• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian - PENINGKATAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI CAHAYA DAN SIFAT -SIFATNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD N 1 KENITEN - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian - PENINGKATAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI CAHAYA DAN SIFAT -SIFATNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD N 1 KENITEN - repository perpustakaan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N 1 Keniten Desa Keniten Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Alasan dipilihnya SD tersebut karena kerja keras dan prestasi belajar peserta didik yang masih kurang pada mata pelajaran IPA, khususnya kelas V. 2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2012/2013 selama 1 bulan, dimulai pada tanggal 1 Maret 2013 sampai dengan 31 Maret 2013.

3. Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang didasarkan pada permasalahan atau kondisi yang muncul dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPA. Prosedur penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terbagi atas dua siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan menggunakan metode eksperimen. 4. Kolaborasi penelitian tindakan kelas

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif sebagai berikut:

a.Pelaku tindakan : Listianingrum

(2)

b.Observer 1 : Pendidik kelas V SD N 1 Keniten

Wiarso, S. Pd.

NIP: 19661216 199110 1 001

c.Observer 2 : Nurina Wulan Setya Dewi

NIM. 0901100055

d.Supervisor : Kepala Sekolah SD N 1 Keniten, Mahanani Nur Prihatin, S. Pd. NIP: 19630110 198304 2 010

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 1 Keniten Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas tahun ajaran 2012/2013 semester 2 dengan jumlah peserta didik 27 yang terdiri dari terdiri dari 12 siswa dan 15 siswi.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini di ambil dari: 1. Peserta didik kelas V SD N 1 Keniten

Sumber data dari peserta didik digunakan untuk mendapatkan data kerja keras dan prestasi belajar peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

2. Pendidik kelas V SD 1 Keniten

(3)

eksperimen dan mengetahui peningkatan prestasi belajar dan kerja keras peserta didik yang muncul pada peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar.

3. Teman sejawat

Teman sejawat dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi Penelitian Tindakan Kelas baik dari sisi pendidik maupun dari peserta didik.

D. Instrumen Penelitian

Untuk mencapai hasil yang diinginkan dan mendapat perbaikan, dalam rencana tindakan maka dalam setiap kegiatan digunakan perangkat atau instrumen berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dan evaluasi belajar.

1. Lembar Observasi

Penelitian ini menggunakan lembar observasi untuk mengungkapkan aktivitas pendidik dan aktivitas peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Lembar Wawancara

(4)

3. Evaluasi Belajar

Evaluasi dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dan melihat tingkat keberhasilan peserta didik dalam pemahaman terhadap lingkungan pembelajaran.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam mendapatkan data pada penelitian tindakan kelas ini diperlukan teknik dan alat pengumpulan data. Menggunakan teknik alat pengumpulan data yang tepat dapat memudahkan penelitian. Penelitianpun akan menjadi jelas dan runtut dengan langkah-langkah yang dilakukan. Sedangkan dengan alat pengumpulan data yang benar maka dapat diperoleh data yang akurat yang sangat dibutuhkan untuk memcahkan masalah yang ada.

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua macam yaitu teknik tes dan teknik non tes.

a. Teknik tes

(5)

permasalahan yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok. Tes tertulis ini dilakukan setiap akhir siklus untuk memperoleh data prestasi belajar siswa.

b. Tenik non tes

Dengan teknik non-tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara sistematis. 1) Observasi

Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku dan kegiatan siswa selama proses kegiatan pembelajaran, sehingga peneliti mendapatkan gambaran secara langsung dalam kegiatan belajar siswa dan juga bagaimana cara guru kelas tersebut mengajar, tentunya dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam melakukan observasi, peneliti dibantu pengamat lain yang turut dalam mengamati jalannya pembelajaran berdasarkan lembar observasi aktivitas pendidik dan aktivitas peserta didik yang telah disiapkan oleh peneliti.

2) Wawancara

(6)

peneliti/observer kepada pendidik dan peserta didik yang dilakukan pada akhir siklus.

