LOGO Rumah Sakit …
……..
PROSEDUR
TETAP
LABORATORIUM
NOMOR 01 NO.REVISI -JUMLAH HALAMAN Tgl. Terbit : Ditetapkan DIREKTUR RS ……… ………1. OPERAN JAGA
PENGERTIAN Alih informasi yang diperlukan antara petugas jaga sebelum dengan petugas jaga pengganti serta pertanggungjawaban dan penyiapan sarana serta perlengkapan dalam kondisi siap dan bersih.
TUJUAN Terinformasikannya dengan baik hal-hal yang perlu mendapat perhatian antar petugas jaga.
KEBIJAKAN Operan informasi/jaga dilakukan mulai 15 menit sebelum waktu tugas berakhir. Semua petugas jaga pengganti harus sudah datang 15 menit sebelum waktu tugas dimulai.
PROSEDUR 1. Petugas jaga menjelang akhir waktu tugas, menyiapkan bahan informasi yang perlu
disampaikan kepada petugas pengganti
2. Petugas pengganti mendapatkan informasi tersebut dari petugas jaga sebelumnya dan mencatat hal-hal yang diperlukan dan belum tercatat.
3. Petugas jaga dan petugas pengganti secara bersama-sama melakukan serah terima laporan ataupun lembar kontrol ataupun dokumen rekam medis shift sebelumnya.
4. Petugas pengganti apabila belum ada pelayanan yang harus dilakukan melakukan pemeriksaan catatan dan bukti pendukung terbagi dari aspek: a. Kelengkapan status
b. Kelengkapan sensus harian
c. Kesiapan berbagai formulir yang dibutuhkan 5. Petugas pengganti melakukan fungsi kebersihan
ruang, perlengkapan kerja dan peralatan sehingga dalam kondisi siap pakai dan bersih. 6. Setiap formulir atau catatan atau isian harus
lengkap dan rinci sesuai dengan kolom isian yang tersedia.
UNIT TERKAIT
2. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
PENGERTIAN Tatacara mempersiapkan pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah persiapan KEBIJAKAN
2. Pengambilan Bahan. 3. Penampungan Bahan. 4. Pengiriman.
1. Persiapan penderita
a. Puasa : 8-10 jam : Gula darah ( U/PP ), Faal ginjal, faal hati
12-14 jam : Metabolisme lemak
b. Formulir permintaan pemeriksaan yang diisi lengkap.
c. Label yang dilengkapi identitas : Nama, Ruangan, Jenis tes, tanggal / jam.
d. Alat pengambilan bahan.
e. Botol penampungan dengan tutup.
Pengambilan, Penampungan dan Pengiriman Bahan Pengambilan Darah Vena
Persiapan :
2 ml 23 G
5 ml 22 G
10 ml 21 G
20 ml 20 G
Kapas alcohol
Botol penampung tertutup
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
- Kekuatan pengisapan darah kedalam semprit jangan terlalu kuat.
- Pembendungan jangan terlalu lama.
- Jangan mengambil darah dari ekstremitas dimana terpasang infus.
- Darah harus segera dikirim ke laboratorium.
UNIT TERKAIT
3. PENGGUNAAN MESIN HAEMATOLOGY ANALYSER
analyzer
TUJUAN Sebagai acuan penggunaan mesin KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Tekan saklar untuk menyalakan instrument (terletak di bagian belakang)
2. Setelah alat menyala, pada display akan terdapat tulisan “please wait or press esc”. Tunggu selama kurang lebih 3 menit. Setelah itu alat akan melakukan start up/background count secara otomatis.
3. Jika nilai start up berada dalam range yang ditentukan, pada display akan tertera tulisan “main menu…”.
4. Jika hasil start up tidak sesuai range, pada display akan terdapat tulisan “start up failed, check reagent” (Nilai range start up lihat di buku operator manual)
5. Jika hal ini terjadi, lakukan pencucian otomatis dengan menekan “esc” kemudian cari menu “service” dan “autoclean”. Tunggu selama 8 menit.
6. Setelah selesai lakukan start up kembali dengan menekan tombol start up. Jika tetap terjadi hubungi costumer support produsen alat.
7. Untuk melakukan sampling, tekan tombol “ID”, kemudian masukan ID pasien sesuai dengan yang diinginkan dengan menekan tombol panah atas/bawah kemudian tekan tombol “enter” 2
kali.
8. Jarum sample akan turun, masukan botol sample ke dalam jarum kemudian tekan tombol “start” yang terletak di belakang jarum sample. 9. Setelah selesai alat akan mencetak hasil secara
otmatis pada printer.
