,2000).

(41)

“World Wide Web (the web) is an internet subset of sites with text, images,

and sounds; most web site provides links to reated topic” (Capron,2000).

“Web site is an individual location on the world wide web” (Capron,2000).

Ada dua aplikasi khusus yang digunakan dalam aplikasi

web, yaitu

web

browser, misalnya

Internet Explorer, Netscape/Mozilla, atau

Opera pada sisi

client, dan web server, misalnya Apache, Microsoft (IIS), SunOne, atau Zeus pada

sisi server.

Aplikasi

web berjalan minimal dalam arsitektur

3-tier.Arsitektur

3-tier

terdiri dari 3 lapisan, yaitu :

1. Presentation Layer, yaitu lapisan yang dekat dengan pemakai web.

2.

Business Logic Layer, yaitu lapisan tempat pemrosesan segala sesuatu yang

dibutuhkan.

3. Data Layer, yaitu lapisan dimana database berada.

H. SQL (

Structured Query Language

)

SQL adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk akses ke

database. SQL diciptakan oleh perusahaan IBM sekitar tahun 1970, pada waktu

yang bersamaan dengan diperkenalkannya konsep

relational database. “Bahasa

SQL dapat digolongkan bahasa generasi ke-4 yang tidak berupa bahasa yang

berstruktur sehingga bahasa SQL mudah dipelajari” (Wijaya,2003).

Pernyataan(statement) SQL dapat digolongkan atas tiga golongan, yaitu :

1. Data Definition Language (DDL) yang mendefinisikan struktur data.

(42)

Perintah CREATE digunakan untuk membuat table dengan sintaks sebagai

berikut :

CREATE TABLE [Pemakai.] Nama_Tabel

({Nama_kolom_pertama Tipedata [default] [constraint kolom] constraint

tabel)

[,Nama_kolom_kedua Tipedata [default] [constraint kolom] constraint

tabel}]…)

[AS QUERY]

b. Perintah ALTER

Perintah ALTER digunakan untuk mengubah tabel yang telah dibuat (misal:

menambah kolom baru, mengubah ukuran kolom, mengubah aturan-aturan

yang berlaku untuk suatu kolom) dengan sintaks sebagai berikut :

ALTER TABLE [Pemakai.] Nama_Tabel

{[ADD({Nama_kolom | [constraint nama_constraint] constraint tabel}

[,Nama_kolom | [constraint nama_constraint] constraint tabel}]…)]

[MODIFY (Nama Kolom[,Nama Kolom]…)]

[DROP nama constraint]}

[ENABLE Nama_constraint | DISABLE Nama_constraint]

c. Perintah DROP

Perintah DROP digunakan untuk menghapus suatu tabel dengan sintaks

sebagai berikut :

(43)

2.

Data Manipulation Language

(DML) yang dapat mencari (query) dan

mengubah (modify) suatu tabel.

a. Perintah SELECT

Perintah ini adalah perintah yang sering digunakan karena kegunaannya

untuk membaca (query) isi tabel.

SELECT [ALL | DISTINCT {*| [Pemakai.|nama_tabel.*| Ekspresi

[Alias[,Ekspresi Alias]]…}

FROM [Pemakai.]Nama_tabel[@nama_database][alias]…

[WHERE kondisi]

[CONNECT BY Kondisi[START WITH Kondisi]]

[GROUP BY Ekspresi[,Ekspresi]…]

[HAVING kondisi]

[(UNION [ALL] | INTERSECT | MINUS) SELECT …]

[ORDER BY {Ekspresi | Posisi} [ASC | DESC]…

[,{Ekspresi | Posisi }[ASC | DESC]]]…

[FOR UPDATE [OF[[Pemakai.]{Nama_tabel | Nama_view}.]]…]

[NO WAIT]

b. Perintah INSERT

Perintah ini digunakan untuk memasukkan data ke tabel. Sintaks :

INSERT INTO [Pemakai.]Nama_Tabel[@nama_database]

[(Nama_Kolom[,Nama_Kolom]…)]

(44)

Perintah in digunakan untuk mengubah isi tabel. Sintaks :

UPDATE [Pemakai.]Nama_tabel

SET {Nama_Kolom=Ekspresi[,Nama_Kolom=Ekspresi]…|

(Nama_kolom[,Nama_Kolom]..) = (Subquery) | [WHERE kondisi]

d. Perintah DELETE

Perintah ini digunakan untuk menghapus isi tabel. Sintaks :

DELETE

FROM

[Pemakai.]Nama_Tabel[@nama_database][WHERE

Kondisi]

3.

