• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Restoran Shin Men Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Restoran Shin Men Bandung."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Sheril Agustina, 2009 “Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Restoran Shin Men Bandung ”, di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Sucherly, SE., MS.

Dari penelitian diketahui besarnya korelasi pearson antara kualitas pelayanan jasa dengan loyalitas konsumen dengan tingkat loyalitas 0.821, kemudian didapat besaran koefisien determinasi sebesar 67.5% yang artinya 67.5% dari loyalitas konsumen dipengaruhi oleh kualitas pelayanan jasa, sisanya 32.5% mempunyai arti bahwa loyalitas konsumen dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Kualitas pelayanan jasa di Restoran Shin Men, Bandung meliputi 5 indikator yang harus diperhatikan, yaitu: Tangible, Reliability, Assurance, Resposiveness, Empathy. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan verifikatif, tipe penelitian ini adalah tipe penelitian statistik deskriptif. Unit analisis penelitian ini adalah individual yaitu para konsumen Restoran Shin Men yang sering berkunjung ke Restoran Shin Men, Bandung yang sering berkunjung ke Restoran Shin Men, Bandung.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACK

Sheril Agustina, 2009 “Service Quality on Shin Men Restaurant, Bandung To Customers Loyalty”, under supervision Prof. Dr. H. Sucherly, SE., MS. From the research was known by the correlation size pearson between the quality service and customers loyalty was 0,821, afterwards was gotten the coeficients of determination was 67.5%. It means that 67.5% of the customers loyalty was influence by service quality, the rest 32.5% had the meaning that customer loyalty was influence by other variables. The service quality on Shin Men Restaurant, Bandung includes 5 important indicators that is Tangible, Reliability, Assurance, Resposiveness, Empathy. The research method that was used by the writer was descriptive method and verifikatif. The type of the reseach was the statistics descriptive reseach.The unit analysis of the research was individual consumers that often visit to Shin Men Restaurant, Bandung.

(3)

Universitas Kristen Maranatha 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Kegunaan Penelitian ... 5

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.2 Kerangka Pemikiran ... 19

2.3 Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 21

3.2 Operasionalisasi variabel ... 21

3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data ... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 29

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 29

4.1.2 Struktur Organisasi dan Tugas ... 30

4.1.3 Produk Perusahaan ... 37

4.2 Karakteristik Pelanggan ... 45

4.2.1 Jenis Kelamin ... 46

4.2.2 Usia ... 47

4.2.3 Pendapatan Per Bulan ... 48

4.3.4 Pekerjaan ... 49

4.3 Pernyataan Responden Mengenai Kualitas Pelayanan ... 50

4.3.1 Mutu Makanan di Restoran Shin Men ... 50

4.3.2 Keindahan Dekorasi di Restoran Shin Men ... 51

4.3.3 Kerapian Pakaian Karyawan di Restoran Shin Men ... 52

4.3.4 Ketepatan Waktu Karyawan Dalam Menyambut Pelanggan di Restoran Shin Men ... 53

4.3.5 Kecepatan Penyajian Makanan di Restoran Shin Men ... 55

(5)

Universitas Kristen Maranatha 4.4 Pernyataan Responden Mengenai Loyalitas Konsumen

di Restoran Shin Men………..69 4.4.1 Keinginan Konsumen untuk Berkunjung Kembali

ke Restoran Shin Men……….69

4.4.2 Keinginan Konsumen untuk Memilih Berkunjung ke Restoran Shin Men Dibanding ke Restoran

Jepang Lain……….70

4.4.3 Keinginan konsumen untuk Mereferensikan

Restoran Shin Men pada Teman-teman………..71 4.5 Kualitas Pelayanan Jasa Pada Restoran Shin Men Terhadap

(6)

Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 77 5.2 Saran ... 79

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel………22

Tabel 3.2 Tingkat Keeratan Hubungan Korelasi………...27

Tabel 4.1 Data Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin...46

Tabel 4.2 Data Umum Responden Berdasarkan Usia...47

Tabel 4.3 Data Pelanggan Berdasarkan Pendapatan Perbulan…...48

Tabel 4.4 Data Pelanggan Berdasarkan Jenis Pekerjaan……….………....49

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Mutu Makanan di Restoran Shin Men...50

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Keindahan Dekorasi di Restoran Shin Men...51

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Kerapian Karyawan Restoran Shin Men...52

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Ketepatan Waktu Karyawan dalam Menyambut Pelanggan di Restoran Shin Men...54

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Kecepatan Penyajian Makanan di Restoran Shin Men...55

