• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian - PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATE RI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENG AN PERMAINAN BALOK PECAHAN DI KELAS V B SD NEGERI PANAMBANGAN - repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian - PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATE RI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENG AN PERMAINAN BALOK PECAHAN DI KELAS V B SD NEGERI PANAMBANGAN - repository "

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini dilaksanakan di kelas V B, pada semester II SD Negeri Panambangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan diberi alokasi waktu 3x35 menit (3 jam pelajaran). Setiap siklus terdapat pelaksanaan tindakan, observasi guru, observasi siswa, dan angket sikap kerja keras siswa. Satu siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

(2)

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan yang digunakan. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. 2) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi aktivitas guru, lembar

observasi aktivitas siswa, dan angket sikap kerja keras siswa. Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui baik tidaknya pengelolaan pembelajaran dan mengukur kesesuaian proses pembelajaran melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengukur aktivitas siswa pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Angket sikap kerja keras siswa digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sikap kerja keras siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika materi pecahan melalui pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan.

(3)

menjelaskan mengenai arti operasi hitung perkalian pecahan, dan kertas berpetak untuk menurunkan rumus operasi hitung perkalian pecahan. Menyiapkan set balok pecahan yang akan digunakan untuk media permainan balok pecahan dalam proses pembelajaran.

4) Mempersiapkan soal tes atau evaluasi akhir siklus. Tes atau evaluasi akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu dalam menguasai materi yang telah diajarkan.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada siklus I dibagi menjadi 2 pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan 2. Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 16 Januari 2016 dan pertemuan 2 pada hari Senin, tanggal 18 Januari 2016 di kelas V B SD Negeri Panambangan dengan alokasi waktu 3x35 menit atau sama dengan 3 jam pelajaran.

(4)

1) Hasil Siklus I Pertemuan 1

Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.45 WIB. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Guru dibantu peneliti membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru.

Guru terlebih dahulu menegur siswa yang pada saat berdo‟a terlihat

masih berbicara dan bermain dengan teman sebelum mempresensi kehadiran siswa. Guru memberikan pesan kepada siswa agar pada saat berdo‟a lebih baik tidak berbicara sendiri dan khusyu dalam

berdo‟a. Guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya

kepada siswa “Siapa yang hari ini tidak berangkat?”, siswa kompak

(5)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. Apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai pecahan biasa, pecahan campuran, dan persen. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, terutama operasi hitung perkalian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung perkalian pecahan.

b) Kegiatan Inti

Guru menggunakan benda kongkrit yaitu gelas ukur, air, dan botol untuk melakukan percobaan dalam menjelaskan arti operasi hitung perkalian pecahan. Guru melibatkan siswa dalam melakukan percobaan, yaitu dengan meminta dua orang siswa maju ke depan untuk melakukan percobaan menggunakan air yang dituangkan ke dalam botol.

(6)

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa PF dan MF berani maju ke depan untuk melakukan percobaan. Siswa yang lain masih belum berani untuk maju ke depan melakukan percobaan bersama guru. PF dan MF dibimbing oleh guru dalam melakukan percobaan menuangkan air ke dalam dua buah gelas, sedangkan siswa yang lain memperhatikan.

Siswa dibimbing oleh guru untuk menjelaskan arti operasi hitung perkalian pecahan setelah mendengarkan penjelasan guru saat melakukan percobaan. Siswa dapat membuktikan bahwa perkalian adalah penjumlahan yang berulang dengan melakukan percobaan menuangkan air ke dalam gelas. Guru membagikan kertas berpetak kepada masing-masing siswa dan menjelaskan langkah-langkah melakukan operasi hitung perkalian pecahan dengan menggunakan kertas berpetak.

(7)

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa guru sedang menjelaskan langkah-langkah melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa menggunakan media kertas berpetak. Siswa diminta untuk mengikuti langkah-langkah melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa pada kertas berpetak yang telah dibagikan oleh guru. Siswa masih banyak yang belum memahami mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa dengan menggunakan kertas berpetak. Siswa banyak yang bertanya kepada guru mengenai cara melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa menggunakan kertas berpetak. Guru berkeliling untuk membantu siswa yang merasa kesulitan dan membimbing siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa menggunakan kertas berpetak.

(8)

Gambar 4.3 menunjukkan siswa dibimbing dan dimotivasi oleh guru dalam melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa menggunakan kertas berpetak. Siswa yang merasa bingung dan malas dalam mengerjakan akhirnya bisa memahami dan semangat dalam mengerjakan. Siswa sangat antusias terhadap penggunaan media sehingga pembelajaran di dalam kelas dapat berlangsung dengan efektif. Siswa melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa pada kertas berpetak dan dapat menurunkan rumus operasi hitung perkalian pecahan.

(9)

gaduh lagi, dan memberi nasihat bahwa siswa harus menerima anggota kelompok yang telah dibagi oleh guru dan tidak boleh membenci teman kelompok, karena masing-masing anggota kelompok harus saling bekerja sama. Guru menjelaskan bahwa saat berkelompok mereka akan melakukan permainan balok pecahan.

Guru membagikan satu set media permainan balok pecahan dan peraturan permainan balok pecahan yang berisi sama kepada masing-masing anggota kelompok. Siswa diminta untuk membuka set media permainan balok pecahan dan masing-masing siswa diminta untuk memegang satu buah balok pecahan. Guru meminta siswa untuk mengamati bagian-bagian balok pecahan yang telah dipegang oleh masing-masing siswa, dengan cara membaca aturan permainan balok pecahan yang telah dibagikan oleh guru.

Gambar 4.4 Siswa Mengamati dan Mendengarkan Penjelasan Guru Mengenai Bagian Balok Pecahan dan Aturan Permainan Balok Pecahan

(10)

bagian yang ada pada balok pecahan dan aturan permainan balok pecahan yang sudah dibagikan oleh guru. Guru dibantu oleh observer menunjukkan cara melakukan permainan balok balok pecahan. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok, agar siswa dapat mengerjakan soal-soal yang ada di dalam balok pecahan pada LKS. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan.

Suasana kelas menjadi sangat ramai dan gaduh karena masih banyak siswa yang belum memahami cara permainan balok pecahan dan banyak siswa yang menghampiri guru untuk bertanya dan meminta bantuan. Guru meminta siswa untuk kembali ke dalam anggota kelompok masing-masing dan guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan bantuan dalam menyusun alur dalam permainan balok pecahan.

