121 BAB 4
PERANCANGAN MICROSITE E-MARKETING
Di dalam bab sebelumnya telah dibahas berbagai macam hal mengenai analisis kebutuhan, kondisi pasar dan analisis SWOT beserta uraian strategi dan tujuan yang akan ditetapkan untuk dapat meningkatkan nilai pemasaran pada produk Lipton Flavoured Tea. Pada bab ini pembahasan akan difokuskan pada perancangan microsite yang fitur dan kontennya mengacu pada hasil analisis kebutuhan produk yang telah dibahas sebelumnya pada bab 3 dimana pada pembahasan di subbab 4.1 akan dijelaskan mengenai analisa fitur yang didapatkan dari keseluruhan analisa yang telah dilakukan yang akan dilanjutkan dengan pembuatan taktik untuk mendukung aplikasi microsite yang akan dibangun.
Dave Chaffey menjelaskan bahwa objective atau tujuan yang ditetapkan akan digunakan sebagai visi umum yang harus dicapai dengan pembentukan strategi. Strategi disini mencakup langkah-langkah umum yang akan diambil untuk mencapai tujuan perusahaan.
Strategi tidak hanya meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan microsite, tetapi juga berkaitan dengan aspek-aspek pemasaran secara umum seperti perbaikan pelayanan, segmentasi pasar dan sebagainya. Namun pada bab ini hanya akan dibahas penyusunan strategi yang mempengaruhi proses e-marketing. Pembahasan mengenai penyusunan strategi dilakukan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya sesuai dengan kerangka SOSTAC® yang menjelaskan bahwa objective atau tujuan yang telah ditetapkan akan digunakan sebagai visi umum yang harus dicapai dengan pembentukan strategi, taktik dan action yang spesifik
122
4.1 Analisis Fitur
Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya, ditemukan masalah diantaranya adalah kurang kuatnya unsur penegasan dari Lipton terhadap produk Lipton Flavoured Tea yang sebenarnya memiliki cukup banyak kelebihan dan keunikan yang bisa dijadikan sebagai Unique Selling Proposition (USP) dari produk Lipton yang ada. Penyampaian komunikasi pesan untuk produk Lipton Flavoured Tea hanya diwakili oleh satu macam visual dengan latar belakang gambar kumpulan strawberry dalam jumlah yang cukup banyak disertai seorang model perempuan. Hal tersebut cukup membuat khalayak yang melihat iklan di TV, microsite ataupun iklan pada media cetak menjadi bingung karena kurang jelasnya informasi yang diberikan oleh Lipton mengenai produk Flavoured Tea yang sebenarnya memiliki lima varian rasa lainnya selain strawberry seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Dengan melihat hal tersebut, pemilihan produk Lipton Flavoured Tea untuk dijadikan sebuah microsite dapat dijadikan sebuah pilihan yang tepat karena adanya peluang untuk memaksimalkan proses e-marketing dengan mengandalkan kualitas dan image dari brand Lipton yang merupakan brand global untuk produk teh, namun masih memiliki awareness yang masih sangat kurang di pasar Indonesia.
Dari analisis kebutuhan yang ada, diperoleh fitur-fitur yang diperlukan untuk menunjang proses E-Marketing pada produk Lipton Flavoured Tea. Fitur-fitur tersebut antara lain fitur Share Your Day yang menampilkan fitur berbagi pesan oleh pengunjung microsite dengan menggunakan social media. Fitur kedua yaitu Activitea dimana pengunjung microsite dapat melihat serta mencari informasi mengenai berbagai event dan juga promosi yang sedang diadakan oleh Lipton. Ketiga, ada fitur Our Teas yang berisi tentang informasi detail mengenai produk Lipton Flavoured Tea yang terdiri dari enam rasa. Fitur selanjutnya yaitu Tea Time, yang menyediakan informasi mengenai fungsi dari setiap rasa Lipton dan juga informasi waktu yang tepat untuk mengkonsumsi teh tersebut. Fitur kelima adalah Location yang menunjukkan dimana saja pengunjung dapat memperoleh produk Lipton Flavoured Tea yang tersedia di toko (hypermarket, supermarket, minimarket) dan juga ataupun café yang bekerja sama dengan Lipton sebagai mitra bisnis yang posisinya dapat dilihat langsung pada peta lewat aplikasi google map. Fitur keenam adalah Lipton Business menginformasikan kepada pengunjung yang memiliki usaha/bisnis café restoran dan sejenisnya untuk dapat bekerja sama dengan Lipton. Fitur ketujuh adalah Send a Gift dimana pada halaman ini pengunjung yang tertarik untuk membeli satu paket Lipton Flavoured Tea secara online dapat langsung memesan melalui microsite ini.
123 Berikut ini akan disajikan tabel yang berisikan faktor analisis, yang dimana fitur yang ada telah disesuaikan dengan beberapa analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya seperti analisis STP, SWOT, 4P.
Tabel 4.1 Penurunan Hasil Analisis ke dalam fitur dalam pembangunan microsite
Faktor Analisis UsulanSolusi
Faktor Hasil Fitur Detail
4P - Promotion STP-Segmentation STP-Targeting STP- Positioning Opportunities a.Pengenalan produk melalui campaign-campaign kreatif dan mengandung nilai-nilai positif untuk semua pelanggan
b. Penempatan produk sebagai teh celup yang bermanfaat banyak dan positif dalam hal kesehatan
c.Pemanfaatan social media sebagai sarana pengiklanan produk baru d. Tidak sedikit
masyarakat sekarang yang tertarik akan aktifitas-aktifitas baik berupa iklan, campaign, dan quiz yang
berhubungan dengan sebuah produk
Share Your Day a.Pengunjung
Microsite akan diajak untuk membagi pesan positif menggunakan Twitter b.Pengunjung hanya membuat tweet dengan hashtag #positivitea dan mengajak orang lain sebanyak-banyaknya untuk me-retweet agar bisa mendapatkan peluang memenangkan hadiah
c.Tweet yang masuk akan dipilih admin agar tidak mengandung sara, lalu ditampilkan di digital billboard d.Tujuannya adalah untuk membangun sebuah aktivitas didalam Social Media Lipton 4P – Promotion Strength Weakness Opportunities
a.Tidak sedikit masyarakat sekarang yang tertarik akan aktifitas-aktifitas baik berupa iklan, campaign, dan quiz yang berhubungan dengan sebuah produk
b. Masih kurangnya awareness masyarakat akan keberadaan Lipton Flavoured Tea
ActiviTea a.Laman ini berisikan semua aktifitas yang dilakukan campaign Lipton Flavoured Tea
b.Berisikan mulai dari event, quiz dan video yang berhubungan dengan campaign yang sedang berjalan c.Tujuannya untuk
memberikan informasi mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan dan
124
melihat iklan resmi dari Lipton Flavoured Tea Indonesia Strength Weakness Opportunity 4P-Promotion 4P-Product
a.Para pengkonsumsi teh saat ini sangat
memperhatikan rasa dan waktu yang tepat untuk menikmati teh
b. Banyaknya varian rasa dari Lipton
Flavoured Tea c.Mayoritas khalayak
hanya mengetahui beberapa varian rasa dari Lipton Flavoured Tea
Our Flavoured Teas a.Pengunjung bisa melihat informasi detail mengenai produk Lipton Flavoured Tea yang terdiri dari 6 rasa dengan tampilan dari masing-masing rasa yang memiliki personalisasi visualisasi yang berbeda-beda. b.Tujuannya untuk memberikan
informasi yang jelas bahwa Lipton memiliki teh celup 6 varian rasa, bukan hanya Lipton Ice Tea yang selama ini lebih banyak diketahui oleh khalayak STP-Segmentation STP-Positioning Strength Opportunities
a.Para pengkonsumsi teh saat ini sangat
memperhatikan rasa dan waktu yang tepat untuk menikmati teh
Tea time a.Memberikan
informasi mengenai fungsi dari setiap rasa Lipton dan juga informasi waktu yang tepat mengkonsumsi teh tersebut b.Berisikan tips-tips mengkonsumsi Flavoured Tea Lipton yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang tepat.
125 4P – Place STP-Targeting Weakness a.Kebanyakan khalayak umum kurang mengetahui produk Lipton didistribusikan selain di supermarket dan hypermarket Location a.Menunjukkan dimana saja pengunjung dapat memperoleh produk Lipton Flavoured Tea b.Terdapat keterangan nama Minimarket, Supermarket, Hypermarket dll di sekitar Jakarta c.Juga terdapat nama
café atau restoran yang menyediakan produk Lipton dan bekerjasama secara resmi. STP-Segmentation 4P – Promotion Threats a.Keinginan memasarkan produk yang sesuai dengan target customer b. Saat ini Lipton
harus menyaingi produk teh yang lain, dimana diantaranya sudah menjadi market leader di Indonesia.
Lipton Business a.Menginformasikan kepada pengunjung yang memiliki usaha/bisnis café restoran dan sejenisnya untuk bekerja sama dengan Lipton
b.Mengajak para pengusaha café atau restoran yang mempunyai segmentasi pasar yang sama dengan Lipton Flavoured Tea untuk mencapai win-win solution 4P – Promotion 4P-Price Weakness STP-Targeting a.Masih kurangnya awareness masyarakat akan keberadaan Lipton Flavoured Tea
b. Penempatan produk sebagai teh celup yang bermanfaat banyak dan positif dalam hal kesehatan
Send a Gift a.Pada laman ini pengunjung yang tertarik untuk membeli Lipton secara online dapat langsung memesan melalui website ini. b.Penjualannya berupa
paket untuk diberikan kerabat dekat untuk dijadikan hadiah.
126
4.2 Penetapan Taktik yang dapat digunakan untuk mencapai strategi E-Marketing Metode pembentukan taktik “RACE” merupakan sebuah akronim atau singkatan kata yang terdiri atas Reach, Act and Convert, Engage (untuk lebih jelasnya silahkan melihat bagan atau gambar 2.5 pada Bab 2-Landasan Teori). Bila aktivitas dalam semua tahap itu bisa dilakukan secara maksimal, maka akan makin mudah bagi perusahaan dalam meraih pelanggan atau customer. Berikut akan diuraikan penjelasan mengenai gambaran pelaksanaan aktivitas RACE pada brand Lipton Flavoured Tea di masa kini beserta usulan taktik untuk memaksimalkan aktivitas RACE pada brand Lipton Flavoured Tea di masa depan.
a. Reach merupakan langkah pertama yang harus dilalui perusahaan dalam upaya memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai keberadaan suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat disebut berhasil dalam tahap ini, bila banyak orang yang tadinya belum tahu dan belum pernah mendengar mengenai suatu perusahaan, akhirnya bisa mengenali identitas perusahaan tersebut, seperti logo perusahaan, nama perusahaan, serta mengetahui brand dan jenis produk yang dijual perusahaan. Reach ini bisa juga disebut sebagai penggunaan berbagai media baik offline maupun online yang ditujukan untuk membangun awareness mengenai keberadaan situs atau microsite suatu perusahaan.
Jika dikaitkan dengan upaya brand Lipton Flavoured Tea dalam melakukan aktivitas reach, upaya yang dilakukan brand Lipton Flavoured Tea telah cukup maksimal. Terbukti dari banyaknya backlink di microsite lain yang menuju ke domain microsite brand Lipton Flavoured Tea, seperti dari review pelanggan maupun wartawan yang bisa dicari dengan keyword tertentu di search engine. Contoh keyword yang bisa digunakan untuk mencari review mengenai brand Lipton Flavoured Tea antara lain: “brand Lipton Flavoured Tea Jakarta”, “Brand Lipton Flavoured Tea Jakarta”, “brand Lipton Flavoured Tea Senayan Jakarta” (karena nama asli perusahaan tidak boleh ditampilkan dalam skripsi ini, maka contoh di atas bukanlah contoh sebenarnya).
Sayangnya, berbagai review mengenai brand Lipton Flavoured Tea yang tersebar begitu luas di berbagai situs, jejaring sosial dan blog, belum mampu mengangkat link yang menuju langsung ke domain microsite utama brand Lipton Flavoured Tea ke halaman satu search engine. Hal ini membuktikan bahwa brand Lipton Flavoured Tea masih belum melakukan kegiatan Search Engine Optimization (SEO) dengan baik. Jika dilihat dari prinsip SEO dimana makin banyak backlink yang dimiliki akan makin tinggi page rank microsite dalam Search Engine Result Page (SERP), yang terjadi pada brand Lipton Flavoured Tea justru sebaliknya. Hal
127 seperti di atas bisa terjadi karena brand Lipton Flavoured Tea memang belum mempunyai microsite yang sesungguhnya, dimana walaupun sudah mempunyai domain tetap, brand Lipton Flavoured Tea belum mempunyai microsite karena belum ada developer yang bisa membuatkannya. Oleh karena itu sebagai pengganti untuk mengisi hosting yang kosong, digunakan semacam online brochure yang hanya memuatinformasi nomor telepon brand Lipton Flavoured Tea yang bisa dihubungi, tanpa informasi alamat, jam operasional, tanpa mencantumkan link twitter dari Brand Lipton Flavoured Tea dan tanpa daftar menu atau informasi harga menu yang disediakan.
Hal seperti ini tentunya akan memicu customer yang telah mengunjungi microsite tersebut, untuk langsung pergi dari microsite perusahaan dan menyebabkan tingkat bounce rate atau drop off menjadi tinggi. Hal ini kemudian akan menyebabkan page rank microsite menjadi rendah dalam hasil pencarian di search engine. Analisis mengenai tingkat bounce rate bisa dilakukan menggunakan Google Analytic. Karena belum adanya microsite, customer jadi harus mencari dan membaca sendiri satu-persatu review di berbagai microsite dari customer lain dan wartawan yang sudah pernah berkunjung ke sana. Hal ini tentu akan sangat melelahkan, apalagi data yang disajikan dalam masing-masing review termasuk sangat minim, tanpa profil umum perusahaan, tanpa data menu yang lengkap, dan tanpa daftar harga menu yang dijual di sana. Hal ini akan mematikan rasa ingin tahu calon customer dan tentunya akan mematikan rasa ingin berkunjung ke brand Lipton Flavoured Tea. Terutama bila yang mereka baca adalah review negatif mengenai brand Lipton Flavoured Tea.
Berhubung nama asli brand Lipton Flavoured Tea ternyata juga dimiliki oleh banyak badan usaha lain di dunia, baik yang berjenis maupun yang bukan berjenis , ranking brand Lipton Flavoured Tea di beberapa search engine akan semakin kalah jauh karena terlempar oleh informasi mengenai perusahaan lain yang mempunyai nama sama. Jadi, jangan pernah berharap bisa menemukan microsite utama brand Lipton Flavoured Tea di halaman satu, dua, tiga atau di halaman selanjutnya di search engine jika Anda mencari dengan menggunakan keywords “brand Lipton Flavoured Tea”, “brand Lipton Flavoured Tea Bar”, atau “brand Lipton Flavoured Tea ” saja. Dengan menggunakan keywords “brand Lipton Flavoured Tea”, “brand Lipton Flavoured Tea Bar”, atau “brand Lipton Flavoured Tea ” aja, review mengenai Brand Lipton Flavoured Tea di Jakarta yang tersebar luas di berbagai situs pun masih kalah ranking nya di search engine dengan
128
microsite utama dan review dari dan badan usaha lain di dunia yang mempunyai nama sama.