3) Skala Sikap

Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap. Perkembangan ilmu sosiologi dan psikologi terbukti dengan adanya instrument penelitian yang menekankan pada pengukuruan sikap yang digunakan untuk mengukur sikap. Salah satunya adalah skala Likert. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap. (Riduan, 2011:87)

2. Alat Pengumpulan Data

Berdasarkan teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas, pengumpulan data menggunakan:

a. Lembar Observasi

(7)

digunakan terdiri dari:

1) Lembar observasi pendidik: pengamatan yang dilakukan berkaitan dengan aktivitas pendidik dalam melakukan pengelolaan kelas menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran.

2) Lembar observasi peserta didik: pengamatan yang dilakukan berkaitan dengan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. b. Butir Soal Tes

Pengambilan data dengan teknik tes yaitu dengan menggunakan butir soal tes uraian. Soal-soal disusun dengan berdasrakan indikator masalah yang akan diukur sehingga dapat melihat keberhasilan kegiatan yang telah dilaksanakan. Soal tes berupa lembar kerja siswa (LKS) dan evaluasi. Tes diterapkan pada tiap akhir siklus.

c. Lembar Angket Skala Likert Peserta Didik

Angket skala Likert digunakan untuk mengumpulkan data karakter peserta didik mengenai kerja keras dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Angket ini diberikan kepada semua peserta didik kelas V SD N 1 Keniten setelah pembelajaran pada akhir siklus.

d. Lembar Wawancara

(8)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang penting dalam sebuah penelitian.Data yang dianalisis meliputi kerja keras peserta didik dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Analisis data dilakukan menggunakan deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Adapun hasil refleksi pada siklus I digunakan untuk merencanakan kegiatan pada siklus berikutnya, untuk mengetahui peningkatan kerja keras dan prestasi belajar peserta didik. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Teknik kuantitatif a. Prestasi Belajar

Tes digunakan untuk mengetahui prestasi hasil belajar peserta didik. Untuk mencapai presentase ketuntasan peserta didik secara klasikal digunakan rumus sebagai berikut:

1) Nilai siswa = x100

(Jihad dan Haris, 2008:130) 2) Rata-rata kelas dengan rumus:

N

x

x

Keterangan:

x = rata-rata (mean) ΣX = jumlah seluruh skor N = jumlah indikator

(9)

3) Ketuntasan belajar siswa

Menghitung ketuntasan belajar dalam kelas menggunakan rumus sebagai berikut:

KB = x 100% Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

T = Jumlah skor yang diperoleh siswa 66 = Jumlah skor total

(Trianto, 2010:241) b. Karakter kerja keras

1) Instrumen angket skala Likert

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan angket yang telah disesuaikan dengan indikator pada karakter kerja keras. Angket ini menggunakan perhitungan dengan skala Likert. Setiap jawaban dari responden setelah menjawab pertanyaan pada angket, jawaban tersebut dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukugan sikap yang digunakan dengan kata-kata sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert

Pertanyaan Positif Nilai Pertanyaan Negatif NIlai

Selalu 4 Tidak Pernah 1

Sering 3 Kadang-kadang 2

Kadang-kadang 2 Sering 3

Tidak Pernah 1 Selalu 4

(10)

Angket skala Likert dibuat dengan penjabaran 10 pernyataan dengan menggunakan skala 4 maka jumlah skor maksimum adalah 4 dan skor minimum adalah 1, rentan skala kriteria kerja keras untuk individu adalah:

Skor:

0 X 1 : Kerja keras rendah 1,1 X 2 : Kerja keras cukup 2,1 X 3 : Kerja keras tinggi

3,1 X 4 : Kerja keras sangat tinggi 2. Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data dari hasil observasi. Hasil tersebut akan memberikan gambaran mengenai aktivitas dan kondisi peserta didik dan pendidik selama belajar IPA menggunakan metode eksperimen.

a. Hasil lembar observasi aktivitas pendidik dianalisis dengan cara sebagai berikut:

0 = Kurang sekali 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik

4 = Sangat Baik

Dengan presentase:

80%– 100% : sangat baik 76 – 85% : baik

(11)

Analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas pendidik, menggunakan presentase (%) dengan rumus:

NP = SM

R

x 100

Keterangan:

NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh pendidik

SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 : Bilangan tetap

(Purwanto, 2010:102-103)

b. Observasi Aktivitas Peserta Didik

Penskoran untuk penelitian dan kriteria penilaian digunakan dengan lembar observasi terhadap aktivitas peserta didik adalah: 0 = Kurang sekali

1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik

4 = Sangat Baik

Dengan presentase:

86% – 100% : sangat baik 76 – 85% : baik

60 – 75% : cukup 55 – 59% : kurang

≤ 54 % : kurang sekali

(12)

NP = SM

R

x 100

Keterangan:

NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh peserta didik

SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 : Bilangan tetap

(Purwanto, 2010:102-103) G. Prosedur Penelitian

1. Metode Penelitian

(13)

tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Empat tahapan tersebut sperti yang dijelaskan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (1982:7-8) beserta skema sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas

a. Plan

The plan is contructed action and by definition must be prospective to action-it must be forward looking. It must recognise that all social action is to some degree unpredictable and therefore somewhat risky. The general plan must be flexible enough to adapt to unforeseen effects and previously unrecognised constraints. The action prescribed by the plan must be strategic in two senses. First, it must take account of the risks inviewed in social change and recognise real constraints, material and political, in the situation. Second, strategic action should be chosen because it allows the practitioner to act more effectively over a greater range of circumstances, more wisely and more prudently.

b. Action

Action in the sense used here is deliberate and controlled-it is a careful and thougtful variation of practice. It recognises practice as ideas-in-action-and use action as a platform for the further development of later action, action with an educational intent. Action is retrospectively guided by planning in the sense that it looks back to planning for its rationale. But action is not completely controlled by plants.

(14)

Observation has the funtion of documenting the effects of action-it is prospective, providing the basis for reflection now, but more so in the immediate future as the present cycle runs its course. Careful observation is necessary because action will always be limited by constraints of reality-and all of these contraints will never be clear in advance. Observation must be planned, so that there will be a documentary basis for subsequent reflektion, but it must not be too narrow.

d. Reflection

Reflection is retrospective-it recalls action as it has been recorded in observation. It seeks to make sense of prosesses, problems, issues and contraints made manifest in strategie action. Reflektion is usually aided by discussion among participants. Through discourse, reflaction leads to reconstruction of the meaning of the social situation and provides the basis for the revised plan.

2. Langkah-langkah penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

Uraian mengenai PTK sebelumnya dapat disusun langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan kelas ini meliputi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

1) Menganalisis silabus untuk mengetahui standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator yang akan disampaikan.

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

3) Merumuskan langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis

4) Menyiapkan dan menyusun lembar observasi aktivitas pendidik dan pendidik dan instrument angket.

5) Menyiapkan alat dan bahan eksperimen.

(15)

b. Pelaksanaan tindakan

Tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini sesuai dengan langkah pembelajaran yang yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Sebelum proses pembelajaran, pendidik membagi peserta didik menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 peserta didik. Kegiatan awal pada proses pembelajaran, pendidik mengkondisikan peserat didik untuk dapat mengikuti pembelajaran, menyampeiakan tujuan pembelajaran, langkah-langkah dan memberikan apersepsi yang bersangkutan mengenai kompetensi dasar materi cahaya dan sifat-sifatnya. Pendidik menyampaikan materi dengan menggunakan alat dan media yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Pelaksanaan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Teknis Pelaksanaan Tindakan

NO TINDAKAN PENDIDIK TINDAKAN PESERTA

DIDIK

1

Kegiatan Awal :

Siklus 1 dan siklus 2 a. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

b. Memberikan motivasi. c. Melakukan apersepsi.

a. Memperhatikan penjelasan pendidik

2

Kegiatan Inti :

Siklus 1 dan siklus 2 a. Menjelaskan materi cahaya

dan sifat-sifatnya. b. Membagi peserta didik

menjadi 6 kelompok

c. Membagikan alat dan bahan percobaan eksperimen terkait materi

d. Memberikan LKS dan menjelaskan petunjuk pengerjaan

a. Memperhatikan penjelasan pendidik.

