EVALUASI PROMOSI DALAM BENTUK KEGIATAN PERPUSTAKAAN UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN PENGGUNA DI DINAS
PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN ASAHAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam
bidang studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi
OLEH :
SALSABILA HARAHAP 140709114
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN MEDAN
2019
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ini adalah karya orisinalitas dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu klasifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.
Medan, Januari 2019
Salsabila Harahap NIM: 140709114
ABSTRAK
Harahap, Salsabila. 2018. Evaluasi Promosi Dalam Bentuk Kegiatan Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kunjungan Pengguna di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan. Medan : Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan promosi yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan dapat menarik minat masyarakat berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota perpustakaan yang terdaftar sebagai anggota tahun 2018 terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang berjumlah 2000 orang dan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 orang. Metode yang digunakan dalam pengumpulan informasi dan data yaitu dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan promosi melalui kegiatan perpustakaan yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan dalam menarik minat pengguna untuk berkunjung dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, yaitu bazar dan pameran, ceramah dan seminar, bercerita/story telling, lomba dan kuis, dan wisata perpustakaan, dimana masing-masing kegiatan masih perlu adanya peningkatan dalam pelaksanaannya.
Kata kunci : Promosi Perpustakaan, Perpustakaan Umum
ABSTRACT
Harahap, Salsabila. 2018. The Evaluation of Promotion Through Library Activities at the Library and Archives Department of Asahan District. Medan : Study Program of Library and Information Science, Faculty of Cultural Study, University of Sumatera Utara.
This study aims to determine the promotional activities carried out by the Library and Archives Department of Asahan District that can attract the visiting community and use the library. This study is a descriptive study with quantitative approach. The population of this study is that all members of the library registered as a member in 2018 consist of 2000 students, college students, and general public, and the number of samples in this study is 95 people. The method used in collect information and data is by conducting of distributing questionnaires and literature studies. The study instrument used in this study was a questionnaire. The results of the study show that promotion through library activities held by the Library and Archives Department of Asahan District in attracting users to visit and use available library facilities, namely bazaars and exhibitions, lectures and seminar, storytelling, competitions and quizzes, and library tours, where each activity still needs improvement in is implementation.
Keywords : Library Promotion, Public Library
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul: “Evaluasi Promosi Dalam Bentuk Kegiatan Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kunjungan Pengguna di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan”. Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos).
Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya kepada ayah dan umi tercinta Muhammad Rusli Harahap dan Nur Bachriah Lubis atas semua doa, kasih sayang, dukungan moril maupun materil, dan nasihat yang tiada henti selalu diberikan untuk penulis, adik-adik terkasih Muhammad Al- Khawarizmi Harahap dan Ibnu Al-Kautsar Harahap yang selalu mengingatkan dan memberikan dukungan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selama proses penulis skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Budi Agustono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Ishak, S.S., M.Hum selaku Plt. Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan.
3. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos.,M.P selaku Plt. Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan.
4. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos., M.I.Kom, selaku dosen pembimbing penulis yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Belling Siregar, SS, M.Lib selaku dosen penguji I penulis, yang memberikan masukan dan kritikan yang membangun bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si selaku dosen penguji II penulis, yang memberikan masukan dan kritikan yang membangun bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan yang telah mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.
8. Ibu Dra. Meilina Siregar, M.Si, selaku Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan yang banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data dan informasi serta memberikan masukan saat melakukan penelitian.
9. Pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Sahabat-sahabat penulis Sarah Zulaika, S.Sos, Vina Dwi Syahfitri, S.Sos, Siti Vania Wildhanie Wallad, dan Juni Artika yang telah memberikan dukungan dan semangat bagi penulis, serta menjadi teman diskusi yang baik sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini, serta seluruh teman- teman Program Studi Ilmu Perpustakaan 2014 yang sama-sama berjuang dan saling mendukung untuk menyelesaikan skripsinya.
11. Dan semua orang yang sudah banyak mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat diucapkan satu persatu, terimakasih untuk segalanya, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada penulis. Aamiin.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, tanpa bantuan, dan dukungan dari pihak-pihak terkait, skripsi ini tidak akan dapat selesai, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca.
Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi seluruh pembaca skripsi ini.
Medan, Januari 2019
Salabila Harahap NIM: 140709114
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ... ...iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Ruang Lingkup ... 5
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 6
2.1 Perpustakaan Umum ... 6
2.1.1 Tujuan Perpustakaan Umum ... 6
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Umum ... 7
2.1.3 Tugas Perpustakaan Umum ... 8
2.2 Promosi Perpustakaan ... 9
2.2.1 Tujuan Promosi Perpustakaan ... 10
2.2.2 Manfaat Promosi Perpustakaan ... 11
2.2.3 Metode Promosi Perpustakaan ... 12
2.2.4 Promosi melalui Kegiatan Perpustakaan ... 16
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
3.1 Metode Penelitian... 19
3.2 Lokasi Penelitian ... 19
3.3 Populasi dan Sampel ... 19
3.3.1 Populasi ... 19
3.3.2 Sampel ... 19
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 21
3.5 Jenis dan Sumber Data ... 21
3.6 Instrumen Penelitian... 22
3.6.1 Kuesioner ... 22
3.6.2 Kisi-Kisi Kuesioner ... 22
3.7 Analisis Data ... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25
4.1 Gambaran Umum ... 25
4.1.1 Visi ... 26
4.1.2 Misi ... 26
4.2 Pengumpulan Data ... 27
4.3 Analisis Data ... 27
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi Melalui Kegiatan Perpustakaan ... 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
LAMPIRAN ... 69
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner ... 23 Tabel 4.1 Pengetahuan pengguna mengenai bazar dan pameran ... 28 Tabel 4.2 Kegiatan bazar dan pameran memotivasi pengguna untuk berkunjung
ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan ... 29 Tabel 4.3 Kegiatan bazar dan pameran membantu pengguna untuk mengetahui
layanan dan fasilitas yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Asahan ... 30 Tabel 4.4 Kesesuaian informasi yang dicantumkan pada bazar dan pameran
yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
Asahan ... 31 Tabel 4.5 Manfaat kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan Dinas
Pepustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan... 32 Tabel 4.6 Kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Asahan memberikan kesan kepada
pengguna ... 33 Tabel 4.7 Kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Asahan menarik perhatian pengguna ... 34 Tabel 4.8 Pengguna menjadi lebih mengenal perpustakaan dan sering
berkunjung ke perpustakaan setelah mengikuti bazar dan
pameran ... 36 Tabel 4.9 Pengetahuan pengguna mengenai ceramah dan seminar ... 37 Tabel 4.10 Kegiatan ceramah dan seminar memotivasi pengguna untuk
berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
Asahan ... 38 Tabel 4.11 Kegiatan ceramah dan seminar membantu pengguna untuk
mengetahui layanan dan fasilitas yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan ... 39 Tabel 4.12 Manfaat kegiatan ceramah dan seminar yang dilakukan Dinas
Pepustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan ... 40 Tabel 4.13 Pengguna menjadi lebih mengenal perpustakaan dan sering
berkunjung ke perpustakaan setelah mengikuti ceramah dan
seminar ... 42 Tabel 4.14 Pengetahuan pengguna mengenai bercerita/story telling ... 43 Tabel 4.15 Kegiatan bercerita/story telling memotivasi pengguna untuk
berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
Asahan ... 44 Tabel 4.16 Manfaat kegiatan bercerita/story telling yang dilakukan Dinas
Pepustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan... 45
Tabel 4.17 Kegiatan bercerita/story telling yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan memberikan kesan kepada
pengguna ... 46 Tabel 4.18 Kegiatan bercerita/story telling yang dilakukan Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kabupaten Asahan menarik perhatian pengguna ... 47 Tabel 4.19 Pengetahuan pengguna mengenai melalui lomba dan kuis ... 49 Tabel 4.20 Kegiatan lomba dan kuis memotivasi pengguna untuk berkunjung ke
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan ... 50 Tabel 4.21 Manfaat kegiatan lomba dan kuis yang dilakukan Dinas Pepustakaan
dan Kearsipan Kabupaten Asahan ... 51 Tabel 4.22 Kegiatan lomba dan kuis yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Asahan memberikan kesan kepada
pengguna ... 52 Tabel 4.23 Kegiatan lomba dan kuis yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Asahan menarik perhatian pengguna ... 53 Tabel 4.24 Pengetahuan pengguna mengenai wisata perpustakaan/wisata
baca ... 54 Tabel 4.25 Kegiatan wisata perpustakaan/wisata baca memotivasi pengguna
untuk berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan ... 55 Tabel 4.26 Kegiatan wisata perpustakaan/wisata baca membantu pengguna untuk
mengetahui layanan dan fasilitas yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan ... 57 Tabel 4.27 Kesesuaian informasi yang dicantumkan pada wisata
perpustakaan/wisata baca yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan ... 58 Tabel 4.28 Manfaat kegiatan wisata perpustakaan/wisata baca yang dilakukan
Dinas Pepustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan ... 59 Tabel 4.29 Kegiatan wisata perpustakaan/wisata baca yang dilakukan Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan memberikan kesan kepada pengguna ... 61 Tabel 4.30 Kegiatan wisata perpustakaan/wisata baca yang dilakukan Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan menarik perhatian pengguna ... 62 Tabel 4.31 Pengguna menjadi lebih mengenal perpustakaan dan sering
berkunjung ke perpustakaan setelah mengikuti wisata
perpustakaan/wisata baca ... 63
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian ... 69 Lampiran II Tabulasi Jawaban Responden ... 75 Lampiran III Frekuensi Jawaban Responden ... 83 Lampiran IV Kegiatan Promosi Melalui Kegiatan Perpustakaan pada Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan ... 94
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi merupakan salah satu kebutuhan mendasar yang ada pada hidup masyarakat. Kebutuhan akan informasi semakin bertambah seiring dengan perkembangan kehidupan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat membutuhkan informasi untuk menunjang pendidikan dan pekerjaan maupun untuk menambah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu perpustakaan memiliki peranan penting karena perpustakaan merupakan pusat informasi; tempat untuk menghimpun, mengolah dan sekaligus menyebarluaskan informasi kepada masyarakat yang membutuhkannya. Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum.
Perpustakaan umum merupakan sarana penting dalam penyediaan akses terhadap bahan bacaan masyarakat. Dengan adanya sebuah perpustakaan masyarakat bisa memperoleh informasi dan ilmu yang berguna bagi masa depan.
Pada masa sekarang ini banyak sekali orang yang beranggapan bahwa perpustakaan hanyalah sebuah ruangan sempit yang penuh debu dan tidak menarik sama sekali, ditambah dengan petugas yang galak dan koleksi buku yang sangat minim karena kebanyakan berisi buku-buku lama. Sehingga masyarakat tidak berminat untuk berkunjung ke perpustakaan yang mengakibatkan rendahnya tingkat kunjungan pengguna. Oleh karena itu, perpustakaan harus senantiasa diperkenalkan dengan teratur agar pengguna mengetahui peranan perpustakaan dengan lebih baik sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Ada berbagai cara untuk memperkenalkan layanan yang dilaksanakan oleh perpustakaan salah satunya dengan melakukan promosi perpustakaan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pada pasal 30 dinyatakan bahwa promosi pelayanan perpustakaan dilakukan untuk meningkatkan citra perpustakaan dan mengoptimalkan penggunaan perpustakaan serta meningkatkan budaya kegemaran membaca masyarakat, promosi pelayanan perpustakaan dilakukan secara berkesinambungan dan perlu didukung dana yang memadai.
Promosi menjadi salah satu strategi bauran pemasaran yang memegang peranan penting bagi kelangsungan layanan perpustakaan. Promosi perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan yang memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, dan jenis layanan perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Dengan demikian diharapkan perpustakaan akan selalu dikenal oleh masyarakat dan masyarakat dapat memperoleh informasi yang berhubungan dengan perpustakaan. Terdapat berbagai metode promosi, salah satunya adalah melalui kegiatan perpustakaan. Kegiatan perpustakaan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perpustakaan dengan cara membuat suatu kegiatan tertentu yang dapat memperkenalkan perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki kepada masyarakat. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam mempromosikan perpustakaan adalah pameran, bazar, ceramah dan seminar, lomba dan kuis, wisata perpustakaan, dan pemutaran film dokumenter.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan merupakan perpustakaan umum yang bertempat di Jalan H.O.S Cokroaminoto, No. 30 A
Kisaran dan memiliki berbagai layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti layanan sirkulasi, layanan anak, layanan umum, dan layanan referensi.
Untuk menarik minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan koleksi dan layanan yang tersedia, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan telah melakukan promosi perpustakaan pada masyarakat. Adapun promosi yang dilakukan, yaitu mengadakan perlombaan pengembangan minat dan budaya baca untuk siswa PAUD/TK, SD, SMP, dan SMA se-Kabupaten Asahan dengan menyebarkan brosur kegiatan ke sekolah- sekolah, mengundang anak TK dan PAUD untuk melakukan kegiatan story telling dengan menceritakan kepada anak-anak tentang perpustakaan, manfaat, dan fasilitasnya serta mengajak anak-anak untuk mengikutsertakan orang tuanya untuk membaca ke perpustakaan, mengundang siswa SD, SMP, dan SMA ke perpustakaan dalam program wisata baca dengan menggunakan bus perpustakaan, mengadakan bazar dan pameran perpustakaan setiap HUT Kabupaten Asahan, mengadakan ceramah dan seminar perpustakaan, melakukan pemutaran film dokumenter, dan website perpustakaan yaitu perpustakaan.asahankab.go.id.
Kegiatan promosi ini di lakukan oleh pegawai perpustakaan dengan harapan mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia.
Berdasarkan observasi awal penulis, meskipun telah melakukan promosi pengguna yang datang berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan masih rendah.
Hal ini dapat dilihat pada Data Pengunjung Perpustakaan Tahun 2017 yang menunjukkan: jumlah Pelajar (SD/SMP/SMA) yang berkunjung ke perpustakaan sebanyak 7.321 orang, Mahasiswa sebanyak 2.608 orang, dan Masyarakat Umum
sebanyak 732 orang pertahun dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Asahan yang berjumlah 712.684 orang. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi untuk mengetahui apakah kegiatan promosi yang telah dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan menarik minat masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan. Maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Promosi Dalam Bentuk Kegiatan Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kunjungan Pengguna di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah: Bagaimanakah kegiatan promosi yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan promosi yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan dapat menarik minat masyarakat berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan, dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi dalam meningkatkan kunjungan pengguna melalui promosi perpustakaan.
2. Peneliti selanjutnya, dapat menjadi bahan rujukan untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama.
3. Penulis, dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pemahaman penulis khususnya tentang promosi perpustakaan.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah promosi melalui kegiatan perpustakaan yang mencakup pameran dan bazar, ceramah dan seminar, lomba dan kuis, dan wisata perpustakaan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum merupakan salah satu perpustakaan yang memiliki peran sebagai sumber informasi bagi seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Hermawan (2006 : 30) perpustakaan umum adalah
“perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan, dan sebagainya”.
Sedangkan Santoso (2006 : 159) mengemukakan bahwa:
Perpustakaaan umum adalah pusat informasi yang menyediakan pengetahuan dan informasi-informasi siap akses bagi penggunanya.
Layanan perpustakaan umum disediakan dengan dasar kesamaan akses untuk semua orang tanpa memandang perbedaan umur, ras, gender, agama, kebangsaan, bahasa dan status sosial. Semua kelompok umur pemakai harus mendapatkan materi yang sesuai dengan kebutuhannya dan koleksi dan layanan harus bebas dari sensor politik, agama atau tekanan sosial.
Menurut Sulistyo-Basuki (1991 : 46) perpustakaan umum adalah
“perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan untuk melayani kebutuhan informasi masyarakat tanpa membedakan latar belakang, ras, agama, suku, usia, pendidikan, status sosial, dan perbedaan lainnya.
2.1.1 Tujuan Perpustakaan Umum
Perpustakaan amat penting bagi kehidupan kultural dan kecerdasan bangsa, karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata kepustakawanan yang dapat diraih umum. Demikian pentingnya peranan
perpustakaan umum bagi kecerdasaan bangsa sehingga Unesco mengeluarkan manifesto perpustakaan umum pada tahun 1972. Adapun Manifesto Perpustakaan Umum Unesco dalam Sulistyo-Basuki (1991 : 46) menyatakan bahwa
perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama, yaitu :
1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.
2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.
3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.
4. Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.
Menurut Hermawan (2006 : 31) tujuan perpustakaan umum antara lain, untuk :
1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraannya;
2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat, dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari;
3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi;
4. Bertindak selaku agen kultural, sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya;
5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.
Dari uraian di atas dapat diketahui perpustakaan umum memiliki tujuan untuk menyediakan fasilitas dan informasi yang dibutuhkan masyarakat dengan cepat, tepat, mudah, dan murah untuk digunakan dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya untuk kehidupan yang lebih baik.
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Umum
Fungsi perpustakaan umum tidak hanya untuk memuaskan tetapi juga untuk mempromosikan minat untuk membaca buku. Dalam buku Panduan
Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1993 : 42) dinyatakan bahwa beberapa fungsi yang harus dijalankan oleh perpustakaan umum adalah :
1. Perpustakaan sebagai Pusat Informasi 2. Perpustakaan sebagai Pusat Pendidikan 3. Perpustakaan sebagai Sarana Penelitian 4. Perpustakaan sebagai Pusat Kegiatan Sosial
Standard Nasional Indonesia (SNI 7495) Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota (2009 : 3) menetapkan bahwa fungsi perpustakaan umum kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan koleksi.
2. Menghimpun koleksi muatan lokal.
3. Mengorganisasi materi perpustakaan.
4. Mendayagunakan koleksi.
5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
7. Melestarikan materi perpustakaan.
8. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum berfungsi sebagai pusat informasi, pusat pendidikan, sarana penelitian, dan pusat kegiatan sosial.
2.1.3 Tugas Perpustakaan Umum
Untuk mencapai tujuan dan fungsinya perpustakaan umum harus dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Menurut Yusup (1995 : 24) menyatakan bahwa tugas perpustakaan umum adalah :
1. Mengumpulkan segala macam media cetak dan karya lainnya yang dihasilkan oleh daerah yang tercakup dalam wilayah koordinasinya.
2. Menghimpun semua jenis informasi kemudian mengolahnya untuk kepentingan pemanfaatan bagi masyarakat banyak, yaitu anggota masyarakat yang secara administratif terjangkau dalam pelayanannya.
3. Mengelola sumber-sumber informasi yang beragam pula sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bervariasi.
Dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1993 : 45) dinyatakan bahwa tugas-tugas perpustakaan umum, yaitu :
1. Menyediakan sarana pendidikan, informasi dan penelitian baik dalam rangka kegiatan formal maupun informal kepada semua anggota masyarakat yang memerlukannya;
2. Menyediakan data statistik, dokumen, naskah, dan informasi lainnya untuk keperluan penelitian, pendidikan, dan kegiatan masyarakat;
3. Memberikan layanan informasi dan bimbingan bagi semua masyarakat anggota masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan penelusuran dan pendayagunaan sumber-sumber informasi;
4. Mengadakan aktifitas sosial, kesenian dan kemasyarakatan dalam rangka memperkaya kebudayaan, peningkatan pengetahuan dan rasa seni anggota masyarakat setempat;
5. Menggairahkan kegunaan membaca dan membangkitkan minat baca kepada anggota masyarakat, baik sebagai hiburan dan penggunaan waktu senggang, maupun kegiatan lainnya yang konstruktif dalam pembinaan masyarakat sebagai warga negara yang baik;
6. Mengadakan kerja sama, koordinasi dan partisipasi, dengan dinas, instansi, lembaga pemerintah dan swasta dalam usaha membina dan meningkatkan jasa layanan perpustakaan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tugas perpustakaan umum adalah menyediakan sarana pendidikan, informasi, dan penelitian untuk seluruh anggota masyarakat yang dapat mendorong masyarakat untuk terampil membaca sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
2.2 Promosi Perpustakaan
Promosi menjadi langkah penting bagi perpustakaan dalam memasarkan fasilitas dan layanan yang disediakan oleh perpustakaan. Betapapun berkualitasnya suatu perpustakaan, bila pengguna belum pernah mendengar dan tidak yakin bahwa perpustakaan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan tersebut.
Menurut Sutarno (2006 : 102) promosi perpustakaan adalah “melakukan kegiatan agar perpustakaan lebih dikenal oleh masyarakat luas (publik)”.
Sedangkan Yi (2016 : 2) menyatakan bahwa:
Promotion, in a library setting, can therefore refer to the methods used to provide information to users about the library's services and resources, ensuring that users are aware of the services and resources available.
Pernyataan di atas dapat di artikan:
Promosi, pada perpustakaan, dapat merujuk pada metode yang digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang layanan dan sumber daya perpustakaan, memastikan bahwa pengguna mengetahui layanan dan sumber daya yang tersedia.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui promosi perpustakaan merupakan kegiatan memperkenalkan dan memberikan informasi mengenai perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki kepada masyarakat agar mereka mau berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan fasilitas yang diberikan.
2.2.1 Tujuan Promosi Perpustakaan
Dalam melakukan promosi tentunya perpustakaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Menurut Sutarno (2006 : 101) mempromosikan, mempublikasikan, atau memasyarakatkan dan sosialisasi perpustakaan mempunyai beberapa sasaran, yaitu :
1. Menginformasikan atau memberitahukan supaya masyarakat tahu dan kenal.
2. Mengingatkan agar masyarakat selalu ingat.
3. Menarik perhatian agar masyarakat tertarik kepada perpustakaan.
Sedangkan Patil (2014 : 250) menyatakan bahwa:
The basic objective behind library promotion and marketing of library services and products are to achieve high level customer’s satisfaction, ensure the survival of their respective institutions and enhance the perceived value of the services.
Pernyataan di atas dapat di artikan:
Tujuan dasar dibalik pemasaran dan promosi layanan dan produk perpustakaan adalah untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, memastikan kelangsungan hidup institusi masing-masing dan meningkatkan nilai layanan yang dirasakan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui tujuan promosi perpustakaan, yaitu memberikan informasi kepada masyarakat tentang pelayanan perpustakaan, mendorong minat baca masyarakat, menarik minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan, dan meningkatkan kepuasan pengguna.
2.2.2 Manfaat Promosi Perpustakaan
Promosi yang dilakukan tentunya memiliki manfaat bagi perpustakaan.
Menurut Adegoke (2015 : 3) manfaat promosi perpustakaan adalah :
1. increased patronage and effective utilization of library resources, 2. increased value in the organization,
3. education of clientele and changed perceptions
Pernyataan di atas dapat diartikan:
1. meningkatkan pengguna dan pemanfaatan sumber daya perpustakaan secara efektif,
2. meningkatkan nilai dalam organisasi,
3. pendidikan pelanggan dan perubahan persepsi.
Sedangkan Ningsih (2012 : 2) menyatakan bahwa manfaat promosi perpustakaan antara lain sebagai berikut:
1. Dapat menarik perhatian para pengguna perpustakaan. Dengan adanya promosi maka pemustaka akan lebih tertarik untuk mengunjungi perpustakaan. Karena dengan promosi, pemustaka akan mengetahui lebih mendalam mengenai sarana yang ada dalam perpustakaan.
2. Dapat menciptakan kesan para pemustaka. Dengan promosi yang menarik mengenai keistimewaan perpustakaan maka diharapkan para pengguna akan terkesan untuk berkunjung ke perpustakaan.
Keistimewaan-keistimewaan tersebut meliputi layanan, koleksi, serta fasilitas.
3. Dapat membangkitkan minat membaca dan berkunjung. Keberadaan Perpustakaan kurang mendapat apresiasi bagi masyarakat. Masyarakat lebih memilih internet untuk mendapatkan informasi. Sehingga dengan adanya promosi perpustakaan dapat memberikan Informasi bagi pemustaka tentang sarana dan prasarana yang ada di dalam bagian perpustakaan. Hal tersebut akan mendorong minat membaca serta minat berkunjung pemustaka.
4. Untuk memperoleh tanggapan agar perpustakaan tidak dipandang sebagai tempat meminjam buku atau stembat membaca promosi perpustakaan dapat memberikan tanggapan yang positif bagi pemustaka tentang fungsi perpustakaan. Melalui promosi akan didapat
informasi tentang hal yang menarik dari perpustakaan baik itu dari segi fasilitas,koleksi serta layanannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa manfaat promosi perpustakaan, yaitu dapat meningkatkan kunjungan pengguna dan pemanfaatan sumber daya perpustakaan secara efektif, meningkatkan citra perpustakaan, dan merubah persepsi pengguna terhadap perpustakaan.
2.2.3 Metode Promosi Perpustakaan
Tujuan promosi perpustakaan adalah memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguna perpustakaan. Dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat mengetahui pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan sehingga membuat mereka tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan. Menurut Mustafa (1996 : 28), dikenal beberapa bauran promosi layanan perpustakaan yaitu :
1. Publikasi
Publikasi adalah perangsangan non personal agar ada permintaan terhadap produk atau jasa melalui berita mengenai hal-hal di media penerbitan atau melalui penyajian yang menarik di radio, televisi dan panggung.
2. Iklan
Iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian ide, produk atau jasa dengan cara bayar. Iklan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk melalui media cetak atau media elektronik seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi.
3. Kontak Perorangan
Metode promosi dengan cara kontak perorangan merupakan metode promosi yang mendapat tanggapan lebih kuat dari pengguna dibandingkan dengan metode promosi lainnya. Hal ini disebabkan karena pertemuan langsung antara pustakawan dengan pengguna menyebabkan keakraban sehingga kebutuhan dan keinginan pengguna dapat diketahui dengan jelas oleh pustakawan.
4. Insentif
Insentif adalah pemberian sesuatu yang bernilai (uang atau bukan uang) sebagai tambahan terhadap penawaran yang diajukan dengan maksud untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap penawaran itu.
Insentif biasanya diberikan kepada orang atau kelompok yang kurang
bermotivasi, acuh tak acuh, atau kurang suka terhadap penawaran suatu produk atau jasa.
5. Penciptaan Suasana dan Lingkungan Perpustakaan
Dalam upaya menumbuhkan minat pengguna perpustakaan untuk mempergunakan fasilitas serta jasa layanan perpustakaan, perlu ditempuh suatu cara untuk menjaga suasana di lingkungan perpustakaan. Penataan ruangan perpustakaan dibuat lebih menarik sehingga memotivasi pengguna untuk datang ke perpustakaan.
Arachchige (2002 : 9) menyatakan bauran promosi perpustakaan terdiri atas:
1. Advertising:
The purpose of advertising in the library context is to develop the awareness of users, increase the use of services, and intensify the image of the library. Advertising programmes must be designed to achieve reader’s attention, arouse interest for the product, lead the user to use the product with a satisfaction.
Library can advertise its products through displaying, ads on in-house newsletters, local press, billboards, posters, on-screen announcements, radio, cinema advertisements, Television commercials, and networks. In-house information services are commonly used through leaflets and brochures, which are aimed at a target user group.
2. Public relations and publicity:
Library in the aspect of Public Relations incorporates the interaction between the library and its customers. Public relations involve the interpersonal contact, which is to develop the communication of trust, mutual respect, perception, attitude and opinion to communicate the benefit of the library and its products. This associates a wide range of practice like editorial coverage of press, publishing of in-house journals, staff magazines, newsletters, and other publications.
Library’s image is developed through calendars, logos, letterheads, etc.
Relationship with media is an important vehicle for the publicity and library personnel can produce seasonal press releases. Media interviews, bookmarks, posters, and displays are also tools for the publicity. The library services themselves can make publicity. Staff performances, face- to- face contact with users, and the quality and the structure of the library building are important factors.
3. Customer care:
Customer care is another tool for the promotion of the library. This implies the training of staff to take client’s attention to the library.
Needs are fulfilled by setting priorities instead of insisting to apply the rule. Customer care deals also with complaints and, this causes the user becomes more loyal advocator of the service.
4. Personal selling:
As another tool for promotion of the library, personal selling involves the presentation of conference papers, seminars, lectures, demonstrations, exhibitions, and other presentations. Here, the sales force should be carefully recruited and administered.
5. Extension services:
Library promotes its services through extension services such as library visits, ceremonies, seminars, book exhibitions, contests, rewarding functions, get-togethers, and sponsorship programmes.
User education and current awareness services play the role of advertising and personal selling. Library can communicate through various modes of messaging – oral, written, electronic or implied.
Library extension services are not purely related to the library's professional activities, but help users become loyal customers to the library. Displays of new arrivals, book reviews, and organizing of exhibitions, and book fairs are important. Library can conduct public lectures, speeches, discussions and seminars under various topics, which are believed interesting to users. In public libraries Story hours can be conducted targeting children, blind or old aged persons and illiterate people. Library guide tours, visits, commemorations and seasonal celebrations are conducted to attract users.
Pernyataan di atas dapat di artikan:
1. Iklan:
Tujuan iklan dalam konteks perpustakaan adalah untuk mengembangkan kesadaran pengguna, meningkatkan penggunaan layanan, dan mengintensifkan citra perpustakaan. Program periklanan harus dirancang untuk mencapai perhatian pengguna, membangkitkan minat atas produk, mengarahkan pengguna untuk menggunakan produk dengan kepuasan.
Perpustakaan dapat mengiklankan produknya melalui tampilan, iklan di buletin internal, pers lokal, papan reklame, poster, pengumuman di layar, radio, iklan bioskop, iklan televisi, dan jaringan. Layanan informasi in-house biasanya digunakan melalui selebaran dan brosur, yang ditujukan untuk kelompok pengguna.
2. Hubungan masyarakat dan publisitas:
Perpustakaan dalam aspek hubungan masyarakat menggabungkan interaksi antara perpustakaan dan penggunanya. Hubungan masyarakat melibatkan kontak interpersonal, yang mengembangkan komunikasi kepercayaan, saling menghormati, persepsi, sikap dan pendapat untuk mengkomunikasikan manfaat perpustakaan dan produknya. Ini mengasosiasikan berbagai praktik seperti liputan editorial pers, penerbitan jurnal internal, majalah staf, buletin, dan publikasi lainnya. Gambar perpustakaan dikembangkan melalui kalender, logo, kop surat, dll.
Hubungan dengan media adalah kendaraan penting bagi publisitas dan personel perpustakaan sehingga dapat menghasilkan siaran pers
musiman. Wawancara media, bookmark, poster, dan display juga alat untuk publisitas. Layanan perpustakaan sendiri dapat membuat publisitas. Penampilan staf, kontak tatap muka dengan pengguna, dan kualitas serta struktur gedung perpustakaan merupakan faktor penting.
3. Layanan pengguna:
Layanan pengguna adalah alat lain untuk mempromosikan perpustakaan. Ini berarti pelatihan staf untuk membawa perhatian pengguna ke perpustakaan. Kebutuhan dipenuhi dengan menetapkan prioritas daripada memaksakan untuk menerapkan aturan. Layanan pengguna juga menerima keluhan sehingga menyebabkan pengguna menjadi pendukung layanan yang lebih setia.
4. Penjualan pribadi:
Sebagai alat lain untuk mempromosikan perpustakaan, penjualan pribadi melibatkan presentasi makalah konferensi, seminar, ceramah, demonstrasi, pameran, dan presentasi lainnya. Di sini, tenaga penjualan harus direkrut dan dikelola dengan hati-hati.
5. Layanan penyuluhan:
Perpustakaan mempromosikan layanannya melalui layanan penyuluhan seperti kunjungan perpustakaan, upacara, seminar, pameran buku, kontes, fungsi bermanfaat, kumpul-kumpul, dan program sponsor. Pendidikan pengguna dan layanan kesadaran terkini memainkan peran iklan dan penjualan pribadi. Perpustakaan dapat berkomunikasi melalui berbagai mode pesan - lisan, tertulis, elektronik atau tersirat.
Layanan penyuluhan perpustakaan tidak sepenuhnya terkait dengan kegiatan profesional perpustakaan, tetapi membantu pengguna menjadi pelanggan setia ke perpustakaan. Tampilan pendatang baru, resensi buku, dan penyelenggaraan pameran, dan pameran buku adalah penting. Perpustakaan dapat melakukan kuliah umum, pidato, diskusi dan seminar dalam berbagai topik, yang diyakini menarik bagi pengguna. Di perpustakaan umum, jam cerita dapat dilakukan dengan menargetkan anak-anak, orang tua buta atau lanjut usia dan orang- orang buta huruf. Perpustakaan panduan wisata, kunjungan, peringatan dan perayaan musiman dilakukan untuk menarik pengguna.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa bauran promosi terdiri dari publikasi, iklan, kontak perorangan, insentif, penciptaan suasana dan lingkungan perpustakaan, public relation (hubungan masyarakat), customer care (layanan pengguna), and extension services (layanan penyuluhan) yang dapat diterapkan melalui kegiatan-kegiatan perpustakaan dan dengan memanfaatkan sarana dan media yang ada baik tercetak ataupun elektronik untuk meningkatkan citra perpustakaan serta minat kunjung dan pemanfaatan perpustakaan.
2.2.4 Promosi melalui Kegiatan Perpustakaan
Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam mempromosikan perpustakaan menurut Mustafa (1996 : 123) adalah:
1. Pameran
Untuk menarik perhatian pengguna ataupun calon pengguna agar mau berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah mengadakan pameran. Menurut Mustafa (1996 : 110) Pameran adalah :
Salah satu bentuk kegiatan perpustakaan untuk menarik perhatian banyak orang, pameran ini juga merupakan cara yang paling baik untuk mempublikasikan keberadaan perpustakaan kepada pengguna dan calon pengguna.
Sedangkan Sulistyo-Basuki (1993 : 286) menyatakan Pameran merupakan :
Sarana menyampaikan informasi pada hadirin dalam jumlah yang besar. Melalui pameran pustakawan menyajikan berbagai aspek jasa informasi. Penyajian ini sebaiknya mencakup semua jasa informasi dalam bahasa sederhana.
Pawit (2001 : 347) menambahkan bahwa tujuan dilaksanakan pameran adalah:
Untuk menarik minat masyarakat akan hal-hal yang dipamerkan, dan juga untuk memperlihatkan bahan-bahan yang sangat menarik yang dimiliki perpustakaan kepada mereka (masyarakat) yang mungkin akan menjadi pengguna perpustakaan.
2. Ceramah dan seminar
Ceramah dan seminar merupakan cara murah untuk mempublikasi jasa informasi perpustakaan sehingga dapat menambah wawasan masyarakat serta membangun eksisitensi dari perpustakaan.
Menurut Mustafa ( 1996 : 116) ceramah adalah :
Suatu kegiatan dimana ada satu atau beberapa orang yang berbicara di depan sejumlah peserta pada suatu waktu dan tempat tertentu megenai suatu topik tertentu. Kegiatan ceramah yang diadakan perpustakaan bertujuan untuk mempromosikan layanan peprustakaan. Disamping itu melalui ceramah, perpustakaan dapat melaukan apa yang disebut sebagai proses pendidikan pengguna.
Sedangkan Sulistyo-Basuki (1993 : 286) menyatakan “Ceramah merupakan cara murah untuk mempublikasikan jasa perpustakaan.
Ceramah digunakan untuk menceritakan jasa perpustakaan dan juga sebagai sarana memperoleh masukan dari hadirin.”
Menurut Mustafa ( 1996 : 116) Seminar adalah suatu forum atau kegiatan yang dilakukan untuk mengakaji suatu topik pada suatu waktu dan tempat tertentu di mana ada satu atau lebih orang yang berceramah dan ada sejumlah orang lain sebagai peserta.
3. Bercerita
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong pengguna perpustakaan untuk memanfaatkan koleksi dan layanan melalui suatu cerita.
Menurut Riyanto (1998 : 1) Bercerita adalah :
Suatu kegiatan dimana ada satu atau beberapa orang melakukan kegiatan bercerita bagi pengunjung peprustakaan. Asal cerita diambil dari salah satu buku yang ada di perpustakaan. Pencerita dapat dilakukan sendiri oleh pustakawan atau apabila mampu mendatangkan tokoh-tokoh yang piawai dalam bercerita.
Menurut Kusmiadi (2008 : 200) terdapat beberapa macam teknik bercerita yang dapat dipergunakan, yaitu :
a. Langsung membaca dari buku
b. Menggunakan gambar ilustrasi dari buku c. Menceritakan secara langsung
d. Menggunakan papan flannel e. Menggunakan media boneka f. Dramatisasi suatu cerita
g. Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan 4. Bazar
Dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan, perpustakaan dapat memanfaatkan kegiatan bazar sebagai cara langsung atau tidak langsung untuk menarik perhatian orang untuk datang dan memanfaatkan perpustakaan. Mustafa (1996: 125) mengemukakan bahwa :
Bazar adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dan digunakan untuk tujuan pemasaran perpustakaan. Bazar merupakan suatu kegiatan jual-beli barang yang dilakukan pada suatu tempat tertentu dan waktu tertentu dan bukan pada tempat yang biasanya dilakukan proses jual beli.
5. Lomba dan kuis
Mustafa (1996 : 26) menyatakan :
Untuk menarik minat pengguna perpustakaan dapat dilakukan dengan mengadakan lomba dan kuis dengan menawarkan hadiah kepada pemenang lomba dan kuis tersebut. Kegiatan lomba dan kuis diadakan dan dirancang sedemikian rupa agar dapat mendorong masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan
6. Wisata perpustakaan
Melalui kegiatan wisata perpustakaan atau sering disebut library tour, perpustakaan dapat memperkenalkan fasilitas dan layanan kepada pengguna dan calon pengguna atau pengguna potensial perpustakaan.
Menurut Mustafa (1996: 127) menyatakan bahwa :
Wisata perpustakaan adalah mengajak serombongan orang untuk berkeliling-keliling perpustakaan guna melihat semua sudut diperpustakaan bahwa disana ada petugas perpustakaan yang memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka. Melalui kegiatan wisata perpustakaan diharapkan pengguna dapat mengetahui secara langsung apa yang
dimiliki perpustakaan dan bermanfaat bagi mereka dan bagaimana menggunakannya.
Sedangkan Santoso (2009 : 2) menyatakan bahwa ada beberapa macam kegiatan promosi perpustakaan yang dapat dilakukan di perpustakaan dengan cara promosi, antara lain :
1. Mempublikasikan brosur, poster dan terbitan lainnya 2. Memamerkan bahan bacaan atau koleksi yang menarik 3. Memutar film dan bahan pandang dengar
4. Bercerita mengenai kejadian, mengenai isi buku, mengenai bahan pandang dengar yang disajikan dan sebagainya
5. Memberi pengarahan dan penjelasan tentang cara menggunakan perpustakaan, fasilitas, dan alat peraga yang ada
6. Memberi penerangan dan pengumuman tentang koleksi yang terdapat dalam perpustakaan
7. Menciptakan suasana dan lingkungan yang menyenangkan 8. Memperdengarkan lagu-lagu yang menarik
Menurut Sutarno (2006:102) cara-cara yang dapat dilakukan dalam promosi dan publikasi antara lain :
1. Mengundang berbagai tokoh masyarakat, figur publik, seperti pejabat, pengarang/penulis.
2. Mengadakan kegiatan yang dapat diikuti oleh anggota masyarakat, seperti lomba, menulis artikel, abstrak, membuat resensi buku, melukis, mengarang tentang subjek-subjek tertentu yang sedang hangat di masyarakat.
3. Melakukan bedah buku, pertemuan, seminar, dan lain-lain.
4. Mengadakan jumpa pers.
5. Mengadakan iklan layanan sosial perpustakaan baik melalui media cetak maupun media elektronik seperti radio dan televisi.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa promosi melalui kegiatan perpustakaan terdiri dari, pameran, ceramah dan seminar, bercerita, bazar, lomba dan kuis, wisata perpustakaan, menciptakan suasana dan lingkungan yang menyenangkan, dan mengundang berbagai tokoh masyarakat dan figur publik dengan harapan agar pengguna tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan dan mengetahui serta memanfaatkan layanan perpustakaan yang tersedia.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan, yang beralamat di Jl. H. O. S. Cokroaminoto, no. 30 A, Kisaran.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2016 : 90) “populasi adalah wilayah generelasisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota yang terdaftar di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang berjumlah 2000 orang.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2016 : 91) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel yang baik adalah sampel yang dapat merpesentasikan populasi, dengan kata lain sampel yang baik adalah yang memiliki aspek validitas.
Mengingat jumlah populasi yang besar maka untuk menghemat waktu dan biaya, penulis menggunakan rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel, maka digunakan rumus Slovin yaitu:
Dimana :
n = jumlah sampel N = jumlah populasi
e = persentasi kesalahan sebesar 10%
Maka, sampel penelitian ini adalah :
( )
( )
Dengan demikian maka dari jumlah populasi 2.000 orang diperoleh ukuran sampel sebanyak 95 sampel penelitian, dengan menggunakan teknik Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/aksidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2016 : 96).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian teknik pengumpulan data sangat diperlukan guna mendapatkan data dalam sebuah penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan :
1. Kuesioner, berbentuk pertanyaan berstruktur, yaitu pertanyaan yang dibatasi dalam memberikan jawaban terhadap beberapa alternatif jawaban dan kuesioner ini di berikan kepada pengguna perpustakaan.
2. Studi Kepustakaan, dalam penelitian ini studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca sejumlah buku, literatur, jurnal ilmiah, internet untuk mendapatkan kerangka teori yang menjadi landasan mengenai masalah dalam penelitian.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan penelitian ini adalah:
1. Data primer, yaitu data yang secara langsung diperoleh penulis dari lokasi penelitian yaitu dengan membagikan kuesioner kepada pengguna perpustakaan yang sedang berkunjung dan melakukan wawancara dengan pustakawan yang bertugas melakukan kegiatan promosi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan.
2. Data sekunder, yaitu data yang memungkinkan untuk dimanfaatkan dalam penelitian ini diantaranya bersumber dari jurnal, buku-buku, artikel, internet dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
3.6 Instrumen Penelitian
Setiap penelitian membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang disebut dengan instrumen penelitian. Menurut Arikunto (2002 : 136) instrumen penelitian adalah “alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner.
3.6.1 Kuesioner
Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data–data yang dibutuhkan. Menurut Danim (2002 : 138) :
Kuesioner adalah seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis dalam lembaran kertas atau sejenisnya dan disampaikan kepada responden penelitian untuk diisi olehnya tanpa intervensi dari penelitin atau pihak lain.
Pada penelitian ini, kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan dimana setiap pertanyaan akan berpedoman pada kisi–kisi kuesioner.
3.6.2 Kisi – Kisi Kuesioner
Sebelum menyusun kuesioner terlebih dahulu dibuat kisi–kisi kuesioner.
Kisi–kisi kuesioner diperlukan agar pertanyaan yang diajukan sesuai dengan yang diperlukan untuk penelitian. Untuk mempermudah pembuatan kuesioner, maka penulis menyajikan kisi-kisi kuesioner sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner
No. Variabel Indikator No. Item Kuesioner Jumlah Item
1. Promosi
1. Bazar dan Pameran 1,2,3,4,5,6,7,8 8 2. Ceramah dan Seminar 9,10,11,12,13 5 3. Bercerita/Story Telling 14,15,16,17,18 5
4. Lomba dan Kuis 19,20,21,22,23 5
5. Wisata Perpustakaan 24,25,26,27,28,29,30,31 8 3.7 Analisis Data
Data yang sudah terkumpul melalui kuesioner kemudian dianalisis.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara penyusunan dan pengelompokkan data dan kemudian di analisis dengan demikian akan diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi. Data akan ditabulasikan sesuai dengan kelompok aspek yang akan diteliti, untuk memudahkan interpretasi data akan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis dan diinterpretasikan.
Untuk menghitung persentase digunakan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut dijelaskan oleh Arikunto (2000 : 349) :
Keterangan:
P = Persentase
f = Jumlah jawaban sementara n = Jumlah responden
Untuk menafsirkan besarnya persentase yang disajikan dalam tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran yang dikemukakan oleh Arikunto (2000 : 57) sebagai acuan interpretasi. Interpretasi yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
0,00% : tidak ada 0,01% - 24,99% : sebagian kecil 25,00% - 49,99% : hampir setengahnya
50,00% : setengahnya 50,01% - 74,99% : sebagian besar 75% - 99,99% : pada umumnya
100% : seluruhnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Pada mulanya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan merupakan Bagian Arsip dan Perpustakaan Setdakab Asahan, yang berada di Lingkungan Sekretariat Kantor Bupati Asahan, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 3 tahun 2003 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 01 tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan, Sekretariat DPRD Kabupaten Asahan, Kecamatan dan Kelurahan. Kemudian pada tahun 2007 Bagian Arsip dan Perpustakaan Setdakab Asahan ditingkatkan statusnya menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Asahan, bertempat di bekas Kantor Bupati Asahan Jalan H.O.S Cokroaminoto, No. 30 A Kisaran. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No. 6 tahun 2007 tanggal 08 Maret 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah.
Pada tahun 2008, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No. 7 Tahun 2008 tanggal 09 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Asahan, maka Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Asahan berubah menjadi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan. Hingga pada tahun 2016 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No. 7 Tahun 2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Asahan, maka Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan berubah menjadi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan memiliki luas bangunan sebesar 648 m2 (41 m x 12 m dan 12,30 m x 12,35 m) dan luas tanah sebesar 2.744 m2 (56 m x 49 m). Terdiri atas : Ruang baca anak (12 m x 10 m = 12 m2), Ruang baca umum (12,30 m x 12,25 m = 150,675 m2), Ruang baca referensi (7,20 m x 6 m = 43,22 m2), Ruang pengolahan (6 m x 4,80 m = 28,88 m2), Ruang Server (6 m x 4,80 m = 28,88 m2), Ruang sirkulasi (7,50 m x 7,20 m
= 54 m2), Ruang salat (6 m x 4,80 m = 28,88 m2), Ruang diskusi/rapat (7,20 m x 4 m = 28,88 m2), dan Toilet.
Keberadaan perpustakaan sejak didirikan Tahun 2007 telah menjadi bagian yang terpenting dari Pengembangan SDM, bukan saja tanggung jawab lembaga pendidikan, namun perpustakaan telah menjadi tanggung jawab yang luas baik pemerintah daerah maupun pusat. Mengingat pentingnya pengembangan SDM yang berkompetensi Pemerintah Daerah Kab. Asahan melalui Dinas Perpustaaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan mengembangkan Sistem Perpustakaan yang modern, nyaman dan mudah dikunjungi.
4.1.1 Visi
Adapun visi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan:
“Terwujudnya Masyarakat Asahan yang Gemar Membaca dan Tertib Arsip dibarengi Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.”
4.1.2 Misi
Adapun misi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan:
Meningkatkan Pelayanan bagi Pemustaka dan Pengguna Arsip melalui kegiatan semua jenis Perpustakaan dan Arsip.
Meningkatkan jumlah koleksi karya cetak, karya rekam, karya tulis dan naskah naskah sebagai hasil budaya bangsa.
Melakukan pembinaan dan pengembangan semua jenis Perpustakaan dan Kearsipan pada Instansi Pemerintah, Swasta Dan Masyarakat.
Meningkatkan Pengetahuan Teknis bagi Petugas Pengelola Perpustakaan
dan Kearsipan.
4.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengamatan, kuesioner, dan studi kepustakaan. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pertanyaan keseluruhan adalah 31 butir, dengan cara memberi daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner diberikan kepada pengguna Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan sebanyak 95 orang yang merupakan sampel penelitian.
4.3 Analisis Deskriptif
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi Melalui Kegiatan Perpustakaan
Promosi perpustakaan merupakan kegiatan memperkenalkan dan memberikan informasi mengenai perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki kepada masyarakat agar mereka mau berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan fasilitas yang diberikan. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap promosi melalui kegiatan perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan dapat dilihat dari jawaban responden berikut ini :
4.3.1.1 Promosi Melalui Bazar dan Pameran Perpustakaan
Jawaban responden tentang pertanyaan apakah Bapak/Ibu/Saudara/Saudari mengetahui adanya kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan dapat dilihat dari tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Pengetahuan pengguna mengenai kegiatan bazar dan pameran No.
Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%) 1
a. Sangat Mengetahui 37 38,9
b. Mengetahui 40 42,1
c. Kurang Mengetahui 18 18,9
d. Tidak Mengetahui 0 0,0
Total 95 100
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2016
Dari data pada tabel 4.1 dapat diketahui 37 (38,9%) responden menyatakan sangat mengetahui adanya kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan, dan 40 (42,1%) responden menyatakan mengetahui adanya kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan.
Sedangkan 18 (18,9%) responden menyatakan kurang mengetahui adanya kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (81,0%) pengguna mengetahui adanya kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan, dan hanya sebagian kecil (18,9%) pengguna kurang mengetahui kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan.
Jawaban responden tentang pertanyaan apakah kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan memotivasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahandapat dilihat dari tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2
Kegiatan bazar dan pameran memotivasi pengguna untuk berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan
No.
Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%) 2
a. Sangat Memotivasi 8 8,4
b. Menimbulkan Motivasi 47 49,5
c. Kurang Memotivasi 40 42,1
d. Tidak Memotivasi 0 0,0
Total 95 100
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2016
Dari data pada tabel 4.2 dapat diketahui 8 (8,4%) responden menyatakan bahwa bazar dan pameran sangat memotivasi pengguna untuk berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan, dan 47 (49,5%) responden menyatakan bazar dan pameran menimbulkan motivasi pengguna untuk berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan. Sedangkan 40 (42,1%) responden menyatakan bazar dan pameran kurang memotivasi pengguna untuk berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar (57,9%) pengguna termotivasi untuk berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan setelah mengunjungi bazar dan pameran yang diadakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan, dan hampir setengahnya (42,1%) pengguna kurang termotivasi untuk berkunjung ke Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan setelah mengunjungi bazar dan pameran yang diadakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan.
Jawaban responden tentang pertanyaan apakah kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan membantu Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk mengetahui layanan dan fasilitas yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Kegiatan bazar dan pameran membantu pengguna untuk mengetahui layanan dan fasilitas yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kabupaten Asahan No.
Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%) 3
a. Sangat Membantu 33 34,7
b. Membantu 58 61,1
c. Kurang Membantu 4 4,2
d. Tidak Membantu 0 0
Total 95 100
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2016
Dari data pada tabel 4.3 dapat diketahui 33 (34,7%) responden menyatakan bahwa bazar dan pameran sangat membantu pengguna untuk mengetahui layanan dan fasilitas yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan, dan 58 (61,1%) responden menyatakan bazar dan pameran membantu pengguna untuk mengetahui layanan dan fasilitas yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan. Sedangkan 4 (4,2%) responden menyatakan bazar dan pameran kurang membantu pengguna untuk mengetahui layanan dan fasilitas yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (95,8%) kegiatan bazar dan pameran membantu pengguna untuk mengetahui layanan dan fasilitas yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan, dan sebagian kecil (4,2%) bazar dan pameran kurang membantu pengguna untuk mengetahui layanan dan fasilitas yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan.
Jawaban responden tentang pertanyaan menurut Bapak/Ibu/Saudara/Saudari apakah informasi yang dicantumkan pada bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan sesuai dengan kenyataan atau keadaan sebenarnya dapat dilihat dari tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4
Kesesuaian informasi yang dicantumkan pada bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan No.
Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%) 4
a. Sangat Sesuai 21 22,1
b. Sesuai 70 73,7
c. Kurang Sesuai 4 4,2
d. Tidak Sesuai 0 0,0
Total 95 100
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2016
Dari data pada tabel 4.4 dapat diketahui 21 (22,1%) responden menyatakan bahwa informasi yang dicantumkan pada bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan sangat sesuai dengan kenyataan atau keadaan sebenarnya, dan 70 (73,7%) responden menyatakan informasi yang dicantumkan pada bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan sesuai dengan kenyataan
atau keadaan sebenarnya. Sedangkan 4 (4,2%) responden menyatakan informasi yang dicantumkan pada bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan kurang sesuai dengan kenyataan atau keadaan sebenarnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (95,8%) informasi yang dicantumkan pada bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan sesuai dengan kenyataan atau keadaan sebenarnya, dan sebagian kecil (4,2%) informasi yang dicantumkan pada bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan kurang sesuai dengan kenyataan atau keadaan sebenarnya.
Jawaban responden tentang pertanyaan apakah kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan bermanfaat bagi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5
Manfaat kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan
No.
Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%) 5
a. Sangat Bermanfaat 34 35,8
b. Bermanfaat 59 62,1
c. Kurang Bermanfaat 2 2,1
d. Tidak Bermanfaat 0 0,0
Total 95 100
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2016
Dari data pada tabel 4.5 dapat diketahui 34 (35,8%) responden menyatakan bahwa kegiatan bazar dan pameran yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan sangat bermanfaat bagi pengguna, dan 59 (62,1%) responden menyatakan kegiatan bazar dan pameran yang