Bila Anda pernah mendapat brosur saat berkunjung langsung ke brand Lipton Flavoured Tea, atau pernah membaca majalah-majalah yang memuat informasi mengenai brand Lipton Flavoured Tea, Anda bisa langsung menemukan link twitter dan link microsite utama dari brand Lipton Flavoured Tea yang dicantumkan di sana. Sayang penggunaan media offline dalam penyebaran link twitter dan link microsite juga sangat terbatas, sehingga penyebarannya tidak terlalu luas. Untuk metode pemasangan iklan seperti pay per click, pemasangan online banner di berbagai microsite atau metode online advertising lain tidak pernah digunakan sama sekali oleh brand Lipton Flavoured Tea. brand Lipton Flavoured Tea benar-benar bergantung dari promosi gratis secara word of mouth yang dilakukan secara sukarela oleh customer dan wartawan. brand Lipton Flavoured Tea juga tidak pernah melakukan affiliate and partner marketing apapun dengan pihak lain karena keinginannya untuk mandiri dan tidak tergantung dengan pihak lain. Hal ini membuat penyebaran informasi mengenai brand Lipton Flavoured Tea semakin terbatas.
Hal yang bisa diperbaiki di masa depan oleh brand Lipton Flavoured Tea ketika brand Lipton Flavoured Tea sudah memiliki microsite adalah dengan memaksimalkan kegiatan Search Engine Optimization baik secara offsite maupun onsite. Secara offsite bisa dilakukan dengan menyebar link microsite utama brand Lipton Flavoured Tea di berbagai microsite, social bookmark, directory atau blog seperti yang telah dilakukan selama ini.
Penyebaran link juga bisa lebih diperluas lagi dengan menggunakan jasa iklan baris baik yang gratis ataupun berbayar. Selain itu sosialisasi link twitter brand Lipton Flavoured Tea juga perlu lebih dimaksimalkan lagi bersamaan dengan penyebaran link microsite utama brand Lipton Flavoured Tea. Secara onsite juga perlu dilakukan Search Engine Optimization, dengan penyederhanaan link URL microsite menjadi Search Engine Friendly. Ubah Browser Page Title nya menjadi Welcome to brand Lipton Flavoured Tea supaya lebih menarik bila dilihat oleh target customer. Buat Meta Description dengan deskripsi yang berisi keterangan singkat mengenai brand Lipton Flavoured Tea, dan isi Meta Keywords hanya dengan keyword yang mampu memperkuat posisi brand Lipton Flavoured Tea di search engine. Dan monitor terus tingkat page rank dari microsite brand Lipton Flavoured Tea dengan menggunakan Google Web Master Tools, yang juga bisa
129 dipakai untuk melacak keyword mana yang bisa digunakan untuk memperkuat posisi di search engine.
Praktik mengenai Search Engine Optimization ini akan dipraktekkan dalam aplikasi microsite yang akan dibuat. Penjelasan mengenai hasil dari Search Engine Optimization yang dilakukan pada aplikasi microsite yang dibuat akan dibahas pada bahasan mengenai testing dan review.
b. Act merupakan langkah kedua yang harus dilakukan setelah upaya Reach sudah berhasil dioptimalkan. Pada langkah kedua ini, upaya yang harus dilakukan adalah mencoba untuk memikat dan menarik minat audience yang mengunjungi atau mengakses microsite Anda, untuk menjelajahi satu-persatu halaman microsite dan membaca semua isi konten yang terdapat dalam microsite tersebut. Cegah semua kemungkinan yang dapat membuat audience menekan tombol close sebelum ia membaca semua isi konten yang ada di halaman microsite perusahaan.
Untuk microsite asli dari brand Lipton Flavoured Tea sekarang ini, tentunya langkah Act ini belum dilakukan dengan baik, mengingat microsite nya yang masih berupa brosur tanpa adanya fitur interaktif dan konten yang bermutu. Oleh karena itu, untuk di masa depan bisa dilakukan perbaikan dengan menerapkan Landing Page Optimization, Home Page Optimization, serta perbaikan isi dari konten-konten yang disediakan di microsite, dimana harus dikemas menjadi lebih menarik, eye catching, dan memuat informasi-informasi yang lengkap dan benar-benar dibutuhkan oleh audience.
Untuk melakukan Landing Page Optimization, buatlah Landing Page yang menarik namun ringkas, berisi ringkasan dari keseluruhan tujuan marketing perusahaan, seperti daftar produk atau jasa yang dijual perusahaan, kelebihan atau keunggulan dari produk atau jasa yang disediakan, disertai benefit apa yang akan diperoleh jika pelanggan menggunakan produk atau jasa perusahaan. Boleh disertai dengan video promosi ataupun diawali dengan flash intro yang menarik, tapi harus tetap relevan dengan pesan marketing utama yang ingin disampaikan kepada pelanggan. Sebaiknya jangan “memaksa” pelanggan melihat flash intro, apalagi jika flash intro tersebut membuat Landing Page berat untuk diakses. Yang paling penting dalam sebuah Landing Page adalah isi informasinya dan kecepatan aksesnya, bukan bagus atau tidaknya animasi. Jika perusahaan menganggap Landing Page milik perusahaan sudah bagus karena memiliki animasi atau flash intro menarik, belum tentu orang yang berkunjung akan berpendapat sama, terutama bagi mereka yang
130
setelah sepuluh detik menunggu tidak melihat apa-apa selain timeout connection dikarenakan kecepatan akses internet mereka yang terbatas. Jelas sekali, grafik yang diperkirakan akan sangat berkesan di hati pelanggan, justru mengusir mereka bahkan sebelum mereka mencoba mengenali keseluruhan isi microsite perusahaan. Jika memang perusahaan sangat menginginkan adanya flash intro atau animasi pendahuluan sebelum pelanggan bisa masuk ke dalam microsite, sebaiknya hindari penggunaan grafik yang terlalu berat, karena bisa membuat audience menekan tombol close sebelum sempat melihat isi dari microsite perusahaan. Kalaupun memang ingin membuat audience terkesan dengan grafik yang menarik, perusahaan bisa meletakkan link “skip animation” sehingga bagi audience yang mempunyai koneksi yang lemah tetap bisa melihat isi microsite tanpa terpaksa harus menunggu animasi pendahuluan selesai diputar.
Untuk melakukan Home Page Optimization, buatlah Home Page semenarik mungkin dan selengkap mungkin, dimana sebuah Home page harus memuat keseluruhan informasi penting mengenai . Seperti jam operasional, alamat , seluruh contact yang bisa dihubungi secara singkat dan jelas, ringkasan promo-promo terbaru, membuat daftar produk yang merupakan produk-produk yang termasuk dalam best seller, dan lain sebagainya yang bisa membantu audience untuk mengenali lebih dekat Page milik perusahaan sudah bagus karena memiliki animasi atau flash intro menarik, belum tentu orang yang berkunjung akan berpendapat sama, terutama bagi mereka yang setelah sepuluh detik menunggu tidak melihat apa-apa selain timeout connection dikarenakan kecepatan akses internet mereka yang terbatas. Jelas sekali, grafik yang diperkirakan akan sangat berkesan di hati pelanggan, justru mengusir mereka bahkan sebelum mereka mencoba mengenali keseluruhan isi microsite perusahaan.
Jika memang perusahaan sangat menginginkan adanya flash intranimasi pendahuluan sebelum pelanggan bisa masuk ke dalam microsite, sebaiknya hindari penggunaan grafik yang terlalu berat, karena bisamembuat audience menekan tombol close sebelum sempat melihat isi dari microsite perusahaan. Kalaupun memang ingin membuat audience terkesan dengan grafik yang menarik, perusahaan bisa meletakkan link “skip animation” sehingga bagi audience yang mempunyai koneksi yang lemah tetap bisa melihat isi microsite tanpa terpaksa harus menunggu animasi pendahuluan selesai diputar.
