• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

131

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas 50.000 ton / tahun

Oleh : Dhani Priyambodo NIM. I 0502019 Dwi Hantoro NIM. I 0502021 BAB VI ANALISA EKONOMI

Pada perancangan pabrik Polipropilen ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang ini layak didirikan atau tidak.

Kelayakan investasi modal dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa yaitu :

1. Profitability

adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya produksi yang dikeluarkan.

Profitability = Total penjualan produk - Total biaya produksi 2. Percent Return of Investment (% ROI)

adalah rasio keuntungan tahunan dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal investasi.

ROI membandingkan laba rata - rata terhadap Fixed Capital Investment. Prb = F a b I r P Pra = F a a I r P

Prb = % ROI sebelum pajak Pra = % ROI setelah pajak Pb = Keuntungan sebelum pajak

(2)

Bab VI Ekonomi

Pa = Keuntungan setelah pajak ra =Annual production rate IF =Fixed Capital Investment

(Aries and Newton, 1955) 3. Pay Out Time (POT)

adalah waktu yang diperlukan untuk pengembalian capital investment dari keuntungan yang diperoleh sebelum dikurangi depresiasi. Besarnya POT untuk pabrik yang beresiko tinggi adalah kurang dari 2 tahun.

D = F a b F I 0,1 r P I +

D =Pay Out time, tahun

Pb = Keuntungan sebelum pajak ra =Annual production rate IF =Fixed Capital Investment

(Aries and Newton, 1955) 4. Break Even Point (BEP)

adalah besarnya kapasitas produksi minimum yang diperlukan agar pabrik tetap beroperasi dan tidak mengalami kerugian. Besarnya BEP yang umum untuk suatu pabrik adalah 40 %-60 %.

ra =

(

)

a a a a a R 0,7 -V -S Z R 0,3 F +

ra =Annual production rate

Fa =Annual fixed expense at max production Ra =Annual regulated expense at max production Sa =Annual sales value at max production

Va =Annual variable expense at max production Z =Annual max production

(Aries and Newton, 1955) 5. Shut Down Point (SDP)

(3)

Bab VI Ekonomi

adalah besarnya kapasitas produksi yang diperlukan agar pabrik bisa tetap beroperasi meskipun mengalami kerugian sebesar biaya fixed manufacturing cost. Kapasitas pabrik di bawah shut down point menyebabkan pabrik harus berhenti produksi. ra = a a a a R 0,7 -V -S Z R 0,3

(Aries and Newton, 1955)

6. Discounted Cash Flow (DCF)

Discounted Cash Flow adalah perbandingan besarnya presentase keuntungan yang diperoleh terhadap capital investment dibandingkan dengan tingkat bunga yang berlaku di bank.

Umur pabrik (n) = Depresiasi SV -FCI (FC + WC) (1 + i)n = (WC + SV) +

[

( )

1+i n 1+

( )

1+i n 2 +...+1

]

xc dengan :

FCI = Fixed Capital Investment SV = Salvage Value

WC = Working Capital

c =in cash flow = keuntungan setelah pajak dan depresiasi dengan cara coba ralat diperoleh nilai i = %

(Peters andTimmerhaus, 2003) Untuk meninjau faktor - faktor di atas perlu dilakukan penafsiran terhadap beberapa faktor yaitu :

1. Penafsiran modal industri (Total Capital Investment)

Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran - pengeluaran yang diperlukan untuk fasilitas - fasilitas produktif dan untuk menjalankannya. Capital Investment meliputi :

(4)

Bab VI Ekonomi

adalah investasi yang digunakan untuk mendirikan fasilitas produksi dan pendukung.

Working Capital (Modal Kerja)

adalah bagian yang diperlukan untuk menjalankan usaha atau modal dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu dalam harga lancar. 2. Penentuan biaya produksi total (Production Costs), yang terdiri dari :

a. Biaya pengeluaran (Manufacturing Costs)

Manufacturing Cost adalah biaya yang digunakan dalam pembuatan produk dari bahan baku. Manufacturing Cost terdiri dari :

Direct Manufacturing Cost

Direct Manufacturing Cost merupakan pengeluaran yang bersangkutan langsung dalam pembuatan produk.

Indirect Manufacturing Cost

Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sebagai akibat tidak langsung dan bukan langsung dari operasi pabrik.

Fixed Manufacturing Cost

Fixed Manufacturing Cost merupakan biaya-biaya produksi yang tetap, tidak tergantung dengan kapasitas produksi.

b. Biaya pengeluaran Umum (General Expense)

General Expense adalah pengeluaran yang tidak berkaitan dengan produksi tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara umum. 3. Total Pendapatan Penjualan Produk Isopropil Asetat

Yaitu keuntungan yang didapat selama satu periode produksi. 6.1 Penafsiran Harga Peralatan

Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun sangat sulit sehingga diperlukan suatu metode untuk memperkirakan harga suatu alat dari data harga peralatan serupa tahun-tahun sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan data indeks harga.

