• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Pt Herfinta Farm And Plantation Medan Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Pt Herfinta Farm And Plantation Medan Chapter III IV"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION

MEDAN

A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

Berikut beberapa defenisi persediaan menurut beberapa ahli :

 Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha

normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa (Sigit Hermawan, 2008:82).

 Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki atau disimpan di

perusahaan yang terdiri dari produk jadi, produk dalam proses, bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai, suku cadang, dsb yang dimaksudkan untuk dijual kembali (Mulyadi, 2001:553).

 Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk

digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang (Agus Ristono, 2009:1).

 Persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, bagian-bagian yang

(2)

Dari definisi tersebut persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang dimiliki suatu perusahaan untuk dijual kembali maupun untuk digunakan dalam suatu proses produksi menjadi barang yang siap untuk dijual.

Menurut Mulyadi, (2001:554) ada beberapa tipe persediaan yaitu persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik serta persediaan suku cadang. Adapun jenis-jenis persediaan yang ada pada PT Herfinta Farm and Plantation adalah sebagai berikut :

a. Persediaan produk jadi yang terdiri dari persediaan minyak kelapa sawit (CPO), persediaan inti sawit (kernel), persediaan cangkang, persediaan abu janjang.

b. Persediaan bahan baku yang terdiri dari persediaan TBS (Tanda Buah Segar).

c. Persediaan bahan penolong seperti persediaan bahan pengolah TBS dan persediaan bahan kimia.

d. Persediaan suku cadang seperti persediaan sparepart gergaji mesin, persediaan instalasi listrik dan air, persediaan sparepart kendaraan dan alat berat, persediaan minyak pelumas kendaraan dan alat berat, dan persediaan material pabrik.

e. Persediaan bahan habis pakai seperti persediaan peralatan kantor.

(3)

tersebut langsung mengolah dan memisahkan bagian CPO, kernel, abu janjang, dan cangkang yang merupakan persediaan produk jadi yang siap dijual di pasaran melalui sistem tender.

B. Sistem Pencatatan Persediaan Pada Perusahaan

Persediaan memegang peranan yang sangat penting untuk menentukan hasil usaha atau pendapatan. Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur yang secara continue diperoleh atau diproduksi dan dijual untuk menghasilkan laba, oleh karenanya akuntansi persediaan harus dilakukan sebaik mungkin agar perusahaan tidak mengalami hambatan dan gangguan operasi. Ada dua metode pencatatan persediaan, yaitu metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan metode fisik (physical inventory method). Dalam metode

mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan (Mulyadi, 2001:556). Sedangkan metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan (Mulyadi, 2001:556).

(4)

pada akhir periode tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian. Metode mutasi persediaan (perpetual) diperlukan buku pembantu persediaan untuk mencatat kuantitas harga dan barang yang dibeli dan dijual. Dengan buku pembantu persediaan setiap saat dapat diketahui sisa persediaan dengan cepat dan mudah. Adapun dokumen yang terkait dalam pencatatan persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan adalah PO (Purchasing Order), DO (Delivery Order),blanco A, bukti pembelian, bukti penerimaan, invoice, faktur pajak,

kwitansi, kontrak penjualan dan lain sebagainya.

Menurut penulis sistem akuntansi persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan sudah efektif karena setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan dicatat dalam rekening persediaan sehingga perusahaan menjadi lebih teliti dan dapat meminimalisir terjadinya kehilangan barang persediaan, dan apabila terjadi kehilangan barang persediaan maka akan lebih mudah untuk dilacak.

C. Metode Penilaian Persediaan Pada Perusahaan

(5)

Metode average dalam sistem pencatatan perpetual disebut metode rata-rata bergerak (moved average method) dalam metode ini memerlukan penilaian harga perolehan pada setiap transaksi (Sigit Hermawan, 2008:68).

Metode averagedalam sistem pencatatan periodik disebut metode rata-rata tertimbang (weighted average method) dalam metode ini memerlukan pengalokasian harga perolehan barang yang tersedia untuk dijual dilakukan atas dasar harga perolehan rata-rata, biaya rata-rata tertimbang per unit ditentukan dengan membagi total biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit barang yang tersedia. Selanjutnya biaya rata-rata per unit dikalikan dengan jumlah unit barang yang terjual (Sigit Hermawan, 2008:72).