b. Menkondisikan menjadi 6 kelompok.

c. Menerima alat dan bahan dari pendidik

(16)

e. Mendampingi dan mengamati pengerjaan kelompok.

f. Memberikan kesempatan kepada peserta didik perwakilan tiap kelompok untuk membacakan hasil percobaan di depan kelas. g. Mengajak peserta didik

membuat kesimpulan dari pembelajaran.

h. Memberikan penguatan materi.

e. Melakukan percobaan eksperimen.

f. Maju di depan kelas membacakan hasil pengerjaan kelompok

g. Bersama guru memberikan

kesimpulan pembelajaran

h. Memperhatikan penjelasan pendidik

3

Penutup

Siklus 1 dan Siklus 2 Tindakan 1 a. Mengajak peserta didik

mengulas kembali materi yang dipelajari.

b. Pendidik memberikan tugas/pekerjaan rumah. c. Pendidik menginformasikan

materi yang akan dipelajari selanjutnya.

a. Bersama pendidik mengulas kembali materi yang telah dipelajari. b. Menerima dan mencatat

pengerjaan rumah. c. Memperhatikan informasi

dari pendidik.

Siklus 1 dan Siklus 2 Tindakan 2 a. Mengajak peserta didik

mengulas kembali materi yang dipelajari.

b. Pendidik memberikan tes evaluasi individu. c. Mengamati peserta didik

dalam mengerjakan evaluasi.

a. Bersama pendidik mengulas kembali materi yang telah dipelajari. b. Mengerjakan tes evaluasi

individu

c. Observasi

(17)

prestasi dapat diketahui dari hasil tes formatif yang diberikan pada akhir siklus.

Tabel 3.3 Mekanisme Observasi

NO OBJEK

PENGAMATAN PROSEDUR PENGAMATAN

1 Aktivitas peserta didik dan pendidik

Menggunakan lembar pengamatan

aktivitas yang dilaksanakan tiap pertemuan

2 Karakter Kerja Keras Menggunakan lembar angket Kerja

Keras & wawancara pada akhir siklus

3 Prestasi Peserta Didik Menggunakan tes evaluasi pada akhir siklus

d. Refleksi

(18)

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini diukur berdasarkan:

1. Adanya peningkatan kerja keras siswa, yang ditandai dengan meningkatnya perolehan rata-rata kerja keras dari siklus I ke siklus II. 2. Adanya peningkatan prestasi belajar IPA khususnya pada materi cahaya

dan sifat-sifatnya dari siklus I ke siklus II, dilihat dari nilai rata-rata siswa yang diperoleh melalui evaluasi pada setiap akhir siklus.

Gambar

Tabel 3.1 Skala Likert
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.2 Teknis Pelaksanaan Tindakan
Tabel 3.3 Mekanisme Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilatar belakangi oleh beberapa hal, diantaranya yaitu rendahnya kreativitas peserta didik dalam belajar, dan rendahnya prestasi

Beberapa penyebab kurangnya minat dan prestasi belajar IPA siswa kelas V MIN Rejotangan Tulungagung adalah 1) Siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan karena

Data pokok yang digali dalam penelitian ini adalah prestasi peserta didik yang menginap dan tidak menginap asrama. 1) Perbandingan prestasi belajar Fiqh siswa kelas VII yang

pendidikan karena mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan kedewasaanya. 3) Pengembangan berfikir kritis dalam proses pendidikan merupakan suatu cita-cita

dapat meningkatkan kerja keras dan prestasi belajar IPA materi bagian tubuh tumbuhan pada siswa kelas IV SD Negeri 08 Bantarbolang pada semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013...

Untuk memperoleh hasil data kerja keras belajar siswa yaitu dengan menggunakan angket kerja keras belajar, sedangkan untuk memperoleh hasil data prestasi belajar

Data hasil peningkatan kerja keras diperoleh dari angket kerja keras dan data peningkatan prestasi belajar siswa diperoleh dari tes evaluasi yang keduanya diberikan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode discovery strategy dapat meningkatkan kerja keras dan prestasi belajar IPA materi bagian tubuh tumbuhan pada