Data Control Language (DCL) yang mengatur hak-hak (privilege) untuk

seorang pemakai database.

I.

Extensible Markup Language

(XML)

XML merupakan dasar terbentuknya web services. Bahkan di level paling

detail,

web services secara keseluruhan dibentuk di atas XML. XML digunakan

untuk menjelaskan suatu data yang bersifat platform independent.

Tag dalam XML menjelaskan mengenai informasi dan struktur suatu

dokumen. Aplikasi yang mengartikan tag-tag yang ada sesuai dengan struktur

dokumennya, mampu mendapatkan informasi yang terkandung dalam dokumen

XML tersebut.

Sebagai contoh, dokumen XML berikut mengidentifikasikan suatu

informasi. Informasi yang diidentifikasikan adalah

bookshelf. XML ini juga

(45)

terdiri atas dua subordinat

book, dimana tiap

book mempunyai tiga subordinat

title, author, dan price.

<bookshelf> <book>

<title>Thick Face Black Heart</title> <author>Chin Nin-Chu</author>

<price>35.000</price> </book>

<book>

<title>Self Management</title>

<author>Ariwibowo Prijaksono</author> <price>35.000</price>

</book> </bookshelf>

J.

Web Services

Web services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur

model aplikasi N-tier. Perbedaan web services dengan pendekatan N-tier lainnya

adalah dari segi infrastrukur dan dokumen yang digunakan sebagai format

pertukaran data.

Dalam implementasinya, web services tidak mempunyai tampilan, karena

web services memang termasuk dalam

tier business services. Artinya, di dalam

web services hanya tersedia fungsi-fungsi yang nantinya dapat digunakan oleh

suatu aplikasi.

(46)

-

Web services tidak mendukung transaksi

Dalam database dikenal adanya istilah

transaction, dimana transaksi-

transaksi yang dilakukan terhadap database dapat commit atau

di-rollback berdasarkan kondisi tertentu. Protokol SOAP saat ini belum

mendukung penggunaan transaksi.

-

Mekanisme callback

Web services tidak dapat digunakan untuk melakukan

callback terhadap

client. Artinya,

web services tidak dapat mengaktifkan method-method

yang berada di client.

-

Isu dalam debugging

Ketika terjadi error pada saat pemanggilan

web method, web sevices

merespon dalam bentuk informasi kesalahan SOAP. Artinya, error muncul

di server tidak sama dengan pesan error yang ada di

client. Sebagai

contoh, saat pemanggilan suatu web method yang berhubungan dengan

database terjadi time-out, di server kita dapat mengetahui exception yang

muncul, namun di sisi client hanya menerima exception SoapException.

-

Performance

Web services membutuhkan suatu infrastruktur jaringan yang cukup baik,

dalam hal ini kita tidak dapat begitu saja mengimplementasikan

web

services dalam sistem yang tidak didukung dengan infrastruktur jaringan

yang memadai.

(47)

Karena di dalam suatu web services mengandung fungsi-fungsi yang dapat

digunakan oleh aplikasi lain, XML saja tidak cukup untuk mengimplementasikan

web services. SOAP merupakan suatu dokumen XML yang mengatur bagaimana

request dan respons dari suatu web services akan bekerja.

<?xml version=”1.0” encoding=”UTF-8” standalone=”no”?> <soap:Envelope>

xmlns:soap=”http://schemas.xmlsoap.org/soap/envelope/> <soap:Body>

<Calculate xmlns=’http://tempuri.org/’> <FromZipCode>12345</FromZipCode> <ToZipCode>97403-1627</ToZipCode> </Calculate>

</soap:Body> </soap:Envelope>

Kode tersebut merupakan salah satu contoh dokumen SOAP yang

menggunakan method

Calculate

dan mempunyai dua buah parameter

(FromZipCode dan ToZipCode).