Untuk melakukan Home Page Optimization, buatlah Home Page semenarik mungkin dan selengkap mungkin, dimana sebuah Home page harus
131 memuatkeseluruhan informasi penting mengenai . Seperti jam operasional, alamat , seluruh contact yang bisa dihubungi secara singkat dan jelas, ringkasan promo-promo terbaru, membuat daftar produk yang merupakan produk-produk yang termasuk dalam best seller, dan lain sebagainya yang bisa membantu audience untuk mengenali lebih dekat Product Page Conversion. Praktik mengenai taktik pelaksanaan Landing Page Optimization, Home Page Optimization dan pengisian konten yang bermutu, serta pengukuran menggunakan Google Analytic pada aplikasi microsite yang akan dibuat, akan dijelaskan pada pembahasan testing dan review.
c. Convertion merupakan tahapan ketiga yang harus dilakukan dalam pelaksanaan taktik e-marketing. Convertion adalah tahap dimana perusahaan berusaha untuk memikat dan mempengaruhi audience yang sudah berhasil masuk ke microsite perusahaan agar mau menjalin hubungan, berinteraksi dan melakukan transaksi komersial dengan perusahaan. Keberhasilan dari kegiatan convertion ini bisa diukur dengan mengukur jumlah fans di social media dan jumlah penjualan yang bisa dicapai oleh perusahaan baik melalui jalur online maupun offline yang dilakukan oleh pelanggan yang baru pertama kali membeli atau biasa disebut juga sebagai Convertion Rates. Hal ini bisa dicari tahu juga dengan meneliti apakah ada peningkatan dalam pendapatan dan margin yang diperoleh perusahaan.
Jadi, bila nantinya aplikasi microsite benar-benar akan diterapkan di perusahaan, untuk mengukur keberhasilan dalam aktivitas Convertion, brand Lipton Flavoured Tea bisa mengukurnya dengan mengevaluasi berapa jumlah order pastry atau cake yang terjadi via jalur online maupun offline, berapa jumlah permintaan untuk reservasi baik melalui telepon maupun melalui fitur reservasi online, adakah peningkatan dalam jumlah pengunjung dan jumlah penjualan per harinya di , adakah peningkatan jumlah fans di twitter, adakah peningkatan dalam penerimaaan jumlah review atau rate dari customer yang sudah pernah membeli, dan adakah peningkatan jumlah member account di microsite yang telah diluncurkan.
Untuk meningkatkan Convertion Rates Optimization, pihak perusahaan harus proaktif dalam mencari tahu dan berusaha memenuhi kebutuhan dari para konsumennya. Buatlah mini polling di halaman microsite perusahaan, untuk mencari tahu apakah customer sudah menyukai fitur yang disajikan di microsite , atau apakah produk yang sangat disukai oleh konsumen, dan lain sebagainya. Mini polling sangat berguna untuk mencari tahu kekurangan atau kelebihan microsite yang sudah diluncurkan seperti mengenai fitur mana yang disuka dan mana yang
132
tidak, mini polling ini juga bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menanyakan apakah kualitas service dan produk yang dijual perusahaan sudah memuaskan konsumen atau belum.
Lagipula, dilihat dari bentuk pertanyaannya yang sederhana dan sedikit, lalu ditempatkan di samping kanan atau samping kiri microsite, customer tidak akan merasa terganggu untuk mengisi sekedar satu atau dua pertanyaan secara sukarela bila ia mau, dibandingkan bila customer terus disodorkan pertanyaan pop up untuk mengisi Questionnaire yang pertanyaannya banyak dan panjang. Dengan menggunakan mini polling, pengunjung bisa melihat pertanyaan yang ditanyakan, dan dia sendiri yang memutuskan mau mengisi atau tidak, tanpa harus terganggu dengan pop up yang muncul setiap kali ia mengunjungi microsite tersebut.
Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada tahap keempat dari RACE, yaitu Engage. Usahakan microsite perusahaan terlihat kredibel dan bisa diandalkan dengan melakukan testing secara berkala terhadap fungsi fitur dari microsite tersebut, apakah bisa berjalan semua atau tidak. Jika ada masalah pada fitur dalam microsite tersebut, segera perbaiki, karena bila tidak akan berpengaruh pada image perusahaan yang bisa dianggap tidak kredibel oleh konsumen. Tonjolkan testimonial dan review pelanggan yang positif, sehingga bisa menarik perhatian dan minat pengunjung lain yang belum pernah mencoba menggunakan produk atau jasa perusahaan. Tapi, bukan berarti testimonial dan komentar negatif yang membangun disembunyikan, justru komentar negatif yang membangun itu harus di respons secara baik dan benar, dengan menunjukkan itikad baik untuk mau memperbaiki kualitas. Dengan cara tersebut, konsumen pun akan merasa senang, karena keluhannya didengarkan dan ditanggapi secara serius oleh perusahaan, pengunjung lain yang belum pernah bertransaksi dengan perusahaan pun, akhirnya bisa memandang perusahaan sebagai perusahaan yang jujur dan mau bekerja keras dalam memperbaiki pelayanan dan kualitas produk.
Sebenarnya, langkah Act yang sudah dilakukan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tahap Convertion. Jika dari segi desain, isi atau konten dari halaman microsite perusahaan tidak ada yang menarik, terutama pada landing page dan Home page, kemungkinan besar audience yang mengunjungi microsite tidak akan tertarik untuk menjelajahi isi microsite lebih dalam lagi. Apalagi jika microsite yang dituju terlalu berat sampai tidak bisa terbuka, atau susunan kontennya terlihat berantakan dan fiturnya banyak yang tidak berfungsi dengan baik. Hal ini tentunya akan menyebabkan audience menganggap microsite tersebut tidak terpercaya dan
133 tidak profesional, yang akhirnya menyebabkan audience enggan dan ragu untuk menggunakan jasa atau produk perusahaan. Sehingga, komponen penting dari tahapan Act, seperti pembuatan desain microsite yang rapi dan menarik, performa microsite yang cepat, tidak berat untuk diakses, error free (semua fitur berfungsi dengan baik) dan atraktif (banyak fitur pendukung seperti customer service online ataupun forum diskusi), serta navigasi yang mudah, tidak terlalu banyak menu yang bercabang-cabang dan membingungkan, penempatan konten di tempat yang tepat (contoh: untuk testimonial jangan ditempatkan di tempat yang tersembunyi, karena testimonial bisa dijadikan alat yang sangat ampuh untuk menarik perhatian pelanggan), dengan menampilkan logo yang terpercaya dan professional dilengkapi dengan slogan yang khas dan mudah diingat, dapat mempengaruhi kemudahan proses convertion, oleh karena itu langkah Act harus dilakukan sebaik mungkin, agar langkah convertion menjadi lebih mudah dilakukan.
134
Tabel 4.2 Ringkasan Taktik e-Marketing menggunakan Kerangka Race Reach :
Melalui microsite yang akan dibuat, Divisi Lipton pada PT. Unilever Indonesia berusaha untuk memfokuskan penjualan produk Lipton Flavoured Tea dengan menjangkau dan menarik pengunjung yang sebelumnya sudah loyal terhadap produk Lipton maupun pengunjung baru dengan menyebarkan informasi mengenai link microsite e-marketing melalui media Online maupun Offline.
Online :
Melalui Search Engine Optimization (secara Offsite maupun Onsite)
Offsite :
- Menyebarkan link ke berbagai media digital (blog, social media, social bookmark, newsportal,dll) yang memiliki profil target audience yang relevan sesuai dengan target market dari produk Lipton Flavoured Tea.
- Melakukan Promosi melalui media digital berbayar seperti memasang iklan pada SITTI (sitti.co.id), Facebook Ad, Google AdWords/AdSense dengan metode Pay Per Click atau Pay Per Impressions.
- Menggunakan brand ambassador ataupun blogger yang mempunyai pengaruh di dalam social media untuk dijadikan sebagai buzzer/sneezer yang merupakan orang-orang yang memiliki pengaruh dan kemampuan untuk menyebarkan pesan mengenai produk Lipton Flavoured Tea kepada follower-follower nya. Onsite :
- Mengubah link dalam microsite menjadi search engine friendly.
- Menambahkan atau memasukkan kata-kata yang berkaitan dengan produk Lipton Flavoured Tea berupa Meta Description dan Meta Keyword secara
- lengkap untuk dapat menaikkan performa pada pemeringkatan microsite di search engine.
Offline :
Menyebarkan informasi mengenai link dari microsite lewat media offline seperti penggunaan papan iklan (billboard), Print Ad, Ambience serta TV Commercial yang mayoritas dari semuanya masih berupa media konvensional.
