• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap Pada PT.Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap Pada PT.Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Sejarah keberadaan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berawal

dari dimulainya usaha kelistrikan di Sumatera Utara pada tahun 1923, yakni

ketika perusahaan swasta belanda bernama NV NIGEM / OGEM

membangun sentral listrik di tanah pertapakan yang saat ini menjadi lokasi

kantor PLN Cabang Medan di Jl. Listrik No. 12 Medan. Kemudian menyusul

pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan pada tahun

1924, di Tebing Tinggi tahun 1927, di Sibolga (oleh NV ANIWM) Berastagi

dan Tarutung tahun 1929, di Tanjung Balai tahun 1931, di Labuhan Bilik

tahun 1936 dan Tanjung Tiram pada tahun 1937.

Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945,

bergeraklah aksi karyawan perusahaan listrik di seluruh penjuru tanah air

untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari

tangan Jepang. Perusahaan listrik yang diambil alih itu kemudian diserahkan

kepada Pemerintah RI yakni kepada Departemen Pekerjaan Umum. Untuk

mengenang peristiwa ambil alih itu maka dengan Penetapan Pemerintah No.1

SD/45 ditetapkanlah tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik.

Dalam suasana hubungan antara Indonesia dan Belanda yang makin

memburuk, maka pada tanggal 3 Oktober 1953 terbitlah Surat Keputusan

(2)

1945. Setelah aksi ambil alih itu maka sejak tahun 1955 berdiri Perusahaan

Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (yang meliputi daerah

Sumatera Timur dan Tapanuli) yang berpusat di Medan.

Pada bulan Maret 1958 dibentuk Penguasa Perusahaan-Perusahaan

Listrik dan Gas (P3LG) yang merupakan gabungan antara pengusahaan listrik

dan pengusahaan gas. Dalam perjalanannya, pada tahun 1959 P3LG berubah

menjadi Direktorat Djenderal PLN (DDPLN). Pada tanggal 1 Januari 1961

dibentuklah Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU –PLN)

yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas. Setelah BPU PLN berdiri

dengan SK Menteri PUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi

kelistrikan pun berubah. Perusahaan listrik di Sumatera Utara, Aceh,

Sumatera Barat dan Riau diubah namanya menjadi PLN Eksploitasi. Pada

tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan melalui Peraturan Menteri

PUT No. 9 /PRT/64 dan kemudian dibentuklah 2 perusahaan negara yaitu

Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan

Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Kemudian dengan

terbitnya Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkanlah pembagian daerah

kerja PLN secara nasional menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi, dimana

PLN Sumatera Utara ditetapkan menjadi PLN Eksploitasi I.

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera

Utara tersebut, maka dengan Surat Keputusan Direksi PLN No. KPTS

009/DIRPLN/1966 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi

empat cabang dan satu sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, dan

(3)

Pemerintah No. 18 tahun 1972 mengubah bentuk perusahaan menjadi

Perusahaan Umum (PERUM) yang isinya mempertegas kedudukan PLN

sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan

tanggung jawab yuntuk membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan

tenaga listrik ke seluruh Wilayah RI. Dalam Surat Keputusan Menteri PUTL

No. 01/PRT/73 menetapkan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah

menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Menyusul kemudian terbit

Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang mengubah PLN Eksploitasi

menjadi PLN Wilayah, dimana PLN Eksploitasi II berubah namanya menjadi

PLN Wilayah II Sumatera Utara.

Dengan berlakunya undang-undang No. 15 tahun 1985 tentang

Ketenagalistrikan, Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara ditetapkan

sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK). Dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha penyediaan tenaga listrik, maka

pada tanggal 16 Juni 1994 terbitlah Peraturan Pemerintah No.23/1994 yang

isinya menetapkan status PLN yang berubah dari Perusahaan Umum

(PERUM) Listrik Negara dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan

(PERSERO).

Sejak status perusahaan berubah, perkembangan kelistrikan di Sumatera

Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat.

Hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan,

perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan

(4)

upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka

berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8

Agustus 1996, dibentuklah organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan

yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian

Utara.

Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero) Pembangkitan

dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN (Persero)

Wilayah II, maka fungsi – fungsi pembangkitan dan penyaluran yang

sebelumnya dikelola oleh PT PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung

jawab pengelolaannya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut.

Sementara itu, PT PLN (Persero) Wilayah II berkonsentrasi pada bidang

distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada Tahun 2003 PT PLN (Persero)

Wilayah II berubah namanya menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera

Utara.

Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara meliputi

keseluruhan wilayah Provinsi Sumatera Utara dengan luas 71.680,68 km2

yang terdiri atas 25 Kabupaten dan 8 Kota dengan 417 kecamatan dan 5.856

desa/kelurahan dimana sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan

sebagian kecil berada di Pulau Nias. Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi

PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

Visi PT.PLN (Persero) wilayah sumatera utara

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,

unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

(5)

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Moto PT.PLN (Persero) wilayah sumatera utara

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)

Tata Nilai Perusahaan PT.PLN (Persero) wilayah sumatera utara

Tata nilai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berpedoman pada

Tata Nilai Perusahaan yang ditetapkan oleh PLN Pusat yaitu meliputi

sikap-sikap Saling percaya,memiliki Integritas, Peduli dan Pembelajar (SIPP) yang

dituangkan dalam Pedoman Perilaku/Code of Conduct (COC).

Logo Perusahaan

Gambar II.1. Logo PT.PLN (Persero)

Bentuk, warna dan makna lambang perusahaan resmi yang digunakan

adalah sesuai dengan yang tercantum di dalam Lampiran Surat Keputusan

Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No.: 03/DIR/76 Tanggal 1 Juni

(6)

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang

lainnya,melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan

wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.

Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang

diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan

bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat

yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di

perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai

produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir

pun mengertikan kerja cepat dan tepatpara insan PT. PLN (persero)

dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. warna

merah yang melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan

listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan

beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi

tantangan perkembangan jaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga

bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,

penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras

para insan PT. PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik

(7)

konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap

diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga

melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan

dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan perusahaan.Struktur

organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara

yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi

dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan

wewenang siapa melapor kepada siapa, sehingga ada suatu bentuk

pertanggung jawaban atas apa yang dikerjakan.

Struktur organisasi dapat didefenisikan sebagai mekanisme formal

organisasi diolah. Struktur terdiri dari unsur spesialis kerja, standarisasi,

koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan

(8)

Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

Gambar 11.2

C. JOB DESCRIPTION

Berikut ini akan diuraikan job description setiap unit pada PT.PLN

(Persero) wilayah sumatera utara yang terdiri dari :

1. General Manager Tugas :

 Mengusulkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)

dan Rencana Kerja AnggaranPerusahaan (RKAP).

 Menetapkan kebijakan strategis dan kebijakan operasional

terkait pengelolaan Unit.

 Memastikan terlaksananya RJPP sesuai dengan penetapan

(9)

 Memastikan terlaksananya RKAP sesuai dengan

penetapan Direksi.

Wewenang :

 Mengesahkan transaksi keuangan

 Menetapkan alokasi penggunaan anggaran

 Menerbitkan Surata Keputusan, Edaran, dan Instruksi

 Menandatangani kontrak yang menjadi wewenang General

Manager

 Mengesahkan rotasi,mutasi, promosi, demosi, reward, dan

punishment pegawai yang menjadi wewenang General

Manager

 Menetapkan target kinerja Unit

2. Manager Bidang Perencanaan Tugas :

 Menyusun dan mensinergikan Rencana Umum

Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL),Rencana Jangka

Panjang (RJP), Masterplan Sistem Distribusi, dan Rencana

Kerja AnggaranPerusahaan (RKAP).

