TUGAS METODE PENGUKURAN KERJA REVIEW JURNAL
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Daftar isi
Pendahuluan……….
Landasan Teori……….
Metode Penelitian……….
Hasil dan Pembahasan……….
BAB I PENDAHULUAN
Dalam pembangunan proyek kontruksi percepatan PLTU “X” terdapat resiko yang besar, dimana dalam pembangunan proyek resiko terbesar terjadi di awal pembangunan proyek,
sedangkan mendekati akhir pembangunan proyek resiko yang dihasilkan menjadi semakin kecil. Berdasarkan identifikasi awal di lapangan didapatkan faktor-faktor yang berpengaruh adalah kebijakan manajemen perusahaan seperti pengaturan shift kerja dan lembur, kesadaran dan inisiatif pekerja untuk mematuhi aturan baik saat berada di area kerja, maupun saat
mengoperasikan mesin atau alat sesuai dengan SOP ( Standard Operation Procedure ). Penelitian ini mencoba memberikan solusi kepada pihak manajemen perusahaan melalui suatu penilaian secara ergonomi terhadap area kerja Boiler #20, dimana Boiler merupakan tempat untuk
menghasilkan uap yang berasal dari serpihan batu bara untuk memutar turbin. Proyek PLTU “X” merupakan salah satu proyek percepatan pembangunan energy 10.000 MW di Indonesia dengan intensitas pekerjaan yang padat serta jumlah total pekerja yang bekerja di Boiler #20 sebanyak 743 orang, dimana dari intensitas yang padat akan menyebabkan resiko yang tinggi pula, salah satunya ialah kecelakaan kerja yang terjadi pada bulan januari 2009 sampai awal februari 2009 mencapai 19 kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang sering terjadi adalah iritasi mata akibat terkena debu gram yang terbang saat menggrinding, dimana pekerja tersebut akan meninggalkan pekerjaannya untuk dibawa ke kantor kontraktor ( PT. Wasamitra Engineering ) dan diberikan pengobatan serta mengisi form kecelakaan kerja.
Pada penelitian ini, hasil dari evaluasi pengukuran K3 di area Boiler #20 akan terlihat apakai berada posisi aman atau tidak aman dan memerlukan perbaikan. Selain itu untuk di impementasikan pada pembangunan Boiler #10 setelah pembangunan Boiler #20.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor resiko ergonomic pada area kerja Boiler #20. 2. Menyusun prioritas terhadap masalah ergonomi berdasarkan kondisi existing.
3. Memberikan rekomendasi perbaikan berdasarkan sudut pandang ergonomi pada area kerja Boiler #20
BAB II
LANDASAN TEORI
Ergonomi dan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama, yaitu peningkatan kualitas kehidupan kerja. Aspek ini memberikan rasa aman yang dapat mempengaruhi rasa kepercayaan karyawan kepada perusahaan yang berujung kepada motivasi dalam bekerja. Berdasarkan pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa pencapaian kinerja manajement K3 sangat tergantung terhadap faktor ergonomic. Kenyataannya, kecelakaan kerja masih saja terjadi di berbagai perusahaan yang secara administratif telah lulus audit Sistem Manajemen K3/SMK3
Pendekatan ergonomic dan K3 yang merupakan bagian dari ergonomi adalah bertujuan untuk melakukan evaluasi ergonomi pada lini perusahaan/area kerja, dimana hasil dari evaluasi yang didapat diberikan suatu rekomendasi-rekomendasi kebijakan dalam perbaikan sistem kerja. Melalui studi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai langkah awal yang signifikan bagi
perusahaan dalam upaya peningkatkan kualitas kehidupan kerja, yang pada akhirnya akan membawa suatu dampak peningkatan produktivitas pekerja. Pendekatan yang dapat dilakukan melalui evaluasi pengukuran adalah melalui bentuk-bentuk penilaian yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diantaranya dengan penggunaan alat bantu dalam penanganan material, perbaikan prosedur kerja, usulan pengaturan shift kerja yang baru, perbaikan layout
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Tahap Identifikasi
Tahap ini menjelaskan mengenai tahapan-tahapan dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada. Kerangka umum penyelesaian masalahnya :
1. Identifikasi Masalah
2. Perumusan dan Tujuan penelitian 3. Studi Pustaka dan Studi Lapangan
3.1.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.1.2.1 Pengumpulan Data
-Data Primer
-Data Sekunder
3.1.2.1 Pengolahan Data
-Pengolahan Hasil Kuisoner
-Pendesainan Nilai (Score)
3.1.3 Tahap Analisis dan perbaikan
Analisis dan Interpretasi Data. Analisis data yang dilakukan adalah :
-Analisis terhadap hasil rekapan pengisian kuisoner oleh para pekerja.