L.

Web Service Description Language

(WSDL)

WSDL merupakan suatu dokumen XML yang menjelaskan

method-method apa saja yang tersedia dalam suatu web service, parameter apa saja yang

diperlukan untuk memanggil suatu

method, dan apa hasil dari

method yang akan

dipanggil.

<definitions>……… <types>………

(48)

<portType name=”Service1Soap”>……… <binding name=”Service1Soap”>……… <service name=”Service1”>……… </definitions>

M.

Universal Description, Discovery, and Integration

(UDDI)

UDDI merupakan suatu

directory service untuk

web services, di mana di

dalamnya kita bisa mencari

web services berdasarkan

keyword

dan kategori

tertentu.

N. .NET

.NET Platform merupakan satu set kumpulan teknologi yang

memungkinkan teknologi

Internet ditransformasikan ke dalam platform

distributed computing

dengan skalabilitas dan kompatibilitas tinggi. Secara

teknikal, .NET Platform menyediakan konsep pemrograman dengan

library dan

modul-modul baru yang konsisten, terlepas dari jenis bahasa pemrograman yang

digunakan.

.NET Platform menyediakan hal-hal berikut bagi para developer :

1) Language independent, dengan programming model yang konsisten di

semua tier aplikasi yang dibangun.

2) Interoperability dan kompatibilitas antar aplikasi.

3) Kemudahan migrasi dari teknologi yang ada saat ini.

4) Dukungan penuh terhadap berbagai teknologi standar yang digunakan

dalam platform internet, antara lain HTTP, XML, SOAP dan HTML.

(49)

1) .NET Framework

.NET Framework adalah teknologi inti yang menyediakan berbagai library

untuk digunakan oleh aplikasi di atasnya. Komponen inti .NET

Framework adalah Common Language Runtime (CLR) yang menyediakan

run time environment untuk aplikasi yang dibangun menggunakan Visual

Studio .NET, terlepas dari jenis bahasa pemrogramannya.

Dengan adanya CLR tersebut, programmer dapat menikmati

consistent

object model dalam mengakses berbagai komponen library. Dengan

demikian penggunaan bahasa pemrograman dalam dunia .NET adalah

lebih ke masalah selera atau

taste, dan bukan pada kelebihan maupun

kekurangan masing-masing bahasa. Mengapa ? Karena semua bahasa

pemrograman yang mensupport .NET mengakses library yang sama di

dalam .NET Framework, dengan object model yang konsisten, dengan run

time file yang sama. Bahasa adalah sekedar skin atau theme, bukan senjata

sakti. Bagi seorang .Net Developer, pemahaman terhadap konsep dan

object model .NET Framework adalah jauh lebih penting daripada bahasa

pemrograman itu sendiri.

(50)

Building block merupakan sekumpulan

services

yang bersifat

programmable, yang dapat diakses secara offline maupun online.

Service

tersebut merupakan modul-modul yang terdapat di suatu komputer, server

dalam jaringan, maupun di suatu server di internet.

Service ini merupakan suatu idealisasi di masa depan, dimana sebuah

aplikasi bersifat terdistribusi dengan modul-modul yang tersimpan di

berbagai tempat, tetapi dapat diintegrasikan membentuk suatu aplikasi.

Konsep ini merupakan arah pengembangan

subscription based software,

yang saat ini mulai banyak berkembang dan dikenal sebagai

Application

Service Provider.

Service tersebut dapat diakses oleh berbagai

platform, asalkan

platform

tersebut mensupport protokol SOAP, yang merupakan protokol standar

dalam mengakses

web service. Peranan XML sebagai media definisi data

menjadi sangat penting dalam hal ini, dan XML juga menjadi pusat

perubahan besar dalam platform .NET. Dalam pelajaran selanjutnya, anda

akan melihat bahwa semua data dalam .NET selalu direpresentasikan

dalam bentuk XML.

