• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2016/PP/M.XVIIB Tahun 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2016/PP/M.XVIIB Tahun 2018"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-113949.19/2016/PP/M.XVIIB Tahun 2018

Jenis Pajak : Bea Masuk

Tahun Pajak : 2016

Pokok Sengketa : mengenai pembebanan karena kriteria keasalan yang tercantum pada Form E diragukan kebenarannya, dan terdapat kekurangan pembayaran sebesar Rp236.505.000,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding

Menurut Terbanding : bahwa dalam Keputusan Terbanding Nomor KEP-2943/KPU.01/2017 tanggal 3 Mei 2017 pada pokoknya Terbanding mengemukakan alasan penolakan keberatan sebagai berikut:

bahwa pokok masalah keberatan adalah penetapan tambah bayar berdasarkan penetapan nilai pabean oleh Terbanding sehingga Pemohon Banding dikenakan tambah bayar sebesar Rp236.505.000,00;

bahwa berdasarkan penelitian barang yang diimpor berupa Metal Rooftile dan Steel House Structure;

bahwa berdasarkan Operational Certification Procedures (OCP) For The Rules Of Origin Of The Asean-China Free Trade Area" pada Rule 7 disebutkan sebagai berikut:

The Issuing Authorities shall, to the best of their competence and ability, carry out proper examination of each application for the Certificate of Origin (Form E) to ensure that:

(c) The other statements of the Certificate Of Origin (Form E) correspond to supporting documentary evidence submitted;

bahwa berdasarkan penelitian Terbanding, Form E yang dilampirkan diragukan kriteria keasalannya sehingga atas importasi Pemohon Banding dalam PIB Nomor 549447 tanggal 23 Desember 2016 tidak dapat diberikan tarif preferensi BM dalam rangka skema ACFTA sehingga diberlakukan tarif yang berlaku umum;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Pemohon Banding : bahwa dalam Surat Banding Nomor 001/BAN-BC-2943/KMS/VI/2017 tanggal 19 Juni 2017 dan Surat Bantahan Nomor 003/PP/KMS/04/IX/2017 tanggal 4 September 2017, pada pokoknya Pemohon Banding mengemukakan alasan banding sebagai berikut:bahwa berdasarkan penelitian administrasi, bukti dokumen yang ada dan perhitungan juga sudah benar sehingga Pemohon Banding tidak mempunyai utang kepada Negara, maka dengan ini Pemohon Banding menolak Keputusan Terbanding Nomor KEP-2943/KPU.01/2017 tanggal 3 Mei 2017;

bahwa permohonan banding ini Pemohon Banding ajukan dengan alasan:

bahwa PIB dengan nomor 549447 tanggal 23 Desember 2016 disampaikan sesuai dengan ketentuan tarif ATIGA;

bahwa detil barang pada Form E yang dikeluarkan oleh otoritas penerbit ATIGA, Commercial Invoice, dan PIB seluruhnya benar dan sesuai.

Prosedur serta ketentuan untuk mendapatkan tarif bea masuk barang impor dalam rangka skema ASEAN Trade in Goods Agreement pun telah Pemohon Banding penuhi;

bahwa Pemohon Banding menerima dokumen asli yang salah satunya adalah Surat Keterangan Asal Form E dengan nomor VN-ID/16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016 dari pihak eksportir, di mana Form E tersebut diterbitkan oleh otoritas yang berwenang di negara Vietnam, serta ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan memiliki hak untuk melegalisai SKA Form E tersebut;

bahwa SKA Form E dengan nomor VN-ID/16/02/42996 diterbitkan pada tanggal 12 Desember 2016 dan tanggal On Board Bill of Lading adalah 10 Desember 2016, yang artinya tanggal eskportasi atau tanggal pengapalan masih dalam batas waktu yang diperbolehkan untuk memperoleh tarif preferensi;

