• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Cara Menyusui Yang Benar Dan Masalah Dalam Pembarian ASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Cara Menyusui Yang Benar Dan Masalah Dalam Pembarian ASI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

 Makalah

 Makalah

Asuhan persalinan

Asuhan persalinan

““

Cara Menyusui yang Benar dan Masalah dalam Pembarian ASICara Menyusui yang Benar dan Masalah dalam Pembarian ASI

””

Dosen pengampuh : Dosen pengampuh : -- Rosida Hi. Saraha, S.STRosida Hi. Saraha, S.ST -- Sulima H. Gay, S. ST, M. KesSulima H. Gay, S. ST, M. Kes -- Sitti Hubaya Matjino, S.ST, M. KesSitti Hubaya Matjino, S.ST, M. Kes

Oleh : Oleh : Kelompok 9 dan 10 Kelompok 9 dan 10 Nama : Nama :

-- Rusmini Hi. AbuRusmini Hi. Abu

-- Darmawati Sero SeroDarmawati Sero Sero

-- Rafika RaufRafika Rauf

-- Rabiatul Adawiya PinangRabiatul Adawiya Pinang

-- Novita AlwanNovita Alwan

-- Siti Nuriska YusufSiti Nuriska Yusuf

-- Aksari DjamrudAksari Djamrud

-- Masni F. AdamMasni F. Adam

-- Saona HadiSaona Hadi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN

KESEHATAN TERNATE

KESEHATAN TERNATE

D-III KEBIDANAN

D-III KEBIDANAN

2016-2017

2016-2017

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabbarokattu Assalamualaikum warrahmatullahi wabbarokattu

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT.,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT., Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan kamiTuhan Semesta Alam yang telah memberikan kami rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menjalankan aktivitas sebagaimana biasanya. rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menjalankan aktivitas sebagaimana biasanya. Taklupa salawat serta salam kita junjungkan kepada baginda nabi tercinta yakni, nabi Muhammad Taklupa salawat serta salam kita junjungkan kepada baginda nabi tercinta yakni, nabi Muhammad SAW., beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang telah

SAW., beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang telah memperjuangkamemperjuangkan agama yang n agama yang di ridahidi ridahi Allah SWT., yakni agama Islam.

Allah SWT., yakni agama Islam.

Terima kasih kepada dosen mata kuliah ASUHAN KEBIDANA NIFAS DAN MENYUSUI (ASKEB Terima kasih kepada dosen mata kuliah ASUHAN KEBIDANA NIFAS DAN MENYUSUI (ASKEB 3) yani ibu Rosida Hi. Sara

3) yani ibu Rosida Hi. Saraha, S.ST, ibu ha, S.ST, ibu Sulima H. Gay, S. ST, M. Kes dan ibSulima H. Gay, S. ST, M. Kes dan ibu Sitti Hubaya Matu Sitti Hubaya Matjino,jino, S.ST, M. Kes, yang telah memberikan kami tugas kelompok

S.ST, M. Kes, yang telah memberikan kami tugas kelompok yang berjudul “Cara Menyusui yangyang berjudul “Cara Menyusui yang Benar dan Masalah

Benar dan Masalah dalam Pembarian ASI”dalam Pembarian ASI”. Dengan tugas ini kami bisa memperoleh tambahan ilmu.. Dengan tugas ini kami bisa memperoleh tambahan ilmu. Makalah ini d

Makalah ini dibuat dalam ibuat dalam rangka memperdalrangka memperdalam am pemahaman mapemahaman masalah transplantasi salah transplantasi yangyang sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapat

sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapatkan keamanan dalam membantu kan keamanan dalam membantu kita untukkita untuk selalu memantau keadaan anak balita dan

selalu memantau keadaan anak balita dan pemberi imunisasi campak untuk menghindaripemberi imunisasi campak untuk menghindari terjadinya penyakit campak di dalam masyarakat dan sekaligus

terjadinya penyakit campak di dalam masyarakat dan sekaligus melakukan apa yang menjadimelakukan apa yang menjadi tugas

tugas mahasiswa mahasiswa yang mengikyang mengikuti mata uti mata kuliah ikuliah ini.ni. Dalam

Dalam proses peproses pendalaman ndalaman materi materi ini, ini, tentunya tentunya kami kami akan akan berharap berharap mendapatkanmendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk

bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu kamimengucapkan rasa terima kasih yangitu kamimengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya yang dapat kami sampaikan.

sedalam-dalamnya yang dapat kami sampaikan.

Maklah ini di susun sesuai dengan kemampuan tim, insya Allah makah ini dapat di terima Maklah ini di susun sesuai dengan kemampuan tim, insya Allah makah ini dapat di terima dengan baik, dan dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

dengan baik, dan dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabbarokattu Wassalamualaikum warrahmatullahi wabbarokattu

Ternate, 04 Oktober 2016 Ternate, 04 Oktober 2016

Kelompok 9 dan 10 Kelompok 9 dan 10

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... 1... 1 DAFTAR

DAFTAR ISI ISI ... 2... 2 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.

1. Latar Latar belakang belakang ... 3... 3 2.

2. Rumusan Rumusan masalah masalah ... 3... 3 3.

3. Tujuan Tujuan ... 3... 3 BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI 1.

1. Pengertian Pengertian ASI ASI ... 4... 4 2.

2. Cara Menyusui Cara Menyusui yang Benar yang Benar ... ... 44 3.

3. Masalah Menyusui Pada IbuMasalah Menyusui Pada Ibu ... ... 88 4.

4. Masalah Menyusui Pada BayiMasalah Menyusui Pada Bayi ... ... 1414 5.

5. Ibu Menyusui Ibu Menyusui dengan Penyakit dengan Penyakit ... 17... 17 BAB III PENUTUP

BAB III PENUTUP 1.

1. Kesimpulan Kesimpulan ... ... 1919 2.

2. Saran Saran ... .. 1919 DAFTAR

(4)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.

1. Latar BelakangLatar Belakang

Pada pemberian ASI sering terdapat masalah, baik pada teknik pemberian ibu dan Pada pemberian ASI sering terdapat masalah, baik pada teknik pemberian ibu dan anatomi payudara ibu, serta kemampuan anak untuk

anatomi payudara ibu, serta kemampuan anak untuk menghisap dan anatomi orofaringealmenghisap dan anatomi orofaringeal anak. Seringkali ketidakcukupan jumlah susu sering dinilai

anak. Seringkali ketidakcukupan jumlah susu sering dinilai sebagai suatu masalah, sehinggasebagai suatu masalah, sehingga terjadi pemberhentian pemberian ASI. Seringkali juga wanita mengeluh karena luka

terjadi pemberhentian pemberian ASI. Seringkali juga wanita mengeluh karena luka padapada puting susu, dimana hal ini terjadi karena posisi dan perlekatan anak yang

puting susu, dimana hal ini terjadi karena posisi dan perlekatan anak yang salah ketikasalah ketika menyusui. Dalam keadaan normal, wanita secara fisiologis

menyusui. Dalam keadaan normal, wanita secara fisiologis mampu untuk memproduksi susumampu untuk memproduksi susu yang cukup.Kurangnya pengertian dan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan menyusui yang cukup.Kurangnya pengertian dan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan menyusui menyebabkan ibu

menyebabkan ibu –– ibu mudah terpengaruh dan beralih kepada susu botol (susu formula). ibu mudah terpengaruh dan beralih kepada susu botol (susu formula). Kesehatan/status gizi bayi/anak sert

Kesehatan/status gizi bayi/anak serta kelangsungan hidupnya akan la kelangsungan hidupnya akan lebih baik pada ibu- ibuebih baik pada ibu- ibu yang berpendidikan rendah. Hal ini karena seorang ibu yang berpendidikan tinggi akan yang berpendidikan rendah. Hal ini karena seorang ibu yang berpendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan yang luas serta kemampuan untuk

memiliki pengetahuan yang luas serta kemampuan untuk menerima informasi lebih tinggi.menerima informasi lebih tinggi. Menyusui merupakan aktivitas yang sangat penting baik bagi ibu maupun bayinya. Menyusui merupakan aktivitas yang sangat penting baik bagi ibu maupun bayinya. Dalam proses menyusui terjadi hubungan yang erat dan dekat antara ibu dan anak. Tentunya Dalam proses menyusui terjadi hubungan yang erat dan dekat antara ibu dan anak. Tentunya kaum ibu ingin dapat melaksanakan aktivitas menyusui dengan nyaman dan lancar. Namun kaum ibu ingin dapat melaksanakan aktivitas menyusui dengan nyaman dan lancar. Namun demikian, terkadang ada hal-hal yang

demikian, terkadang ada hal-hal yang mengganggu kenyamanan dalam menyusui. Masalah-mengganggu kenyamanan dalam menyusui. Masalah-masalah yang sering dialami oleh ibu sehubungan dengan menyusui dan

masalah yang sering dialami oleh ibu sehubungan dengan menyusui dan bagaimanabagaimana mengatasinya akan dipaparkan pada pembahasan kali ini.

mengatasinya akan dipaparkan pada pembahasan kali ini.