3) Visual Studio .NET

(51)

Programming dengan baik, jika tidak ingin menghasilkan aplikasi dengan

performa rendah.

VS.Net juga semakin mempertipis jarak antara Windows Programmer

dengan Web Programmer. Dunia scripting yang akrab bagi programmer

web akan sulit ditemukan dalam .NET, karena pemrograman web sudah

bersifat

full object oriented, dengan fasilitas

event driven programming

sebagaimana layaknya windows programming. Pemrograman web menjadi

lebih mudah dan menyenangkan bagi para

programmer windows,

sedangkan anda para veteran

scripting language sudah saatnya untuk

beralih ke ASP.NET, yang dapat diprogram menggunakan VB, C#, C++

maupun Phyton dan COBOL sekalipun.

Microsoft masih menyediakan Jscript.NET bagi anda para pecandu

JavaScript dan JScript, sedangkan versi .Net dari VBScript belum

diketahui apakah akan disediakan atau tidak. Para veteran VB.Script

disarankan untuk mempelajari VB, sehingga dapat menggunakan VB.Net

untuk membangun aplikasi web. Bahasa pemrograman yang terdapat di

VS.NET adalah VB.NET, C#, C++ .NET, J#, dan Jscript .NET. Dalam

masa mendatang akan terus ditambah berbagai bahasa pemrograman lain.

4) .Net Enterprise Server

(52)

yang disediakan antara lain adalah Windows 2000 Server, SQL Server,

Exchange, ISA Server dan BiZTalk Server.

Ada beberapa alasan yang menguntungkan bila mempelajari .NET :

*) Multi Language

Arsitektur .NET bersifat terbuka, sehingga memungkinkan berbagai

bahasa pemrograman mengakses CLR dengan mulus. Banyak kalangan

menyebut .NET sebagai “open source” versi Microsoft. Saat ini .NET dapat

diprogram menggunakan Visual Basic.NET, C++.NET, Visual C#, Jscript, dan

J#. Berbagai

third Party yang dapat digunakan adalah COBOL, Eiffel,

Smalltalk, Perl, Phyton, ML, Pascal, dan Delphi. Para veteran Pascal mungkin

tidak pernah bermimpi membuat aplikasi web dengan bahasa “kuno” tersebut,

tetapi kehadiran .Net Framework merealisasikan hal tersebut.

Bagan berikut menjelaskan kedudukan bahasa pemrograman terhadap .NET

Framework dengan CLR sebagai intinya.

(53)

dari satu bahasa ke bahasa lain dalam satu proyek aplikasi yang sama. .Net

menyediakan integrasi bahasa pemrograman dalam satu peroyek aplikasi. Hal

ini membuka kemungkinan kerjasama tim yang lebih baik, walaupun dalam

tim tersebut masing-masing memiliki keahlian bahasa pemrograman yang

berbeda.

*) No DLL Hell

Anda tahu DLL ? Tentu saja, kalo tidak tentu anda bukan seorang

programmer. DLL merupakan blok atau modul-modul obyek dari sebuah

aplikasi. Peranannya sangat penting, sekaligus memusingkan. Sering terjadi

dalam dunia windows, kompatibilitas dan registrasi DLL di masing-masing

Workstation menjadi isu besar dalam deployment aplikasi.

*) Strong Typing dan Type Safety

(54)

*) Cross Platform Possibility

.Net menyimpan dan mengirim data dalam bentuk XML yang merupakan

format data universal di internet. Dengan demikian integrasi data antar

platform lebih mudah dilakukan, selama platform tersebut mendukung XML.

Representasi konsep ini adalah dataset, suatu cache data yang berbentuk XML

dan dapat diakses dengan mudah. Sebuah data dapat

diparsing antar

tier

aplikasi, baik dari database,

middle tier, maupun aplikasi klien dalam format

XML. Manipulasi format data dalam bentuk XML, .txt, maupun .rtf merupakan

sesuatu yang menantang para programmer untuk membuat aplikasi lintas

platform.

*) Code Once, More Application

(55)

35

A. Analisis Sistem

A.1. Fase Definisi

Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah bagaimana penerbit

dapat mengetahui stok buku yang diterbitkannya yang ada di masing-masing toko

buku.