10. Untuk melakukan sampling yang berikut, lakukan sesuai prosedur 5 dan 6.
11. Untuk mematikan alat, tekan tombol “stand by”. Setelah itu alat akan melakukan shut down otomatis.
12. Setelah selesai akan muncul massage “… any keys to continue”. Tekan saklar di belakang alat untuk mematikan alat
UNIT TERKAIT
4. PENGGUNAAN URINE ANALYSER
PENGERTIAN Langkah kerja pengoperasian mesin Urine Analyser TUJUAN Sebagai acuan penggunaan mesin
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Hidupkan alat dengan menekan tombol on/of yang terdapat di bawah display. Tunggu hingga alat selesai melakukan automatic system diagnostics test.
2. Seteah selesai, pada bagian kiri atas display akan terlihat tulisan “Ready”
kanan bawah display (pada kotak yang bertuliskan “Strip Test”)
4. Pada layer berikut akan muncul 2 pilihan operator.id. Jika operator sudah memasukkan id, maka pada kotak “Enter New Operator ID” untuk memasukkan nama operator. Pilih sesuai dengan yang akan digunakan.
5. Jika kita hendak memasukkan nama operator lain, maka layer akan tampil huruf-huruf untuk memasukkan nama operator. Setelah selesai tekan “Enter”
6. Jika operator tidak memasukkan nama operator yang baru, layar berikut yang muncul adalah untuk memasukkan id pasien.
7. Tekan kotak “Enter New Patient”. Kemudian masukkan nama dengan menekan box huruf pada display. Setelah selesai masukkan nomor pasien dengan menekan tombol angka pada bagian kiri atas display. Setelah itu display akan berubah tampilan menjadi angka-angka. 8. Setelah id pasien selesai dimasukkan, display
akan berubah. Bersihkan stik sample dari cairan yang berlebih, kemudian letakkan sample pada sample tray.
9. Tunggu beberapa saat, alat akan melakukan kalibrasi. Setelah selesai sample tray akan tertarik ke dalam untuk melakukan analisa.
10. Setelah selesai di layar akan tampil hasil, untuk mencetak hasil tekan kotak “Print”. Setelah selesai tekan kotak “Done”.
11. Untuk memastikan alat tekan tombol on/of beberapa saat, display akan mati dan sample tray akan tersimpan di dalam intrumen
12. UNIT TERKAIT
5. PENGGUNAAN ALAT KIMIA DARAH (RA – 50)
PENGERTIAN Langkah kerja pengoperasian mesin Kimia Darah TUJUAN Sebagai acuan penggunaan mesin
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Tekan saklar di belakang alat untuk menyalakan instrument.
2. Setelah menyala tunggu beberapa detik sampai muncul di layar “Press Test Key or Test Code Number”.
3. Tekan kode yang sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
4. Dilayar akan muncul perintah “Rinse”
5. Siapkan aquadest di bawah selang penyedot sample, kemudian tekan tombol rRinse beberapa saat.
6. Dilayar akan muncul “Test Ready”
7. Siapkan sample sesuai dengan ketentuan. Tekan O jika sample tidak dikalibrasi.
8. Untuk kalibrasi tekan 1, ikuti perintah dengan memasukkan angka standarisasi dan memasukkan sample dengan menekan tombol sample paling bawah.
9. Hasil pemeriksaan akan muncul dilayar
10. Untuk mematikan alat tekan tombol of yang terletak di belakang alat.
UNIT TERKAIT
6. CARA MENGUMPULKAN SPESIMEN
PENGERTIAN Tatacara mengumpulkan spesimen TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. jenis spesimen
- Darah untuk pemeriksaan hematology dapat diambil sebanyak 2cc dimasukan ke dalam botol EDTA supaya homogen.
- Darah untuk pemeriksaan kimia klinik, serologi dan ELISA darah tanpa anti kogulan dan jumlahnya tergantung banyaknya pemeriksaan.
- Darah untuk pemeriksaan gas darah memakai heparis yang telah dimasukan dalam spuit. Jumlah darah yang diambil, 9 bagian darah dan 1 bagian heparis.
- Urine : Urine segar - Feses : Feses segar
- Liquor serebrospinalis segar
- Sputum : diambil pagi hari sebelum makan - Secret mata uretra / vagina diambil langsung
dikirim
- Sperma dikirim segera setelah dikeluarkan lebih dari 30 menit.
2. Waktu pengumpulan spesimen
Laboratorium menerima spesimen selama 24 jam. Untuk permintaan cito dilakukan sesuai dengan prosedur permintaan cito.
3. Pengamanan spesimen - darah
sebelum pemeriksaan spesimen disimpan dalam tabung yang telah disediakan dalam rak dan diberikan nama sesuai dengan urutannya, kemudian diidentifikasi jenis pemeriksaannya serta kemungkinannya untuk diperiksa. Bila ada kekurangan misalnya spesimen kurang, darah hemolisis, maka tabung dipisahkan untuk diminta spesimen ulang.