(5)

Bab VI Ekonomi

Tabel 6.1 Indeks harga alat Cost Indeks

( tahun ) Chemical Engineering Plant Index

1991 361,3 1992 358,2 1993 359,2 1994 368,1 1995 381,1 Bersambung ke halaman 135... ...Sambungan tabel 6.1 1996 381,7 1997 386,5 1998 389,5 1999 390,6 2000 394,1 2001 394,3 2002 390,4

(Sumber : Tabel 6-2 Peters and Timmerhaus, ed.5, 2003)

y = 3.6077x + 356.1333 330 340 350 360 370 380 390 400 410 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Tahun In d e ks H ar g a

(6)

Bab VI Ekonomi

Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan least square sehingga didapatkan persamaan berikut:

Y = 3,6077 X + 356,133

Tahun 2011 adalah tahun ke 21, sehingga indeks tahun 2011 adalah 431,8917

Harga alat dan yang lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2011) dan dilihat dari grafik pada referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa sekarang digunakan persamaan :

Ex = Ey . Nx

Ny (Peters and Timmerhaus, 2003)

Ex = Harga pembelian pada tahun 2011 Ey = Harga pembelian pada tahun 2002 Nx = Indeks harga pada tahun 2011 Ny = Indeks harga pada tahun 2002 6.2 Dasar Perhitungan

Kapasitas produksi : 50.000 ton/tahun Satu tahun operasi : 330 hari

Pabrik didirikan : 2011

Harga bahan baku Asam Asetat : US $ 0,37 /lb Harga Propilen : US $ 0,16 /lb

Harga HF : US $ 0,65 /lb

Harga BF3 : US $ 2,72 /lb

Harga produk isopropil asetat : US $ 1,02 /lb 6.3 Penentuan Total Capital Investment (TCI)

Asumsi - asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa ekonomi :

1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2011 dengan masa konstruksi dan instalasi selama 2 tahun dan pabrik dapat beroperasi secara komersial pada awal tahun 2013

(7)

Bab VI Ekonomi

2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu 3. Kapasitas produksi adalah 50.000 ton/tahun 4. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun

5. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk perbaikan alat-alat pabrik

6. Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan 7. Nilai rongsokan (salvage value) adalah nol 8. Seluruh produk dapat terjual

9. Keuntungan dan depresiasi setiap tahun tetap selama umur pabrik 10.Situasi pasar, biaya dan lain - lain diperkirakan stabil selama pabrik

beroperasi

11.Upah buruh asing US $ 20 per manhour 12.Upah buruh lokal Rp. 20.000,00 per manhour 13.Satu manhour asing = 2 manhour Indonesia

14.Kurs rupiah yang dipakai adalah US $ 1 = Rp. 9000,00 6.4 Hasil Perhitungan

6.4.1 Fixed Capital Invesment (FCI) Tabel 6.2. Fixed Capital Invesment

No Jenis US $ Rp. Total Rp.

1. Harga pembelian peralatan 5,819,586 52.376.269.516

2. Instalasi alat-alat 1,138,464 2.813.763.805 13.059.936.609 3. Pemipaan 2,267,671 3.424.646.737 23.833.690.126 4. Instrumentasi 1,249,533 5.275.807.135 16.521.606.554 5. Isolasi 185,116 462.790.100 2.128.834.458 6. Listrik 925,580 8.330.221.792 7. Bangunan 1,388,370 12.495.332.688

8. Tanah & Perbaikan lahan 462,790 15.000.000.000 19.165.110.896

9. Utilitas 7,430,440 66.873.958.383

(8)

Bab VI Ekonomi

10. Engineering & Construction 5,216,888 6.744.251.944 53.696.240.255

Direct Plant Cost 26,084,438 33.721.259.720 268.481.201.276

11. Contractor’s fee 2,608,444 3.372.125.972 26.848.120.128 12. Contingency 3,912,666 5.058.188.958 40.272.180.191

Fixed Capital Invesment (FCI) 32,605,547 42.151.574.650 335.601.501.594

6.4.2 Working Capital Investment (WCI) Tabel 6.3. Working Capital Investment

No Jenis US $ Rp. Total Rp.

1. Persediaan Bahan baku 3,139,353 28.254.173.330

2. Persediaan Bahan dalam proses 1,258,191 2.755.145.468 14.078.862.558 3. Persediaan Produk 5,032,763 386.389.434 45.681.257.794

4. Extended Credit 9,369,635 84.326.715.000

5. Available Cash 5,032,763 11.020.581.873 56.315.450.233

Working Capital Investment (WCI) 23,832,705 14.162.116.776 228.656.458.916

6.4.3 Total Capital Investment (TCI)

TCI = FCI + WCI = Rp. 564.257.960.510 6.4.4 Direct Manufacturing Cost (DMC)

Tabel 6.4. Direct Manufacturing Cost

No Jenis US $ Rp. Total Rp.

