Representasi Graf,
Graf Isomorfik,
Graf Planar dan
MATERI
Representasi Graf
Representasi Graf
Graf
Isomorfik
Graf
Isomorfik
Graf
Planar dan Graf
Bidang
Graf
Planar dan Graf
Bidang
Graf Dual
Graf Dual
Representasi
Graf
Terdapat beberapa macam representasi graf. Namun di sini hanya diberikan
tiga macam representasi yang sering digunakan, yaitu matriks ketetanggaan,
matriks bersisian dan senarai ketetanggaan.
1. Matriks Ketetanggaan (Adjacency
Matrix)
Matriks ketetanggan menyatakan ketetanggaan simpul-simpul di dalam
graf. adalah matriks dwimatra yang berukuran . Misalkan
,
adalah graf dengan simpul,
1. Bila matriks tersebut
dinama
G
n
n
G
V E
n
n
ij ij ijkan A = [a ], maka a = 1 jika simpul dan bertetangga,
sebaliknya a = 0 jika simpul dan
tidak bertetangga.
i
j
1 3 4 2 1 4 3 2 5 1 2 3 4 Matriks ketetanggaannya
simetri Matriks ketetanggaannya simetri
Matriks
ketetanggaannya tidak simetri
Matriks ketetanggaan dinamakan juga matriks nol-satu karena pada matriks
tersebut hanya berisi dari nol dan satu. Selain angka 0 dan 1 elemen matriks
juga dapat dinyatakan dengan nilai
false
(menyataka
n 0) dan
true
(menyatakan 1).
1 0 1 1 0 2 1 0 1 1 3 1 1 0 1 4 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 2 1 0 1 0 0 3 1 1 0 1 0 4 0 0 1 0 0 5 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 0 1 0 0 2 1 0 1 1 3 1 0 0 0 4 0 1 1 0 1 2 3 4
1 2 3 4 e4 e7 e6 e2 e1 e5 e3 e8 Matriks ketetanggaannya simetri 1 0 1 2 0 2 1 0 1 1 3 2 1 1 2 4 0 1 2 0 1 2 3 4
Keuntungan representasi dengan matriks ketetanggaan adalah elemen matriksnya
dapat diakses langsung melalui indeks. Selain itu, kita juga dapat menentukan
dengan langsung apakah simpul dan simpul
i
j
bertetangga.
2
Jumlah elemen matriks
ketetanggan untuk graf
dengan n simpul adalah .
n
1
1
Derajat tiap simpul dapat dihitung dari matriks ketetanggan.
Untuk graf tak-berarah, ( )
Sedangkan untuk graf berarah, ( ) jumlah nilai pada kolom =
n i ij j n j ij i
i
d v
a
d v
j
a
1( ) jumlah nilai pada baris =
i n ijj
d v
i
a
Contoh
1 3 4 2 1 4 3 2 5Berdasarkan gambar disamping,
tentukan derajat simpul 2 dan derajat simpul 4 ! Jawab :
Derajat simpul 2 = 1 0 1 1 3 Derajat simpul 4 = 0 1 1 0 2
Berdasarkan gambar disamping,
tentukan derajat simpul 4 dan derajat simpul 5 ! Jawab :
Derajat simpul 4 = 0 0 1 0 0 1 Derajat simpul 5 = 0 0 0 0 0 0
Contoh
a b c d e 10 12 9 14 15 11 8 1 2 3 4Berdasarkan gambar disamping, tentukan derajat simpul 2 ! Jawab : Derajat-masuk simpul 2 = 1 0 0 1 2 Derajat-keluar simpul 2 = 1 0 1 1 3 12 10 12 9 11 8 9 14 11 14 15 10 8 15 a b c d e a b c d e
Di bawah ini merupakan gambar graf berbobot.
Tanda menyatakan bahwa tidak ada sisi dari simpul ke simpul atau dari simpul
ke simpul itu sendiri, sehingga dapat diberi nilai tak hingga.
ij i j i i a
2. Matriks Bersisian (Incidency Matrix)
Matriks bersisian menyatakan kebersisian simpul dengan sisi.
Matriks bersisian G adalah matriks dwimatra yang berukuran n m .
Baris menunjukkan label simpul, sedangkan kolom menunjukkan label sisi.
Bila matriks tersebut dinamakan
, maka = 1 jika simpul bersesuaian
dengan sisi , sebaliknya = 0 jika simpul
ij ij ij
A
a
a
i
j
a
i
tidak bersisian dengan sisi .
Matriks bersisian dapat digunakan untuk mempresentasikan graf yang mengandung
sisi ganda atau sisi gelang.
2 e4 1 3 4 e6 e2 e1 e5 e3
Di bawah ini diperlihatkan matriks bersisian untuk graf yang direpresentasikannya. Maka jumlah elemen matriks bersisian
tersebut adalah 4 6 24 elemen.
1 1 1 0 1 0 0 2 1 1 1 0 0 0 3 0 0 1 1 1 0 4 0 0 0 0 1 1 1 2 3 4 5 6 e e e e e e
3. Senarai Ketetanggaan (Adjacency
list)
1 3 4 2 1 4 3 2 5 1 2 3 4Kelemahan matriks ketetanggaan adalah bila graf memiliki jumlah sisi relatif
sedikit atau bersifat jarang ( ), yaitu banyak mengandung banyak elemen
nol, sedangkan elemen yang bukan nol sedikit.
sparse
Ditinjau dari implementasinya di dalam komputer, kebutuhan ruang memori untuk matriks jarang boros
karena komputer menyimpan elemen 0 yang tidak perlu.
Senarai ketetanggaan: 1: 2, 3 2: 1, 3, 4 3: 1, 2, 4 4: 2, 3 Senarai ketetanggaan: 1: 2, 3 2: 1, 3 3: 1, 2, 4 4: 3 5: -Senarai ketetanggaan: 1: 2 2: 1, 3, 4 3: 1 4: 2, 3
Graf Isomorfik
(Isomorphic
Graph)
1 2
Dua buah graf, dan
dikatakan isomorfik jika terdapat korespondensi
satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan antara sisi-sisi keduanya
sedemikian sehingga jika sisi bersisian dengan simpul
G
G
e
u
12 2
dan di ,
maka sisi ' yang berkorespon di
juga harus bersisian dengan simpul
' dan ' di .
v
G
e
G
u
v
G
Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yang sama, kecuali penamaan
simpul dan sisinya saja yang berbeda. Ini benar karena sebuah graf dapat
digambarkan dalam banyaknya cara.
3 2 1 4 d c b a v w x y 1 2 1 2
Pada gambar diatas, isomorfik dengan . Simpul 1, 2, 3, dan 4 di
berkoresponden dengan simpul a, b, c, dan d di .
Sisi (1,2), (2,3), (3,1), (3,4), (1,4) dan (2,4) berkoresponden dengan sisi (
G
G
G
G
a
1 2 1 2 3 3, ),
( , ), ( , ), ( , ), ( , ), ( , ). Semua simpul di dan
berderajat 3.
maupun
tidak isomorfik dengan , karena simpul-simpul di
dua buah berderajat dua dan dua buah lagi berderajat tig
b
b c
c d
a d
a c
b d
G
G
G
G
G
G
1 2
a, sedangkan
simpul-simpul di dan
G
G
semua berderajat tiga.
1
Contoh lain graf yang isomorfik.
Dari definisi isomorfik kita menyimpulkan dua buah isomorfik memenuhi
ketiga syarat berikut:
1. Mempunyai jumlah simpul yang sama.
2. Mempunyai jumlah sisi yang sama.
u x v w y (a) (b)
Namun ketiga syarat ini ternyata belum cukup menjamin keisomorfikan.
Contohnya sebagai berikut.