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Penanganan Keluhan oleh Karyawan di Restoran Shin Men...56

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Kecepatan Karyawan Dalam Memberikan Bon Makanan Kepada Pelanggan di Restoran Shin Men...58

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Jaminan Mutu Makanan yang Disajikan di Restoran Shin Men...59

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kesopanan Karyawan di Restoran Shin Men...60 Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Jaminan Waktu

(8)

Universitas Kristen Maranatha Restoran Shin Men...61 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Sikap Karyawan

dalam Melayani Pelanggan Restoran Shin Men...62 Tabel 4.16 Tanggapan Responden terhadap Tingkat Keramahan

Karyawan Restoran Shin Men...63 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Pengetahuan Karyawan

akan Menu Restoran Shin Men...64 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Kepedulian Karyawan

dalam Membersihkan Tempat

di Restoran Shin Men...65 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Kepedulian Karyawan

dalam Menyiapkan Menu Makanan

Restoran Shin Men...67 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Kepedulian Karyawan

dalam Menyajikan Makanan di Restoran Shin Men...68

Tabel 4.21 Tanggapan Responden akan Berkunjung dan

Mencoba Kembali Ke Restoran Shin Men...69 Tabel 4.22 Tanggapan Responden Tetap Memilih Berkunjung ke

Restoran Shin Men...70 Tabel 4.23 Tanggapan Responden untuk Mereferensikan

Restoran Shin Men Pada Teman-teman...71 Tabel 4.24 Korelasi antara Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas

(9)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup

2. Surat Penelitian Penyusunan Skripsi di Restoran Shin Men 3. Berita Acara Bimbingan

4. Surat Pernyataan 5. Kuesioner Penelitian

6. Tabulasi Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan 7. Tabulasi Kuesioner Variabel Loyalitas Konsumen 8. Tabel t

(11)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dunia usaha di Negara Indonesia akhir-akhir ini berkembang dengan

sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya restoran atau kafe yang tumbuh

dan berkembang dan saling bersaing. Situasi tersebut akan menimbulkan

persaingan yang ketat sehingga semakin lama persaingan di dalam dunia bisnis

restoran atau kafe akan semakin sulit untuk dihindari. Semuanya akan

berlomba-lomba untuk mendapatkan pasar, untuk mendapatkan konsumen yang lebih

banyak daripada restoran atau kafe lain. Untuk mendapatkan jumlah konsumen

yang lebih banyak, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas

pelayanan di restoran atau kafe yang bersangkutan, sehingga dapat menarik

perhatian konsumen.

Kota Bandung termasuk sebagai kota besar, karena ia adalah ibukota

Propinsi Jawa Barat dan letaknya dekat dengan ibukota Jakarta. Kota Bandung

termasuk kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang dapat dikatakan cepat

dan seringkali dikunjungi oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Salah satu bidang usaha yang belakangan ini cukup marak dan diminati oleh para

usahawan di kota itu adalah bidang usaha di bidang rumah makan. Bidang usaha

ini banyak diminati para usahawan karena bidang usaha rumah makan tidak

terlalu terpengaruh oleh perubahan keadaan perekonomian.

Dari sekian banyak pilihan restoran atau kafe yang kian menjamur,

konsumen dihadapkan oleh berbagai macam alternatif rumah makan sebagai

akibat dari begitu banyaknya aneka konsep rumah makan dengan

terobosan-terobosan inovatif yang menawarkan beraneka ragam makanan dan minuman

yang disertai dengan pelayanan yang cepat dan memuaskan. Ada banyak hal yang

(12)

2

Universitas Kristen Maranatha memilih restoran atau kafe tertentu. Hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi

pengelola restoran atau kafe untuk memperhatikan segala aspek yang menjadi

kebutuhan konsumen seperti mutu produk, tempat, dan kualitas pelayanan yang

diberikan agar dapat mencapai tujuan dari restoran atau kafe tersebut.

Pengusaha restoran dituntut untuk lebih jeli dalam mengamati perubahan

yang terdapat dalam selera maupun perilaku konsumen yang disebabkan oleh

adanya perubahan pendapatan, kemajuan teknologi dan kemajuan pendidikan,

pergaulan yang semakin luas dan seterusnya guna menetapkan strategi yang

paling efektif untuk mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.

Meskipun kebutuhan konsumen menjadi bervariasi, namun tidak dapat

disangkal bahwa manusia mempunyai kebutuhan mendasar dan tidak akan pernah

hilang dalam kehidupannya, yaitu kebutuhan akan makan. Namun seringkali

karena kesibukan yang semakin menumpuk, lebih banyak orang yang tidak

sempat makan di rumah dan lebih memilih untuk makan di luar. Selain efisien,

juga efektif karena mereka tidak perlu membuang waktu untuk membersihkan

peralatan masak dan peralatan makan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin membahas mengenai dunia restoran, dengan topik utama adalah

kualitas jasa.

Kualitas merupakan salah satu faktor yang penting yang dapat menarik

dan mempertahankan pelanggan. Selain promosi, cara terbaik untuk memperoleh

dan mempertahankan pelanggan adalah dengan terus menerus memikirkan cara

dalam menciptakan suatu sistem nilai pelanggan yang lebih unggul dari

pesaingnya. Dalam hal ini, perusahaan yang berfokus pada pelanggan akan

senantiasa memenuhi dan selalu berusaha memuaskan kebutuhan pelanggan

dengan lebih baik lagi.

Pada industri restoran atau kafe, persaingan menuntut restoran atau kafe

untuk dapat memuaskan konsumennya lewat layanan yang diberikan. Salah satu

hal yang menjadi tolok ukur sebuah kualitas jasa adalah persepsi konsumen.

Mereka akan menggunakan kualitas sebagai bahan penilaian untuk

membandingkan restoran satu dengan restoran yang lain. Dengan kata lain,

(13)

3

Universitas Kristen Maranatha persepsi dan harapan konsumen. Kualitas pelayanan merupakan faktor penting

yang memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian ulang.

Hal tersebut tidaklah mudah, mengingat masing-masing konsumen

memiliki pengharapan yang berbeda satu sama lain. Ada yang berharap mendapat

makanan yang sedap, ada juga yang berharap mendapatkan makanan yang murah,

berporsi besar, atau bahkan tak jarang yang berharap bisa mendapatkan pelayanan

terbaik dari restoran tersebut. Karena itu, pihak restoran harus memperhatikan

apakah harapan-harapan tersebut sudah ada yang terpenuhi atau belum, karena

dengan begitu standar kualitas sebuah restoran bisa diukur dan dibandingkan.

Restoran Shin Men adalah salah satu restoran yang bergerak di bidang jasa

pelayanan yang berusaha memenuhi permintaan dan kebutuhan para

konsumennya. Namun seiring dengan perkembangan jaman yang semakin pesat,

maka banyak bermunculan pesaing-pesaing baru yang juga menjanjikan kualitas

yang sama dengan restoran Shin Men, bahkan dengan pelayanan yang ekstra.

Hal ini menjadi suatu masalah yang harus dihadapi oleh restoran Shin Men

yaitu bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan, terutama dalam menghadapi

banyaknya pesaing baru. Restoran Shin Men harus dapat memahami harapan

pelanggan, mengidentifikasi dan mengawasi kinerja para pesaing di bidang

tersebut.

Restoran Shin Men akan terus berusaha untuk memenuhi kepuasan

pelanggan, walaupun tidak menutup kemungkinan ada keluhan atau komplain dari

pelanggan tentang kualitas pelayanan yang diberikan. Kunci utama untuk

mempertahankan pelanggan adalah menciptakan pelayanan yang baik bagi

pelanggan. Jika hal tersebut tercapai maka kelangsungan hidup perusahaan akan

terjamin, dengan kata lain tujuan jangka panjang perusahaan akan tercapai.

Hal ini harus disadari oleh perusahaan jika ingin berhasil mengembangkan

(14)

4

Universitas Kristen Maranatha semakin ketat. Keberhasilan ini akan diperoleh jika perusahaan menggunakan

konsep pemasaran yang tepat.

Loyalitas pelanggan merupakan indikator dari keberhasilan suatu bisnis.

Jadi apabila suatu industri ingin bidang usaha yang dijalaninya tetap eksis, maka

yang harus dilakukan adalah menaikkan kualitas jasa terhadap pelayanan yang

akan diberikan. Hal ini diharapkan dapat memuaskan pelanggan sehingga pada

akhirnya akan dapat meningkatkan jumlah penjualan dan mempertahankan

kelangsungan hidup industrinya.

Ketika konsumen memasuki sebuah restoran atau kafe, konsumen telah

memiliki sekumpulan harapan mengenai bagaimana mereka memenuhi kebutuhan

dan keinginan tersebut. Bila konsumen terpuaskan, maka pelangan akan membeli

lebih sering dan mereka akan merekomendasikan restoran atau kafe yang

bersangkutan kepada kerabat atau teman-temannya.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian dalam rangka

menyusun skripsi berjudul “ Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Restoran Shin Men Bandung ”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka terungkap beberapa

masalah penting dan menarik untuk dikaji. Adapun permasalahan yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan oleh restoran Shin Men?