(11)

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa guru sedang berkeliling untuk mengamati siswa yang sedang melakukan permainan balok pecahan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Observer berkeliling dan menilai aktivitas siswa. Waktu yang telah ditentukan untuk melakukan permainan balok pecahan telah selesai, tetapi belum ada kelompok yang dapat menyelesaikan alur permainan balok pecahan. Siswa dan guru bersama-sama membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan dicocokan dengan jawaban yang ada di dalam LKS yang telah siswa kerjakan, dan menuliskan jawaban yang benar di papan tulis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir siklus I pertemuan 1, guru menjelaskan rangkuman materi secara singkat dan meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) sebagai tugas rumah (PR) agar siswa lebih memahami materi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pelajaran

dengan meminta siswa untuk membaca hamdalah “Alhamdulillah”

(12)

2) Hasil Siklus I Pertemuan 2

Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin, 18 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.15 WIB. Materi yang disampaikan yaitu melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desiamal atau sebaliknya. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Guru dibantu observer membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru. Guru menegur siswa yang pada saat berdo‟a terlihat masih berbicara dan bermain dengan teman, karena sikap yang kurang baik tersebut dilakukan lagi oleh siswa akhirnya guru membuat kesepakatan dengan siswa, yaitu apabila pada pertemuan berikutnya masih ada siswa yang berbicara dan bermain pada saat

(13)

sendiri. Guru mengingatkan kembali kepada siswa agar pada saat

berdo‟a lebih baik tidak berbicara sendiri dan khusyu dalam

berdo‟a. Guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya

kepada siswa “Siapa yang hari ini tidak berangkat?”, siswa kompak

menjawab berangkat semua. Sehingga pada siklus I pertemuan 2 seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 30 siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. Apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, terutama operasi hitung perkalian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru dan siswa juga membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya.

b) Kegiatan Inti

(14)

pecahan desimal atau sebaliknya. Guru dalam menyampaikan materi sesekali menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Siswa terlihat senang saat guru menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah memahami materi. Guru memberikan contoh soal mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru meminta beberapa orang siswa untuk maju mengerjakan soal yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Siswa masih banyak yang takut dan ragu-ragu untuk maju mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani maju mengerjakan soal di papan tulis.

Gambar 4.6 Siswa Maju Mengerjakan Soal di Papan Tulis

(15)

RM dibimbing oleh guru dalam menyelesaikan soal. Siswa yang lain juga diminta untuk mengerjakan di buku tulis mereka masing-masing. Guru dan siswa yang lain mengoreksi jawaban dari RM dan jawaban RM benar. Guru meminta siswa untuk memberikan tepuk tangan kepada RM. Siswa yang awalnya tidak berani maju akhirnya berani untuk maju mengerjakan soal yang lain yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis.

(16)

Gambar 4.7 Siswa Melakukan Permainan Balok Pecahan

Gambar 4.7 menunjukkan bahwa siswa sedang melakukan permainan balok pecahan. Seperti pada pertemuan sebelumnya, masih banyak siswa yang merasa kesulitan melakukan permainan balok pecahan. Beberapa kelompok terlihat sudah bisa melakukan permainan balok pecahan. Masing-masing kelompok terlihat berusaha keras untuk dapat menyelesaiakan alur permainan balok pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan balok pecahan.

(17)

Waktu yang telah ditentukan untuk melakukan permainan balok pecahan telah selesai, guru berkeliling untuk melihat alur permainan masing-masing kelompok. Beberapa kelompok sudah ada yang dapat menyelesaikan alur permainan balok pecahan dengan benar, tetapi masih ada juga kelompok yang alur balok pecahannya masih belum tepat.

Gambar 4.8 Alur Balok Pecahan Belum Tepat

(18)

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir siklus I pertemuan 2 siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras. Guru membagikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa. Guru membacakan terlebih dahulu peraturan mengerjakan soal. Siswa

berdo‟a sebelum mengerjakan soal evaluasi. Guru membagikan

angket sikap kerja keras dan menjelaskan petunjuk pengisian angket kepada siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami, serta membuat rangkuman materi bersama siswa setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras. Guru memberikan tugas rumah atau PR agar siswa lebih memahami materi. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa untuk mengucapkan hamdalah

“Alhamdulilah” secara bersama-sama dan mengucapkan salam.

c. Pengamatan (Observasi)

(19)

observer I dan Observer II, Observer I bertugas untuk mengamati aktivitas siswa dari awal sampai akhir pembelajaran, observer I memberikan penilaian pada aktivitas siswa dengan mengacu pada lembar observasi aktivitas siswa dengan menuliskan angka 1, 2, 3, atau 4 pada kolom yang tersedia. Skor 1 kriteria kurang, skor 2 kriteria cukup, skor 3 kriteria baik, dan skor 4 kriteria sangat baik. Observer II bertugas untuk mengamati aktivitas guru dengan memberikan penilaian pada lembar yang sudah tersedia, pengamat memberikan penilaian dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia dengan penggolongan skor 1 sampai dengan 4.

Siklus I yang menjadi guru pelaksana tindakan adalah Nur Noviliana. Ibu Ruspiyati S.Pd., sebagai observer aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Ibu Ruspiyati S.Pd menjadi observer aktivitas siswa karena Ibu Ruspiyati adalah guru kelas V B sehingga sudah lebih tahu dan lebih hafal dengan siswa, sehingga dapat mempermudah dalam melakukan observasi dan penilaian pada siswa. Fitria Febriani sebagai observer II bertugas mengamati aktivitas guru. Aspek yang diamati dari observasi pada siklus I diantaranya sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

(20)

dengan permainan balok pecahan. Aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

Rata-Rata

P 1 P 2

I PERSIAPAN (Secara Keseluruhan) 3 3 3

II PELAKSANAAN

A. Pendahuluan

1. Apersepsi 2 3 2,5

2. Memotivasi siswa 2 2 2

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 3

B. Kegiatan Inti

1. Penyampaian materi yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran 2 3 2,5

2. Menggunakan model pembelajaran dengan tepat

3 3 3

3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 2 2 2

4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 3 3

5. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran 2 2 2

6. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa 2 2 2 7. Membagi siswa dalam kelompok untuk bermain

permainan balok pecahan 2 3 2,5

8. Membagi LKS permainan balok pecahan 3 3 3

9. Menjelaskan secara jelas langkah-langkah

permainan balok pecahan 2 2 2

10. Berkeliling memantau siswa pada saat melakukan

permainan balok pecahan 3 3 3

11. Memberikan bantuan jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam permainan balok pecahan

3 3 3

12. Melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan

runtut 2 3 2,5

13. Menguasai kelas dalam pelaksanaan pembelajaran

sesuai alokasi waktu 2 2 2

14. Melakukan evaluasi pembelajaran 2 2 2

C. Penutup

1. Memberikan penghargaan berupa predikat atau

pujian pada kelompok diskusi/individu 3 3 3

2. Bersama-sama menyimpulkan materi 2 3 2,5

3. Memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah

(PR) 3 3 3

4. Guru menutup pelajaran dengan salam 3 3 3

III PENGELOLAAN WAKTU 2 2 2

IV TEKNIK BERTANYA GURU 2 2 2

Jumlah 58 63 60,5

Rata-Rata 2,41 2,62 2,52

Kriteria Baik

Keterangan :