2.

2. RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH 1.

1. Apakah masalah-masalah yang terjadi pada ibu Apakah masalah-masalah yang terjadi pada ibu saat pembererian ASI?saat pembererian ASI? 2.

2. Apakah masalah yang terjadi pada bayi saat pemberian ASI?Apakah masalah yang terjadi pada bayi saat pemberian ASI?

3.

3. TUJUANTUJUAN 1.

1. Memberikan pengetahuan tentang masalah menyusui pada ibu.Memberikan pengetahuan tentang masalah menyusui pada ibu. 2.

(5)

BAB II BAB II TINJAUAN TEORI TINJAUAN TEORI

1.

1. Pengertian ASIPengertian ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.

eksklusif ini.

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu

ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.tidak berlaku lagi. 2.

2. Cara Menyusui yang BenarCara Menyusui yang Benar

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).

perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). a.

a. Posisi Badan Ibu dan Badan Bayi (DepKes RI, 2005)Posisi Badan Ibu dan Badan Bayi (DepKes RI, 2005) 1)

1) Ibu duduk atau berbaring dengan santaiIbu duduk atau berbaring dengan santai

2)

(6)

3)

3) Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara.Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara. 4)

4) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibuTempelkan dagu bayi pada payudara ibu 5)

5) Dengan posisi seperti ini telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher danDengan posisi seperti ini telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi.

lengan bayi. 6)

6) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi denganJauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu.

lengan ibu. b.

b. Posisi Mulut Bayi dan Putting Susu Ibu Posisi Mulut Bayi dan Putting Susu Ibu (DepKes RI, 2005)(DepKes RI, 2005) 1)

1) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang dibawah (bentukPayudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari telunjuk dan jari tengah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang areola (kalang payudara)

gunting), dibelakang areola (kalang payudara)

2)

2) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) dengan cara menyentuhdengan cara menyentuh puting susu, menyentuh sisi mulut puting susu.

puting susu, menyentuh sisi mulut puting susu.

3)

3) Tunggu samapi bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan lidah ke bawahTunggu samapi bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan lidah ke bawah 4)

4) Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara menekan bahu belakangDengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara menekan bahu belakang bayi bukan bagian belakang kepala.

bayi bukan bagian belakang kepala. 5)

5) Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadapan- hadapan dengan hidungPosisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadapan- hadapan dengan hidung bayi.

bayi. 6)

(7)

7)

7) Usahakan sebagian aerola (kalang payudara) masuk ke mulut bayi, sehingga putingUsahakan sebagian aerola (kalang payudara) masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada diantarapertemuan langit yang keras (palatum durum) dan susu berada diantarapertemuan langit yang keras (palatum durum) dan langit-langit lunak (palatum molle).

langit lunak (palatum molle). 8)

8) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerahLidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah sehingga ASI akan keluar dari sinus lactiferous yang terletak dibawah kalang sehingga ASI akan keluar dari sinus lactiferous yang terletak dibawah kalang payudara.

payudara. 9)

9) Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perluSetelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.

dipegang atau disangga lagi.

10)

10) Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan hidung bayi denganBeberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal itu tidak perlu karena hidung bayi maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal itu tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu 11)

11) Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus- elus bayiDianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus- elus bayi 12)

12) Cara Menyendawakan BayiCara Menyendawakan Bayi a)

a) Letakkan bayi tegak lurus bersandar pada bahu ibu dan perlahan-lahan diusapLetakkan bayi tegak lurus bersandar pada bahu ibu dan perlahan-lahan diusap punggung belakang sampai bersendawa.

punggung belakang sampai bersendawa. b)

b) Kalau bayi tertidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap. Udara akanKalau bayi tertidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap. Udara akan keluar dengan sendirinya.

keluar dengan sendirinya. c.

c. Langkah –Langkah– langkah Menyusui Yang Benar (DinKes, 2009) langkah Menyusui Yang Benar (DinKes, 2009) 1)

1) Ibu mencucui tangan sebelum menyusui Ibu mencucui tangan sebelum menyusui bayinyabayinya 2)

2) Ibu duduk dengan santai dan nyaman, posisi punggung tegak sejajar punggung kursiIbu duduk dengan santai dan nyaman, posisi punggung tegak sejajar punggung kursi dan kaki diberi alas sehingga tidak menggantung

dan kaki diberi alas sehingga tidak menggantung 3)

3) Mengeluarkan sedikit ASI dan mengoleskan pada puting susu dan Mengeluarkan sedikit ASI dan mengoleskan pada puting susu dan aerola sekitarnyaaerola sekitarnya 4)

4) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala terletak pada lengkung siku Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala terletak pada lengkung siku ibu dan bokongibu dan bokong bayi terletak pada lengan

bayi terletak pada lengan 5)

5) Ibu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayiIbu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi dibelakang ibu dan yang satu didepan, kepala bayi menghadap ke

(8)

6)

6) Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurusgaris lurus 7)

7) Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawahIbu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah serta tidak menekan puting susu atau areola.

serta tidak menekan puting susu atau areola. 8)

8) Ibu menyentuhkan putting susu pada bagian sudut mulut bayi sebelum menyusuiIbu menyentuhkan putting susu pada bagian sudut mulut bayi sebelum menyusui 9)

9) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi. 10)

10) Ibu menatap bayi saat Ibu menatap bayi saat menyusuimenyusui 11)

11) Pasca MenyusuiPasca Menyusui a)

a) Melepas isapan bayi dengan cara jari kelingking di masukkan ke mulut bayiMelepas isapan bayi dengan cara jari kelingking di masukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut bayi atau dagu bayi ditekan ke bawah.

melalui sudut mulut bayi atau dagu bayi ditekan ke bawah. b)

b) Setelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan padaSetelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan aerola, biarkan kering dengan sendirinya.

putting susu dan aerola, biarkan kering dengan sendirinya. 12)

12) Menyendawakan bayi dengan :Menyendawakan bayi dengan : a)

a) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungBayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk perlahan-lahan, atau

ditepuk perlahan-lahan, atau b)

b) Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya di Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya di tepuk perlahan-tepuk perlahan-lahan.

lahan. 13)

13) Menganjurkan ibu agar menyusui bayinya setiap saat bayi menginginkan (onMenganjurkan ibu agar menyusui bayinya setiap saat bayi menginginkan (on demand)

demand) d.

d. Lama dan Frekuensi Menyusui (Purwanti, 2004)Lama dan Frekuensi Menyusui (Purwanti, 2004) 1)

1) Menyusui bayi tidak perlu di jadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukanMenyusui bayi tidak perlu di jadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan setiap saat bayi

setiap saat bayi membutuhkan.membutuhkan. 2)

2) Asi dalam lambung bayi kosong dalam 2 jam.Asi dalam lambung bayi kosong dalam 2 jam. 3)

3) Bayi yang sehat akan menyusu dan mengogongkan Bayi yang sehat akan menyusu dan mengogongkan payudara selama 5-7 menit.payudara selama 5-7 menit. e.

e. Tanda- Tanda Posisi Bayi Menyusui yang Benar Tanda- Tanda Posisi Bayi Menyusui yang Benar (DepKes RI, 2005)(DepKes RI, 2005) 1)

1) Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibuTubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu 2)

2) Dagu bayi menempel pada payudara ibuDagu bayi menempel pada payudara ibu 3)

3) Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar payudara (payudara bagianDada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar payudara (payudara bagian bawah).

bawah). 4)

4) Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayibayi 5)

5) Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbukayang terbuka 6)

6) Sebagian besar areola tidak tampakSebagian besar areola tidak tampak 7)

7) Bayi menghisap dalam dan perlahanBayi menghisap dalam dan perlahan 8)

(9)

9)

9) Terkadang terdengar suara bayi menelanTerkadang terdengar suara bayi menelan 10)

10) Puting susu tidak terasa sakit atau lecetPuting susu tidak terasa sakit atau lecet 3.