Keterbatasan dari sistem yang ada sekarang ini adalah :

1. Sistem yang ada di penerbit belum dapat mengecek stok buku yang

diterbitkannya di masing-masing toko buku karena belum terhubung

secara online.

2. Pengecekan stok buku masih dilakukan secara manual, yaitu petugas

datang ke toko buku untuk mencatat stok buku.

Dari sudut pandang PIECES (Performance, Information, Economics,

Control, Efficiency, Service), maka inti permasalahan di atas dapat dijelaskan

secara lebih detail menjadi :

Performance

: Pengecekan stok buku di setiap toko buku masih dilakukan secara

manual, sehingga menyebabkan kinerja menjadi kurang efisien

dan bergantung pada petugas yang datang ke toko buku untuk

(56)

Information

: Informasi yang dihasilkan kurang fleksibel dan

up to date

karena

tidak mudah untuk mendapatkan informasi yang cepat dan

akurat.

Economics

: Membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk datang dan

mengecek stok buku di setiap toko buku.

Control

: Adanya kemungkinan kehilangan data sehingga terdapat kesalahan

dalam penyampaian informasi.

Efficiency

: Manager penerbit tidak dapat dengan segera mengetahui informasi

stok buku di suatu toko buku secara cepat dan akurat.

Service

: Sistem kurang fleksibel jika manager ingin segera mengetahui stok

buku di suatu toko buku.

A.2. Fase Analisis

A.2.1. Cause and Effect Analysis

A.2.1.1 Problem or Opportunity

Problem

(masalah) pokok dalam penelitian ini adalah pihak penerbit

(manager) tidak dapat mengetahui stok buku yang diterbitkannya yang ada di toko

buku secara langsung.

Opportunity

(peluang) yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian ini

adalah kerjasama antara pihak penerbit dan toko buku akan semakin meningkat

(57)

A.2.1.2 Cause and Effects

Cause and effects

yang terjadi dari permasalahan tersebut adalah pihak

penerbit mengalami kesulitan untuk mengetahui stok buku yang diterbitkannya

yang ada di suatu toko buku.

A.2.2 Tujuan Pengembangan Sistem

Tujuan yang hendak dicapai dalam pengembangan sistem informasi stok

buku ini adalah agar dapat membantu pihak penerbit dalam mengetahui secara

online

stok buku yang diterbitkannya yang ada di suatu toko buku.

A.3. Requirement Analysis

A.3.1. Use Case Diagram Penerbit

Input Data Faktur

Cetak Faktur

Login

<<depend on>>

<<depend on>>

Manager Penerbit

Lihat Stok Toko Buku

<<depend on>> Staff Penerbit

Lihat Order Toko Buku

<<depend on>>

(58)

A.3.2. Use Case Diagram Toko Buku

Staff Toko Buku

Kasir

Update Data Faktur Pembelian

Update Data Buku

Order Buku

Login <<depend on>>

<<depend on>>

<<depend on>>

Input Data Penjualan ke Pelanggan

<<depend on>>

Gambar 3.2.

Use Case Diagram

Toko Buku

A.4. Logical Design

A.4.1. Gambaran Umum Sistem Baru

Sistem informasi stok buku ini akan memanfaatkan jaringan internet agar

pihak penerbit dan toko buku dapat terhubung secara

online

. Masing-masing

pihak (penerbit dan toko buku) akan menginputkan data stok awalnya

masing-masing. Ketika terjadi transaksi penjualan pada toko buku, sistem akan mengecek

apakah buku yang dibeli berasal dari penerbit ANDI. Bila tidak, maka sistem

hanya akan meng-

update

stok toko buku (lokal) yang ada di toko buku tersebut.

Bila ya, maka sistem akan meng-

update

stok toko buku (lokal) yang ada di toko

buku dan juga meng-

update

stok yang ada di

database

penerbit melalui fungsi

(

web service

) yang sudah disediakan di

web server

penerbit.