P1 = pertemuan 1, P2 = pertemuan 2

(21)

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginstruksikan model pembelajaran yang akan digunakan dan bagaimana langkah-langkahnya kurang jelas, sehingga kurang dapat dipahami oleh siswa. Penyampaian apersepsi sudah cukup baik karena terbukti dapat memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Kegiatan inti guru menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran sudah baik. Menyajikan materi sudah cukup baik yaitu materi disajikan secara sistematis dan runtut. Guru sudah baik dalam menggunakan media kertas berpetak dan media permainan balok pecahan, siswa juga dilibatkan dalam pemanfaatan media yang ada, sehingga siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dalam membagi kelas menjadi beberapa kelompok sudah cukup baik, ini dikarenakan garu membagi kelompok urut dengan nomor urut siswa, sehingga siswa lebih mudah dalam berkelompok, tetapi dalam pembagian kelompok siswa masih begitu ramai karena kelompok baru ditentukan oleh guru.

(22)

agar siswa dapat cepat memahami langkah-langkah permainan balok pecahan.

Guru dalam membimbing siswa dalam melakukan permainan balok pecahan sudah baik, hal ini dikarenakan guru mau berkeliling mengamati dan mengontrol jalannya permainan, guru juga membantu siswa yang bertanya dan belum paham mengenai langkah-langkah permainan balok pecahan sehingga permainan balok pecahan dapat berjalan dengan baik. Guru tergolong sudah cukup baik dalam menginstruksikan siswa saat kegiatan pembelajaran, saat menyimpulkan hasil diskusi, dan dalam melakukan evaluasi pembelajaran.

(23)

sehingga dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru melebihi alokasi waktu yang telah ditentukan, dan masih ada beberapa kegiatan akhir yang belum dilaksanakan oleh guru.

Secara keseluruhan aktivitas guru selama siklus I berlangsung dapat digolongkan dalam kriteria baik. Hasil lembar observasi aktivitas guru pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor 2,41 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 2,62. Penilaian aktivitas guru pada siklus I menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan melalui lembar penilaian aktivitas guru pada siklus I diperoleh skor rata-rata 2,52, hal ini sesuai dengan perhitungan rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria baik.

2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran, observasi yang telah dilaksanakan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Kegiatan Siswa

Respon Siswa

Jumlah Rata-Rata P 1 P 2

A Memperhatikan penjelasan guru 74 81 155 77,5 B Mengamati media dan alat peraga yang digunakan

oleh guru

77 82 159 79,5

C Merespon pertanyaan dari guru dan berani bertanya mengenai materi yang belum dipahami

73 78 151 75,5

D Mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru

78 80 158 79

E Berkelompok sesuai dengan kelompoknya dengan tertib dan aktif dalam diskusi kelompok

73 86 159 79,5

F Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu

74 79 153 76,5

Jumlah 449 486 935 467,5

Rata-rata skor pertemuan 2,49 2,70 5,19 2,59

Rata-rata skor siklus I = 2,59 Kriteria skor rata-rata = Baik Keterangan :

(24)

Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan tergolong cukup baik. Siswa sebagian besar telah memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi, walaupun ada beberapa siswa yang bercerita dan bermain-main dengan temannya. Siswa telah banyak yang merespon pertanyaan guru dengan baik secara bersama-sama, tetapi siswa masih ragu dalam menjawab pertanyaan dari guru dan masih belum berani untuk menjawab sendiri pertanyaan dari guru sehingga kelas masih didominasi oleh siswa yang pintar saja. Siswa sebagian besar sudah cukup baik dalam mencatat hal-hal penting yang disampaikan dan dituliskan oleh guru. Siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya dengan baik dan tertib. Permainan balok pecahan berlangsung, sebagian besar siswa telah berperan aktif dalam menyelesaikan alur permainan balok pecahan dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh agar dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.

(25)

rata-rata 2,59, hal ini sesuai dengan perhitungan rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria baik.

3) Hasil Angket Sikap Kerja Keras Siklus I

Pencapaian angket kerja keras siswa pada siklus I melalui model pembelajaran langsung dengar permainan balok pecahan di kelas V B SD Negeri Panambangan dapat dilihat dari tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Angket Sikap Kerja Keras Siswa Siklus I

No Pernyataan Jumlah

Skor 1 Saya memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuan 64 2 Saya rajin dan lebih keras dalam belajar agar bisa mengalahkan teman 79 3 Saya berusaha keras dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sampai

dengan selesai walaupun mengalami kesulitan

80

4 Saya senang mengikuti pelajaran matematika dan mencari sumber lain untuk menambah wawasan

68

5 Apabila guru memberikan tugas, saya tidak mau bekerja keras untuk menjawabnya

80

6 Apabila guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah saya melihat teman

80

7 Saya mengajak teman untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif (nyaman untuk belajar)

70

8 Saya membaca catatan yang sudah saya tulis saat guru menjelaskan materi

65

9 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya selalu mendengarkan dan mencatat hal yang penting

72

10 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya asyik bercerita dengan teman

73

11 Saya melaksanakan tanggung jawab yang diberikan guru sebaik-baiknya dengan mengumpulkan tugas tepat waktu

74

12 Saya tidak mau melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan guru

89

13 Saya menyuruh teman untuk mengerjakan tugas yang sulit 90 14 Saya memeriksa tugas yang telah selesai dikerjakan sebelum

dikumpulkan

64

15 Apabila saya mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika saya akan bertanya kepada teman dan guru

80

16 Saya mengamati media yang ditampilkan guru dengan sungguh-sungguh

81

Jumlah : 1209

(26)

Berdasarkan tabel 4.3 hasil rekapitulasi angket sikap kerja keras di atas yang diperoleh dari data angket sikap kerja keras siswa yang telah diberikan kepada 30 siswa yang hadir diperoleh data bahwa jumlah skor keseluruhan yaitu 1209, dengan rata-rata skor 2,51, artinya kriteria sikap kerja keras siswa pada siklus I yaitu baik. Berdasarkan pernyataan yang ada, dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuannya. Siswa masih kurang untuk membaca catatan yang sudah ditulis dan jarang untuk mengoreksi hasil pekerjaan sebelum siswa mengumpulkan tugas kepada guru.

