• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS. Oleh. MEYATY /M.Kn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TESIS. Oleh. MEYATY /M.Kn"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN YURIDIS PENCABUTAN PASAL 66 AYAT (1) UUJN NO. 30 TAHUN 2004 OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI (PUTUSAN MK NO.

49/PUU-X/2012) DAN KELUARNYA UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN UU NO. 30 TAHUN 2004

TENTANG JABATAN NOTARIS

TESIS

Oleh

MEYATY

117011159/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KAJIAN YURIDIS PENCABUTAN PASAL 66 AYAT (1) UUJN NO. 30 TAHUN 2004 OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI (PUTUSAN MK NO.

49/PUU-X/2012) DAN KELUARNYA UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN UU NO. 30 TAHUN 2004

TENTANG JABATAN NOTARIS

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

MEYATY

117011159/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : KAJIAN YURIDIS PENCABUTAN PASAL 66 AYAT (1) UUJN NO. 30 TAHUN 2004 OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI (PUTUSAN MK NO. 49/PUU-X/2012) DAN KELUARNYA UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN UU NO. 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS Nama Mahasiswa : MEYATY

Nomor Pokok : 117011159

Program Studi : MAGISTER KENOTARIATAN

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Pembimbing Pembimbing

(Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum) (Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 25 Agustus 2014

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota : 1. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

2. Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn

3. Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, MHum 4. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : MEYATY

Nim : 117011159

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : KAJIAN YURIDIS PENCABUTAN PASAL 66 AYAT (1) UUJN NO. 30 TAHUN 2004 OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI (PUTUSAN MK NO. 49/PUU-X/2012) DAN KELUARNYA UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN UU NO. 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama : MEYATY Nim : 117011159

(6)

i ABSTRAK

Pasal 66 ayat (1) UUJN No. 30 Tahun 2004 merupakan bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh Undang - Undang terhadap notaris sebagai pejabat umum atau pejabat publik. Mahkamah Konstitusi melalui Putusan No.49/PUU-X/2012 tanggal 23 Maret 2013, telah mengejutkan para notaris di Indonesia karena dengan putusan tersebut di atas telah mencabut Pasal 66 ayat (1) UUJN No. 30 tahun 2004, yang merupakan pasal yang selama ini menjadi benteng perlindungan hukum bagi para notaris dalam menjalankan tugas dan kewenangannya. Dengan keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No.49/PUU-X/2012 tanggal 23 Maret 2013, maka sejak tanggal tersebut Pasal 66 ayat (1) UUJN No. 30 Tahun 2004 dinyatakan sudah tidak memiliki kekuatan hukum lagi atau sudah tidak berlaku lagi. Hal ini menimbulkan dilema bagi notaris dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pejabat publik atau pejabat umum yang juga menjalankan kewibawaan negara dalam membuat dan menyimpan dokumen otentik yang juga merupakan dokumen negara. Meskipun Pasal 66 ayat (1) UUJN No. 30 Tahun 2004 tersebut telah dimuat kembali dalam Pasal 66 ayat (1) UUJN No. 2 Tahun 2014 namun dalam praktek pelaksanaanya belum dapat dilakukan secara nyata karena Majelis Kehormatan Notaris (MKN) sebagai suatu lembaga yang diberi kewenangan dalam memberi ijin terhadap pemanggilan dan pemeriksaan notaris dalam perkara pidana belum terbentuk.

