• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2017/PP/M.VIIA Tahun 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2017/PP/M.VIIA Tahun 2018"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-117079.19/2017/PP/M.VIIA Tahun 2018

Jenis Pajak : Bea Masuk

Tahun Pajak : 2017

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa banding dalam perkara banding ini adalah penetapan nilai pabean atas PIB Nomor: XXXXXX tanggal 28 April 2017, berupa importasi Sodium Metasilicate Pentahydrate, negara asal China (CN), yang diberitahukan dengan nilai pabean sebesar CIF USD12,840.00 dan oleh Terbanding ditetapkan menjadi sebesar CIF USD13,440.00, sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar kekurangan pembayaran berupa pajak dalam rangka impor dan denda sebesar Rp5.999.000,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Terbanding : bahwa di dalam persidangan Terbanding menyerahkan Surat Nomor SR- 162/KPU.01/BD.1002/2018 tanggal 25 Juni 2018 perihal Tanggapan mengenai rujukan tanggal terima permohonan banding untuk penghitungan jangka waktu pengajuan banding yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

bahwa sehubungan dengan adanya pengajuan Banding Pemohon Banding atas Keputusan Terbanding Nomor KEP-5099/KPU.01/2017 tanggal 4 Agustus 2017 (selanjutnya disebut Keputusan), dengan ini disampaikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan data dari pihak QWE yang diserahkan dalam persidangan (oleh Terbanding maupun Pemohon Banding), diketahui bahwa tanggal pengiriman Keputusan oleh QWE adalah 5 Agustus 2017, sedangkan tanggal diterimanya hardcopy Keputusan secara nyata (de facto) oleh Pemohon Banding adalah 7 Agustus 2017;

2. Bahwa jika. dihitung berdasarkan tanggal pengiriman Keputusan (yang merupakan tanggal terima de jure), 5 Agustus 2017, maka pengajuan Banding a quo tidak memenuhi ketentuan Formil mengenai pengajuan Banding, sedangkan jika dihitung dari tanggal terima Keputusan secara de facto (7 Agustus 2017) maka pengajuan Banding a quo masih memenuhi ketentuan Formil mengenai pengajuan Banding;

3. Bahwa kemudian dalam perneriksaan Formil atas pengajuan Banding a quo di persidangan, Majelis menggunakan tanggal terima de facto (7 Agustus 2017) sebagai tanggal terima rujukan untuk menghitung jangka waktu pengajuan Banding a quo, yang mengakibatkan pengajuan Banding tersebut rriasih memenuhi ketentuan Formil mengenai pengajuan Banding;

4. Bahwa Majelis berpendapat, dikarenakan Keputusan diantarkan kepada Pemohon Banding oleh Orang/Kurir Perusahaan Jasa Pengiriman, maka hal itu dapat dipersamakan dengan penyerahan secara langsung oleh Terbanding kepada Pemohon Banding, sehingga tanggal terima terima rujukan menggunakan tanggal terima de facto ;

5. Bahwa tanggapan Terbanding terhadap perkara sebagaimana dimaksud di atas adalah sebagai berikut :

5.1 Bahwa tanpa mengurangi rasa hormat, Terbanding tidak sependapat dengan praktik penghitungan dan penafsiran sebagaimana dimaksud pada angka 3 dan 4 di atas, dikarenakan sangat bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku;

5.2 Bahwa Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Pengadilan Pajak mengatur sebagaimana kutipannya berikut :

"Tanggal diterima adalah tanggal stempel pos pengiriman tanggal faksimile, atau dalam hal diterima secara langsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan, atau putusan diterima secara langsung"

5.3 Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka secara gramatikal sudah sangat jelas bahwa jika pengiriman Keputusan menggunakan Iayanan Perusahaan Jasa Pengiriman, maka yang menjadi tanggal terima rujukan penghitungan adalah tanqqal stempel pos pengiriman, artinya harus melihat tanggal stempel yanq tertera pada bukti pos pengiriman, bukan tanggal diterimanya Keputusan secara de facto;

5.4 Bahwa dalam persidangan, Yang Mulia Majelis kemudian memberikan perluasan penafsiran sebagaimana dimaksud pada angka 4;