Metode penilaian persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan menggunakan metode rata-rata bergerak (moved average method). Menurut penulis metode ini sudah sesuai untuk digunakan dalam penilaian persediaan yang ada pada perusahaan mengingat perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan perdagangan yang memiliki beberapa jenis persediaan.

D. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Perusahaan

(6)

mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Dengan sistem informasi akuntansi persediaan, dapat diketahui aktivitas dari pembelian atau penerimaan dan penjualan barang jadi oleh perusahaan sebagai manajemen kontrol bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengetahui jenis barang yang sedang laku di pasaraan.

Sistem informasi akuntansi yang terkait dengan persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan adalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Akuntansi Pemesanan Persediaan

Pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan proses pemesanan barang diawali dengan mengetahui kebutuhan untuk mengisi kembali stok persediaan melalui pengamatan terhadap catatan persediaan di buku besar persediaan. Proses pemesanan barang dilakukan atas dasar reorder point (batas/titik pemesanan kembali) dan minimumnya stock level atau kebutuhan barang, maka bagian gudang membuat surat permintaan barang (blanco A) ke bagian pembelian (purchasing). Lalu bagian pembelian akan membuat PO (Purchasig Order)yang diotorisasi oleh manager jika transaksi dibawah satu juta dan jika di atas satu juta akan diotirisasi oleh direktur perusahaan. Sebelum PO diajukan ke manager atau direksi, PO tersebut terlebih dahulu diperiksa oleh internal audit.

(7)

akuntansi pada pemesanan persediaan ini terdapat pengendalian internal yaitu adanya struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggung jawab (bagian gudang, bagian pembelian, internal audit, manager atau direktur), sistem otorisasi (PO harus diotorisasi manager atau direktur) dan praktik yang sehat(terdapat dokumen surat permintaan barang dan PO) sehingga informasi akuntansi pemesanan persediaannya jelas dan akurat

2. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Persediaan

Proses pembelian dilakukan ketika persediaan dikurangi oleh penjualan ke pelanggan telah sampai pada titik pemesanan kembali. Pada tahap ini setelah POdiotorisasi oleh manager ataupun direktur, bagian pembelian akan melakukan pembelian. Adapun proses pembelian persediaan adalah sebagai berikut :

a. Bagian pembelian membuat permintaan penawaran harga ke beberapa vendor (pemasok).

b. Bagian pembelian menerima penawaran dari beberapa vendor lalu membuat perbandingan harga.

c. Atas dasar harga yang telah disetujui, bagian pembelian menyiapkan order pembelian (DO) yang dibuat rangkap tiga yang didistribusikan kepada :

1. Order pembelian pertama untuk bagian Vendor 2. Order pembelian kedua untuk bagian Gudang

(8)

dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat mengarah pada kerugian yang ditimbulkan sehubungan dengan pembelian persediaan.

3. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Persediaan

Peristiwa berikutnya setelah pembelian barang adalah penerimaan persediaan barang sebagai berikut :

a. Bagian gudang menerima barang dan slip pengepakan dari vendor. Sewaktu menerima barang bagian gudang harus mencocokkan dengan order pembelian atas barang tersebut. Barang yang diterima direkonsiliasi dengan blind copy dari order pembelian. Blind copy ini mengharuskan petugas penerimaan (bagian gudang) memeriksa dan menghitung persediaan untuk menyelesaikan laporan penerimaan.

b. Bagian gudang membuat laporan penerimaan barang yang dibuat rangkap empat yang didistribusikan kepada :

1. Laporan penerimaan barang pertama dikirim ke bagian pembelian (purchasing).

2. Laporan penerimaan barang kedua untuk bagian pembukuan (accounting).

3. Laporan penerimaan yang keempat untuk internal audit. 4. Laporan penerimaan barang ketiga untuk arsip gudang.

(9)

telah menerima persediaan dari vendor dan berkewajiban untuk membayar barang tersebut.

d. Bagaian accounting merekonsiliasi informasi keuangan, mencatat dan memposkan setiap transaksi dalam buku besar. Setelah mencatat, bagian accounting mengarsip semua dokumen (PO, DO, bukti penerimaan

barang, faktur, invoice) dan mentransfer salinan DO, faktur dan invoice ke bagian internal audit.

e. Bagian internal audit menerima dan menyimpan PO, DO, bukti penerimaan barang, faktur, invoice yang kemudian semua dokumen tersebut dicatat dalam buku besar pembantu persediaan.