3. Masalah Menyusui Pada IbuMasalah Menyusui Pada Ibu 3.1.

3.1. Payudara Bengkak (Engorgement)Payudara Bengkak (Engorgement)

Sekitar hari ketiga atau keempat sesudah ibu melahirkan, payudara sering terasa Sekitar hari ketiga atau keempat sesudah ibu melahirkan, payudara sering terasa lebih penuh, tegang, serta nyeri. Keadaan seperti itu disebut engorgement (payudara lebih penuh, tegang, serta nyeri. Keadaan seperti itu disebut engorgement (payudara bengkak) yang disebabkan oleh adanya statis di vena dan pembuluh darah bening. Hal bengkak) yang disebabkan oleh adanya statis di vena dan pembuluh darah bening. Hal ini merupakan tanda bahwa ASI

ini merupakan tanda bahwa ASI mulai banyak disekresi.mulai banyak disekresi.

Apabila dalam keadaan tersebut ibu menghindari menyusui karena alasan nyeri Apabila dalam keadaan tersebut ibu menghindari menyusui karena alasan nyeri lalu memberikan prelacteal feeding (makanan tambahan) pada bayi, keadaan tersebut lalu memberikan prelacteal feeding (makanan tambahan) pada bayi, keadaan tersebut justru berlanjut. Payudara akan bertambah bengkak atau penuh karena sekresi ASI justru berlanjut. Payudara akan bertambah bengkak atau penuh karena sekresi ASI terusterus berlangsung sementara bayi tidak disusukan sehingga tidak terjadi perangsangan pada berlangsung sementara bayi tidak disusukan sehingga tidak terjadi perangsangan pada puting susu yang mengakibatkan refleks oksitosin tidak terjadi dan ASI tidak puting susu yang mengakibatkan refleks oksitosin tidak terjadi dan ASI tidak dikeluarkan. Jika hal ini terus berlangsung,

dikeluarkan. Jika hal ini terus berlangsung, ASI yang disekresi menumpuk pada pASI yang disekresi menumpuk pada payudaraayudara dan menyebabkan areola (bagian berwarna hitam yang melingkari puting) lebih dan menyebabkan areola (bagian berwarna hitam yang melingkari puting) lebih menonjol, puting menjadi lebih datar dan sukar dihisap oleh bayi ketika disusukan. Bila menonjol, puting menjadi lebih datar dan sukar dihisap oleh bayi ketika disusukan. Bila keadaan sudah sampai seperti ini, kulit pada payudara akan nampak lebih merah keadaan sudah sampai seperti ini, kulit pada payudara akan nampak lebih merah mengkilat, terasa nyeri sekali dan

mengkilat, terasa nyeri sekali dan ibu merasa demam seperti influenza.ibu merasa demam seperti influenza.

Untuk mencegah terjadinya payudara bengkak, beberapa cara yang dianjurkan Untuk mencegah terjadinya payudara bengkak, beberapa cara yang dianjurkan antara lain sebagai berikut :

antara lain sebagai berikut : a.

a. menyusui bayi segera setelah lahir, apabila menyusui bayi segera setelah lahir, apabila keadaan memungkinkan.keadaan memungkinkan. b.

b. Menyusui Menyusui bayi tanpa dijadwabayi tanpa dijadwal (on demand / sesuka bayi).l (on demand / sesuka bayi). c.

c. Keluarkan asi dengan tangan atau pompa bila Keluarkan asi dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi.produksi melebihi kebutuhan bayi. d.

d. Lakukan perawatan payudara pasca persalinan secara teratur.Lakukan perawatan payudara pasca persalinan secara teratur. e.

e. Lakukan pengurutan (masase) payudara yang dimulai dari puting ke arah payudaraLakukan pengurutan (masase) payudara yang dimulai dari puting ke arah payudara untuk mengurangi peningkatan peredaran darah dan terjadinya statis di pembuluh untuk mengurangi peningkatan peredaran darah dan terjadinya statis di pembuluh darah dan pembuluh getah bening dalam payudar

darah dan pembuluh getah bening dalam payudar

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi payudara Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi payudara bengkakadalah sebagai berikut :

bengkakadalah sebagai berikut : a.

a. Setiap 2 jam sekali sebelum menyusui kompreslah payudarah dengan lap bersih atuSetiap 2 jam sekali sebelum menyusui kompreslah payudarah dengan lap bersih atu dengan daun pepaya basah

dengan daun pepaya basah b.

b. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehinggaKeluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga puting lebih mudah ditangkap/diisap oleh bayi.

(10)

c.

c. Bila bayi belum dapat menyusu, asi dikeluarkan dengan tangan atau pompa danBila bayi belum dapat menyusu, asi dikeluarkan dengan tangan atau pompa dan berikan pada bayi dengan cangkir atau sendok.

berikan pada bayi dengan cangkir atau sendok. d.

d. Tetap mengeluarkan asi sesering yang diperlukan sampai bendungan teratasi.Tetap mengeluarkan asi sesering yang diperlukan sampai bendungan teratasi. e.

e. Berikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit pada payudara, dankompresBerikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit pada payudara, dankompres hangat untuk memudahkan bayi mengisap (menangkap) puting susu.

hangat untuk memudahkan bayi mengisap (menangkap) puting susu. f.

f. Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan pengurang sakit.Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan pengurang sakit. g.

g. Lakukan pemijatan pada daerah payudarah yang bengkak, bermanfaat untukLakukan pemijatan pada daerah payudarah yang bengkak, bermanfaat untuk membantu memperlancar pengeluaran asi.

membantu memperlancar pengeluaran asi. h.

h. Pada saat menyusui sebaiknya ibu tetap Pada saat menyusui sebaiknya ibu tetap rileksrileks i.

i. Makan-makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan Makan-makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbanyaktubuh dan memperbanyak minum.

minum. j.

j. Jika ibu yang sedang menyusui terserang penyakit seperti : pilek, usahakan tetapJika ibu yang sedang menyusui terserang penyakit seperti : pilek, usahakan tetap memberikan asi dengan meutup mulut dn hidung dengan masker.

memberikan asi dengan meutup mulut dn hidung dengan masker. 3.2.

3.2. Kelainan Puting SusuKelainan Puting Susu

Kebanyakan ibu tidak memiliki kelainan anatomis payudara. Meskipun demikian, Kebanyakan ibu tidak memiliki kelainan anatomis payudara. Meskipun demikian, kadang-kadang dijumpai juga kelainan antomis yang menghambat kemudahan bayi kadang-kadang dijumpai juga kelainan antomis yang menghambat kemudahan bayi untuk menyusui, misalnya puting susu datar atau puting susu terpendam (tertarik ke untuk menyusui, misalnya puting susu datar atau puting susu terpendam (tertarik ke dalam). Disamping kelainan anatomis, kadang dijumpai pula kelainan puting yang dalam). Disamping kelainan anatomis, kadang dijumpai pula kelainan puting yang disebabkan oleh suatu proses, misalnya tumor.

disebabkan oleh suatu proses, misalnya tumor.

a.

a. Puting Susu DatarPuting Susu Datar

Apabila areola dijepit antara jari telunjuk dan ibu jari di belakang puting, Apabila areola dijepit antara jari telunjuk dan ibu jari di belakang puting, puting yang normal akan menonjol keluar, bila tidak, berarti puting datar. Ketika puting yang normal akan menonjol keluar, bila tidak, berarti puting datar. Ketika menyusui puting menjadi lebih tegang dan menonjol karena otot polos puting menyusui puting menjadi lebih tegang dan menonjol karena otot polos puting berkontraksi, meskipun demikian pada keadaan puting datar akan tetap sulit berkontraksi, meskipun demikian pada keadaan puting datar akan tetap sulit ditangkap/diisap oleh mulut bayi.

(11)

b.

b. Puting Susu Terpendam (tertarik ke dalam)Puting Susu Terpendam (tertarik ke dalam)

Sebagian atau seluruh puting susu tampak terpendam atau masuk ke dalam Sebagian atau seluruh puting susu tampak terpendam atau masuk ke dalam areola (tertarik ke dalam). Hal ini karena ada sesuatu di bawahnya yang menarik areola (tertarik ke dalam). Hal ini karena ada sesuatu di bawahnya yang menarik puting ke dalam, misalnya tumor atau penyempitan saluran susu. Kelainan puting puting ke dalam, misalnya tumor atau penyempitan saluran susu. Kelainan puting tersebut seharusnya sudah dapat diketahui sejak hamil atau sebelumnya sehingga tersebut seharusnya sudah dapat diketahui sejak hamil atau sebelumnya sehingga dapat diperbaiki dengan meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu jari di daerah dapat diperbaiki dengan meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu jari di daerah payudara, kemudian dilakukan pengurutan menuju ke arah berlawanan. Perlu payudara, kemudian dilakukan pengurutan menuju ke arah berlawanan. Perlu diketahui bahwa tidak semua kelainan tersebut di atas dapat dikoreksi dengan cara diketahui bahwa tidak semua kelainan tersebut di atas dapat dikoreksi dengan cara tersebut. Untuk itu, ibu menyusui dianjurkan untuk mengeluarkan ASI-nya dengan tersebut. Untuk itu, ibu menyusui dianjurkan untuk mengeluarkan ASI-nya dengan manual (tangan) atau pompa kemudian diberikan pada bayi dengan manual (tangan) atau pompa kemudian diberikan pada bayi dengan sendok/pipet/gelas.

sendok/pipet/gelas. 3.3.

