• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2016/PP/M.XVIIB Tahun 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2016/PP/M.XVIIB Tahun 2018"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-112061.19/2016/PP/M.XVIIB Tahun 2018

Jenis Pajak : Bea Masuk

Tahun Pajak : 2016

Pokok Sengketa : mengenai penetapan nilai pabean, atas importasi Jenis barang: Welding Electrodes;

2.5MM X 350MM = 5000KG…dst. (2 jenis barang sesuai Lembar Lanjutan PIB), Jumlah barang: 22 PX, Negara asal: Cina, Supplier: QWE Group, Co., Ltd., diberitahukan dalam PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016, yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Terbanding Nomor KEP-1081/KPU.01/2017 tanggal 16 Februari 2017, dan terdapat kekurangan pembayaran sebesar Rp13.488.000,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan Surat Keputusan Nomor KEP-1081/KPU.01/2017 tanggal 16 Februari 2017 dan Surat Uraian Banding (SUB) Nomor SR-958/KPU.01/2017 tanggal 20 Juni 2017, pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

bahwa berdasarkan penelitian, yang menjadi permasalahan adalah penetapan tambah bayar berdasarkan penetapan nilai pabean, adapun klasifikasi pos tarif ditetapkan sesuai pemberitahuan;

bahwa dalam pengajuan keberatan Pemohon Banding melampirkan dokumen pendukung antara lain salinan PIB, Form E, sales contract, purchase order, proforma invoice, commercial invoice, packing list, BL, polis asuransi, NIK, dan API-U;

bahwa hasil penelitian terhadap data pendukung yang dilampirkan adalah sebagai berikut:

bahwa Pemohon Banding tidak melampirkan rekening koran dan bukti transfer sehingga tidak dapat ditelusuri kebenaran pembayarannya;

bahwa Pemohon Banding tidak melampirkan pembukuan (General Ledger, Buku Pembelian, Buku Utang, Buku Bank, Buku Kas, Kartu Stok Barang) sehingga tidak dapat dilakukan uji silang atas pencatatan transaksi tersebut;

bahwa Pemohon Banding tidak melampirkan SPT Masa PPN yang dilaporkan ke KPP yang menunjukkan bahwa barang yang diimpor adalah milik dari Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan uraian di atas, disimpulkan data yang ada tidak memadai untuk dilakukan pemeriksaan nilai transaksi;

bahwa berdasarkan hasil penelitian, maka harga yang diberitahukan dalam PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016 tidak dapat diterima sebagai nilai transaksi;

bahwa berdasarkan Pasal 23 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 160/PMK.04/2010 tentang Nilai Pabean untuk Penghitungan Bea Masuk sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.04/2016, mengingat:

a. Data dokumen yang disampaikan tidak cukup lengkap untuk dilakukannya penelitian kebenaran nilai transaksi;

b. Pejabat Bea dan Cukai memiliki data yang objektif dan terukur;

maka harga yang diberitahukan dalam PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016 tidak dapat ditetapkan sebagai nilai transaksi (Metode I gugur) sehingga penetapan nilai pabean dilakukan dengan menggunakan Metode II s.d. VI sesuai hirarki penggunaannya;

bahwa selanjutnya berdasarkan data pembanding barang serupa didapatkan bahwa barang impor yang diberitahukan dalam PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016 pada pos 1 ditetapkan dengan harga satuan sebesar CIF USD 0.7300/KGM dan pos 2 ditetapkan dengan harga satuan sebesar CIF USD 0.8430/KGM;

bahwa berdasarkan uraian di atas, maka atas PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016 ditetapkan dengan Metode Pengulangan (Fallback) Nilai Transaksi Barang Serupa Yang Diterapkan Secara Fleksibel sehingga total nilai pabean ditetapkan menjadi CIF USD 17,981.00;

bahwa Terbanding dalam persidangan menyampaikan Surat Nomor S- 10/KPU.01/BD.1001/2018 tanggal 12 Januari 2018 hal Tanggapan Tertulis atas Bukti Pendukung Nilai Transaksi yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap data dan dokumen yang dilampirkan oleh Pemohon Banding saat mengajukan keberatan, maka Keputusan Terbanding Nomor KEP- 1081/KPU.01/2017 tanggal 16 Februari 2017 telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku;