 Menyusun dan mensinergikan sistem manajemen kinerja

unit-unit kerja.

 Menyusun dan mensinergikan rencana pengembangan

(10)

 Menyusun dan mensinergikan rencana pengembangan

aplikasi sistem informasi.

3. Deputi Manager Perencanaan Perusahaan Tugas :

 Mengkoordinir dan mengoptimalkan penyusunan Rencana

Strategis Perusahaan RJP,RKAP dan RKM.

 Mengkoordinir penyusunan Program Rencana Kerja (PRK)

Anggaran Operasi.

 Menyusun Target Kinerja Unit dan Sub Unit.

 Mengkoordinir penyusunan usulan revisi RKAP dan

kontrak manajemen.

 Mengevaluasi usulan penerbitan SKKO terhadap PRK AO

di dalam RKAP.

4. Deputi Manager Perencanaan Sistem Kelistrikan Tugas :

 Mengkoordinir penyiapan Rencana Usaha Penyediaan

Tenaga Listrik (RUPTL) 10 tahun kedepan untuk menjadi

panduan perencanaan kelistrikan dan mendukung RUPTL

PLN Pusat.

 Mengkoordinir penyusunan Program Rencana kerja (PRK)

Investasi (Volume fisik, jenis material dan lokasi) investasi

jaringan tenaga listrik (JTL), justifikasi teknis (KKO),

(11)

LKAI/RKAP untuk menjadi acuan perencanaan

pengembangan JTL per tahun.

5. Deputi Manager Teknologi Informasi Tugas :

 Mengendalikan Kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan

komputer, operating system dan sistem aplikasi dalam

rangka meningkatkan kinerja proses bisnis yang dilayani.

 Melaksanakan kegiatan operasi, menjaga keamanan dan

memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung.

 Memelihara dan Mendukung layanan aplikasi serta

memberikan solusi terhadap insiden/masalah aplikasi

6. Supervisor Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi Tugas :

 Mengendalikan Kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan

komputer, operating system dan sistem aplikasi dalam

rangka meningkatkan kinerja proses bisnis yang dilayani.

 Melaksanakan kegiatan operasi, menjaga keamanan dan

memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung.

 Memelihara dan Mendukung layanan Infrastruktur serta

memberikan solusi terhadap insiden/ masalah infrastruktur

teknologi informasi.

(12)

 Mengendalikan Kinerja operasi dan pemeliharaan database

dalam rangka meningkatkan kinerja proses bisnis yang

dilayani.

 Melaksanakan kegiatan operasi, menjaga keamanan

database.

 Memelihara dan Mendukung layanan database serta

memberikan solusi terhadap insiden/masalah database

8. Manager Bidang Distribusi Tugas :

 Menetapkan rencana pengembangan pola operasi dan

pemeliharaan jaringan distribusi dan pembinaan

penerapannya untuk memenuhi mutu, efisiensi dan

keandalan distribusi.

 Mengelola disain standar konstruksi jaringan distribusi dan

peralatan kerjanya, menetapkan metoda kegiatan konstruksi

serta pembinaan penerapannya untuk mendapatkan sistem

pasokan tenaga listrik yang aman dan efisien.

9. Deputi Manajer Perencanaan Pola Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi

Tugas :

 Menyusun rencana pengembangan operasi sistem distribusi

(13)

 Merencanakan pola operasi SCADA dan telekomunikasi

untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan

pertumbuhan jaringan distribusi.

 Memantau kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan

serta membina penerapannya.

10.Supervisor Pengelolahan Aset Distribusi Tugas :

 Monitoring dan evaluasi realisasi fisik pelaksanaan

perubahan aset distribusi.

 Menyusun perencanaan pengelolaan data asset distribusi

dan pemetaannya.

 Memvalidasi data asset distribusi eksisting (Jaringan TM

beriku sarana komunikasi dan otomatisasinya, Gardu

Distribusi, JTR dan Pelanggan berbasis GIS/ e-mapping).

