• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN I: TEORETIKAL PROSES MANAJEMEN RISIKO TINJAUAN ANTARWAKTU. Didik Kurniawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAGIAN I: TEORETIKAL PROSES MANAJEMEN RISIKO TINJAUAN ANTARWAKTU. Didik Kurniawan"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN I: TEORETIKAL

PROSES MANAJEMEN RISIKO

TINJAUAN ANTARWAKTU

(2)

PROSES PROSES MANAJEMEN RISIKO

Bersifat Cyclical

(3)

PROSES MANAJEMEN RISIKO

Proses Manajemen Risiko melekat pada aktivitas

pencapaian tujuan dan dilakukan secara

terus-menerus (ongoing and continuous process).

Proses Manajemen Risiko tidak terhenti hanya

pada formulir 5.

Proses Manajemen Risiko bersifat berulang

(cyclical) untuk setiap tahapannya (identifikasi –

pelaporan) dalam 1 periode time horizon.

(4)

SIKLUS PROSES MANAJEMEN RISIKO

Siklus proses Manajemen Risiko mencakup:

Identifikasi  Analisis  Evaluasi  Mitigasi 

Monitoring & Reviu  Pelaporan.

Konteks dalam Manajemen Risiko hanya dibuat sekali saja pada saat First Risk Assessment, dan hanya diubah pada saat assessement risiko berikutnya apabila ada perubahan kondisi.

Output kegiatan assessment risiko adalah formulir manajemen risiko yang telah terisi lengkap.

(5)

SIKLUS PROSES MANAJEMEN RISIKO

Aktivitas Monitoring & Review dilakukan secara terus-menerus terhadap implementasi langkah mitigasi dan kondisi risiko di organisasi (UPR).

Kegiatan Assessment Risiko dilakukan tiap 6 bulan sekali.

Apabila terdapat risiko baru yang akan ditambahkan dalam dokumen manajemen risiko dalam satu time horizon, maka risiko itu dimasukkan mulai dari formulir 2 (Identifikasi Risiko) hingga formulir 5 (Mitigasi Risiko).

(6)

BAGAN WAKTU

PROSES MANAJEMEN RISIKO

1 Juli 2010 31 Desember 2010 Time Horizon (6 bulan) First Risk Assess ment Second Risk Assess ment

(7)

Sebelum Masa Time Horizon

(saat dilakukan risk assessment awal)

 Dilakukan Risk Assessment, melalui FGD.

 Melakukan Assessment Risiko untuk periode 6 bulan ke

depan (time horizon).

 Menyusun Piagam Manajemen Risiko, untuk first risk

assessment (Formulir 1 Manajemen Risiko).

 Mendokumentasikan proses manajemen risiko kedalam

formulir 2 s.d. formulir 5 (untuk first risk assessment).

 Dilakukan sebelum masa berlakunya dokumen untuk

(8)

Dalam Masa Time Horizon

(selama periode 6 bulan)

 Mengimplementasikan rencana penanganan risiko

yang telah diisikan dalam formulir 5.B.

 Melakukan monitoring / pemantauan terhadap proses

implementasi rencana penanganan risiko dalam formulir 5.B.

 Melakukan monitoring / pemantauan terhadap risiko

yang sudah terdokumentasikan maupun risiko yang belum terdokumentasikan dalam formulir manajemen risiko.

 Mendokumentasikan risiko baru yang belum tercatat

(9)

Setelah Masa Time Horizon

(saat dilakukan risk assessment akhir)

 Dilakukan Risk Assessment melalui FGD.

 Melakukan assessment risiko untuk periode 6 bulan kedepan (time horizon).

 Merevisi Piagam Manajemen Risiko (bila perlu), untuk second risk assessment dan seterusnya (Formulir 1 Manajemen Risiko).

 Mendokumentasikan proses manajemen risiko kedalam formulir 2 s.d. formulir 5 (untuk second risk assessment).

 Mendokumentasikan hasil monitoring dan reviu kedalam formulir 6 manajemen risiko.

 Mendokumentasikan hasil perhitungan risiko komposit kedalam formulir 7 manajemen risiko

 Dilakukan sebelum masa berlakunya dokumen untuk periode 6 bulan mendatang (second risk assessment).

