• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTEK MAWAH MELALUI MUDHARABAH DALAM MASYARAKAT ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRAKTEK MAWAH MELALUI MUDHARABAH DALAM MASYARAKAT ACEH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTEK

MAWAH

MELALUI

MUDHARABAH

DALAM MASYARAKAT ACEH

TESIS

Oleh

ABDURRAHMAN

127011111/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PRAKTEK

MAWAH

MELALUI

MUDHARABAH

DALAM MASYARAKAT ACEH

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

ABDURRAHMAN

127011111/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : PRAKTEK MAWAH MELALUI MUDHARABAH DALAM MASYARAKAT ACEH

Nama Mahasiswa : ABDURRAHMAN

Nomor Pokok : 127011111

Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD)

Pembimbing Pembimbing

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH, MS, CN) (Dr.T.Keizerina Devi A,SH,CN,MHum)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 11 Agustus 2014

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 3. Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ABDURRAHMAN

Nim : 127011111

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : PRAKTEK MAWAH MELALUI MUDHARABAH DALAM MASYARAKAT ACEH

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama :ABDURRAHMAN

(6)

i

ABSTRAK

Sistem ekonomi yang berbasis Syariah di Aceh sudah ada dan hidup dalam kehidupan masyarakat. Salah satu kegiatan tersebut adalah pelaksanaan kegiatan Mawah yang hidup dan berkembang didalam masyarakat Aceh sejak abad ke 16, jauh sebelum indonesia merdeka. Mawah adalah suatu akad kerjasama dalam usaha di Aceh, dimana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan pembagian hasilnya sesuai dengan kesepakatan dan perjanjian yang ditetapkan bersama. Didalam prakteknyaMawah mempunyai kesamaan arti denganMudharabah yaitu suatu bentuk kerja sama antara dua pihak, dimana piak pertama memberiakan (sahubul mal) dana dan pihak kedua (Mudharib) berfungsi sebagai pengelola usaha dengan perjanjian akan dibagi menurut nisbah (Ratio) yag disepakati bersama.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan PraktekMudaharabah/Mawahdi Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar,Bagaimana Hukum Mawah Dalam Islam, Bagaimana Penyelesaian Masalah Mawah bila Terjadi Sengketa di Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Adapun teori yang dikaitkan dengan permasalahan dalam penelitian adalah Teori Ta’uwun (membantu), Teori ‘Urf Kata,Urf, dan teori keadilan, serta teori Mashlahat.Untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut maka peneltian yang digunakan menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara menjumpai respondennya dan informan dengan melakukan wawancara langsung.

Dari hasil kajian diatas bahwa praktekMawahsangat sesuai dengan praktek Syari’ah yaitu Mudharabahyang mempunyai dasar hukum dalam Alqur’an surat Annisa ayat 4: 29, surat Al Baqarah 2: 283, Albaqarah 198, ,Surat Al Muzammil ayat 20, suratAl-Jumuah : 10, surat Almaidah ayat 2dan sunnah, yaitu Hadis Rasul yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Hadis Rasul riwayat ibnu majah dari Shuhaib, Hadis Rasul riwayat Daruqutni, Hadist Rasul riwayat Imam Malik, Hadis Rasul dari Abbas ibn Abd al Muthalib, Hadis Rasul riwayat Ibnu Majah, serta praktek para sahabat Rasul dan ijtihat ulama. Adapun kalau terjadi sengketa dilapangan sudah ada mekanisme penyelesaian sengketa adat yaitu Undang-undang Pemerintahan Aceh dalam Bab Tentang Wali Nanggroe dan Lembaga Adat, kemudian Qanun nomor 4 tahun 2003 tentang pemerintahan Mukim dan Qanun Nanggro Aceh Darussalam nomor 5 tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong.

Kemudian Disarankan kepada masyarakat Aceh/khususnya kepada masyarakat Kecamatan Ingin Jaya untuk menggalakkan dan terus mempertahankan kegiatan Mawah karena sangat bermamfaat bagi masyarakat dari segi ekonomi Islam. Disarankan kepada pemerintah untuk membantu masyarakat, khususnya masyarakat petani untuk memberikan modal bagi pelaku Mawah, karena kebiasaan adat Aceh bibit dibebankan kepada pengelola. Disarankan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk melahirkanQanun yang berhubungan denganMawah yang selama ini belum ada, agar dapat menjadi pedoman bagi masyarakat pelaku Mawah, juga bagi hakim di mahkamah Syari’ah Aceh dalam menyelesaikan sengketa kasusMawah.

(7)

ii

ABSTRACT

Syariah-based economic system in Aceh has long existed and lived among the local community. One of the activities is the implementation of Mawah activity which has existed and developed in Acehnese community sing the 16thcentury long before the Indonesian independence. Mawah is a business cooperation contract in Aceh in which a person gave his money to someone else to run the division results in accordance with the agreements and covenants set together. In practice, In practice, Mawah has the same meaning with mudharabah hwhich is a form of cooperation between the two parties, in which the first party provide funds (sahubul mal) and the second party (mudharib) serves as a business manager with the agreement that the benfit will be divided according to the ratiomutually agreed.

The problems answered in this study were how Mudaharabah/Mawah practice was implemented in Ingin Jaya Subdistrict, Aceh Besar District, how Mawah law in Islam is, how Mawah problem was solved when a dispute occured in Ingin Jaya Subdistrict, Aceh Besar District. The theories related to the problems in this study were Ta’uwun (assisting) theory, ‘Urf word Urf theory, justice theory and Mashlahat theory. To find the answer to the problems, this study used the empirical juridical approach which means that this study is a study conducted by meeting the respondents and informants and did direct interviews with them.

The result of this study showed that the practice of Mawah is in accordance with the practice of Syariah namely Mudharabah whose legal basis in Al Qur’an are Surah Annisa 4:29, Surah Al Baqarah 2: 238, Surah Al Baqarah 198, Surah Al Muzzammil 20, Surah Al Jumuah 10, Surah Almaidah 2 and Sunnah such as the Hadist Rasul narrated by Imam Thabrani, Hadist rasul narrated by Ibnu Majah from Shuaib, Hadist Rasul narrated by Daruqutni, Hadist rasul narrated by Imam Malik, Hadist Rasul narrated from Abbas ibn Abd al Muthalib, Hadist Rasul narrated by Ibnu Majah, and what was practiced by the companions of Rasul (the apostle) and ijtihat of ulama (Islamic scholars). As for if a dispute occurs, the mechanism of the adat dispute settlement has been available that is the Constitution Act of Aceh Government in the Chapter on Wali Nanggroe and Adat Institutions, Qanun No.4/2003 on mukim government and Qanun Nanggroe Aceh Darussalam No.5/.2003 on Gampong Government.

Aceh community especially the community of Ingin Jaya Subdistrict is suggested to encourage and keep maintaining Mawah activity because, in terms of Islamic economy, it is very useful for the communities. The government is suggested to help the people, especially the farming communities through providing work capital for the Mawahimplementor because, according to Aceh adat, the seeds are borne by the manager. Aceh Legislative members are suggested to enact a Qanun on Mawah which never existed before that it can be a guideline for the communities practicing Mawah and also for the judges in Aceh Syariah Court to be used in settling the dispute on the case of Mawah.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahma dan Rahimnya, anugrah berupa kesehatan, rezeki, kekuatan dan semangat yang telah membawa berkah, sehingga dapat terselesaikannya penulisan tesis yang berjudul “PRAKTEK MAWAH MELALUI MUDHARABAH DI ACEH (Study kasus di Kecamatan Ingin Jaya kabupaten Aceh Besar”, kemudian Shalawat dan Salam tak lupa Penulis Sanjungkan keharibaan Nabi Muhammad S.A.W, keluarga, parasahabat, serta para pengikutnya. Dan dengan harapan agar penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi upaya pengembangan ilmu hukum khusunya di Aceh dan di Indonesia pada umumnya.

Penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Terimakasih diucapkan khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A (K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada Penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

(9)

iv

3. Bapak Prof. H. M. Hasballah Thaib, M.A, PhD, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan, dan saran, dalam penulisan tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus anggota Komisi Pembimbing dan yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan, dan saran, dalam penulisan tesis ini.

5. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, Selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sekaligus anggota Komisi Pembimbing dan yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan, dan saran, dalam penulisan tesis ini.

6. Bapak Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti MA, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan dan saran dalam penulisan tesis ini. 7. Bapak Notaris Syafnil Gani, SH, MKn, selaku Dosen Penguji pada Program

Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan dan saran dalam penulisan tesis ini.

8. Seluruh Dosen/pengajar mata kuliah pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

9. Rekan-rekan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara angkatan 2012 yang senantiasa memberikan dukungan moril dan material untuk kelancaran penyelesaian studi ini.

(10)

v

Ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Almarhum Ayahanda Adnan Ahmad dan Almarhumah Ibunda tercinta Nurjannah, Hamzah, ayahanda mertua Almarhum Hasan Ibrahim semoga Allah SWT menempatkan beliau di Syurga Jannatun’im, dan Ibunda Mertuaku Zanandar Hamzah dan Isteriku Tercinta Suzanna Hasan Basri yang telah memberikan kasih sayang, keikhlasan, doa dan kesabarannya serta dukungan yang tak terhingga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini, Kakandaku Tercinta Amran Adnan, dan Nurul Hidayati, adikku tercinta Amri Adnan serta Buah Hatiku tersayang Dhuhana Abdurrahman, Iman E.l Abdurrahman dan Fhateemah Abdurrahman dan kakak beserta adik iparku yang telah memberikan dukungannya.

