• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angka kejadian Sindroma Koroner Akut dan hubungannya dengan Hipertensi di RSUP H.Adam Malik, Medan pada tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Angka kejadian Sindroma Koroner Akut dan hubungannya dengan Hipertensi di RSUP H.Adam Malik, Medan pada tahun 2011"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

ACC/AHA. 2004. ACC/AHAGuidelines for the Management of Patients With

ST-Elevation Myocardial

Infarction

April 2013)

Alwi, I., 2007. Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST dalam Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid III. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 1615-1625.

Amber, A., et al, 2012. Frequency of modifiable risk factors in patients with acute

coronary syndrome.Rawal Medical Journal: Vol. 37. No. 3.

Anderson, R.D., 2007. Gender Differences in the Treatment for Acute Myocardial

Infarction. Hal: 823-826

Andra, 2006.Sindrom Koroner Akut: Pendekatan Invasif Dini atau

Konservatif

. (Accesed pada 29 April 2013)

Braunwald, E., 2008. Braunwald’s Heart Disease. Edisi Kelapan. Philadelphia: Saunders Elsevier. Hlm: 1207-31.

Brunner dan Suddarth, 2002. Medical Surgical Nursing. Jakarta: ECG

Claudio, P., Chiara, L., et al, 2011.The Impact of Hypertension on Patients with

Acute Coronary Syndromes.2011;20(1):

Cowie, M.R., dan Dar, O., 2008. The Epidemiology and Diagnosis of Heart

Failure.Edisi ke 12. Vol.1. China: McGraw Hill.

(2)

Departemen Kesehatan RI, 2005. Survei kesehatan rumah tangga (SKRT). Depkes RI, Jakarta

Göran, K., dan Hansson, 2005. Inflammation, Atherosclerosis, and Coronary

Artery Disease. N Engl J Med. Hal: 1685-1695

Kleinschmidt, K.C., 2006. Epidemiology and Patophysiology of Acute Coronary

Syndrome Adv Stud Med. 2006;6(6B):S477-S482.

( Accesed pada 29 April 2013)

Kristen, J., 2009. Acute Coronary Syndrome. AJN: Vol. 109, No. 5

Kumar, A. dan Cannon, C.P., 2007.Acute Coronary Syndromes: Diagnosis and

Management Part1

pada 27 April 2013)

Lanny, S., dkk. 2004. Hipertensi. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.

Rilantono, dkk., 1996. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), 2003.

Pedoman Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular di Indonesia. Jakarta: PERKI

Santoso, M., dan Setiawan, T., 2005. ‘Penyakit Jantung Koroner’ Cermin Dunia

Kedokteran. Hal: 5-9

Schrier, R.W., 2000. The Patient with Hypertension. Edisi ke 5. USA: Lippincott Williams & Wilkins. Hal: 231-262.

(3)

Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,

Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7

Express)

(Accessed pada 5th Mei 2013).

Sjaharuddin, H.,Alwi, I.,dkk, 2006.Infark Miokard Akut Tanpa Elevasi ST. Buku

Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.Edisi 4.Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: hal 1626-1632

Soemantri, dan Nugroho, J., 2006. Standar Diagnosis dan Terapi Penyakit

Jantung dan Pembuluh Darah. Edisi 4. Surabaya: Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga. Hal.24.

Sofia,S.L., 2012. Management and Outcome inST-Elevation Myocardial

Infarctionfrom a Gender Perspective. Sweden:LiU Tryck. Hal: 13

Till, K., Felix,P., Stergios, T., et al, 2009.Improved outcome in acute coronary

syndrome by establishinga chest pain unit.Clin Res Cardiol 98:171–178

Trisnohadi, H., 2006. Angina Pektoris Tak Stabil dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam. Jilid II. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit

Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 1606-1610.

Wasid , 2007. Tinjauan Pustaka Konsep Baru Penanganan Sindrom Koroner

Akut

WHO, 2003. Hypertension Study Group. Prevalence, awareness, treatment and

control of hypertension among the

elderl

( Accesed pada 29 April 2013)

2013)

Referensi

Dokumen terkait

Infark Miokard Akut Tanpa ST Elevasi : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed.). Sudoyo, Penyunt.) Jakarta Pusat: Interna Publishing. Hubungan Faktor Resiko yang

Penyakit jantung koroner atau PJK merupakan suatu sindroma klinis yang terdiri dari angina pektoris tak stabil (APTS), infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI)

melaporkan bahwa pasien dengan infark miokard akut (IMA) dengan segmen ST elevasi. (STEMI) yang menjalani PCI primer, peningkatan kadar RDW saat

Hipertensi (tekanan darah tinggi) sering dikatakan sebagai silent killer atau penyakit yang dapat menimbulkan kematian tanpa disertai dengan gejala-gejala terlebih

Sindroma Koroner Akut umumnya terjadi pada pasien dengan usia diatas

Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah gabungan gejala klinik yang menandakan iskemia miokard akut, terdiri dari infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (ST segment

" Hubungan Antara Kadar Histamin dan Tryptase Plasma dengan Kejadian Infark Miokard Akut ST Elevasi Pada Pasien Dengan Sindroma Koroner Akut” beserta perangkat yang

Infark Miokard Akut Tanpa ST Elevasi : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed.). Sudoyo, Penyunt.) Jakarta Pusat: Interna Publishing. Hubungan Faktor Resiko yang