5.5 Bahwa tanggapan Terbanding terhadap penafsiran Majelis sebagaimana dimaksud pada angka 4 adalah sebagai berikut :

5.5.1 Bahwa pada ketentuan tersebut di atas terdapat kata

"atau", dimana secara gramatikal kata "atau" berfungsi sebagai pembatas antara dua (2) atau Iebih hal/kondisi yang berbeda. Contoh : A atau B ; K atau L ; P atau Q atau Z;

5.5.2 Bahwa dua (2) hal/kondisi yang saling berbeda yang dipisahkan dengan kata "atau" pada ketentuan tersebut adalah sebagai berikut :

Kondisi Ke-1 (sebelum kata "atau") : "tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faksimile"

Kondisi Ke-2 (sesudah kata "atau") : "dalam hal diterima secara langsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan, atau .putusan diterima secara langsung"

5.5.3 Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa kondisi ke-1 adalah berbeda (tidak dapat dipersamakan) dengan kondisi ke-2, sebab jika keduanya adalah hal yang sama maka tidak perlu dipisahkan dengan kata "atau", dikarenakan tidaklah mungkin terdapat kondisi "A atau A", melainkan cukup "A" saja tanpa perlu dipisahkan dengan kata "atau". Dengan demikian, kedua kondisi di atas terbukti memang saling berbeda;

5.5.4 Bahwa dikarenakan kondisi ke-2 berbeda dengan kondisi ke-1, maka jika kondisi ke-2 menggunakan tanggal terima de facto sebagai tanggal terima rujukan, maka kondisi ke-1 tidak bisa menggunakan metode yang sama, karena kedua kondisi tersebut berbeda;

5.5.5 BahWa jika memang Menurut Majelis tanggal terima rujukan adalah selalu menggunakan tanggal terima de facto, maka tentunya kalimat Pasal 1 angka 12 tersebut tidak akan mengatur detil/rinci sedemikian, cukup dengan kalimat sederhana saja, misalnya :

"tanggal diterima adalah tanggal diterimanya keputusan secara nyata". Namun faktanya ketentuan tersebut tidaklah sesimpel itu, namun berisi pengaturan yang memuat batasanbatasan yang detil/rinci. itu artinya, setiap detil kondisi pada ketentuan tersebut tidak dapat dipersamakan begitu saja;

5.5.6 Bahwa dikarenakan kondisi ke-1 terbukti berbeda dengan kondisi ke-2, maka jika pada kondisi ke-2 yang menjadi tanggal terima rujukan adalah tanggal terima de facto, maka pada kondisi ke-1 yang menjadi tanggal terima rujukan adalah tanggal stempel pos pengiriman atau faksimile;

6. Berdasarkan hasil analisis pada angka 5.3 dan 5.5 di atas, dengan hormat Terbanding berpendapat bahwa perluasan penafsiran yang dilakukan oleh Yang Mulia Majelis sebagaimana dimaksud pada angka 4 adalah bertentangan dengan ketentuan yang beriaku;

7. Berdasarkan semua uraian tersebut di atas, maka sangat jelas bahwa jika suatu Keputusan dikirimkan/disampaikan dengan menggunakan jasa Perusahaan Pengiriman, maka yang menjadi tanggal terima rujukan penghitungan jangka waktu pengajuan Banding adalah tanggal stempel pos pengiriman, yaitu tanggal stempel yang tertera pada bukti pos pengiriman, bukan tanggal diterimanya Keputusan secara de facto oleh Pemohon Banding;

8. Bahwa tidak berlebihan kiranya Terbanding sampaikan kembali, bahwa pada kesempatan terdahulu Terbanding telah pernah mengajukan tanggapan tertulis mengenai norma yang harus diterapkan dalam penghitungan jangka waktu Banding, yaitu seharusnya menggunakan Pasal 95 Undang-Undang Kepabeanan (60 hari sejak tanggal Keputusan). Selain itu, Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang Pengadilan Pajak juga sebenarnya menekankan adanya keharusan untuk menggunakan Undang-Undang Kepabeanan jika hal tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Kepabeanan.

