• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 KONSEP VISUAL IV 1.1 Warna - 13.13.0051 Tabita Novita Tandiono BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 KONSEP VISUAL IV 1.1 Warna - 13.13.0051 Tabita Novita Tandiono BAB IV"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

44

BAB IV

STRATEGI KREATIF

IV.1 KONSEP VISUAL

IV 1.1 Warna

Warna yang digunakan pada perancangan kampanye ini menggunakan 2 kategori warna yaitu warna pokok dan warna pendukung. Warna pokok yang digunakan terdiri dari 4 warna yaitu warna hijau tosca, biru pastel, krem pastel, coklat pastel.di pilih warna pastel karena sifat dari warna pasti yang lembut, enak dipandang, dan kalem sesuai denngan citra yangingin di sampaikan kepada target audiens. Ke 4 warna ini merupakan warna yang digunakan dengan proporsi dan paduan yangseimbang di setiap desain di berbagai media aplikasi sehingga menghasilkan citra yang hangat, lembut, ramah,sesuai dengan ciri-ciri target audiens yang di tuju.

Warna hijau pastel melambangkan originalitas, imajinasi, menenangkan, kesehatan. Warna krem pastel yang memberikan kesan hangat, sejuk, dan kelembutan. Sedangkan warna coklat pastel memberikan kesan yang aman, keyakinan, kenyamanan, dan elegan.

Sedangkan untuk warna pendukung dipilih dari turunan warna pokok yang digunakan pada berbagai media perancangan kampanye ini selain pada logo atau pada headline. Warna turunan yang dipilih yaitu warna yang lebih cerah sehingga memberikan kesan yang semangat dan enak dipandang sesuai dengan citra yang ditampilkan.

IV.1.2 Tipografi

Menggunakan Font San Serif

Tipografi yang digunakan dalam perancangan kampanye ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu tipografi pokok dan tipografi pendukung. Tipografi pokok menggunakan font Impact yang termasuk dalam kategori font serif, di pilih karena sifat font serif yang mudah terbaca, tegas sesuai dengan target audiens dan SES yang dituju.

(2)

45

kesan yang modern jika dikombinasikan dengan font utama. Di pakai pada segala media selain pada media logo.

IV.1.3 Elemen

Elemen - elemen yang digunakan pada perancangan kampanye ini menggunakan elemen yang berhubungan dengan makanan, media dalam makan direstoran, perlengkapan makan, dll, supaya target jelas terhadap maksud dan tujuan dari kampanye generasi santap bersih ini.

IV.1.4 Logo Utama

Logo yang digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan perancangan kampanye generasi santap bersih. Logo ini terdiri dari logogram dan logotype.

IV.1.4.1.1 Logogram

Logogram Generasi Santap Bersih merupakan kesatuan 3 elemen bentuk yang merupakan penyederhanaan media makan. Piring dirangkai sehingga membentuk arti lingkaran yang memberikan santap makanan penuh harapan sampai bersih.

Pada logogram ada penjabaran pada masing-masing stilasi:

1.Satu piring yaitu Bentuk lingkaran yang mempunyai makna dan kesan yang hangat, keselarasan. Selain itu menyimbolkan kesatuan gan garis melengkung yang menunjukan gerakan.

2. Sendok dan garpu yang merupakan bentuk penyederhanaan dari huruf I menunjukkan bahwa sendok garpu mengandung banyak harapan untuk menyadarkan masyarakat merupakan media dalam makan hingga habis.

IV.1.4.1.2 Logotype

Logotype diletakan Font yang digunakan pada logotype “SANTAP BERSIH” yaitu jenis Serif Impact supaya kesan tegas, jelas, dan mudah terbaca, sedangkan pada “Generasi” yaitu jenis Egyptian LeckerliOne supaya kesan pribadi, akrab, dan personal mengarah pada generasi muda saat ini.

(3)

46

Warna yang digunakan pada logogram yaitu 4 warna pokok yang melambangkan kelembutan, kehangatan, semangat, dan ceria anak muda masa kini. Sedangkan warna yang digunakan pada logotype pada kata generasi menggunakan warna coklat pastel agar memiliki kesatuan dengan logogram.

IV.2 KONSEP VERBAL

IV. 2.1 Konsep Dasar Kampanye

Perancangan kampanye Generasi Santap Bersih ini dibagi menjadi 5 tahap strategi promosi yaitu AISAS dengan media utama yaitu Website. Pada tahap ini diberikan berbagai strategi yang tersebar di berbagai media aplikasi yang digunakan sesuai dengan konsep yang sudah dirancang dengan memperhatikan kriteria target audiens yang dituju. Pada visualisasi desain menggunakan flat design yang dibuat sedemikian agar dapat menyentuh perasaan bagi yang melihatnya. Dalam prakteknya kampanye ini membutuhkan waktu sekitar 3 bulan sehingga target dapat benar-benar memahami dan mengerti arti dan tujuan yang berbeda dengan tentunya mempunyai berbagai desain yang berbeda pula sehingga menarik dan tidak terlepas dari konsep yang telah dibuat.