(15)

5

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen

restoran Shin Men?

1.3. Tujuan penelitian

Tujuan yang diinginkan dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan restoran Shin Men

bagi konsumennya.

2. Untuk mengetahui loyalitas konsumen restoran Shin Men.

3. Untuk mengetahui kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen

restoran Shin Men.

1.4. Kegunaan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan

informasi dari restoran Shin Men sebagai bahan analisa yang diperlukan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis

Dengan penelitian ini menjadi dasar dalam menerapkan ilmu

manajemen pemasaran dalam menghadapi masalah-masalah yang

tejadi di perusahaan.

2. Bagi perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan, ide, dan

gagasan serta bahan rekomendasi yang dapat mendorong perusahaan

(16)

6

Universitas Kristen Maranatha meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

3. Bagi pihak lain

Diharapkan dapat memberi gambaran, pemikiran, dan referensi dalam

(17)

77

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan data yang diperoleh dari pendapat umum, dapat disimpulkan

bahwa kualitas pelayanan di Restoran Shin Men Cihampelas Walk,

Bandung teerhadap loyalitas konsumen adalah sebagai berikut:

• Dilihat dari sisi Tangible, mutu makanan berkualitas karena semua menu makanan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas baik,

keindahan dekorasi dinilai sesuai dengan konsep makanan Jepang,

serta penampilan dari karyawan Restoran Shin Men dapat dikatakan

cukup rapi sehingga menambah nilai bagi restoran Shin Men.

• Dilihat dari sisi Reliability, ketepatan waktu dalam menyambut pelanggan dapat dilihat dari kesiapan para pegawai dalam menyambut

pelanggan yang akan masuk ke restoran, kecepatan makanan terhidang

sangat tergantung dari koki yang handal dan peralatan-peralatan masak

yang canggih, kecepatan dalam menangani keluhan pelanggan dilihat

dari para pegawai yang selalu siap sedia bila pelanggan mengeluh dan

akan langsung menangani keluhan tersebut, dan sikap karyawan dalam

mempersiapkan tempat duduk selalu sigap dalam melayani setiap

pelanggan yang datang.

• Dilihat dari sisi Assurance, jaminan mutu dapat dilihat dari standarisasi makanan, kesopanan dilihat dari pihak perusahaan yang selalu

merekrut pekerja yang berpendidikan, dan jaminan waktu yang

diberikan kepada pelanggan adalah cepat agar pelanggan tidak

menungggu terlalu lama.

• Dilihat dari Responsiveness, pelayanan karyawan adalah baik karena mendapatkan pelatihan melalui cara bersikap dalam melayani pelanggan,

keramahan karyawan dilihat dari para karyawan restoran yang supel dan

murah senyum, pengetahuan karyawan akan menu makanan tentang menu

(18)

78

Universitas Kristen Maranatha terlebih dahulu sebelum diterjunkan untuk melayani konsumen..

• Dilihat dari Empathy, kepedulian karyawan dalam membersihkan tempat dapat dilihat dari kebersihan interior dan eksterior restoran , kepedulian

karyawan dalam menyiapkan menu makanan adalah sangat cepat dilihat dari

pelanggan yang sudah mendapatkan tempat dan langsung mendapatkan menu

makanan, kepedulian karyawan dalam menyiapkan makanan dilihat dari

kesiapan karyawan yang sigap dalam melayani pesanan pelanggan .

2. Loyalitas konsumen pada Restoran Shin Men, Bandung bergantung pada

beberapa hal sebagai berikut:

• Konsumen Restoran Shin Men menanggapi mutu makanan, dekorasi, dan kerapian pegawai ini terjamin, indah, dan rapi.

• Konsumen menilai kehandalan karyawan Restoran Shin Men dalam menangani pelanggannya adalah terlatih dalam melakukan

tugas-tugasnya.

• Konsumen memiliki keyakinan tentang adanya jaminan mutu makanan, kesopanan pegawai, dan jaminan kecepatan waktu penyajian

makanan.

• Konsumen melihat para karyawan Shin Men memiliki tanggung jawab yang tinggi atas pelayanan mereka kepada konsumen.

• Konsumen menyadari bahwa karyawan peduli akan pelanggan yang datang dan langsung melayani mereka.

3. Kualitas Pelayanan Restoran Shin Men Cabang Cihampelas Walk,

Bandung memberikan pengaruh cukup tinggi terhadap konsumen karena

dapat menarik konsumen serta membentuk loyalitas konsumen.