3.3. Putting Susu Nyeri (Sore Nipple) dan Putting SPutting Susu Nyeri (Sore Nipple) dan Putting Susu Lecet (Cracked Nipple)usu Lecet (Cracked Nipple)

Puting susu nyeri pada ibu menyusui biasanya terjadi karena beberapa sebab Puting susu nyeri pada ibu menyusui biasanya terjadi karena beberapa sebab sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. Posisi bayi saat menyusu yang salah, yaitu puting susu tidak masuk kedalam mulutPosisi bayi saat menyusu yang salah, yaitu puting susu tidak masuk kedalam mulut bayi sampai pada areola sehingga bayi hanya mengisap pada puting susu saja. bayi sampai pada areola sehingga bayi hanya mengisap pada puting susu saja. Hisapan/tekanan terus menerus hanya pada tempat tertentu akan menimbulkan Hisapan/tekanan terus menerus hanya pada tempat tertentu akan menimbulkan rasa nyeri waktu diisap, meskipun

rasa nyeri waktu diisap, meskipun kulitnya masih utuh.kulitnya masih utuh. b.

b. Pemakaian sabun, lotion, cream, alkohol dan lain-lain yang dapat mengiritasi putingPemakaian sabun, lotion, cream, alkohol dan lain-lain yang dapat mengiritasi puting susu

susu c.

c. Bayi dengan tali lidah (frenulum linguae) yang pendek sehingga menyebabkan bayiBayi dengan tali lidah (frenulum linguae) yang pendek sehingga menyebabkan bayi sulit mengisap sampai areola dan isapan hanya pada putingnya s

sulit mengisap sampai areola dan isapan hanya pada putingnya s aja.aja. d.

d. Kurang hati-hati ketika menghentikan menyusu (mengisap).Kurang hati-hati ketika menghentikan menyusu (mengisap).

Puting susu nyeri biasanya dapat disembuhkan setelah memperhatikan tehnik Puting susu nyeri biasanya dapat disembuhkan setelah memperhatikan tehnik menyusui yang benar, khususnya letak puting dalam mulut bayi, yaitu bibir bayi menyusui yang benar, khususnya letak puting dalam mulut bayi, yaitu bibir bayi menutup areola sehingga tidak nampak dari luar, puting di atas lidah bayi, areola di menutup areola sehingga tidak nampak dari luar, puting di atas lidah bayi, areola di antara gusi atas dan bawah.

antara gusi atas dan bawah.

Untuk menghindari puting susu nyeri atau lecet, perlu diperhatikan hal-hal Untuk menghindari puting susu nyeri atau lecet, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

sebagai berikut : a.

a. Tidak membersihkan puting susu dengan sabun, alkohol, lotion, cream, dan obat-Tidak membersihkan puting susu dengan sabun, alkohol, lotion, cream, dan obat-obat yang dapat mengiritasi.

obat yang dapat mengiritasi. b.

b. Sebaiknya selesai menyusukan untuk melepaskan hisapan bayi, tekanlah dagu bayiSebaiknya selesai menyusukan untuk melepaskan hisapan bayi, tekanlah dagu bayi atau pijit hidungnya atau masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke mulut bayi. atau pijit hidungnya atau masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke mulut bayi.

(12)

c.

c. Ibu dianjurkan tetap menyusui bayinya mulai dari puting yang tidak sakit sertaIbu dianjurkan tetap menyusui bayinya mulai dari puting yang tidak sakit serta menghindari tekanan lokal pada puting dengan cara merubah-rubah posisi menghindari tekanan lokal pada puting dengan cara merubah-rubah posisi menyusui. Untuk puting yang sakit dianjurkan mengurangi frekuensi dan lamanya menyusui. Untuk puting yang sakit dianjurkan mengurangi frekuensi dan lamanya menyusui.

menyusui.

Apabila dengan tindakan tersebut di ata

Apabila dengan tindakan tersebut di atas puting s puting tetap nyeri, sebaiknya dicaritetap nyeri, sebaiknya dicari sebab-sebab lain (misalnya moniliasis). Puting susu lecet/luka akan memudahkan sebab-sebab lain (misalnya moniliasis). Puting susu lecet/luka akan memudahkan terjadinya infeksi pada payudara (mastitis).

terjadinya infeksi pada payudara (mastitis). 3.4.

3.4. Saluran Susu Tersumbat (Obstructive Duct)Saluran Susu Tersumbat (Obstructive Duct)

Saluran susu tersumbat (obstructive duct) adalah suatu keadaan dimana terjadi Saluran susu tersumbat (obstructive duct) adalah suatu keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih saluran susu yang disebabkan oleh tekanan jari waktu sumbatan pada satu atau lebih saluran susu yang disebabkan oleh tekanan jari waktu menyusui atau pemakaian BH yang terlalu ketat. Hal ini juga dapat terjadi karena menyusui atau pemakaian BH yang terlalu ketat. Hal ini juga dapat terjadi karena komplikasi payudara bengkak yang berlanjut yang mengakibatkan kumpulan ASI dalam komplikasi payudara bengkak yang berlanjut yang mengakibatkan kumpulan ASI dalam saluran susu tidak segera dikeluarkan sehingga merupakan sumbatan. Sumbatan ini saluran susu tidak segera dikeluarkan sehingga merupakan sumbatan. Sumbatan ini pada wanita yang kurus dapat terlihat dengan jelas sebagai benjolan yang lunak pada pada wanita yang kurus dapat terlihat dengan jelas sebagai benjolan yang lunak pada perabaannya.

perabaannya.

Untuk mengatasi terjadinya saluran susu tersumbat (obstructive duct) ada Untuk mengatasi terjadinya saluran susu tersumbat (obstructive duct) ada beberapa hal yang dianjurkan, antara lain.

beberapa hal yang dianjurkan, antara lain. a.

a. Sebaiknya ibu melakukan perawatan payudara setelah melahirkan dengan teraturSebaiknya ibu melakukan perawatan payudara setelah melahirkan dengan teratur agar tidak terjadi stasis dalam payudara yang mengakibatkan terjadinya radang agar tidak terjadi stasis dalam payudara yang mengakibatkan terjadinya radang payudara (mastitis).

payudara (mastitis). b.

b. Gunakan BH dengan desain menopang (menyangga), bukan menekan payudara.Gunakan BH dengan desain menopang (menyangga), bukan menekan payudara. c.

(13)

Sumbatan saluran susu ini harus segera diatasi karena dapat berlanjut menjadi Sumbatan saluran susu ini harus segera diatasi karena dapat berlanjut menjadi radang payudara (mastitis). Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara radang payudara (mastitis). Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara dapat diberikan kompres hangat dan dingin, yaitu kompres hangat sebelum menyusui dapat diberikan kompres hangat dan dingin, yaitu kompres hangat sebelum menyusui dengan tujuan mempermudah bayi mengisap puting susu dan kompres dingin setelah dengan tujuan mempermudah bayi mengisap puting susu dan kompres dingin setelah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara.

menyusui untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara. 3.5.

3.5. Radang Payudara (Mastitis)Radang Payudara (Mastitis)

Radang payudara (mastitis) adalah infeksi yang menimbulkan reaksi sistemik Radang payudara (mastitis) adalah infeksi yang menimbulkan reaksi sistemik (seperti demam) pada ibu. Hal ini biasanya terjadi pada 1-3 minggu setelah melahirkan (seperti demam) pada ibu. Hal ini biasanya terjadi pada 1-3 minggu setelah melahirkan dan sebagai komplikasi saluran susu tersumbat. Keadaan ini biasanya diawali dengan dan sebagai komplikasi saluran susu tersumbat. Keadaan ini biasanya diawali dengan puting susu lecet/luka. Gejala-gejala yang bisa diamati pada radang payudara antara lain puting susu lecet/luka. Gejala-gejala yang bisa diamati pada radang payudara antara lain kulit nampak lebih merah, payudara lebih keras serta nyeri dan berbenjol-benjol kulit nampak lebih merah, payudara lebih keras serta nyeri dan berbenjol-benjol (merongkol).

(merongkol).