(10)

BAGIAN II: PRAKTIKAL

PROSES MANAJEMEN RISIKO

TINJAUAN ANTARWAKTU

(11)

PROSES MANAJEMEN RISIKO

Bersifat Cyclical

(12)

FIRST RISK ASSESSMENT

 Melakukan proses Manajemen Risiko

 Menyusun konteks

 Melakukan identifikasi risiko

 Melakukan analisis risiko

 Melakukan evaluasi risiko

 Menyusun rencana penanganan (mitigasi) risiko

 Mendokumentasikan hasil proses manajemen risiko

 Formulir 1: Piagam Manajemen Risiko (konteks)

 Formulir 2: Daftar hasil identifikasi risiko

 Formulir 3: Daftar hasil analisis risiko

 Formulir 4: Daftar hasil evaluasi risiko

(13)

CONTOH RISIKO ACAK – 1

(hasil modifikasi dari formulir 3)

R LK LF LR C

A Tinggi Tinggi Tinggi Ops

C Tinggi Tinggi Tinggi Kepat

F Sedang Tinggi Tinggi Kepat

G Tinggi Rendah Sedang Ops

D Tinggi Sedang Tinggi Fin

H Tinggi Rendah Sedang Fin

T Rendah Rendah Rendah Fin

I Sedang Sedang Sedang Fraud

J Sedang Rendah Sedang Fraud

E Sedang Tinggi Tinggi Stra

L Sedang Rendah Sedang Ops

N Rendah Tinggi Sedang Fraud

O Rendah Tinggi Sedang Stra

K Sedang Sedang Sedang Stra

P Rendah Rendah Rendah Fraud

B Tinggi Sedang Tinggi Ops

Q Rendah Sedang Rendah Stra

R Rendah Sedang Rendah Ops

M Sedang Rendah Sedang Kepat

Keterangan: LK : Level Konsekuensi LF : Level Frekuensi LR : Level Risiko C : Kategori Risiko Fraud : R. Fraud Stra : R. Stratejik Ops : R. Operasional Kepat : R. Kepatuhan Fin : R. Finansial DI-KODE-I

diberi kode angka untuk level dan

(14)

CONTOH RISIKO ACAK – 2

(hasil modifikasi dari formulir 3)

R LK LF LR C A 3 3 3 3 C 3 3 3 2 F 2 3 3 2 G 3 1 2 3 D 3 2 3 1 H 3 1 2 1 T 1 1 1 1 I 2 2 2 5 J 2 1 2 5 E 2 3 3 4 L 2 1 2 3 N 1 3 2 5 O 1 3 2 4 K 2 2 2 4 P 1 1 1 5 B 3 2 3 3 Q 1 2 1 4 R 1 2 1 3 Keterangan: LK : Level Konsekuensi LF : Level Frekuensi LR : Level Risiko C : Kategori Risiko L.1 : Level Rendah L.2 : Level Sedang L.3 : Level Tinggi C.5 : R. Fraud C.4 : R. Stratejik C.3 : R. Operasional C.2 : R. Kepatuhan C.1 : R. Finansial DI-URUT-KAN diurutkan sesuai dengan kaidah prioritisasi risiko

(15)

Prioritas Risiko

Ket: Merah = Tinggi Kuning= Sedang Hijau = Rendah Angka = Prioritas

(16)

CONTOH RISIKO URUT – 1

(hasil modifikasi dari formulir 4)

R LK LF LR C Prioritas

A Tinggi Tinggi Tinggi Ops 1

B Tinggi Sedang Tinggi Ops 2

C Tinggi Tinggi Tinggi Kepat 3

D Tinggi Sedang Tinggi Fin 4

E Sedang Tinggi Tinggi Stra 5

F Sedang Tinggi Tinggi Kepat 6

G Tinggi Rendah Sedang Ops 7

H Tinggi Rendah Sedang Fin 8

I Sedang Sedang Sedang Fraud 9

J Sedang Rendah Sedang Fraud 10

K Sedang Sedang Sedang Stra 11

L Sedang Rendah Sedang Ops 12

M Sedang Rendah Sedang Kepat 13

N Rendah Tinggi Sedang Fraud 14

O Rendah Tinggi Sedang Stra 15

P Rendah Rendah Rendah Fraud 16

Q Rendah Sedang Rendah Stra 17

R Rendah Sedang Rendah Ops 18

Keterangan: LK : Level Konsekuensi LF : Level Frekuensi LR : Level Risiko C : Kategori Risiko Fraud : R. Fraud Stra : R. Stratejik Ops : R. Operasional Kepat : R. Kepatuhan Fin : R. Finansial NUMERASI

diberi kode angka untuk dilakukan

(17)

CONTOH RISIKO URUT – 2

(hasil modifikasi dari formulir 4)