Terakhir, untuk mengukur performa pelaksanaan Search Engine Optimization dengan menggunakan Google Web Master Tools atau dengan mengukurnya via free online microsite analysis tools, seperti www.seoscores.com dan software SEOQuake,
135 dengan menggunakan Google Analytic.
Act :
Mencegah audience sebagai pengunjung baru dari microsite perusahaan, keluar dari microsite sebelum menjelajahi seluruh isi web.
Home Page Optimization
- Membuat Home Pages yang menarik, simple, dan sesuai dengan karakteristik Lipton, serta dapat memberi ringkasan dari keseluruhan tujuan marketing perusahaan.
Interactive Feature
- Membuat sebuah fitur interaktif lewat pilihan menu “Share Your Day”, dimana pengunjung web dapat saling berbagi pesan positif yang mereka sampaikan langsung lewat account twitter mereka.
Memperbaiki mutu dari desain, navigasi, da nisi (konten) dari microsite perusahaan setelah perusahaan meluncurkan microsite dan memperoleh feedback dari customer.
- Memperbaiki desain yang sesuai dengan tema, karakteristik serta tone & manner dari Liptn sebagai brand teh yang sudah dikenal secara global. - Membuat navigasi yang mudah dipelajari, tidak banyak cabang yang
membingungkan.
- Membuat isi (konten) microsite semenarik mungkin dan bermutu, serta selalu up to date.
- Menyediakan semua fitur yang dibutuhkan oleh audience dan memastikan semua fitur yang ada dalam microsite berfungsi dengan baik.
- Memastikan microsite memiliki performa yang cepat untuk dibuka dan dijelajahi setiap fitur-fiturnya pada saat diakses.
- Memastikan desain dari keseluruhan microsite terlihat konsisten.
Terakhir, memeriksa keberhasilan kegiatan Act dengan menggunakan Google Analytics seperti dengan mengukur Pages per Visit, Bounce Rates, Visitors Flows, jumlah Returning Visit, jumlah Average Time on Site
Convertion :
Meningkatkan Convertion Rates (Convertion Rates Optimization) dengan cara :
- Menampilkan testimonial dan review produk di tempat yang mudah dilihat audience (contoh : di banner utama pada halaman Home)
- Membuat Tagline, Headline dan konten yang dapat menguraikan penjelasan secara umum dari keseluruhan produk Lipton Flavoured Tea yang tidak hanya berisi mengenai perintah, tetapi dengan kata-kata atau kalimat persuasif yang dapat menyentuh sehingga bisa mengajak audience untuk membeli produk yang ditawarkan.
136
social proof, konsistensi dan komitmen serta scarcity.
- Mengukur keberhasilan kegiatan convertion dengan mengukur jumlah order yang terjadi dari customer baru yang belum pernah membeli produk perusahaan sebelumnya, mengukur jumlah penambahan member di microsite atau jumlah penambahan like dan followers di account social media Lipton Indonesia. - Membuat menu Location supaya pengunjung dapat dengan mudah mencari
lokasi toko maupun /café yang bekerja sama dengan Lipton melalui program Lipton Business.
Engage :
Tidak hanya dengan melakukan program Customer Relationship Management yang sudah berjalan, tapi Lipton Flavoured Tea juga melakukan Customer Relationship Marketing untuk meningkatkan brand loyalty.Hal ini dilakukan dengan cara :
- Mengadakan kuis interaktif dengan hadiah-hadiah yang menarik yang dapat menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung microsite.
- Memaksimalkan penggunaan social media, khususnya twitter sebagai media komunikasi digital yang memungkinkan adanya interaksi secara langsung antara pihak perusahaan (Lipton Flavoured Tea) dengan konsumennya yang bisa menambahkan value bagi konsumen yang menjadi follower dari account tersebut.
- Menyediakan fitur Lipton Business Opportunity untuk kegiatan kerjasama B2B antara Lipton dengan perusahaan yang bergerak di bidang atau café.
- Menyediakan fitur Send a Gift yang menawarkan layanan pembelian satu paket Lipton Flavoured Tea yang terdiri dari enam rasa yang dapat dikirimkan sebagai hadiah untuk orang lain ataupun untuk digunakan sendiri.
- Menganalisis keberhasilan kegiatan Engage dengan mengukur jumlah fans yang aktif dalam twitter Lipton Indonesia, mengukur jumlah pengunjung web yang aktif mengunjungi microsite Lipton, seberapa banyak respon yang diperoleh pada social media Lipton Indonesia yang dapat dilihat misalnya melalui jumlah penambahan like pada facebook, penambahan jumlah follower ataupun jumlah retweet pada twitter, share dan kegiatan lainnya yang dapat menimbulkan banyak external link menuju microsite.
Dalam tahap ini, yang perlu diingat adalah jika tingkat engagement dari pelanggan terhadap brand Lipton berada pada level yang tinggi, itu adalah hasil dari adanya kualitas produk dan pelayanan dasar yang baik dari perusahaan. Sehingga semenarik apapun fitur yang disediakan di dalam microsite tidak akan berpengaruh bila tidak didukung dengan tingkat kualitas dan bentuk pelayanan yang tidak memadai dari produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, dengan adanya fitur engage di dalam microsite, jangan dijadikan sebagai satu-satunya factor penentu untuk menciptakan customer yang lyal, tetapi jadikan fitur di dalam microsite sebagai alat pendukung yang bisa membantu dalam meningkatkan kualitas dari pelanggan yang loyal kepada brand Lipton di Indonesia.
137
4.3 Rancangan Site Structure Diagram (Blueprint) dari Aplikasi Microsite Lipton Flavoured Tea
138
139
140
141 4.4 Rancangan Wireframes dari Aplikasi Microsite Lipton Flavoured Tea
142
143
144
145
Gambar 4.9 Wireframe fitur Share pesan ke Facebook, Twitter dan Path pada menu Share Your Day
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
Gambar 4.25 Wireframe Halaman Tea Time untuk Waktu Siang Hari
162
163
164
165
166
167
168
169
170
Gambar 4.34 Wireframe Fitur Use My Current Location (by /café ) pada Halaman Location
171
Gambar 4.35 Wireframe Search with Current Address (by /café ) pada Halaman Location
172
Gambar 4.36 Wireframe Fitur Use My Current Location (by store ) pada Halaman Location
173
Gambar 4.37 Wireframe Search with Current Address (by store ) pada Halaman Location
174
175
176
177
178
Gambar 4.42 Wireframe Halaman registrasi form untuk opsi bisnis individual pada menu Lipton Business
179
Gambar 4.43 Wireframe Halaman registrasi form untuk opsi Company Business pada menu Lipton Business
180
Gambar 4.44 Wireframe Halaman finalisasi pendaftaran pada proses registrasi Lipton Business
181
182
183
184
185
186
187
189
Gambar 4.52 Wireframe Halaman Transfer pada fitur Send a Gift
190
191
4.5 Rancangan Jadwal Kerja dari Aplikasi Microsite Lipton Flavoured Tea
Software yang akan digunakan developer dalam membangun aplikasi microsite e-marketing brand Lipton Flavoured Tea antara lain adalah Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop untuk pembuatan desain yang sesuai dengan tema yang diangkat oleh brand Lipton Flavoured Tea, misalnya untuk pembuatan desain logo dan background dari aplikasi microsite. Software utama lain yang juga dibutuhkan oleh pihak developer adalah Adobe Dreamweaver untuk kegiatan coding. Selain itu developer juga menggunakan bantuan software XAMPP sebagai server local yang dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi microsite di localhost (personal computer), yang tentunya dapat mempermudah dan mempercepat proses pengembangan microsite dibandingkan bila harus mengembangkannya langsung di server yang sebenarnya. Terakhir, developer menggunakan bantuan software File Transfer Protocol (FTP) Filezilla, untuk mengupload secara cepat keseluruhan file microsite yang telah selesai dikembangkan di localhost ke server hosting.
