• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2011/PP/M.XIVB Tahun 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2011/PP/M.XIVB Tahun 2018"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-097079.15/2011/PP/M.XIVB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPh. Bd

Tahun Pajak : 2011

Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Penghasilan Netto PPh Tahun Pajak 2011 sebesar Rp25.833.692.169 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding dengan rincian perhitungan sebagai berikut;

No Uraian Menurut Koreksi

Terbanding Pemohon Banding

1 Peredaran Usaha 93.188.242.338 77.454.254.694 15.733.987.644 2 Harga Pokok

Penghasilan

54.205.143.544 46.692.074.026 (7.513.069.518)

3 Penghasilan (Biaya) dari Luar Usaha

2.265.314.197 (337.113.906) 2.602.428.103

4 Penyesuaian Fiskal 18.692.659.219 3.682.313.279 15.010.345.940 Total Koreksi PPh Tahun Pajak 2011 25.833.692.169

A. Koreksi atas Peredaran Usaha sebesar Rp15.733.987.644,00

(2)

Menurut Terbanding : - bahwa koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp15.733.987.644,00 dengan rincian sebagai berikut :

NO. Keterangan Jumlah (Rp)

1. Koreksi terhadap sales return 512.384.583

2. Koreksi terhadap akun other deduction service

4.724.342.330 3. Koreksi terhadap gross up

penjualan dari nilai pembelian

10.497.260.731

- bahwa Terbanding melakukan koreksi berdasarkan jumlah nilai retur penjualan yang dilaporkan dalam SPT Masa PPN Januari s.d. Desember 2011 dan berdasarkan tanggapan Pemohon Banding pada pembahasan akhir pemeriksaan terdapat nilai sebesar Rp512.384.583,00 yang tidak bisa diklarifikasi dan didukung dengan dokumen Nota Retur dan dokumen pendukung lainnya oleh Pemohon Banding dengan rincian koreksi sebagai berikut:

Keterangan Nilai Gross sales pada akun sales retur (Rp)

MSD-50100011-CN 168.691.060

MSD-50100012-CN 107.901.394

MSD-50100013-CN 182.080.573

MSD-50100014-CN 53.711.556

Jumlah 512.384.583

bahwa dalam proses uji bukti Pemohon Banding menyampaikan dokumen pendukung berupa Credit Note yang disampaikan dalam bentuk copy dan tidak ditunjukkan aslinya sehingga Terbanding tidak dapat meyakini copy dokumen karena tidak memiliki kekuatan pembuktian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1888 KUH Perdata;

bahwa Pemohon Banding menerbitkan Credit Note atas barang yang dikembalikan oleh pihak PT QWE (QWE) dan telah mengkreditkan Akun Account Receivables atas Sales Return sebesar nilai yang disengketakan. Namun demikian, Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan Faktur Pajak Pengganti atas adanya Sales Return tersebut serta Nota Debit yang diterbitkan oleh pihak QWE beserta SPT Masa PPNnya yang menunjukkan bahwa telah terjadi pengurangan hutang usaha atas pengembalian barang yang dibeli dari pihak Pemohon Banding sehingga terdapat Pajak Masukan yang diperhitungkan kembali oleh pihak QWE.

- bahwa koreksi terhadap akun other deduction service adalah berdasarkan data dalam buku besar Pemohon Banding yang dipinjamkan kepada Terbanding dan hasil penelusuran atas biaya yang timbul dimana dalam faktur pajak hanya tercantum nilai diskon atau potongan harga. Pemohon Banding tidak dapat memberikan bukti pendukung atas pemisahan pendapatan dalam Akun 400100 Gross Sales Customer dan Akun 400103 Gross Sales Customer Distribution serta bukti pendukung atas Other Deduction Service (400470) sehingga tidak dapat diakui sebagai pengurang dari pendapatan tersebut;

bahwa dokumen perjanjian antara Pemohon Banding dengan pihak PT QWE (QWE) yang menjadi dasar perhitungan atas Akun Other Deduction Services selama tahun 2011 dalam proses uji bukti hanya disampaikan dalam bentuk copy dan tidak ditunjukkan aslinya sehingga Terbanding tidak dapat meyakini copy dokumen sebagai pembuktian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1888 KUH Perdata.