11.Deputi Manager Konstuksi Tugas :

 Monitoring dan evaluasi progres realisasi fisik pelaksanaan

pekerjaan investasi.

 Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaannya.

12.Deputi Manajer Pengendalian Operasi Sistem Distribusi Tugas :

(14)

 Menyusun standardisasi prosedur dan instruksi kerja

kegiatan operasi dan pemeliharaanjaringan distribusi untuk

dijadikan pedoman / acuan dalam melaksanakan kegiatan

operasi sistem.

13.Deputi Manager Efisiensi, Pengukuran dan Mutu Sistem Distribusi

Tugas :

 Merencanakan dan mengkordinasikan kegiatan penurunan

susut.

 Mengelola kegiatan peningkatan mutu sistem distribusi

(power quality).

 Mengelola dan memastikan akurasi pengukuran transaksi

energi.

14.Supervisor Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik Tugas :

 Menyusun target tahunan/triwulan pelaksanakan P2TL.

 Mengendalikan pelaksanaan P2TL dan tindaklanjutnya.

 Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan P2TL.

15.Supervisor Pengendalian Sistem Meter Tugas :

 Melakukuan setting parameter Meter Elektrik yang akan di

(15)

 Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan

pelaksanaan pemasangan, pembacaan dan pemeliharaan

Meter Elektronik yang wajib dibaca via AMR.

16.Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan Tugas :

 Menyusun strategi dan rencana penjualan serta strategi

peningkatan harga jual energi listrik.

 Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan

pelanggan dengan melakukan sinergi dengan eksternal

(aliansi strategis).

17.Deputi Manager Mekanisme Niaga Tugas :

 Menyusun standar (SOP) dan produk layanan berdasar hasil

analisa dan evaluasi proses bisnis untuk peningkatan

pelayanan pelanggan.

 Memastikan terlaksananya operasional Contact Center

sesuai dengan SLA dan mengusulkan perbaikan konten

layanan Contact Center.

18.Deputi Manajer Strategi Pemasaran Tugas :

 Mengusulkan strategi komunikasi dan promosi pemasaran

dalam rangka pembelajaran dan transparansi kebijakan

(16)

 Melakukan negosiasi harga pembelian dalam Perjanjian

Jual Beli Tenaga Listrik dengan pemasok energi (Power

Sales Agreements/PSA termasuk Embedded Generators).

19.Deputi Manajer Revenue Assurance Tugas :

 Melakukan koordinasi dengan bagian revenue assurance

Kantor Pusat.

 Mengkoordinasikan dan memonitor implementasi program

revenue assurance dijalankan dengan konsisten untuk

mendukung pencapaian tujuan fungsi revenue assurance.

20.Deputi Manager Administrasi Niaga Tugas :

 Melakukan evaluasi pengelolaan data pelanggan di unit

pelaksana.

 Memonitor dan mengevaluasi Data Induk Saldo (DIS)

Piutang Pelanggan dan Data Piutang Pelanggan (DPP).

 Menyusun dan mengusulkan kebijakan dan pengawasan

pelaksanaan sistem pembacaan meter dan pengendalian

Tunggakan Menyusun dan mengusulkan kebijakan dan

pengawasan pelaksanaan sistem pembacaan meter dan

pengendalian tunggakan (manajemen billing).

(17)

 Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan

manajemen billing.

 Menyusun konsep usulan TOR terkait kebijakan

penyempurnaan manajemen billing.

 Melaksanakan supervisi pelaksanaan penataan data

pelanggan di Unit Pelaksana.

 Membuat laporan pelaksanaan manajemen billing.

22.Supervisor Pengendalian Piutang Tugas :

 Memeriksa dan memantau Data Induk Saldo Piutang

Pelanggan dan Data Piutang Pelanggan (DPP) dan

mengendalikan Piutang Pelanggan sesuai target yang

ditetapkan.