4) Hasil Prestasi Belajar Siklus I

Pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditunjukan pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No Indikator Keterangan

1. Jumlah seluruh siswa 30 siswa

2. KKM 65

3. Jumlah siswa yang tuntas 20 siswa

4. Jumlah siswa yang belum tuntas 10 siswa

5. Jumlah seluruh nilai 2284

6. Nilai terendah 52

7. Nilai tertinggi 100

8. Rata-rata siklus I 76,13

9. Persentase ketuntasan siklus I 66,66%

10. Kriteria Baik

(27)

yang belum tuntas adalah 10 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa. Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus I adalah 66,66% dengan kriteria baik.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 10 siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal evaluasi. Siswa yang belum tuntas, mendapatkan nilai yang kurang baik dan belum mencapai batas ketuntasan. Siswa kurang bekerja keras dalam menyelesaikan soal yang ada, siswa terlalu terburu-buru dalam mengerjakan soal, dan saat akan dikumpulkan pekerjaannya tidak dikoreksi terlebih dahulu, selain itu siswa kurang aktif dalam kelompok saat melakukan permainan balok pecahan.

d. Refleksi

Refleksi diadakan terhadap hasil tindakan, yang digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan selama proses pelaksanaan tindakan dalam siklus I. Hasil tindakan siklus I dengan hasil sebagai berikut:

Kelebihan:

1) Guru dalam membimbing siswa sudah baik, karena guru berkeliling saat siswa mencoba menggunakan media kertas berpetak dan melakukan permainan balok pecahan.

(28)

menggunakan air dan gelas, serta dalam penggunaan media kertas berpetak dan permainan balok pecahan.

Kekurangan:

1) Hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh rata-rata skor sebesar 2,52 dengan kriteria baik. Walaupun begitu perlu adanya refleksi terhadap beberapa kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Guru dalam memberikan penjelasan mengenai penggunaan media kertas berpetak dan aturan permainan balok pecahan kurang begitu jelas, sehingga siswa masih banyak yang bingung dan kegiatan pembelajaran melebihi alokasi waktu yang sudah ditentukan.

2) Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I diperoleh rata-rata skor 2,59 dengan kriteria baik. Hasil observasi aktivitas siswa terlihat masih sedikit siswa yang berani untuk menanyakan hal-hal yang sulit kepada guru dan siswa masih ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan dari guru. Siswa terlalu terburu-buru dalam menyelesaika tugas dari guru dan tidak mengoreksi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan kepada guru.

(29)

4) Berdasarkan hasil angket sikap kerja keras siswa diperoleh rata-rata 2,51 dengan kriteria baik, sehingga masih perlu ditingkatkan agar sikap kerja keras siswa menjadi lebih baik.

5) Siswa sebagian besar belum terampil menggunakan media kertas berpetak dan bermain balok pecahan sehingga diperlukan bimbingan yang lebih ekstra dari guru supaya siswa dapat terampil menggunakan media kertas berpetak dan melakukan permainan balok pecahan agar dapat cepat menyelesaikan permainan balok pecahan sesuai dengan alur yang telah ditentukan oleh guru.

Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Upaya yang perlu dilakukan untuk siklus berikutnya diantaranya adalah:

1) Guru dalam menjelaskan penggunaan media dan aturan permainan balok pecahan harus dengan menggunkan kata-kata yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami oleh siswa.

2) Siswa diberikan dorongan dan motivasi agar siswa berani bertanya dan menyampaikan pendapatnya walaupun hanya dengan sekedar pujian atau acungan jempol kepada siswa yang sudah menjawab dengan benar.

(30)

dengan siswa, dan bergabung saat siswa sedang berkelompok melakukan permainan balok pecahan.

4) Guru lebih banyak memberikan waktu untuk bertanya jawab dengan siswa, agar dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk bertanya.

5) Guru harus lebih menambah perhatian untuk membimbing siswa dalam menggunakan media kertas berpetak dan dalam melakukan permainan balok pecahan agar siswa melakukan permainan balok pecahan sesuai dengan aturan yang ada.

2. Hasil Penelitian Siklus II

a. Hasil Perencanaan

Perencanaan pada siklus II berdasarkan pada hasil refleksi siklus I, dengan harapan pada siklus II dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I. Kegiatan siklus II pada tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan yang digunakan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

(31)

pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengukur aktivitas siswa pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Angket sikap kerja keras siswa digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sikap kerja keras siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika materi pecahan melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan.

3) Menyusun dan menyiapkan sarana dan media yang akan digunakan pada proses pembelajaran. Sarana yang digunakan yaitu LKS dan lembar soal. Media yang digunakan pada materi pembagian pecahan yaitu menggunakan kertas lipat, untuk menjelaskan mengenai arti operasi hitung pembagian pecahan dan menurunkan rumus pembagian pecahan. Menyiapkan set balok pecahan yang akan digunakan untuk permainan balok pecahan dalam proses pembelajaran.

4) Mempersiapkan soal tes atau evaluasi akhir siklus. Tes atau evaluasi akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu dalam menguasai materi yang telah diajarkan.

b. Pelaksanaan

(32)

Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusun, yaitu pokok bahasan melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya, melakukan operasi hitung perkalian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya pada pertemuan pertama. Pokok bahasan menjelaskan bahwa pembagian adalah pengurangan yang berulang dan melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa pada pertemuan kedua.

1) Hasil Siklus II Pertemuan 1

(33)

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Siswa memberikan salam kepada guru

setelah siswa berdo‟a.

Gambar 4.9 Siswa Berdo’a

Gambar 4.9 menunjukkan bahwa siswa sedang berdo‟a

bersama dan masih terlihat ada siswa yang bermain sendiri saat

berdo‟a. Berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat pada saat

pertemuan sebelumnya, maka siswa yang masih bermain saat

berdo‟a diminta untuk membacakan suratan pendek. Guru

mengingatkan kembali kepada siswa agar pada saat berdo‟a lebih baik tidak berbicara sendiri, bermain sendiri dan harus khusyu

dalam berdo‟a. Guru mempresensi kehadiran siswa. Pada siklus II

pertemuan 1 seluruh siswa hadir, sehingga jumlah siswa adalah 30 siswa.