bahwa sesuai Pasal 28 ayat 5 Permenkeu 160/PMK.04/2010 dalam hal berdasarkan bukti/data yang objektif dan terukur nilai transaksi tidak dapat diyakini kebenaran dan keakuratannya, maka pejabat Bea dan Cukai menetapkan nilai pabean berdasarkan Metode II s.d. VI sesuai hierarki penggunaannya;

bahwa sehubungan dengan data yang diserahkan Pemohon Banding dalam sidang pada tanggal 34 Oktober 2017, kiranya perlu Terbanding sampaikan hal-hal sebagai berikut:

bahwa berdasarkan ketentuan pada Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 17 Tahun 2006, lmportir diberikan waktu 60 (enam puluh) hari untuk mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal atas penetapan yang dilakukan oleh pejabat bea dan cukai, ketentuan tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

Penjelasan:

Ketentuan pada ayat ini ditujukan untuk menjamin adanya kepastian hukum dan sebagai manifestasi dari asas keadilan yang memberikan hak kepada pengguna jasa kepabeanan untuk mengajukan keberatan atas keputusan pejabat bea dan cukai.

Waktu enam puluh hari yang diberikan kepada pengguna jasa kepabeanan ini dianggap cukup bagi yang bersangkutan untuk mengumpulkan data yang diperlukan guna pengajuan keberatan kepada Direktur Jenderal.

bahwa Pemohon Banding mengajukan keberatan pada Direktur Jenderal dalam jangka waktu 2 (dua) hari sejak tanggal penetapan, sehingga Terbanding menganggap bahwa Pemohon Banding telah merasa ada cukup bukti untuk mengajukan keberatan pada saat Pemohon Banding mengajukan keberatan;

bahwa sejak permohonan keberatan diterima secara lengkap dan benar oleh Terbanding, Pemohon Banding masih diberikan waktu 40 (empat puluh) hari untuk mengajukan data tambahan, apabila Pemohon Banding merasa masih terdapat data yang perlu untuk ditambahkan untuk memperkuat permohonannya;

bahwa sampai dengan permohonan keberatan diputuskan oleh Terbanding, Pemohon Banding tidak mengajukan data tambahan apa pun;

bahwa memenuhi permintaan Majelis Hakim yang memeriksa sengketa a quo, terhadap bukti transaksi yang disampaikan oleh Pemohon Banding Terbanding sampaikan tanggapan atas bukti transaksi sebagai berikut:

bahwa Pemohon Banding tetap tidak melampirkan bukti korespondensi sehingga tidak dapat ditelusuri proses dan syarat terbentuknya harga;

bahwa Pemohon Banding melampirkan pembayaran melalui internet banking kepada supplier sejumlah USD 62,490.00, bahwa besaran pembayaran yang dilakukan tidak diketahui, karena pada invoice dan sales contract yang dipermasalahkan tertera sebesar USD 12,570.00;

bahwa pada detail pembayaran yang dilampirkan diketahui Pemohon Banding melakukan pembayaran kepada supplier QWE sebesar total USD 49,730.00, namun pada pembayaran yang dilakukan sebesar USD 62,490.00, terdapat inkonsistensi data yang dilampirkan;

bahwa Pemohon Banding tidak melampirkan pembukuan (Buku Pembelian, Buku Utang, Buku Persedian, Buku Bank, Buku Kas, Kartu Stok Barang) sehingga tidak dapat dilakukan uji silang atas pencatatan transaksi tersebut;

bahwa berdasarkan uraian di atas, disimpulkan data yang ada tidak memadai untuk dilakukan pemeriksaan nilai transaksi;

bahwa berdasarkan penelitian di atas disimpulkan bahwa atas importasi yang dilakukan tidak dapat diterima sebagai unsur pembentuk nilai pabean dari barang yang diimpor sehingga Terbanding tidak dapat meyakini atas nilai transaksi yang diberitahukan oleh Pemohon Banding;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Menurut Pemohon Banding : bahwa Pemohon Banding dalam Surat Banding Nomor 015/ESAB/LOG/IV/2017 tanggal 11 April 2017 dan Surat Bantahan Nomor 032/ESAB/LOG/VIII/2017 tanggal 11 Agustus 2017, pada pokoknya mengemukakan alasan banding sebagai berikut:

bahwa setiap melakukan proses impor, Pemohon Banding selalu menggunakan nilai harga yang tercantum di Invoice dan harga itu merupakan harga yang sebenarnya dan diimpor sesuai dengan Purchase Order dan Invoice;