Namun pada praktiknya selama ini, Majelis menggunakan tanggal pengiriman sebagai tanggal terima rujukan penghitungan jangka waktu Banding, dimana hal itu sebenarnya tidak sesuai dengan ketentuan tetapi Terbanding tetap mematuhi praktik tersebut. Namun dalam perkara ini, Majelis secara tiba-tiba mengubah lagi praktik tersebut dengan menggunakan tanggal terima de facto sebagai tanggal terima rujukan penghitungan jangka waktu Banding, dimana hal ini sulit untuk dimaklumi oleh Terbanding dikarenakan tidak ditemukan legal reasoning yang dapat membenarkan praktik tersebut;

9. Bahwa demi terciptanya kepastian hukum, dengan hormat Terbanding memohon kepada Majelis agar kiranya berkenan menyesuaikan tata cara penghitungan jangka waktu pengajuan Banding sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan tidak mengubahnya dengan suatu kebijakan yang justru bertabrakan dengan kepastian hukum itu sendiri;

10. Oleh karenanya, Terbanding berpendapat bahwa yang menjadi tanggal terima Keputusan untuk penghitungan jangka waktu pengajuan Banding pada perkara a quo adalah tanggal pengiriman Keputusan yaitu 5 Agustus 2017, bukan tanggal 7 Agustus 2017. Dengan demikian, pengajuan Banding a quo terbukti tidak memenuhi ketentuan Formil pengajuan Banding dan seharusnya tidak dapat diterima;

bahwa di dalam persidangan Terbanding menyerahkan Surat Nomor SR- 156/KPU.01/BD.1005/2018 tanggal 26 Juli 2018 perihal tanggapan atas dokumen pendukung nilai pabean yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

bahwa sehubungan dengan Banding Pemohon Banding atas KEP-5099/KPU.01/2017 tanggal 04 Agustus 2017, bersama ini disampaikan tanggapan sebagai berikut:

1. Bahwa dalam rangka melakukan penelitian terhadap kebenaran pemberitahuan nilai pabean (nilai transaksi), Terbanding membutuhkan data-data (Pasal 3 ayat (5) dan Lampiran 11 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2010) pendukung pemberitahuan Nilai Pabean;

2. Data-data tersebut dipergunakan untuk menguji dan melakukan cross check atas Nilai Transaksi yang diberitahukan sebagai Nilai Pabean pada P1B;

3. Bahwa pada PIB Nomor XXXXXX tanggal 28 April 2017, diberitahukan nilai CIF adalah sebesar USD 12.840,00 dengan kuantitas sebanyak 48.000 Kg dan harga satuan barang sebesar USD 0,2675/Kg;

4. Bahwa pada invoice nomor 17HKIDO3 tanggal 06 April 2017, diketahui harga satuan adalah sebesar USD 0,28/Kg dengan kuantitas barang sebanyak 48.000 Kg sehingga total harga adalah USD 13.440,00 yang berbeda dengan yang diberitahukan pada PIB;

5. Bahwa pada bukti transfer, nama penerima tercantum RTY Corporation Limited, bukan ASD Co., Ltd sesuai dengan invoice;

6. Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan bahwa harga yang yang diberitahukan dalam PIB Nomor XXXXXX tanggal 28 April 2017 tidak dapat diyakini kebenarannya dan tidak dapat ditetapkan sebagai Nilai Transaksi;

bahwa demikian surat tanggapan ini Terbanding sampaikan, mohon majelis mencantumkan semua data, fakta, temuan yang ditemukan maupun terungkap pada saat persidangan serta seluruh pendapat yang Terbanding sampaikan dari awal persidangan hingga akhir persidangan dalam amar putusan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Menurut Pemohon Banding : bahwa di dalam persidangan Pemohon Banding menyerahkan Surat Nomor 1136/ASRI/VIII/AK-506/18.ST tanggal 20 Agustus 2018 perihal tanggapan atas Surat Tanggapan SR-156/KPU.01/BD.1005/2018 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

bahwa sehubungan dengan Surat Tanggapan atas Dokumen Pendukung Nilai Pabean dengan Nomor: SR-156/KPU.01/BD.1005/2018 atas banding Pemohon Banding atas Keputusan Terbanding Nomor: KEP-5099/KPU.01/2017 Tanggal 04 Agustus 2017 bersama ini Pemohon Banding sampaikan tanggapan Pemohon Banding sebagai berikut:

1. Bahwa terdapat bukti bayar untuk Invoice/ Sales Contract dengan Reference Number 17HKIDO3 sebesar USD 12,840.00 dari Bank FGH (Bank Central Asia) pada Tanggal 15 May 2018 berupa Bank T/T Remittance, dapat dilihat bahwa Bukti Pengeluaran Bank, dan Sales Contract! Proforma Invoice dari Supplier dengan nilai transaksi yang sesuai CIF USD 12,840.00;