bahwa ASEAN Trade In Goods Agreement (ATIGA) memfasilitasi skema Third Party Invoicing dalam hal skema Third Party Invoicing untuk mendapatkan tarif preferensi, sepanjang produk yang dikapalkan sesuai ketentuan Rules Of Origin ATIGA;

bahwa berdasarkan PIB dan dokumen pelengkap pabean (Purchase Order, Commercial Invoice, dan B/L) diketahui jenis barang yang diimpor adalah Metal Rooftile Sheet 0,20MM TCT X 820 X 855 dan dikirimkan dari negara Vietnam;

bahwa berdasarkan melihat asal barang dari Cina dengan nomor Form E VN-ID 16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016 dan setelah dilakukan pengolahan di Vietnam serta telah diinspeksi oleh otoritas penerbit ATIGA di Vietnam disimpulkan bahwa RVC tidak memenuhi unsur minimal yaitu 40% sebagai syarat untuk dapat menerbitkan Form D sehingga otoritas penerbit ATIGA di Vietnam menerbitkan kembali Form E dengan nomor VN-ID 16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016 berdasarkan pada Form E sebelumnya yaitu dari Cina;

bahwa hal ini merupakan hal yang umum dilakukan dengan skema Third Party Invoicing karena Vietnam menerbitkan Form E kembali berdasarkan Form E yang berasal dari Cina dengan menggunakan kode VN-ID (kode untuk ATIGA) yang menegaskan bahwa dikeluarkan secara resmi oleh otoritas di Vietnam;

bahwa PIB dengan nomor pendaftaran 549447 tanggal 23 Desember 2016 sudah mencantumkan Kode Fasilitas Preferensi Tarif dan Nomor Referensi SKA Form D (kolom 19);

bahwa SKA Form E asli telah Pemohon Banding sampaikan kepada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok pada saat pengajuan dokumen impor;

bahwa berdasarkan penjelasan dan fakta di atas, maka dapat Pemohon Banding buktikan bahwa Pemohon Banding telah menjalankan prosedur secara maksimal guna memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku;

bahwa di dalam persidangan Pemohon Banding menyampaikan Penjelasan Tertulis tanpa nomor dan tanggal atas Keputusan Terbanding Nomor KEP- 2903/KPU.01/2017 tanggal 2 Mei 2017 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

1. bahwa berdasarkan Attachment A yaitu revisi atas OCP for the rules of Origin of the Asean-China Free Trade Area terdapat penambahan aturan (Rule) yaitu diantaranya adalah Rule 23 yang telah diperkenankannya penggunaan mekanisme Third Country/Third Party Invoicing pada skema ACFTA dan Surat Edaran Dirketur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE- 12/BC/2011 tanggal 3 Oktober 2011 huruf E angka 6 Third Party Invoicing maka importasi barang sesuai PIB No. 549447 tanggal 23 Desember 2016 telah dilengkapi dengan Surat Keterangan Asal Form E dengan Nomor VN- ID 16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016 ASEAN-China Free Trade Area Preferential Tarif Certificate of Origin (Combine Declaration and Certificate) Form E Vietnam Country, yang pad akolom 13 yang di centrang pada kotak Third Party Invoicing;

2. bahwa dokumen Form E beserta Pejabat penandatangan adalah pejabat yang berwenang dan memiliki hak untuk melegalisasi SKA Form E tersebut termasuk di dalamnya kewenangan menerbitkan kembali oleh otoritas yang berwenang di Negara Vietnam yang merujuk ketentuan internasional terkait dengan SKA Form E;