bahwa Pemohon Banding dalam pengajuan keberatan sudah melampirkan data pendukung yang Pemohon Banding lampirkan pada Surat Pengajuan Keberatan Nomor 039/LOG/ESAB/XII/2016 tertanggal 23 Desember 2016 dan Pemohon Banding juga mengirimkan data tambahan sebagai penguat atas pengajuan keberatan Pemohon Banding dengan nomor 033/ESAB/LOG/VIII/2017 tertanggal 11 Agustus 2017 berupa Order Confirmation dari penjual, Rekening Koran, Bukti Pelaporan PPN Impor, Buku kas, Freight Invoice, dan lain-lain untuk menguji kebenaran nilai transaksi tersebut;

bahwa Pemohon Banding setiap melakukan proses impor barang ini sesuai dengan Purchase Order yang Pemohon Banding keluarkan dan sesuai dengan Order Confirmation yang dikeluarkan oleh pihak penjual, tidak ada perbedaan transaksi yang Pemohon Banding lakukan karena sesuai dengan PO (Purchase Order), OC (Order Confirmation), Invoice, dan Sales Contract yang dikeluarkan oleh penjual;

bahwa berdasarkan uraian bantahan tersebut di atas maka Pemohon Banding dapat menyimpulkan:

bahwa data yang Pemohon Banding sampaikan lengkap sehingga menjadi dasar Pemohon Banding atas pengajuan keberatan untuk SPTNP Nomor SPTNP- 015447/NOTUL/KPUTP/BD.02/2016 tertanggal 25 November 2016;

bahwa nilai transaksi yang Pemohon Banding laporkan adalah aktual sesuai dengan data transaksi antara Pemohon Banding sebagai pihak pembeli dan Tianjin Bridge sebagai pihak penjual;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah penetapan nilai pabean oleh Terbanding dalam Keputusannya Nomor KEP-1081/KPU.01/2017 tanggal 16 Februari 2017 atas barang impor Welding Electrodes; 2.5MM X 350MM = 5000KG…dst.

(2 jenis barang sesuai Lembar Lanjutan PIB), Jumlah barang: 22 PX, Negara asal: Cina, Supplier: QWE Group, Co., Ltd., diberitahukan dalam PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016 menjadi sebesar CIF USD17,981.00, sehingga terdapat kekurangan pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor serta sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp13.488.000,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

bahwa alasan Terbanding menetapkan nilai pabean karena data yang ada tidak memadai untuk dilakukan pemeriksaan nilai transaksi;

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan penetapan Terbanding dalam Keputusannya Nomor: KEP-1081/KPU.01/2017 tanggal 16 Februari 2017 dan pada pokoknya mengemukakan bahwa impor barang Pemohon Banding telah sesuai dengan Purchase Order yang Pemohon Banding keluarkan dan sesuai dengan Order Confirmation yang dikeluarkan oleh pihak penjual, tidak ada perbedaan transaksi yang Pemohon Banding lakukan karena sesuai dengan PO (Purchase Order), OC (Order Confirmation), Invoice, dan Sales Contract yang dikeluarkan oleh penjual;

1. Peraturan/Ketentuan mengenai Nilai Pabean

bahwa ketentuan mengenai nilai pabean diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006, Pasal 15 ayat (1) menyatakan bahwa “nilai pabean untuk penghitungan bea masuk adalah nilai transaksi dari barang yang bersangkutan”;

bahwa ketentuan pelaksanaan mengenai nilai pabean diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan peraturan menteri, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 15 ayat (7) Undang- Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006, yang menyatakan bahwa “Ketentuan mengenai nilai pabean untuk penghitungan bea masuk diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan peraturan menteri”.

bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 160/PMK.04/2010 tanggal 1 September 2010 tentang Nilai Pabean Untuk Perhitungan Bea Masuk, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.04/2016 tanggal 03 Maret 2016, merupakan ketentuan pelaksanaan dari Pasal 15 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 tersebut di atas;

bahwa menurut Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 160/PMK.04/2010 tanggal 1 September 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.04/2016 tanggal 03 Maret 2016, menyatakan bahwa “nilai pabean untuk penghitungan bea masuk adalah nilai transaksi dari barang impor yang bersangkutan yang memenuhi syarat-syarat tertentu”;

bahwa syarat-syarat nilai transaksi dapat diterima sebagai nilai pabean diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 160/PMK.04/2010 tanggal 01 September 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.04/2016 tanggal 03 Maret 2016 menyatakan bahwa:

“(1) Nilai transaksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dapat diterima sebagai nilai pabean sepanjang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas pemanfaatan atau pemakaian barang impor selain pembatasan-pembatasan yang:

1. diberlakukan atau diharuskan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku di dalam Daerah Pabean;

2. membatasi wilayah geografis tempat penjualan kembali barang yang bersangkutan;atau

3. tidak mempengaruhi nilai barang secara substansial;

b. tidak terdapat persyaratan atau pertimbangan yang diberlakukan terhadap transaksi atau nilai barang impor yang mengakibatkan nilai barang impor yang bersangkutan tidak dapat ditentukan nilai pabeannya;

c. tidak terdapat proceeds sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf d yang harus diserahkan oleh pembeli kepada penjual, kecuali proceeds tersebut dapat ditambahkan pada harga yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar; dan

d. tidak terdapat hubungan antara penjual dan pembeli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3, yang mempengaruhi harga barang.

2. Penetapan Nilai Pabean oleh Terbanding

bahwa penetapan nilai pabean oleh Terbanding atas PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016 dengan menggunakan Metode Pengulangan (Fallback) Nilai Transaksi Barang Serupa Yang Diterapkan Secara Fleksibel (Metode VI.III);

bahwa ketentuan mengenai nilai transaksi barang serupa diatur dalam Pasal 11 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 160/PMK.04/2010 tanggal 1 September 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.04/2016 tanggal 03 Maret 2016 yang berbunyi:

Pasal 11

(1) Nilai transaksi barang serupa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) digunakan untuk dasar penentuan nilai pabean sepanjang memenuhi syarat:

a. berasal dari pemberitahuan pabean impor yang nilai pabeannya telah ditentukan berdasarkan nilai transaksi;

b. tanggal Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill (AWB)-nya sama atau dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum atau sesudah tanggal B/L atau AWB barang impor yang sedang ditentukan nilai pabeannya;

dan

c. tingkat perdagangan dan jumlah barangnya sama dengan tingkat perdagangan dan jumlah barang impor yang sedang ditentukan nilai pabeannya.

(2) Pemberitahuan pabean impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. pemberitahuan pabean impor diajukan oleh importir dengan bidang usaha yang jelas;

b. pemberitahuan pabean impor memberitahukan dengan jelas mengenai uraian, spesifikasi dan satuan barang; dan

c. pemberitahuan pabean impor tidak diajukan oleh importir yang sama dengan pemberitahuan pabean impor yang sedang ditentukan nilai pabeannya, kecuali berdasarkan hasil audit kepabeanan nilai pabean pemberitahuan pabean impor dimaksud ditentukan berdasarkan nilai transaksi.

(3) Dalam hal terdapat lebih dari satu nilai transaksi barang serupa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka untuk menentukan nilai pabean digunakan nilai transaksi barang serupa yang paling rendah.

Pasal 12

(1) Dalam hal tidak terdapat data barang serupa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf c, maka digunakan data barang serupa dengan kondisi lain sepanjang dilakukan penyesuaian terhadap:

a. jumlah barang, dalam hal jumlah barang berbeda tetapi tingkat perdagangan sama;

b. tingkat perdagangan, dalam hal tingkat perdagangan berbeda tetapi jumlah barang sama; atau

c. jumlah barang dan tingkat perdagangan, dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah barang berbeda.

(2) Penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan bukti nyata atau data yang objektif dan terukur yang memungkinkan terlaksananya penyesuaian secara wajar dan tepat.

(3) Dalam hal bukti nyata atau data yang objektif dan terukur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak tersedia, maka penyesuaian tidak dapat dilakukan dan nilai transaksi barang serupa tidak dapat digunakan untuk menentukan nilai pabean.

(4) Contoh penyesuaian tingkat perdagangan dan/atau jumlah barang, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran V Peraturan Menteri Keuangan ini.

bahwa Terbanding menetapkan nilai pabean menjadi sebesar CIF USD17,981.00, dengan Metode Pengulangan (Fallback) Nilai Transaksi Barang Serupa Yang Diterapkan Secara Fleksibel (Metode VI.III), namun berdasarkan data PIB Pembanding Nomor 437753 tanggal 19 Oktober 2016 a.n PT RTY, jumlah barang berbeda dan Terbanding tidak melakukan penyesuaian tingkat perdagangan dan jumlah barang sebagaimana diatur dalam pasal 11 dan 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 160/PMK.04/2010 tanggal 1 September 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.04/2016 tanggal 03 Maret 2016, sehingga penetapan Terbanding tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 160/PMK.04/2010 a quo;