2. Bahwa telah dilampirkan pembukuan Pemohon Banding berupa General ledger/ Buku Besar, Rekening Koran, Buku Besar Persediaan, Kartu Stok, Purchase Order+Faktur Pajak+Surat Jalan dari Customer yang sah (original) di legalisir oleh bank bersangkutan;

3. Semua data diatas telah Pemohon Banding lampirkan pada Jawaban atas permintaan Surat Bantahan No.1015/ASRINAK-506/18 tanggal 23 Januari 2018, dimana juga terdapat bukti pembicaraan mengenai nilai kompensasi;

4. Bahwa RTY Corporation Limited dan ASD Co., Ltd merupakan sister company, dapat dilihat dalam bukti bayar terdapat nomor referensi Invoice yang sama seperti terncantum dalam dokumen Import Pemohon Banding lainnya yaitu Nomor Reif.

17HKID03;

5. Bahwa berdasarkan uraian diatas, Pemohon Banding dapat membuktikan bahwa nilai transaksi yang diberitahukan adalah nilai transaksi yang sebenarnya, sehingga Pemohon Banding mohon agar Majelis Hakim yang mulia dapat menerima permohonan banding Pemohon Banding secara seluruhnya;

bahwa demikian tanggapan Pemohon Banding sampaikan, untuk mendapatkan keputusan seadiladilnya;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penetapan Terbanding sesuai keputusan keberatan Nomor: KEP-5099/KPU.01/2017 tanggal 4 Agustus 2017, tentang Penetapan atas Keberatan terhadap Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) Nomor: SPTNP- 010277/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2017 tanggal 22 Mei 2017 dimana atas importasi Pemohon Banding berupa Sodium Metasilicate Pentahydrate dengan PIB Nomor: XXXXXX tanggal 28 April 2017 diberitahukan nilai pabean sebesar CIF USD12,840.00 dan ditetapkan Terbanding menjadi sebesar CIF USD13,440.00, dengan tagihan Rp 5.999.000,00;

bahwa Pemohon Banding keberatan atas penetapan Terbanding dengan alasan:

bahwa Pemohon Banding telah memberikan dan menyediakan data data tambahan yang diminta untuk mendukung kebenaran nilai transaksi import Pemohon Banding untuk barang Sodium Metasilicate Pentahydrate dan Mengingat harga yang Pemohon Banding bayarkan harus sesuai dengan harga diluar negri sehingga Pemohon Banding tidak dapat menaikkan atau menurunkan harga barang tersebut;

bahwa dengan permohonan ini menjelaskan bahwa Pemohon Banding diberikan Debet Note berupa kompensasi sebanyak USD 600 untuk meng-offest pengeluaran Pemohon Banding di Order Pemohon Banding sebelumnya;

bahwa dasar hukum yang digunakan dalam sengketa ini antara lain:

- Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006:

Pasal 15 antara lain menyebutkan; Nilai pabean untuk penghitungan bea masuk adalah nilai transaksi dari barang yang bersangkutan. Penjelasannya: yang dimaksud dengan nilai transaksi yaitu harga yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar oleh pembeli kepada penjual atas barang yang dijual atau diekspor ke daerah pabean ditambah dengan:

huruf a sampai dengan f ……….dst.

- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 160/PMK.04/2010 tentang Nilai Pabean Untuk Penghitungan Bea Masuk sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.04/2016:

- Pasal 1 angka 7 menyebutkan:

Bukti nyata dan data yang obyektif dan terukur adalah bukti atau data berdasarkan dokumen yang benar-benar tersedia dan pada dokumen tersebut terdapat besaran, nilai atau ukuran tertentu dalam bentuk angka, kata dan/atau kalimat. Penegasan yang dimaksud dengan “bukti atau data berdasarkan dokumen yang benar-benar tersedia”

dengan persyaratannya, seperti: Pemberitahuan Pabean (PIB), Invoice, Packing List, BL/AWB, bukti pembayaran;

Pasal 2 ayat (1)

Nilai Pabean untuk penghitungan bea masuk adalah nilai transaksi dari barang impor yang bersangkutan yang memenuhi syarat-syarat tertentu;

- Pasal 2 ayat (2)

Nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah nilai pabean dalam International Commercial Terms (Incoterms) Cost, Insurance, dan Freight (CIF).

- Pasal 5

(1) Nilai transaksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) merupakan harga yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayar oleh pembeli kepada penjual atas barang yang dijual untuk diekspor ke dalam Daerah Pabean ditambah dengan biaya-biaya dan/ atau nilainilai yang harus ditambahkan pada nilai transaksi sepanjang biaya-biaya dan/ atau nilai-nilai tersebut belum termasuk dalam harga yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayar.

(2) Nilai transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berasal dari suatu transaksi jual beli dalam kondisi persaingan bebas.

(3) Biaya-biaya dan/ atau nilai-nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. Biaya yang dibayar oleh pembeli yang belum tercantum dalam harga yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayar;

b. Nilai dari barang dan jasa;

c. Royalti dan biaya lisensi;

d. Nilai setiap bagian dari hasil atau pendapatan yang diperoleh pembeli untuk disampaikan secara langsung atau tidak Iangsung kepada penjual, atas penjualan, pemanfaatan, atau pemakaian barang impor yang bersangkutan (proceeds);

e. Biaya transportasi barang impor yang dijual untuk diekspor ke pelabuhan atau tempat impor di dalam Daerah Pabean;

f. Biaya pemuatan, pembongkaran, dan penanganan yang berkaitan dengan pengangkutan barang impor ke pelabuhan atau tempat impor di dalam Daerah Pabean; dan

g. Biaya asuransi.

(4) Nilai pabean untuk penghitungan bea masuk adalah nilai transaksi dari barang impor yang bersangkutan yang memenuhi syarat-syarat tertentu.

- Pasal 7 ayat (1) mengatur persyaratan diterimanya nilai transansi sebagai nilai pabean antara lain menyebutkan:

“Nilai transaksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dapat diterima sebagai nilai pabean sepanjang memenuhi persyaratan sebgagai berikut:

a. Tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas pemanfaatan atau pemakaian barang impor selain pembatasa-pembatasan yang:

1. Diberlakukan atau diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku didaerh pabean;

2. Pembatasan wilayah geografis tempat penjualan kembali barang yang bersangkutan;atau

3. Tidak mempengaruhi nilai barang secara substansial

b. Tidak terdapat persyaratan atau pertimbangan yang dberlakukan terhadap transaksi atau nilai barang impor yang mengkibatkan nilai barang impor yang bersangkutan tidak dapat ditentukan nilai pabeannya;

c. Tidak terdapat proceeds sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf yang harus diserahkan oleh pembeli kepada penjual, kecuali proceeds tersebut dapat ditambahkan pada harga yang sebenarnya dibayar atau seharusnya dibayar; dan

Tidak terdapat hubungan antara penjual dan pembeli sebgaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 yang mempengaruhi harga barang.”

bahwa Terbanding menetapkan nilai pabean dengan Metode Pengulangan (fallback) dengan menggunakan Metode Nilai Transaksi (metode VI-I);

bahwa Pemohon Banding dalam Surat Banding dan dalam pemeriksaan persidangan telah menyerahkan penjelasan bantahan serta data yang mendukung nilai transaksi berupa: bukti transfer pembayaran dari Bank FGH tanggal 5 Mei 2017 sebesar USD12,840.00, ditambah biaya bank Rp 50.000,00 dengan kurs Rp 13.321,00 setara total Rp 171.091.640,00 ditujukan untuk RTY Corporation Ltd sebagaimana Commercial Invoice nomor 17HKID03 dengan nilai barang USD12,840.00;

bahwa sesuai dengan Rekening Koran Bank FGH Nomor Rekening XXXX0XXXXX atas nama Pemohon Banding diketahui terdapat mutasi debet pada tanggal 5 Mei 2017 sebesar Rp 171.091.640,00 dan telah dibukukan dalam pembukuan perusahaan dan diperiksa oleh Terbanding saat menerima berkas nilai transaksi dari Majelis;

bahwa yang menjadi sengketa untuk sengketa ini adalah PIB Nomor XXXXXX tanggal 28 April 2017 jenis barang Sodium Metasilicate Pentahydrate, negara asal China dengan nilai pabean CIF USD12,840.00 sesuai dengan invoice nomor 17HKID03, telah dibayar oleh Pemohon Banding yang termasuk dalam bukti transfer pembayaran dari Bank FGH tanggal 5 Mei 2017 tersebut;

bahwa berdasarkan data dan fakta tersebut di atas, Majelis berpendapat harga yang diberitahukan dalam PIB Nomor XXXXXX tanggal 28 April 2017 sebesar CIF USD12,840.00 adalah Nilai Transaksi yaitu harga yang sebenarnya dibayar oleh pembeli kepada penjual atas barang yang dijual atau diekspor ke daerah pabean;

bahwa Terbanding menetapkan nilai pabean dengan Metode Pengulangan (fallback) dengan menggunakan Metode Nilai Transaksi (metode VI-I) sehingga tidak memenuhi ketentuan yang diatur dalam Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.04/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 160/PMK.04/2010 tentang Nilai Pabean untuk Penghitungan Bea Masuk,sehingga penetapan Terbanding Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: KEP-5099/KPU.01/2017 tanggal 4 Agustus 2017, tentang Penetapan atas Keberatan Pemohon Banding terhadap Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) Nomor: SPTNP-010277/NOTUL/KPUTP/BD.02/2017 tanggal 22 Mei 2017, tidak sesuai ketentuan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menimbang : bahwa berdasarkan uraian di atas, penjelasan Pemohon Banding dan Terbanding dalam persidangan dan data yang ada dalam berkas banding, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan seluruhnya Banding Pemohon Banding, dan menetapkan nilai pabean atas Sodium Metasilicate Pentahydrate, PIB Nomor: XXXXXX tanggal 28 April 2017, negara asal China, sebesar CIF USD12,840.00 dan membatalkan Keputusan Terbanding Nomor:

KEP-5099/KPU.01/2017 tanggal 4 Agustus 2017;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan sengketa ini;

Memutuskan : Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: KEP-5099/KPU.01/2017 tanggal 4 Agustus 2017, tentang Penetapan atas Keberatan terhadap Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) Nomor:

SPTNP-010277/NOTUL/KPUTP/BD.02/2017 tanggal 22 Mei 2017, atas nama: Pemohon Banding, dan menetapkan nilai pabean atas Sodium Metasilicate Pentahydrate, PIB Nomor:

XXXXXX tanggal 28 April 2017, negara asal China, sebesar CIF USD12,840.00, sehingga tagihan bea masuk, pajak dalam rangka impor dan denda adalah Nihil;

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah Majelis yang dicukupkan pada hari Selasa, tanggal 21 Agustus 2018, berdasarkan Musyawarah Majelis VIIA Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut :

ABC, SH DEF, SH, MH Dr. GHI, SH, MM JKL, SE, Ak, M.Si.

: sebagai Hakim Ketua, : sebagai Hakim Anggota : sebagai Hakim Anggota, : sebagai Panitera Pengganti,

Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Selasa, tanggal 16 Oktober 2018, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, dan tidak dihadiri oleh Pemohon Banding serta tidak dihadiri oleh Terbanding, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut :

DEF, SH, MH MNO SE, Ak, M.B.T.

PQR, SE.

STU, S.H., M.H.

: sebagai Hakim Ketua, : sebagai Hakim Anggota : sebagai Hakim Anggota, : sebagai Panitera Pengganti,

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Terbanding : bahwa sesuai keputusan keberatan Nomor: KEP-4084/KPU.01/2012 tanggal 27 Juli 2012, Terbanding pada pokoknya mengemukakan bahwa berdasarkan penelitian

menimbang : bahwa berdasarkan uraian di atas, penjelasan Pemohon Banding dan Terbanding dalam persidangan dan data yang ada dalam berkas banding, Majelis berkesimpulan bahwa

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penetapan Terbanding sesuai keputusan keberatan Nomor: KEP-6067/KPU.01/2017 tanggal 08 September 2017 dimana atas

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa sesuai Surat Keputusan Nomor: KEP- 5712/KPU.01/2017 tanggal 29 Agustus 2017 adalah penetapan Terbanding atas nilai pabean

Menurut Majelis : bahwa sesuai keputusan keberatan Nomor: KEP-4198/KPU.01/2011 tanggal 19 Agustus 2011, berdasarkan penelitian terhadap ketentuan nilai transaksi, dasar

bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah penetapan pembebanan tarifbea masuk atas jenis barang berupa Electro Galvanized Steel Sheet In Coil, dan lain-lain (6

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa sesuai Surat Keputusan Nomor: KEP- 3584/KPU.01/2017 tanggal 31 Mei 2017 adalah penetapan Terbanding atas nilai pabean terhadap

Pokok Sengketa : penetapan nilai pabean atas jenis barang berupa Frozen Beef Tongue Root, Negara asal Australia, yang diberitahukan oleh Pemohon Banding dengan Pemberitahuan