Dua buah graf di atas memenuhi ketiga syarat yang telah disebutkan
sebelumnya. Padahal keduanya tidak isomorfik. Di ( ) terdapat dua
simpul anting-anting (berderajat 1) yang bertetangga dengan simpul
a
, sedangkan di ( ) hanya terdapat satu buah simpul anting-anting
yang bertetangga dengan . Itulah sebabnya kedua graf di atas tidak
isomorfik.
x
b
Contoh
d c e g h f b a s r t v w u q pApakah pasangan graf di bawah ini isomorfik?
. Karena tidak ada korespodensi satu-satu antara simpul pada kedua graf. Tinjau misalnya simpul , simpul bertetangga degan dua buah simpul berderajat 2 ( dan ) dan sebuah simpul be
Tidak isomorfik
d d
a c rderajat 3 ( ). Graf
disebelah kanannya tidak mempunyai simpul yang berkoresponden dengan (jika dianggap sebagai simpul yang berkoresponden dengan , maka ini
jelas tidak benar, sebab bertetangg
h
d
s d
s a dengan sebuah simpul berderajat 2 ( )
dan dua buah simpul berderajat 3 ( dan ).
r p w
Contoh
s r t a u q p f e d b cApakah pasangan graf di bawah ini isomorfik?
, . Karena terdapat koresponden satu-satu antara simpul pada
graf sebelah kiri dengan simpul-simpul pada graf sebelah kanan, yaitu: berkoresponden dengan ; berkorespon Iya isomorfik a u b den dengan ; berkoresponden dengan ; berkoresponden dengan ; berkoresponden dengan ; berkoresponden dengan ; q c r d s e p f t
b c a d e v z w x y SAMA
Kedua graf tersebut isomorfik
Untuk memperlihatkan bahwa dua buah graf isomorfik, kita dapat menunjukkan bahwa matriks ketetanggan kedua graf itu sama.
0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 a b c d e Matriks ketetanggaannya 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 w x y v z a b c d e Matriks ketetanggaannya w x y v z
Contoh
Apakah graf sederhana yang disajikan oleh pasangan matriks ketetanggaan di bawah ini isomorfik? Jelaskan jawaban, lalu gambarkan grafnya!
0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 2 Jawab:
Keduanya tidak isomorfik karena jumlah sisi pada graf pertama dan graf kedua tidak sama. Graf pertama ( ) mempunyai 4 buah sisi, sedangkan graf kedua ( ) mempunyai 5 buah sisi.
G G
1
Graf Planar dan
Bidang
Graf yang 'dapat digambar' tanpa terjadinya perpotongan antar dua sisi
disebut graf planar. Jika tidak disebut graf tak-planar.
Graf planar yang 'digambarkan' tanpa ada perpotongan antar sisi
disebut graf bidang.
Graf bidang pasti merupakan graf planar, tapi graf planar
belum tentu graf bidang.
Contoh
4
Graf K adalah Graf Planar
6
Contoh
E H1 H2 H3 H1 H2 H3 G W W G E 1 2 3Terdapat tiga buah rumah
,
, dan
, masing-masing dihubungkan
tiga buah utilitas -air( ), gas( ), dan listrik( )- dengan alat pengantar
(pipa, kabel, dsb). Mungkinkah membangun utilitas sehingga
H H
H
W
G
E
tidak ada
pengantar yang saling berpotogan?(sebab kalau berpotongan dikhawatirkan
timbul masalah yang serius, misalnya bila kabel listrik berpotongan dengan
pipa gas dapat terjadi ledakan)
3,3
Contoh
Gambarkan graf planar di bawah ini sehingga tidak ada sisi-sisi yang
berpotongan (menjadi graf bidang).
Jawab:
Rumus
Euler
Sisi pada graf bidang membagi bidang datar menjadi beberapa wilayah
(
atau
).
Jumlah wilayah pada bidang datar termasuk wilayah luar.
Jumlah wilayah pada graf planar sederhana dapat dihitung d
region
face
engan rumus,
2
atau
2
yang dalam hal ini,
= jumlah simpul
= jumlah sisi
n e
f
f
e n
n
e
Contoh
R1 R5 R3 R2 R4 R6Tentukan jumlah wilayah pada graf planar berikut!