R LK LF LR C Prioritas A 3 3 3 3 1 B 3 2 3 3 2 C 3 3 3 2 3 D 3 2 3 1 4 E 2 3 3 4 5 F 2 3 3 2 6 G 3 1 2 3 7 H 3 1 2 1 8 I 2 2 2 5 9 J 2 1 2 5 10 K 2 2 2 4 11 L 2 1 2 3 12 M 2 1 2 2 13 N 1 3 2 5 14 O 1 3 2 4 15 P 1 1 1 5 16 Q 1 2 1 4 17 R 1 2 1 3 18 S 1 1 1 3 19 Keterangan: LK : Level Konsekuensi LF : Level Frekuensi LR : Level Risiko C : Kategori Risiko L.1 : Level Rendah L.2 : Level Sedang L.3 : Level Tinggi C.5 : R. Fraud C.4 : R. Stratejik C.3 : R. Operasional C.2 : R. Kepatuhan C.1 : R. Finansial DIHITUNG dilakukan perhi-tungan, untuk

me-nentukan Risiko Komposit

(18)

SECOND RISK ASSESSMENT

(dan seterusnya)

 Melakukan proses Manajemen Risiko

 Melakukan identifikasi risiko

 Melakukan analisis risiko

 Melakukan evaluasi risiko

 Menyusun rencana penanganan (mitigasi) risiko

 Menyusun hasil monitoring dan reviu

 Menyusun laporan hasil proses manajemen risiko

 Mendokumentasikan hasil proses manajemen risiko

 Formulir 1: Piagam Manajemen Risiko (konteks)

 Formulir 2: Daftar hasil identifikasi risiko

 Formulir 3: Daftar hasil analisis risiko

 Formulir 4: Daftar hasil evaluasi risiko

 Formulir 5: Daftar rencana mitigasi risiko

 Formulir 6: Daftar hasil monitoring risiko

(19)

FORMULIR 6

Tren Risiko

Kesenjangan dan atau Deviasi

Langkah Korektif dan Rekomendasi

Langkah korektif dan rekomendasi Kesenjangan dan

atau deviasi

Diisi langkah korektif dan rekomendasi hasil analisis kesenjangan dan atau deviasi

Tren risiko (meningkat, menurun, stabil)

Perbedaan antara risiko residual aktual dengan risiko residual yang diharapkan Diambil dari Form 5.B

hasil first risk assessment

Risiko residual yang diharapkan

Diambil dari Form 4.0 hasil second risk assessment

Diambil dari Form 4.0 hasil second risk assessment

Diisi dengan hasil assessment risiko pada second risk assessment dst.

Risiko residual aktual Risiko

(Berdasarkan Prioritas Risiko dari

Risk Register C) No

(20)

FORMULIR 6

Tren Risiko

 Tren Risiko: Kecenderungan pergerakan suatu risiko,

yang diperoleh dengan memperbandingkan satu

risiko yang sama antardua waktu saat risk

assessment.

 Contoh:

 Risiko A, hasil first risk assessment  Level Risiko

Tinggi

 Risiko A, hasil second risk assessment  Level Risiko

Sedang

(21)

FORMULIR 6

Kesenjangan dan atau Deviasi

 Kesenjangan atau deviasi: perbedaan nilai antara yang diharapkan dengan yang terealisasi, yang diperoleh melalui perbandingan nilai risiko residual yang diharapkan pada first risk assessment dengan nilai risiko hasil second risk assessment.

 Contoh:

 Risiko B, nilai level risiko residual yang diharapkan hasil first risk assessment (form 5.B.)  Level Risiko Sedang (2)

 Risiko B, nilai level risiko hasil second risk assessment (form 4)  Level Risiko Tinggi (3)

 Kesenjangan atau Deviasi Risiko B  2 – 3 = (-1)Nilai kuantitatif menunjukkan besarnya deviasi, yaitu 1.

Tanda Negatif (-) menunjukkan bahwa deviasi itu tidak sesuai dengan keinginan (harapan tidak sesuai kenyataan).

(22)

FORMULIR 6

Langkah Korektif dan Rekomendasi

 Hasil Analisis dari adanya kesenjangan atau deviasi.

 Menjawab pertanyaan:

 Mengapa terjadi deviasi negatif?

 Apakah langkah mitigasi risiko telah benar?

 Jika terjadi deviasi negatif, maka menunjukkan langkah mitigasi risiko gagal dan harus dicari penyebabnya.

 Langkah korektif diperlukan untuk perbaikan langkah mitigasi risiko.

 Langkah rekomendasi diperlukan untuk pengembangan proses

(23)

FORMULIR 7

Risiko Komposit

Tren Risiko Komposit

Target Kinerja

Langkah Korektif dan Rekomendasi

No Langkah korektif dan rekomendasi

Kepatuhan Financial Keseluruhan Level Risiko Komposit Strategik Operasional

Tren risiko komposit (meningkat, menurun,

stabil) Kategori Risiko

Fraud

(24)

FORMULIR 7

 Risiko Komposit adalah risiko gabungan, yang

dikelompokkan menurut kategori risikonya.