Jenis penelitian tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif, yang bersifat deskriptif analitis, dimana pendekatan terhadap permasalahan dilakukan dengan mengkaji ketentuan Perundang-undangan yang berlaku dalam perlindungan hukum terhadap notaris dan bahan hukum lainnya dibidang perikatan yaitu UUJN No. 30 Tahun 2004 jo UUJN No. 2 Tahun 2014 serta peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait dengan masalah perlindungan hukum terhadap notaris dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pejabat umum atau pejabat publik. Penelitian ini menguraikan atau memaparkan sekaligus menganalisis permasalahan mengenai pencabutan Pasal 66 ayat (1) UUJN No. 30 Tahun 2004 oleh Mahkamah Konstitusi dan implikasinya terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban notaris sebagai pejabat publik atau pejabat umum.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dicabutnya Pasal 66 ayat (1) UUJN No. 30 Tahun 2004 mengakibatkan pemanggilan dan pemeriksaan notaris dalam suatu perkara pidana oleh Penyidik polri dapat dilakukan secara langsung tanpa harus memperoleh ijin dari Majelis Pengawas Daerah (MPD). Demikian pula halnya dengan pengambilan fotokopi minuta akta oleh Jaksa maupun Hakim dalam proses pemeriksaan di pengadilan dapat langsung dilakukan tanpa memperoleh ijin dari MPD. Disamping itu pencabutan Pasal 66 ayat (1) UUJN No. 30 Tahun 2004 mengakibatkan kewenangan MPD dalam memberikan ijin tertulis bagi Penyidik, Jaksa maupun Hakim dalam suatu proses pemanggilan dan pemeriksaan perkara pidana telah dicabut kewenangannya. Diundangkannya UUJN No. 2 Tahun 2014 yang memuat perlindungan hukum terhadap notaris dalam pemanggilan maupun pemeriksaan dalam suatu perkara pidana belum dapat dilaksanakan karena Majelis Kehormatan Notaris (MKN) yang diberikan kewenangan memberi ijin terhadap pemeriksaan dan pemanggilan tersebut belum terbentuk.

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Notaris, UUJN No. 30 Tahun 2004/UUJN No. 2 Tahun 2014

(7)

ii

ABSTRACT

Article 66 paragraph (1) of Law of Notary Position No.30/2004 is a form of legal protection provided by the legislation for notary as public official. Constitutional Court through the Decision No.49/PUU-X/2012 dated March 23, 2013 has shocked the notaries in Indonesia because with the decision, Constitutional Court canceled/revoked Article 66 paragraph (1) of Law of Notary Position No.30/2004 which has been used as the legal protection for the notaries in carrying out their duties and authority. With the issuance of the Decision of Constitutional Court No.49/PUU-X/2012 dated March 23, 2013, Article 66 paragraph (1) of Law of Notary Position No.30/2004 is declared unenforceable anymore or is no longer valid. This raises dilemma for the notaries in performing their duties and obligations as public officials who also maintain the authority of the state in creating and keeping authentic document which is also a state document. Although the Article 66 paragraph (1) of Law of Notary Position No.30/2004 has been refunctioned as Article 66 paragraph (1) of Law of Notary Position No.2/2014, in practice, it has not been able to be actually performed because the Notary Honorary Council as an institution with authority in giving permission to call and examine a notary in a criminal case has not been established.

This is a descriptive analytical normative juridical study in which the problems were approached through studying the statutory provisions applicable in the legal protection for notaries and other legal materials in the field of engagement such as Law of Notary Position No: 30/2004 in conjunction with Law of Notary Position No: 2/2014 and other laws and regulations relating to the issue of legal protection for the notaries in performing their duties and obligations as a public officials. The purpose of this study was to describe or explain as well as analyzing the problem of the revocation of Article 66 paragraph (1) of Law of Notary Position No.30/2004 by Constitutional Court and its implication on the implementation of the notaries’ performing their duties and obligations as a public officials.

The result of this study showed that the revocation of Article 66 paragraph (1) of Law of Notary Position No.30/2004 resulted in that calling and examining a notary in a criminal case by the police investigator can be directly done without getting any permission from the Notary Honorary Council. The retrieval of photocopy of the minuta of the deed by the Prosecutor or Judge in an examination process in court can be directly done without getting any permission from the Notary Honorary Council. Besides, the revocation of Article 66 paragraph (1) of Law of Notary Position No.30/2004 resultied in the revocation of the authority of Notary Honorary Council to issue a written consent for the Prosecutor or Judge in a process of calling and examination of criminal case. The enactment of Law of Notary Position No: 2/2014 containing legal protection for the notaries who are called and examined in a criminal case has not been able to be implemented yet because the Notary Honorary Council with authority in giving permission to call and examine a notary in a criminal case has not been established.

Keywords: Legal Protection, Notary, Law of Notary Position No.30/2004, Law of Notary Position No: 2/2014

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa penuh kasih dan anugrah, karena atas kasih karunia-Nya juga sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah berbentuk Tesis dengan judul “KAJIAN YURIDIS PENCABUTAN PASAL 66 AYAT (1) UUJN NO. 30 TAHUN 2004 OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI (PUTUSAN MK NO. 49/PUU-X/2012) DAN KELUARNYA UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN UU NO. 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS”. Penulisan tesis ini merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum dan Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn selaku Komisi Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tesis sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.