3. bahwa Third Party Invoicing yang merupakan mekanisme penerbitan invoice tersebut, dilakukan oleh pihak ke tiga yang berlokasi baik di negara ketiga maupun di negara anggota ACFTA dengan ketentuan sebaga berikut:

a. Produk Metal Roofile Sheet 0,20MM TCT X 820 X 8.55 adalah produk yang sesuai ketentuan Rules of Origin dari ACFTA;

b. bahwa nomor dari Third Party Invoicing telah dicantumkan dalam Box 10 dari SKA Form E;

c. bahwa Exportir pengirim barang dan penerima barang berlokasi di negara anggota ACFTA;

d. bahwa salinan dari Third Party Invoicing telah dilampirkan pada SKA Form E saat menyerahkan hardcopy dokumen pada otoritas kepabeanan negara pengimpor;

e. bahwa telah dilakukan issuing authority untuk member tanda contreng pada box 13 tentang Third Party Invoicing;

4. bahwa PIB dengan nomor pendaftaran 549447 tanggal 23 Desember 2016, sudah mencantumkan kode fasilitas preferensi tarif dan nomor referensi SKA (kolom 19);

Kesimpulan

bahwa berdasarkan uraian di atas, telah terbukti dan tidak terbantahkan lagi bahwa:

1. bahwa penggunaan SKA Form E telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik secara ketentuan hukun international maupun ketentuan hukum nasional terkait dengan Third Party Invoicing;

2. bahwa penetapan dan keputusan Terbanding atas keberatan in casu tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

Permohonan

bahwa Pemohon Banding memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Pajak yang mengadili sengketa a quo kiranya berkenan memberikan putusan:

Menerima permohonan Pemohon Banding untuk seluruhnya,

Membatalkan keputusan Terbanding Nomor KEP-2943/KPU.01/2017 tanggal 3 Mei 2017,

atau jika Majelis berpendapat lain, maka Pemohon Banding mohon diberikan putusan seadiladilnya;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menurut Majelis : Terbanding dengan pembebanan BM 10% (MFN) sesuai Surat Keputusan Terbanding Nomor KEP-2943/KPU.01/2017 tanggal 3 Mei 2017 atas importasi 2 (dua) Jenis Barang Pos 1 (Metal Rooftile Sheet 0,20MM TCT X 820 X 855…dst.), Jumlah barang: 4.275 PK (NW: 259.391,00 Kgm), Negara asal: Vietnam,Supplier:

Doc Lap Trading & Manufacturing Joint, diberitahukan dalam PIB Nomor 549447 tanggal 23 Desember 2016 dengan Form E nomor VN-ID/16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016, dikarenakan kriteria keasalan yang tercantum pada Form E diragukan kebenarannya

bahwa Terbanding dalam Surat Keputusan Terbanding Nomor KEP- 2943/KPU.01/2017 tanggal 3 Mei 2017 pada pokoknya menyatakan sebagai berikut;

a) Bahwa Form E nomor VN-ID/16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016 tidak memenuhi ketentuan dalam Rule 9 Revised Operational Certification Procedures (OCP) For The ROO of The AC-FTA dan point 4 overleaf Notes for COO ASEAN-China FTA;

b) Bahwa Form E nomor VN-ID/16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016 tidak memenuhi ketentuan dalam Rule 12 pada Annex 3 The Rules of Origin for ACFTA

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan penetapan Terbanding dalam Surat Keputusan Terbanding Nomor KEP-2943/KPU.01/2017 tanggal 3 Mei 2017 dengan alasan antara lain:

a) bahwa PIB dengan nomor 549447 tanggal 23 Desember 2016 disampaikan sesuai dengan ketentuan tarif ATIGA;

b) bahwa detil barang pada Form E yang dikeluarkan oleh otoritas penerbit ATIGA, Commercial Invoice, dan PIB seluruhnya benar dan sesuai.

Prosedur serta ketentuan untuk mendapatkan tarif bea masuk barang impor dalam rangka skema ASEAN Trade in Goods Agreement pun telah Pemohon Banding penuhi;

c) bahwa Pemohon Banding menerima dokumen asli yang salah satunya adalah Surat Keterangan Asal Form E dengan nomor VN- ID/16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016 dari pihak eksportir, dimana Form E tersebut diterbitkan oleh otoritas yang berwenang di negara Vietnam, serta ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan memiliki hak untuk melegalisai SKA Form E tersebut;

d) bahwa ASEAN Trade In Goods Agreement (ATIGA) memfasilitasi skema Third Party Invoicing dalam hal skema Third Party Invoicing untuk mendapatkan tarif preferensi, sepanjang produk yang dikapalkan sesuai ketentuan Rules Of Origin ATIGA;

e) bahwa hal ini merupakan hal yang umum dilakukan dengan skema Third Party Invoicing karena Vietnam menerbitkan Form E kembali berdasarkan Form E yang berasal dari Cina dengan menggunakan kode VN-ID (kode untuk ATIGA) yang menegaskan bahwa dikeluarkan secara resmi oleh otoritas di Vietnam;

f) bahwa PIB dengan nomor pendaftaran 549447 tanggal 23 Desember 2016 sudah mencantumkan Kode Fasilitas Preferensi Tarif dan Nomor Referensi SKA Form D (kolom 19);

g) bahwa SKA Form E asli telah Pemohon Banding sampaikan kepada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok pada saat pengajuan dokumen impor;

bahwa berdasarkan pemeriksaan atas pokok sengketa, surat atau tulisan,dan pengakuan para pihak dalam proses persidangan, Majelis berpendapat bahwa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pokok sengketa adalah sebagai berikut;

bahwa Pasal 13 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, menyatakan:

(1) Bea masuk dapat dikenakan berdasarkan tarif yang besarnya berbeda dengan yang dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) terhadap:

a. barang impor yang dikenakan tarif bea masuk berdasarkan perjanjian atau kesepakatan internasional; atau

b. ... dst. ...

(2) Tata cara pengenaan dan besarnya tarif bea masuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan menteri.

Penjelasan Pasal 13 Ayat (1) :

Ayat ini memberikan kewenangan kepada menteri untuk menetapkan tarif bea masuk yang besarnya berbeda dengan tarif yang dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1).

Huruf a

Tarif bea masuk dikenakan berdasarkan perjanjian atau kesepakatan yang dilakukan Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah negara lain atau beberapa negara lain, misalnya bea masuk berdasarkan Common Effective Preferential Tarif for Asean Free Trade Area (CEPT for AFTA).

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 208/PMK.011/2012 tanggal 17 Desember 2012 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Dalam Rangka ASEAN Trade In Goods Agreement, antara lain disebutkan bahwa:

Pasal 1 ayat (1)

Menetapkan tarif bea masuk atas barang impor dari negara-negara ASEAN, yang meliputi Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, dalam rangka ASEAN Trade In Goods Agreement (ATIGA), sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Ini.

Pasal 2

Pengenaan bea masuk berdasarkan penetapan tarif bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Tarif bea masuk dalam rangka ASEAN Trade In Goods Agreement (ATIGA) yang lebih rendah dari tarif bea masuk yang berlaku secara urnum, hanya diberlakukan terhadap barang impor yang dilengkapi dengan Surat Keterangan AsaI (Form D) yang telah ditandatangani oleh pejabat berwenang di negara-negara bersangkutan;

b. Importir wajib mencantumkan nomor referensi Surat Keterangan Asal (Form D) sebagaimana dimaksud pada huruf a dan kode fasilitas dalam rangka ASEAN Trade In Goods Agreement (ATIGA), pada pemberitahuan impor barang;

c. Lembar asli dari Surat Keterangan Asal (Form D) dalam rangka ASEAN Trade In Goods Agreement (ATlGA) sebagaimana dimaksud pada huruf a, wajib disampaikan oleh importir pada saat pengajuan pemberitahuan impor barang sebagaimana dimaksud pada huruf b di Kantor Pabean pada pelabuhan pemasukan; dan

d. Dalam hal tarif bea masuk yang berlaku secara umum lebih rendah dari tarif bea masuk dalam rangka ASEAN Trade In Goods Agreement (ATIGA) sebagaimana tercantum dalam Larnpiran Peraturan Menteri ini, tarif yang berlaku adalah tarif bea masuk yang berlaku secara umum.