- bahwa koreksi pada gross up penjualan dari nilai pembelian sebesar Rp10.497.260.731,00 adalah berasal dari hasil pengujian penjualan dilakukan dengan cara meng-gross up selisih negatif pembelian dengan prosentase laba kotor yang dilaporkan oleh Pemohon Banding di SPT Tahunan PPh Badan 2011;

bahwa Pemohon Banding menyampaikan rincian pembelian tanpa dilengkapi dengan dokumen yang digunakan sebagai dasar atas rincian dimaksud sehingga tidak terdapat bukti pendukung yang dapat dipertimbangkan. Atas dasar tersebut Terbanding melakukan pengujian penjualan dengan cara menggross up selisih negatif pembelian dengan prosentase laba kotor yang dilaporkan oleh Pemohon Banding di SPT Tahunan PPh Badan 2011;

bahwa berdasarkan hasil uji bukti atas koreksi negatif pembelian diketahui bahwa Pemohon Banding telah mengakui adanya selisih antara dokumen Faktur Pajak Masukan dalam negeri dan Pembelian Impor Pemohon Banding yang dilaporkan dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Januari s.d Desember 2011 sebesar Rp7.513.069.518;

bahwa berdasarkan hasil uji bukti atas koreksi negatif pembelian diketahui bahwa Pemohon Banding telah mengakui adanya selisih antara dokumen Faktur Pajak Masukan dalam negeri dan Pembelian Impor Pemohon Banding yang dilaporkan dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Januari s.d Desember 2011 sebesar Rp7.513.069.518;

bahwa berdasarkan Pasal 26A ayat (4) Undang-undang nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 16 Tahun 2009 diatur bahwa Wajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Menurut Pemohon Banding

: - bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi Terbanding terhadap sales return tersebut karena nilai yang dikoreksi terkait dengan retur dan telah menyampaikan dokumen pendukung berupa credit note dan daftar retur penjualan tahun 2011 yang merupakan bukti terkait dengan koreksi atas sales return yang dikoreksi oleh Terbanding;

bahwa Credit Advice Adjustment Note merupakan nota retur yang berisi barang-barang yang diretur, jumlah maupun nilai terkait dan bahwa Pemohon Banding dapat membuktikan retur penjualan yang dikoreksi oleh Terbanding sehingga koreksi Terbanding terkait dengan sales return seharusnya dibatalkan;

- bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi atas Other Deduction Service karena akun tersebut merupakan contra account terhadap akun Gross Sales Customer Distribution yang dicatat sesuai dengan sistem akuntansi yang digunakan;

bahwa menurut Pemohon Banding akun Other Deduction dan akun Gross Sales Customer Distribution saling net-off sehingga tidak ada biaya yang dibiayakan dalam laporan keuangan terkait dengan akun ini;

bahwa akun Gross sales customer distribution mencatat besarnya margin yang diperoleh distributor terkait dengan penjualan yang dilakukan oleh Pemohon Banding kepada distributor yang berasal dari margin distributor per produk yang tercantum di dalam daftar harga dikalikan dengan kuantitas produk yang dijual;

- bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi gross up penjualan dari nilai pembelian karena Pemohon Banding telah melaporkan seluruh penjualan di SPT PPh Badan 2011 sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku;

bahwa metode pengujian secara gross up adalah pengujian secara tidak langsung yang tidak dapat dijadikan sebagai koreksi, karena sesuai dengan Pasal 12 ayat (3) Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) yang seharusnya menjadi dasar koreksi adalah objek yang kurang/belum dilaporkan sebagai penghasilan dan telah diketahui dengan pasti rinciannya dan bukan hanya berdasarkan asumsi ataupun anggapan saja;

(4)