Dengan demikian, manager penerbit akan dapat dengan cepat dan akurat

(59)

Gambar 3.3. Gambaran sistem yang baru

A.4.2. Process Modeling (DFD)

A.4.2.1. Process Modeling Penerbit

A.4.2.1.1. Context Diagram Penerbit

(60)

A.4.2.1.2. Hirarki Diagram Penerbit

Gambar 3.5. Gambar Hirarki Diagram Penerbit

A.4.2.1.3. DFD Level 0

(61)

A.4.2.2. Process Modeling Toko Buku

A.4.2.2.1. Context Diagram Toko Buku

Gambar 3.7. Gambar Context Diagram Toko Buku

A.4.2.2.2. Hirarki Diagram Toko Buku

(62)

A.4.2.2.3. DFD Level 0 Toko Buku

Gambar 3.9. Gambar DFD Level 0 Toko Buku

A.4.2.2.4. DFD Level 1 Proses 2

(63)

A.4.2.2.5. DFD Level 1 Proses 3

Gambar 3.11. Gambar DFD Level 1 Proses 3

A.4.3. Data Modeling (E-R Diagram)

A.4.3.1. ER-Diagram Penerbit

tgl_faktur

Buku

Toko Buku

punya

id_buku

judul

pengarang isbn harga

id_tb nama_tb

alamat_tb telp_tb jml_stok

1..N 1..N

pesan

jml_pesan

Kategori

nama_kate id_kate

punya

1..N

1

1..N 1..N

kirim

1..N 1..N

tgl_order id_order no_faktur

jumlah harga

diskon

(64)

Gambar 3.13. ER-Diagram Toko Buku

alamat_pel

stok_awal pengarang

Pelanggan

Buku

Faktur

jual

isi

punya

id_pel no_identitas nama_pel

telp_pel email

id_beli

jumlah tgl_jual

no_faktur tgl_faktur

diskon_pel diskon

id_buku

judul

isbn

harga stok

(65)

B. Perancangan Sistem

B.1. Desain Database

B.1.1. Logical Data Model (Hubungan Antar Tabel)

B.1.1.1. Logical Data Model Penerbit

B.1.1.2. Logical Data Model Toko Buku

Detail_Order_Buku

** id_order

** id_buku

jml_pesan

Order_Buku

* id_order

** id_tb

tgl_order

Toko_Buku

* id_tb

nama_tb

alamat_tb

telp_tb

Detail_Faktur ** no_faktur ** id_buku jumlah harga diskon Faktur * no_faktur ** id_tb tgl_faktur

Kategori

* id_kate

nama_kate

Stok

** id_buku ** id_tb jml_stok jml_laku

Buku

* id_buku

** id_kate

judul

pengarang

harga

isbn

Faktur * no_faktur ** id_penerbit tgl_faktur diskon diskon_pel

Order_Buku

* id_order

** id_penerbit

tgl_kirim

Kategori * id_kate nama_kate Pelanggan * id_pel no_identitas nama_pel alamat_pel telp_pel email Penerbit * id_penerbit nama_penerbit alamat_penerbit telp_penerbit

Transaksi_Penjualan

** id_jual

** id_buku

jumlah

Penjualan * id_jual ** id_pel tgl_jual
(66)

B.1.2. Fisikal Desain

B.1.2.1. Tabel Buku (Penerbit)

Tabel 3.1. digunakan untuk menyimpan data-data buku pada penerbit.

Nama Tabel : Buku

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan

*id_buku varchar 6 Primary key untuk setiap buku judul varchar 70 Judul buku yang dijual pengarang varchar 50 Pengarang buku yang dijual

isbn varchar 15 Kode buku

**id_kate integer - Foreign key untuk tabel buku harga integer - Harga buku yang dijual

Tabel 3.1. Tabel Buku (Penerbit)

B.1.2.2. Tabel Toko_Buku (Penerbit)

Tabel 3.2. digunakan untuk menyimpan data-data toko buku.

Nama Tabel : Toko_Buku

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan

*id_tb integer - Primary key untuk setiap toko buku nama_tb varchar 50 Nama toko buku

alamat_tb varchar 100 Alamat toko buku telp_tb varchar 15 Telepon Toko Buku

Tabel 3.2. Tabel Toko Buku (Penerbit)

B.1.2.3. Tabel Kategori

Tabel 3.3. merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan informasi

tentang kategori dari setiap jenis buku yang dijual.