(34)

siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan opersi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, terutama operasi hitung perkalian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru membimbing siswa juga membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya.

b) Kegiatan Inti

Guru memasuki materi baru dan mempresentasikan materi menggunakan ceramah dan penjelasan di papan tulis mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya. Guru dalam menyampaikan materi sesekali menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Siswa terlihat senang saat guru menggunakan bahasa sehari-hari sehingga siswa lebih mudah memahami materi.

(35)

yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Siswa tanpa ditunjuk oleh guru, ada yang langsung mau maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru di papan tulis, tetapi masih banyak juga siswa yang takut untuk maju mengerjakan. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani maju mengerjakan soal di papan tulis, dan mengapresiasi kepada siswa yang berani maju mengerjakan soal di papan tulis dengan meminta siswa yang lain untuk memberikan tepuk tangan.

Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Suasana kelas menjadi sedikit ramai saat siswa menuju kelompoknya. Guru memerintahkan siswa supaya tidak ramai, setelah siswa tenang guru membagikan satu set media permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan LKS kepada setiap kelompok.

(36)

Gambar 4.10 menunjukkan bahwa guru sedang membagikan set balok pecahan yang berisi sama, petunjuk permainan, dan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa terlihat senang dan antusias karena tahu akan melakukan permainan balok pecahan lagi. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan dan memberikan motivasi kepada siswa dengan mengatakan bahwa kelompok yang dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu akan mendapatkan bintang.

Beberapa kelompok sudah terlihat dapat melakukan permainan balok pecahan sesuai dengan aturan permainan balok pecahan, tetapi masih ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan untuk melakukan permainan balok pecahan. Masing-masing kelompok terlihat berusaha keras untuk dapat menyelesaiakan alur permainan balok pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan balok pecahan.

(37)

Gambar 4.11 menunjukkan bahwa siswa hampir menyelesaikan alur permainan balok pecahan. Guru berkeliling melihat dan mengawasi siswa dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok telah dapat menyelesaikan permainan balok pecahan sebelum waktu yang telah ditentukan habis. Guru berkeliling untuk melihat alur permainan masing-masing kelompok, sebagian besar kelompok telah dapat menyelesaikan alur permainan dengan benar, tetapi masih ada juga kelompok yang alur permainan balok pecahannya masih belum tepat.

Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang belum paham dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. Kelompok yang telah dapat menyelesaiakan permainan balok pecahan terlebih dahulu dan sesuai dengan alur yang telah di buat oleh guru diminta untuk maju ke depan dan guru memberikan penghargaan sebuah bintang kepada kelompok tersebut.

c) Kegiatan Akhir

(38)

Elektronik (BSE) sebagai tugas rumah (PR) agar siswa lebih memahami materi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pelajaran

dengan meminta siswa untuk membaca hamdalah “Alhamdulillah”

dan mengucapkan salam. 2) Hasil Siklus II Pertemuan 2

Siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.45 WIB. Materi yang disampaikan yaitu menjelaskan arti pembagian pecahan, menurunkan rumus pembagian pecahan, dan melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Guru dan observer membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa yang sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.

a) Kegiatan Awal

(39)

Siswa terlihat khusyu dalam berdo‟a dan tidak ada yang bermain

ataupun berbicara dengan temannya, sehingga siswa tidak ada yang diberikan hukuman oleh guru untuk membaca suratan pendek. Guru memberikan pujian kepada siswa karena sikap mereka dalam

berdo‟a sudah cukup baik dan harus dipertahankan. Guru

mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya kepada siswa

“Siapa yang hari ini tidak berangkat?”, siswa kompak menjawab

berangkat semua. Sehingga pada siklus II pertemuan 2 seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 30 siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. Guru melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, selain operasi hitung perkalian pecahan, siswa juga harus memahami operasi hitung pembagian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung pembagian pecahan. b) Kegiatan Inti

(40)

operasi hitung pembagian pecahan. Siswa diikutsertakan dalam penggunaan media, yaitu masing-masing siswa dibagikan dua buah kertas lipat untuk melakukan percobaan.

Gambar 4.12 Siswa Diikutsertakan dalam Penggunaan Media Kertas Lipat

Gambar 4.12 menunjukkan bahwa siswa diikutsertakan dalam penggunaan media kertas lipat. Siswa mengikuti langkah-langkah yang disampaikan oleh guru dalam melakukan percobaan dengan menggunakan media kertas lipat. Guru membimbing siswa dalam menjelaskan arti pembagian pecahan dan menurunkan rumus operasi hitung pembagian pecahan.

(41)

Gambar 4.13 menunjukkan bahwa siswa sedang mendengarkan penjelasan guru mengenai operasi hitung pembagian pecahan dengan menggunakan media kertas lipat. Guru memberikan contoh soal pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa kepada siswa di papan tulis. Siswa diminta untuk mengerjakan soal di buku tulis, dan meminta siswa untuk maju ke depan mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru di papan tulis. Siswa sudah banyak yang berani mengacungkan jari untuk maju ke depan mengerjakan soal dari guru dalam pertemuan ini.

Gambar 4.14 Siswa Berani Maju Mengerjakan Soal di Papan Tulis

(42)

memberikan tepuk tangan kepada US, dan memberikan motivasi kepada siswa yang belum berani maju untuk berani mengungkapkan pendapatnya, dan berani maju ke depan.

Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Suasana kelas pada saat siswa menuju kelompoknya sudah cukup tenang karena siswa sudah mengetahui anggota kelompoknya. Setelah semua siswa duduk sesuai dengan anggota kelompoknya, guru membagikan satu set media permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan LKS kepada setiap kelompok. Siswa terlihat senang dan antusias karena tahu akan melakukan permainan balok pecahan lagi. Guru menjelaskan kembali kepada siswa mengenai peraturan permainan balok pecahan kepada siswa. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan dan memberikan motivasi kepada siswa dengan mengatakan bahwa kelompok yang dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu akan mendapatkan bintang.

(43)

melihat dan mengawasi siswa dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok dapat menyelesaikan permainan balok pecahan sesuai dengan alur yang telah ditentukan oleh guru sebelum waktu yang ditentukan oleh guru habis. Guru berkeliling untuk melihat alur permainan masing-masing kelompok, sebagian besar kelompok telah dapat menyelesaikan alur permainan dengan benar.

Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang belum memahami materi yang disampaikan oleh guru. Kelompok yang telah dapat menyelesaiakan permainan balok pecahan terlebih dahulu dan sesuai dengan alur yang telah di buat oleh guru diminta untuk maju ke depan dan guru memberikan penghargaan sebuah bintang kepada kelompok tersebut.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir siklus II pertemuan 2 siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras. Guru membagikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa. Guru membacakan terlebih dahulu peraturan mengerjakan soal.

Siswa berdo‟a sebelum mengerjakan soal evaluasi. Guru

(44)

soal evaluasi,. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami, serta membuat rangkuman materi bersama siswa. Guru memberikan tugas rumah atau PR agar siswa lebih memahami materi. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa untuk mengucapkan hamdalah

“Alhamdulilah” secara bersama-sama dan mengucapkan salam.

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan (observasi) dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan pembelajaran atau tindakan serta dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Kegiatan observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kegiatan Observasi dilakukan oleh observer I dan Observer II.

Nur Noviliana bertindak sebagai guru pelaksana tindakan pada siklus II. Ibu Ruspiyati S.Pd sebagai observer aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Fitria Febriani sebagai observer II bertugas mengamati aktivitas guru. Aspek yang diamati dari observasi pada siklus II diantaranya sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

(45)

pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Aktivitas guru pada siklus II dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

Rata-Rata P 1 P 2

I PERSIAPAN (Secara Keseluruhan) 3 3 3

II PELAKSANAAN

A. Pendahuluan

1. Apersepsi 3 3 3

2. Memotivasi siswa 2 3 2,5

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 3

B. Kegiatan Inti

1. Penyampaian materi yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran 3 3 3

2. Menggunakan model pembelajaran dengan tepat 3 3 3

3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 2 2 2

4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 3 3

5. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2 3 2,5 6. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa 2 2 2 7. Membagi siswa dalam kelompok untuk bermain

permainan balok pecahan 3 3 3

8. Membagi LKS permainan balok pecahan 3 3 3

9. Menjelaskan secara jelas langkah-langkah permainan

balok pecahan 3 3 3

10. Berkeliling memantau siswa pada saat melakukan

permainan balok pecahan 3 3 3

11. Memberikan bantuan jika ada siswa yang mengalami

kesulitan dalam permainan balok pecahan 3 3 3

12. Melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan runtut 3 3 3 13 Menguasai kelas dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai

alokasi waktu 2 3 2,5

14 Melakukan evaluasi pembelajaran 3 3 3

C. Penutup

1. Memberikan penghargaan berupa predikat atau pujian

pada kelompok diskusi/individu 3 3 3

2. Bersama-sama menyimpulkan materi 3 3 3

3. Memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah (PR) 3 3 3

4. Guru menutup pelajaran dengan salam 3 3 3

III PENGELOLAAN WAKTU 2 3 2,5

IV TEKNIK BERTANYA GURU 2 3 2,5

Jumlah 65 70 67,5

Rata-Rata 2,70 2,91 2,81

Kriteria Baik

Keterangan :

P1 = pertemuan 1, P2 = pertemuan 2

(46)

langkah-langkahnya sudah cukup jelas, sehingga mudah dipahami oleh siswa. Penyampaian apersepsi sudah baik karena terbukti dapat memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru dalam menyampaikan materi sudah lebih baik dari siklus sebelumnya dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan model pembelajarannya juga sudah baik. Menyajikan materi sudah cukup baik yaitu materi disajikan secara sistematis dan runtut. Guru sudah baik dalam menggunakan media kertas lipat dan media permainan balok pecahan, siswa juga dilibatkan dalam pemanfaatan media yang ada, sehingga siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dalam membagi siswa menjadi beberapa kelompok sudah baik, ini dikarenakan garu membagi siswa menjadi beberapa kelompok urut sesuai dengan nomor urut siswa, sehingga siswa lebih mudah dalam berkelompok, dan siswa juga tenang dan tertib saat menuju kelompoknya masing-masing. Guru dalam menjelaskan langkah-langkah permainan balok pecahan sudah baik dan dapat mengkondisikan siswa agar mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga sebagian besar siswa dapat memahami aturan permainan balok pecahan dan antusias dalam melakukan permainan balok pecahan.

(47)

paham mengenai langkah-langkah permainan balok pecahan sehingga permainan balok pecahan dapat berjalan dengan baik. Guru tergolong sudah baik dalam menginstruksikan siswa dan menyimpulkan hasil diskusi.

Kegiatan akhir yaitu guru memberikan penghargaan berupa predikat atau pujian pada kelompok diskusi yang terbaik, guru memberikan bintang kepada kelompok tercepat yang berhasil menyelesaikan permainan balok pecahan dan sesuai dengan alur permainan balok pecahan yang telah ditentukan oleh guru. Guru tergolong sudah baik dalam membimbing siswa menyimpulkan materi. Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Kegiatan pembelajaran sudah dilakukan seluruhnya dan sudah hampir sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, hanya terlewat beberapa menit saja.

(48)

2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran, observasi yang telah dilaksanakan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Kegiatan Siswa Respon Siswa Jumlah Rata-rata

P 1 P 2

A Memperhatikan penjelasan guru 94 96 190 95

B Mengamati media dan alat peraga yang digunakan oleh guru

92 97 189 94,5

C Merespon pertanyaan dari guru dan berani bertanya mengenai materi yang belum dipahami

89 94 183 91,5

D Mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru

92 95 187 93,5

E Berkelompok sesuai dengan kelompoknya dengan tertib dan aktif dalam diskusi kelompok

96 99 195 97,5

F Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu

92 95 187 93,5

Jumlah 555 576 1131 565,5

Rata-rata skor pertemuan 3,08 3,20 6,28 3,14

Rata-rata skor siklus II = 3,14 Kriteria skor rata-rata = Baik Keterangan :

P1 = pertemuan 1, P2 = pertemuan 2

(49)

maju ke depan. Sebagian besar siswa juga sudah baik dalam mencatat hal-hal penting yang disampaikan dan dituliskan oleh guru. Siswa sudah berkelompok sesuai dengan kelompoknya dengan baik dan tertib. Permainan balok pecahan berlangsung, sebagian besar siswa telah berperan aktif dalam menyelesaikan alur permainan balok pecahan dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh agar dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.

Secara keseluruhan aktivitas siswa selama siklus II berlangsung dapat digolongkan dalam kriteria baik. Hasil lembar observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor 3,08 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 3,20. Penilaian aktivitas siswa pada siklus II menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan melalui lembar penilaian aktivitas siswa pada siklus I diperoleh skor rata-rata 3,14, hal ini sesuai dengan perhitungan rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria baik.

