• Tidak ada hasil yang ditemukan

Refisia Caturasa Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Refisia Caturasa Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

http://statistikapendidikan.com Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 1

S

S

e

e

k

k

i

i

l

l

a

a

s

s

T

T

e

e

n

n

t

t

a

a

n

n

g

g

P

P

e

e

n

n

g

g

u

u

k

k

u

u

r

r

a

a

n

n

G

G

e

e

j

j

a

a

l

l

a

a

P

P

u

u

s

s

a

a

t

t

(

(

M

M

e

e

a

a

n

n

,

,

M

M

e

e

d

d

i

i

a

a

n

n

,

,

M

M

o

o

d

d

u

u

s

s

,

,

K

K

u

u

a

a

r

r

t

t

a

a

l

l

)

)

Refisia Caturasa

Refisia@gmail.com http://penulis.com

Abstrak/Ringkasan

Artikel ini akan menjelaskan perihal pokok bahasan mengenai. Pengukuran Gejala pusat, yang di dalam nya akan di jelaskan tentang nilai rata-rata, median, modus, kuartil dari data tunggal maupun data kelompok. Serta saya selaku penulis akan memberikan contoh pengerjaan soal, sehingga akan lebih mudah untuk di pahami.

Pendahuluan

Pengukuran gejala pusat merupakan suatu nilai yang dipandang representatif dapat memberikan gambaran secara umum mengenai keadaan nilai tersebut. Nilai rata-rata tersebut memiliki kecenderungan (tendensi) terletak di tengah-tengah atau pada pusat diantara data-data yang ada. Pengukuran gejala pusat terbagi menjadi mean, median, modus, dan kuartal.

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com

Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari StatistikaPendidikan.Com.

(2)

http://statistikapendidikan.com

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 2

Isi

PENGUKURAN GEJALA PUSAT

Pengertian

Ukuran Gejala Pusat disebut juga Ukuran Nilai Pusat disebut juga sebagai ukuran rata-rata (average), disebut juga ukuran tendensi pusat (measure of central tendency), disebut juga ukuran nilai pertengahan (measure of central value), disebut juga ukuran posisi pertengahan (measure of central position).

Yaitu suatu nilai yang dipandang representatif dapat memberikan gambaran secara umum mengenai keadaan nilai tersebut. Nilai rata-rata tersebut memiliki kecenderungan (tendensi) terletak di tengah-tengah atau pada pusat diantara data-data yang ada.

Macam-macam Ukuran Rata-rata dan Cara Penghitungannya

1. Rata-rata Hitung atau nilai Rata-rata atau Arithmetic Mean atau Mean

Nilai –nilai data kuantitatif atau dinyatakan dengan x1, x2...xn, apabila dalam kumpulan data itu terdapat n buah nilai, simbol n juga akan dipakai untuk menyatakan ukuran sampel, yakni banyak data yang diteliti dalam sampel dengan simbol N dan dipakai untuk menyatakan populasi, yakni banyak anggota terdapat dalam populasi.

Rata-rata atau lengkapnya rata-rata hitung, untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyak data.

- Cara Mencari Mean Data Tunggal

a.) Data Tunggal, yang seluruh skornya berfrekuensi satu . Rumusnya: Keterangan:

Me = Mean (Rata-rata)

Σ X = Jumlah dari skor-skor (nilai) yang ada N = Number of Cases (Banyaknya skor atau

nilai)

N X

(3)

http://statistikapendidikan.com

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 3

contoh soal:

Nilai statistik mahasiswa:

49, 54, 64, 66, 69, 74, 76, 78, 84, 87, 92 Jawab: Me = 49:54:64:66:69:74:76:78:84:87:92 11 = 79311 = 72, 1

b.) Data Tunggal, yang sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu. Rumusnya:

Keterangan:

Me = Mean (Rata-rata)

ΣfX = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor (nilai) dengan frekuensinya

N = Number of Cases (Banyaknya skor atau nilai)

Contoh:

Nilai Statistika dari 25 mahasiswa:

59, 79, 89, 84, 87, 99, 92, 78, 79, 69, 54, 59, 64, 89, 99, 79, 74, 89, 79, 76, 99, 49, 59, 79, 66 N fX Me

N X Me

(4)

http://statistikapendidikan.com

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 4

Jawab:

- Data terlebih dulu di urutkan dan di buat tabel frekuensi: No Nilai Statistika Frekuensi F*X 1. 49 1 49*1= 49 2. 54 1 54*1= 54 3. 59 3 59*3= 177 4. 64 1 64*1= 64 5. 66 1 66*1= 66 6. 69 1 69*1= 69 7. 74 1 74*1= 74 8. 76 1 76*1= 76 9. 78 1 78*1= 78 10. 79 5 79*5= 395 11. 84 1 84*1= 84 12. 87 1 87*1= 87 13. 89 3 89*3= 267 14. 92 1 92*1= 92 15. 99 3 99*3= 297 JUMLAH 25 1929 Me = 1929/ 25 = 77, 16

Jadi, Mean dari nilai statistika 25 mahasiswa adalah 77, 16

N fX

(5)

http://statistikapendidikan.com

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 5

c.) Cara Mencari Mean Untuk Data Kelompokan, Rumusnya:

Keterangan

Me = Mean (Rata-rata)

ΣfX = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint (Nilai Tengah) dari masing-masing interval

dengan dengan frekuensinya

N = Number of Cases (Banyaknya skor atau nilai)

Contoh soal:

Data sama seperti soal 1

Nilai Statistika dari 25 mahasiswa:

59, 79, 89, 84, 87, 99, 92, 78, 79, 69, 54, 59, 64, 89, 99, 79, 74, 89, 79, 76, 99, 49, 59, 79, 66 Jawab:

- Mengurutkan data yang telah di peroleh; No Nilai Statistika Frekuensi 1. 49 1 2. 54 1 3. 59 3 4. 64 1 5. 66 1 6. 69 1 7. 74 1 8. 76 1 9. 78 1 10. 79 5 11. 84 1 12. 87 1 N fX Me

(6)

http://statistikapendidikan.com Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 6 13. 89 3 14. 92 1 15. 99 3 JUMLAH 25

- Menghitung Range ( Nilai tertinggi- Nilai terendah) 99 – 49= 50

- Menghitung banyak kelas(K) (K= 1+ 3,3 log n) K= 1 + 3,3 (log 25)

= 1 + 3,3 (1,397) = 1 + 4,61

= 5,61 di bulatkan menjadi 6 - Menghitung panjang kelas (P) (𝑅𝐾)

= 5,6150

= 8,9 Menjadi 9

Tabel frekuensi distribusi data kelompok; No Nilai Statistika Frekuensi (F) Nilai tengah (Midpoint) F*Midpoint 1. 49 – 57 2 49:57 2 = 53 106 2. 58 – 66 5 58:66 2 = 62 310 3. 67 – 75 2 67:75 2 = 71 142 4. 76 – 84 8 76:84 2 = 80 640 5. 85 – 93 5 85:93 2 = 89 445 6. 94 - 102 3 94: 102 2 = 98 294 Jumlah 25 1937 N fX Me

(7)

http://statistikapendidikan.com

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 7

= 1937

25

= 77,48

Jadi, Mean atau nilai rata-rata dari 25 mahasiswa adalah 77,48

2. Modus atau Mode

Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi. Di gunakan modus di singkat Mo. Modus dapat di batasi dengan:

- Nilai variabel yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam distribusi (distribusi tunggal)

- Titik tengah interval kelas yang mempunyai freluensi tertinggi dalam distribusi (distribusi frekuensi)

Modus untuk data kualitatif ditentukan dengan cara menentukan penyebab dari suatu akibat, sedangkan untuk data kuantitatif adalah dengan jalan menentukan frekuensi terbanyak diantara data itu. Jadi modus adalah nilai, bukan frekuensi yang tertinggi .

Contoh : jika dalam distribusi tunggal terdapat sampel dengan nilai-nilai : 12 34 14 34 28 34 34 28 14

Modus dari data tersebut adalah : Mo = 34 Cara Mencari Modus

1) Mencari Modus Untuk Data Tunggal

• Dilihat dari Skor atau Nilai yang memiliki frekuensi paling banyak. Contoh soal:

No Nilai Statistika Frekuensi 1. 49 1 2. 54 1 3. 59 3 4. 64 1 5. 66 1 6. 69 1 7. 74 1

(8)

http://statistikapendidikan.com Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 8 8. 76 1 9. 78 1 10. 79 5 11. 84 1 12. 87 1 13. 89 3 14. 92 1 15. 99 3 JUMLAH 25

Jadi, Nilai modus pada data di atas adalah 79.