Nama Tabel : Kategori

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan

*id_kate integer - Primary key untuk setiap kategori buku. nama_kate varchar 50 Nama kategori dari setiap buku.

Tabel 3.3. Tabel Kategori

B.1.2.4. Tabel Stok (Penerbit)

Tabel 3.4. digunakan untuk menyimpan data-data stok buku yang ada di

(67)

Nama Tabel : Stok

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan **id_buku varchar 6 Foreign key untuk tabel stok

**id_tb integer - Foreign key untuk setiap toko buku jml_stok integer - Jumlah stok buku di setiap toko buku jml_laku integer - Jumlah buku yang sudah laku

Tabel 3.4. Tabel Stok

B.1.2.5. Tabel Order_Buku (Penerbit)

Tabel 3.5. digunakan untuk menyimpan data-data buku yang dipesan

oleh toko buku.

Nama Tabel : Order_Buku

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan *id_order varchar 10 Primary key untuk tabel order_buku

**id_tb integer - Foreign key untuk setiap toko buku tgl_order date - Tanggal Order Buku

Tabel 3.5. Tabel Order Buku (Penerbit)

B.1.2.6. Tabel Detail_Order_Buku (Penerbit)

Tabel 3.6. digunakan untuk menyimpan detail data-data buku yang

dipesan oleh toko buku.

Nama Tabel : Detail_Order_Buku

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan

**id_order varchar 10 Foreign key untuk tabel detail_order_buku

**id_buku varchar 6 Foreign key untuk setiap buku

jml_pesan integer - Jumlah buku yang dipesan oleh toko buku

Tabel 3.6. Tabel Detail Order Buku (Penerbit)

B.1.2.7. Tabel Faktur (Penerbit)

Tabel 3.7. digunakan untuk menyimpan data faktur yang dikirimkan ke

toko buku.

Nama Tabel : Faktur

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan * no_faktur varchar 6 Primary key tabel faktur

**id_tb integer - Foreign key untuk setiap toko buku tgl_faktur date - Tanggal faktur dibuat

Tabel 3.7. Tabel Faktur (Penerbit)

(68)

B.1.2.8. Tabel Detail_Faktur (Penerbit)

Tabel 3.8. digunakan untuk menyimpan data detail faktur yang

dikirimkan ke toko buku.

Nama Tabel : Detail_Faktur

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan **no_faktur varchar 6 Foreign key untuk tabel detail_faktur

**id_buku varchar 6 Foreign key untuk tabel detail_faktur jumlah integer - Jumlah buku yang dikirim ke toko buku

harga integer - Harga buku

diskon integer - Diskon buku yang diberikan ke toko buku

Tabel 3.8. Tabel Detail Faktur (Penerbit)

B.1.2.9. Tabel Buku (Toko Buku)

Tabel 3.9. digunakan untuk menyimpan data-data buku yang ada di toko

buku.

Nama Tabel : Buku

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan

*id_buku integer - Primary key untuk setiap buku judul varchar 70 Judul buku yang dijual pengarang varchar 50 Pengarang buku yang dijual

isbn varchar 15 Kode buku

**id_kate integer - Foreign key untuk tabel buku

**no_faktur varchar 10 Foreign key untuk tabel buku stok_awal integer - Stok awal buku

stok integer - Sisa stok buku yang dijual harga integer - Harga buku yang dijual

Tabel 3.9. Tabel Buku (Toko Buku)

B.1.2.10. Tabel Penerbit (Toko Buku)

Tabel 3.10. digunakan untuk menyimpan data-data penerbit yang

mengirimkan buku yang diterbitkannya.

Nama Tabel : Penerbit

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan

*id_penerbit integer - Primary key untuk setiap penerbit nama_penerbit varchar 50 Nama penerbit

alamat_penerbit varchar 100 Alamat penerbit telp_penerbit varchar 15 Telepon penerbit

(69)

B.1.2.11. Tabel Pelanggan (Toko Buku)

Tabel 3.11. digunakan untuk menyimpan data-data pelanggan.