Menurut Majelis : a. Koreksi Sales Return sebesar Rp512.384.583,00

bahwa pada saat dilakukan Uji Kebenaran Materi Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti asli dari Retur Penjualan sebesar Rp512.384.583,00;

bahwa atas pertanyaan Majelis di dalam persidangan mengenai apakah barang yang dijual sudah dikirim kepada Pembeli, Pemohon Banding menjawab bahwa barang sudah dikirim kepada Pembeli;

bahwa selanjutnya atas pertanyaan Majelis mengenai apakah atas retur penjualan tersebut PPNnya sudah dilaporkan dan PPN Keluarannya dikurangkan, Pemohon Banding menjawab bahwa PPN sudah dilaporkan dan tidak dilakukan pengurangan terhadap PPN Keluaran;

bahwa berdasarkan fakta persidangan dan Uji Kebenaran Materi, Majelis berkesimpulan bahwa Pemohon Banding tidak dapat membuktikan terdapat retur penjualan sebesar Rp512.384.583,00 sehingga tidak terdapat alasan yang cukup untuk mengabulkan permohonan Pemohon Banding dan karenanya koreksi Peredaran Usaha berupa koreksi Sales Return sebesar Rp512.384.583,00 tetap dipertahankan;

b. Koreksi Other Deduction sebesar Rp4.724.342.330,00

bahwa menurut Pemohon Banding akun Other Deduction dan akun Gross Sales Customer Distribution saling net-off sehingga tidak ada biaya yang dibiayakan dalam laporan keuangan terkait dengan akun ini, dan dimaksudkan untuk mencatat besarnya margin yang diperoleh distributor terkait dengan penjualan yang dilakukan oleh Pemohon Banding kepada distributor yang berasal dari margin distributor per produk;

bahwa pencatatan yang dilakukan Pemohon Banding adalah sebagai berikut:

Dr. Other Deduction Services

Cr. Gross Sales Customer Distribution

xxx xxx

bahwa Terbanding hanya melakukan koreksi positif terhadap perkiraan Other Deduction Services namun tidak melakukan koreksi negatif terhadap perkiraan Gross Sales Customer Distribution, padahal kedua perkiraan tersebut saling netoff;

bahwa berdasarkan fakta persidangan sebagaimana diuraikan diatas, Majelis berkesimpulan bahwa Pemohon Banding telah dapat menjelaskan alasan Bandingnya sehingga terdapat alasan yang cukup untuk mengabulkan permohonan Pemohon Banding dan karenanya koreksi Peredaran Usaha berupa koreksi Other Deduction sebesar Rp4.724.342.330,00 tidak dapat dipertahankan;

c. Koreksi Gross-up Penjualan dari nilai Pembelian sebesar Rp10.497.260.731,00

bahwa koreksi positif Gross-Up Penjualan sebesar Rp10.497.260.731,00 berkaitan dengan koreksi negatif Pembelian yang akan diuraikan dibawah;

bahwa berdasarkan fakta persidangan dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:

bahwa seluruh Pembelian Pemohon Banding adalah Barang Jadi, tidak ada Pembelian Bahan Baku karena kegiatan usaha Pemohon Banding adalah trading;

bahwa berdasarkan Uji Bukti dan menjawab pertanyaan Majelis, Pemohon Banding telah mengakui terdapat Pembelian sebesar Rp7.513.069.518,00 yang belum dilaporkan;

bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyetujui koreksi negatif atas Pembelian, namun tidak menyetujui koreksi positif atas Penjualan karena menurut Pemohon Banding Penjualannya telah dilaporkan semuanya;

bahwa menurut Majelis karena kegiatan usaha Pemohon Banding adalah trading maka jika terdapat Pembelian yang belum dilaporkan maka akan timbul Penjualan yang belum dilaporkan dengan menambahkan gross margin penjualan;

bahwa berdasarkan fakta persidangan dan Uji Kebenaran Materi, Majelis berkesimpulan bahwa tidak terdapat alasan yang cukup untuk mengabulkan permohonan Pemohon Banding dan karenanya koreksi Peredaran Usaha berupa koreksi positif Gross-Up Penjualan dari Pembelian sebesar Rp10.497.260.731,00 tetap dipertahankan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