- urine
sebelum pemeriksaan spesimen disimpan dalam tabung yang telah disediakan dalam rak dan diberikan nama sesuai dengan urutannya, kemudian diidentifikasi jenis pemeriksaannya serta kemungkinannya
untuk diperiksa. Bila ada kekurangan misalnya spesimen kurang, atau diragukan maka tabung dipisahkan untuk diminta spesimen ulang.
- Feses / secret / skutum
Spesimen diteliti apakah sudah memenuhi syarat, bila tidak memenuhi syarat maka diminta spesimen ulang.
Spesimen yang dikirim langsung dibuat preparat pada gelas objek.
- Sperma
Spesimen langsung diperiksa sesegera mungkin. Bila tidak bercampur urine pemeriksaan dilakukan secara prosedur. Bilabercampur urine harus diminta spesimen ulang. Selama pemeriksaan masing-masing tabung spesimen dilengkapi tutup untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
Sesudah pemeriksaan :
Untuk spesimen darah, urine dan feses dibuang ke saluran air yang telah disediakan sedangkan untuk spesimen yang lain dalam kantong plastik untuk sampah medis. Gunakan kantong plastik hitam untuk sampah medis dan kantong kuning untuk non medis.
UNIT TERKAIT
7. PERMINTAAN BAHAN DAN REAGENT
PENGERTIAN Tahapan permintaan bahan
TUJUAN Sebagai pedoman permintaan bahan KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Pengajuan dan pengambilan barang dengan membuat surat permintaan barang kebutuhan Laboratorium pada formulir yang tersedia. Dicantumkan tanggal, jumlah dan jenis barang yang diminta. Surat ini ditanda tangani oleh Koordinator atau penanggungjawab. Kemudian diserahkan ke unit barang untuk mendapat barang yang diminta atau diperlukan
2. Laporan pengambilan, pengeluaran dan stok barang Laboratorium setiap bulan disusun oleh Koordinator dan diserahkan kepada Sekretariat.
UNIT TERKAIT
8.PERMINTAAN DAN PENGAMBILAN HASIL PEMERIKSAAN
PENGERTIAN Aliran dokumen hasil pemeriksaan TUJUAN Acuan pengambilan hasil pemeriksaan
KEBIJAKAN
PROSEDUR Prosedur mengambil hasil pemeriksaan laboratorium bagi pasien rawat inap.
1. Bila hasil pemeriksaan Laboratorium sudah selesai analis menyerahkan laporan hasil pemeriksaan kepada pasien yang terkait atau perawat.
2. Bila ada hasil yang meragukan, lakukan pengulangan
3.
Prosedur melakukan permintaan pemeriksaan laboratorium bagi pasien rawat jalan.
1. Dokter yang bersangkutan menuliskan permintaan pemeriksaan Laboratorium.
2. Pasien menyerahkan formulir permintaan Laboratorium kepada petugas administrasi Laboratorium.
3. Petugas meneliti jenis pemeriksaan yang diminta dan menuliskan tarif pada lembaran khusus, pasien dipersilahkan membayar ke kasir.
4. Setelah ada bukti pembayaran, pasien menyerahkan kepada petugas Laboratorium. Data pasien dicatat pada buku khusus, kemudian analis mengambil spesimen dari pasien tersebut.
pasien dipersilahkan makan terlebih dahulu dan kembali 2 jam kemudian. Pasien dipersilahkan menunggu bila pemeriksaan berlangsung tidak lama, tetapi bila pemeriksaan cukup lama pasien dianjurkan untuk mengambil keesokan harinya.
Prosedur mengambil hasil pemeriksaan laboratorium bagi pasien rawat jalan.
1. Bila hasil pemeriksaan Laboratorium sudah selesai dan telah diteliti maka analis menyerahkan formulir hasil kepada petugas administrasi Laboratorium. Pasien dapat mengambil hasil Laboratorium setelah memperlihatkan kwitansi pembayaran.
4. Prosedur melakukan permintaan pemeriksaan laboratorium bagi pasien rawat inap.
5. Dokter yang bersangkutan menuliskan permintaan pemeriksaan laboratorium.
6. Perawat mengambil spesimen dan langsung membawanya ke laboratorium.
UNIT TERKAIT
9. HEMATOLOGI
PENGERTIAN Tatacara pemeriksaan hematologi
mesin auto analyser KEBIJAKAN
PROSEDUR Prosedur Pemeriksaan Hematologi Metode : sianmethemoglobin.
Bahan : darah EDTA darah kapiler. Alat : fotometer 4010
Cara kerja :
1. Pipet darah 20 uL.
2. Masukan kedalam 5 mL larutan VKZ. 3. Kocok dan biarkan selama 3 menit. 4. Baca pada fotometer dengan panjang
gelombang 546 mm dengan factor yang dihitung berdasarkan standar siap methemoglobin.