Untuk masalah pembelian domain dan hosting, brand Lipton Flavoured Tea sebenarnya sudah melakukan pembelian domain dan hosting dari awal pembukaan . Hanya saja belum ada developer yang dapat membuatkan microsite untuk brand Lipton Flavoured Tea sehingga domain dan hosting milik brand Lipton Flavoured Tea sampai saat ini masih kosong dan tidak terpakai. Namun, pada periode testing akan dilakukan pembelian domain dan hosting secara acak hanya untuk melakukan demo secara offline mengenai fungsi aplikasi microsite yang telah dibuat, dimana domain dan hosting ini sama sekali tidak mewakili brand Lipton Flavoured Tea yang sebenarnya. Berhubung pada aplikasi microsite yang telah dibuat fungsi administrasi atau pengelolaan reservasi harus berada di aplikasi yang terpisah dari microsite utama, maka brand Lipton Flavoured Tea harus membeli satu domain dan hosting tambahan yang bisa digunakan untuk melakukan fungsi pengelolaan atau administrasi reservasi secara online, dimana nama domain nya bisa disesuaikan dengan kehendak dari pihak brand Lipton Flavoured Tea sendiri.
192
Berikut adalah simulasi perhitungan biaya pengembangan aplikasi microsite untuk brand Lipton Flavoured Tea, jika menggunakan domain dan hosting yang disebutkan di atas:
a. Biaya pembelian Domain:
- Domain utama: myteabooster.com Rp.88.500/tahun sesuai dengan harga yang ada pada situs iixmedia.com
b. Biaya pembelian Host:
- Hosting utama: liptonflavoured.coid.in Rp. 300.000,00/tahun Dengan fasilitas berupa:
kapasitas space 1 GB, kapasitas Bandwidth 10 GB, kapasitas email dan FTP unlimited,
disertai fasilitas standard seperti cpanel file manager, autobackup harian, dan fitur lain yang memungkinkan untuk dapat mendukung kinerja situssitus yang memerlukan performa tinggi. Kapasitas space, bandwidth, email dan FTP yang besar, mutlak diperlukan karena besar ukuran aplikasi microsite yang dibuat ternyata bisa mencapai sekitar 250 MB. Jika memakai host dengan fasilitas biasa, maka akan mengakibatkan microsite menjadi sangat berat untuk diakses. Oleh karena itu, apabila nantinya brand Lipton Flavoured Tea bersedia untuk menggunakan aplikasi microsite pada skripsi ini, hosting asli milik brand Lipton Flavoured Tea setidaknya harus mempunyai kapasitas space melebihi 250 MB dan kapasitas bandwidth lebih dari 2GB, sehingga aplikasi microsite bisa berjalan dengan baik bila nantinya akan resmi diluncurkan. Untuk harga hosting dengan server Host Gator yang kapasitas space nya 500 GB dan kapasitas bandwidth nya 5GB, harganya sekitar Rp. 200.000,00 per tahun.
---+ Total: Rp. 388.500,00 Jumlah orang yang bekerja dalam kegiatan pembangunan aplikasi microsite untuk brand Lipton Flavoured Tea ini adalah sebanyak 3 orang. Dimana satu orang bertindak sebagai
193 analis, satu orang lagi bertindak sebagai developer atau programmer dan satu orang lagi bertindak sebagai tester.
Tabel 4.2 Perencanaan Pembangunan Microsite Lipton Flavoured Tea
Kegiatan pembangunan Aplikasi Website dimulai sejak Bulan Februari 2013 dan berakhir pada Bulan Juni 2013. Berikut penjelasan dari aktivitas pembangunan website yang tertera pada Gannt Chart di atas:
1. Pengumpulan data dilakukan selama dua minggu. Kegiatan yang dilakukan saat pengumpulan data terdiri dari Survey ke perusahaan, wawancardengan perwakilan perusahaan dan melakukan penyebaran Questionnaire. Surve dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk perancanga website e-marketing, seperti data mengenai produk, profil perusahaan, serta elakukan pengamatan terhadap lingkungan perusahaan dan data lain yang dapat menunjang kebutuhan untuk melakukan pemasaran secara online. Sedangkan kegiatan wawancara dilakukan untuk menganalisis permasalahan-permasalahan marketing yang dialami perusahaan saat ini. Untuk penyebaran questionnaire, dilakukan untuk memperoleh daftar kriteria yang dibutuhkan untuk pembuatan website sesuai dengan kebutuhan customer.
194
2. Kegiatan analisis dilakukan selama empat minggu setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka akan dilakukan analisis kebutuhan website e-marketing dengan menggunakan metode perencanaan SOSTAC® . Dimana pada kegiatan analisis meliputi tiga tahap awal dalam SOSTAC® yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan user terhadap website e-marketing yang akan dibangun. Tiga tahap tersebut meliputi Situation Analysis, pembentukan Objectives dan penetapan Strategy umum untuk pencapaian Objectives. 3. Kegiatan Design dilakukan selama tiga minggu. Setelah analisis dilakukan,
hasil dari analisis yang telah diperoleh digunakan untuk merancang website e-marketing. Dalam kegiatan Design bagian kerangka perencanaan SOSTAC® ® yang digunakan adalah perumusan pembentukan Tactic. Perumusan Tactic yang telah ditetapkan akan digunakan untuk membuat rancangan struktur informasi website yang terdiri atas rancangan skema navigasi dan layout dari setiap halaman website (rancangan Site Structure Diagram dan rancangan Wireframes/interface).
4. Pada tahap coding pembuatan website e-marketing akan dilakukan berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat pada kegiatan sebelumnya. Pembuatan program kira-kira akan memakan waktu sekitar 3 minggu.
5. Tahap testing dan review dilakukan setelah website selesai dibuat. Tahap ini diperlukan untuk mengecek apakah fitur yang dibuat pada website sudah berjalan dengan benar atau belum. Pada tahap ini, aplikasi Website belum diluncurkan ke host asli perusahaan dan masih di test pada hosting khusus untuk kegiatan testing atau bisa juga dilakukan pada localhost. Tahap ini dilakukan selama 2 minggu.
6. Tahap Implementasi dan Evaluasi Akhir akan dilakukan selama 2 minggu. Implementasi dilakukan dengan cara melakukan upload website ke hosting asli milik perusahaan. Setelah website berhasil di upload, akan dilakukan pengujian ulang terhadap fungsionalitas dari fitur pada website dalam lingkungan sebenarnya (internet). Selain itu, pada tahap ini juga mulai akan dilakukan pelaksanaan strategi dan taktik e-marketing yang telah direncanakan. Keberhasilan dari pelaksanaan strategi dan taktik e-marketing akan di evaluasi menggunakan Google Analytic dan Tools lainnya yang
195 bisa digunakan untuk mengukur seberapa baik performa e-marketing perusahaan.
4.6 Screen Shot dari Hasil Pembangunan Aplikasi Microsite Perusahaan
Home
Gambar 4.55 Halaman Home
Pada halaman home (Gambar 4.55), terdapat berbagai macam fitur yang mendukung kegiatan E-Marketing, E-Commerce dan juga pendekatan kerjasama Business to Business dari Lipton Flavoured Tea. Halaman home yang menjadi tampilan dasar dari keseluruhan microsite dibagi dalam beberapa bagian untuk memperlihatkan menu navigasi yang terdiri dari menu navigasi utama yang terletak di sebelah kiri (side navigation menu) terdiri enam pilihan fitur utama yang yang terdiri dari pilihan fitur-fitur seperti Share Your Day, Activitea, Our Flavoured Teas, Tea Time, Location dan Lipton Business, lalu di bawahnya ada dua direct link untuk terhubung ke media sosial yang jika di klik masing-masing akan mengarahkan pengunjung microsite ke facebook dan twitter Lipton Indonesia. Di bagian bawah dari social media link terdapat fitur lainnya yaitu What’s Your Favourite Lipton Flavour ? yang memungkinkan pengunjung microsite untuk memilih pilihan enam rasa yang
196
terdapat pada Lipton Mug dimana dari setiap rasa diwakili oleh visualisasi yang berbeda-beda sesuai dengan karakter dari rasa Lipton tersebut yang jika dipilih akan mengubah visualisasi latar belakang background microsite sesuai dengan rasa yang dipilih, dapat dilihat pada gambar 4.56 – 4.61 . Kemudian di sebelah atas (header) terdapat tiga menu button yang terdiri dari tiga menu button yaitu Home, Send a Gift dan Lipton Business Opportunity dimana menu button Send a Gift jika dilakukan action akan diarahkan ke menu Send a Gift, sedangkan untuk menu button Lipton Business Opportunity jika dibuka memiliki isi yang sama dengan button Lipton Business yang berada di side navigation menu.