Keadaan ini disebabkan kurangnya asi diisap/dikeluarkan atau dikeluarkan Keadaan ini disebabkan kurangnya asi diisap/dikeluarkan atau dikeluarkan penghisapan yang tidak efektif, dapat juga

penghisapan yang tidak efektif, dapat juga karena kebiasaan menekan payudarah dengankarena kebiasaan menekan payudarah dengan jari atau karena tekanan baju atau bra, serta pengeluaran asi yang kurang baik pada jari atau karena tekanan baju atau bra, serta pengeluaran asi yang kurang baik pada payudara yang besar, terutama pada bagian bawah payudara yang menggantung.

payudara yang besar, terutama pada bagian bawah payudara yang menggantung. Ada 2 jenis mastitis, yaitu yang terinfeksi milk statis disebut

Ada 2 jenis mastitis, yaitu yang terinfeksi milk statis disebut non infectivenon infective mastitis

mastitis  dan yang telah terinfeksi bakteri :  dan yang telah terinfeksi bakteri : infective mastitisinfective mastitis. Lecet pada kulit yang. Lecet pada kulit yang mengundang infeksi bakteri.

mengundang infeksi bakteri.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, ibu perlu dianjurkan agar tetap menyusui Untuk mengatasi hal tersebut di atas, ibu perlu dianjurkan agar tetap menyusui bayinya supaya tidak terjadi stasis dalam payudara yang cepat menyebabkan terjadinya bayinya supaya tidak terjadi stasis dalam payudara yang cepat menyebabkan terjadinya abses. Ibu perlu mendapatkan pengobatan (Antibiotika, antipiretik/penurun panas, dan abses. Ibu perlu mendapatkan pengobatan (Antibiotika, antipiretik/penurun panas, dan analgesik/pengurang nyeri) serta banyak minum dan istirahat untuk mengurangi reaksi analgesik/pengurang nyeri) serta banyak minum dan istirahat untuk mengurangi reaksi sistemik (demam). Bila mana mungkin, ibu dianjurkan melakukan senam laktasi (senam sistemik (demam). Bila mana mungkin, ibu dianjurkan melakukan senam laktasi (senam menyusui) yaitu menggerakkan lengan secara berputar sehingga persendian bahu ikut menyusui) yaitu menggerakkan lengan secara berputar sehingga persendian bahu ikut

(14)

bergerak ke arah yang sama. Gerakan demikian ini akan membantu memperlancar bergerak ke arah yang sama. Gerakan demikian ini akan membantu memperlancar peredaran darah dan limfe di daerah payudara sehingga statis dapat dihindari yang peredaran darah dan limfe di daerah payudara sehingga statis dapat dihindari yang berarti mengurangi kemungkinan terjadinya abses payudara.

berarti mengurangi kemungkinan terjadinya abses payudara. 3.6.

3.6. Abses PayudaraAbses Payudara

Kelanjutan/komplikasi dari radang payudara akan menjadi abses. Hal ini Kelanjutan/komplikasi dari radang payudara akan menjadi abses. Hal ini disebabkan oleh meluasnya peradangan dalam payudara tersebut dan menyebabkan ibu disebabkan oleh meluasnya peradangan dalam payudara tersebut dan menyebabkan ibu tampak lebih parah sakitnya, payudara lebih merah mengkilap, benjolan tidak sekeras tampak lebih parah sakitnya, payudara lebih merah mengkilap, benjolan tidak sekeras seperti pada radang payudara (mastitis), tetapi tampak lebih penuh/bengkak berisi seperti pada radang payudara (mastitis), tetapi tampak lebih penuh/bengkak berisi cairan. Bila payudara seperti ini perlu segera diperiksakan ke dokter ahli supaya cairan. Bila payudara seperti ini perlu segera diperiksakan ke dokter ahli supaya mendapat tindakan medis yang cepat d

mendapat tindakan medis yang cepat dan tepat. Mungkin perlu dilakukan tindakan insisian tepat. Mungkin perlu dilakukan tindakan insisi untuk drainase, pemberian antibiotik dosis tinggi dan

untuk drainase, pemberian antibiotik dosis tinggi dan analgesik.analgesik.

Ibu dianjurkan banyak minum dan istirahat. Bayi dihentikan untuk menyusui Ibu dianjurkan banyak minum dan istirahat. Bayi dihentikan untuk menyusui sementara waktu pada payudara sakit dan setelah sembuh dapat disusukan kembali. sementara waktu pada payudara sakit dan setelah sembuh dapat disusukan kembali. Akan tetapi, bayi tetap bisa menyusui pada payudara yang sehat tanpa dijadwal (sesuka Akan tetapi, bayi tetap bisa menyusui pada payudara yang sehat tanpa dijadwal (sesuka bayi).

bayi). 3.7.

3.7. Air Susu KurangAir Susu Kurang

Masih banyak ibu mengira bahwa mereka tidak mempunyai cukup banyak ASI Masih banyak ibu mengira bahwa mereka tidak mempunyai cukup banyak ASI untuk bayinya, sehingga keinginan untuk menambah susu formula atau makanan untuk bayinya, sehingga keinginan untuk menambah susu formula atau makanan tambahan sangat besar.

tambahan sangat besar.

Dugaan makin kuat apabila bayi sering menangis/bayi menolak menyusu, tinja Dugaan makin kuat apabila bayi sering menangis/bayi menolak menyusu, tinja bayi keras kering

bayi keras kering atau berwarna hijau, payudara tidak atau berwarna hijau, payudara tidak membesar selama kehamilan ataumembesar selama kehamilan atau asi tidak keluar pasca kelahiran, berat bayi meningkat kurang dari rata-rata 500 gram asi tidak keluar pasca kelahiran, berat bayi meningkat kurang dari rata-rata 500 gram perbulan, berat badan bayi dalam waktu 2 minggu belum kembali, mengompol rata-rata perbulan, berat badan bayi dalam waktu 2 minggu belum kembali, mengompol rata-rata kurang dari 6 kali dalam 24 jam cairan urine pekat bau berwarna kuning. pada ibunya kurang dari 6 kali dalam 24 jam cairan urine pekat bau berwarna kuning. pada ibunya dan terasa kosong/lembek meskipun produksi ASI cukup lancar.

dan terasa kosong/lembek meskipun produksi ASI cukup lancar.

Menilai kecukupan ASI sebenarnya bukan dari hal tersebut di atas tapi terutama Menilai kecukupan ASI sebenarnya bukan dari hal tersebut di atas tapi terutama dari berat badan bayi. Apabila ibu mempunyai status gizi yang baik, cara menyusui dari berat badan bayi. Apabila ibu mempunyai status gizi yang baik, cara menyusui benar, secara psikologis percaya diri akan kemauan dan kemampuan untuk bisa benar, secara psikologis percaya diri akan kemauan dan kemampuan untuk bisa menyusui bayinya serta tidak ada kelainan pada payudaranya maka akan terjadi menyusui bayinya serta tidak ada kelainan pada payudaranya maka akan terjadi kenaikan berat badan pada 4-6 bulan perta

kenaikan berat badan pada 4-6 bulan pertama usia bayi. ma usia bayi. Hal ini dapat dilihat dari KMHal ini dapat dilihat dari KMSS (Kartu Menuju Sehat) yang diisi setiap kali penimbangan di Posyandu. Apabila tidak (Kartu Menuju Sehat) yang diisi setiap kali penimbangan di Posyandu. Apabila tidak terjadi kenaikan berat badan bayi sesuai dengan usianya biasanya hal ini disebabkan terjadi kenaikan berat badan bayi sesuai dengan usianya biasanya hal ini disebabkan

(15)

oleh jumlah ASI yang tidak mencukupi sehingga diperlukan tambahan sumber gizi yang oleh jumlah ASI yang tidak mencukupi sehingga diperlukan tambahan sumber gizi yang lain.

lain. 4.

4. Masalah Menyusui Pada BayiMasalah Menyusui Pada Bayi Masalah pada

Masalah pada bayi bayi dapat berupadapat berupa bayi bayi sering menangis,sering menangis, bingung bingung puting,puting, bayi bayi dengandengan kondisi tertentu seperti

kondisi tertentu seperti BBLR, BBLR, ikterus, ikterus, bibir bibir sumbing,sumbing, bayi bayi kembar,kembar, bayi bayi sakit,sakit, bayi bayi dengandengan lidah pendek(

lidah pendek(lingual frenulum),lingual frenulum), bayi bayi yang memerlukan perawatan.yang memerlukan perawatan. 4.1.

4.1. Bayi Sering MenangisBayi Sering Menangis Tangisan

Tangisan bayi bayi dapat dijadikan sebagai cara berkomuniksi antara ibu dapat dijadikan sebagai cara berkomuniksi antara ibu dan buah hati.dan buah hati. Pada saat 

Pada saat  bayi bayi menangis, maka cari sumber penyebabnya. Dan yang menangis, maka cari sumber penyebabnya. Dan yang paling sering karenapaling sering karena kurang ASI.

kurang ASI.