-Analisis Root Cause Analysis (RCA) dari tiap-tiap kategori kecelakaan kerja.
-Analisis hasil nilai score ergonomic yang meliputi radar chart dan Tabel Implementasi Kecelakaan (TIK). Analisis kecelakaan kerja dengan membandingkan dari tiap kategori
BAB IV
4.1.4 Tahap Simpulan dan Saran
Pada tahapan ini dilakukan penarikan kesimpulan dari semua tahapan yang dilalui serta untuk menjawab tujuan dari penelitian ini
4.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada tahap ini dijelaskan tentang tahapan pengumpulan dan pengolahan data. Langkah-langkahnya sebagai berikut
1. Identifikasi Area Boiler #20
Boiler ini buatan China (Dongfang Boiler Group. CO )dengan kapasitas terpasang 2X300 MW
2. Data Tingkat Kecelakaan Kerja
Kategori
Kecelakaan Kerja
Jumlah Kecelakaan pada Bulan Ke- Total
1 2 3 4 5 6 7
Ringan 5 7 9 10 6 4 - 41
Sedang - 6 2 3 3 4 - 18
Berat - 2 - 1 - 1 1 5
Total Kecelakaan Kerja 64 3. Root Cause Analysis (RCA) dari Tiap Kategori Kecelakaan Kerja
3.1 Root Cause Analysis (RCA) Kategori Kecelakaan Kerja Ringan
Variabel
Unsafe dari Tangan Pekerja Tertancap Paku WHY
1
Tidak menggunakan APD (sarung tangan)
WHY 1
Banyak material sisa berserakan WHY
2
Tidak nyaman menggunakan APD
Lupa WHY
2
Tidak ada tempat khusus untuk material sisa WHY
3
Tidak terbiasa dan mengurangi gerak
3.2 Root Cause Analysis (RCA) Kategori Kecelakaan Kerja Sedang
3.3 Root Cause Analysis (RCA) Kategori Kecelakaan Kerja Berat
Variabel
Unsafe dari Meninggal Dunia akibat Jatuh dari Ketinggian ± 12 M WHY
1
Bekerja tidak sesuai dengan SOP
WHY 2
Menggunakan APD (safety hardness) untuk mengikatkan sling pada grating
WH Y
2
Posisi mengikatkan sling pada greting tidak benar
WHY 3
Menggeser grating dengan berat ±250 kg sendirian
4. Perhitungan Pengisisn Kuisoner
Pengisian kuisoner oleh para pekerja di area Boiler #20 yang berjumlah 500 pekerja, dimana untuk kuisoner yang disebarkan terlebih dahulu adalah 30 kuisoner sebagai sampel pendahuluan. Berikut rumus persamaan untuk
menghitung uji kecukupan data yang mengacu kepada persamaan Krejcie dan Morgan.
