• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KLASULA FORCE MAJEURE DALAM SUATU PERJANJIAN (STUDI TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 587 PK/PDT/2010) TESIS. Oleh. JEFFRY /M.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KLASULA FORCE MAJEURE DALAM SUATU PERJANJIAN (STUDI TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 587 PK/PDT/2010) TESIS. Oleh. JEFFRY /M."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KLASULA FORCE MAJEURE

DALAM SUATU PERJANJIAN (STUDI TERHADAP

PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 587 PK/PDT/2010)

TESIS

Oleh

JEFFRY

107011010/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS KLASULA FORCE MAJEURE

DALAM SUATU PERJANJIAN (STUDI TERHADAP

PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 587 PK/PDT/2010)

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

JEFFRY

107011010/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : ANALISIS KLAUSULA FORCE MAJEURE

DALAM SUATU PERJANJIAN (STUDI

TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 587 PK/ PDT/ 2010

Nama Mahasiswa : JEFFRY Nomor Pokok : 107011010 Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH)

Pembimbing Pembimbing

(Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum) (Dr.T.Keizerina Devi A,SH,CN,MHum)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 28 Agustus 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH Anggota : 1. Dr. Mahmul Siregar SH, MHum

2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Dr. Dedi Harianto SH, MHum

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : JEFFRY

Nim : 107011010

Program Studi : MAGISTER KENOTARIATAN

Judul Tesis : ANALISIS KLAUSULA FORCE MAJEURE

DALAM SUATU PERJANJIAN (STUDI TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 587 PK/ PDT/ 2010

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya seniri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama : JEFFRY Nim : 107011010

(6)

i ABSTRAK

Pesatnya perkembangan hukum perjanjian menyebabkan semakin banyak masyarakat mengikatkan diri dengan masyarakat lain kedalam suatu perjanjian. Pada pelaksanaan perjanjian, para pihak yang telah mengikatkan diri, harus melaksanakan apa yang telah diperjanjikan dan apa yang telah menjadi kewajibannya dalam perjanjian tersebut. Kewajiban untuk melaksanakan apa yang diperjanjikan disebut sebagai prestasi. Namun yang sering dijumpai dalam pelaksanaan suatu perjanjian adalah ketika para pihak tidak mematuhi dan melaksanakan apa yang telah diperjanjikan/wanprestasi. Untuk melepaskan dirinya dari tuntutan membayar ganti rugi, Pihak yang dituduh melakukan wanprestasi dapat memberikan pembelaan di depan hakim. Salah satunya adalah dengan membuktikan telah terjadi force majeure. Dalam penelitian tesis ini membahas mengenai bagaimana pentingnya mencantumkan klausula force majeure dalam suatu perjanjian, bagaimana suatu keadaan memaksa (force majeure) yang memenuhi konsep hukum perdata di Indonesia dan bagaimana penerapan klausula force majeure oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam putusan MARI No.587/PK/Pdt/2010.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yaitu dengan cara meneliti bahan kepustakaan atau bahan data sekunder. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis dan analisis data dilakukan secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencantuman klausula force majeure dalam suatu perjanjian merupakan hal yang penting karena ketiadaan klausula force majeure dalam kontrak dianggap sebagai ketidakcermatan dalam pembuatan kontrak yang dapat menyebabkan sengketa diantara para pihak. Dikarenakan ruang lingkup force majeure yang sangat luas, untuk menetapkan suatu keadaan memaksa (force majeure) bisa dilihat dari terpenuhinya unsur-unsur dari force majeure yaitu peristiwa tersebut merupakan hal yang tidak terduga, di luar kemauan, kemampuan dan kendali para pihak, tidak dapat dipersalahkan kepadanya atau tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya, tidak ada itikad buruk, para pihak telah melakukan upaya sedemikian rupa untuk menghindari peristiwa tersebut, menimbulkan kerugian bagi para pihak atau salah satu pihak, terjadinya peristiwa tersebut menyebabkan tertunda, terhambat, terhalang, atau tidak diaksanakannya prestasi para pihak, dan kejadian tersebut sangat mempengaruhi pelaksanaan perjanjian. Dalam penerapan batasan force majeure pada putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 587 Pk/Pdt/2010, ketika terjadi perbedaan persepsi mengenai banjir dalam perkara antara CV.Borco Utama melawan Transenergy Grinding Inc merupakan force majeure atau bukan, oleh Mahkamah Agung diputuskan banjir yang terdapat dalam klausula force majeure di perjanjian tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai force majeure. Hal ini ketika dianalisis, banjir dalam perkara antara CV.Borco Utama melawan Transenergy Grinding Inc ini memang tidak memenuhi unsur-unsur force majeure yaitu banjir tersebut dapat diprediksi/ diduga akan terjadi.