3) Hasil Angket Sikap Kerja Keras Siklus II

(50)

Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Angket Sikap Kerja Keras Siswa Siklus II

No Pernyataan Jumlah

Skor 1 Saya memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan

pengetahuan

85

2 Saya rajin dan lebih keras dalam belajar agar bisa mengalahkan teman

88

3 Saya berusaha keras dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sampai dengan selesai walaupun mengalami kesulitan

86

4 Saya senang mengikuti pelajaran matematika dan mencari sumber lain untuk menambah wawasan

84

5 Apabila guru memberikan tugas saya tidak mau bekerja keras untuk menjawabnya

91

6 Apabila guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah saya melihat teman

81

7 Saya mengajak teman untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif (nyaman untuk belajar)

80

8 Saya membaca catatan yang sudah saya tulis saat guru menjelaskan materi

86

9 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya selalu mendengarkan dan mencatat hal yang penting

84

10 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya asyik bercerita dengan teman

83

11 Saya melaksanakan tanggung jawab yang diberikan guru sebaik-baiknya dengan mengumpulkan tugas tepat waktu

91

12 Saya tidak mau melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan guru

92

13 Saya menyuruh teman untuk mengerjakan tugas yang sulit 92 14 Saya memeriksa tugas yang telah selesai dikerjakan sebelum

dikumpulkan

87

15 Apabila saya mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika saya akan bertanya kepada teman dan guru

86

16 Saya mengamati media yang ditampilkan guru dengan sungguh-sungguh

83

Jumlah : 1379

Rata-Rata Skor Siklus II: 2,87 Kriteria : Baik

(51)

tugas oleh guru dan belum memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuannya.

4) Hasil Prestasi Belajar Siklus II

Pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus II dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus II, hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditunjukan pada tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus II

No Indikator Keterangan

1. Jumlah seluruh siswa 30 siswa

2. KKM 65

3. Jumlah siswa yang tuntas 24 siswa

4. Jumlah siswa yang belum tuntas 6 siswa

5. Jumlah seluruh nilai 2600

6. Nilai terendah 60

7. Nilai tertinggi 100

8. Rata-rata siklus II 86,66

9. Persentase ketuntasan siklus II 80%

10. Kriteria Baik

Berdasarkan tabel 4.8 rekapitulasi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan yang dilaksanakan pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata sebesar 86,66. Siswa yang tuntas berjumlah 24 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah 6 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa. Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus II adalah 80% dengan kriteria baik.

(52)

mencapai batas ketuntasan, hal ini dikarenakan siswa kurang bekerja keras dalam menyelesaikan soal yang ada, siswa terlalu terburu-buru dalam mengerjakan soal, dan saat akan dikumpulkan pekerjaannya tidak dikoreksi terlebih dahulu.

d. Refleksi

Refleksi diadakan terhadap hasil tindakan, yang digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan selama proses pelaksanaan tindakan dalam siklus II. Hasil tindakan siklus II dengan hasil sebagai berikut:

Kelebihan:

1) Guru termasuk dalam kategori baik dalam pelaksanaaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan karena guru telah melaksanakan tahap-tahap dalam menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan secara runtut.

2) Guru dalam membimbing siswa sudah baik karena guru berkeliling membimbing siswa saat siswa mencoba menggunakan media kertas lipat dan melakukan permainan balok pecahan.

3) Siswa berperan aktif dalam penggunaan media kertas lipat, dan sebagian besar siswa mencatat hal-hal penting yag disampaikan oleh guru.

(53)

Kekurangan:

1) Hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh rata-rata skor sebesar 2,81 dengan kriteria baik. Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan masih perlu adanya refleksi terhadap beberapa kegiatan. Guru kurang menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa, sehingga siswa masih ada yang kurang berani untuk menyampaikan pendapat.

2) Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus II diperoleh rata-rata skor 3,14 dengan kriteria baik. Hasil observasi aktivitas siswa, terlihat masih sedikit siswa yang bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam mengerjakan tugas dari guru. Siswa terlalu terburu-buru dalam mengerjakan soal dari guru dan tidak mengoreksi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan kepada guru, sehingga hasil yang diperoleh oleh siswa kurang maksimal.

3) Berdasarkan hasil evaluasi siklus II diperoleh nilai rata-rata 86,66 dengan ketuntasan belajar 80% dengan kriteria baik. Upaya meningkatkan prestasi belajar perlu dilakukan agar ketuntasan prestasi belajar terpenuhi 85% dari jumlah siswa.

(54)

Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Upaya yang perlu dilakukan untuk siklus berikutnya diantaranya adalah:

1) Guru dalam menjelaskan materi pembelajaran harus lebih baik lagi supaya mudah dimengerti oleh siswa. Upayakan dalam menerangkan materi guru melibatkan siswa untuk aktif bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru mengenai materi yang sedang dipelajari.

2) Guru harus lebih mengawasi, memberikan perhatian, dan bimbingan kepada semua siswa saat proses pembelajaran. Siswa yang dilihat masih kurang dalam mata pelajaran matematika harus diberikan bimbingan khusus agar prestasi belajar matematika siswa dapat meningkat.

3) Guru harus memberikan dorongan dan motivasi lebih banyak kepada siswa agar siswa lebih bekerja keras dalam mengikuti kegiatan pembelajaran termasuk dalam menyelesaikan permainan balok pecahan dan soal evaluasi agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. 4) Guru memberikan bimbingan yang lebih kepada siswa yang belum

(55)

3. Hasil Penelitian Siklus III

a. Hasil Perencanaan

Perencanaan pada siklus III berdasarkan pada hasil refleksi siklus II, dengan harapan pada siklus III dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus II. Kegiatan siklus III pada tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan yang digunakan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

2) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan angket sikap kerja keras siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui baik tidaknya pengelolaan pembelajaran dan mengukur kesesuaian proses pembelajaran melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengukur aktivitas siswa pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Angket sikap kerja keras siswa digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sikap kerja keras siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika materi pecahan melalui pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan.

(56)

Siswa (LKS), dan lembar soal untuk siswa. Menyiapkan set balok pecahan yang akan digunakan untuk permainan balok pecahan dalam proses pembelajaran.

4) Mempersiapkan soal tes atau evaluasi akhir siklus. Tes atau evaluasi akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu dalam menguasai materi yang telah diajarkan.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada siklus III dibagi menjadi 2 pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan 2. Siklus III pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 25 Januari 2016 dan pertemuan 2 pada hari Selasa, tanggal 26 Januari 2016 di kelas V B SD Negeri Panambangan dengan alokasi waktu 3x35 menit atau sama dengan 3 jam pelajaran.