 Level atau tingkat risiko komposit diperoleh dengan

menghitung rata-rata atas:

 Level Konsekuensi

 Level Frekuensi

 Level Risiko

 Tren risiko komposit merupakan kecenderungan

pergerakan tiap-tiap risiko komposit dari satu periode ke periode berikutnya.

(25)

RISIKO KOMPOSIT

R Prioritas LK LF LR C I 9 2 2 2 5 J 10 2 1 2 5 N 14 1 3 2 5 P 16 1 1 1 5 Average 1,5 1,75 1,75 (1,75 ; 1,50) E 5 2 3 3 4 K 11 2 2 2 4 O 15 1 3 2 4 Q 17 1 2 1 4 Average 1,5 2,5 2 (2,50 ; 1,50) A 1 3 3 3 3 C 2 3 2 3 3 G 7 3 1 2 3 L 12 2 1 2 3 R 18 1 2 1 3 S 19 1 1 1 3 Average 2,17 1,67 2 (1,67 ; 2,17) B 3 3 3 3 2 F 6 2 3 3 2 M 13 2 1 2 2 Average 2,33 2,33 2,67 (2,33 ; 2,33) D 4 3 2 3 1 H 8 3 1 2 1 Keterangan: LK : Level Konsekuensi LF : Level Frekuensi LR : Level Risiko C : Kategori Risiko L.1 : Level Rendah L.2 : Level Sedang L.3 : Level Tinggi C.5 : R. Fraud C.4 : R. Stratejik C.3 : R. Operasional C.2 : R. Kepatuhan C.1 : R. Finansial Titik Koordinat PETA RISIKO dilakukan peletakan ke sumbu kartesius atas titik-titik koordinat Risiko

(26)

RISIKO KOMPOSIT: t

0

dan t

1

(7)

(Untuk Isian Form 7)

Kategori

Risiko

LK

LF

LR

LK

LF

LR

Fraud

1,50

1,75

1,75

1,60

2,10

2,00

Stratejik

1,50

2,50

2,00

1,30

2,00

1,80

Operasional

2,17

1,67

2,00

2,00

2,00

2,15

Kepatuhan

2,33

2,33

2,67

2,00

1,80

2,40

Finansial

2,33

1,33

2,00

2,20

1,60

1,80

First Risk Assessment (t

0

)

Second Risk Assessment (t

1

)

PETA RISIKO

(27)

PETA RISIKO

Tren Risiko Komposit (8)

Risiko Komposit 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 Frekuensi K o n seku en si Fraud Stratejik Operasional Kepatuhan Finansial

(28)

PETA RISIKO/RISK PROFILE

Satu Waktu (non-trend) (6)

Risiko Komposit Fraud Stratejik Operasional Kepatuhan Finansial 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 Frekuensi K o n seku en si Fraud Stratejik Operasional Kepatuhan Finansial

(29)

PETA RISIKO KOMPOSIT

Tren Level Risiko Komposit (9)

Tren Level Risiko

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 1 2 Time Horizon L evel R isi ko Fraud Stratejik Operasional Kepatuhan Finansial

(30)

FORMULIR 7

 Target Kinerja merupakan nilai harapan atas risiko

komposit, yang diperoleh dari rata-rata level risiko residual yang diharapkan pada assessment risiko sebelumnya.

 Target kinerja menjadi nilai harapan dari mitigasi

risiko.

 Contoh:

 Target kinerja Risiko Operasional (LR) dari formulir 5.B (pada t0 atau first risk assessment) adalah 1,50.

 Risiko Operasional (komposit) dari formulir 4 (pada t1 atau second risk assessment) adalah 1,70.

 Nilai deviasi adalah = 1,50 – 1,70 = (- 2).

 Dari hasil deviasi negatif ini harus dikemukakan langkah korektif dan atau saran perbaikan.

Referensi

Dokumen terkait

Konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak bawang bombay terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode turbidimetri dan Spektrofotometri

adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal

Setiap dakwah Islam yang baru muncul tidak dibangun di atas tauhid yang murni kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala dan tidak menempuh jalan yang telah dilalui oleh para salaful

Silaen (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada

dihadapan hukum jelas kita tidak hanya bergantung kepada produk hukum, namun juga harus menjujung aparat penegak hukum yang baik dan juga melibatkan semua

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Return on Assets (ROA), dan Status Penanaman Modal (Variabel Dummy)

Pernyataan dasar seperti itu di dalam logika disebut premis (pernyataan dasar). Di dalam penalaran deduktif, berdasarkan atas premis itu ditarik kesimpulan yang

people—including white or black, men or women, their way of living makes them all look like animals, as he noticed, “Such is life: all flesh is pork!” (Dickens, 1987, p.. In