(7)

ii ABSTRACT

The rapid development of agreement law has caused more people binding themselves to the others under an agreement. In the implementation of one agreement, the parties involved in the agreement must perform what has been promised and what has been agreed to be their obligations in the agreement. The obligation to perform what has been promised is called achievement. But, what is always found in implementation of an agreement is that the parties involved do not obey and do what they have promised /breach of contract. To avoid from the claim to pay compensation, the party who is accused of breaching of contract can depend him/herself before the judge. One of the ways used is to prove that there has been a force majeure. The problems discussed in this study were: how important to include the clause of force majeure in an agreement is, how a force majeure meets the concept of civil law in Indonesia, and how the Indonesian Supreme Court applied the clause of force majeure in its Decision No. 587/PK/Pdt/2010.

This analytical descriptive study employed normative juridical approach by studying the materials of secondary data obtained through library research. characteristic of this research is descriptive analysis and analysis data conducted in qualitative.

The result of this study showed that the inclusion of the clause on force majeure in a contract agreement is important because the absence of the clause on force majeure in a contract agreement is regarded as negligence that can result in dispute between the parties involved. Since the scope of force majeure is very broad, a condition can be called a force majeure if it meets the elements of force majeure such as an incident which occurs unexpectedly and outside the will, capability and control of the parties involved. There is no bad faith of the parties involved and even, the parties involved have done anything they could do to avoid from the incident that inflicts loss to both or one of the parties involved in the agreement. This incident can delay, inhibit, prevent the implementation of the achievements made by the parties, and this incident influences the implementation of agreement very much. The definition of force majeure applied in the Decision of Indonesian Supreme Court No. 587/PK/Pdt/2010 was based on the different perception about “flood” (whether blood belongs to force majeure or not) in the case between CV. Borco Utama against Transenergy Grinding Inc. Then the Indonesian Supreme Court decided that “flood” stated in the clause on force majeure in the agreement cannot be categorized as force majeure. After being analyzed, it was found out that the “flood” in the case between CV. Borco Utama against Transenergy Grinding Inc. did not meet the elements of force majeure thatthe flood can be predicted / expected.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah dan kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya mulai dari masa perkuliahan sampai dengan tahapan penyelesaian tesis seperti sekarang ini di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Tesis ini diberi judul “ANALISIS KLASULA FORCE MAJEURE

DALAM SUATU PERJANJIAN (STUDI TERHADAP PUTUSAN

MAHKAMAH AGUNG NO. 587 PK/PDT/2010)”.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, Penulis tidak lupa ingin mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa dari nama-nama yang disebut di bawah ini. Beliau-beliau tersebut merupakan panutan dan juga motivasi yang mendukung Penulis dari awal masa perkuliahan hingga sekarang sampai selesainya tesis ini. Penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan berharga yang telah diberikan untuk dapat menyelesaikan studi Strata-II Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, MHum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

(9)

iv

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen penguji penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan ini. 4. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH, selaku Dosen Pembimbing Utama

penulis dalam penulisan tesis ini, atas ilmu dan pengajaran serta bimbingan dan arahan yang telah diberikan dalam proses penyelesaian tesis ini.

5. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II penulis yang banyak memberikan masukan masukan yang berarti untuk penulisan ini, serta informasi dan tata cara penulisan tesis yang benar.

6. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga Dosen Pembimbing III penulis yang telah dengan sabar memberikan masukan yang berarti untuk penulisan ini, serta informasi dan tata cara penulisan tesis yang benar.

7. Bapak Dr. Dedi Harianto, SH, MHum, selaku Dosen Penguji penulis yang telah dengan sabar memberikan masukan yang berarti untuk penulisan ini, serta informasi dan tata cara penulisan tesis yang benar.

8. Bapak dan Ibu Guru Besar juga segenap Dosen dan staf pengajar Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, tanpa bisa disebutkan satu per satu

(10)

v

namanya, atas jasa-jasanya dalam memberikan ilmu dan bimbingan selama masa perkuliahan.

9. Para Pegawai pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang selalu membantu kelancaran dalam manajemen administrasi yang diperlukan.

10. Kedua Orang Tua yang sangat saya cintai dan sayangi, Ke Kai Cuan dan Siaw Hui Tjokroahdymulya serta juga kepada adik yang tersayang, Jennifer.

11. Dokter Fran Efendy yang selalu memberikan semangat bagi penulis. 12. David Lau, Edo Wijaya yang selalu memberikan semangat bagi penulis.