Berhubung halaman home merupakan landing page yang pertama kali dilihat oleh pengunjung microsite, maka isinya harus berupa ringkasan dari keseluruhan isi microsite. Oleh karena itu terdapat banner utama yang terletak di bagian content microsite yang juga menjadi point of interest yang terdiri dari tujuh slide (jumlah slide disesuaikan dengan konten yang ada) yang akan berganti secara otomatis setiap lima detik dan juga terdapat slide button untuk memilih konten lain yang terdapat pada home page sesuai dengan keinginan pengunjung dan terakhir ada tiga banner berukuran kecil dengan konten yang berbeda-beda yang terletak di bagian footer. Tujuan keseluruhan dari konten pada halaman home adalah untuk memberikan kesan pertama bagi khalayak saat mengakses microsite ini agar dapat memberikan kesan menarik dan memunculkan rasa penasaran untuk menjelajahi tiap konten yang ada.
197
Gambar 4.56 Halaman Home dengan Tampilan Background Apel
198
Gambar 4.58 Halaman Home dengan Tampilan Background Caramel
199
Gambar 4.60 Halaman Home dengan Tampilan Background Vanilla
200
Share Your Day
Share Your Day merupakan konsep untuk fitur interaktif menggunakan media sosial twitter di dalam microsite Lipton Flavoured Tea. Di Halaman ini, pengunjung microsite dapat berinteraksi langsung dengan Lipton dan juga khalayak lainnya dengan berbagi pengalaman positif serta meaningful yang dirasakan saat menjalani aktivitas sepanjang hari. Setiap pengahalaman yang menarik kemudian diteruskan untuk di publish pada Digital Billboard yang telah dipasang di titik-titik yang telah ditentukan sebagai media Out of Home (OOH). Saat sudah masuk ke dalam menu Share Your Day, pada Halaman pertama ketika fitur Share Your Day dibuka akan berisi Introduction (Gambar 4.62) yang memberikan informasi secara umum mengenai fitur ini berupa kalimat persuasif dengan Headline “Sekarang Waktunya Kamu Untuk Berbagi !!” lalu sub Headline “Share Your Day with My Tea Booster”. My Tea Booster pada sub Headline merupakan nama campaign yang akan dijalankan oleh Lipton Flavoured Tea untuk periode tahun 2014. Lalu ada informasi juga mengenai kesempatan memperoleh hadiah yaitu 8 Samsung Galaxy Note 2 yang akan diundi setiap minggunya. Lalu ada button login yang jika ditekan akan membawa pengunjung microsite untuk masuk ke halaman selanjutnya.
201 Halaman selanjutnya yaitu proses login (Gambar 4.63) dengan menggunakan username dan password twitter untuk melakukan otorisasi untuk dapat mengakses fitur ini. Setelah masuk pengunjung microsite dapat menuliskan pesan bertema positif sesuai dengan campaign positivitea dan My Tea Booster yang akan dijalankan Lipton dan untuk itulah maka dipilih penulisan pesan pada Headline “Apa Yang Membuatmu Semangat Hari Ini ?” yang disesuaikan dengan tema campaign (Gambar 4.64). Setelah menuliskan pesan yang akan dikirim, ada menu dropdown yang berisi hashtag untuk informasi mengenai rasa Lipton yang dipilih yang nantinya akan menjadi penutup pada pesan yang telah ditulis. Pemilihan penggunaan hashtag juga digunakan untuk optimalisasi Lipton pada Search Engine (Search Engine Optimization). Setelah mengirim pesannya, selanjutnya akan berlanjut ke Halaman selanjutnya yaitu “Real Time View” pada Digital Billboard yang menampilkan pesan twitter yang sudah dikirim sebelumnya di dalam digital billboard tersebut (Gambar 4.65). Lalu ada tombol share juga yang memungkinkan pengunjung microsite yang menggunakan fitur ini untuk melakukan share informasi mengenai gambar pesan twitter mereka yang terlihat di digital billboard yang di capture oleh kamera yang berada di depan digital billboard untuk kemudian dapat di share lewat facebook, twitter ataupun path. Setelah melakukan proses share tadi maka tahapan dalam menu Share Your Day telah selesai, yang ditutup dengan display di banner yang berisi ucapan terima kasih (Gambar 4.66). Tujuan dari adanya fitur ini adalah untuk membangun sebuah aktivitas di dalam Social Media Lipton.
202
Gambar 4.64 Fitur pengisian pesan untuk diposting ke twitter pada menu Share Your Day
203
Gambar 4.66 Tampilan Ucapan Terima Kasih Pada Menu Share Your Day Activitea
Gambar 4.67 Tampilan banner utama berisi informasi kegiatan yang dilakukan oleh Lipton pada menu Activitea
204
Gambar 4.68 Tampilan banner yang berisi video yang berisi informasi event yang akan diadakan (upcoming event)
Gambar 4.69 Tampilan Banner Yang Berisi Video Yang Berisi Kumpulan Video Iklan Lipton Baik Di TV Maupun Internet.
205 Halaman Activitea secara keseluruhan berisi tentang informasi mengenai event, quiz, dokumentasi iklan komersial Lipton ataupun program yang sedang dilakukan oleh Lipton Flavoured Tea maupun Lipton Indonesia yang terbagi dalam tiga bagian yaitu pada main banner berupa image, gambar statis yang berupa slide lalu di bagian bawahnya ada video yang terdiri dari upcoming event dan juga video iklan komersial Lipton yang dipublikasikan di TV ataupun di YouTube. Tujuannya untuk memberikan informasi mengenai kegiatan terbaru dan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada pengunjung dan juga untuk melihat iklan resmi dari Lipton Flavoured Tea Indonesia.
Our Flavoured Teas
Gambar 4.70 Halaman Introduction pada menu Our Flavoured Teas
Di halaman ini pengunjung dapat melihat informasi detail mengenai produk Lipton Flavoured Tea yang terdiri dari 6 rasa dengan tampilan dari masing-masing rasa yang memiliki personalisasi visual yang berbeda-beda. Di halaman awal (Gambar 4.70) dibuat sebuah Introduction yang dengan Headline “ Temukan Semangat Positif Anda di Dalam Rasa Secangkir Teh Lipton” dan body copy “Lipton kini hadir dengan enam varian rasa yang dapat menemani aktivitas positf anda sehari-hari. Pilih rasa Lipton Flavoured Tea yang sesuai
206
dengan karaktermu”. Setelah itu pengunjung microsite dapat memilih salah satu dari enam rasa yang tersedia dengan melakukan klik pada gambar kotak Lipton yang merupakan button untuk terhubung ke halaman detail setiap rasa. Di bagian sudut kanan bawah juga terdapat button next untuk melihat setiap rasa Lipton Flavoured Tea secara default sesuai urutan kotak yang terdapat pada halaman Introduction dari kiri ke kanan yang dimulai dengan rasa strawberry, vanilla, apel, caramel, chamomile dan peppermint. Di dalam setiap rasa, dibuat tagline dan juga keterangan tentang karakter untuk setiap rasa. Berikut ditampilkan keterangan tentang karakter dan tagline dari setiap rasa Lipton :
a. Lipton Strawberry Tea
Flavour Tagline : Sparkingly You
Flavour Character : Ekstrak buah strawberry yang memiliki keasaman dan rasa manis sekaligus membuat sensasi minum teh menjadi lebih beragam.
b. Lipton Vanilla Tea
Flavour Tagline : Victory Your Day
Flavour Character : Menumbuhkannya butuh perawatan yang intensif, maka vanilla adalah bahan rempah termahal kedua setelah Saffron. Rasanya yang lezat dan aroma lembutnya yang khas membuat vanilla digunakan secara massif pada produk makanan sampai parfum.