Selanjutnya di dalam penelitian tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan baik berupa pengajaran, bimbingan, arahan dan bahan informasi dari semua pihak.

(9)

iv

Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dr. Syahril Pasaribu DTM & H, M.Sc (CTM), Sp.A (K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (M.Kn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang diberikan kepada peneliti untuk dapat menjadi mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. M. Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai pembimbing utama dalam penelitian tesis ini, yang telah membimbing dan membina penulis dalam penyelesaian studi selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Sumatera Utara dan juga selaku pembimbing II dalam penelitian tesis ini, yang telah membimbing dan membina penulis dalam penyelesaian studi selama

(10)

v

menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn, selaku pembimbing III dalam penelitian tesis ini, yang telah membimbing dan membina penulis dalam penyelesaian studi selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, M.Hum, selaku penguji dalam penelitian tesis ini, atas segala dedikasi dan pengarahan serta masukan yang diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 7. Bapak Syafnil Gani, SH, M.Hum, selaku penguji dalam penelitian tesis ini,

atas segala dedikasi dan pengarahan serta masukan yang diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

8. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Dosen serta segenap activis akademis Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 9. Kedua orangtua, Ayahanda Wirianto Wijaya dan Ibunda Kristin Candra

atas segala rasa sayang dan cinta yang tidak terbatas sehingga menjadi dukungan untuk penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

10. Andre Wijaya suami tercinta dan Andrea Mayra tersayang atas segala dukungan dengan berbagai cara dan dari berbagai arah serta kesabaran tanpa batas yang menjadi semangat bagi penulis untuk menggapai masa depan.

(11)

vi

11. Dan semua pihak yang telah membantu penulisan yang tidak dapat disebut satu persatu.

Di samping itu, penulis juga menyadari bahwa masih banyak teman, kerabat dan pihak-pihak lain yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah mendukung dan menoakan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi ini, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih disertai doa semoga Tuhan Yang Maha Kasih memberkati dan membalas semua budi baik mereka semuanya.

Medan, Agustus 2014 Penulis

Meyaty NIM 117011159

(12)

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Meyaty

Tempat / Tgl. Lahir : Delitua, 12 Maret 1982 Alamat : Jl. Besar No. 22 Delitua

Status : Menikah Agama : Budha No. HP : 0811639730 PENDIDIKAN FORMAL 1. SD RK St. Yosep, Medan 1988-1994 2. SMP RK St. Yosep, Medan 1994-1997

3. SMA Sutomo, Medan 1997-2000

4. S1 Universitas Darma Agung, Medan 2000-2004

(13)

viii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR SINGKATAN... x

DAFTAR ISTILAH ASING... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 13 C. Tujuan Penelitian ... 14 D. Manfaat Penelitian ... 14 E. Keaslian Penelitian ... 15

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 17

1. Kerangka Teori ... 17

2. Konsepsi ... 22

G. Metode Penelitian ... 25

1. Sifat dan Jenis Penelitian ... 25

2. Sumber Data... 25

3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 26

4. Analisis Data ... 27

BAB II PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PUBLIK BERDASARKAN UNDANG - UNDANG JABATAN NOTARIS NOMOR 30 TAHUN 2004 ... 28

A. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Notaris sebagai Pejabat Publik ... 28

(14)

ix

B. Notaris sebagai Pejabat Publik yang Dikehendaki Undang

-Undang dan berhak Memperoleh Perlindungan Hukum... 46

C. Pertimbangan Hukum Munculnya Pasal 66 Ayat (1) UUJN No. 30 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Notaris ... 57

BAB III PERTIMBANGAN HUKUM MAKHAMAH KONSTITUSI DALAM MEMBATALKAN / MENCABUT KETENTUAN PASAL 66 AYAT (1) UUJN NO. 30 TAHUN 2004... 73

A. Fungsi dan Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Penegakan Hukum di Negara Republik Indonesia ... 73

B. Pertimbangan Hukum Mahkamah Konstitusi Dalam Mencabut Ketentuan Pasal 66 ayat (1) UUJN No. 30 Tahun 2004... 84

C. Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi No.49/PUU-X/2012 Terhadap Eksistensi Majelis Pengawas Daerah (MPD) ... 91

BAB IV KEKUATAN HUKUM KEBERLAKUAN PASAL 66 AYAT (1) SAMPAI DENGAN (4) UUJN NO. 2 TAHUN 2014 ... 98

A. Latar Belakang Lahirnya Undang - Undang No. 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang - Undang No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan Perbandingannya . 98 B. Kekuatan Hukum Keberlakuan Pasal 66 ayat (1) Undang -Undang No. 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris ... 109

C. Peraturan Pelaksana Undang-Undang Jabatan Notaris No. 2 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Majelis Kehormatan Notaris ... 120

D. Analisis Data dan Teori yang Dipakai ... 123

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 126

A. Kesimpulan ... 126

B. Saran ... 127

DAFTAR PUSTAKA ... 130 LAMPIRAN

(15)

x

DAFTAR SINGKATAN

BRPK : Buku Registrasi Perkara Konstitusi

DPR : Dewan Perwakilan Rakyat

DPD : Dewan Perwakilan Daerah

KUA : Kantor Urusan Agama

KUHP : Kitab Undang - Undang Hukum Pidana

KUHAP : Kitab Undang - Undang Hukum Acara Pidana KUH Perdata : Kitab Undang - Undang Hukum Perdata

MK : Mahkamah Konstitusi

MKN : Majelis Kehormatan Notaris

MPD : Majelis Pengawas Daerah

MPP : Majelis Pengawas Pusat

MPR : Majelis Permusyawaratan Rakyat

MPW : Majelis Pengawas Wilayah

PP : Peraturan Pemerintah

PPAT : Pejabat Pembuat Akta Tanah

RUU : Rancangan Undang - Undang

UUD : Undang - Undang Dasar

UUJN : Undang - Undang Jabatan Notaris VOC : Vereenigde Oost Ind. Compagnie

(16)

xi

DAFTAR ISTILAH ASING

Civil law : Sistem hukum yang digunakan oleh Belanda dan Indonesia, disebut juga sistem hukum Eropa kontinental Checks and balances : Pemeriksaan dan keseimbangan

Causal verband : Hubungan sebab akibat Codicil : Surat wasiat bawah tangan

Common law : Sistem hukum yang digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, disebut juga dengan istilah anglo saxon

Consensus : Kesepakatan

Equal protection : Perlindungan yang seimbang Equality before thelaw : Asas persamaan di dalam hukum Formale Toetsingsrecht : Hak menguji formal

Grosse akta : Akta yang berirah-irah demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan memiliki kekuatan hukum eksekutorial

Judicial Review : Hak uji terhadap peraturan Perundang-undangan Lex specialist derogat : Hukum khusus mengalahkan hukum umum lex generalist

Onkreukbaar atau : Tidak memihak dan tidak tercela inompeachable

(17)

xii Openbaar ambtenaar : Pejabat Umum

Ordnantie : Peraturan

Materiele Toetsingrecht : Hak menguji materil

Nullum delictum nulla : Asas hukum pidana yang menyatakan tidak satu

Poena sine praevia perbuatan pun yang dapat dihukum bila perbuatan itu belum diatur di dalam undang - undang

Pro justicia : Demi keadilan

Reglement Op Het : Peraturan jabatan notaris Notaris Ambt In Indonesie

Sole Interpreter : Lembaga penafsir tunggal of the Constitution

Testament : Surat wasiat

Urgent : Penting

Review : Pengulangan

Toetsingrecht : Hak uji terhadap peraturan Perundang-undangan Waarmeken dan : Pendaftaran dan pengesahan

Referensi

Dokumen terkait

Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum selaku Sekretaris Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Bapak Syafnil Gani, SH, M.Hum yang telah

Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Sumatera Utara dan juga selaku Pembimbing III dalam penelitian tesis

Muhammad Yamin Lubis, S.H, MS, CN, selaku Ketua Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan selaku Ketua

Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku ketua program studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada Penulis untuk

Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini.... SH, CN,

Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga selaku dosen pembimbing III bagi

Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga Dosen Pembimbing III penulis yang

Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembimbing III dalam penelitian