13. Muhammad Yusuf Sihite, SH, MH, atas masukan mengenai penulisan tesis ini dan Lesly Xaviera SH, MH yang memberikan semangat bagi penulis.

14. Rekan-rekan Mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara stambuk 2010-Group A, Group B dan Group C yang telah berjuang bersama-sama selama ini serta telah memberikan banyak dukungan dan kerjasamanya selama penulis menjalankan pendidikan. Semoga sukses untuk kita semua.

15. Dan tidak lupa juga seluruh staf dan pegawai di Fakultas Hukum, Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum, perpustakaan pusat USU, dan juga staf di pusat dokumen dan informasi hukum atas segala bantuannya.

Tesis yang telah diselesaikan dengan segenap hati dan pemikiran ini tentunya masih perlu untuk diperbaiki karena di dalamnya masih terdapat

(11)

kekurangan-vi

kekurangan. Untuk itu, dengan tangan terbuka akan menerima segala kritik maupun saran yang sifatnya membangun demi kemajuan kita bersama.

Akhir kata, atas segala perhatian yang telah diberikan untuk tesis ini, sekali lagi mengucapkan terima kasih. Semoga tesis ini sedikit banyak juga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2012 Hormat Penulis,

(12)

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Jeffry

2. Tempat/Tanggal lahir : Medan, 3 Maret 1989 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Status : Belum menikah

5. Agama : Kristen Protestan

6. Alamat : Jalan Wahidin Nomor 81i, Medan. 7. No. Handphone : 0819617303

II. KELUARGA

1. Nama Ayah : Ke Kai Cuan

2. Nama Ibu : Siaw Hui Tjokroahdymulya

3. Nama Adik : Jennifer

III. PENDIDIKAN

1. SD : SD WIYATA DHARMA, Medan (1994-2000) 2. SMP : SMP WIYATA DHARMA, Medan (2000-2003) 3. SMA : SMA WIYATA DHARMA, Medan (2003-2006)

4. Strata I: Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (2006-2010) 5. Strata II: Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara (2010-2012)

(13)

viii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... . 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan masalah ... 6 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 7 E. Keaslian Penelitian ... 8

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 9

1. Kerangka Teori ... 9

2. Kerangka Konsepsi ... 12

G. Metode Penelitian ... 15

1. Jenis dan Sifat Penelitian ... 16

2. Sumber Data ... 17

3. Teknik Pengumpulan Data ... 18

4. Analisis Data ... 19

H. Sistematika Penulisan ... 20

BAB II PENTINGNYA PENCANTUMAN KLAUSULA FORCE MAJEURE DALAM PERJANJIAN ………....……... 22

A. Pelaksanaan Suatu Perjanjian ... 22

1. Syarat sah perjanjian ... 22

2. Prestasi ... 31

(14)

ix

B. Force Majeure ... 40

1. Pengertian Force Majeure ... 40

2. Pengaturan Force Majeure dalam Peraturan Perundang-Undangan ... 42

3. Alasan Pentingnya Mencantumkan Klausula Force Majeure dalam perjanjian ... 57

BAB III SUATU KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) YANG MEMENUHI KONSEP HUKUM PERDATA DI INDONESIA ... 61

A. Unsur-Unsur Force Majeure di Indonesia ... 61

B. Ruang lingkup Force Majeure di Indonesia... 65

C. Akibat dari Force Majeure di Indonesia ... 72

D. Sistem Pembuktian Force Majeure di Indonesia ... 75

E. Force Majeure dalam sistem Common Law ... 76

BAB IV PENERAPAN MENGENAI FORCE MAJEURE OLEH MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DALAM PUTUSAN MARI NO. 587 PK/PDT/2010 ... 82

A. Kasus Posisi ... 82

B. Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Mahkamah Agung .... 92

C. Analisis Kasus ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 106

A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 109 LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penerapan batasan force majeure pada putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 587 Pk/Pdt/2010, ketika terjadi perbedaan persepsi mengenai banjir dalam perkara

Muhammad Yamin, SH, M.S, CN, selaku ketua program studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai dosen pembimbing II, yang telah memberikan

Keizerina Devi A, SH.CN, M.Hum , selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus pembimbing yang telah memberikan

Keizerina Devi A, SH, CN, MHum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan selaku Penguji yang telah memberikan dorongan

Keizerina Devi Azwar, S.H, C.N, M.Hum , selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada

Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai pembimbing utama dalam penelitian tesis ini, yang telah membimbing

Keizerina Devi A, S.H., CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada Penulis

Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum selaku Sekertaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus pembimbing yang mana beliau telah