Jawab:
2 11 7 2
6
Jadi, jumlah wilayahnya = 6
Contoh
Misalkan graf sederhana planar dan terhubung memiliki 24 buah simpul,
masing-masing simpul berderajat 4. Representasi planar dari graf tersebut
membagi bidang datar menjadi sejumlah wilayah atau muka. Berapa banyak
wilayah yang terbentuk?
Jawab:
Diketahui = 24, maka jumlah derajat seluruh simpul adalah 24 4 = 96.
Menurut lemma jabat tangan, jumlah derajat = 2 jumlah sisi, sehingga
jumlah derajat
96
Jumlah sisi ( ) =
=
= 48.
2
2
Dari ru
n
e
mus Euler, -
2, sehingga
2
2 - 24 48
26
n e
f
f
jumlah wilayah
n e
buah
Ketidaksamaan
Euler
Setiap daerah pada graf planar dibatasi oleh tiga atau lebih sisi. Jadi, total banyaknya sisi lebih besar atau sama dengan 3 . Tetapi, karena suatu sisi barada pada batas paling banyak dua wilayah, mak
f
a total banyaknya sisi lebih kecil atau sama dengan 2 . Jadi,
2
2 3 atau
3
dari rumus Euler, - 2
2 sehingga: 2 3 2 1 - 2 - - 2 3 3 1 - 2 3 6 (ketidaksamaan Euler) 3 e e e f f f e n e e n e e n e n e n e n
Suatu graf dikatakan planar jika memenuhi ketidaksamaan Euler.
Jika tidak memenuhi maka graf dikatakan tidak planar.
K4
Contoh
4
Pada graf K berikut,
4,
6. Tentukan apakan graf tersebut
memenuhi ketidaksamaan Euler?
n
e
4
Jawab:
3 - 6 3(4) - 6 6
karena
6, maka graf K dikatakan memenuhi
ketidaksamaan Euler
3 - 6. Maka graf tersebut merupakan graf plannar
n
e
e
n
Contoh
K5
5
Pada graf K berikut,
5,
10. Tentukan apakah graf di bawah ini
memenuhi Ketidaksamaan Euler?
n
e
5
5
Jawab:
3 - 6 3(5) - 6 9
Karena
10 9, maka graf K dikatakan
tidak memenuhi Ketidaksamaan Euler
3 - 6.
Artinya graf K tidak planar.
n
e
e
n
Perlu diketahui bahwa Ketidaksamaan Euler
merupakan
; 'bukan'
.
Artinya jika suatu graf memenuhi Ketidaksamaan Euler,
maka belum tentu graf tersebut planar.
K3,3
Contoh
3,3
Pada graf bipartit K berikut,
6,
9. Tentukan apakah graf tersebut
memenuhi Ketidaksamaan Euler?
n
e
3,3
Jawab:
3 - 6 3(6) - 6 12
Didapat
9 12. Walaupun memenuhi ketidaksamaan Euler,
kita telah mengetahui bahwa graf K bukan graf planar.
n
e
3,3
Untuk menunjukkan bahwa K bukan graf planar menurut
ketidaksamaan Euler, kita perlu membuat asumsi baru bahwa setiap wilayah
pada graf bidang dibatasi oleh paling sedikit empat buah sisi (4 ),
sehi
f
ngga berlaku ketidaksamaan:
2
4 atau
2
dari rumus Euler,
-
2
sehingga:
-
2
2
-
-
2
-
-
2
2
2
- 2
2 - 4
2
e
e
f
f
f
e n
e
e n
e
e
e
n
n
e
n
e
n
3,3 3,3dengan demikian, graf
tidak memenuhi ketidaksamaan
2 - 4, karena
9;
6
9 2(6) - 4 8 (
)
hal ini berarti bahwa
bukan graf planar.