Di dalam kampanye ini terdapat lomba photo challenge, apabila mereka dapat menghabiskan makanannya ketika mereka makan di resto yang tercantum akan mendapatkan merchandise menarik dan voucher secara gratis berjumlah terbatas agar kesan dan pesan dari kampanye tetap teringat oleh para generasi muda dan dapat disebarluaskan kepada generasi muda lain yang masih minim wawasan.

Pada tahap sesudahnya diadakan juga lomba upload foto yang berguna untuk menggugah minat target audiens dan menyebarluaskan informasi tentang kampanye generasi santap bersih.

IV. 2.2 Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan pada kampanye ini menggunakan bahasa indonesia yang modern santai asik dan mudah dimengerti sesuai dengan target audiens yang dituju dan bahasa yang digunakan bahasa yang mengajak dan menyentuh hati supaya mudah ditangkap (afeksi) oleh target audiens.

(4)

47

IV.3 Visualisasi Desain

IV. 3.1 Graphic Standard Manual

IV. 3.1.1 Logo

Gambar 4.1 Logo

1. Nilai Visual Logo

Logogram terdiri dari kesatuan 3 elemen bentuk yang merupakan

penyederhanaan bentuk piring, sendok dan garpu yang dirangkai sehingga membentuk arti Santap Bersih dengan penuh harapan mereka dapat makan sampai bersih.

Pada logogram ada penjabaran pada masing-masing stilasi: - piring yaitu merupakan simbol media dalam tempat makanan.

- sendok garpu yang merupakan simbol di dalam menyantap makanan.

- bentuk lingkaran yang mempunyai makna dan kesan yang hangat, Selain itu menyimbolkan kesatuan.

(5)

48

Gambar 4.2 Warna Logo “Generasi Santap Bersih”

Dalam pemilihan warna penulis memilih warna tersebut karena berbicara tentang makan sampai habis, warna yang dipilih warna yang hangat bersahabat dan lembut.

3. Jenis Tipografi

Impact

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Gambar 4.3 Font Utama

Font utama yang dipilih penulis dalam pengaplikasikan media kampanye yaitu font jenis sans serif karena sifat dari font sans serif yang modern, efisien, mudah terbaca, dan santai serta sifat dari jenis sans serif yang pribadi akrab dan personal sesuai dengan target audiens dan SES yang dituju. Font ini digunakan pada logotype.

(6)

49

Cartoon marker

a B C D e F G H I J k L m n o P Q r S t U V W X Y Z

a B C D e F G H I J k L m n o P Q r S t U V W X Y Z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Gambar 4.4 Font Pendukung

Jenis font yang dipilih oleh penulis sebagai font pendukung yaitu jenis font script karena tidak jauh berbeda dengan font utama dengan bentuk yang lebih tak teratur, tidak terlalu dominan jika dikombinasikan dengan font utama. Di pakai pada segala media selain pada logo.

IV. 3.1.1.1 Black and White

Gambar 4.5 Logo dalam Hitam Putih

IV. 3.1.1.2 Grayscale

(7)

50

IV. 3.1.1.3 Grid

Gambar 4.7 Grid Logo

IV. 3.1.1.4 Aplikasi Benar & Salah

Dalam mengaplikasikan logo ke media tidak diperbolehkan logo di tarik ke kanan atau kekiri maupun logo di tarik ke atas maupun ke bawah sehingga ukuran logo tidak berarturan.

Gambar 4.8 Aturan Logo 1

Dalam mengaplikasikan logo juga tidak diperbolehkan mengubah warna logo sesuka hati sehingga menjadi berubah warna yang tidak sesuai dan tidak boleh merubah arah menjadi miring ke kanan atau ke kiri.

(8)

51

Gambar 4.10 Aturan Logo 3

Logo yang benar memiliki warna yang sudah ditetapkan dan tidak merubah posisi logogram maupun logotype sehingga logo tetap memiliki ukuran yang proporsional.

IV. 3.1.1.5 Minimum Clear Area

Gambar 4.11 Minimum Clear Area

Ukuran terkecil logo adalah 3 x 25 cm dan tidak diperbolehkan lebih kecil lagi ukurannya karena akan sulit

(9)

52

Gambar 4.12 Tote Bag

Tas totebag merupakan merchandise dalam satu paket yang akan dibagikan dalam tahap action kepada generasi muda yang mengikuti photo challenge yang sudah diadakan.

Gambar 4.13 Tumbler

Tumbler merupakan merchandise dalam satu paket yang akan dibagikan dalam tahap action kepada generasi muda yang mengikuti photo challenge yang sudah diadakan. Sebagi hadiah gift karena sudah ikut berpartisipasi.