c. Lipton Apple Tea
Flavour Tagline : Astonish Your Day
Flavour Character : Rasa yang manis, asam dan segar pada Apel pastinya akan membuat rasa tehmu lebih menyenangkan
d. Lipton Caramel Tea
Flavour Tagline : Challenge Your Day
Flavour Character : Hasil dari pemanasan berbagai jenis gula membuat rasa manis caramel sulit dihilangkan dari memori pengindera kita. Biasa ditemukan sebagai campuran pada makanan penutup, kebayang dong enaknya minum teh rasa caramel!
e. Lipton Peppermint Tea
207 Flavour Character : Mint yang merupakan hasil dari campuran watermint dan spearmint. Aromanya yang khas membuatmu lebih semangat dan tetap terjaga.
f. Lipton Chamomile Tea
Flavour Tagline : Complete Your Day
Flavour Character : Madu dan Lemon sering menjadi pilihan untuk campuran teh chamomile. Aroma ekstrak chamomile yang lembut, pasti bisa bikin suasana harimu lebih relax
Semua informasi mengenai rasa Lipton Flavoured Tea yang disebutkan di atas ditutup dengan tulisan “Drink Lipton (Flavour Name) Tea, Drink Positive” untuk menegaskan campaign positivity yang akan dijalankan oleh Lipton Flavoured Tea di Indonesia. Adapun keseluruhan fitur our flavoured ini tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan detail kepada pengunjung mengenai produk Lipton Flavoured Tea yang terdiri dari enam rasa yang telah dibahas sebelumnya, bukan hanya Lipton Ice Tea yang selama ini lebih banyak diketahui oleh khalayak.
208
Gambar 4.71 Halaman informasi tentang Lipton Apple Tea pada fitur Our Flavoured Teas
Gambar 4.72 Halaman informasi tentang Lipton Strawberry Tea pada fitur Our Flavoured Teas
209
Gambar 4.73 Halaman informasi tentang Lipton Caramel Tea pada fitur Our Flavoured Teas
Gambar 4.74 Halaman informasi tentang Lipton Peppermint Tea pada fitur Our Flavoured Teas
210
Gambar 4.75 Halaman informasi tentang Lipton Vanilla Tea pada fitur Our Flavoured Teas
Gambar 4.76 Halaman informasi tentang Lipton Chamomile Tea pada fitur Our Flavoured Teas
211
Gambar 4.77 Halaman Introduction pada menu Tea Time
Pada halaman ini pengunjung dapat mendapatkan informasi mengenai fungsi dari setiap rasa Lipton dan juga informasi mengenai pada waktu kapan saja teh Lipton tersebut lebih tepat untuk dikonsumsi. Jadi pengunjung microsite dapat memilih Tea Drinking Option berdasarkan pilihan yaitu berdasarkan waktu atau rasa. Di awal ada halaman Introduction yang berisi Headline “Enam Rasa Lipton Siap Segarkan Harimu Setiap Saat” yang ingin menyampaikan pesan bahwa produk Lipton Flavoured Tea siap untuk menemani setiap aktivitas yang dilakukan pada setiap harinya bagi pengunjung microsite yang tertarik untuk menggunakan produk Lipton tersebut. Jika pengunjung memilih opsi Tea Drinking Option berdasarkan rasa, maka akan ditampilkan tampilan informasi mengenai rasa dan resep teh yang dipilih yang telah disesuaikan dengan waktu yang pemilihan teh dan resepnya telah direkomendasikan oleh Lipton,Begitu juga saat memilih Tea Drinking Option berdasarkan waktu, maka dari pilihan waktu yang dipilih akan muncul pilihan resep berdasarkan rasa yang telah direkomendasikan oleh Lipton sesuai dengan waktu yang dipilih sebelumnya. Adapun tujuan dari menu Tea Time ini adalah untuk mengajak pengunjung agar lebih tahu value dari sebuah proses meminum teh dengan tips-tips mengkonsumsi Flavoured Tea Lipton yang tepat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dilalui.
212
Gambar 4.78 Pemilihan Tea Drinking Option pada Menu Tea Time
213
Gambar 4.80 Halaman Fitur Tea Time dengan pilihan rasa apel
214
215
Gambar 4.83 Halaman Fitur Tea Time dengan pilihan rasa Peppermint
216
Gambar 4.85 Halaman Fitur Tea Time dengan pilihan rasa vanilla
217
Gambar 4.87 Halaman Fitur Tea Time dengan pilihan waktu pagi
218
219 Location
Gambar 4.90 Halaman Location dengan fitur pencarian /Café terdekat berdasarkan posisi pengunjung microsite saat itu
Menu Location menunjukkan dimana saja pengunjung dapat memperoleh produk Lipton Flavoured Tea dengan keterangan pencarian bisa berdasarkan store ( Minimarket, Supermarket, Hypermarket dll). Dan juga sebuah map yang terdapat keterangan restaurant/café mana saja yang sudah menggunakan produk Lipton sebagai partner yang sudah bekerja sama secara resmi melalui proses Lipton Business. Fitur yang terdapat pada menu ini adalah pencarian berdasarkan lokasi dengan menekan button “Use My Current Location” (Gambar 4.90 dan Gambar 4.92) dimana pengunjung microsite dapat mengetahui dimana lokasi terdekat untuk menemukan lokasi Lipton Restaurant/Café maupun store yang menjual produk Lipton. Dan fitur lainnya adalah quick find berdasarkan alamat yang dimasukkan oleh pengunjung microsite dimana pengunjung dapat mengetahui dimana lokasi terdekat untuk menemukan lokasi Lipton Restaurant/Café maupun store yang menjual produk Lipton berdasarkan alamat yang dimasukkan sebelumnya (Gambar 4.91 dan 4.93). Tujuan dari menu ini adalah untuk memberikan informasi kepada pengunjung mengenai lokasi dimana mereka dapat memperoleh Lipton Flavoured Tea.
220
Gambar 4.91 Halaman Location dengan fitur pencarian /Café terdekat dari alamat yang diinginkan oleh user.
221
Gambar 4.92 Halaman Location dengan fitur pencarian Store terdekat berdasarkan posisi pengunjung microsite saat itu.
222
Gambar 4.93 Halaman Location dengan fitur pencarian store terdekat dari alamat yang diinginkan oleh user.
223 Lipton Business
Gambar 4.94 Halaman Introduction pada menu Lipton Business
Halaman ini bertujuan untuk menginformasikan kepada pengunjung yang memiliki usaha/bisnis berupa Restoran, Café dan sejenisnya untuk bekerja sama dengan Lipton dengan berbagai benefit yang ditawarkan pihak Lipton untuk pengembangan bisnis yang baru dimulai ataupun yang sudah berjalan. Proses penyampaian informasi sampai dengan registrasi untuk program Lipton Business ini terdiri dari enam halaman yaitu :
Step 1 : Introduction
Halaman pembukaan yang berisi pesan pengantar dengan Headline “Lipton Business Opportunity” dan sub-Headline “Kembangkan potensi bisnis restoran/café Anda bersama kami. Pelajari penawaran ini lebih lanjut & jadilah bagian dari perusahaan mitra Lipton Indonesia serta dapatkan benefit istimewa lainnya dari Unilever.” Juga terdapat visualisasi background dimana terdapat seorang waitress yang café nya telah bekerja sama dengan Lipton Business. (Gambar 4.94)
224
Gambar 4.95 Halaman Informasi Benefit Summary dari fitur Lipton Business
Step 2 : Benefit Summary
Di halaman ini diperlihatkan tiga benefit yang dijadikan summary dari keseluruhan benefit yang ditawarkan. Sebagai contoh, benefit yang ditawarkan ada tiga poin yaitu :
a. Produk Lipton Flavoured Tea gratis selama 6 bulan.
b. Kerjasama pembuatan event yang diadakan oleh Lipton maupun Unilever Indonesia
c. Promosi Restaurant/Café Anda pada microsite dan social media Lipton setiap hari (Gambar 4.95)