Prosedur Pemeriksaan Leukosit
Metode : hemositometri dan mikroskopik. Bahan : Darah EDTA kapiler. Reagen : Larutan Turk.
Alat : Kamar hitung Neubauer dan mikroskop.
Cara kerja :
1. Pipet darah 20 uL.
2. Masukan ke dalam larutan Turk sebanyak 0.2 mL.
1. Kocok dan masukan ke dalam kamar hitung. 2. Baca dengan mikroskop pada 16 kotak. Hasil
dikalikan 100.
Prosedur Pemeriksaan Trombosit.
Metode : hemositometri dan mikroskopik. Bahan : Darah EDTA kapiler. Reagen : ammonium oksalat 1%. Alat : Kamar hitung Neubauer dan mikroskop.
Cara kerja :
1. Pipet darah 20 uL.
2. Masukan ke dalam larutan ammonium oksalat 1% sebanyak 4 mL.
3. Kocok dan masukan kedalam kamar hitung, biarkan selama 15 menit.
4. Baca dengan mikroskop pada seluruh kotak kecil kamar hitung. Hasil dikalikan 1000. Prosedur Pemeriksaan Erittrosit.
Metode : hemositometri dan mikroskopik. Bahan : Darah EDTA kapiler. Reagen : larutan formal sitrat 5%. Alat : Kamar hitung Neubauer dan mikroskop.
Cara kerja :
1. Pipet darah 20 uL.
2. Masukan ke dalam larutan formal sitrat 5% sebanyak 4 mL.
3. Kocok dan masukan kedalam kamar hitung, biarkan selama 15 menit.
4. Baca dengan mikroskop pada 5 kotak kecil kamar hitung. Hasil dikalikan 10.000. Prosedur Pemeriksaan Hematokrit
Metode : mikro.
Bahan : Darah EDTA / kapiler. Alat : sentrifus mikrohematokrit. Cara kerja :
1. Kapiler diisi darah sampai ¾ tabung. 2. Tutup salah satu sisi dengan malam. 3. Masukan kapiler kedalam sentrifus.
4. Pusing selama 3 menit dengan 3000 RPM. 5. Baca nilai hematokrit berdasarkan skala. UNIT TERKAIT
10. PEMERIKSAAN LED
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan LED TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
Bahan : Darah EDTA . Natrium sitrat 0.109 M. Alat : Pipet westergren dan rak.
tutup karet. timer.
Cara Kerja :
1. Pipet 1 mL darah EDTA ke dalam botol berisi 0.25 mL larutan Na sitrat 0.109 M.
2. Kocok sampai homogen.
3. Isap dengan pipet westergren sampai skala 0. 4. Letakan tegak lurus pada rak westergren. 5. Hasil dibaca setelah 1 jam.
UNIT TERKAIT
11. PEMERIKSAAN HITUNG LURUS
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan Hitung Lurus TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Teteskan darah pada gelas obyek yang bersih, kering dan bebas lemak.
2. Geser dengan menggunakan kaca penggeser. 3. Keringkan di udara.
4. Teteskan larutan Wright pada seluruh permukaan preparat secara merata biarkan selama 7-10 menit.
sama dengan larutan wright, biarkan selama 5 menit.
6. Cuci dengan air mengalir dan keringkan.
7. Dengan mikroskop hitung jenis leukosit daro 100 leukosit.
UNIT TERKAIT
12. PEMERIKSAAN RETIKULOSIT
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Pipet 50 mL darah EDTA / kapiler.
2. Tambahkan ke dalam tabung reaksi BCB dengan jumlah yang sama.
3. Kocok dan inkubasi pada suhu 37° C selama 30-45 menit.
4. Buat sediaan apus dan keringkan.
5. Dengan mikroskop hitung jumlah retikulosit dalam 1000 eritrosit.
UNIT TERKAIT
13. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metoda : slide
Prinsip : reaksi antigen + antibody --- selutinasi Alat : gelas obyek
Batang pengaduk Reagen : anti sera A. B .AB Cara kerja :
1. Teteskan darah EDTA / kapiler pada gelas obyek pada tiga tempat masing-masing 1 tetes.
2. Masing-masing tetesi dengan antisera A. B dan AB.
3. Aduk dengan batang pengaduk. 4. Lihat adanya aglutinasi.
5. Apabila :
darah + antisera A ada aglutinasi --- gol A
darah + antisera B ada aglutinasi --- gol B
darah + antisera AB ada aglutinasi --- gol AB
darah + antisera A. B. AB tidak ada aglutinasi --- gol O
UNIT TERKAIT
14. PEMERIKSAN WAKTU PEMBEKUAN
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
Cara kerja :
1. Bersihkan ujung jari dengan kapas alcohol 70%
2. Tusuk ujung jari dengan blood lancet 3. Teteskan darah yang mengalir pada gelas
obyek sambil menekan stop watch.