IV. 3.1.3 Voucher

Gambar 4.14 Voucher Diskon

IV. 3.1.4 Photo Template

(10)

53

IV. 3..2 Media Utama

Website

Gambar 4.16 Tampilan Website 1

Media utama yang digunakan pada kampanye ini adalah website yang semua orang pasti mengetahui dan dapat diakses pada mobile android , ios, dan pada windows sesuai oleh target sasaran. Website ini termasuk dalam tahap AISAS dibagian action. Website sebagai media yang memudahkan target sasaran yang dituju yaitu para generasi muda sehingga tidak kebingungan serta dapat mengoperasikan action untuk upload foto template dan menjelajah mengetahui berbagai hal informasi unggulan yang memudahkan keperluan para generasi muda. Dan di website ini dapat menggunakan photo template yang tersedia sebagai bentuk partisipasi dalam kampanye sosial mendukung makan habis dan sebagai salah satu bentuk untuk menyadarkan satu dengan yang lain.

Tahap 1 : Tahap awal diberikan informasi maksud dan tujuan dari kampanye ini dilakukan. dengan mengikuti langkah untuk bergabung sebagai bentuk partisipasi mengikuti kampanye sosial makan habis.

Gambar 4.17 Tampilan Website 2

(11)

54

Gambar 4.18 Tampilan Website 3

Gambar 4.19 Tampilan Website 4

Tahap 3 : Setelah proses bergabung selesai pengguna akan dihadapkan beberapa pilihan photo template yang dapat memilih satu satu template kemudian

pilih juga foto diri yang mengikuti partisipasi tersebut kemudian klik upload dan tersedia beberapa pilihan media sosial sehingga dapat diupload sesuai kebutuhan

media sosial yang sudah tersedia. Jangan lupa sertakan caption menarik tentang yang berhubungan dengan menyisakan makanan maupun positifnya makan habis.

IV. 3.3 Media Pendukung

IV. 3.3.1 Video

Gambar 4.20 Desain Tampilan Video

(12)

55

IV. 3.3.2 Poster Interest

Gambar 4.21 Poster 1

Poster yang dibuat termasuk dalam tahap interest dan akan disebarkan ke media sosial seperti instagram, line, dan facebook. Pada poster pertama menampilkan visual seorang laki-laki yang cemberut karena cintanya di tolak si perempuan karena makan tidak habis. Dan si perempuan berwajah sombong yang berbicara bahwa minta maaf karena ia lebih menyukai laki-laki yang kalau makan habis, bukan tidak habis.

Gambar 4.22 Poster 2

(13)

56

Seperti instagram, line, dan facebook. Dalam poster tersebut menampilkan visual seorang perempuan yang menyukai laki-laki karena makan nya habis dan romantis karena dapat memberinya sesuatu berupa bunga. Poster tersebut ingin berkata kepada target audiens bahwa pemborosan uang dalam membeli makanan juga tidak baik, lebih baik di tabung untuk dapat membelikan sesuatu untuk pasangannya. Karena akan semakin membuat suasana semakin romantis.Tetapi perempuannya menunjukkan ternyata ia makan tidak habis, tetapi dengan melihat laki-laki tersbut ia menjadi sadar bahwa makan habis dapat membawa nilai positif serta uang yang dikeluarkan tidak menjadi boros.

IV. 3.3.2 Tahap Search

Gambar 4.23 Join Line

(14)

57

IV. 3.3.2 Tahap Action

Gambar 4.25 Poster Action

IV. 3.3.2 TahapShare

Gambar

Gambar 4.1 Logo
Gambar 4.3 Font Utama
Gambar 4.5 Logo dalam Hitam Putih
Gambar 4.9 Aturan Logo 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video pembelajaran dan mengetahui pemanfaatan media video pada pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Ganjuran3. Jenis penelitian

Pada bab III, penulis memaparkan pembahasan rumusan masalah yang diangkat dalam skripsi ini, yaitu tentang menganalisis rangkaian listrik menggunakan analisis loop

 Pelaksanaan kegiatan pengelolaan ketatausahan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kebijakan perencanaan, pelaksanaan dan hasil rencana

Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non tes.Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi belajar yang diberikan, pada setiap akhir siklus.Setiap siklus

Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa didalam sensor SHT11 sudah terdapat modul pengkondisian sinyal yang berupa ADC sehingga output dari SHT11 sudah berupa data

Dalam tahap ini, siswa bersama kelompoknya memutuskan tentang strategi penyelesaian yang tepat dalam penyelesaian permasalahannya, kemudian menerapkannya sampai memperoleh

Quality Function Deployment (QFD) adalah metodologi yang digunakan pada proses perancangan dan pengembangan produk dengan menerjemahkan keinginan konsumen ke dalam

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah kemampuan pemahaman konsep IPA berpengaruh