Beberapa penyebab bayi menangis antara lain

Beberapa penyebab bayi menangis antara lain sebagai berikut :sebagai berikut :

 Bayi merasa tidak amanBayi merasa tidak aman 

 Bayi merasa sakitBayi merasa sakit 

 Bayi basah (seperti mengompol)Bayi basah (seperti mengompol) 

 Bayi kurang giziBayi kurang gizi

Tindakan yang dapat dilakukan oleh ibu antara lain : ibu tidak boleh cemas karen Tindakan yang dapat dilakukan oleh ibu antara lain : ibu tidak boleh cemas karen akanmengganggu proses laktasi, perbaiki posisimenyusui, periksa pakai bayi( apakah akanmengganggu proses laktasi, perbaiki posisimenyusui, periksa pakai bayi( apakah basah, jangan biarkan bayi menangis

basah, jangan biarkan bayi menangis terlalu lama).terlalu lama). 4.2.

4.2. Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion)Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion) Bingung Puting

Bingung Puting(Nipple (Nipple Confusion)Confusion) terjadi terjadi akibat akibat pemberianpemberian  susu susu formula

formula dalamdalam botol botol yang berganti-ganti. Hal ini yang berganti-ganti. Hal ini akibat mekanisme menyusu padaakibat mekanisme menyusu pada puting puting susu

susu ibu berbeda dengan mekanisme menyusu padibu berbeda dengan mekanisme menyusu pad abotol.abotol.  Menyusu pada ibu  Menyusu pada ibu memerlukan kerja

memerlukan kerja otot-otot otot-otot pipi, gusi, langit-langit dan lidah. Sedangkan menyusupipi, gusi, langit-langit dan lidah. Sedangkan menyusu pada

pada botol botol bersifat pasif, tergantung padabersifat pasif, tergantung pada faktor faktor pemberi yaitu kemiringanpemberi yaitu kemiringan botol botol atauatau tekanan gravitasi susu, besar lubang dan ketebalan karet dot.

tekanan gravitasi susu, besar lubang dan ketebalan karet dot. Tanda

Tanda bayibingung puting bayibingung puting antara lain:antara lain: a.

a. BayiBayi menolak menyusu.menolak menyusu. b.

b. IsapanIsapan bayi bayi terputus-putus dan terputus-putus dan sebentar-bentar.sebentar-bentar. c.

c. BayiBayi mengisap puting seperti mengisap dot.mengisap puting seperti mengisap dot. 4.3.

4.3. Bayi dengan BBLR dan Bayi PrematurBayi dengan BBLR dan Bayi Prematur Bayi

Bayi dengandengan berat berat badanbadan lahir lahir rendah,rendah, bayi bayi prematurprematur maupunmaupun bayi bayi kecilkecil mempunyai

mempunyai masalah masalah menyusuimenyusui karena refleks menghisapnya lemah. Oleh karena itu,karena refleks menghisapnya lemah. Oleh karena itu, harus segera dilatih untuk menyusu.

(16)

Bila

Bila bayi bayi dirawat di rumahdirawat di rumah sakit, sakit,  harus lebih sering dijenguk, disentuh  harus lebih sering dijenguk, disentuh dengan

dengan kasih sayang kasih sayang dan bila memungkinkan disusui.dan bila memungkinkan disusui.

Pada bayi prematur susui dengan sering walau pendek-pendek, rangsang dengan Pada bayi prematur susui dengan sering walau pendek-pendek, rangsang dengan sentuh langit-langit bayi dengan jari ibu yang bersih, jika tidak dapat menghisap berikan sentuh langit-langit bayi dengan jari ibu yang bersih, jika tidak dapat menghisap berikan dengan pipa nasogastrik, tangan dan sendok.

dengan pipa nasogastrik, tangan dan sendok.

Uraian sesuai dengan umur bayi adalah sebagai berikut : Uraian sesuai dengan umur bayi adalah sebagai berikut : 1.

1. bayi umur kehamilan <30 minggu : BBL <1250 gr. Biasanya diberi cairan infusbayi umur kehamilan <30 minggu : BBL <1250 gr. Biasanya diberi cairan infus selama 24-28 jam lalu diberikan asi menggunakan pipa nasogastrik.

selama 24-28 jam lalu diberikan asi menggunakan pipa nasogastrik. 2.

2. Usia 30-32 minggu : BBL 1250-1500 gr. Dapat menerima asi dari sendok 2 kaliUsia 30-32 minggu : BBL 1250-1500 gr. Dapat menerima asi dari sendok 2 kali sehari, namun masih menerima makanan lewat pipa, namu lama kelamaan makanan sehari, namun masih menerima makanan lewat pipa, namu lama kelamaan makanan pipa makin berkurang dan

pipa makin berkurang dan asi ditingkatkan.asi ditingkatkan. 3.

3. Usia 32-34 minggu : BBL 1500-1800 Usia 32-34 minggu : BBL 1500-1800 gr bayi mulai menyusui langsung dari payudaragr bayi mulai menyusui langsung dari payudara namun perlu kesabaran.

namun perlu kesabaran. 4.

4. Usia kurang >34 minggu : BBL > 1800 gr mendapatkan semua kebutuhn dariUsia kurang >34 minggu : BBL > 1800 gr mendapatkan semua kebutuhn dari payudara.

payudara. 4.4.

4.4. Bayi dengan IkterusBayi dengan Ikterus Ikterik pada

Ikterik pada bayi bayi sering terjadi padasering terjadi pada bayi bayi yang kurang mendapatkan ASI. Ikterikyang kurang mendapatkan ASI. Ikterik dini terjadi pada

dini terjadi pada bayi bayi usia usia 2-10 2-10 hari hari yang yang disebabkan disebabkan oleholeh kadar

kadar bilirubin bilirubin dalamdalam darah darah tinggi.tinggi.

Untuk mengatasi agar tidak terjadi hiper

Untuk mengatasi agar tidak terjadi hiper bilirubinemia padabilirubinemia pada bayi bayi maka:maka: a.

a. SegeralahSegeralah menyusuibayi menyusuibayi setelah lahir.setelah lahir. b.

b. Menyusuibayi,Menyusuibayi, sesering mungkin tanpa jadwal dan sesering mungkin tanpa jadwal dan on demand. on demand. Oleh karena itu,

Oleh karena itu, menyusui menyusui dini dini sangat sangat penting penting karenakarena bayi bayi akanakan mendapat 

mendapat  kolustrum. Kolustrum kolustrum. Kolustrum membantumembantu bayi bayi mengeluarkanmengeluarkan mekonium mekonium,bilirubin,bilirubin dapdap at dikeluarkan melalui feses sehingga mencegah

at dikeluarkan melalui feses sehingga mencegah  bayi bayi tidak kuning.tidak kuning. 4.5.

4.5. Bayi dengan Bibir SumbingBayi dengan Bibir Sumbing Bayi

Bayi dengandengan bibir bibir sumbingsumbing tetap masih bisa menyusu. Padatetap masih bisa menyusu. Pada bayi bayidengandengan bibir bibir sumbing

sumbingpallatum mollepallatum molle (langit-langit (langit-langit  lunak) lunak) dandan pallatum pallatum durumdurum (langit-langit keras),(langit-langit keras), dengan posisi tertentu masih dapat menyusu tanpa kesulitan. dengan posisi tertentu masih dapat menyusu tanpa kesulitan. Meskipun

Meskipun bayi bayi terdapat terdapat  kelainan, kelainan,   ibu ibu harus harus tetaptetap menyusui menyusui karenakarena dengan

dengan menyusui menyusui dapat melatih kekuatandapat melatih kekuatan otot otot rahang dan lidah. Memperbaikirahang dan lidah. Memperbaiki perkembangan bicara mengurangi resiko terjadinya otitis media.

perkembangan bicara mengurangi resiko terjadinya otitis media. Anjuran

(17)

a.

a. PosisiPosisi bayiduduk bayiduduk b.

b. Saat Saat  menyusui, menyusui, puting dan puting dan areola areola dipegang.dipegang. c.

c. Ibu jari digunakan sebagai penyumbat celah pada bibirIbu jari digunakan sebagai penyumbat celah pada bibir bayi. bayi. d.

d. Asi perahAsi perah diberikan padadiberikan pada bayi bayi dengandengan labiopalatoskisis labiopalatoskisis (sumbing pada bibir dan(sumbing pada bibir dan langit-langit).

langit-langit).