4. Setiap 30 detik angkat darah dengan blood lancet.
5. Catat waktu sampai terbentuk benang fibrin. UNIT TERKAIT
15. PEMERIKSAAN WAKTU PENDARAHAN
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : Duke Cara kerja :
1. Bersihkan cuping telinga dengan kapas alcohol 70%
2. Tusuk cuping telinga dengan blood lancet. 3. Jika terlihat darah mulai mengalir jalankan
stop watch.
4. Isap darah yang keluar setiap 30 detik dengan tissue.
mengalir lagi dan catat waktunya. UNIT TERKAIT
16. PEMERIKSAAN MALARIA
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Teteskan darah pada gelas obyek yang bersih, kering dan bebas lemak.
2. Geser dengan menggunakan kaca penggeser. 3. Keringkan di udara.
4. Teteskan larutan Giemsa pada seluruh permukaan preparat secara merata biarkan selama 15 menit.
5. Cuci dengan air mengalir dan keringkan.
6. Dengan mikroskop menggunakan lensa obyektif pembesaran 100 dicari adanya parasit malaria. UNIT TERKAIT
17. HITUNG SEL LCS
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : hemositometri dan mikroskopik Bahan : LCS
Cara kerja : 1. Pipet LCS.
2. Masukan ke dalam kamar hitung.
3. Baca dengan mikroskop pada seluruj kotak. 4. jumlah yang didapat dilaporkan 3.
UNIT TERKAIT
18. PEMERIKSAAN GLUKOSA
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR CARA I:
Bahan : 50 uL darah kapiler + 500 uL urac
Reagen : Glukosa dari BM
Metode : GOD PAP dengan deproteinisasi
Prinsip : Glukosa + O2 + H2O COD asam glukonat + H2O
2H2O + 4 p-hidroksibenzoet + 4 aminoatipirin --- kolorik kuinonik + 4 H2O Cara kerja :
1. Pusing tabung yang berisi darah dan urec selama 5 menit. 2000 RPM.
2. Siapkan 4 tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 1 mL reagen.
Tabung II : + 50 uL standar Tabung III : + 50 uL kontrol Tabung IV : + 50 uL sample
4. Inkubasi pada 37°C selama 15 menit. 5. baca pada fotometer 4010 dengan panjang
gelombang 546 nm denganfaktor 100. CARA II:
1. Siapkan lanset steril, alat baca dan stick, kapas beralkohol dan tissue
2. Bersihkan jari untuk pengambilan darah dengan kapas dan tissue.
3. Ambil darah dengan menggunakan lanset
4. Pindahkan darah baik langsung ataupun menggunakan pipet ke dalam stick.
5. Tunggu beberapa saat hingga muncul angka pada alat baca.
UNIT TERKAIT
19. PEMERIKSAAN UREUM
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Bahan : Serum
Reagen : Urea dari Bio Merieux Metode : Berthelot
Prinsip :
Amonia + Ketoglutarat + NADH ALDH --- L-glutamat + NAD + H2o
Penurunan absorben akibat pembentukan NAD dari NADH berbanding lurus dengan banyaknya urea dalam sample.
Cara kerja :
1. Pipet ke dalam tabung reaksi masing-masing 1mL R2+R3
Tabung I R2 + R3
Tabung II + standar 20uL Tabung III + sample 20 uL2.
2. Kocok dan inkubasi pada suhu 37°C selama 3 menit.
3. Tambahkan R4 sebanyak 200 uL dan Inkubasi pada 37°C selama 5 menit. 4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang
gelombang 578 nm dengan factor 50. UNIT TERKAIT
20. PEMERIKSAAN KREATININ
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Bahan : serum atau plasma
Urine : pengeceran 1 49 aquabidest Reagen : Jafe – alkaline fosfat
Metode : creatinine dari randox
Prinsip : kreatinin dalam suasana alkali direaksikan denganasam pikrat membentuk senyawa kompleks berwarna merah yang sebandingdenagn kadar kreatinin dalam sample.
Cara kerja :
Pipet kedalam tabung reaksi : Tabung I Reagen 1mL
Tabung II Reagen 1mL + standar 100 uL Tabung III Reagen 1mL + sample 100 uL
kocok dan baca absorban setelah 30 detik ( A1 ) absorban dibaca kembali setelah 2 menit ( A2 ) Perhitungan:
A2 – A1 = A sample atau A standar A sample X 100 mg/dl
A standar
Panjang gelombang 492 nm. Factor 100 UNIT TERKAIT
21. PEMERIKSAAN CHOLESTEROL
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Bahan : serum
Metode : CHOD - PAP
Reagen : Cholesterol Biomerieux CHE
Prinsip : Cholesterol + H2O ______cholesterol + Farty acid
CHO
Cholesterol + O2 _______ cholesterol-3-ons + H2O2
2H2O2 + 4 amino antipirin + fenol
quinone mine + 4 H2O
warna yang terbentuk sebanding dengan kadar kolesterol dalam semple Cara kerja :
1. Pipet kedalam tabung reaksi masing-masing 1 mL reagen.
2. Tabung I reagen sebagai blanko 3. Tabung II + standar 10 uL
4. Tabung III + sample 10 uL
5. kocok dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 37°C
Baca pada fotometer 4010 dengan panjang gelombang 546 nm dan factor 200.