Menurut penulis sistem informasi akuntansi penerimaan persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan sudah baik dilihat dari penerimaan barang yang menggunakan invoice, faktur dan laporan penerimaan barang sehingga informasi cukup akurat. Bagian yang terkait juga sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan.

4. Sistem Informasi Akuntansi Retur Pembelian

(10)

pengembalian barang dan mengarsip semua dokumen yang terkait dengan retur pembelian dan kemudian akan diperiksa oleh internal audit.

Menurut penulis sistem akuntansi retur pembelian pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan sudah memadai dengan dokumen-dokumen dan pengawasan dari internal audit, sehingga informasi yang dihasilkan cukup akurat. 5. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Persediaan

Pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan penjualan persediaan dimulai dari bagian penjualan (GA and Sales) melakukan tender kepada calon pembeli. Adapun proses transaksi tersebut sebagai berikut :

a. Bagian penjualan menyiapkan dokumen-dokumen seperti : 1. Kontrak penjualan rangkap dua

2. Delivery Order (DO) setelah menerima pembayaran dari pembeli

3. Invoice, kwitansi dan faktur pajak

b. Bagian keuangan membuat memo yang ditujukan ke manager pabrik disertai nomor DO untuk memberikan persetujuan bagi petugas untuk mengambil barang dan mengirimnya ke bagian pengiriman serta membuat laporan pengiriman.

c. Bagian penjualan memeriksa dokumen-dokumen penjualan dan menagih ke pelanggan dengan tagihan penjualan berdasarkan pesanan penjualan tersebut.

d. Bagian penjualan membuat laporan hasil penjualan.

(11)

penjualan persediaan. Setelah proses posting, dokumen penjualan persediaan tersebut diarsipkan dan diperiksa oleh internal audit.

Menurut penulis sistem informasi akuntansi penjualan persediaan pada PT Herfinta and Plantation Medan telah menggunakan dokumen-dokumen yang memadai untuk mengetahui informasi akuntansi persediaan. Bagian-bagian yang terkait juga telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan.

E. Pengendalian Internal Persediaan Perusahaan

Pengendalian internal atas persediaan yang ada pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan adalah sebagai berikut :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggung jawab

Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab bagian yang mencatat jumlah barang masuk maupun keluar yang ditangani oleh bagian gudang dengan bagian yang mencatat harga pokok tiap jenis persediaan yang masuk atau keluar yang ditangani oleh staff accounting. Pemisahan tugas juga terjadi antara bagian gudang dengan bagian pembelian, bagian pembelian bertanggung jawab untuk melakukan pembelian barang yang telah disetujui oleh bagian manageratau direktur dan bagian gudang. Untuk menghindari ketidak sesuaian antara barang yang dipesan dengan yang diterima, maka bagian gudang sebagai penerima barang mencocokkan dengan permintaan pembelian, sedangkan bagian accounting akan menyesuaikan faktur atau nota dari pemasok dengan surat

(12)

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan

Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otoritas dari pejabat yang memiliki wewenang (manager/direksi) untuk menyetujui terjadinya sebuah transaksi. Selain itu penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otoritas.

3. Perhitungan fisik

Perhitungan fisik dilakukan setiap sebulan sekali oleh bagian gudang dan accounting, tiga bulan sekali bersama internal audit, dan setahun sekali bersama

audit eksternal. Perhitungan fisik dilakukan dengan maksud untuk mengetahui jumlah persediaan fisik barang yang ada di gudang. Dengan perhitungan fisik dapat diketahui keandalan catatan-catatan yang dilakukan oleh bagian gudang maupun staff accounting sebagai pencatat persediaan, Selain itu juga untuk mengetahui kehilangan maupun kerusakan persediaan yang ada. Adapun unsur pengendalian internal persediaan berdasarkan perhitungan fisik adalah sebagai berikut :

a. Organisasi

• Penghitungan fisik dilakukan oleh tim penghitungan fisik persediaan

• Tim ini beranggotakan tiga orang, satu orang sebagai ketua penghitungan

fisik, satu orang penghitung, dan satu orang pengecek. Ketua penghitungan fisik ditunjuk oleh bagian accounting yang berasal dari bagian produksi, penghitung berasal dari bagian gudang, pengecek berasal dari bagian internal audit.