Sedangkan bayi yang mengalami labiopalatoskisis diberikan asi dengan sendok, Sedangkan bayi yang mengalami labiopalatoskisis diberikan asi dengan sendok, pipet, dan dot panjang.

pipet, dan dot panjang. 4.6.

4.6. Bayi KembarBayi Kembar

Posisi yang dapat digunakan pada saat 

Posisi yang dapat digunakan pada saat  menyusuibayi kembar menyusuibayi kembar adalah dengan posisiadalah dengan posisi memegang bola (football position). Susuilah

memegang bola (football position). Susuilah bayi bayi sesering sesering mungkin mungkin PadaPada saat 

saat  menyusui menyusui secara bersamaan,secara bersamaan, bayi bayi menyusu secara bergantian dan kemampuanmenyusu secara bergantian dan kemampuan mengisap mungkin berbeda. Yakin kan ibu bahwa alam telah menyiapkan air susu bagi mengisap mungkin berbeda. Yakin kan ibu bahwa alam telah menyiapkan air susu bagi semua makhluk, sesuai dengan kebutuhan. Apabila

semua makhluk, sesuai dengan kebutuhan. Apabila  bayi bayi ada yang dirawat di rumahada yang dirawat di rumah sakit, sakit, berikanlah ASI peras dan susuilah

berikanlah ASI peras dan susuilah bayi bayi yang ada dirumah. Agar ibu dapat beristirahatyang ada dirumah. Agar ibu dapat beristirahat maka sebaiknya mintalah bantuan pada anggota

maka sebaiknya mintalah bantuan pada anggota keluarga keluarga atau orang lain untukatau orang lain untuk mengasuh

mengasuh bayi bayi Anda.Anda. 4.7.

4.7. Bayi SakitBayi Sakit

Bayi sakit

Bayi sakit dengan indikasi khusus tidak diperbolehkan mendapatkadengan indikasi khusus tidak diperbolehkan mendapatka nmakanannmakanan perper oral, tetapi pada saat kondisi

oral, tetapi pada saat kondisi bayi bayi sudah sudah memungkinkan memungkinkan maka maka berikanberikan ASI.

ASI. Menyusui Menyusui bukan bukan kontraindikasi kontraindikasi padapada bayi bayi sakitsakit dengandenganmuntah- muntah-muntah

muntah ataupunataupun diare. diare. Posisi menyusui Posisi menyusui yang tepat dapat mencegah timbulnyayang tepat dapat mencegah timbulnya muntah, muntah, antara lain dengan posisi

antara lain dengan posisi duduk. duduk. Berikan ASI sedikit tapi sering kemudian sendawakan. Berikan ASI sedikit tapi sering kemudian sendawakan. Pada saat 

Pada saat  bayi bayi akan ditidurkan, posisikan tengkurap atau miring kanan untukakan ditidurkan, posisikan tengkurap atau miring kanan untuk mengurangi

mengurangi bayi bayi tersedak karena regurgitasi.tersedak karena regurgitasi. 4.8.

4.8. Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum)Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum) Bayi dengan lidah pendek

Bayi dengan lidah pendek atau lingual frenulum (jaringan ikat penghubung lidahatau lingual frenulum (jaringan ikat penghubung lidah dan dasar mulut) yang

dan dasar mulut) yang pendek pendek dan tebal serta kaku tak elastis, sehingga membatasidan tebal serta kaku tak elastis, sehingga membatasi gerak lidah dan

gerak lidah dan bayi bayi tidak dapat menjulurkan lidahnya untuk tidak dapat menjulurkan lidahnya untuk “mengurut” putin“mengurut” puting dengang dengan optimal.

optimal.

Akibat lidah

Akibat lidah bayi bayitidak sanggup “memegang” puting dantidak sanggup “memegang” puting dan areola areola dengan baik,dengan baik, maka

maka proses laktasi proses laktasi tidak dapat berjalan dengan sempurna. Oleh karena itu, ibu dapattidak dapat berjalan dengan sempurna. Oleh karena itu, ibu dapat membantu dengan menahan kedua bibir

(18)

putting dan

putting dan areola areola dengan benar. Kemudian posisi kedua bibirdengan benar. Kemudian posisi kedua bibir bayi bayi dipertahankan agardipertahankan agar tidak berubah-ubah.

tidak berubah-ubah. 4.9.

4.9. Bayi yang Memerlukan PerawatanBayi yang Memerlukan Perawatan Pada saat 

Pada saat bayi bayi sakitsakit dan memerlukan perawatan, padahaldan memerlukan perawatan, padahal bayi bayi masih menyusu,masih menyusu, sebaiknya ibu tetap merawat dan memberikan ASI. Apabila tidak terdapat fasilitas, maka sebaiknya ibu tetap merawat dan memberikan ASI. Apabila tidak terdapat fasilitas, maka ibu dapat memerah ASI dan menyimpannya.

ibu dapat memerah ASI dan menyimpannya. Cara penyimpanan Cara penyimpanan ASI perahpun juga perluASI perahpun juga perlu diperhatikan, agar tidak 

diperhatikan, agar tidak  mudah mudah basi.basi. 5.

5. Ibu Menyusui dengan PenyakitIbu Menyusui dengan Penyakit 5.1.

5.1. Ibu dengan Penyakit HIVIbu dengan Penyakit HIV

Padatahun 2001, PersatuanKesehatanDunia (the World Health Assembly) Padatahun 2001, PersatuanKesehatanDunia (the World Health Assembly) mengeluarkanrekomendasibahwabayiharusdiberikan ASI secaraeksklusifselama 6 mengeluarkanrekomendasibahwabayiharusdiberikan ASI secaraeksklusifselama 6 bulanpertamadalamke

bulanpertamadalamkehidupannyauntukmendapatkhidupannyauntukmendapatkantingkatpertumbuhaantingkatpertumbuhan,n, perkembangansertake

perkembangansertakesehatan sehatan yang yang optimal. Setelahitu,optimal. Setelahitu, bayijugaharusmendapatkanmakananpendamping yang bergizidanjugaamanselain ASI bayijugaharusmendapatkanmakananpendamping yang bergizidanjugaamanselain ASI yang diberikansampaiusia 24 bulan (WHO, 2007).

yang diberikansampaiusia 24 bulan (WHO, 2007).

pemberian ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan bayi dikaitkan pemberian ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan bayi dikaitkan dengan risiko penularan HIV yang justru tiga hingga empat kali lipat lebih rendah dengan risiko penularan HIV yang justru tiga hingga empat kali lipat lebih rendah dibandingkan bayi yang mendapat ASI namun juga mengasup susu lain atau makanan dibandingkan bayi yang mendapat ASI namun juga mengasup susu lain atau makanan lain.

lain.

Ibu dengan HIV positif dihadapkan pada dua pilihan sulit, menyusui belum Ibu dengan HIV positif dihadapkan pada dua pilihan sulit, menyusui belum mengerti tehnik menyusuinya sehingga ternjadi MTCT (Mother-to-Child Transmission), mengerti tehnik menyusuinya sehingga ternjadi MTCT (Mother-to-Child Transmission), tidak

tidak menyusui menyusui dan tdan tidak idak AFASS AFASS sehingga bsehingga bayi ayi menjadi menjadi kurang kurang gizi, gizi, diare, diare, atauatau pneumonia. Konseling pemberian makan bayi pada ibu HIV dapat membantu ibu HIV pneumonia. Konseling pemberian makan bayi pada ibu HIV dapat membantu ibu HIV menentukan pilihan yang terbaik untuk bayinya.

menentukan pilihan yang terbaik untuk bayinya.

Tabel Perkiraan angka mutlak MTCT HIV dengan waktu transmisi, tanpa Tabel Perkiraan angka mutlak MTCT HIV dengan waktu transmisi, tanpa intervensi

intervensi

Tingkat penularan HIV (%) Tingkat penularan HIV (%) waktu penularan

waktu penularan HIV

HIV TidakMenyusuiTidakMenyusui Menyusui 6 bulanMenyusui 6 bulan menyusui 18-24 blnmenyusui 18-24 bln Selama kehamilan Selama kehamilan 5050

 10 10 55

 10 10 5 - 105 - 10 Selama persalinan Selama persalinan 1010

 15 15 1010

 15 15 10 - 1510 - 15 Selama menyusui Selama menyusui 00 55

 10 10 1515

 20 20 Keseluruhan Keseluruhan 1515

 25 25 2020

 35 35 3030

 45 45

(19)

5.2.