UNIT TERKAIT
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Bahan : serum
Metode : CHOD - PAP
Reagen : HDL cholesterol biomerieux Prinsip : VLDL dan LDL yang terkandung di dalam sample diendapkan dengan fosfotungstat yang mengandung ion magnesium supernatan didapat setelah proses sentrifugasi mengandung HDL yang mana kolesterol dan fosfolipid dapat diperiksa dengan reagen kolesterol ensimatik-ensimatik fosfolipid.
Cara kerja : 1. Presipitasi
Serum 200 uL Presipitat 20 uL
2. Kocok dan biarkan 10 menit, lalu sentrifus selama 15 menit 2000 RPM.
3. Pemeriksaan kadar HDL
Pipet ke dalam tabung reaksi reagen kolesterol masing-masing 1 mL.
Tabung I reagen sebagai blanko Tabung II + standar 50 uL Tabung III + presipitat 50 uL
UNIT TERKAIT
23. PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Bahan : serum
Metode : Biuret
Reagen : total protein biomerieux
Prinsip : test warna dari total protein dalam serum berdasarkan pada reaksi Biuret ( garam kupri dalam suasana alkali ). Protein + Cuso4 ________ kuproteinat kompleks
Cara kerja :
1. Pipet ke dalam tabung reaksi masing-masing reagen 5 mL.
2. Tabung I reagen sebagai blanko Tabung II + standar 100 uL Tabung III + sample 100 uL
3. Kocok dan biarkan pada suhu kamar selama 5 menit.
Baca dengan fotometer 4010 pada panjang gelombang 546 nm faktor 10.
24. PEMERIKSAAN ALBUMIN
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Bahan : serum
Metode : BCG
Reagen : Albumin biomerieux
Prinsip : Albumin dengan BCG di dalam bufer sitrat membentuk warna kompleks.
Cara kerja :
1. Pipet ke dalam tabung reaksi masing-masing reagen 5 mL.
2. Tabung I sebagai blanko Tabung II + standar 20 uL Tabung III + sample 20 uL
3. Kocok dan inkubasi pada suhu kamar selama 5 menit.
4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 546 nm faktor
UNIT TERKAIT
25. PEMERIKSAAN SGOT
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
Bahan : serum
Metode : IFCC tanpa piridoksal fosfat Reagen : SGOT dari Sigma AST Prinsip : L asparat + a ketoglutarat --- oksaloasetat
L glutamat
MD
Oksaloasetat + NADH --- L malat + NAD Cara kerja :
1. Pipet ke dalam tabung reaksi reagen masing-masing 1 mL.
2. Tabung I + sample 100 uL
3. Kocok dan biarkan pada suhu 30°C selama 1 menit.
4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 340 nm factor 1768.
UNIT TERKAIT
26. PEMERIKSAAN SGPT
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR
Bahan : serum
Reagen : SGPT sigma
Prinsip : ADT
L alanin + a ketoglutarat --- pirufat + L glutamat
LD
Pirufat + NADH --- laktat + NAD Cara kerja :
1. Pipet ke dalam tabung reaksi reagen masing-masing 1 mL.
2. Tabung I + sample 100 uL
3. Kocok dan biarkan pada suhu 30°C selama 30 detik.
4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 340 nm faktor 1768.
UNIT TERKAIT
27. PEMERIKSAAN GAMMA GT
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR
Metode : Kinetik
Prinsip :
L gamma glutamil – p- + glisilolisin ---L-gamma- gammaglutamilglisin + p nitranilin.
Cara kerja :
1. Pipet ke dalam tabung reaksi reagen masing-masing 1 mL.
2. Tabung I + sample 100 uL
3. Kocok dan biarkan pada suhu 37°C selama 1 menit.
4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 405 nm faktor 1111.
UNIT TERKAIT
28. PEMERIKSAAN ALKALI FOSFATASE
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR
Metode : kinetik
Prinsip :
p-nitrofenilfosfat PNPPP --- fosfat + pnitrofenol warna yang terbentuk sebanding dengan kadar alkali fosfatase dalam serum
Cara kerja :
1. Pipet ke dalam tabung reaksi reagen masing-masing 1 mL.
2. Tabung I + sample 20 uL
menit.