Unsafe dari Tangan Terjepit Mesin dan Jarinya Putus WHY
1
Tidak menjalankan SOP
WHY 2
Tidak menggunakan APD (sarung tangan)
WHY 2
Tidak terlalu paham betul dengan isi SOP keseluruhan WHY
3
Dimana :
n = ukuran sampel N = ukuran populasi X2 = nilai Chi Kuadrat
P = proporsi populasi d = galat pendugaan Hasil yang diproleh
n= 3.041x500(0.5x0.5) (500−1)0.0025+3.841(0.25)=
480.125
1.2475+0.96025 = 217.47 Tabel Hasil Uji Validitas
Poin
1.1 0,59 Valid 1.1 0,35 Valid 1.1 0,34 Valid 1.2 0,39 Valid 1.2 0,39 Valid 1.2 0,51 Valid 1.3 0,38 Valid 1.3 0,17 Tidak 1.3 0,49 Valid 1.4 0,39 Valid 1.4 0,39 Valid 1.4 0,37 Valid 2.1 0,37 Valid 1.5 0,35 Valid 1.5 0,59 Valid 2.2 0,12 Tidak 1.6 0,52 Valid 1.6 0,06 Tidak 2.3 0,41 Valid 2.1 0,39 Valid 2.1 0,35 Valid 3.1 0,28 Tidak 2.2 0,38 Valid 2.2 0,33 Valid 3.2 0,38 Valid 3.1 0,4 Valid 2.3 0,43 Valid 4.1 0,35 Valid 3.2 0,34 Valid 2.4 0,53 Valid 4.2 0,43 Valid 3.3 0,37 Valid
4.1 0,55 Valid 4.2 0,31 Valid
5. Pendesainan Nilai ( Score )
Hasil penilaian melalui kuisoner menunjukkan bagaimana tingkat implementasi berdasarkan hasil penilaian/audit.
BAB V KESIMPULAN
1. Berdasarkan haisl identifikasi resiko-resiko seperti kecelakaan kerja yang terjadi di area Boiler #20, diantaranya :
- Bahaya mekanis → ledakan, tersetrum,terjepit, tuli
- Bahaya kimia → kebakaran, iritasi
- Bahaya Ergonomis → back injury, pegal
- Bahaya Lingkungan → terpeleset, terjepit, tersengat arus listrik, tertimpa material, iritasi mata
2. Berdasarkan hasil perhitungan kuisoner yang telah disebarkan kepada para pekerja didapatkan presentase sebesar 56.42%. dimana dalam kuisoner meliputi tiga kategori, yaitu kebijakan manajemen dan prosedur, bangunan dan fasilitas, serta perlindungan personal. Nilai dari tiap-tiap kategori adalah sebagai berikut :
- Nilai kategori kebijakan manajemen dan prosedur sebesar 55.36%
- Nilai kategori bangunan dan fasilitas sebesar 56.51%
- Nilai kategori perlindungan personal sebesar 57.47%
Dari ketiga kategori tersebut di rata-rata diperoleh 56.42%. maka berdasarkan standar keselamatan dan kesehatan kerja dan Peraturan Mentri Tenaga kerja terkait masalah audit berada pada level merah ( dibawah 59% ). Untuk pihak PT PLN PERSERO harus dengan segera melakukan penanganan khusus dikarenakan indicator kinerja berada di bawah target.
3. Dari perhitungan kecelakaan kerja dan tingkat implementasi di dapatkan :
- Nilai loss rate berdasarkan tingkat kecelakaan kerja, berada pada level merah
- Nilai pengukuran berdasarkan hasil perhitungan kuisoner, berada pada level merah dengan persentase 56.42%
Hasil ploting keduanya pada table tingkat implementasi kecelakaan berada pada level 6 ( Kondisi kritis ) yang menunjukkan bahwa kondisi area Boiler #20 mengkhawatirkan dan dengan segera harus melakukan perbaikan terhadap program implementasi untuk mengurangi angka kecelakaan kerja.
4. Rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil perhitungan, adalah :
- Pemakaian alat pelindung perlu di tingkatkan
Beberapa saran dan masukan yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pembenahan dan pengawasan di lapangan mengenai K3, pemakaian APD, serta kedisiplinan para pekerja dalam menjalankan SOP ( standard Operation Procedure ) lebih di tingkatkan 2. Untuk penelitian selanjutnya dari hasil pengukuran dan Root Cause Analysis (RCA) dapat
dibentuk suatu punishment and reward
Sumber :
http://www.docstoc.com/docs/37727477/EVALUASI-IMPLEMENTASI-PENGUKURAN-K-3-PADA-AREA-KERJA-BOILER-20