K
e
n
e
n
salah
K
Teorema
Kuratowski
Sifat graf Kuratowski:
1. Kedua jenis graf Kuratowski adalah graf teratur. 2. Kedua graf kuratowski adalah graf tidak planar.
3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf kuratowski menyebabkan menjadi graf planar.
4. Graf kuratowski pertama adalah graf tidak planar dengan jumlah simpul minimum, sedangkan graf kuratowski keda adalah graf tidak planar
dengan jumlah sisi minimum. Keduanya adalah graf tidak planar paling sederhana.
5
Menurut Kuratowski terdapat 2 jenis graf tidak planar, yaitu: 1. Graf lengkap yang mempunyai 5 buah simpul (K ), adalah
graf tidak planar.
2. Graf terhubung teratur dengan 6 buah simpul dan 9 buah sisi(K ) 3,3
f e d c a b G a b c d e f G1 5 3,3 1
Graf adalah tidak planar jika dan hanya jika mengandung upagraf
yang isomorfik dengan
atau
atau homoerfik dengan
satu dari keduanya.
Perhatikan graf berikut. Graf mengandung
yang isomor
G
K
K
G
G
3,3
fik
dengan graf
K
, jadi tidak planar.
G
d a e f a b c g d b c f G1 G a b c d e f K3,3 e 1 3,3
v x y K5 G1 G
Homeomorfi k
1 2Dua graf G dan G dikatakan Homeomorfik jika salah satu dari kedua graf tersebut dapat diperoleh dari graf yang lain dengan cara menyisipkan dan /atau membuang secara berulang-ulang simpul yang 'berderajat 2'.
2 1
3 2
Ketiga graf diatas adalah Homeomorfik satu sama lain. Graf G didapat dengan menghilangkan simpul pada G .
Sedangkan G didapat dari G dengan menambahkan simpul dan .
v
Contoh
4 2 1 6 5 3 7 8 10 9 4 2 1 6 5 3 7 8 9 4 2 1 6 5 3 4 2 6 5 3 1Perlihatkan dengan teorema Kuratowski bahwa graf Petersen di bawah ini tidak Planar!
Buatlah sebuah upagrafnya dengan membuang simpul-simpul berderajat 2.
2
1
Kita akan peroleh yang homeomorfik dengan .
G G
( ) Graf PetersenG ( ) Upagraf dari G1 G
2 1
( ) Homeomorfik dengan G G
3,3 2
Terapan Graf
Planar
Perhatikanlah bahwa teorema Kuratowski lebih mudah digunakan untuk menentukan bahwa sebuah graf tidak planar. Untuk membuktikan bahwa suatu graf planar relatif lebih sulit.
Terapan graf planar , yaitu persoalan utilitas dalam merancang jaringan pipa air, pipa gas, dan kabel listrik bawah tanah agar ketiganya tidak saling
bersilangan. Terapan graf planar lainnya adalah pada perancangan
integrated circuit (IC) pada sebuah papan. Kawat-kawat yang menghubungkan simpul-simpul IC harus dirancang sedemikian rupa agar tidak bersilangan, sebab persilangan dua buah kawat yang beraliran listrik dapat menimbulkan interferensi arus, yang mengakibatkan terganggunya fungsi IC tersebut.
Graf
Dual
Misalkan kita mempunyai sebuah graf planar yang direpresentasikan
sebagai graf bidang. Kita dapat membuat suatu graf bidang * yang secara
geometri merupakan dual dari graf tersebut dengan cara:
1.
G
G
Pada setiap wilayah atau muka (
) di , buatlah sebuah simpul *
yang merupakan simpul untuk *.
2. Untuk setiap sisi di , tariklah sisi * yang memotong sisi tersebut.
Graf yang ter
face f
G
v
G
e
G
e
e
bentuk dengan cara penggambaran demikian disebut graf dual
(
dual geometri
) dari graf .
G
v1*
v2*
v3* e*
Sebuah graf memiliki dual hanya jika graf tersebut merupakan graf plannar.
e7 e6 e5 e4 e2 e3 e1 e7 e6 e5 e2 e3 e1 e4