3. Pemeriksaan Bukti Transaksi Pemohon Banding

bahwa untuk menguji kembali kewajaran pemberitahuan nilai pabean, Majelis melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen dan bukti-bukti yang dilampirkan dalam surat banding dan yang diserahkan Pemohon Banding dalam persidangan.

bahwa Pasal 76 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, menyatakan bahwa: “Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian dan untuk sahnya pembuktian diperlukan paling sedikit 2 (dua) alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1)”;

bahwa Pasal 69 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, menyebutkan bahwa: ”Alat bukti dapat berupa:

a) Surat atau tulisan;

b) Keterangan ahli;

c) Keterangan para saksi;

d) Pengakuan para pihak; dan/atau e) Pengetahuan hakim."

bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyerahkan bukti pendukung yang berkaitan dengan transaksi impor antara lain:

1. Purchase Order Nomor 5516101026 tanggal 6 Oktober 2016;

2. Proforma Invoice Nomor ESAB/5516101026 tanggal 8 Oktober 2016;

3. Sales Contract Nomor ESAB/5516101026 tanggal 8 Oktober 2016;

4. Invoice Nomor TH16-534HE tanggal 10 Oktober 2016;

5. Packing List Nomor TH16-534HE tanggal 10 Oktober 2016;

6. Bill of Lading Nomor COAU7020886180 tanggal 22 Oktober 2016;

7. Polis Asuransi Nomor ZMC-M/2016/0012397 tanggal 22 Oktober 2016;

8. Laporan Surveyor Nomor A0216CN1405189 tanggal 15 Juli 2016;

9. Form E Nomor E161206401770098 tanggal 22 Oktober 2016;

10. Non AP Bank Voucher-ASD tanggal 10 Februari 2017 sebesar USD62,490.00;

11. Instruksi Pembayaran ASD Nomor 09214TY01VAC tanggal 10 Februari 2017 sebesar USD62,490.00;

12. Pembukuan Pemohon Banding antara lain: Ledger Pembayaran dan Ledger Pembelian;

13. Dokumen terkait lainnya;

bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti yang diserahkan Pemohon Banding yang berkaitan dengan transaksi impor, sedangkan dokumen - dokumen yang tidak berkaitan dengan transaksi impor, dikesampingkan dan tidak dipertimbangkan;

bahwa Majelis melakukan pemeriksaan sebagai berikut:

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap dokumen Purchase Order, Proforma Invoice, Sales Contract, Invoice, Packing List, dan Bill of Lading, diketahui bahwa Pemohon Banding melakukan transaksi jual beli dengan QWE Group, Co., Ltd. China, barang impor berupa Welding Electrodes; 2.5MM X 350MM = 5000KG…dst. (2 jenis barang sesuai Lembar Lanjutan PIB), Jumlah barang: 22 PX, dengan harga Invoice sebesar USD12,570.00 dan telah diberitahukan dalam PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016 sebesar CIF USD12,770.00 terdiri dari harga FOB USD12,570.00 dan freight sebesar USD200.00;

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Non AP Bank Voucher-ASD tanggal 10 Februari 2017 dan Instruksi Pembayaran ASD Nomor 09214TY01VAC tanggal 10 Februari 2017 Bukti transfer Bank FGH tanggal 20 Juli 2016 iketahui bahwa Pemohon Banding melakukan pembayaran sebesar total USD62,490.00 untuk pembayaran beberapa nomornomor invoice sebagai berikut:

1. Invoice Nomor TH16-534HE sebesar

2. Invoice Nomor TH16-542HE sebesar

3. Invoice Nomor TH16-544HE sebesar

4. Invoice Nomor TH16-573HE sebesar

5. Invoice Nomor TH16-590HE sebesar

USD12,570.00;

USD12,320.00;

USD12,320.00;

USD12,520.00;

USD12,760.00;

Total USD62,490.00

bahwa Pasal 49 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006, menyatakan bahwa

