• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013 TP. 2021/2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013 TP. 2021/2022"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN 1

KURIKULUM 2013 TP. 2021/2022

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGGARA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SD NEGERI TANJUNG LAMA

TAHUN 2021

(2)
(3)

12 Juli 2021 di SD Negeri Tanjung Lama Kecamatan Darul Hasanah serta memperhatikan usulan dan saran dari pengurus sesuai dengan tugasnya, maka dengan ini Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pendemi Covid-19 SD Negeri Tanjung Lama disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2021/2022.

Tanjung Lama, 12 Juli 2021

Ketua Komite SD Negeri Tanjung Lama

SALUDIN

Kepala SD Negeri Tanjung Lama

ASMINA RANI, S.Pd NIP. 19820624 200701 2 001

Mengetahui :

UPTD Kecamatan Badar

ADNAN, S.Pd

NIP. 19720920 199412 1 001

Pengawas

SITI AMAN, S.Pd

NIP. 19641230 198510 2 001

(4)

SD NEGERI TANJUNG LAMA

KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI TANJUNG LAMA NOMOR : 422/ / III.1/ 2021

TENTANG

TIM PENGEMBANG KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Menimbang : a. Dalam rangka memperlancar pelaksanaan Proses Pelaksanaan Kurikulum di Sekolah Dasar Negeri Tanjung Lama, perlu dibentuk Tim Pengembang Kurikulum.

b. Bahwa untuk menjamin terpeliharanya tata tertib serta mementingkan kelancaran tugas Tim Pengembang Kurikulum perlu diatur dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah.

Memperhatikan : 1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Perpres 87 Tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan Berkarakter;

4. Permendikbud RI No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;

5. Permendikbud No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;

6. Permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;

7. Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;

8. Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;

9. Permendikbud N0 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD.

Mengingat : Saran dan usul peserta rapat Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri Tanjung Lama Kecamatan Darul Hasanah tanggal 12 Juli 2021

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI TANJUNG LAMA TENTANG TIM PENGEMBANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2021/2022.

Pertama : Mengangangkat Tim Pengembang Kurikulum.

Kedua : Menyusun dan menugaskan Tim Pengembang Kurikulum seperti tersebut pada Lampiran I.

Ketiga : Tim pengembang malaporkan hasil kajian kepada kepala sekolah.

Keempat : Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada anggaran yang sesuai.

Kelima : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dibetulkan sebagaiamana mestinya.

Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sesuai dengan Tahun Pelajaran 2021/2022.

Ditetapkan di : Tanjung Lama Pada tanggal : 12 Juli 2021 Kepala Sekolah

ASMINA RANI, S.Pd NIP. 19820624 200701 2 001 Tembusan:

1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Kutacane.

2. Kepala UPTD Kecamatan Bambel 3. Arsip.

(5)

SUSUNAN PENGURUS DAN TUGAS TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH DASAR NEGERI TANJUNG LAMA

NO NAMA/ NIP JABATAN PENUGASAN KET

1 Siti Aman, S.Pd

NIP.19641230 198510 2 001 Pengawas Narasumber/ Konselor 2 Asmina Rani, S.Pd

NIP. 19820624 200701 2 001 Kepala Sekolah Penanggung Jawab

3 Saludin Ketua Komite Penanggung Jawab

4 Hamidan Anggota Komite/

Orang Tua/ Peserta didik

Pengembang Karakter Sekolah

5 Alwahyudin Anggota Komite/ Orang Tua Peserta didik

Pengembang Karakter Sekolah

6 Husni Dahlela, S.PdI

NIP. 19790511 200504 2 002 Guru PAI Pengembang PAI dan Budi Pekerti 7 Siti Ariah, S.PdI

NIP. Guru PAI Pengembang PAI dan

Budi Pekerti 8 Rosmina, S.Pd

NIP. 19690812 199305 2 003 Guru Kelas Pengembang Kelas 1 A 9 Nurhasanah, S.Pd

NIP. Guru Kelas Pengembang Kelas 1 B

10 Masinar, S.Pd

NIP. 19750506 200604 2 012 Guru Kelas Pengembang Kelas 2 A 11 Munawarah, S.Pd

NIP. Guru Kelas Pengembang Kelas 2 B

12 Bendri, S.Pd

NIP. 19840101 200604 1 007 Guru Kelas Pengembang Kelas 3 A 13 Julismawati, S.Pd

NIP. 19830510 200504 2 001 Guru Kelas Pengembang Kelas 3 B 14 Suharti, S.Pd

NIP. 19650403 198801 2 003 Guru Kelas Pengembang Kelas 4 A 15 Rujemah, S.Pd

NIP. 19681123 198809 2 001 Guru Kelas Pengembang Kelas 4 B 16 Asfianti, S.Pd

NIP. 19780314 200312 2 003 Guru Kelas Pengembang Kelas 5 A 17 Armalia NST, S.Pd

NIP. Guru Kelas Pengembang Kelas 5 B

18 Mardiana, S.Pd

NIP. 19640522 198610 2 002 Guru Kelas Pengembang Kelas 6 A 19 Nurbiani, S.Pd

NIP. 19660504 200701 2 003 Guru Kelas Pengembang Kelas 6 B 20 Rudi Hartono, S.Pd

NIP. Guru Mapel Pengembang PJOK

(6)

NIP.

22 Nuryadin, S.Pd

NIP. Guru Mapel Pengembang Mulok

Tanjung Lama, 12 Juli 2021 Kepala Sekolah

ASMINA RANI, S.Pd NIP. 19820624 200701 2 001

(7)

SD NEGERI TANJUNG LAMA

KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI TANJUNG LAMA NOMOR: 422/ / III.1/ 2021

TENTANG

KURIKULUM SEKOLAH 2013 MASA PANDEMI COVID-19 SEKOLAH DASAR NEGERI TANJUNG LAMA

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Menimbang : a. Bahwa Dalam Rangka Melaksanakan Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.

b. Sehububungan yang pada masa saat ini adalah masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang perlu diantisipasi dampak penyebarannya, maka Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 yang dikembangkan pada SD Negeri Tanjung Lama dilaksanakan secara Dalam Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring).

c. Berdasarkan butir a dan b diatas dan untuk menjamin terpeliharanya dan demi kelancaran Kurikulum Sekolah perlu diatur dan ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah.

Memperhatikan : 1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Perpres 87 Tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan Berkarakter;

4. Permendikbud RI No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;

5. Permendikbud No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;

6. Permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;

7. Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;

8. Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;

9. Permendikbud N0 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016, Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah.

11. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pada Satuan Pendidikan.

12. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

13. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2021/2022 dan Tahun Akademik 2021/2022 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Pertama : Menerbitkan, Mengesahkan dan Memberlakukan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 Sekolah Dasar Negeri Tanjung Lama untuk Tahun Pelajaran 2021/2022.

Kedua : Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 Sekolah Dasar Negeri Tanjung Lama termuat dalam Dokumen I.

(8)

Ketiga : Upaya perbaikan dalam rangka penyempurnaan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 Sekolah Dasar Negeri Tanjung Lama dilakukan secara terus menerus yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, kondisi pembangunan nasional, serta kemajuan ilmu pembangunan dan teknologi.

Keempat : Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada anggaran yang sesuai.

Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sesuai dengan Tahun Pelajaran 2021/2022.

Ditetapkan di : Tanjung Lama Pada tanggal : 12 Juli 2021 Kepala Sekolah

ASMINA RANI, S.Pd NIP. 19820624 200701 2 001

Tembusan :

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tenggara 2. UPTD Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara.

3. Arsip.

(9)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN ACEH TENGGARA

Setelah memeriksa dokumen Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 yang ditetapkan/

disahkan oleh,

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tanjung Lama

Alamat : Desa Tanjung Lama Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Masa Pandemi Covid-19, bersama ini :

Nama : Siti Aman, S.Pd

NIP : 19641230 198510 2 001 Jabatan : Pengawas

Memberikan pertimbangan dan atau rekomendasi untuk melaksanakan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 di SD Negeri Tanjung Lama tersebut :

o

Dapat direkomendasikan tanpa syarat.

o

Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan.

o

Belum dapat direkomendasikan. Dengan alasan:

o

Semua unsur Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 terpenuhi dengan lengkap.

o

Unsur Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 terpenuhi tetapi kurang lengkap.

o

Unsur Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 tidak lengkap.

Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan dan atau rekomendasi ditetapkannya Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 SD Negeri Tanjung Lama.

Tanjung Lama, 12 Juli 2021 Pengawas

SITI AMAN, S.Pd

NIP. 19641230 198510 2 001

(10)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat izinnya-lah kami telah selesai menyusun Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pendemi Covid-19 SD Negeri Tanjung Lama.

Kurikulum ini disusun berdasarkan Peratutan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional (SPN) Pasal 17 Ayat 1 “ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuia dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik “serta Perturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Kami menyadari bahwa penyusunan kurikulum ini masih banyak kekurangan, baik isi maupun redaksi, semuanya semata mata karena keterbatasan pemikiran dan wawasan kami, oleh karenanya kami mengharapkan tanggapan berupa saran atau kritik yang konstruktif untuk perbaikan selanjutnya.

Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pendemi Covid-19 ini disusun untuk dijadikan bahan acuan, khususnya bagi para tenaga pendidik dan kependidikan, dilingkungan SD Negeri Tanjung Lama dalam rangka mengembangkan sekolah ke arah yang lebih baik.

Akhir kata penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terwujudnya kurikulum ini, semoga Allah Swt membalas amal bakti kita semua. Amin.

Tanjung Lama, 12 Juli 2021

Tim Penyusun Kurikulum 2013

(11)

Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Landasan Penyusunan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 6

1. Landasan Filosofis 6

2. Landasan Yuridis Kurikulum 2013 7

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 9

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 10

E. Konsep Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 15 BAB II TUJUAN PENDIDIKAN VISI MISI DAN TUJUAN SEKOLAH 17

A. Tujuan Pendidikan 17

B. Visi Sekolah 17

C. Misi Sekolah 18

D. Tujuan Sekolah 18

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 19

A. Struktur Kurikulum 19

a. Muatan Kurikulum 21

1. Mata Pelajaran 22

2. Pendidikan Agama Islam 22

3. Pendidikan Kewarganegaraan 23

4. Bahasa Indonesia 23

5. Matematika 24

6. Ilmu Pengetahuan Alam 25

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 26

8. Seni Budaya dan Prakarya 26

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 27

b. Pengembangan Diri 28

1. Kegiatan Ekstrakurikuler 29

2. Kegiatan Pembiasaan 29

3. Kegiatan Keteladanan 30

4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme 31 5. Pengembangan Potensi dan Ekspresi Diri 31

6. Beban Belajar 31

7. Penilaian 33

8. Ketuntasan Belajar 33

9. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 33

10. Pendidikan Kecakapan Hidup 35

11. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global 63 BAB IV KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR 37

A. Kompetensi Inti 37

B. Kompetensi Dasar 40

(12)

B. Pendekatan Saintifik (Ilmiah) 44

C. Penilaian Autentik (Responsif) 46

1. Penilaian Sikap 46

2. Penilaian Pengetahuan 47

3. Penilaian Keterampilan 47

BAB VI KALENDER PENDIDIKAN 48

BAB VII PEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT COVID-19 51 A. Pengaturan Pembelajaran Masa Darurat Covid-19 51

B. Pembelajaran Masa Darurat Covid-19 52

C. Model Pembelajaran Pada Masa Darurat Covid-19 55 BAB VIII LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA MASA

DARURAT COVID-19 57

A. Perencanaan Pembelajaran pada Masa Darurat Covid-19 57 B. Pelaksanaan Pembelajaran pada Masa Darurat Covid-19 57 BAB IX PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENILAIAN MASA

DARURAT COVID-19 60

A. Penilaian Hasil Belajar pada Masa Darurat 60

B. Evaluasi dan Supervisi 61

BAB X PENUTUP 63

(13)

1 A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, peserta didik dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.

Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.

Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan pendidikan memerlukan strategi tertentu, dan salah satu strategi pem-bangunan pendidikan nasional ini adalah pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.”

Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa

“kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yanga telah

(14)

disepakati.”

Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem-bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Dunia Pendidikan kini dihadapkan pada suatu persoalan baru yaitu hadirnya wabah Corona Virus Disease (Covid-19) yang pertama kali terdeteksi muncul di cina tepatnya di kota Wuhan Tiongkok pada akhir tahun 2019, mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah merenggut nyawa ratusan orang dalam waktu yang relatif singkat. Hampir kurang lebih 200 negara

(15)

di dunia terjangkit virus korona termasuk Indonesia.

Berbagai upayapun telah dikerahkan yang menguras energi bangsa dalam rangka pencegahan, pengobatan dan sebagainyapun telah dilakukan dalam memotong mata rantai penyebaran virus corona, dari pembuatan regulasi kebijakan oleh pemerintah muali dari Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB), penggunaan masker, membiasakan cuci tangan dengan sabun di air mengalir/Hansanitizer, menjaga imunnnitas tubuh, jaga jarak (Psychal distancing), menghindari kerumunan banyak oarang dalam satu tempat (social distancing), Isolasi mandiri hingga lockdown di beberapa wilayah termasuk kota-kota besar di negera kita sudah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus korona.

Kehadiran pandemi Corona Virus Disease (Covid-2019), menyingkapkan sejumlah persoalan genting yang menghantui bangsa ini, meluluhlantakkan sendi- sendi kehidupan bangsa hingga melahirkan problem socio-cultural multi dimensi baik politik, sosial, budaya, ekonomi hingga ketahan mental baik fisik maupun sprirtual yang harus segera diatasi karena menyangkut keberlangsungan hidup dan kemandirian jati diri bangsa termasuk didalamnya layanan pendidikan pada sekolah secara khusus.

Bahwa saat ini seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terdampak penyebaran Covid-19. Selain itu di beberapa daerah di wilayah Indonesia terdapat juga yang terdampak musibah atau bencana lain walaupun bersifat lokal. Dalam kondisi apapun, negara berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu negara berkewajiban mencarikan jalan keluar keberlangsungan pendidikan di sekolah. Menyadari letak

(16)

geografis wilayah Indonesia sebagai daerah kepulauan dengan keadaan yang berbeda-beda, perlu dirumuskan regulasi yang dapat menjadi solusi agar kegiatan pembelajaran tetap dapat dilaksanakan dengan baik di tengah kondisi darurat apapun. Sebab Belajar tidak pernah mengenal kata berhenti, dalam kondisi apapaun tanpa menganal ruang dan waktu. Namun dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran.

Pada masa darurat Covid-19, sekolah telah menyiapkan sejumlah strategi dan program guna mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas serta kemampuan sekolah.

Mulai menugaskan peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua hingga bentuk-bentuk lain yang membuat keberadaan peserta didik tetap terlayanan pada kebutuhan belajaranya sesuai dengan batas kemampuan yang ada. Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan sepenuhnya di sekolah, tetapi peserta didik dapat belajar dari rumah. Kegiatan pembelajaran yang semula lebih banyak dilaksanakan secara tatap muka antara guru dengan peserta didik di kelas, kini berubah menjadi pembelajaran jarak jauh secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Upaya-upaya tersebut dalam rangka mengoptimalkan layanan pendidikan di sekolah di masa darurat

Dari hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, diketahui bahwa belum semua sekolah dapat menjalankan kegiatan pembelajaran jarak jauh secara online/daring (dalam jaringan) secara penuh, dan sebagian besar menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara luring (luar jaringan). Beberapa kendala ditemukan antara lain; keterbatasan SDM, keterbatasan sarana berupa

(17)

laptop atau HP yang dimiliki peserta didik, kesulitan akses internet dan keterbatasan kuota internet peserta didik yang disediakan orang tuanya, dan sebagainya. Selain itu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama masa darurat Covid-19 antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya sangat bervariasi, sesuai dengan persepsi dan kesiapan masing- masing sekolah.

Implementasi Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 pada Sekolah, terutama jenjang Sekolah Dasar menuntut adanya perubahan paradigma pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan sepenuhnya di sekolah, tetapi peserta didik dapat belajar dari rumah. Kegiatan pembelajaran yang semula lebih banyak dilaksanakan secara tatap muka antara guru dengan peserta didik di kelas, kini berubah menjadi pembelajaran jarak jauh secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Kegiatan belajar dari rumah menuntut adanya kolaborasi, partisipasi dan komunikasi aktif antara guru, orang tua dan peserta didik menjadi satu kesatuan yang saling mendukung, dengan prinsip bahwa semua kita adalah guru, semua kita adalah murid dan semua tempat adalah kelas, nampaknya menjadi oase ditengah dahaga akan prestasi anak bangsa.

Belajar dari rumah tidak sekedar memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, ubudiyah dan kemandirian peserta didik. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran dan memberi tugas kepada peserta didik, agar terwujud pembelajaran yang bermakna, inspiratif dan menyenangkan agar peserta didik tidak mengalami kebosanan belajar dari rumah.

(18)

Berdasarkan latar belakang tersebut, agar kegiatan pembelajaran pada masa darurat berjalan dengan baik dan optimal, maka SD Negeri Tanjung Lama telah menyusun Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19, sebagai acuan sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran di masa darurat pada Tahun Pelajaran 2021/2022.

Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 pada SD Negeri Tanjung Lama ini disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah dengan melibatkan unsur; guru, konselor, komite sekolah, Kepala Sekolah, praktisi pendidikan, pengawas pembina dan unsur stakeholder lainnya.

B. Landasan Penyusunan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19

1. Landasan Filosofis

Secara filosfis Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 yang dikembangkan pada SD Negeri Tanjung Lama dengan memperhatikan hal- hal sebagai berikut:

a. Kurikulum sekolah merupakan kerangka pembudayaan keberagamaan nasional dan daerah sebagai ciri khas pendidikan sekolah;

b. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dapat mewariskan budaya melalui penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam bentuk mata pelajaran. Karenya kurikulum memberikan rambu-rambu perencanaan dan pengaturan pendidikan di sekolah dalam penguasaan disiplin ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama secara integratif;

c. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan

(19)

intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism);

d. Negara menjamin seluruh lapisan masyarakat untuk mendapat layanan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas, termasuk pada Masa Darurat Covid-19;

Dalam rangka menjamin terselenggaranya pendidikan dan pembelajaran di sekolah pada Masa Darurat Covid-19 perlu disusun Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 agar proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien.

2. Landasan Yuridis Kurikulum 2013

Secara Yuridis pengembangan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 pada SD Negeri Tanjung Lama antara lain :

1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. PP No 23 tahun 2014 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan 4. PP No 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Standar Nasional

Pendidikan

5. Perpres 87 Tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan Berkarakter 6. Permendikbud RI No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi

Pekerti

7. Permendikbud No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan

(20)

8. Permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi 9. Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses 10. Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.

12. Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Dikdasmen

13. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Dikdasmen

14. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib

15. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013

16. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Dikdasmen Permendikbud N0 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Pada Dikdasmen

17. Permendikbud No 195 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum 2013 18. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan

Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013

19. Permendikbud N0 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 Tahun 2016 Tentang KI dan KD Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

(21)

20. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pada Satuan Pendidikan.

21. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

22. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2021/2022 dan Tahun Akademik 2021/2022 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada masa darurat pandemi untuk mencapai tujuan pendidikan di dengan mempertimbangkan antara lain:

1. Pada masa darurat pandemi, seluruh peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah. Kegiatan pembelajaran tidak hanya mengandalkan tatap muka antara guru dengan peserta didik, tetapi peserta didik dapat melakukan belajar dari rumah dengan bimbingan/pemantauan oleh guru dan orang tua;

2. Kegiatan pembelajaran wajib mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan,dan keselamatan civitas akademika baik pada aspek fisik maupun psikologi;

3. Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 hanya diterapkan pada masa darurat. Bila kondisi sudah normal, maka kegiatan pembelajaran harus

(22)

kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan, maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan. Ada pun 14 prinsip itu adalah:

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

Pembelajaran mendorong peserta didik menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk meberitahu peserta didik karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan peserta didik mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik dan dengan alat bantu itu guru membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik dengan bertanya.

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber;

Pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada peserta didik sumber belajar seperti informasi dari buku peserta didik, internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang

(23)

telah disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri peserta didik dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu peserta didik memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;

Pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu- satunya sumber belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; Pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

Mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama, menentukan karya peserta didik bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar peserta didik dapat diatur sehingga tugas

(24)

yang banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan peserta didik.

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

Di sini peserta didik belajar menerima kebenaran tidak tunggul. Peserta didik melihat awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah peserta didik yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

Pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang peserta didik harus lihat faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat peserta didik melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Peserta didik belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.

8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills);

Hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangku perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas

(25)

dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

Ini memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas peserta didik perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara yang santun merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

Di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di tengah peserta didik menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong semangat peserta didik tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.

(26)

11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

Karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif.

Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.

12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.

Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar peserta didik tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk peserta didik belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

Di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan peserta didik untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni peserta didik dapat belajar dari siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak peserta didik tetap akan menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi peserta didik akan jomplang daripada peserta didik yang memeroleh pelajaran menggunakannya.

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik;

Cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara

(27)

pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan peserta didik berbeda-beda.

Oleh karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua peserta didik, kembangkan kolaborasi, dan biarkan peserta didik tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.

Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013.

E. Konsep Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19

Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat pandemi. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan kondisi darurat yang terdapat dan dirasakan oleh setiap satuan pendidikan sekolah.

Mempertimbangkan kondisi darurat pandemi setiap daerah dan sekolah berbeda, maka implementasi Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 setiap satuan pendidikan bisa berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.

Dalam menyusun Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan inovasi, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolahnya. Sekolah dapat melakukan modifikasi dan inovasi dalam bentuk struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya. Misalnya dalam satu hari dibatasi hanya ada dua atau tiga mata pelajaran yang diajarkan, terutama pada mata pelajaran utama,

(28)

peminatan dan sebagainya.

Pada masa darurat pandemi Covid-19, seluruh peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah. Kegiatan pembelajaran tidak hanya mengandalkan tatap muka antara guru dengan peserta didik, tetapi peserta didik dapat melakukan belajar dari rumah dengan bimbingan ataupemantauan oleh guru dan orang tua.

Belajar dari rumah tidak harus memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, kedisiplinan, kemandirian dan aspek sosial lainnya.

Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 hanya diterapkan pada masa darurat pandemi Covid-19. Bila kondisi sudah normal kembali, maka kegiatan pembelajaran harus kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya.

(29)

17 A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah

"MEWUJUDKAN PESERTA DIDIK YANG CERDAS, BERIMAN, SERTA CINTA TERHADAP LINGKUNGAN"

Indikator Visi :

a. Unggul dalam olahraga

b. Cerdas dalam mata pelajaran MIPA c. Cerdas dan unggul dalam Lomba d. Terampil dalam lomba menganyam e. Terampil dalam menggambar

f. Berprestasi dalam Baca Tulis Al Quran

(30)

C. Misi Sekolah

Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Menumbuhkan dan memperkokoh keimanan dan ketaqwaan warga sekolah b. Melaksanakan pembelajaran yang inovatif, efektif dan partisipatif

c. Membiasakan budaya tertib, disiplin, santun dalam ucapan, sopan dalam prilaku terhadap sesama berdasarkan iman dan taqwa

d. Membiasakan lingkungan yang bersih, nyaman, indah dan sehat di lingkungan sekolah dan tempat tinggal.

e. Mewujudkan sekolah hijau (Green School)

D. Tujuan Sekolah

Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No.

19 Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SD Negeri Tanjung Lama adalah sebagai berikut :

a. Terciptanya managemen sekolah yang baik.

b. Terciptanya proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

c. Terciptanya peserta didik yang trampil di bidang olah raga.

d. Peningkatan keterampilan Baca Tulis Al Quran

e. Meningkatkan volume praktek dalam pembelajaran SBK.

(31)

19 A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten atau mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten atau mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu.

Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.

Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.

Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran, apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar.

(32)

Tabel 1 Struktur Kurikulum

No Mata Pelajaran

Alokasi Waktu Belajar Perminggu

I II III IV V VI Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5

3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4 Matematika 5 6 6 6 6 6

5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4

2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4 3 Bahasa Daerah

Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 30 32 34 36 36 36 Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.

Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran

(33)

lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.

Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.

Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD Negeri 2 Lawe Dua antara lain Pramuka (Wajib).

Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut

a. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum 2013 SD Negeri Tanjung Lama meliputi sejumlah mata pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan

(34)

pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.

1. Mata Pelajaran

Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan.

2. Pendidikan Agama Islam Tujuan :

a. Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT;

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

(35)

3. Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan:

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa- bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

4. Bahasa Indonesia Tujuan:

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

2) Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.

3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

(36)

4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

5. Matematika Tujuan:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

(37)

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

6. Ilmu Pengetahuan Alam Tujuan:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya- Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

(38)

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

7. Ilmu Pengetahuan Sosial Tujuan:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

8. Seni Budaya dan Prakarya Tujuan:

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.

3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.

4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam

(39)

tingkat lokal, regional, maupun global.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

9. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan Tujuan:

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan

(40)

Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

b. Pengembangan Diri

Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Tahapan kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :

1) Identifikasi

1. Daya dukung dan potensi.

2. Bakat dan minat peserta didik.

2) Pemetaan

1. Jenis layanan pengembangan diri.

2. Petugas yang melayani.

3. Peserta didik yang dilayani

3) Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).

(41)

1. Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan ) 2. Monitoring Pelaksanan

3. Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )

4. Analisis hasil penilaian (berbasis data, profesional, realitis, valid, transparan dan akuntable)

Pelaporan Umum dalam format raport rincian dalam buku laporan pengembangan diri. Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti:

1. Kegiatan Ekstrakurikuler

Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, yaitu Pramuka

2. Kegiatan Pembiasaan

Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan bernegara pembentukan karakter peserta didik dilakukan melalui:

a. Pembiasaan Rutin

Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah. Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SD Negeri Tanjung Lama adalah sebagai berikut:

1) Sholat berjamaah

2) Upacara bendera setiap hari senin 3) Berdoa sebelum dan sesudah belajar

4) Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al Qur’an

5) Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas.

(42)

6) Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar 7) Membaca buku di perpustakaan.

b. Terprogram

Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun tingkat sekolah. 8 (delapan) Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat 1) Pekan Kreatifitas dan olahraga

2) Peringatan Hari Besar Nasional 3) Karyawisata, darmawisata, study tour 4) Pekan Olahraga antar kelas

5) Bina Olimpiade MIPA c. Spontan

Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.

1) Membiasakan memberi salam.

2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.

3) Membiasakan antri.

4) Membiasakan membantu teman yang kena musibah.

5) Berdiskusi dengan baik dan benar.

6) Kerja bakti.

3. Kegiatan Keteladanan

Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada peserta didiknya.

a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah b. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah

(43)

c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal e. Memberi contoh penampilan sederhana f. Menanamkan budaya membaca

g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah h. Memuji hasil kerja peserta didik yang baik.

4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI b. Peringatan Hari Pahlawan

c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional d. Upacara

e. Seminar Pendidikan

5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri

Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SD Negeri Tanjung Lama adalah keterampilan dalam melaksanakan kegiatan ulangan dengan computer atau handphone atau kegiatan pembelajaran interaktif.

6. Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD Negeri Tanjung Lama kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD Negeri Tanjung Lama adalah 35 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk

(44)

mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi peserta didik aktif.

Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi.

Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.

Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

Tabel 2 :

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SD Negeri Tanjung Lama

Kelas

Satu jam pembelajaran

tatap muka/menit

Jumlah jam pembelajaran

Per Minggu

Minggu Efektif persemester Tahun Ajaran

Waktu pembelajaran Per Tahun

1 35 30 38 1140 jam pembelajaran (39900

menit)

2 35 32 38 1216 jam pembelajaran (41230

menit)

3 35 34 38 1292 jam pembelajaran (42560

menit)

4 35 36 38 1368 jam pembelajaran (47880

menit)

5 35 36 38 1368 jam pembelajaran (47880

menit)

6 35 36 38 1368 jam pembelajaran (47880

menit)

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu

(45)

4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %. Contoh perhitungan pemberian tugas 4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.

Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka. Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan yang di pilih.

7. Penilaian

Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/sekolah.

8. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator adalah 65%.

Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran.

Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan

(46)

belajar ideal. Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial intake peserta didik, dan saran prasarana.

Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SD Negeri Tanjung Lama Tahun Pelajaran 2021/2022 adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Standar Hasil Belajar/SKBM

No Mata Pelajaran

SKBM Angka Huruf Kelompok A

1 Pendidikan Agama 65 Tujuh Puluh

2 Pendidikan Kewarga negaraan 65 Tujuh Puluh

3 Bahasa Indonesia 65 Tujuh Puluh

4. Matematika 65 Tujuh Puluh

5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 Tujuh Puluh 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 65 Tujuh Puluh Kelompok B

7. Seni Budaya dan Keterampilan 70 Tujuh Puluh 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 70 Tujuh Puluh 9. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

a. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas SD Negeri Tanjung Lama sebagai berikut:

1) Peserta didik sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua StandarKompetensi Dasar dan indikator.

2) Kehadiran peserta didik minimal 75%

3) Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik.

(47)

b. Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan PP. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar setelah:

1) Peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) dan Indikator semua mata pelajaran.

2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarga negaraan dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.

3) Persentasi kehadiran minimal 75%

4) Lulus Ujian Sekolah.

10. Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Kurikulum untuk SD Negeri Tanjung Lama, memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.

b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.

c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

(48)

11. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

b. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.

(49)

37 A. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.

Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.

Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).

(50)

Tabel 4 :

Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III KOMPETENSI INTI KELAS I DAN

KELAS II KOMPETENSI INTI KELAS III 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama

yang dianutnya.

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Referensi

Dokumen terkait

Bab II (dua) terdiri dari pasal 3 (tiga), 4 (empat), dan 5 (lima) menjelaskan bahwa Pemerintah , Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota memiliki

Didalam persaingan jual beli suatu produk dari dalam maupun luar negeri sangatlah berat. Suatu merek yang baru start-up untuk dapat dikenali akan

Dari hasil penelitian ini telah dikembangkan sustu sistem informasi yang dapat berjalan dengan baik pada Dina Koperasi Sumba Barat yang menghasilkan tampilan berupa: tampilan

Walaupun mahasiswa perantau dari kedua kelompok etnik dan dari kedua jenis kelamin lebih banyak memilih strategi integrasi dalam proses akulturasinya di Bandung ( Borualogo

Sama seperti cara analisis ukuran partikel, gambar SEM terlebih dahulu dikalibrasi dengan cara membuat garis lurus sepanjang garis skala yang terdapat pada gambar

Haiqal berbekalkan sebuah manuskrip lama yang diterima daripada seorang gadis berbangsa Cina yang tidak dikenalinya telah pergi ke kampung halaman ayahnya, Abdullah Kayan..

Kutil kelamin atau kutil genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai human papillomavirus (HPV). Kutil kelamin adalah kutil yang

Dari segi perbankan, penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank-bank kepada masyarakat akan mengandung risiko berupa tidak lancarnya dalam pembayaran yang telah