4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 340 nm faktor 2754.
UNIT TERKAIT
29. PEMERIKSAAN KALSIUM
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : MTB
Prinsip :
Kalsium dibentuk dengan metiltimol dalam larutan alcohol yang sebanding dengan jumlah ohelat biru. Magnesium dilapisi dengan 8 hidroksikuinnolin. Konsentrasi dari warna chelat dapat ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang diantara 570-630 nm.
Cara kerja :
1. Pipet ke dalam tabung reaksi reagen masing-masing 1 mL.
2. Tabung I blanko reagen Tabung II + standar 10 uL
Tabung III + sample 10 uL
3. Kocok dan inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit.
4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 578 nm faktor 10.
UNIT TERKAIT
30. PEMERIKSAAN PROTEIN LIQUOR
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Bahan : LCS
Metode : Biuret
Reagen : Protein liquor biomereux
Prinsip : Test warna dari total protein dalam serum berdasarkan pada reaksi biuret ( gram kupri dalam suasana alkali ) protein + Cuso _______ kuproteinat kompleks.
Cara kerja :
Tabung II + sample 1000 uL + reagen 100 uL
2. Kocok dan biarkan pada suhu kamar selama 30 menit.
3. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 546 nm faktor 400.
UNIT TERKAIT
31. PEMERIKSAAN GLUKOSA LIQUOR
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Bahan : LCS
Reagen : Glukosa dari BM
Metode : GOD PAP tanpa deproteinnisasi
Prinsip : Glukosa + O2 + H2O + 30D asam glukonat + H2O
2H2O + 4 p-hidroksibenzoat + 4 amincantipirin
--- kolorik kuinonik + 4 H2O Cara kerja :
1. Tabung I : reagen 1000 uL sebagai blanko Tabung II : + 10 uL standar + reagen 1000 uL
Tabung III : + 10 uL sample + reagen 1000 uL
2. Inkubasi pada 37°C selama 10 menit.
Baca pada fotometer 4010 dengan panjang gelombang 546 nm dengan faktor 100.
UNIT TERKAIT
32. PEMERIKSAAN KLORIDA
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Reagen : Klorida dari Human Cara kerja :
1. Netralkan sample dan standar dengan aquades
2. Tabung I blanko reagen
Tabung II reagen + 100 uL + standar 20 uL Tabung III reagen + 100 uL + sample 20 uL 3. Inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit. 4. Baca dengan fotometer pada panjang
UNIT TERKAIT
33. PEMERIKSAAN GAS DARAH
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat : ABL 30
Bahan : darah arteri dengan antikoagulan heparin
Cara kerja :
1. Masukan sample ke dalam alat bila posisi sudah stand by.
2. Baca hasil yang keluar dari printer.
Untuk kontrol alat digunakan Qualichek yang dilakukan sebulan sekali.
UNIT TERKAIT
34. PEMERIKSAAN URIN
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Urin rutin
Digunakan combur 3 yang mempunyai 3 parameter yaitu pH glukosa dan protein.
Pemeriksaan urin rutin meliputi : - Mikroskopis : Warna, kekeruhan - Mikroskopis : pemeriksaan sedimen - kimia menggunakan combur 3
2. Urin lengkap ( profil )
Digunakan combur 9 RL dan dibaca dengan alat Urotron 9 RL yang dapat memeriksa secara kuantitatif.
Parameter yang dapat diperiksa : leukosit, nitrit, pH, protein, glukosa, keton, urobilinogen, bilirubin, eritrosit.
Setelah dibaca dengan urotron. Dilanjutkan dengan pemeriksaan sedimen yang meliputi eritrosit, leukosit, silinder, kristal, epitel, dan bakteri.
UNIT TERKAIT
35. PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : aglutinasi
Cara kerja :
1. Teteskan urin dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada urin tersebut.
3. Aduk rata dan digoyang perlahan. 4. Lihat adanya aglutinasi.
UNIT TERKAIT
36. PEMERIKSAAN FESES
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR
makanan, pus darah, lendir dan parasit.
2. Mikroskopis : Telur cacing, amuba, eritrosit, leukosit dan sisa makanan.
UNIT TERKAIT
37. PEMERIKSAAN SPERMA
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Makroskopis: Volume, pH, warna, bau, konsistensi.
2. Mikroskopis : Motilitas, morfologi, jumlah sperma, eritrosit, leukosit dan epitel.
UNIT TERKAIT
38. PEWARNAAN BTA
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja
KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : Kinyoun Gabbet Cara kerja :
1. Usapkan sample pada gelas obyek yang bersih, kering dan bebas lemak dan fiksasi. 2. Teteskan larutan kinyoun pada seluruh
pemukaan preparat secara merata biarkan selama 1 menit.