1. Harga Bahan Baku 41,439,454 372.955.087.958

2. Gaji Pegawai 3.816.000.000 3.816.000.000

3. Supervisi 572.400.000 572.400.000

(9)

Bab VI Ekonomi

5. Plant Supplies 244,542 316.136.810 2.517.011.262 6. Royalty & Patent 2,248,712 20.238.411.600

7. Utilitas 116.715.073.722 116.715.073.722

Direct ManufacturingCost (DMC) 45,562,986 123.527.189.264 533.594.059.621

6.4.5 Indirect Manufacturing Cost (IMC) Tabel 6.5. Indirect Manufacturing Cost

No Jenis US $ Rp. Total Rp.

1. Payroll Overhead 648.720.000 648.720.000

2. Laboratory 572.400.000 572.400.000

3. Plant Overhead 2.862.000.000 2.862.000.000

Indirect ManufacturingCost (IMC) 0 4.083.120.000 4.083.120.000

6.4.6 Fixed Manufacturing Cost (FMC) Tabel 6.6. Fixed Manufacturing Cost

No Jenis US $ Rp. Total Rp.

1. Depresiasi 2,608,444 3.372.125.972 26.848.120.128 2. Property Tax 652,111 843.031.493 6.712.030.032

3. Asuransi 326,055 421.515.747 3.356.015.016

Fixed Manufacturing Cost (FMC) 3,586,610 4.636.673.212 36.916.165.175

6.4.7 Total Manufacturing Cost (TMC) TMC = DMC + IMC + FMC

= Rp. 574.593.344.797 6.4.8 General Expense (GE)

(10)

Bab VI Ekonomi

Tabel 6.7. General Expense

No Jenis US $ Rp. Total Rp.

1. Administrasi 6.392.000.000 6.392.000.000

2. Sales 9,058,974 19.837.047.371 101.367.810.419 3. Research 3,019,658 6.612.349.124 33.789.270.140 4. Finance 3,198,409 2.470.001.044 31.255.683.431

General Expense (GE) 15,277,041 35.311.397.539 172.804.763.991

6.4.9 Total Production Cost (TPC) TPC = TMC + GE

= Rp. 747.398.108.787 6.5 Keuntungan (Profit)

Penjualan produk isopropil asetat selama 1 tahun : = US $ 1,02 /lb x50.000.000 kgx2,20462 lb/kg = US $ 112,435,620

= Rp. 1.011.920.580.000

Total penjualan selama 1 tahun = Rp. 1.011.920.580.000 Total biaya produksi = Rp. 848.590.166.787 _ Keuntungan sebelum pajak = Rp. 163.330.413.213 Pajak 20 % = Rp. 32.666.082.643 Keuntungan setelah pajak = Rp. 130.664.330.570 6.6 Analisa Kelayakan

Tabel 6.8. Analisa ekonomi

No Keterangan Perhitungan Batasan

1. Persen Return of Investment (% ROI)

ROI sebelum pajak 48,67 % min 34 %

(11)

Bab VI Ekonomi

2. Pay Out Time (POT), tahun

POT sebelum pajak 1,76 max 2 tahun

POT setelah pajak 2,13

3. Break Even Point (BEP) 44,09 % 40 - 60 % 4. Shut Down Point (SDP) 31,35 %

5. Discounted Cash Flow (DCF) 26,23 % min 8,625 %

Dari analisa ekonomi yang dilakukan dapat dihitung :

1. Percent Return On Investment (ROI) setelah pajak sebesar 48,67 % 2. Pay Out Time (POT) setelah pajak selama 1,76 tahun

3. Break Event Point (BEP) sebesar 44,09 % 4. Shut Down Point (SDP) sebesar 31,35 % 5. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 26,23 %

Jadi, pabrik isopropil asetat dengan kapasitas 50.000 ton/tahun layak untuk didirikan.

(12)

Bab VI Ekonomi 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 % Kapasitas N ila i( m ily ar ) Ra Fa BEP SDP Va Sa

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan perjanjian bagi hasil bangun rumah toko yang diwujudkan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban masing-masing pihak antara Sugimin selaku pemilik tanah

Pada pengertian yang lebih spe- sifik kata seleh sering difungsikan dalam dunia karawitan yakni garap sajian instru- men baik yang berbentuk melodi, cengkok atau ritme

POLSRI menyediakan fasilitas-fasilitas untuk terjadinya knowledge sharing sebagi media pentransferan pengetahuan di kalangan pegawai yang ada di lingkungan POLSRI, namun

Lembar self evaluation merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada siswa untuk

[r]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. dada sama berkumpul membentuk tim ahli dan mulai berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang terdapat didalam amplop coklat dan

Lilik Mulyadi, Mediasi Penal Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia: Pengkajian Asas, Norma, Teori, dan Praktik, Makalah Seminar hasil penelitian tentang Mediasi Penal Dalam Sistem

Pada tahun yang sama, Elmuti, Jia and Gray mengemukakan bahwa hubungan pelanggan dalam suatu strategi manajemen membutuhkan perubahan multifaset dalam organisasi,