5.2. Ibu dengan Penyakit Hepatitis BIbu dengan Penyakit Hepatitis B

Bayi dengan ibu hepatitis B boleh diberikan ASI. Hal ini berdasarkan penelitian Bayi dengan ibu hepatitis B boleh diberikan ASI. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan membagi dua kelompok yaitu kelompok pertama ibu pembawa yang dilakukan dengan membagi dua kelompok yaitu kelompok pertama ibu pembawa virus hepatitis B memb

virus hepatitis B memberikan ASI sedangkan kelompok kedua erikan ASI sedangkan kelompok kedua memberikan susumemberikan susu formula. Hasilnya adalah ASI tidak terbukti dalam meningkatkan resiko penularan formula. Hasilnya adalah ASI tidak terbukti dalam meningkatkan resiko penularan hepatitis B.

hepatitis B.

Mencegah penularan dari ibu yang mengidap hepatitis B ke bayi dan juga Mencegah penularan dari ibu yang mengidap hepatitis B ke bayi dan juga penularan

penularan disarankan untuk memberikan vakdisarankan untuk memberikan vaksinasi yaitu vaksin hepatitis B yangsinasi yaitu vaksin hepatitis B yang pertama kalinya setelah lahir setelah itu dilanjutkan dengan pemberian yang ke dua dan pertama kalinya setelah lahir setelah itu dilanjutkan dengan pemberian yang ke dua dan yang ke tiga sesuai dengan jadwal.

yang ke tiga sesuai dengan jadwal.

Ibu penderita hepatitis B tetap memberikan ASI

Ibu penderita hepatitis B tetap memberikan ASI kepada bayinya dengan ketentuankepada bayinya dengan ketentuan mengikuti program Nasional yaitu memberikan vaksinasi hepatitis B kepada bayinya mengikuti program Nasional yaitu memberikan vaksinasi hepatitis B kepada bayinya segera setelah lahir sebelum berusia 24

segera setelah lahir sebelum berusia 24 jam.jam. 5.3.

5.3. Bayi dengan Ibu Penyakit Tuberculosis (TBC)Bayi dengan Ibu Penyakit Tuberculosis (TBC)

Menurut WHO, TBC tidak termasuk dalam penghalang ibu untuk menyusui. Ibu Menurut WHO, TBC tidak termasuk dalam penghalang ibu untuk menyusui. Ibu justru disarankan melanjutkan pengobatan hingga sembuh, sehingga tidak menulari justru disarankan melanjutkan pengobatan hingga sembuh, sehingga tidak menulari bayinya,” kata konselor ASI,

bayinya,” kata konselor ASI, Danar Kusumawardhani dari Asosiasi Ibu MenyusuiDanar Kusumawardhani dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) pada seminar tentang persiapan menyusui bersama New Parent Indonesia (AIMI) pada seminar tentang persiapan menyusui bersama New Parent Academy, Minggu (23/3/2014).

Academy, Minggu (23/3/2014).

Pengobatan secara teratur bisa menekan terjadinya infeksi bakteri penyebab TBC. Pengobatan secara teratur bisa menekan terjadinya infeksi bakteri penyebab TBC. Pengobatan dengan rifampisin dan isoniazid selama dua minggu akan menyebabkan Pengobatan dengan rifampisin dan isoniazid selama dua minggu akan menyebabkan pasien noninfeksius sehingga tidak menularkan bakteri pada lingkungan sekitar, pasien noninfeksius sehingga tidak menularkan bakteri pada lingkungan sekitar, termasuk anaknya yang masih menyusu.

termasuk anaknya yang masih menyusu.

Ibu dengan TBC tidak perlu khawatir pada kualitas ASI yang dihasilkan. Pasalnya, Ibu dengan TBC tidak perlu khawatir pada kualitas ASI yang dihasilkan. Pasalnya, konsentrasi obat TBC yang masuk ke dalam ASI sangat sedikit sehingga tidak konsentrasi obat TBC yang masuk ke dalam ASI sangat sedikit sehingga tidak menimbulkan efek keracunan pada bayi. Ibu yang menyusui biasanya mendapat menimbulkan efek keracunan pada bayi. Ibu yang menyusui biasanya mendapat pengobatan isoniazid dan suplementasi pyridoxine (vitamin B6), sebanyak 10-25 pengobatan isoniazid dan suplementasi pyridoxine (vitamin B6), sebanyak 10-25 miligram per hari.

miligram per hari.

Bakteri penyebab TBC tidak menular melalui ASI, sama halnya dengan obat untuk Bakteri penyebab TBC tidak menular melalui ASI, sama halnya dengan obat untuk pemulihannya. Dengan ini maka ibu dengan TBC tidak perlu khawatir melanjutkan pemulihannya. Dengan ini maka ibu dengan TBC tidak perlu khawatir melanjutkan pemberian ASI eksklusif maupun hingga dua tahun.

(20)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 1. 1. KESIMPULANKESIMPULAN

PemberianAsi merupakan aktivitas yang sangat penting baik

PemberianAsi merupakan aktivitas yang sangat penting baik bagi ibu maupun bayinya.bagi ibu maupun bayinya. Dalam proses menyusui terjadi hubungan yang erat dan dekat antara ibu dan

Dalam proses menyusui terjadi hubungan yang erat dan dekat antara ibu dan anak.Dalampelaksanaannya proses

anak.Dalampelaksanaannya proses menyusuitidakselalulamenyusuitidakselalulancarkarenaterdapancarkarenaterdapatmasalah- tmasalah-masalahdalampember

masalahdalampemberian ian ASI ASI baikdariibumabaikdariibumaupunbayi.upunbayi. Masalah Menyusui Pada Ibu

Masalah Menyusui Pada Ibu yaitu Payudara Bengkak (Engorgement), Kelainan Putingyaitu Payudara Bengkak (Engorgement), Kelainan Puting Susu, Putting Susu Nyeri (Sore Nipple) dan Putting Susu

Susu, Putting Susu Nyeri (Sore Nipple) dan Putting Susu Lecet (Cracked Nipple), Saluran SusuLecet (Cracked Nipple), Saluran Susu Tersumbat (Obstructive Duct), Radang Payudara (Mastitis), Abses Payudara, Air Susu Kurang. Tersumbat (Obstructive Duct), Radang Payudara (Mastitis), Abses Payudara, Air Susu Kurang.

Masalah Menyusui Pada Bayi

Masalah Menyusui Pada Bayi yaitu Bayi Sering Menangis, Bayi Bingung Puting (Nippleyaitu Bayi Sering Menangis, Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion),Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur, Bayi dengan Ikterus, Bayi dengan Bibir Confusion),Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur, Bayi dengan Ikterus, Bayi dengan Bibir Sumbing, Bayi Kembar, Bayi Sakit, Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum), Bayi yang Sumbing, Bayi Kembar, Bayi Sakit, Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum), Bayi yang Memerlukan Perawatan.

Memerlukan Perawatan.

2.

2. SARANSARAN

Bagi kita tenaga kesehatan sangat penting

Bagi kita tenaga kesehatan sangat penting untuk mengetahui masalah-masalah yanguntuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pemberi

terjadi dalam pemberian ASI baik dari ibu maupun bayi. Karena dengan demikan ASI baik dari ibu maupun bayi. Karena dengan demikian ian kita dapatkita dapat memberikan asuhan yang tepat pada ibu agar ibu dapat mengatasi masalahnya lebih dini dan memberikan asuhan yang tepat pada ibu agar ibu dapat mengatasi masalahnya lebih dini dan dapat dilakukannya sendiri maupun dengan

(21)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

http://abnusclassb.blogspot.

Referensi

Dokumen terkait

BMT HARUM didirikan pada Mei 2005 dengan akta pendirian koperasi usaha syari’ah dan disahkan oleh Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah dengan

Pada tingkatan terendah sesuai dengan jawaban kuesioner dari responden untuk memenuhi kenyamanan penggunanya, setting property terkait dengan keberadaan elemen

berpusat pada anak secara lebih intensif.. 39 Rabu, 3 Juni 2015) mengamati kemampuan komunikasi dan pola perilaku masing-masing anak Tahap Kedua - Mengeksplorasi

Dari penjelasan di atas sudah sangat jelas bahwa literasi dalam Islam bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi orang lain, dalam konteks

Kepala BNN Kota Malang yang sekaligus alumni ITN Malang ini juga memberikan apresiasi kepada ITN karena pada tahun ini menyelenggarakan tes urine bagi seluruh mahasiswa

Pasien didiagnosis dengan paralisis saraf fasialis perifer dekstra dengan fungsi motorik yang masih baik 68%, House Brackmann III dengan lesi setinggi

Ini telah menjadi respon tradisional ketika dihadapkan dengan seseorang yang memiliki masalah emosional atau perilaku yang berat untuk melihat untuk

Pada Gambar 1 terlihat bahwa sistem aliran lumpur memi- liki kerugian jatuh tekanan ( pressure drop ) yang lebih tinggi dibanding dengan fluida air, pada