(19)

79

Universitas Kristen Maranatha Dengan adanya kesimpulan yang sudah diambil, maka penulis mencoba

memberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi

Restoran Shin Men untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan sehingga

konsumen emnjadi loyal. Saran-saran yang didapat dari komentar maupun dari

penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk kerapian penampilan karyawan sudah cukup rapi, dikarenakan

seluruh pegawai mengenakan seragam yang sudah disediakan oleh

Restoran Shin Men. Tetapi Restoran Shin men pelu memperhatikan

penggantian baju kerja karyawan secara periodik, agar penampilan

karyawan Restoran Shin Men tetap terlihat rapi.

2. Untuk ketepatan waktu karyawan Shin Men dalam menyiapkan tempat

duduk sudah cukup cepat tetapi alangkah baiknya jika karyawan yang

bertugas dalam menerima tamu lebih meningkatkan koordinasinya dengan

karyawan lain yang bertugas untuk melayani tamu. Dalam hal penyediaan

makanan oleh karyawan lebih ditingkatkan lagi kecepatannya dalam

menghidangkan makanan. Hal ini disebabkan bahwa pelanggan yang

menunggu lama sebaiknya diberi makanan ringan sementara menunggu

makanan yang mereka pesan. Koordinasi antara koki dan pelayan yang

menghidangkan makanan.

3. Dalam menangani keluhan pelanggan, karyawan Restoran Shin Men sudah

bisa melayani pelanggan yang mengeluh dalam hal makanan maupun

keluhan lainnya dengan cukup baik. Karyawan restoran juga harus lebih

teliti dalam menerima order untuk meminimalisasi kesalahan pesanan.

4. Dari koefisien determinasi 67.5%, maka ada pengaruh lain sebesar 32.5%

yang perlu diteliti lebih lanjut seperti penetapan harga dan promosi dengan

(20)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buchari, Alma. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV Alfabeta, Bandung.

Djaslim Saladin. 2004. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan

Pengendalian. Linda Karya, Bandung.

Fandi, Tjiptono, 2000. Strategi Pemasaran, Edisi 2. Andi. Jakarta.

Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty, Erlangga. Jakarta.

Goetsch, David L., Stanley B. Davis, 2002, Manajemen Kualitas Total. PT Prenhallindo, Jakarta.

Iqbal Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Statistik I. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Kotler, Philip, 2002,

Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid Kesatu dan Kedua, PT

Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip., Kevin Lane Keller, 2006. Marketing Management 12e. New Jersey: Pearson

Education, Inc.

Kotler, Philip., Kevin Lane Keller, 2006. Manajemen Pemasaran, Edisi 12. PT Macanan Jaya

Cemerlang, Jakarta.

Lamb, Charles. W Jr., Hair, Joseph F., Mc Daniel, Carl., 2001. Pemasaran, Edisi 5 Buku 2.

Salemba Empat : Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat., Hamdani A., 2008. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2. Salemba Empat :

Jakarta.

Marwansyah, Mukaram. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Politeknik Negeri Bandung,

Bandung.

Priyanto Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. MediaKom, Yogyakarta.

Sudjana, Prof. Dr. MA. MSc., 1997. Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga, Edisi 2, Tarsito

Bandung.

Stanton, William J. 1996. Prinsip Pemasaran. Edisi 7 Jilid I. Penerbit Erlangga (Alih Bahasa: Y.

Lamarto), Jakarta.

(21)

Universitas Kristen Maranatha

http://digilib.petra.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Sejak 2010 sampai saat ini, di Pulau Lombok program ini baru dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur dan di Kabupaten Lombok Utara di 20 Desa ‘rawan bencana.’ Beberapa capaian

Sehingga dapat dirumuskan dari pernyataan di atas bahwa layanan konseling kelompok berhubungan dengan kedisiplinan.Berdasarkan uraian tersebut, layanan konseling kelompok

In this paper work the aerial images were only the data which have been used within ERDAS LPS Program and the 3D city model have been created as a result. CONVERSION

They extracted building shapes from regions which are obtained from thresholding result by using a binary active shape growing algorithm that they pro- posed which depends on

[r]

Kadar lemak merupakan bagian dari kandungan ikan yang memiliki nilai lebih. sedikit dibandingkan dengan

Pemodelan GWBPR dengan pembobot Adaptive Bisquare Kernel membentuk 4 kelompok kab/kota berdasarkan kesamaan variabel prediktor yang signifikan baik pada kasus kusta PB

Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,. Analisis Semiotika, dan