B. Koreksi atas Harga Pokok Persediaan sebesar Rp7.513.069.518,00

Menurut Terbanding : bahwa Terbanding melakukan Koreksi negatif pembelian berdasarkan dokumen Faktur Pajak Masukan dalam negeri dan pembelian impor Pemohon Banding yang dilaporkan dalam SPT Masa PPN Januari s.d. Desember 2011 dengan melakukan pengujian pembelian dari faktur pajak masukan atas pembelian barang lokal serta pembelian barang impor;

bahwa Terbanding telah meminta rincian pembelian yang dilaporkan dalam SPT tahunan PPh Badan 2011 kepada Pemohon Banding akan tetapi Pemohon Banding menyampaikan rincian pembelian tanpa dilengkapi dengan dokumen apa yang digunakan sebagai dasar atas rincian tersebut, sehingga Terbanding melakukan pengujian berdasarkan Faktur Pajak Masukan atas pembelian barang serta pembelian impor;

bahwa berdasarkan Pasal 26A ayat (4) Undang-undang nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 16 Tahun 2009 diatur bahwa Wajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya;

bahwa karena Pemohon Banding tidak dapat menunjukan bukti yang dapat dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatan sesuai Pasal 26A ayat (4) UU KUP berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Terbanding mempertahankan koreksi Terbanding atas Harga Pokok Persediaan sebesar Rp7.513.069.518,00;

Menurut Pemohon Banding

: bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi Terbanding karena seluruh pembelian yang Pemohon Banding lakukan telah dilaporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2011;

bahwa pendekatan Terbanding yang melakukan koreksi dengan menggunakan gross up tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 12 ayat (3) UU KUP oleh karena itu Pemohon Banding mohon agar koreksi atas gross up pembelian dibatalkan seluruhnya;

Menurut Majelis : bahwa koreksi negatif Pembelian sebesar Rp7.513.069.518,00 berkaitan dengan koreksi positif Gross- Up Penjualan dari Pembelian yang telah diuraikan pada koreksi Peredaran Usaha di atas;

bahwa seluruh Pembelian Pemohon Banding adalah Barang Jadi, tidak ada Pembelian Bahan Baku karena kegiatan usaha Pemohon Banding adalah trading;

bahwa berdasarkan Uji Bukti dan menjawab pertanyaan Majelis, Pemohon Banding telah mengakui terdapat Pembelian sebesar Rp7.513.069.518,00 yang belum dilaporkan;

bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyetujui koreksi negatif atas Pembelian, namun tidak menyetujui koreksi positif atas Penjualan karena menurut Pemohon Banding Penjualannya telah dilaporkan semuanya;

bahwa berdasarkan fakta persidangan dan Uji Kebenaran Materi, Majelis berkesimpulan bahwa Pemohon Banding telah menyetujui koreksi negatif Pembelian sehingga tidak terdapat alasan yang cukup untuk mengabulkan permohonan Pemohon Banding dan karenanya koreksi negatif Pembelian sebesar Rp7.513.069.518,00 tetap dipertahankan;

C. Koreksi atas Biaya dari Luar Usaha sebesar Rp2.602.428.103,00

(6)

Menurut Terbanding : bahwa Terbanding melakukan koreksi Biaya dari Luar Usaha dengan rincian koreksi sebagai berikut:

Uraian Pemohon

Banding (Rp)

Terbanding (Rp)

Koreksi (Rp) 1

2

Biaya dari Luar Usaha (bunga pinjaman) Biaya dari Luar Usaha lainnya (383116 Exc-Rev I/Co P’able)

1.510.453.035 1.356.213.029

139.227.598 125.010.363

1.371.225.437 1.231.202.666

Jumlah 2.866.666.064 264.237.961 2.602.428.103

bahwa berdasarkan penelitian Terbanding terdapat hubungan istimewa antara XXX dengan Pemohon Banding (NPWP XXX) yaitu melalui penyertaan modal langsung XXX sebesar 99% pada Pemohon Banding (NPWP XXX) sesuai Pasal 18 ayat (4) UU PPh;

bahwa Pasal 18 ayat (3) UU PPh mengatur:

Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya;

bahwa berdasarkan Pasal 18 ayat (3) UU PPh, Terbanding melakukan analisa perbandingan antara utang dan modal (debt to equity ratio / DER) Pemohon Banding dengan membandingkan perusahaan dengan perusahaan dalam skala terbatas yang memiliki karakteristik perusahaan dan keadaan ekonominya yang sebanding;

bahwa pada perbandingan antara utang dan modal Pemohon Banding berdasarkan laporan keuangan 2011, diketahui bahwa Debt to Equity Ratio (DER) Pemohon Banding sebesar -1.90 dimana menurut Terbanding tidak menunjukan kewajaran dan kelaziman usaha;

bahwa Terbanding melakukan penentuan kembali besarnya utang perusahaan yang berasal dari pihak yang memiliki hubungan istimewa menjadi modal dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa;

bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Terbanding mempertahankan koreksi Terbanding atas koreksi positif biaya bunga pinjaman dan koreksi biaya dari Luar Usaha - lainnya sebesar Rp2.602.428.103,00;

Menurut Pemohon Banding

: bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan Pendekatan Terbanding yang melakukan koreksi atas biaya dari luar usaha terkait biaya bunga pinjaman dan biaya terkait kerugian selisih kurs dengan melakukan penyesuaian atas Debt-to-Equity (DER) ratio dengan dasar Pasal 18 ayat (3) UU PPh No.

36 tahun 2008;

bahwa pendekatan dimaksud tidak dapat diterapkan pada Pemohon Banding karena tidak terdapat Keputusan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai perhitungan DER untuk tahun 2011, dengan demikian koreksi yang dilakukan oleh Terbanding tidak didasarkan pada ketentuan yang ada;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(7)

Menurut Majelis : bahwa Pasal 18 ayat (1) UU PPh mengatur:

Menteri Keuangan berwenang untuk mengeluarkan keputusan tentang besarnya perbandingan antara Utang dan Modal perusahaan untuk keperluan penghitungan Pajak berdasarkan Undang-Undang ini;

bahwa pada tahun 2015 telah diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:169/PMK.010/2015 tentang Penentuan Besarnya Perbandingan antara Utang dan Modal Perusahaan untuk Keperluan Penghitungan Pajak Penghasilan;

bahwa berdasarkan Pasal 9 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 169/PMK.010/2015 tersebut dinyatakan mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yaitu tanggal 9 September 2015;

bahwa dengan demikian menurut Majelis ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

169/PMK.010/2015 tersebut tidak dapat diterapkan untuk Tahun Pajak 2011;

bahwa berdasarkan fakta persidangan dan pertimbangan hukum tersebut di atas, Majelis berkesimpulan bahwa terdapat alasan yang cukup untuk mengabulkan permohonan Pemohon Banding dan karenanya koreksi koreksi biaya dari Luar Usaha - lainnya sebesar Rp2.602.428.103,00 tidak dapat dipertahankan;

D. Koreksi atas Penyesuaian Fiskal Positif Lainnya sebesar Rp15.010.345.940,00

(8)

Menurut Terbanding : bahwa koreksi Penyesuaian Fiskal Positif lainnya merupakan koreksi atas biayabiaya yang terkait dengan promotion expense;

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 02/PMK.03/2010 tentang Biaya Promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan Bruto mengatur:

Pasal 6

(1) Wajib Pajak wajib membuat daftar nominatif atas pengeluaran Biaya Promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang dikeluarkan kepada pihak lain.

(2) Daftar nominatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit harus memuat data penerima berupa nama, Nomor Pokok Wajib Pajak, alamat, tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, nomor bukti pemotongan dan besarnya Pajak Penghasilan yang dipotong.

(3) Daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat sesuai format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini.

(4) Daftar nominatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan sebagai lampiran saat Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan.

(5) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) tidak dipenuhi, Biaya Promosi tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

Angkal 1 huruf f Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-9/PJ/2010 tentang Penyampaian Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 02/PMK.03/2010 tentang Biaya Promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan Bruto, diatur bahwa:

Wajib Pajak wajib membuat daftar nominatif yang paling sedikit harus memuat data penerima berupa nama, Nomor Pokok Wajib Pajak, alamat, tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, nomor bukti pemotongan dan besarnya Pajak Penghasilan yang dipotong dengan format atas pengeluaran Biaya Promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang dikeluarkan kepada pihak lain sebagaimana ditetapkan dalam lampiran;

bahwa Pemohon Banding telah memberikan dokumen pendukung seperti proposal kegiatan, undangan acara, bon dan bukti pembayaran kepada Terbanding dan telah menyampaikan daftar nominatif biaya promosi di dalam SPT Tahunan PPh Badan;

bahwa daftar nominatif biaya promosi dimaksud tidak dilengkapi dengan NPWP para penerima atas biaya sehingga tidak sesuai dengan Pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 02/PMK.03/2010 dan Angkal 1 huruf f Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-9/PJ/2010 tanggal 01 Februari 2010 dan tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(9)

Menurut Pemohon Banding

: bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi atas Penyesuaian Fiskal Positif lainnya sebesar Rp 15.010.345.940 karena Pemohon Banding merupakan perusahaan yang bergerak di bidang farmasi yang menjual obat-obatan yang tidak dapat dijual secara bebas, sehingga sesuai dengan kode etik perusahaan farmasi Pemohon Banding tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan promosi ataupun pemasaran secara bebas;

bahwa Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh mengatur:

Pasal 6

(1) Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk:

a. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain:

7. biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

bahwa Peraturan Menteri Keuangan No. 02/PMK.0312010 mengatur:

Pasal 2

Besarnya Biaya Promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto merupakan akumulasi dari jumlah :

a. biaya periklanan di media elektronik, media cetak, dan/atau media lainnya;

b. biaya pameran produk;

c. biaya pengenalan produk baru;dan/atau

d. biaya sponsorship yang berkaitan dengan promosi produk.

bahwa berdasarkan Pasal 6 ayat (1) butir 7 UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh dan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 02/PMK.0312010, biaya yang terkait dengan kegiatan mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yaitu untuk mengenalkan produk kepada dokter termasuk daiam biaya promosi yang dapat dikurangkan dan penghasilan bruto;

bahwa Pemohon Banding telah memberikan dokumen pendukung seperti proposal kegiatan, undangan acara, bon, bukti pembayaran dan daftar nominatif biaya promosi di dalam SPT PPh Badan yang telah disampaikan kepada Terbanding sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku;

(10)

Menurut Majelis : bahwa Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh mengatur:

Pasal 6 ayat (1)

Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk:

b. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain:

8. biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

bahwa Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 02/PMK.03/2010 tentang Biaya Promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan Bruto mengatur:

Pasal 2

Besarnya Biaya Promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto merupakan akumulasi dari jumlah :

a. biaya periklanan di media elektronik, media cetak, dan/atau media lainnya;

b. biaya pameran produk;

c. biaya pengenalan produk baru;dan/atau

d. biaya sponsorship yang berkaitan dengan promosi produk.

bahwa berdasarkan bukti-bukti yang ditunjukkan oleh Pemohon Banding dan berdasarkan Uji Kebenaran Materi terhadap bukti-bukti a quo, Pemohon Banding telah dapat membuktikan bahwa Biaya Promosi sebesar Rp15.010.345.940,00 merupakan biaya untuk kegiatan Pengenalan Produk;

bahwa Pemohon Banding tidak melakukan kegiatan promosi melalui iklan, melainkan melalui kegiatan pengenalan produk seperti membiayai kegiatan forum ilmiah untuk lingkungan profesi kesehatan;

bahwa berdasarkan fakta persidangan dan pertimbangan hukum tersebut di atas, Majelis berkesimpulan bahwa terdapat alasan yang cukup untuk mengabulkan permohonan Pemohon Banding dan karenanya koreksi Penyesuaian Fiskal Positif lainnya (Biaya Promosi) sebesar Rp15.010.345.940,00 tidak dapat dipertahankan;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Kredit Pajak;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(11)

Menimbang : bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, rekapitulasi pendapat Majelis atas pokok sengketa adalah sebagai berikut:

Uraian Sengketa Nilai Sengketa (Rp)

Tidak Dapat Dipertahankan (Rp)

Tetap Dipertahankan (Rp)

A. Koreksi atas Peredaran Usaha - Koreksi Sales Return - Koreksi akun other deduction service - Koreksi gross up penjualan dari nilai pembelian B. Koreksi atas Harga Pokok Persediaan C. Koreksi atas Biaya dari Luar Usaha

D. Koreksi atas Penyesuaian Fiskal Positif Lainnya

512.384.583,00 4.724.342.330,00 10.497.260.731,00 (7.513.069.518,00) 2.602.428.103,00 15.010.345.940,00

4.724.342.330,00 0,00 0,00 0,00 2.602.428.103,00 15.010.345.940,00

512.384.583,00 0,00 10.497.260.731,00 (7.513.069.518,00) 0,00 0,00

Jumlah 25.833.692.169,00 22.337.116.373,00 3.496.575.796,00

Menimbang : bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding, sehingga penghasilan Netto PPh Badan Tahun Pajak 2011 dihitung kembali sebagai berikut:

No Uraian Rupiah

1 2 3 4 5 6 7

8

Peredaran Usaha Harga Pokok Penjualan Laba Bruto

Biaya Usaha

Penghasilan Neto Dalam Negeri Penghasilan dari Luar Usaha Penyesuaian Fiskal

a. Penyesuaian Fiskal Positif b. Penyesuaian Fiskal Negatif Jumlah

Jumlah Penghasilan Neto

88.463.900.008,00 54.205.143.544,00 34.258.756.464,00 42.619.363.293,00 (8.360.606.829,00) (337.113.906,00) 6.477.972.340,00 2.795.659.061,00 3.682.313.279,00 (5.015.407.456,00)

Memperhatikan : Surat Banding, Surat Uraian Banding, penjelasan lisan/tertulis para pihak yang bersengketa;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan sengketa ini;

(12)

Memutuskan : Mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-2326/WPJ.07/2015 tanggal 13 Juli 2015 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Nomor: 00005/406/11/059/14 tanggal 22 April 2014 Tahun Pajak 2011, atas nama Pemohon Banding, dan perhitungan pajaknya menjadi sebagai berikut:

Uraian Rupiah

Jumlah Penghasilan Neto Penghasilan Kena Pajak

PPh Terutang (PKP x tarif 28%) Kredit Pajak:

a. PPh Pasal 22 b. PPh Pasal 23 Jumlah

Pajak yang Tidak/Kurang Bayar Sanksi Administrasi

Bunga Pasal 13 (2) KUP

(5.015.407.456,00) 0 0 37.426.000,003 40.996.656,00 378.422.656,00 (378.422.656,00) 0,00

Jumlah PPh ymh (lebih) dibayar (378.422.656,00)

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan terakhir pada hari Rabu, tanggal 26 Oktober 2016 oleh Hakim Majelis XIV.B Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis sebagai berikut :

ABC S.H., M.Sc.

Drs. DEF. M.M.

GHI, Ak., M.M.

dengan dibantu oleh Dra JKL

sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti.

dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis XIV B pada hari Rabu tanggal 18 April 2018 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, serta tidak dihadiri oleh Terbanding dan tidak dihadiri oleh Pemohon Banding;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan penelitian Terbanding, Form E yang dilampirkan diragukan kriteria keasalannya sehingga atas importasi Pemohon Banding dalam PIB Nomor 549447 tanggal 23 Desember

bahwa atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN Masa Pajak Agustus 2010 Nomor 00013/207/10/127/12 tanggal 15 Maret 2012 tersebut, Penggugat telah mengajukan Surat

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa sesuai Surat Keputusan Nomor: KEP- 3682/KPU.01/2017 tanggal 09 Juni 2017 adalah penetapan Terbanding atas nilai pabean

bahwa dengan melaporkan transaksi Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung Masa Pajak April 2016 sebesar Rp348.181.272,00 berarti Penggugat membuat Faktur Pajak

Penggugat menyampaikan Surat Gugatan Nomor FS-004/I/2018-0020 tanggal 29 Januari 2018 atas Surat Teguran Nomor ST-00092/WPJ.14/KP.0804/2018 tanggal 15 Januari 2018 dan diterima

menimbang : bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, Majelis berkesimpulan bahwa barang impor berupa Kiserite yang diberitahukan dalam PIB Nomor: 032325 tanggal

bahwa berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang disampaikan para pihak dalam persidangan, Majelis berpendapat bahwa hasil produksi Pemohon Banding adalah ikan tuna segar dalam

Hal ini sesuai dengan Pasal 16 F Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa