• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2015/PP/M.IVA Tahun 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2015/PP/M.IVA Tahun 2018"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-117422.16/2015/PP/M.IVA Tahun 2018

Jenis Pajak : PPN

Tahun Pajak : 2015

Pokok Sengketa : bahwa terbukti nilai sengketa dalam banding ini adalah mengenai koreksi Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan sebesar Rp31.695.084,00;

Menurut Terbanding : bahwa Terbanding dalam persidangan dan uji bukti dengan Pemohon Banding pada pokoknya menyatakan hal-hal sebagai berikut :

Pemohon Banding telah memberikan dokumen pembuktian terhadap koreksi atas Pajak Masukan dengan Jawaban Konfirmasi Tidak Ada sebesar Rp 31.695.084,00.

Adapun yang diberikan dokumen pembuktian adalah atas koreksi Pajak Masukandari PKP Penjual/Pemberi Jasa dari PT QWE senilai PPN Rp 17.557.303,00 dan Rp 14.137.781,00;

Dokumen pembuktian yang diberikan adalah berupa foto copy Faktur Pajak, Invoice, Slip Pembayaran dari Bank Mandiri, Kwitansi, Finance (Payment), Payment Proposal, General Expenses Pemohon Banding, Surat Perjanjian Borongan antara Pemohon Banding dengan PT QWE, Foto Copy Rekap perhitungan atas pekerjaan pengamanan di area kilang Pemohon Banding;

Atas dokumen yang disampaikan oleh Pemohon Banding yang berkaitan dengan Pajak Masukan senilai Rp 31.695.084,00 tersebut diatas, telah memadai sebagai dokumen pembuktian untuk menguji arus uang dan arus barang/jasa;

Terbanding telah melakukan konfirmasi/klarifikasi ulangatas Faktur Pajak Masukan Pemohon Banding yang belum dipertanggungjawabkan oleh PKP Penjual sebesar Rp31.695.084,-melalui permintaan klarifikasi ke KPP Lawan transaksi dengan surat nomor:S-2149/WPJ.07/BD.05/2017 dan Nomor:S-2150/WPJ.07/BD.05/2017, namun sampai dengan saat laporan dibuat, Terbanding belum mendapatkan jawaban atas permintaan klarifikasi atas Pajak Masukan yang disengketakan tersebut;

Tujuan dilakukannya konfirmasi Faktur Pajak sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-754/PJ./2001 tanggal 26 Desember 2001 tentang Tata Cara Pelaksanaan Konfirmasi Faktur Pajak dengan Aplikasi Sistem Informasi Perpajakan adalah untuk mendapatkan keyakinan bahwa Faktur Pajak tersebut telah dilaporkan PKP penerbit sebagai Pajak Keluaran pada SPT Masa PPN;

Terbanding berpendapat bahwa atas Faktur Pajak yang diperoleh jawaban konfirmasi

“TIDAK ADA” pada saat proses pemeriksaan pajak dengan nilai sebesar Rp31.695.084,-merupakan Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan dengan alasan bahwa berdasarkan klarifikasi/konfirmasi ulang ke KPP lawan transaksi Pemohon Banding yang belum dijawab sampai laporan penelitian dibuat, tidak ada ralat jawaban atas Faktur Pajak Masukan tersebut menjadi “ADA” dan tidak diterbitkan surat ketetapan pajak di KPP lawan transaksi atas Faktur Pajak Masukan yang dikoreksi;

Koreksi Terbanding sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, oleh karena itu kami memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk berkenan mempertahankan koreksi Terbanding;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Pemohon Banding : bahwa Pemohon Banding dalam persidangan dan uji buktinya dengan Terbanding pada pokoknya menyatakan hal-hal sebagai berikut :

Pemohon Banding mendapatkan koreksi atas Pajak Masukan yang mengacu pada konfirmasi negatif yakni konfirmasi Pajak Masukan yang dijawab “Tidak Ada”

Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi tersebut karena kami telah melakukan pembayaran atas Pajak Masukan tersebut kepada Penjual yang bersangkutan;

Pajak yang Pemohon Banding kreditkan menurut pemahaman Pemohon Banding merupakan Pajak Masukan dapat dikreditkan karena merupakan pengeluaran untuk penyerahan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Selain itu, Faktur Pajak Masukan telah dibuat sesuai dengan Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 5 dan ayat 9 UU No.8 tahun 1983 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UU Nomor 42 tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Apabila ditinjau dari substansinya, kami dapat membuktikan bahwa transaksi ini memang benar-benar terjadi dan Pajak Masukannya dapat dikreditkan.