Nama Tabel : Pelanggan

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan

*id_pel integer - Primary key untuk setiap pelanggan no_identitas varchar 30 No Identitas pelanggan

nama_pel varchar 50 Nama pelanggan alamat_pel varchar 100 Alamat pelanggan telp_pel varchar 15 Telepon pelanggan email varchar 50 Email pelanggan

Tabel 3.11. Tabel Pelanggan (Toko Buku)

B.1.2.12. Tabel Faktur (Toko Buku)

Tabel 3.12. digunakan untuk menyimpan data-data faktur yang

dikirimkan oleh penerbit.

Nama Tabel : Faktur

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan

*no_faktur varchar 10 Primary key untuk setiap pelanggan

**id_penerbit integer - Foreign key untuk tabel faktur tgl_faktur date - Tanggal Faktur

diskon integer - Diskon yang akan diberikan kepada pembeli buku.

diskon_pel integer

- Diskon yang akan diberikan kepada pembeli buku yang sudah menjadi member.

Tabel 3.12. Tabel Faktur (Toko Buku)

B.1.2.13. Tabel Penjualan (Toko Buku)

Tabel 3.13. merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan

informasi tentang pembelian yaitu: id penjualan, id pelanggan dan tgl penjualan.

Nama Tabel : Pembelian

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan

*id_jual integer - Primary key untuk setiap penjualan. **id_pel integer - Foreign key untuk tabel penjualan. tgl_jual date - Tanggal penjualan buku.

(70)

B.1.2.14. Tabel Transaksi_Penjualan (Toko Buku)

Tabel 3.14. merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan

informasi tentang transaksi pembelian yaitu: id pembelian, id buku dan jumlah

buku yang dibeli.

Nama Tabel : Transaksi_penjualan

Nama field Tipe data Ukuran Keterangan

**id_jual integer - Foreign key untuk setiap transaksi_penjualan. **id_buku integer - Foreign key untuk tabel transaksi_penjualan. jumlah integer - Jumlah buku yang dibeli.

Tabel 3.14. Tabel Transaksi Penjualan (Toko Buku)

B.1.2.15. Tabel Order_Buku (Toko Buku)

Tabel 3.15. digunakan untuk menyimpan data-data buku yang dipesan

oleh toko buku.

Nama Tabel : Order_Buku

Nama field Tip

Gambar

Gambar 3.1. Use Case Diagram Penerbit
Gambar 3.5. Gambar Hirarki Diagram Penerbit
Gambar 3.7. Gambar Context Diagram Toko Buku
Gambar 3.10. Gambar DFD Level 1 Proses 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa pengertian dapat dipahami bahwa belajar merupakan proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dari interaksi dengan

Dilihat dari efisiensi pemasaran secara ekonomi dari ke tiga saluran pemasaran yang ada di Kabupaten Boyolali, saluran pemasaran I adalah saluran pemasaran ikan

Langkah yang dilakukan MIN 1 Bantul guna memberikan serta informasi tentang pendidikan kesiapsiagaan warga MIN 1 Bantul yaitu dengan membentuk sekolah yang aman bencana yang

mineral tidak dapat mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk dalam.. mineral, dimana derajat kejernihan ialah kemampuan mineral

Kepuasan Pasien adalah suatu tingkat kepuasan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkan

Rendahnya loyalitas karyawan juga diduga ikut dipengaruhi oleh pola komunikasi orginaiasi dalam perusahaan, dimana penyampaian informasi dari pihak atasan seringkali

PADI (KG) JAGUNG (KG) CABE (KG) KEDELE (KG) UBI (KG) BENIH LAINNYA JUMLAH (TON) 1 Borong 2 Rana Mese 3 Kota Komba 4 Elar 5 Elar Selatan 6 Sambi Rampas 7 Poco Ranaka 8 Poco

Meskipun kelompok ini mengalami inflasi namun ada beberapa komoditas yang ikut andil menghambat laju inflasi, yaitu sabun detergen bubuk/cair yang mengalami penurunan harga