 Melaksanakan verifikasi terhadap perhitungan tagihan dan

proses penagihan sampai pelunasan terhadap piutang

pelanggan tertentu (kelompok tarif) melalui pelunasan

terpusat yang diatur dalam Perjanjian Kerja Sama.

 Melakukan rekonsiliasi pelunasan dengan bagian akuntansi.

23.Manager Bidang Keuangan Tugas :

 Mengendalikan rencana jangka panjang dan rencana kerja

(18)

 Menjamin terlaksananya penyediaan dan pengendalian

anggaran investasi dan operasi untuk pelaksanaan kegiatan

perusahaan.

24.Deputi Manajer Anggaran Tugas :

 Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan, pengendalian

dan penerbitan SKKO.

 Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan, pengendalian

dan penerbitan SKKI.

 Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan,

pengendalian, penerbitan Cash Budget, AKO dan AKI.

25.Deputi Manajer Akuntansi Tugas :

 Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasi

 Mengidentifikasi dan memverifikasi transaksi sesuai

standar akuntansi dan kebijakan akuntansi perusahaan

(terkait dengan posting kode perkiraan)

 Menganalisa dan mengevaluasi Laporan Keuangan

26.Supervisor Akuntansi AT dan PDP Tugas :

 Mengevaluasi dan menganalisa saldo dan mutasi buku

(19)

 Memverifikasi mutasi Aktiva Tetap dan Pekerjaan Dalam

Pelaksanaan

 Membuat usulan penghapusan Aktiva Tetap dan limbah

27.Supervisor Akuntansi umum dan Biaya Tugas :

 Mengevaluasi dan menganalisa saldo dan mutasi buku

besar

 Mengkoordinasi penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasi

 Memverifikasi kode perkiraan atas transaksi keuangan

 Menyusun analisa Laporan Keuangan

28.Deputi Manajer dan Keuangan Tugas :

 Melakukan pembayaran atas kegiatan operasi dan investasi

 Mengevaluasi realisasi penyerapan pagu operasi dan

investasi

 Mengoptimalkan penyerapan pagu dana operasi dan

investasi

29.Supervisor Pengelola Pendapatan Tugas :

 Memantau dan mencatat hasil pungut PPJ, Bea Meterai,

dan PPN R3

(20)

30.Supervisor Verifikasi Tugas :

 Melakukan verifikasi dokumen tagihan pembayaran operasi

dan investasi

 Melakukan koordinasi dengan pemegang role SAP terkait

pembayaran internal

 Melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana tentang

kelengkapan dokumen tagihan

31.Supervisor Pembayaran Tugas :

 Melakukan transaksi pembayaran operasi dan investasi

 Menyusun kebutuhan pagu dana mingguan lewat Aplikasi

Anggaran Keuangan (A2K)

 Melakukan Rekonsiliasi Bank

32.Supervisor Pajak dan Asuransi Tugas :

 Memverifikasi perhitungan pajak pada berkas tagihan

 Menyiapkan daftar penyetoran pajak ke Bank Persepsi

 Melakukan rekonsiliasi pajak terhutang dengan bagian

Akuntansi.

Menyusun laporan pajak ke KPP dan Pemda

33.Manajer Bidang SDM dan Umum Tugas :

(21)

dan Anggaran Bidang Sumberdaya Manusia dan

Organisasi.

 Melaksanakan pengembangan dan evaluasi organisasi

sesuai dengan perkembangan kebijakan korporat.

 Memastikan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan,

pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

34.Supervisor Pengelolahan Karir dan Diklat Tugas :

 Melakukan pemetaan Kompetensi personal untuk

kebutuhan pengisian gap Kompetensi.

 Menyusun Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD).

 Melakukan koordinasi dengan lembaga Diklat untuk

realisasi IKD yang telah disusun.

35.Deputi Manajer Administrasi Umum Dan Fasilitas Tugas :

 Merancang dan mengelola anggaran Pos 53 saranaNon

Instalasi, pos 54, SKKI dan SKKO.