Hal ini dibuktikan dengan adanya Rekonsiliasi Arus Kas dan Barang disertai bukti- bukti dokumen seperti Invoice, Faktur Pajak, Form Pembayaran, Payment Proposal, Kwitansi, Slip Bank, Joint Inspection, dan Surat Perjanjian Borongan Kontrak;

Sesuai dengan amanat Majelis Hakim yang terhormat, kami diberikan kesempatan untuk melakukan rangkaian proses uji bukti terkait dengan pembuktian pembayaran Pajak Masukan oleh Pemohon Banding yang telah dikreditkan dalam Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai pada periode yang bersangkutan;

PT QWE telah menerbitkan FP Nomor : 0X0.000-XX.XXX0XXXX. Terkait transaksi dengan rekanan ini, Pemohon Banding telah menyampaikan bukti berupa berupa copy FP, copy faktur, copy Payment Voucher, copy Kwitansi, copy Purchase Order, Faktur, dan Bukti Transfer serta menunjukkan Faktur Asli dan Asli Dokumen Pembayaran;

Pemohon Banding tetap meyakini bahwa sebagian besar dokumen yang telah kami penuhi sudah mampu membuktikan keabsahan transaksi PT QWE;

Terkait dengan pengujian atas dokumen pembayaran Pajak Masukan, dari data Bukti Transfer Bank RTY Pemohon Banding menunjukkan angka mutasi sebesar Rp 189.618.876,00 Pemohon Banding meyakini bahwa dokumen pembayaran sudah valid adanya karena telah dilakukan internal checking dengan pengajuan dari pihak pengguna BKP/JKP, dibukukan oleh accounting team, perifikasi oleh treasury team dan mendapat persetujuan dari pihak manajemen. Selain itu, pihak bank pun telah memindahkan dana Pemohon Banding kepada Rekening Bank Lawan Transaksi yang dapat dibuktikan dari validasi Transfer Pihak Bank terhadap Vendor tersebut.

Sehingga kami dapat memastikan bahwa mutasi yang dimaksud berkaitan dengan pembayaran terhadap transaksi PT QWE;

PT QWE telah menerbitkan FP No : 0X0.000-XX.XXX0XXX0. Terkait transaksi dengan rekanan ini, Pemohon Banding telah menyampaikan bukti berupa copy FP, copy faktur, copy Payment Voucher, copy Kwitansi, copy Purchase Order, Faktur, dan Bukti Transfer serta menunjukkan Faktur Asli dan Asli Dokumen Pembayaran;

Pemohon Banding tetap meyakini bahwa sebagian besar dokumen yang telah kami penuhi sudah mampu membuktikan keabsahan transaksi PT QWE;

Terkait dengan pengujian atas dokumen pembayaran Pajak Masukan, dari data Bukti Transfer Bank RTY Pemohon Banding menunjukkan angka mutasi sebesar Rp.152.688.040,00 Pemohon Banding meyakini bahwa dokumen pembayaran sudah valid adanya karena telah dilakukan internal checking dengan pengajuan dari pihak pengguna BKP/JKP, dibukukan oleh accounting team , perifikasi oleh treasury team dan mendapat persetujuan dari pihak manajemen. Selain itu, pihak bank pun telah

(3)

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah koreksi positif Terbanding atas Pajak Masukan sebesar Rp 31.695.084,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

bahwa menurut Terbanding, Pajak Masukan sebesar Rp 31.695.084,00 dikoreksi berdasarkan klarifikasi Faktur Pajak yang dijawab “Tidak ada” oleh Kantor Pelayanan Pajak terkait;

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dikoreksi dengan alasan bahwa kepada Pemohon Banding tidak dapat dikenakan tanggung jawab renteng karena Pemohon Banding telah menyerahkan seluruh bukti-bukti terkait faktur pajak yang disengketakan;

bahwa rincian Faktur Pajak yang disengketakan tersebut adalah sebagai berikut : No. Penjual

BKP/JKP

NPWP Nomor Faktur Tanggal

Faktur

Pajak Masukan Rp.

1. PT. QWE - 0X0.000.XX-

XXX0XXXX

06 Mei-15 17.557.303

2. PT. QWE - 0X0.000.XX-

XXX0XXX0

27 Mei-15 14.137.781

Jumlah 31.695.084,-

bahwa dalam uji bukti, Pemohon Banding menyampaikan bukti berupa Invoice, Faktur Pajak, Form Pembayaran, Payment Proposal, Kwitansi, Slip Bank, Joint Inspection, dan Surat Perjanjian Borongan Kontrak;

bahwa menanggapi bukti-bukti terkait, Terbanding dalam uji bukti menyatakan bahwa atas dokumen yang disampaikan oleh Pemohon Banding yang berkaitan dengan Pajak Masukan senilai Rp 31.695.084,00 tersebut di atas, telah memadai sebagai dokumen pembuktian untuk menguji arus uang dan arus barang, namun koreksi tetap dipertahankan karena berdasarkan klarifikasi dari Kantor Pelayanan Pajak domisili Penjual dengan jawaban “Tidak ada” yang berarti PKP Penjual tidak mengakui telah melakukan penjualan BKP/JKP tersebut kepada Pemohon Banding;

bahwa dalam Pasal 16F Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 46 Tahun 2009 (selanjutnya disebut Undang-undang PPN), dinyatakan :