2) Mencari Modus Untuk Data Kelompokan

Keterangan: Mo = Modus

b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = Panjang kelas interval

b1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval

yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya

b2 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval

yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya Contoh soal: Tentukan Modusnya? Jawab: No Nilai Statistika Frekuensi (F) 1. 49 – 57 2 2. 58 – 66 5          2 1 1 b b b p b Mo

(9)

http://statistikapendidikan.com Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 9 3. 67 – 75 2 4. 76 – 84 8 5. 85 – 93 5 6. 94 - 102 3 Jumlah 25

b = (batas atas – 0,5) frekuensi terbanyak = 84 – 0,5= 83,5

P = 9 (di ambil dari contoh soal pada tabel kelompok di atas) b1 = 8 – 2= 6 b2 = 8 – 5 = 3 Mo = b + p (b1: b2 b1 ) = 84,5 + 9 (6: 3 6 ) = 84,5 + 9 69 = 84,5 + 6 = 89,5

Jadi, nilai modus pada data di atas adalah 89,5 3. Nilai Rata-rata Pertengahan atau Median

Median biasanya disimbolkan dengan lambang: Md, Mdn, Me, atau Mn. Median disebut juga dengan istilah nilai rata pertengahan, nilai rata-rata letak, nilai posisi tengah.

Yaitu suatu nilai atau angka yang membagi suatu distribusi data kedalam dua bagian yang sama besar. Atau nilai yang menunjukkan pertengahan dari suatu distribusi data. Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan nilainya. Kalau nilai median sama dengan maka 50 % dari data harga-harganya paling tinggi sama dengan Me sedangkan 50 % lagi paling rendah sama dengan Me.

         2 1 1 b b b p b Mo

(10)

http://statistikapendidikan.com

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 10

Jadi median dapat dibatasi sebagai suatu nilai yang membatasi 50% frekuensi distribusi bagian bawah dengan 50% frekuensi distribusi atas.

Cara mencari median; a.) Data tunggal

- Median untuk data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi satu dan berupa bilangan ganjil

Jadi banyaknya data ganjil, maka median Me, setelah data disusun menurut nilainya, merupakan data paling tengah.

Contoh : 4; 12 ; 5 ; 7 ; 8 ; 10 ; 10 ;

setelah disusun menurut nilainya menjadi : 4 ; 5 ; 7 ; 8 ; 10 ; 10 ; 12

Data paling tengah bernilai 8 jadi Me = 8

Jika datanya banyak menggunakan rumus : N = 2n + 1

- Median untuk data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi satu dan berupa bilangan genap

Untuk sampel berukuran genap. Setelah data disusun menurut urutan nilainya, mediannya diambil rata-rata Hitung dari dua data tengah.

Rumusnya : N = 2n, maka median terletak pada bilangan yang ke (n + (n+1))/2.

Contoh soal:

Nilai statistika dari 6 mahasiswa adalah; 49, 59, 69, 79, 89, 99,

Jawab: data tengahnya adalah 69, dan 79 , sehingga Me = 12 (69+79) = 74 jadi median nya adalah 74.

b.) Data Kelompok





f

F

n

p

b

Md

2

1

(11)

http://statistikapendidikan.com

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 11

Md = Median

b = Batas bawah, dimana median akan terletak n = banyak data/jumlah sampel

p = Panjang kelas interval

F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = Frekuensi Kelas Median

Contoh soal: No Nilai Statistika Frekuensi (F) Frekuensi komulatif atas 1. 49 – 57 2 2 2. 58 – 66 5 7 3. 67 – 75 2 9 4. 76 – 84 8 17 5. 85 – 93 5 22 6. 94 - 102 3 25 Jumlah 25 Jawab: 1 2𝑛 = 1

2 25 = 12,5 jadi median akan terletak pada interval

yang berada pada 12,5 . b = 76 – 0,5 = 75,5 p = 9 f = 8 F = 2+5+2 = 9             f F n p b Md 2 1

(12)

http://statistikapendidikan.com Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 12 Md = 75,5 + 9 ( 1 225;9 8 ) = 75,5 + 9 ( 12,5;98 ) = 75,5 + 9 (3,58 ) = 75,5 + 3,9375 = 79,43

Jadi, median dari data di atas adalah 79,43

4. Quartile

Quartile atau disebut juga kuartil, lebih dikenal dengan istilah Kuartal. Yaitu titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi kedalam empat bagian yang sama besar, yaitu masing-masing 14N. Sehingga akan ditemukan Quartile Pertama (Q1), Quartile Kedua (Q2), dan Quartile Ketiga (Q3).