(57)

1) Hasil Siklus III Pertemuan 1

Siklus III pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, 25 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.15 WIB. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Peneliti dan observer membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa yang sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru.

Siswa terlihat khusyu dalam berdo‟a dan tidak ada yang bermain

ataupun berbicara dengan temannya, sehingga siswa tidak ada yang diberikan hukuman oleh guru untuk membaca suratan pendek. Guru memberikan pujian kepada siswa karena sikap siswa dalam

berdo‟a sudah baik dan harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

Guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya kepada siswa

“Siapa yang hari ini tidak berangkat?”, siswa menjawab ada dua

(58)

siswa. Guru meminta siswa bersama-sama untuk mendo‟akan US dan RF agar cepat sembuh dan besok dapat berangkat sekolah.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang digunakan. Guru melakukan apersepsi dengan cara guru mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, selain operasi hitung perkalian pecahan, siswa juga harus memahami operasi hitung pembagian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung pemabagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru dan siswa juga membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya.

b) Kegiatan Inti

(59)

memahami materi. Guru memberikan contoh soal mengenai operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya.

Gambar 4.15 Siswa Mencatat Hal Penting yang disampaikan oleh Guru

Gambar 4.15 menunjukkan bahwa siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. Guru menyampaikan materi dan meminta beberapa orang siswa untuk maju mengerjakan soal yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Pada pertemuan ini sudah banyak siswa yang berani maju untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di papan tulis. Guru memberikan motivasi lebih kepada siswa yang belum pernah maju menjawab pertanyaan guru yang ada dipapan tulis, agar berani maju untuk menjawab pertanyaan.

(60)

menuju kelompoknya sudah cukup tenang karena siswa sudah mengetahui anggota kelompoknya.

Gambar 4.16 Siswa Duduk Sesuai dengan Anggota Kelompok

Gambar 4.16 menunjukkan bahwa siswa duduk sesuai dengan anggota kelompoknya dengan tertib. Guru membagikan satu set media permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan LKS kepada setiap kelompok. Siswa terlihat senang dan antusias karena tahu akan melakukan permainan balok pecahan. Guru menjelaskan kembali kepada siswa mengenai peraturan permainan balok pecahan kepada siswa. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan dan memberikan motivasi kepada siswa dengan mengatakan bahwa kelompok yang dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu akan mendapatkan bintang.

(61)

balok pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru berkeliling melihat dan mengawasi siswa dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Sebelum waktu yang telah ditentukan untuk melakukan permainan balok pecahan selesai, ternyata sudah ada beberapa kelompok yang dapat menyelesaikan alur permainan balok pecahan. Kemudian guru berkeliling untuk melihat alur permainan masing-masing kelompok, sebagian besar kelompok telah dapat menyelesaikan alur permainan dengan benar.

Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang belum paham dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. Guru meminta kelompok yang memenangkan permainan balok pecahan maju ke depan dan diberikan penghargaan sebuah bintang.

(62)

Gambar 4.17 menunjukkan bahwa guru memberikan bintang kepada kelompok pertama yang dapat menyelesaikan permainan balok pecahan dan dengan alur yang sesuai yang telah di buat oleh guru. Bintang tersebut di tempelkan pada LKS kelompok yang memenangkan permainan balok pecahan.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir siklus III pertemuan 1, guru menjelaskan rangkuman materi secara singkat dan meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) sebagai tugas rumah (PR) agar siswa lebih memahami materi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pelajaran

dengan meminta siswa untuk membaca hamdalah “Alhamdulillah”

dan mengucapkan salam. 2) Hasil Siklus III Pertemuan 2

(63)

dimulai. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru.

Siswa terlihat khusyu dalam berdo‟a dan tidak ada yang bermain

ataupun berbicara dengan temannya, sehingga siswa tidak ada yang diberikan hukuman oleh guru untuk membaca suratan pendek. Guru memberikan pujian kepada siswa karena sikap siswa dalam

berdo‟a sudah baik dan harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

Kemudian guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya

kepada siswa “Siapa yang hari ini tidak berangkat?”, siswa

menjawab dengan kompak berangkat semua, tetapi beberapa saat kemudian MF salah satu siswa kelas V B meminta ijin kepada guru untuk tidak mengikuti kegiatan pembelajaran. MF akan mewakili SD Negeri Panambangan mengikuti Lomba Cerdas Cermat (LCC) tingkat Kecamatan Cilongok, sehingga pada siklus III pertemuan 2 seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 29 siswa. Guru meminta siswa bersama-sama untuk mendo‟akan MF, agar MF dapat memenangkan LCC.

(64)

pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan.

Gambar 4.18 Guru Menginformasikan Kegiatan

Pembelajaran yan

Gambar

Tabel 4.3  Hasil Rekapitulasi Angket Sikap Kerja Keras Siswa
Tabel 4.4 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I
Gambar 4.9 Siswa Berdo’a
Gambar 4.10 Guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaturan Rumah S akit pendidikan bertujuan memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi pasien/klien, pemberi pelayanan, mahasiswa, dosen, subyek penelitian bidang

Yaitu merupakan bahan yang terdiri dari campuran nutrisi yang dapat digunakan untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah

Isteri mempunyai suatu penyakit yang tidak sanggup bergaul dengan suami secara normal, atau isteri tidak sanggup mengedalikan daya seksnya, timbullah krisis rumah tangga

Dari hasil penelitian didapatkan, kadar air kerupuk mentah tertinggi adalah kerupuk cincau 25% (9,76%) dan kadar air kerupuk setelah digoreng tertinggi adalah kontrol (2,75%)..

Perlu dilakukan validasi metode dan penetapan kadar parasetamol di dalam jelly dengan tujuan untuk mengetahui apakah metode penetapan kadar parasetamol memiliki validitas yang

- Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi. - Diskusikan manfaat yang dilakukan klien dan beri pujian kepada klien. - Diskusikan cara

Untuk mempermudah PPR dalam pengukuran tingkat radioaktivitas udara, alat ukur dioptimasikan dengan menambahkan pompa udara untuk sirkulasi, memasang flow meter dan

Sistem perpipaan yang digunakan dalam gedung Hotel Santika Premiere Yogyakarta lantai III adalah Two Pipe Direct Return Sistem sehingga air pendingin mempunyai