“Pembeli Barang Kena Pajak atau Penerima Jasa Kena Pajak bertanggung jawab secara renteng atas pembayaran pajak, sepanjang tidak dapat menunjukkan bukti bahwa pajak telah dibayar.”

bahwa berdasarkan fakta yang ada serta keyakinan Majelis, Majelis berpendapat bahwa Pemohon Banding dapat membuktikan adanya transaksi tersebut dan PPN-nya telah dibayar kepada PKP Penjual, sehingga Pemohon Banding tidak dapat dibebani tanggung renteng sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16F Undang-Undang PPN a quo, sehingga koreksi Terbanding harus dibatalkan;

bahwa berdasarkan pertimbangan dan pendapat Majelis di atas, Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding atas Pajak Masukan sebesar Rp 31.695.084,00 tidak dapat dipertahankan;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap data/bukti, fakta-fakta, dan keterangan baik dari Pemohon Banding maupun Terbanding dalam persidangan, serta pertimbanganpertimbangan hukum tersebut di atas, terdapat alasan hukum yang kuat dan meyakinkan Majelis untuk mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding, sehingga Dasar Pengenaan Pajak PPN Masa Pajak Mei 2015 dihitung kembali menjadi sebagai berikut :

Dasar Pengenaan Pajak : Ekspor

Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh Pemungut PPN

Jumlah

Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri Pajak yang dapat diperhitungkan : - Menurut Keputusan Terbanding

- Koreksi yang tidak dapat dipertahankan Pajak yang dapat

diperhitungkan Jumlah penghitungan PPN kurang (lebih) dibayar

Rp 25.910.088.860,00 Rp 31.695.084,00

Rp 216.347.025.608,00 Rp 0,00 Rp 13.172.173.414,00 Rp 229.519.199.020,00 Rp 0,00

Rp 25.941.783.944,00 (Rp 25.941.783.944,00);

Memperhatikan : Surat Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan, hasil pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan, serta kesimpulan Majelis tersebut di atas;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan peraturan perundangundangan lainnya yang berkaitan dengan sengketa ini;

(5)

Memutuskan : Mengabulkan seluruhnya Banding Pemohon Banding terhadap Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-01285/KEB/WPJ.07/2017 tanggal 20 Juli 2017 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Mei 2015 Nomor : 00078/407/15/052/16 tanggal 21 Juni 2016, atas nama : Pemohon Banding, sehingga jumlah pajak yang masih harus dibayar dihitung kembali menjadi sebagai berikut :

Dasar Pengenaan Pajak : Ekspor

Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri

Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh Pemungut PPN

Jumlah

Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri

Pajak yang dapat diperhitungkan

Jumlah penghitungan PPN kurang (lebih) dibayar

Rp 216.347.025.608,00 Rp 0,00 Rp 13.172.173.414,00 Rp 229.519.199.020,00 Rp 0,00 Rp 25.941.783.944,00 (Rp 25.941.783.944,00);

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Selasa, tanggal 4 September 2018 oleh Hakim Majelis IVA Pengadilan Pajak dengan susunan Majelis sebagai berikut :

ABC, S.H., M.Sc.

DEF, S.E., M.Si.

GHI, S.IP., M.M.

dengan dibantu oleh : JKL, S.E., M.M.

sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti

Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis pada hari Selasa, tanggal 6 November 2018, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, tidak dihadiri oleh Pemohon Banding dan tidak dihadiri oleh Terbanding.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan hal-hal di atas, mengingat harga Miko menurut data dari Terbanding adalah berkisar antara Rp.3.500,00 sd Rp.4.000,00 per kg dan Pemohon Banding tidak keberatan

bahwa berdasarkan penelitian Terbanding, Form E yang dilampirkan diragukan kriteria keasalannya sehingga atas importasi Pemohon Banding dalam PIB Nomor 549447 tanggal 23 Desember

- bahwa pada Masa Pajak Oktober 2014, Pemohon Banding tidak melakukan penyerahan Jasa Maklon yang merupakan Jasa Kena Pajak, penyerahan Jasa Maklon atas kontrak Pemohon Banding

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas bukti-bukti yang diserahkan Pemohon Banding dan Terbanding tersebut, Majelis dengan suara terbanyak berkesimpulan bahwa terdapat cukup

Meskipun hasil perhitungan Pemohon Banding adalah kurang bayar sebesar Rp 90.170.348,00 namun dasar yang digunakan Terbanding saat menghitung PPN terutang Masa Pajak Nopember

menimbang : bahwa berdasarkan uraian di atas, penjelasan Pemohon Banding dan Terbanding dalam persidangan dan data yang ada dalam berkas banding, Majelis berkesimpulan bahwa

bahwa bukti-bukti yang disampaikan oleh Pemohon Banding tersebut telah memberikan keyakinan kepada Majelis, royalty tersebut memang ada, telah digunakan oleh Pemohon Banding dan

bahwa berdasarkan penjelasan Pemohon Banding yang menyatakan bahwa Pemohon Banding belum melakukan Penghitungan Kembali atas Pajak Masukan Masa Pajak Januari 2006 s/d Maret 2006