Hanya Allah SWT yang dapat membalas segala kebaikan dan jasa-jasa yang diberikan mereka semua. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atas segala kekurangan yang penulis sadari sepenuhnya terdapat dalam tesis ini guna perbaikan dikemudian hari.

Disadari bahwa penulisan tesis ini masih banyak kekurangan dan karenanya atas segala kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan untuk kesempurnaannya dan kemanfaatan terutama bagi penulis dan pembaca guna mengembangkan Ilmu Kenotariatan pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(11)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Abdurrahman 2. Tempat, TanggalLahir : 10 Agustus 1968 3. JenisKelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Banda Aceh-Medan Km 8.5 Desa Laampreh LT Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar

II. KELUARGA

1. NamaAyah : Almarhum Adnan Ahmad 2. NamaIbu : Almarhum Nurjannah Hamzah 3. NamaIsteri : Suzanna Hasan Basri

4. NamaAnak : Dhuhana Abdurrahman Fatheemah Abdurrahman

5. NamaSuadara : Amran Adnan. Nurul Hidayati, Amri Adnan

III. PENDIDIKAN

1. SD : SD Negeri No 5 Uleuleue, Banda Aceh Tahun 1977-1983

2. SMP : SMP Negeri 8 Banda Aceh Tahun 1983-1986

3. SMA : SMA Negeri 1 Banda Aceh Tahun 1986-1989

4. PerguruanTinggi (SI) : Universitas Syiah Kuala Banda Aceh) Tahun 1989-1993

5. PerguruanTinggi (S2) : Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara .

(12)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 12 C. Tujuan Penelitian ... 13 D. Manfaat Penelitian ... 13 E. Keaslian Penelitian... 14

F. Kerangka Teori dan Konsepsi... 15

1. Kerangka Teori ... 15

2. Konsepsi ... 23

G. Metode Penelitian ... 25

1. Spesifikasi Penelitian ... 25

2. Sumber Data ... 27

3. Teknik Pengumpulan Data ... 29

4. Analisis Data ... 30

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK MAWAH DIKECAMATAN INGIN JAYA ... 32

A. MawahDalam Hukum Islam dan Hukum Adat Aceh ... 32

B. Gambaran Umum Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar... 36

(13)

viii

C. PelaksanaanMawahdi Kecamatan ingin Jaya... 37

BAB III HUKUMMAWAHDALAM ISLAM ... 44

A. Dasar hukum dalam Alqur’an ... 44

B. Dasar Hukum Dalam Sunnah ... 48

C. Dasar Hukum dari Praktek Sahabat Rasul dan Ijtihad Ulama . 52 BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA MAWAH DIKECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR ... 57

A. Penyelesaian Melalui Jalur Perdamaian... 57

B. Penyelesaian Melalui Peradilan Adat Aceh ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86

(14)

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Minyak nyamplung merupakan salah satu jenis minyak nabati yang dihasilkan dari biji tanaman nyamplung yang banyak tumbuh di daerah pantai, minyak yang dihasilkan dari

Dalam konteks perempuan, proses pengambilan keputusan ditingkat individu sangat dipengaruhi oleh budaya patriarki yang telah menempatkan peran-peran tertentu (kodrat)

menaikkan tingkatan sinyal pembawa warna menjadi 100% dari 50% yang ditekan pada penguat IF gambar. Penekanan sub pembawa warna sampai 50% pada tingkat IF dengan maksud

Hasil Pengujian Kuat Tarik Bambu dan Baja (Morisco, 1999); dalam (Lanang, 2017) Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Morisco (1994-1999) pada gambar diatas terkait

(3) kepentingan-kepentingan substansi, contohnya perlindungan harta benda. Norma dibentuk untuk melindungi kepentingan-kepentingan manusia sehingga dapat terwujud ketertiban

Hal ini berarti semakin tinggi jumlah sumber informasi maka semakin pendek jarak yang diperlukan oleh petani karet untuk menghubungi aktor lain dalam jaringan komunikasi. Beragamnya

Kritik ini ditujukan pada subjek (ego) yang berusaha merengkuh dan memahami secara total fenomena atau objek tertentu, seraya menunjukkan bahwa fenomena/ objek tersebut adalah

Pola pengertian agama yang dikemukakakan Schuon sering ditarik dalam diskursus pluralitas, spiritual dan teologi, namun belum banyak yang melakukan pengkajian secara