(13)

• Laporan hasil penghitungan fisik ditanda tangani oleh ketua penghitungan

fisik

• Laporan hasil penghitungan fisik berdasarkan kartu penghitungan fisik,

yang oleh ketua penghitung telah dibandingkan antara hasil penghitungan yang dilakukan oleh penghitung dan pengecek

• Harga pokok tiap persediaan yang ada dalam laporan hasil penghitungan

fisik diisi oleh staff accounting, berdasarkan data yang ada pada buku persediaan.

• Penyesuaian untuk buku gudang dan buku persediaan berdasarkan pada

hasil penghitungan fisik c. Praktik Yang Sehat

• Kartu penghitungan fisik bernomor urut dan penggunaanya dipertanggung

jawabkan oleh ketua penghitungan fisik

• Ketua penghitungaan fisik membandingkan hasil penghitungan yang

dilakukan oleh penghitung dan pengecek sebelum mencatat hasil penghitungan tersebut kedalam laporan hasil penghitungan fisik.

• Peralataan yang digunakan untuk menghitung dan mengukur jumlah

(14)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah penulis uraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan.

1. Persediaan merupakan aktiva yang dimiliki suatu perusahaan untuk dijual maupun untuk digunakan dalam suatu proses produksi menjadi barang yang siap untuk dijual.

2. PT. Herfinta Farm and Plantation adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan perdagangan (agrobisnis). Adapun jenis persediaan yang ada pada PT Herfinta Farm and Plantation terdiri dari persediaan barang jadi, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan suku cadang, dan persediaan bahan habis pakai. 3. Sistem akuntansi persediaan yang digunakan pada PT Herfinta Farm and

Plantation Medanadalah sistem perpetual, sistem ini sudah efektif karena setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan dicatat dalam rekening persediaan sehingga perusahaan menjadi lebih teliti dan dapat meminimalisir terjadinya kehilangan barang persediaan, dan apabila terjadi kehilangan barang persediaan maka akan lebih mudah untuk dilacak.

(15)

method) dan metode ini sudah sesuai untuk digunakan dalam penilaian

persediaan yang ada pada perusahaan.

5. Sistem informasi akuntansi persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan sudah sesuai dengan Standart Operational Procedure perusahaan dan mengandung unsur pengendalian internal sehingga informasi akuntansi persediaannya jelas dan akurat.

6. Pengendalian internal persediaan pada PT Herfinta Farm and Plantation Medan yaitu adanya struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggung jawab, setiap transaksi harus atas dasar otorisasi pihak yang berwenang, dilakukannya perhitungan fisik setiap bulan dengan unsur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta praktik yang sehat.

B. Saran

Dalam kesempatan ini penulis akan mengemukakan saran kepada perusahaan sekiranya bermanfaat bagi perusahaan.

1. Sebaiknya perusahaan dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan sistem pencatatan akuntansi persediaan dengan dokumen dan bukti-bukti yang dapat dipertanggung jawabkan.

(16)

3. Kepada karyawan accounting perusahaan harus lebih teliti dalam melakukan pencatatan karena selama penulis riset dan melakukan magang di perusahaan ini penulis melihat banyak terjadi kesalahan dalam pencatatan.

4. Sistem informasi akuntansi persediaan pada perusahaan sebaiknya dapat dipertahankan dan ditingkatkan untuk mengetahui informasi persediaan agar dapat memenuhi keinginan konsumen maupun untuk keperluan produksi.

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi juga penting dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang penerimaan publik terhadap suatu organsisasi sehingga keberadaan organisasi tetap diperhitungkan oleh publik

Bagaimana sistem informasi rapor online ini dapat membantu proses pencatatan data guru, siswa, kelas, jadwal mata pelajaran, dan penilaian dengan menggunakan

Sistem Informasi.

- 22 - Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan dan entitas anak masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian

Dengan demikian terjadi penurunan sikap profesionalisme karyawan dan kurangnya komitmen organisasi karyawan sehingga terjadi penurunan kinerja karyawan yang mengakibatkan tingkat

Jika setelah proses mediasi berjalan, mediator memahami bahwa dalam sengketa yang sedang dimediasi melibatkan aset atau harta kekayaan atau kepentingan yang nyata-nyata

Di jepang konsilasi digunakan untuk menyelesaikan sengketa secara informal, Oppeinhim menyebutkan bahwa : “Konsiliasi adalah proses penyelesaian sengketa dengan

Hasil dari penelitian ini adalah konseling kelompok gestalt dapat meningkatkan secara signifikan motivasi belajar anak PPA Immanuel IO-968 Salatiga Kelompok Usai 12-19