bahwa berdasarkan Rule 7 Revised Operational Certification Procedures (OCP) For The ROO of The AC-FTA dinyatakan :

The Issuing Authorities shall, to the best of their competence and ability, carry out proper examination of each application for the Certificate of Origin (Form E) to ensure that:

(a) The application and the Certificate of Origin (Form E) are duly completed in accordance with the requirements as defined in the overleaf notes of the Certificate of Origin (Form E), and signed by the authorised signatory;

(b) The origin of the product is in conformity with the Rules of Origin for the ACFTA;

(c) The other statements of the Certificate of Origin (Form E) correspond to supporting documentary evidence submitted;

bahwa berdasarkan Rule 9 Revised Operational Certification Procedures (OCP) For The ROO of The AC-FTA dinyatakan :

To implement the provisions of Rule 2 of the Rules of Origin for the ACFTA, the Certificate of Origin (Form E) issued by the final exporting Party shall indicate the origin criteria or applicable percentage of ACFTA value content in Box 8.

bahwa berdasarkan Rule 12: Certificate of Origin Rule of Origin (ROO) for The ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA) dinyatakan :

A claim that products shall be accepted as eligible for preferential concession shall be supported by a Certificate of Origin issued by a government authority designated by the exporting Party and notified to the other Parties to the Agreement in accordance with the Operational Certification Procedures, as set out in Attachment A.

bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.04/2015 tentang Tata Cara Pengenaan Tarif Bea Masuk Dalam Rangka Perjanjian atau Kesepakatan Internasional tentang ketentuan mengenai kriteria asal barang dan ketentuan prosedural sebagai syarat diberikannya tarif preferensi, disebutkan untuk dapat menggunakan Tarif Preferensi, barang yang diimpor harus memenuhi Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin) sebagai berikut:

BAB II

KETENTUAN ASAL BARANG (RULES OF ORIGIN) Pasal 3

(1) Untuk dapat menggunakan Tarif Preferensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, barang yang diimpor harus memenuhi Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin).

(2) Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. kriteria asal barang;

b. kriteria pengiriman langsung; dan c. ketentuan prosedural.

(3) Dalam hal barang impor tidak memenuhi Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin) sebagaimana dimaksud pada ayat (2), atas barang impor dikenakan tarif bea masuk yang berlaku umu m (Most Favored Nation/ MFN)

bahwa Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak menyatakan;

1) Alat bukti dapat berupa:

a. surat atau tulisan;

b. keterangan ahli;

c. keterangan para saksi;

d. pengakuan para pihak; dan/atau e. pengetahuan Hakim

bahwa Pasal 76 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak menyatakan; “Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian dan untuk sahnya pembuktian diperlukan paling sedikit 2 (dua) alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1)”.

bahwa berdasarkan pemeriksaan atas surat atau tulisan, dan pengakuan para pihak dalam proses persidangan, kedapatan sebagai berikut;

bahwa berdasarkan PIB dan dokumen pelengkap pabean (Purchase Order, Commercial Invoice, dan B/L) diketahui jenis barang yang diimpor adalah Metal Rooftile Sheet 0,20MM TCT X 820 X 855 dan dikirimkan dari negara Vietnam;

bahwa asal barang dari Cina dengan nomor Form E VN-ID 16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016 dan setelah dilakukan pengolahan di Vietnam serta telah diinspeksi oleh otoritas penerbit ATIGA di Vietnam disimpulkan bahwa RVC tidak memenuhi unsur minimal yaitu 40% sebagai syarat untuk dapat menerbitkan Form D sehingga otoritas penerbit ATIGA di Vietnam menerbitkan kembali Form E dengan nomor VN-ID 16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016 berdasarkan pada Form E sebelumnya yaitu dari Cina;

bahwa Form E VN-ID 16/02/42996 tanggal 12 Desember 2016 yang diterbitkan oleh issuing authority di negara Cina, tidak diserahkan dalam persidangan oleh Pemohon Banding

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menimbang : bahwa berdasarkan pemeriksaan atas surat atau tulisan, pengakuan para pihak dalam proses persidangan dan pengetahuan Hakim serta uraian di atas, Majelis berkesimpulan menolak permohonan banding Pemohon Banding, dan menetapkan klasifikasi pada pos tariff 7308.90.99.00 dengan pembebanan tarif bea masuk 10%

(MFN) atas importasi atas importasi 2 Jenis Barang Pos 1 (Metal Rooftile Sheet 0,20MM TCT X 820 X 855…dst.), Jumlah barang: 4.275 PK (NW: 259.391,00 Kgm), Negara asal: Vietnam,Supplier: Doc Lap Trading & Manufacturing Joint, diberitahukan dalam PIB Nomor 549447 tanggal 23 Desember 2016;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan sengketa ini;

Memutuskan : Menolak banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-2943/KPU.01/2017 tanggal 3 Mei 2017, tentang Penetapan yang dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai dalam Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) Nomor SPTNP-001297/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2017 tanggal 18 Januari 2017, atas nama: PT QWE, dan menetapkan klasifikasi pada pos tariff 7308.90.99.00 dengan pembebanan tarif bea masuk 10% (MFN) atas importasi 2 (dua) Jenis Barang Pos 1 (Metal Rooftile Sheet 0,20MM TCT X 820 X 855…dst.), Jumlah barang: 4.275 PK (NW: 259.391,00 Kgm), Negara asal:

Vietnam,Supplier: Doc Lap Trading & Manufacturing Joint, diberitahukan dalam PIB Nomor 549447 tanggal 23 Desember 2016, sehingga jumlah bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang masih harus dibayar sebesar Rp236.505.000,00 (dua ratus tiga puluh enam juta lima ratus lima ribu rupiah);

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan yang dicukupkan pada hari Senin tanggal 12 Maret 2017 oleh Majelis XVIIB Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:

ABC, S.Sos., M.H.

DEF, S.E., M.E.

GHI, S.E.

JKL

sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti.

Putusan Nomor PUT-113949.19/2016/PP/M.XVIIB Tahun 2018 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Senin tanggal 6 Agustus 2018 yang dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti, namun tidak dihadiri oleh Terbanding maupun Pemohon Banding.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

bahwa terkait alasan Pemohon Banding yang menyatakan bahwa kaolin tidak termasuk barang yang atas penyerahannya terutang Pajak Pertambahan Nilai, Majelis berpendapat bahwa sengketa

bahwa Kepala Kantor Pelayanan Pajak Madya Makassar melalui surat Nomor S1585/WPJ.15/KP.06/2016 tanggal 26 Februari 2016 menegaskan bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

bahwa Terbanding menetapkan nilai pabean menjadi sebesar CIF USD17,981.00, dengan Metode Pengulangan (Fallback) Nilai Transaksi Barang Serupa Yang Diterapkan Secara Fleksibel

bahwa dengan melaporkan transaksi Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung Masa Pajak Mei 2016 sebesar Rp1.987.955.818,00 berarti Penggugat membuat Faktur Pajak

Menurut Majelis : Bahwa Pemohon Banding telah mengimpor 517# Component of Chair - Backrest dan lain-lain (14 jenis barang sesuai lembar lanjutan PIB), negara asal China

bahwa terkait dengan pendapatan yang berasal dari Guest Deposit, menurut pendapat Majelis bahwa pendapatan tersebut merupakan pendapatan yang berkaitan dengan kegiatan usaha

bahwa atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN Masa Pajak Agustus 2010 Nomor 00013/207/10/127/12 tanggal 15 Maret 2012 tersebut, Penggugat telah mengajukan Surat

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.60106/PP/M.IIIB/16/2015 tanggal 12 Maret 2015,