3. Cuci dengan air mengalir.
4. teteskan larutan gebbet pada seluruh permukaan preparat secara merata biarkan selama 3 menit.
5. Cuci dan keringkan di udara.
6. Dengan mikroskop menggunakan lensa obyektif pembesaran 100 dicari adanya BTA. UNIT TERKAIT
39. PEWARNAAN GRAM
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : Gram
1. Usapkan sample pada gelas obyek yang bersih, kering dan bebas lemak dan fiksasi. 2. Teteskan larutan Gentian fiolet pada seluruh
pemukaan preparat secara merata biarkan selama 3 menit.
3. Buang larutan kemudian teteskan larutan lugol sampai gentian violet larut.
4. Cuci dengan air mengalir.
5. Teteskan larutan Fuchsin selama 2 menit. 6. Cuci dan keringkan di udara.
Dengan mikroskop menggunakan lensa obyektif pembesaran 100 dicari adanya bakteri Gram positif dan gram negatif.
UNIT TERKAIT
40. PEMERIKSAAN VDRL
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : aglutinasi Cara kerja :
1. Teteskan serum dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada serum tersebut.
3. Aduk rata dan digoyang dengan vortex selama 8 menit.
4. Lihat adanya aglutinasi. UNIT TERKAIT
41. PEMERIKSAAN TPHA
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : Hemaglutinasi indirek
Cara kerja :
1. Encerkan serum 1/40 , 1/80 dan 1/160
2. Pengenceran 1/80 ditambahkan kontrol cell 1 tetes.
3. Pengenceran 1/160 ditambahkan test cell 1 tetes.
4. Goyang perlahan.
5. Inkubasi selama 1 jam. 6. Lihat adanya aglutinasi. UNIT TERKAIT
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : slide
Cara kerja :
1. Teteskan serum dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada serum tersebut.
3. Aduk rata dan digoyang dengan vortex selama 2 menit.
4. Lihat adanya aglutinasi. UNIT TERKAIT
43. PEMERIKSAAN ASTO
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : slide
Cara kerja :
1. Teteskan serum dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada serum tersebut.
3. Aduk rata dan digoyang dengan vortex selama 2 menit.
UNIT TERKAIT
44. PEMERIKSAAN RAF
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : slide
Cara kerja :
1. Teteskan serum dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada serum tersebut.
3. Aduk rata dan digoyang dengan vortex selama 2 menit.
4. Lihat adanya aglutinasi.
Prosedur Pemeriksaan HBsAg LATEKS Metode : aglutinasi lateks
Cara kerja :
1. Teteskan serum dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada serum tersebut.
3. Aduk rata dan digoyang dengan vortex selama 5 menit.
UNIT TERKAIT
45. PEMERIKSAAN HBsAg ELISA
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : mikroelisa Cara kerja :
1. Pipet ke dalam sumur I kontrol negatif, sumur II kontrol negatif, sumur III kontrol positif, sumur IV dan seterusnya sample.
2. Goyang lalu inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam.
3. Cuci dengan bufer.
4. Tambahkan pada masing-masing sumur 100 uL substrat.
5. Inkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. 6. Tambahkan H2S04 4 N pada masing-masing
sumur.
7. Baca absorban dengan alat reader 100.
Prosedur Pemeriksaan Anti HBs ELISA Metode : mikroelisa
Cara kerja :
1. Pipet ke dalam sumur I kontrol negatif, sumur II kontrol positif lemah, sumur III kontrol positif kuat, sumur IV dan seterusnya sample. 2. Goyang lalu inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam.
3. Cuci dengan bufer.
4. Tambahkan pada masing-masing sumur 100 uL konjugat.
5. Inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam. 6. Cuci dengan bufer.
7. Tambahkan pada masing-masing sumur 100 uL substrat.
8. Inkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. 9. Tambahkan H2S04 4 N pada masing-masing
sumur.
10. Baca absorban dengan alat reader 100. UNIT TERKAIT
46. PEMERIKSAAN TOXOPLASMA lgG/lgM ELISA
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan TUJUAN Sebagai acuan langkah kerja
KEBIJAKAN
PROSEDUR Metode : mikroelisa Cara kerja :
1. Pipet ke dalam sumur I kontrol negatif, sumur II kontrol positif lemah, sumur III kontrol positif kuat, sumur IV dan seterusnya sample. Pengeceran dengan bufer, sample 1 : 101 . kontrol 90 : 10
2. Goyang lalu inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam.
3. Cuci dengan bufer.
4. Tambahkan pada masing-masing sumur 100 uL konjugat.
5. Inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam. 6. Cuci dengan bufer.
7. Tambahkan pada masing-masing sumur 100 uL substrat.
8. Inkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. 9. Tambahkan H2S04 4 N pada masing-masing
sumur.
10. Baca absorban dengan alat reader 100.