• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat dan kemampuan menulis deskripsi menggunakan media gambar karikatur pada siswa kelas IV SDK Kintelan I semester II tahun ajaran 2015 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan minat dan kemampuan menulis deskripsi menggunakan media gambar karikatur pada siswa kelas IV SDK Kintelan I semester II tahun ajaran 2015 2016"

Copied!
426
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR

PADA SISWA KELAS IV SDK KINTELAN I

SEMESTER II TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Raditya Budi Satria NIM: 101134007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)

i

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR

PADA SISWA KELAS IV SDK KINTELAN I

SEMESTER II TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Raditya Budi Satria NIM: 101134007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus yang selalu mendampingiku dan menjadi panutanku dalam segala hal Kedua Orang Tuaku yang selalu mendukungku dan memberi motivasi bagiku

Kepada Dosen pembimbing yang selalu membantu dan memberi pengarahan Kepada teman-teman seperjuangan yang selalu memberi semangat dan

(7)

v MOTTO

Kebahagiaan itu jika aku bisa membahagiakan kedua orang tuaku dan melihat mereka selalu tersenyum

“Sesungguhnya berbahagialah manusia yang ditegur ALLAH: sebab itu janganlah engkau menolak didikan yang MAHAKUASA”.

(Ayub 5: 17)

“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”.

(Amsal 3 : 5)

“Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian”.

(Amsal 2 : 6)

“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana”. (Amsal 19 :21)

Jangan biarkan setiap orang yang datang pada anda, Pergi tanpa merasa lebih baik dan lebih bahagia. Jadikan hidup Anda sebagai ungkapan kebaikan Tuhan.

(Bunda Teresa)

Hidup kita diawali dengan huruf B yaitu BIRTH, dan diakhiri dengan huruf D yaitu DEATH. Antara huruf B dan D terdapat huruf C yaitu CHOICE. Hidup kita ini pilihan, ketika Anda

memilih satu hal maka Anda harus siap kehilangan hal lainya. (NN) Ing ngarsa sung THULADHA

Ing madya mangun KARSA. Tut wuri HANDAYANI.

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Raditya Budi Satria Nomor Mahasiswa : 101134007

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN 1 SEMESTER II TAHUN AJARAN 2015/2016

(10)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR SISWA KELAS IV

SD KANISIUS KINTELAN I SEMESTER II TAHUN AJARAN 2015/2016 konvensional yang kurang menarik bagi siswa. Hal ini terlihat dari perolehan nilai siswa pada pra siklus yang hanya memperoleh skor rata-rata 65,2 yang masih di bawah KKM yaitu 70, oleh sebab itu peneliti ingin meningkatkan kemampuan menulis deskripsi melaluai media gambar karikatur. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi dengan guru kelas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan kemampuan menulis siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I tentang kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar karikatur. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I pada tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan minat dan kemampuan menulis deskripsi. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis, kuisioner, observasi, dan didukung dengan wawancara. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa data awal minat siswa sebelum dikenai tindakan adalah 65,2 dengan kriteria sedang. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan media gambar karikatur, rata-rata, minat siswa meningkat menjadi 71,2 yang menunjukan kriteria minat siswa tinggi. Kemudian peneliti melakukan tindakan pada siklus II rata-rata minat siswa meningkat secara signifikan yaitu menjadi 81,6 yang menunjukan kriteria minat siswa pada siklus II adalah sangat tinggi. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa media gambar karikatur dapat digunakan dalam upaya meningkatkan minat siswa dalam menulis deskripsi. Hasil penelitian mengenai kemampuan menulis deskripsi sebelum dikenai tindakan dengan media gambar karikatur ditunjukan dengan hasil belajar siswa, nilai rata-rata siswa kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 adalah 67,4 dan presentase siswa yang mencapai KKM hanya 20%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, ada peningkatan nilai 35%. Kemudian dilanjutkan pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat secara signifikan menjadi 81,6 dan presentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II menjadi 100%. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa media gambar karikatur dapat digunakan dalam upaya menigkatkan kemampuan siswa dalam menulis deskripsi.

(11)

ix ABSTRACT

THE INCREASE OF INTERESTAND DESCRIPTIVE WRITING SKILL USING THE CARIKATURE GRAPHICS MEDIA OF GRADE IV STUDENTS IN KANISIUS

KINTELAN I ELEMENTARY SCOOL OF ACADEMIC YEAR 2015 / 2016

By:

Raditya Budi Satria NIM. 101134007

The result of students descriptive writing of grade IV of Kanisius Kintelan Elementary School I showed unsatisfying result. It was due to the conventional method used by the teachers which was not interesting for students. It was shown by the result of students score of the pre-cycle which was only about 65,2. It was under passing grade (KKM) 70. Hence, the researcher would like to improve descriptive writing skill through caricature graphics media. This type of research was the Research Action Class (PTK) which in collaboration with the teacher classrom.

This research aimed to find out the increase of interest and the improvement of writing skill of students in the fourth grade of Kanisius Kintelan State Elementary School I to write descriptive writing using the caricature graphics media. An increase in interest and writing skill improvement was reached by conducting action research class that consisted of two cycles. The subject was students of Kanisius Kintelan State Elementariy School in the fourth grade of academic year 2015/2016 who were about twenty students. The object of the research was the increase of interest of the students in learning and the ability to write descriptive writing. Data collection techniques were tests, observation, and interviews. The data obtained were analyzed using quantitative descriptive analysis.

The results showed that students interest before beginning data exposed to the action was 65,2. After conducting actions on cycle I by using the caricature graphics media, the average student’s interest became 71,2, which indicated the criteria of student’s interest high. Then by conducting action in cycle II using more caricature graphics media, the average of student’s interest signifincantly increased indicating the criteria 81,6 meaning that the student’s interest in cycle II was high. From the data above, it could be concluded that the graphics series media could be used in an attempt to boots students in descriptive writing.The results of the research on the descriptive writing skill of the students before the actions were conducted using caricature graphics media, the average score of class IV students of academic year 2014/2015 was 67,4 and the percentage of students who reached the KKM was 20%. After conducting actions on cycle I, there was an increase in the average score of students becoming 73,3 and the percentage of students who reached the KKM in cycle I was 35%. Continuing to cycle II, the average of students score significantly increased until 81,6 and the percentage of students who reached the KKM in cycle II became 100%. From the data above, it could be concluded that the caricature graphics media could be used in an attempt to boots student ability to write descriptive writing.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi yang berjudul “Peningkatan Minat dan Kemampuan Menulis Deskripsi Menggunakan Media Gambar karikatur pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Kintelan I Semester II Tahun ajaran 2015/2016” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelas sarjana pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh.

Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian

2. Chirtiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku pembimbing I, terima kasih atas bimbingan, waktu, dan perhatian yang telah diberikan.

5. Galih Kusumo, S.Pd, M.Pd. selaku pembimbing II, terima kasih atas bimbingan, waktu, dan perhatian yang telah diberikan.

6. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. Selaku dosen penguji, terima kasih atas waktu dan kesediaannya.

(13)

xi

8. Orang-orang (kawan, sahabat, teman, saudara) di sekitarku yang selalu memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bermanfaat membangun untuk kemajuan skripsi ini. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca skripsi ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii

(15)

xiii

Halaman

3. Faktor yang mempengaruhi Minat ... 12

4. Ciri-ciri Minat Belajar …………... 15

B. Kemampuan Mengarang Deskripsi... 17

1. Pengertian Kemampuan Mengarang ... 17

2. Prinsip-prinsip yang Mendukung dalam Mengarang... 18

C. Karangan Deskripsi ……... 19

1. Pengertian Karangan Deskripsi... 19

2. Tujuan Karangan Deskripsi... 19

3. Aspek-aspek Deskripsi... 20

4. Proses Penulisan Kerangka Deskripsi... 23

D. Media Gambar Karikatur... 24

(16)

xiv

Halaman

G.Validitas atau Kesahihan... 60

H.Teknik Pengumpulan Data... 66

I. . Teknik Analisis Data... 68

J. . Teknik Target Keberhasilan... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian... ... 80

1. Proses PTK... 80

2. Hasil Minat Belajar... 102

3. Hasil Analisis Kemampuan Siswa dalam Menulis Deskripsi... 106

B.Pembahasan... 121

1. Minat Siswa... 121

2. Kemampuan Menulis Deskripsi... 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan... 133

B.Saran... 136

DAFTAR REFERENSI... 138

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rubrik Observasi Minat ... 48

Tabel 3.2 Kriteria Minat Belajar Siswa ... 51

Tabel 3.3 Kriteria Minat Belajar Siswa ……….…... ... 52

Tabel 3.4 Panduan Wawancara Kepada Siswa ……….…... ... 53

Tabel 3.5 Panduan Wawancara Kepada Guru ……….………... ... 54

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Item Kuesioner Minat ... 56

Tabel 3.7 Sebaran Item Kuesioner Minat ... ... 58

Tabel 3.8 Hasil Validasi Silabus ... 61

Tabel 3.9 Hasil Validasi RPP ... 63

Tabel 4.0 Hasil Validasi Soal Evaluasi ... 65

Tabel 4.1 Pengukuran Skala Likert ... 69

Tabel 4.2 Kriteria Minat Siswa ... 70

Tabel 4.3 Kriteria Persentase Minat Siswa ... 71

Tabel 4.4 Taraf Keberhasilan Pembelajaran Menulis Karangan Bergambar……….…... 73

Tabel 4.5 Taraf Kriteria Penilaian Penyekoran Menulis Deskripsi... . 73

(18)

xvi DAFTAR GAMBAR

(19)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Halaman Gambar Diagram 1 Peningkatan Minat Belajar Siswa

Menggunakan Kuesioner Minat Siswa……...…... 103 Gambar Diagram 2 Peningkatan Minat Belajar Siswa

Menggunakan Rubrik Observasi Minat……...…….….... 104 Gambar Diagram 3 Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa... 105

Gambar Diagram 4 Hasil Peningkatan Aspek Isi/ Gagasan

Siklus I Pertemuan I dan II….…...…... 107 Gambar Diagram 5 Hasil Peningkatan Aspek Isi/ Gagasan

Siklus II Pertemuan I dan II….…...…. 108 Gambar Diagram 6 Hasil Peningkatan Aspek Isi/ Gagasan

Post Test I dan Post Test II...….…...….. 109 Gambar Diagram 7 Hasil Peningkatan Aspek Organisasi

Karangan Siklus I Pertemuan I dan II... 110 Gambar Diagram 8 Hasil Peningkatan Aspek Organisasi

Karangan Siklus II Pertemuan I dan II.…...…... 111 Gambar Diagram 9 Hasil Peningkatan Aspek Organisasi

Karangan Post Test I dan Post Test II...….…... 112 Gambar Diagram 10 Hasil Peningkatan Bahasa Siklus I

Pertemuan I dan II... ... 114 Gambar Diagram 11 Hasil Peningkatan Bahasa Siklus II

Pertemuan I dan II.….…... 115 Gambar Diagram 12 Hasil Peningkatan Bahasa

Post Test I dan Post Test II...…...…... 116 Gambar Diagram 13 Hasil Peningkatan Mekanik Siklus I

Siklus I Pertemuan I dan II... 117 Gambar Diagram 14 Hasil Peningkatan Mekanik Siklus II

Pertemuan I dan II.….…... 118 Gambar Diagram 15 Hasil Peningkatan Mekanik

(20)

xviii

Gambar Diagram 18 Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa... 126 Gambar Diagram 19 Hasil Peningkatan Kemampuan Menulis

Deskripsi Siswa...….…... 132

(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian... 145

Lampiran 2. Data Awal Siswa... 149

Lampiran 3. Silabus, RPP, Kuesioner Minat Siswa, Rubrik Observasi, Setelah Validitas... 152

Lampiran 4. Dokumentasi Hasil Siswa SD Kanisius Kintelan I... 272

Lampiran 5. Rekap Nilai Soal Evaluasi I, II, III, IV, Post Test I dan Post Test II Menulis Deskripsi Kelas IV SD Kanisius Kintelan I... 350

Lampiran 6. Rekap Kuesioner Minat dan Rubrik Observasi Minat Kondisi Awal Siklus I, dan Siklus II Kelas IV SD Kanisius Kintelan I... 361

Lampiran 7. Dokumentasi Kuesioner Minat Siswa dan Rubrik Observasi Minat kelas IV SD Kanisius Kintelan I... 373

Lampiran 8. Hasil Wawancara Guru Kelas IV SD Kanisius Kintelan I... 394

Lampiran 9. Hasil Wawancara Siswa Kelas IV SD Kanisius Kintelan I... 397

Lampiran 10. Photo Dokumentasi Kelas IV SD Kanisius Kintelan I... 400

(22)
(23)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Menulis adalah mengungkapan kegiatan pesan (gagasan, perasaan, atau informasi) secara tertulis kepada pihak lain. Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa tidak lepas dari aspek-aspek keterampilan berbahasa lainnya. Hoetomo (2005: 531-532) mengatakan terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas atau kecakapan yang disyaratkan dalam pengertian luas, jelas bahwa setiap cara yang digunakan untuk mengembangkan manusia, bermutu dan memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sebagaimana diisyaratkan (Suparno, 2001: 27). Keterampilan berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar meliputi empat jenis keterampilan, antara lain keterampilan membaca, menyimak, berbicara, dan menulis. Berdasarkan aktivitas penggunaannya, keterampilan membaca dan keterampilan menyimak termasuk jenis keterampilan berbahasa yang reseptif, sedangkan keterampilan berbicara dan keterampilan menulis termasuk jenis keterampilan berbahasa yang bersifat produktif.

(24)

Kemampuan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan merangsang kemampuan siswa dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak siswa mengalami kesulitan untuk membiasakan siswa belajar menulis. Slamet (2008: 72) mengemukakan penyebab siswa mengalami kesulitan untuk siswa belajar menulis adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Belum banyak guru yang bisa menyuguhkan pelajaran dengan cara yang tepat dan menarik. Maka dari itu, wajar jika murid pun akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis atau mengarang.

(25)

melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, nilai-nilai kesenian dan ketujuh tujuan pemecahan masalah penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam menulis karangan deskripsi.

Sehingga diambil kesimpulan dari tujuan menulis diatas, yaitu salah satu bentuk ekspresi dari komunikasi dan memberikan sebuah keterangan terhadap sesuatu yaitu berupa benda dan seseorang. Secara lisan, anak susah mengungkapkan emosi atau kebutuhannya, maka ia akan menyampaikannya lewat tulisan. Pada dasarnya, menulis tersebut adalah suatu keterampilan. Menulis sangat penting bagi kehidupan karena dengan menulis secara aktif akan bermanfaat bagi diri seseorang. Kesulitan utama yang mereka hadapi adalah menentukan apa yang ingin ditulis. Selain itu, kesulitan dalam hal struktur atau pengorganisasian tulisan. Semua bisa ditulis asalkan siswa itu sendiri memiliki kemauan untuk menulis.

Kemauan dalam menulis inilah yang perlu dibangkitkan oleh guru. Demikian pula halnya pada pengorganisasian, sebuah tulisan akan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca apabila penyajiannya sistematis atau telah diorganisasikan dengan baik. Termasuk dalam hal ini menulis paragraf deskripsi. Karangan deskripsi dapat diartikan sebagai karangan yang menggambarkan suatu kejadian, artinya apa yang dapat diamati oleh penulis dapat juga diamati oleh si pembaca, di sini si penulis berusaha memaparkan keadaan nyata dari sebuah objek sesuai dengan keinginan dan kemampuan penulis dalam mengindera (mendengar, melihat, dan merasakan) tentang obyek karya tulisnya (Muchlisoh, 1996: 376).

(26)

karangan yang paling sesuai dengan siswa kelas IV sekolah dasar, karena tujuan karangan deskripsi adalah untuk memberikan gambaran atau keadaan atau situasi kepada pembaca.

Menulis paragraf deskripsi didahului dengan pengamatan terhadap suatu objek. Apa yang dilihat, dirasakan, dan dialami penulis menjadikan dasar dalam penyusunan paragraf ini. Dalam proses pembelajaran penyusunan paragraf deskripsi, objek yang sering dijadikan bahan pengamatan adalah ruang kelas, alam di sekitar sekolah, maupun alam sekitar yang berada di lingkungan tempat tinggal siswa. Hal ini menimbulkan ketidaktertarikan siswa terhadap objek tersebut karena (1) objek-objek tersebut sering digunakan dalam kegiatan keseharian siswa, (2) latar belakang kehidupan siswa berasal dari daerah atau awilayah yang setiap hari ia temukan, dan (3) objek-objek tersebur “dianggap” tidak memiliki keunikan, sehingga tidak memiliki daya tarik untuk dijadikan

bahan pengamatan.

Pembelajaran menulis deskripsi yang sekarang ini masih menggunakan cara tradisional, sehingga orientasi belajar masih berpusat pada guru dan bukan pada siswa. Permasalahan yang masih ada disebagian sekolah khususnya SD Kanisius Kintelan I adalah kurang keterlibatan siswa di kelas, karena guru paling banyak berperan dalam pembelajaran menulis di kelas. Selain itu, guru kurang bervariasi dalam pembelajaran menulis deskripsi sehingga siswa mudah bosan dan mengalami kesulitan belajar.

(27)

pembelajaran berjalan optimal karena dengan adanya media dapat membantu siswa menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan dan dapat memicu kreativitasnya.

Berdasarkan wawancara informal yang dilakukan peneliti kepada guru Bahasa Indonesia dan siswa SD Kanisius Kintelan I kelas IV, dalam proses menulis karangan deskripsi, guru lebih sering menggunakan metode ceramah. Mengenai hal itu, guru belum mencoba menggunakan metode atau media lain sebagai upaya memperbaiki kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, ketika proses belajar mengajar di kelas terutama dalam menulis karangan peserta didik mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami peserta didik adalah menuangkan ide dalam tulisan, kurangnya dorongan peserta didik untuk menulis, siswa malas untuk mengerjakan tugas mengarang yang diberikan oleh guru, dan peserta didik tidak tertarik untuk menulis karangan. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya media yang digunakan oleh guru, sehingga prestasi siswa kurang memuaskan atau kurang maksimal

Saat prapenelitian, peneliti menemukan berbagai permasalah yang timbulkan berkaitan dengan minat dan kemampuan menulis deksripsi. Pada Tahun Ajaran 2015/2016, jumlah siswa di SD Kanisius Kintelan I adalah 20 siswa. Minat siswa pada mata pelajaran Bahasa indonesia, khususnya menulis deskripsi di tahun ajaran 2015/2016 di SD Kanisius Kintelan I menggunakan kuesioner minat siswa adalah 85,5 termasuk kriteria tinggi dan minat siswa SD Kanisius Kintelan I menggunakan rubrik obervasi minat adalah 9 termasuk kriteria cukup, sehingga memperoleh total rata-rata minat kondisi awal SD Kanisius Kintelan I kelas IV adalah 65,2 termasuk dalam kriteria sedang.

(28)

mencapai KKM ada 4 siswa dan yang tidak mencapai KKM ada 13 siswa. Rata-rata nilai karangan yang diperoleh adalah 67,4, data tersebut didapatkan dari guru kelas IV SD Kanisius Kintelan I sebelum peneliti melakukan penelitian. Masalah yang sering dihadapi siswa adalah sering salah dalam penempatan tanda baca dan huruf kapital, tidak bisa melanjutkan paragraf karena bingung akan alur cerita yang digunakan, susah dalam penentuan tema tetapi kerangka menulis deskripsi sudah benar.

Pada Tahun Ajaran 2014/2015, jumlah siswa di SD Kanisius Kintelan I adalah 21 siswa. Dari jumlah tersebut siswa yang memenuhi KKM menulis deskripsi dengan rata-rata sebesar 70 hanya 10 siswa yang lulus, KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia pada tahun ajaran 2014/2015 di SD Kanisius Kintelan I adalah 70. Dari 21 siswa kelas IV SD Kanisius yang memperoleh nilai sudah mencapai KKM ada 8 siswa dan yang tidak mencapai KKM ada 12 siswa. Rata-rata nilai karangan yang diperoleh adalah 65,40, data tersebut didapatkan dari guru kelas IV SD Kanisius Kintelan I sebelum peneliti melakukan penelitian. Masalah yang dihadapi sering dihadapi adalah salah dalam penempatan tanda baca dan huruf kapital, tidak bisa melanjutkan paragraf karena bingung akan alur cerita yang digunakan, susah dalam penentuan tema tetapi kerangka menulis deskripsi sudah benar dan penilaian tersebut juga didasarkan pada aspek isi gagasan, organisasi isi, tata bahasa, kosa kata, dan ejaan.

(29)

Berdasarkan fakta di atas peneliti menduga proses belajar mengajar yang dilakukan kurang menarik bagi peserta didik. Dalam hal ini diperlukan media yang menarik bagi peserta didik. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media gambar karikatur untuk menumbuhkan minat peserta didik dalam menulis karangan penggunaan media gambar karikatur ini diharapkan peserta didik dapat berminat dalam menulis karangan deskripsi. Pada akhirnya, peserta didik akan memperoleh hasil yang baik, sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat.

Karikatur merupakan gambar olok-olok yang mengandung pesan, ejekan, cemoohan, dan sebagainya (Depdiknas, 2001: 508). Kartun, baik film kartun, kertas kartun, maupun karikatur merupakan jenis objek yang memiliki daya tarik untuk dicermati. Karikatur sangat mudah ditemukan dan karikatur melahirkan rasa penasaran bagi yang melihatnya. Kesungguhan dalam pengamatan akan menghasilkan pemahaman. Pemahaman inilah yang akan mempermudah kita dalam menyususn suatu karya khususnya karangan deskripsi. Pembelajaran menulis dengan menggunakan media karikatur akan sangat membantu siswa dalam pencapaian hasil.

(30)

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi permasalahannya adalah sebagai berikut :

1) Pembelajaran kemampuan menulis siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I menggunakan pendekatan tradisional, yaitu ceramah.

2) Siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I kurang memiliki kebiasaan menulis atau membuat karangan sebagai akibat dari pemakaian metode pembelajaran yang kurang relevan dengan kurikulum KTSP yang berlaku sekarang ini.

3) Siswa kurang memiliki daya imajinasi untuk mengembangkan pikiran utama (topik kalimat) dalam mengarang sehingga kemampuan mengarangnya sangat rendah. 4) Siswa memerlukan media yang cocok untuk meningkatkan kemampuan menulis

suatu karangan.

C. Pembatasan Masalah:

Peneliti ini berfokus pada peningkatan minat dan kemampuan menulis dekripsi menggunakan media gambar karikatur pada siswa Kelas IV SDK Kintelan I Semester II Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas maka dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut, yaitu:

(31)

2) Apakah penggunaan media gambar karikatur dapat meningkatkan minat dan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Semester II tahun ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penggunaan media gambar karikatur dalam upaya meningkatkan dan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Semester II tahun ajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui peningkatkan minat dan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar karikatur pada siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Semester II tahun ajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1) Bagi Guru

Penelitian ini bermanfaat untuk memperbaiki proses pembelajaran Bahasa Indonesia.

2) Bagi Siswa

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana yang dapat meningkatkan motivasi belajar serta pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa. 3) Bagi peneliti

(32)

G. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan suatu pertanyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah yang dikemukakan, maka perlu adanya batasan pengertian. Berikut ini merupakan batasan pengertian yang peneliti ambil, yaitu sebagai berikut:

1. Minat adalah kecenderungan pada seseorang yang ditandai dengan rasa senang atau ketertarikan pada objek tertentu disertai dengan adanya pemusatan perhatian kepada objek tersebut dan keinginan untuk terlibat dalam aktivitas objek tertentu, sehingga mengakibatkan seseorang memiliki keinginan untuk terlibat secara langsung dalam suatu objek atau aktivitas tertentu, karena dirasakan bermakana bagi dirinya dan ada harapan yang dituju.

2. Kemampuan menulis deskripsi adalah kemampuan menuangkan atau menggambarkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.

(33)

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Minat:

1. Pengertian Minat

Slameto (2010: 180) mengemukakan minat adalah “suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin dekat hubungan tersebut, semakin besar minat”.

Konsep yang hampir mirip juga disampaikan oleh Djali (2008: 121) bahwa minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Minat sangat besar pangaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Sardiman (2007: 76) mengemukakan minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri.

(34)

2. Pentingnya Minat:

Hurlock (1993: 214) mengatakan bahwa pada semua usia, minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap, terutama selama masa kanak-kanak. Karena jenis pribadi anak sebagian besar ditentukan oleh minat yang berkembang selama masa kanak-kanak. Di samping itu, pengalaman belajar dari anak juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan minat anak.

Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses dan pencapaian hasil belajar. Apabila materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan tertarik untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Tidak ada daya tarik bagi siswa mengakibatkan keengganan belajar. Keengganan belajar mengakibatkan tidak adanya kepuasan dari pelajaran tersebut. Namun sebaliknya, pelajaran yang menarik siswa, lebih mudah direncanakan karena minat menambah aktivitas belajar.

Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, maka dapatlah diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar yaitu dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita kaitannya dengan materi pelajaran yang dipelajari.

3. Faktor yang Mempengaruhi Minat

(35)

lingkungan. Konsep yang hampir sama juga dikemukakan oleh Haditomo (1998: 189) menjelaskan bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi minat seseorang

yaitu:

“(1) Faktor dari dalam (intrinsik), yaitu sifat pembawaan, dan (2) Faktor

dari luar (ekstrinsik), diantaranya keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar. Minat yang terjadi dalam individu dipengaruhi dua faktor yang menentukan, yaitu faktor keinginan dari dalam dan faktor keinginan dari luar. Minat dari dalam terdiri dari tertarik atau rasa senang pada kegiatan, perhatian terhadap suatu kegiatan dan adanya aktivitas atau tindakan akibat rasa senang maupun perhatian”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara garis besar minat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri (faktor intrinsic) dan faktor yang berasal dari luar individu tersebut) faktor eksrinsic). Faktor instrinsik terdiri atas rasa tertarik, perhatian dan aktivitas. Ketiga

faktor instrinsik dari minat tersebut dijelaskan sebagai berikut:

(36)

b. Perhatian didefinisikan oleh Suryabrata (1982: 14) sebagai frekuensi dan kuantitas kesadaran yang menyertai aktivitas seseorang, konsep yang hampir sama di kemukakan oleh Dakir (1993: 144) mendefinisikan minat perhatian sebagai keaktifan peningkatan kesadaran seluruh jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada sesuatu, dan Walgito (2002: 98) mendefinisikan perhatian sebagai pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek. Berdasarkan tiga definisi tersebut, disimpulkan perhatian merupakan pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek, atau frekuensi dan kuantitas kesadaran peningkatan kesadaran seluruh jiwa.

c. Aktivitas Tahap setelah siswa tertarik dan memberikan perhatian terhadap suatu objek atau kegiatan adalah bergabungnya siswa dalam kegiatan tersebut. Dalam penelitian ini aktivitas siswa berbentuk keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran mengarang deskripsi.

(37)

4. Ciri-ciri Minat Belajar

Hurlock (1993: 115) menjelaskan bahwa ciri-ciri minat adalah sebagai berikut:

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental

Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. Anak yang berkembang lebih cepat atau lebih lambat dari pada teman sebayanya. Mereka yang lambat matang, karena sebagaimana dikemukakan terlebih dahulu, menghadapi masalah sosial karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman sebaya mereka minat remaja. b. Minat bergantung pada kesiapan belajar

Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka secara fisik dan mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk permainan bola sampai mereka memiliki kekuatan dan koordinasi otot yang diperlukan untuk permainan bola tersebut.

c. Minat bergantung pada kesempatan belajar

Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah. Minat mereka “tumbuh dari rumah”. Dengan bertambah luasnya lingkup social

mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal.

d. Perkembangan minat mungkin terbatas

(38)

mempunyai minat yang sama pada olahraga seperti teman sebayanya yang perkembangan fisiknya normal.

e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya

Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka.

f. Minat berbobot emosional

Bobot emosional aspek afektif – dari minat menemukan kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat, dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya.

g. Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya, minat anak laki-laki pada matematika, sering berlandaskan keyakinan, kepandaian di bidang matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan di dunia usaha.

Ada tidaknya suatu minat dapat ditentukan dalam kegiatan belajar siswa. Slameto (2003: 58) mengungkapkan bahwa siswa yang berminat dalam belajar akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mempunyai kecenderungan untuk memberikan perhatian lebih terhadap sesuatu

(39)

3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada aktivitas-aktivitas yang diminati 4. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya 5. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan

Pendapat dari Slameto tersebut hampir sama dengan yang diungkapan oleh Djamarah (2002: 132) mengemukakan beberapa indikator siswa berminat dalam belajar, yaitu (a) pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lain, (b) partisipasi aktif dalam suatu kegiatan, (c) memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa indikator minat dalam belajar secara umum dapat dilihat dari adanya (1) perasaaan senang, (2) perhatian dalam belajar, (3) keterlibatan dalam kegiatan, dan (4) inisiatif untuk mengetahui sesuatu.

B. Kemampuan Mengarang Deskripsi 1. Pengertian Kemampuan Mengarang

Mengarang atau menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahas tulis sebagi alat atau media. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam tulisan. Menulis sama dengan mengarang, dalam mengarang memiliki simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakaianya (Suparno, 2006: 1)

(40)

Mengarang adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut (Tarigan, 1984: 18). Dari pendapat para ahli di atas dapat disampaikan bahwa menulis adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk tulisan.

2. Prinsip-prinsip yang Mendukung dalam Mengarang

Ada empat (4) prinsip yang mendukung seseoarang untuk terampil dalam mengarang (Haryono, 2007: 89-90) yaitu sebagai berikut:

a. Aktif berpikir adalah kegiatan yang jauh lebih aktif daripada “Membaca”. Dalam menulis seseorang harus aktif dalam berpikir tentang materi yang disampaikan dan kemudian secara aktif juga menyatakan dalam bahasa yang sesuai agar mudah dipahami oleh pembaca lain.

b. Keterampilan membaca menjadikan seseorang dapat menulis dengan baik. c. Meniru adalah kegiatan melihat sambil mendengarkan petunjuk yang

diberikan oleh orang-orang yang terampil.

d. Latihan menulis adalah kegiatan yang dilakukan secara teratur dan terus menurus jika seseorang ingin terampil menulis

(41)

C. Karangan Deskripsi

1. Pengertian Karangan Deskripsi

Muchlisoh (1996: 376) mengatakan karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu kejadian, artinya apa yang dapat diamati oleh penulis dapat juga diamati oleh si pembaca, di sini si penulis berusaha memaparkan keadaan nyata dari sebuah objek sesuai dengan keinginan dan kemampuan penulis dalam mengindera (mendengar, melihat, dan merasakan) tentang obyek karya tulisnya.

Senada dengan Muchlisoah, Keraf (2007: 165) berpendapat bahwa karangan deskriptif karangan yang menggambarkan suatu kejadian menurut urutan waktu, sehingga pembaca seakan–akan menyaksikan atau terlibat dalam suatu kejadian itu. Dari uraian di atas penulis berpendapat bahwa karangan diskripsi adalah karangan yang didalamnya melukiskan suatu situasi atau kejadian dengan kata–kata, sehingga pembaca seolah–olah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri kejadian itu.

2. Tujuan karangan deskripsi

(42)

3. Aspek-aspek Deskripsi

Keraf (2007: 121-146: 239) menyatakan bahwa karangan yang baik harus mencangkup aspek judul karangan, isi atau gagasan, organisasi, tata bahasa, diksi atau pulihan kata, ejaan, keberhasilan dan kerapian. Aspek-aspek tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Judul Karangan

Judul karangan harus menarik dan sesuai dengan tema karangan, syarat-syarat judul yang baik yaitu:

1. Judul harus relevan, artinya judul harus memiliki pertalian dengan tema

2. Judul harus proaktif, artinya judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi karangan.

3. Judul harus singkat, artinya judul harus memiliki rangkaian kata yang singkat.

b. Isi atau gagasan

Gagasan adalah pesan dalam dunia batin seseoarang yang hendak disampaikan kepada orang lain. gagasan dapat berupa pengetahuan, pendapat, renungan, keinginan, perasaan, dan emosi. Isi atau gagasan ditungkan secara tertulis sehingga dapat dipahami dan dipetik manfaatnya bagi orang lain kerena bagian isi merupakan inti karangan.

(43)

c. Organisasi Karangan

The Liang Gie (1992: 31) menyatakan bahwa paragraf yang baik harus menarapkan azas-azas yang berkenanan dengan gagasan. Azas-azas adalah sebagi berikut:

1) Kejelasan, sebuah karangan dapat dipahami sehingga tidak disalah-tafsirkan pembaca. Kejelasan sebuah karangan dapat dilihat dari gagasan-gagasan yang disampaikan kepada pembaca. 2) Keringkasan, karangan harus singkat atau pendek, tidak

mengulang-gulang kalimat.

3) Ketepatan, karangan mengandung penataan terhadap berbagai aturan ketatabahasaan, ejaan, tanda baca, dan kelaziman bahasa tulisan yang ada.

4) Kesatupahaman, suatu yang disajikan salam karangan harus berkisar pada satu gagasan pokok atau tema karangan. Kesatuan gagasan menjadi landasan seluruh karangan (Keraf, 2004: 139). 5) Pertautan, suatu karangan harus memiliki keterkaitan antara

kalimat satu sama lain, alinea satu dengan alinea yang lain. 6) Pengharkatan, bahwa butir-bitir ide diungkapkan dengan

penekanan atau menonjolkan tertentu sehingga mengesankan bagi pembaca.

Organisasi karangan terdiri dari 3 yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Berikut akan dijelaskan orgainisasi dalam karangan secara terperinci yaitu:

1) Pendahuluan

(44)

mengantarkan kepada pembaca untuk mengetahui pokok masalah.

2) Isi karangan

Isi karangan biasanya berupa pernyataan, data, fakta, contoh yang diambil dari pendapat umum, pendapat para ahli, hasil penelitian, kesimpulan yang didapat mengukuhkan jawaban rumusan masalah. Penyusunan isi karangan harus kritis dan logis sehingga isi karangan adan benar (Keraf, 1982: 104-107).

3) Penutup

Penutup karangan merupakan konklusi atau kesimpulan yang harus tetap dijaga agar kesimpulan tersebut tetap memelihara tujuan dan menyegarkan kembali ingatan pembaca.

d. Tata Bahasa

Tata bahasa suatu karangan deskripsi adalah susunan bahasa yang dapat dipahami pembaca. Susunan bahasa yang baik akan menghasilkan yang kalimat efektif itu menjadi alat pengungkap suatu gagasan dalam berkomunikasi, termasuk dalam berkomunikasi tulis.

e. Diksi atau pilihan bahasa

(45)

f. Ejaan

Ejaan adalah perlambangan fenom dengan huruf dan ejaan. Selain sebagai perlambangan fenom dengan huruf dan ejaan juga mengatur ketepatan menulis suatu-suatu morfologi misalnya kata sambung, kata dasar, kata ulang, kata mejemuk, imbuhan dan partikel-pertikel, ketepatan menuliskan kalimat dan bagian-bagian kalimat dengan pemakaian tanda baca.

Karangan yang baik harus memperhatikan pemakaian ejaan yang berlaku. Ejaan tersebut meliputi pemakian huruf kapital dan huruf miring, penulisan unsur serapan, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.

g. Kebersihan dan kerapian

Keraf (1984: 250) menyatakan bahwa karangan dikatakan bersih dan rapi apabila tidak ada coretan, penulisan antara kata yang satu dengan yang lain tidak berjejal-jejal. Kebersihan dan kerapian merupakan salah satu faktor yang dinilai dalam karangan.

3. Proses Penulisan Karangan Deskripsi

Tujuan penulisan karangan diskripsi adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca agar seolah–olah pembaca menyaksikan kejadian secara langsung, maka diperlukan langkah–langkah agar karangan deskripsi itu benar–benar menarik perhatian pembacanya. Adapun langkah–langkah penulisan diskripsi antara lain :

(46)

b) Mengamati objek yang akan dijadikan sebagai topik karangan diskripsi. c) Membuat perincian tentang apa yang didengar, dilihat, dirasakan oleh

penulis tentang objek tersebut, terutama yang berhubungan dengan tujuan penulisan.

d) Agar kekhusussannya menonjol, berikan penjelasan tambahan.

D. Media Gambar Karikatur 1. Pengertian Media

Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, televisi, radio film, poster dan spanduk (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001: 726). Media adalah suatu alat yang dipakai sebagi saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber penerima (Soeparna, 1998: 1).

Media (bentuk jamak dari kata madium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harafiah berarti “tengah”, “perentara” atau “pengantar” (Arsyad, 2002: 15 (dalam Sadiman, dkk. 1990: 5). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke pengirim pesan. Media dapat berupa suatu bahan dan alat. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima. Tujuan penggunaan media adalah sebagai berikut:

a. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, keterampilan tertentu dengan menggunakan media tepat.

b. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat peserta didik untuk belajar.

(47)

2. Fungsi Media Pembelajaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media, seperti konteks pembelajaran, karakteristik pembelajaran, dan tugas atau respon yang diharapkan dari pelajaran (Asyad, 2002: 16). Dengan demikian proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seoarang pengajar dipengaruhi oleh peran media yang digunakan. Sadiman, dkk (1990: 6) menyampaikan fungsi media (media pendidikan) secara umum adalah sebagai berikut;

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual.

b. Mengatasi keterbatasan ruang waktu, dan daya indera, misalnya objek yang terlalu besar untuk dibawah ke kelas dapat diganti dengan gambar, slide, dsb., peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat film, video, foto atau film bingkai.

c. Meningkatkan kegairahan belajar, kemungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif siswa. d. Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman

dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.

3. Kelebihan dan Kelemahan:

Setiap media gambar termasuk karikatur memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti yang dikemukakan Rinanto (1982: 23):

a. Kelebihan media gambar, yaitu:

(48)

2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, artinya tidak semua objek, benda atau peristiwa bisa dibawa ke kelas. Sebaliknya siswa tidak selalu bisa dibawa ke objek atau peristiwa.

3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Pikiran siswa akan lebih terarah, perhatian mudah dipusatkan. Guru pun dalam menerangkan tidak menjadi sulit, karena dibantu sarana gambar yang konkrit.

4. Memperjelas permasalahan dalam berbagai bidang, dalam berbagai tingkat usia.

5. Murah harganya, dan mudah dipergunakan.

b. Sedangkan kelemahan media gambar, yaitu:

1. Diinterpretasikan secara personal dan subjektif. 2. Gambar hanya menampilkan persepsi indera mata.

3. Disajikan dalam ukuran terbatas, sehingga hanya siswa yang duduk di deretan depan yang dapat melihat dengan jelas.

4. Gambar karikatur yang baik, bukan hanya dapat menyampaikan pesan tertentu, melainkan juga dapat mempengaruhi sikap minat, dan tingkah laku orang yang melihatnya.

Adanya unsur kelemahan dari media gambar dalam proses pembelajaran tidak menghapus pentingnya peranan media gambar dalam proses pembelajaran.

4. Pengertian Karikatur

(49)

efektif, salah satu cara yang lebih efektif adalah dengan pendekatan humor. Media cetak terutama surat kabar yang berfungsi memberikan informasi dan pendidikan turut mengunakan pendekatan ini terutama dalam penulisan sebuah opini. Bentuk pesan yang disampaikan dengan pendekatan humor dalam surat kabar salah satunya adalah gambar karikatur.

Berdasarkan pada pengklasifikasian jenis-jenis media pembelajaran, karikatur termasuk jenis media grafis atau media gambar atau media visual, karena hanya dapat dicerna melalui indera penglihatan saja. Media visual ialah semua media yang bisa dinikmati oleh indera mata dan mampu menimbulkan rangsangan untuk berefleksi.

Pramono (2008: 13), karikatur seperti halnya kartun strip, kartun gags (kartun kata), kartun komik dan kartun animasi adalah bagian dari kartun. Jika kartun diartikan sebagai gambar lucu atau dilucukan, yang bertujuan agar pemirsanya terhibur, tersenyum atau tertawa geli, maka karikatur adalah bagian kartun yang diberi muatan pesan yang bernuansa kritik atau usulan terhadap seseorang atau sesuatu masalah. Meski dibumbui dengan humor, namun karikatur merupakan kartun satire yang terkadang malahan tidak menghibur, bahkan dapat membuat seseorang tersenyum kecut.

(50)

Rohani (1997: 79) menjelaskan arti tentang gambar karikatur adalah suatu bentuk gambar yang sifatnya klise, sindiran, kritikan, dan lucu. Karikatur merupakan ungkapan perasaan seseorang yang diekspresikan agar diketahui khalayak. Karikatur sering kali berkaitan dengan masalah politik dan sosial. Karikatur sebagai media komunikasi yang mengandung pesan, kritikan atau sindiran tanpa banyak komentar, tetapi cukup dengan rekaan gambar yang sifatnya lucu sekaligus mengandung makna yang sangat dalam.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Salim, 1991: 665) mengatakan karikatur diartikan sebagai gambar olok–olok yang sifatnya menyindir, dan sebagainya. Menurut keempat pendapat tersebut, karikatur merupakan suatu bagian dari gambar kartun. Kartun yang mengandung sindiran atau kritikan disebut kartun editorial. Sedangkan karikatur meskipun sifatnya hanya sederhana mengandung banyak pesan yang tersembunyi dibelakang gambar karikatur itu.

Karikatur merupakan media gambar yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan kepada penerimanya dalam bentuk gambar, sedangkan pesan yang tersembunyi itu dapat diceritakan dalam bentuk tulisan, panjang pendeknya tulisan tergantung dengan pengalaman dan pengetahuan serta kosa kata yang dimiliki oleh seseorang. Oleh sebab gambar karikatur ada hubungannya dengan menulis baik itu karangan bebas maupun karangan opini yang ada di surat kabar.

(51)

melihat dan gambar karikatur yang dibuat oleh guru, siswa dapat diajak berpikir kritis dalam mempelajari materi pembelajaran deskripsi dan memahami isinya.

5. Karikatur dalam Penulisan Karangan Siswa

Pemakaian media pembelajaran memang sangat membantu Kegiatan Belajar mengajar (KBM). Pengadaannya tidaklah harus mengeluarkan biaya yang mahal, waktu, dan tenaga yang banyak. Benda–benda yang sering kita jumpai pun dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, dalam hal ini kreatifitas guru sangatlah dibutuhkan untuk menentukan media yang cocok bagi siswanya.

Sesuatu yang nampaknya mudah akan berdaya guna tinggi bila dapat memanfaatkannya. Karikatur adalah gambar yang sering muncul di surat kabar, TV yang mungkin tidak asing lagi bagi kita semua. Dalam pelajaran menulis atau membuat karangan, karikatur dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran. Berkaitan dengan hal itu, Rivai (1991: 61) menyatakan bahwa karikatur yang efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan minat belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa karikatur bisa dijadikan bahan yang berguna di kelas.

(52)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan karikatur sebagai media pendidikan, antara lain :

a) Sesuai dengan tingkat pengalaman siswa, artinya karikatur dapat dimengerti siswa.

b) Kesederhanaan Gambar Realistis, artinya dapat diproses dan dipelajari siswa. Pesan atau informasi mudah dibaca dan dipahami. Untuk itu teks yang menyertai karikatur dibatasi (antara 15 sampai 20 kata). Kata-kata memakai huruf sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca. Kalimat ringkas tetapi padat, dan mudah dimengerti.

c) Karikatur hendaknya dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar efektif, karikatur sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dengan siswa. Siswa harus berinteraksi dengan “image” untuk meyakinkan terjadinya proses

informasi.

6. Pemilihan Karikatur

Pada era globalisasi ini setiap orang dapat dengan mudah untuk mendapatkan gambar karikatur, bisa melalui surat kabar, majalah, dan bisa juga melalui internet. Dari sejumlah karikatur yang ada belum tentu semuanya memiliki kriteria karikatur yang berbobot. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai kualitas karikatur ini sangat membantu dalam memilih karikatur untuk tujuan pembelajaran. Rivai (1991: 59-61) menentukan beberapa teknik memilih karikatur untuk tujuan pembelajaran antara lain:

1 . Pemakaiannya sesuai dengan pengalaman siswa. 2 . Sederhana.

(53)

Pertimbangan pertama dalam pemilihan karikatur adalah mengandung arti bahwa karikatur hendaknya dapat dimengerti oleh siswa pada saat karikatur itu digunakan. Pengalaman siswa dalam menyimak berita–berita terbaru sangat berpengaruh dengan kemampuan siswa dalam memahami karikatur. Adapun teknik pemilihan karikatur yang lebih detail dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Penggambaran bentuk karikatur yang humoris.

2) Adanya penonjolan bagian tertentu untuk melihat ciri khas seseorang atau peristiwa.

3) Pemakaian goresan yang efektif, sederhana. 4) Penampilan karikatur yang mendukung. 5) Sesuai dengan pengalaman siswa.

6) Karikatur memuat pesan atau ide berdasarkan fakta. Karikatur mengandung kritik terhadap peristiwa yang masih hangat.

Riyanto (1982: 34), ada enam syarat untuk mendapatkan gambar (dalam penelitian ini yang dimaksud adalah gambar karikatur) yang sesuai untuk media pendidikan, yaitu :

1. Gambar harus autentik, artinya gambar harus mengungkapkan suatu realitas kehidupan.

2. Gambar harus sederhana, tidak ruwet. Komposisi gambar cukup jelas menunjukkan butir-butir pokok. Gambar yang sederhana mudah dibaca dan diselami oleh siswa.

(54)

4. Gambar harus dinamis, artinya gambar harus menunjukkan aktivitas tertentu. 5. Gambar harus membawa message. Gambar yang bagus belum tentu bisa

digunakan sebagai media pendidikan.

6. Gambar yang artistik, khususnya yang natural, mempunyai daya tarik yang kuat dalam menggugah perasaan setiap orang.

E. Penelitian yang relevan:

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan yaitu sebagai berikut.

(55)

Pada siklus II untuk aspek bentuk karangan 78,4%, untuk aspek keruntutan isi 76%, untuk aspek kemampuan memilih kata 89,3% dan pada aspek penggunaan ejaan 89% dengan demikian hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima. 2. Deni Puspitasari mahasiswa Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra

sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang dengan judul penelitian “Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi menggunakan Gambar Seri siswa Kelas III SDN Bacem 03 Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi siswa kelas III SDN Bacem 03 Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata pada pratindakan 62, silkus I 70, dan siklus II 85. Ketuntasan belajar pada pratindakan sebesar 40%, siklus I sebesar 80%, dan siklus II 100%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran menulis deskripsi melalui gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Bacem Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Oleh karena itu, guru disarankan untuk menerapkan gambar seri sebagai media pembelajaran deskripsi.

3. Fatikah Badiaarti mahasiswa Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah FIP Universitas Negeri Malang Progaram Studi Pendidikan Sekolah Dasar tahun 2011 dengan judul penelitian “Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi melalui Gambar pada Siswa Kelas V SDN Ngaringan 02 Kabupaten Blitar”. Hasil penelitian pada siklus I, siswa mampu mencapai ketuntasan

(56)

untuk mengunkan media gambar pada pembelajaran menulis diskripsi. (2) Sekolah disarankan untuk lebih bekerja keras dalam menggunakan metode ataupun model pembelajaran dengan mengunakan media yang lebih menarik agar mutu pendidikan di SDN Ngaringan 02 juga dapat meningat, (3) pemerintah disarankan agar dapat memotivasi dan sarana parasarana yang mendukung sekolah, bagi peneliti lain agar mengunakan media gambar untuk penelitiannya dalam pembelajaran menulis deskripsi.

Dari penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, disimpulkan bahwa penggunaan media gambar karikatur dapat digunakan untuk meningkatan minat dan kemampuan menulis karangan deskripsi pada peserta didik. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu adalah menggunakan dua variabel yaitu minat dan kemampuan menulis.

F. Kerangka berpikir:

Belajar menulis deskripsi yang ideal bagi siswa kelas IV SD Kanisisus Kintelan I Yogyakarta adalah menggunakan langkah–langkah penulisan diskripsi antara lain, pertama merumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan karangan diskripsi, kedua mengamati objek yang akan dijadikan sebagai topik karangan diskripsi, ketiga membuat perincian tentang apa yang didengar, dilihat, dirasakan oleh penulis tentang objek tersebut, terutama yang berhubungan dengan tujuan penulisan. Keempat agar kekhusussannya menonjol, berikan penjelasan tambahan.

(57)

center) yang menerapkan kegiatan kearah peningkatan kualitas pembelajaran belum

dilaksanakan sepenuhnya oleh guru. Penggunaan media belajar juga kurang variatif, sehingga minat belajar kurang dan berakibat pada rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis deskripsi.

Penerapan pendekatan bepusat pada siswa (student center) melalui gambar karikatur, diharapkan siswa dapat lebih minat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa dapat lebih tertarik dan termotivasi karena didukung oleh media gambar karikatur yang digunakan guru. Dengan gambar karikatur, siswa lebih mudah dalam menuliskan ide-idenya dan mengembangkan imajinasinya. Dengan demikian hasil belajar diharapkan meningkat dan tujuan pembelajaran menulis deskripsi tercapai.

Pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan tematik melalui gambar karikatur dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dan II terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pada siklus I terdiri dari dua pertemuan, dimana setiap pertemuan diakhiri dengan evaluasi sebagai umpan balik atas hasil belajar siswa. Siklus II terdiri dari dua pertemuan. Hasil belajar pada siklus II kemudian dibandingkan dengan siklus I apakah terjadi peningkatan atau tidak terjadi peningkatan.

G. Hipotesis tindakan:

(58)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Mulyasah (2009: 34) mengemukakan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah salah satu upaya yang ditunjukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Kemmis (dalam Setiaji, 2010: 1) mengatakan penelitian tindakan adalah sebuah bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh pertisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaki praktik yang dilakukan sendiri.

B. Desain Penelitian 1. Model Penelitian

(59)

Bagan 3.1. Siklus Model Taggart dan Kemmis Keterangan:

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart seperti gambar yang di atas. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus dimulai dari rencana (Planning), kemudian tidakan (action), dilanjutkan dengan obeservasi (observation) dari tindakan yang telah dilakukan dan yang terakhir refleksi

(reflection).

a. Perencanaan (Planning)

(60)

b. Pelaksanaan/tindakan (action)

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan mengacu pada apa yang direncanakan pada perencanaan. Pelaksanaan tindakan yang paling tepat yaitu mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Setelah ditetapkan bentuk pelaksanaan tindakan, maka langkah berukutnya adalah mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan skenario pembelajaran yang sudah dibuat.

c. Pengamatan/obeservasi (observation)

Kegiatan pengamatan atau obeservasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengentahui dan memperolah gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses belajar atau dapat dikatakan sebagai kegiatam merekam informasi dampak dari pelaksanan tindakan. Data yang dihimpun melalui pengamatan/observasi meliputi data kauntitatif dan data kualitatif sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.

d. Refleksi (reflection).

(61)

tindakan yang dilakukan mencampai tujuan atau belum. Melalui refleksi inilah, penelitian menentukan keputusan untuk menentukan siklus lanjutan ataukah berhenti kerena masalahnya sudah terpecahkan.

Jika pada siklus pertama hasil penelitian kurang baik, maka peneliti melanjutkan pada siklus ke dua, dengan melakukan perbaikan terhadap rencana tindakan yang dirasa lebih baik. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Selain dengan itu, penelitian ini juga termasuk penelitaian kuantitatif deskritif. Penelitian ini untuk mendiskripsikan (1) kemampuan dan hasil belajar menguraikan isi teks sebelum mengunakan media gambar untuk mementukan kondisi awal, (2) keterampilan dan hasil belajar menguraikan isi teks sesudah mengunakan media gambar pada akhir siklus I, (3) keterampilan dan hasil belajar menguraikan isi teks mengunakan media gambar pada siklus II, dan (4) perbedaan hasil yang terjadi pada setiap siklus.

C. Setting Penelitian 1. Tempat:

(62)

juga pada saat orang tua murid di undang untuk menghadiri acara di sekolah selalu hadir.

2. Subjek Penelitian

(63)

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan selama delapan bulan yaitu mulai bulan Desember 2015 sampai Januari 2017, sebagai berikut:

(64)
(65)

D. Rencana Tindakan

Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama menulis deskripsi berdasarkan pada gambar karikatur kurang lebih dengan menulis 4 paragraf. Siklus kedua menulis deskripsi berdasarkan pada gambar karikatur dengan 4 paragraf, serta pada setiap akhir siklus diadakan evaluasi atau tes.

1. Persiapan

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Kintelan 1 untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Melakukan observasi pada siswa kelas IV untuk memperoleh gambaran sepintas mengenai tingkah laku siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam menulis

c. Melakukan wawancara dengan guru kelas dan sebagian dari siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan 1

d. Mengidentifikasi masalah yang ada dikelas adalah kurangnya minat dan kemampuan menulis deskripsi

e. Menganalisis masalah belajar siswa dalam menulis deskripsi yang disampaikan guru kurang bervariasi. Hal ini dikarenakan oleh faktor guru kurang menyediakan media-media pembelajaran. Guru kurang memancing ide-ide siswa dengan menggunakan media pembelajaran.

f. Merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis g. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus

h. Membuat gambar awal mengenai minat dan kemampuan menulis deskripsi siswa kelas IV

(66)

j. Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, pembuatan alat praga

k. Menyiapkan media pembelajaran

2. Rencana Tindakan setiap siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut:

a. Siklus I

1. Siklus I (2 pertemuan)

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan beralokasikan 90 menit pelajaran.

2. Perencanaan Tindakan

Peneliti mempersiapkan silabus dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta media yang akan digunakan yaitu, gambar karikatur.

3. Pelaksanaan Tindakan I

a. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

b. Guru bertanya kepada siswa tentang gambar yang disukai oleh siswa

c. Siswa menceritakan tentang gambar yang disukai

(67)

e. Siswa dibagi ke dalam kelompok yang terdiri atas 5 siswa

f. Setiap kelompok diberi LKS dan sebuah amplop yang berisi gambar karikatur.

g. Sebelum menulis deskripsi siswa memahami maksud dari gambar karikatur yang diberikan.

h. Siswa dalam berkelompok menyusun cerita berdasarkan gambar yang didapatkan dikertas LKS yang diberikan oleh guru.

i. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas yaitu dengan memaparkan tulisan dan membacakannya.

j. Siswa lain meneliti tulisan yang sedang dipresentasikan oleh kelompok tersebut dan kemudian mengoreksi secara bersama-sama kesalahan dalam hal tata bahasa, ejaan, dll

k. Siswa dan guru bersama-sama melakukan tanya jawab tentang menulis deskripsi

l. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan tentang menulis deskripsi.

m.Mengadakan penilaian dengan cara secara individu siswa memperbaiki dan melengkapi tulisan yang terdiri dari 4 paragraf dengan panduan gambar karikatur (siklus I prtemuan kedua).

4. Observasi

(68)

5. Refleksi

Refleksi yang dilakukan peneliti adalah:

a) Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus I, tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa

b) Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

b. Siklus II

1. Siklus II (2 pertemuan)

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali petemuan, dimana setiap pertemuan beralokasikan 90 menit

2. Perencanaaan Tindakan

Peneliti mempersiapkan silabus dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan melanjutkan pembelajaran dalam menulis deskripsi siklus I, dengan ini diharapkan minat siswa meningkat dalam menulis deskripsi dengan menulis 4 paragraf.

3. Pelaksanaan Tindakan II

a) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

b) Siswa menyimak petunjuk dari guru

(69)

e) Siswa dalam kelompok menyusun cerita 4 paragraf berdasarkan gambar karikatur yang dibagikan.

f) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas yaitu dengan memaparkan tulisan dan membacakanya

g) Siswa lain meneliti tulisan yang sedang dipresentasikan oleh kelompok tersebut dan kemudian mengkoreksi secara bersama-sama kesalahan dalam hal tata bahasa, ejaan, dll.

h) Setelah selesai mempresentasikan, siswa menulis kembali tulisan yang sudah dikoreksi dibuku catatanya.

i) Mengadakan penilaian dengan cara secara individu siswa menulis deskripsi berdasarkan gambar yang tersedia dengan menulis 4 paragraf (siklus II pertemuan II)

4. Observasi

Mengobservasi minat siswa dengan rubrik pengamatan minat yang telah tersedia pada siklus II

5. Refleksi

Refleksi yang dilakukan peneliti adalah:

a) Mengevalusi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II, tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa

Gambar

gambar yang di atas. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus dimulai dari
gambar tesebut.
gambar karikatur.
gambar karikatur yang dibagikan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian deskriptif tentang pemahaman matematis dan motivasi belajar 3 anak jalanan berusia remaja pada materi balok melalui pembelajaran matematika dengan

Dalam kesempatan ini, saya bermaksud memohon kesediaan Bapak/Ibu guru untuk membantu saya mengisi angket penelitian skripsi saya yang berjudul: “ PENGARUH MOTIVASI KERJA

Namun terdapat kelemahan yaitu pemilik tidak membedakan prosedur pengeluaran kas antara satu bidang usaha dengan bidang usaha yang lain, sehingga sulit untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu, konsentrasi katalis asam sulfat dan waktu reaksi terhadap yield glukosa yang dihasilkan melalui

Letusan 2010 tidak membentuk kubah terlebih dahulu, fase utama berupa letusan yang menghancurkan sumbat lava dan menghasilkan awan panas letusan tipe St.. Vincent menuju ke

Sangat jelas dalam format kompetisi yang baru ini, peranan komputer dan teknologi informasi, yang digabungkan dengan komponen lain seperti proses, prosedur,

Ayunan

Ubah bentuk pertaksamaan yang diketahui ke dalam bentuk pertaksamaan tanpa nilai mutlak dengan menggunakan sifat-sifat nilai mutlak yang ada.. Tentukan himpunan jawab