Untuk menentukan nilai kwartil : - Susun data menurut urutan nilainya - Tentukan letak Quartile

- Tentukan nilai Quartile Cara menentukan Quartile

a.) Data tunggal Rumusnya:

Keterangan:

Qn = Quartile yang ke-n (1,2, atau 3)

b = Batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung Qn N = Number of Cases (banyak data atau sampel)

Fkb = Frekuensi kumulatif yg terletak di bawah skor atau interval yang

            i b n f fk N n b Q 4

(13)

http://statistikapendidikan.com

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 13

mengandung Qn

fi = Frekuensi dari skor atau interval yang mengandung Qn i = interval class atau kelas interval

Contoh soal: No Nilai Statistika (x) Frekuensi (F) Fk. Bawah 1. 49 1 25 2. 54 1 24 3. 59 3 23 4. 64 1 20 5. 66 1 19 6. 69 1 18 Q3 7. 74 1 17 8. 76 1 16 9. 78 1 15 Q2 10. 79 5 10 11. 84 1 9 12. 87 1 8 Q1 13. 89 3 5 14. 92 1 4 15. 99 3 1 JUMLAH 25 Jawab:

Q1 = ¼ N = ¼ 25 = 6,25 , terletak pada nilai 87 Q2 = ¼ N = 2/4 25 = 12,5

b = 87 – 0,5 = 86,5 b= 78 – 0,5 = 77,5 f i = 1 f i = 1

(14)

http://statistikapendidikan.com Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 14 Q1 = 86,5 + ( 1 4 25;8 1 ) Q2 = 77,5 + ( 2 4 25; 15 1 ) = 86,5 + (6,25 ;81 ) = 86, 5 + ( - 1,75) = 77,5 + ( 12,5 ; 151 ) = 77,5+(-2,5) = 86,5 – 1,75 = 77,5 – 2,5 = 84, 75 = 75 b.) Data Kelompok Rumusnya: Keterangan;

Qn= Quartile yang ke-n (1,2, atau 3)

b = Batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung Qn

p = Panjang kelas

N = Number of Cases (banyak data atau sampel)

fkb= Frekuensi kumulatif yg terletak di bawah skor atau interval yang

mengandung Qn

fi = Frekuensi dari skor atau interval yang mengandung Qn

i = interval class atau kelas interval Contoh soal: No Nilai Statistika Frekuensi (F) Frekuensi komulatif bawah 1. 49 – 57 2 25 2. 58 – 66 5 23 3. 67 – 75 2 18               i b n f fk N n b Q 4             i b n f fk N n p b Q 4

(15)

http://statistikapendidikan.com Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 15 4. 76 – 84 8 16 5. 85 – 93 5 8 6. 94 - 102 3 3 Jumlah 25

Q2 = 2/4 N = 2/4 x 25 = 12,5 (terletak pada skor 76-84). Sehingga b= 76-0,5 = 75,50; fi = 8; fkb= 16, dan p= 9. Jadi Q2 adalah sbb: Q2 = 75,5 + 9 ( 2 4 25; 16 8 ) = 75, 5 + 9 (12,5; 168 ) = 74, 5 + 9 (-3,5) = 74,5 – 31,5 = 43             i b n f fk N n p b Q 4

(16)

http://statistikapendidikan.com

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 16

Penutup

Demikian artikel singkat dari penulis megenai pokok bahasan pengukuran gejala pusat, kurang dan lebihnya mohon maaf. Penulis berharap semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis mengambil referensi dari berbagai sumber, baik internet maupun bahan ajar yang di berikan oleh BPk. Rahardjo yaitu dosen mata kuliah statistika penulis.

Referensi

- Modul berupa pdf

(17)

http://statistikapendidikan.com

Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 17

Biografi Penulis

Refisia Caturasa. Lahir di Indramayu, pada tanggal 31 Oktober 1994. Anak ke 3 dari 3 bersaudara. Telah Menyelesaikan pendidikan di;

- SD Sukamelang II pada tahun 2006, - SMPN 1Kroya pada tahun 2009,

- SMAN 1 Kandanghaur pada tahun 2012,

- dan sekarang sedang menempuh gelar S1 di Universitas Negeri Jakarta Jurusan P.IPS.

Gambar

Tabel frekuensi distribusi data kelompok;  No  Nilai  Statistika  Frekuensi (F)  Nilai tengah (Midpoint)  F*Midpoint  1

Referensi

Dokumen terkait

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.. Field guide for fishery purposes: The marine fishery resources

[r]

[r]

Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai tes siswa setelah tindakan dengan melakukan perkalian aljabar dengan menggunakan tabel adalah pada siklus 1 yaitu 31 pada siklus 2

[r]

 Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas

Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta. Perekonomian Indonesia Kajian

Tujuan para investor melakukan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan baik untuk masa saat ini maupun masa yang akan datang dengan mempertimbangkan