 Mengkoordinasikan penerapan pedoman standard fasilitas

kantor

 Mengevaluasi kebutuhan anggaran Bagian Administrasi,

Umum & Fasilitas.

(22)

usaha kesekretariatan sesuai TLSK untuk kelancaran

pelaksanaan tugas organisasi/perusahaan secara keseluruhan

 Memverifikasi pemrosesan dan mengevaluasi pengelolaan

SPPD melalui PPFA

37.Supervisor Pengelolahan Fasilitas kantor Tugas :

 Menyusun rencana kerja pengelolaan fasilitas kerja dan

kendaraan sebagai bahan pembuatan rencana kerja tahunan

 Mengevaluasi kebutuhan fasilitas kerja dan memonitor

realisasinya

 Melakukan pelelangan, pengadaan langsung, pemilihan

langsung dan pengadaan peralatan kerja dan barang cetakan

38.Manajer Administrasi SDM Tugas :

 Merancang, merencanakan dan mengendalikan biaya

kepegawaian dan pensiunan.

 Mengkoordinir pengelolaan data kepegawaian dan pensiun.

 Mengkoordinir pengelolaan administrasi kepegawaian dan

pensiunan.

39.Supervisor Pengelolahan Administrasi Pegawai Tugas :

 Mengkoordinir penerbitan Surat Keputusan yang terkait

dengan penetapan talenta, mutasi dan rotasi.

(23)

dibutuhkan pegawai.

40.Supervisor Pengelolahan Remunerasi dan Benefit Tugas :

 Mengkoordinir pengelolaan administrasi gaji, emolumen

dan tunjangan lainnya.

 Mengkoordinir pengelolaan administrasi Iuran Pekerja dan

Iuran Pemberi Kerja.

 Mengkoordinir pengelolaan formulir-formulir yang

berkaitan dengan remunerasi pegawai (Pajak PPh, SPPT,

LP2P) agar tepat waktu dan benar.

41.Deputi Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat Tugas :

 Menggagas produk hukum dan menjamin kesesuaian

penerapan prosedur dengan peraturan internal Perusahaan

dan/atau peraturan perundangan yang berlaku.

 Mengevaluasi dan mengagas penyelesaian permasalahan

hukum dalam suatu konsultasi hukum lisan terkait sengketa

hukum atau produk hukum yang ada untuk dipergunakan

sebagai bahan pengambilan keputusan.

42.Supervisor Bantuan hukum Tugas :

 Menyusun usulan penyelesaian permasalahan hukum dalam

(24)

tusan.

 Melakukan dan memonitor aktivitas pembelaan

kepentingan Perusahaan (bantuan hukum) dalam proses

penyelesaian sengketa hukum yang timbul dalam kegiatan

Perusahaan baik dengan pelanggan maupun non pelanggan

di dalam maupun di luar Pengadilan.

43.Supervisor Hubungan Masyarakat, Kemitraaan dan bina Lingkungan

Tugas :

 Menyusun dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan

program kehumasan

 Mengkoordinir pelaksanaan edukasi kelistrikan masyarakat

dan pelanggan

 Mengkoordinasikan kegiatan protokoler

44.Pejabat Pelaksanaan Pegadaian Tugas :

 Melakukan proses pegadaian

45.Pejabat Perencanaan Pegadaian Tugas :

 Merencanakan untuk melakukan pegadaian

D. Jaringan usaha

PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Bergerak dalam bidang

(25)

beberapa rayon dan Ranting. Adapun PLN CABANG MEDAN yaitu terletak

di jl. Listrik Medan, PT. PLN Yang bergerak Dibidang Proyek Pembangkit

dan Jaringan Sumatera, Aceh dan Riau (PIKITRING SUAR) di Jl. DR.Cipto

No 12 Medan, ada beberapa cabang dan rayon di Tanjung Pura, Pangkalan

Brandan, Brastagi, Tarutung, sibolga, dan akan berencana membuka Cabang

Proyek pembangkit Jaringan Di Nias

E. Kinerja Usaha terkini

Adapun Kinerja Usaha Terkini yang telah dicapai oleh PT. PLN

(Persero) Wilayah Sumatera Utara adalah:

1. PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara telah menjalin kerjasama

dengan PT. INALUM untuk mengatasi Defisit Produksi Listik.

2. PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara pada saat ini telah mampu

meminimalisir Pencurian Arus Listrik dengan mengadakan Penertiban

Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

F. Rencana Usaha

Adapun rencana usaha PT.PLN(Persero) Wilayah Sumatera Utara untuk

untuk kedepannya adalah menigkatkan pasokan listrik, meningkatkan pelayan

lebih baik lagi kepada konsumen serta memegang beberapa cabang yang bergerak

dalam perindustrian tenaga listrik untuk memperluas sektor usaha. Adapun

beberapa rencana yang akan direalisasikan kedepan adalah sebagai berikut :

(26)

2. Mengadakan pemasangan distribusi listrik ke desa- desa yang terpencil.

3. Membuat kesepakatan fokus penekanan distribusi dengan fokus akurasi

pengukuran. Dengan Langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memastikan bahwa titik transaksi terukur dengan benar.

b. Memastikan bahwa Kwh terbaca dengan baik.

c. Meningkatkan kompetensi kualitas SDM pengukuran melalui

pelatihan.

4. Melaporkan Neraca alergi melalui fasilitas secara disiplin dan tepat

waktu.

5. Mencatat dan menghitung susut dengan jujur dan akurat.

Sedangkan mengenai fungsi pengintegrasian pada PT. PLN (Persero)

ini akan diatur dan dilaksanakan lebih baik lagi ntuk mendapatkan hasil atau

kinerja yang lebih baik lagi daari sebelumnya . Adapun strategi yang

digunakan yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)

manejer Sumber Daya Manusia, Mencari cara yang tepat untuk lebih

meningkatkan motivasi kerja karyawan, mengamati kinerja karyawan serta

memperhatikan minat,bakat, kemauan, kebutuhan, dan keluhan yang di alami

oleh karyawan. Selain itu juga PT. PLN (Persero) akan berusaha untuk

memperkecil terjadinya konflik dalam Perusahaan. Strategi yang digunakan

adalah dengan menambah pengawasan pada karyawan, dengan begitu

diharapkan dapat membantu meningkatkan proses integrasi guna

Gambar

Gambar 11.2

Referensi

Dokumen terkait

We then generated PDFs of the scatterings derived from data observed using concrete blocks with different orientation an- gles, and from an ALOS/PALSAR image. Analysis of the PDFs

It should be noted that 3D models of archaeological artefacts obtained by fusion of laser scanning and close range photogrammetry are fully measurable, written

Masa Jabatan Pejabat Inti SKPD minimal 3 tahun, namun dapat diganti jika dianggap perlu. MENTERI PEKERJAAN

Today the Constitutional Court handed down judgment in an appeal against the order of the Western Cape High Court, Cape Town High Court, concerning the constitutional validity of

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik akseptor vasektomi (meliputi : pendidikan, pekerjaan, pendapatan,

Penelantaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 juga berlaku bagi setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang

Budi : Penerapan Standar Akuntansl Keuangan Dalam Penyusunan Perhitungan Laba/Rugi Pada Pt... Budi : Penerapan Standar Akuntansl Keuangan Dalam Penyusunan Perhitungan Laba/Rugi

Tri Widiarni : Modifikasi Jembatan Sementara Resin Akrilik Untuk Pemakaian Jangka Panjang, 2001... Tri Widiarni : Modifikasi Jembatan Sementara Resin Akrilik Untuk Pemakaian

• Pada mesin Automatic Mold Conveyor (AMC) terdapat dua buah papan jepit yang tebuat dari besi yang berfungsi untuk menjepit cetakan pada bagian sisi-sisinya