“Importir, eksportir, pengusaha tempat penimbunan sementara, pengusaha tempat penimbunan berikat, pengusaha pengurusan jasa kepabeanan, atau pengusaha pengangkutan wajib menyelenggarakan pembukuan”;

bahwa berdasarkan pemeriksaan terhadap pembukuan Pemohon Banding diketahui bahwa Pemohon Banding telah mencatat transaksi impor tersebut dalam Ledger Pembayaran dan Ledger Pembelian;

bahwa berdasarkan pemeriksaan tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa nilai pabean atas barang impor Welding Electrodes; 2.5MM X 350MM = 5000KG…dst. (2 jenis barang sesuai Lembar Lanjutan PIB), Jumlah barang: 22 PX, Negara asal: Cina, Supplier:

QWE Group, Co., Ltd., diberitahukan dalam PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016 sebesar CIF USD12,770.00 terdiri dari harga FOB USD12,570.00 dan freight sebesar USD200.00 adalah sama dan sesuai dengan bukti dokumen pendukung transaksinya;

bahwa dengan demikian nilai pabean yang diberitahukan dalam PIB Nomor: 463863 tanggal 3 November 2016 merupakan harga yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayar, sehingga penetapan yang dilakukan oleh Terbanding dengan Keputusan Nomor KEP-1081/KPU.01/2017 tanggal 16 Februari 2017, tentang Penetapan yang dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai dalam Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) Nomor SPTNP-015447/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2016 tanggal 25 November 2016 sebesar CIF USD17,981.00 tidak dapat dipertahankan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menimbang : bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas bukti-bukti berupa surat atau tulisan, pengakuan para pihak dalam persidangan dan/atau pengetahuan Hakim serta peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan sengketa ini, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding dan menetapkan nilai pabean yang diberitahukan dalam PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016 dengan nilai pabean sebesar CIF USD12,770.00;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan sengketa ini;

Memutuskan : Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-1081/KPU.01/2017 tanggal 16 Februari 2017, tentang Penetapan yang dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai dalam Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) Nomor SPTNP-015447/NOTUL/KPU- TP/BD.02/2016 tanggal 25 November 2016 atas nama PT EP dan menetapkan nilai pabean berupa Welding Electrodes; 2.5MM X 350MM = 5000KG…dst. (2 jenis barang sesuai Lembar Lanjutan PIB), Jumlah barang: 22 PX, Negara asal: Cina, Supplier: QWE Group, Co., Ltd., diberitahukan dalam PIB Nomor 463863 tanggal 3 November 2016 sebesar CIF USD12,770.00 sehingga kekurangan bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang masih harus dibayar nihil;

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah Hakim Majelis XVIIB Pengadilan Pajak setelah pemeriksaan dalam persidangan yang dicukupkan pada hari Senin tanggal 5 Februari 2018, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:

ABC, S.Sos., M.H.

DEF, S.E., M.E.

GHI, S.E.

JKL

Sebagai Hakim Ketua Sebagai Hakim Anggota Sebagai Hakim Anggota Sebagai Panitera Pengganti.

Putusan Nomor PUT-112061.19/2016/PP/M.XVIIB Tahun 2018 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Senin tanggal 6 Agustus 2018, yang dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti, tetapi tidak dihadiri oleh Terbanding maupun Pemohon Banding.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan melaporkan transaksi Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung Masa Pajak Mei 2016 sebesar Rp1.987.955.818,00 berarti Penggugat membuat Faktur Pajak

Menurut Majelis : Bahwa Pemohon Banding telah mengimpor 517# Component of Chair - Backrest dan lain-lain (14 jenis barang sesuai lembar lanjutan PIB), negara asal China

bahwa berdasarkan penelitian Terbanding, Form E yang dilampirkan diragukan kriteria keasalannya sehingga atas importasi Pemohon Banding dalam PIB Nomor 549447 tanggal 23 Desember

bahwa Terbanding berpendapat berdasarkan pemeriksaan terhadap SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Desember 2013, diketahui tidak terdapat pelaporan atas objek sewa

bahwa atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN Masa Pajak Agustus 2010 Nomor 00013/207/10/127/12 tanggal 15 Maret 2012 tersebut, Penggugat telah mengajukan Surat

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa sesuai Surat Keputusan Nomor: KEP- 3682/KPU.01/2017 tanggal 09 Juni 2017 adalah penetapan Terbanding atas nilai pabean

Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan, terbukti yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah penetapan klasifikasi atas barang impor One Lot of Excavator Parts,

bahwa Kepala Kantor Pelayanan Pajak Madya Makassar melalui surat Nomor S1585/WPJ.15/KP.06/2016 tanggal 26 Februari 2016 menegaskan bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor