Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-116699.19/2017/PP/M.IXB Tahun 2018
Jenis Pajak : Bea Masuk
Tahun Pajak : 2017
Pokok Sengketa : pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah penetapan pembebanan tarif bea masuk atas impor Aluminium Cook Ware (pos 1 dan 2 pada PIB), Negara asal China, yang diberitahukan oleh Pemohon Banding dalam Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Nomor: 261308 tanggal 08 Juni 2017 dengan pembebanan tarif bea masuk AC-FTA sebesar 0%, dan ditetapkan oleh Terbanding menjadi tarif bea masuk MFN sebesar 15%, sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar kekurangan pembayaran berupa bea masuk dan pajak dalam rangka impor sebesar Rp 31.149.000 yang tidak disetujui Pemohon Banding;
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Terbanding : bahwa sesuai keputusan keberatan Nomor: KEP-6067/KPU.01/2017 tanggal 08 September 2017 dan Penjelasan Tertulis dengan Surat Nomor: SR-184/KPU.01/BD.10/2018 tanggal 02 Mei 2018, Terbanding pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
bahwa berdasarkan pemberitahuan PIB, Invoice, Packing List, dan Bill of Lading, barang impor yang dipermasalahkan yaitu Aluminium Cook Ware (XC-FYFD 240-01 IH24CM Forged Wok) Baik Baru,...(3 jenis barang sesuai lembar lanjutan PIB) yang diekspor oleh QWE;
bahwa berdasarkan penelitian kedapatan:
a. Pemohon Banding melakukan importasi barang yang diberitahukan dalam PIB nomor 261308 tanggal 08 Juni 2017 dan menggunakan fasilitas impor preferensi tarif importasi ASEAN-China untuk yaitu Form E nomor E173800022220010 tanggal 19 Mei 2017;
b. Bahwa berdasarkan PIB Nomor 261308 tanggal 08 Juni 2017 dan invoice nomor SK170418B02 barang yang menggunankan tarif preferensi terdiri dari 3 (tiga) jenis barang dengan total jumlah 5.202 Pcs;
c. Bahwa Form E nomor E173800022220010 tanggal 19 Mei 2017 pada kolom 7 jenis barang hanya dikelompokkan menjadi 1 (satu), dan pada kolom 8 hanya disebutkan satu origin criteria-nya yaitu "WO".
d. Bahwa pada Form E nomor E173800022220010 tanggal 19 Mei 2017 pada kolom 7 dan 8 tidak dijelaskan secara detail dan terperinci atas uraian masing-masing jenis barang dan origin criteria-nya.
bahwa berdasarkan Article 5 Agreement on Trade in Goods of The Framework Agreement On Comprehensive Economic Co-Operation Between The Association Of South East Asian Nation And The Peoples Republic Of China, ketentuan asal barang (ROO) dan prosedur operasional sertifikasi (OCP) dijelaskan pada Annex 3, sebagaimana kutipan sebagai berikut:
ARTICLE 5 Rules of Origin
The Rules of Origin and the Operational Certification Procedures applicable to the products covered under this Agreement and the Early Harvest Programme of the Framework Agreement are set out in Annex 3 of this Agreement.
bahwa berdasarkan Rule 12 pada Annex 3 The Rules of Origin for ACFTA, disebutkan bahwa klaim atas tarif preferensi dalam rangka ACFTA hanya diberikan apabila importasi memenuhi ketentuan pada prosedur operasional sertifikasi (OCP), sebagaimana kutipan sebagai berikut:
Rule 12: Certificate of Origin
A claim that products shall be accepted as eligible for preferential concession shall be supported by a Certificate of Origin issued by a government authority designated by the exporting Party and notified to the other Parties to the Agreement in accordance with the Operational Certification Procedures, as set out in Attachment A.
bahwa berdasarkan Rule 7(a) pada Revised OCP for ACFTA, disebutkan bahwa pengisian SKA harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada overleaf notes, sebagaimana kutipan berikut ini:
Rule 7
The Issuing Authorities shall, to the best of their competence and ability, carry out proper examination of each application for the Certificate of Origin (Form E) to ensure that:
(a) The application and the Certificate of Origin (Form E) are duly completed in accordance with the requirements as defined in the overleaf notes of the Certificate of Origin (Form E), and signed by the authorised signatory;
(b) The origin of the product is in conformity with the Rules of Origin for the ACFTA;
(c) The other statements of the Certificate of Origin (Form E) correspond to supporting documentary evidence submitted;
(d) Description, quantity and weight of goods, marks and number of packages, number and kinds of packages, as specified, conform to the products to be exported;
(e) Multiple items declared on the same Certificate of Origin (Form E) shall be allowed subject to the domestic laws, regulations and administrative rules of the importing provided each must qualify separately in its own right.
bahwa berdasarkan Butir 4 dan 5 Overleaf Notes Lampiran A (Attachment A) Protokol Kedua, yaitu Operational Certification Procedure for the Rule Of Origin of The ASEAN- China Free Trade Area, diatur mengenai ketentuan sebagai berikut:
4. EACH ARTICLE MUST QUALIFY: It should be noted that all the products in a consignment must qualify separately in their own right. This is of particular relevance when similar articles of different sizes or spare parts are sent.
5. DESCRIPTION OF PRODUCTS: The description of products must be sufficiently detailed to enable the products to be identified by the Customs Officers examining them. Name of manufacturer, any trade mark shall also be specified.
bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.04/2015 tentang Tata Cara Pengenaan Tarif Bea Masuk Dalam Rangka Perjanjian Atau Kesepakatan Internasional pasal 6 ayat (1) huruf (e) dan (f) sebagai berikut:
Pasal 3
(1) Untuk dapat menggunakan Tarif Preferensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, barang yang diimpor harus memenuhi Ketentuan Asal B arang (Rules of Origin).
(2) Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kriteria asal barang;
b. kriteria pengiriman langsung; dan c. ketentuan prosedural.
Pasal 6
(1) Ketentuan prosedural sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf c yang berkaitan dengan penerbitan SKA, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
e. Dicantumkan kriteria asal barang untuk tiap-tiap jenis barang dalam hal SKA mencantumkan lebih dari 1 (satu) jenis barang;
f. kolom-kolom pada SKA diisi sesuai ketentuan pengisian pada halaman sebaliknya SKA (overleaf notes);
bahwa mengacu pada uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa semua produk yang diimpor dan origin criteria harus disebutkan secara terperinci satu persatu (detil);
bahwa pada Form E nomor E173800022220010 tanggal 19 Mei 2017 yang dilampirkan untuk barang impor pada PIB nomor 261308 tanggal 08 Juni 2017 tidak disebutkan origin criteria di kolom 8 secara detil dan terperinci untuk masing-masing jenis barang sehinga tidak sesuai dengan aturan-aturan tersebut di atas;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, terhadap barang impor pada pos 1 s.d. 3 PIB nomor 261308 tanggal 08 Juni 2017 tidak dapat diberikan preferensi tarif Bea Masuk dalam rangka Skema ACFTA dan dikenakan tarif bea masuk yang berlaku umum (MFN) sebesar 15% (lima belas persen).
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Pemohon Banding : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan penetapan Terbanding dalam keputusan keberatan Nomor: KEP-6067/KPU.01/2017 tanggal 08 September 2017, dan pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
bahwa Terbanding dengan sewenang-wenang menetapkan kembali tarif pabean yang diberitahukan oleh Pemohon Banding dengan menggugurkan Form E Nomor E173800022220010 dengan mempermasalahkan tidak tercantumnya deskripsi barang dengan detil di Form E seperti yang tercantum di dalam PIB dan dokumen lainnya seperti Invoice dan Packing List;
bahwa Terbanding dalam hal ini telah melanggar Surat Edaran Dirjen Bea Cukai Nomor SE- 05/BC/2010 Point 5, Huruf B dan angka 9 yang menyatakan sebagai berikut “Perbedaan kecil (minor discrepancies) antara SKA dengan PIB dan/atau dokumen pelengkap pabean, perbedaan tersebut tidak menyebabkan SKA dianggap tidak sah. Perbedaan kecil tersebut antara lain kesalahan tulis pada SKA mengenai uraian barang, nama dan/atau alamat eksportir, nama sarana pengangkut, dan/atau perbedaan lain yang dapat dengan mudah diketahui kebenarannya melalui dokumen pelengkap pabean (invoice, BL/AWB, Packing List)”
bahwa Terbanding dapat dengan mudah mengetahui kebenaran bahwa Pemohon Banding melakukan importasi Alumunium Cookware seperti yang tercantum di dalam PIB, Invoices dan Packing List, dimana jumlah berat, nominal karton, nominal produk dan nilai invoice yang tercantum dalam Form E adalah sama. Dengan demikian, alasan Terbanding jelas-jelas keliru dan diragukan kompetensinya didalam meneliti proses importasi secara benar dan sesuai prosedur;
bahwa Terbanding melanggar aturan yang dibuat oleh instansi Terbanding sendiri sehingga dengan demikian, profesionalitas Terbanding diragukan dalam hal ini dan keputusan yang diambil pun dapat diragukan validitas dan keabsahannya;
bahwa Terbanding didalam mengambil keputusan sama sekali tidak melakukan konfirmasi atau retroactive check kepada penerbit Form E dalam hal ini RTY Inspection and Quarantine Bureau of the People’s Republic of China apakah Form E yang diterbitkan sudah valid sesuai dengan peraturan yang berlaku apa belum, bukannya mengambil keputusan dengan sepihak.
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penetapan Terbanding sesuai keputusan keberatan Nomor: KEP-6067/KPU.01/2017 tanggal 08 September 2017 dimana atas importasi Pemohon Banding dengan PIB Nomor: 261308 tanggal 08 Juni 2017, jenis barang Aluminium Cook Ware (pos 1 dan 2 pada PIB), ditetapkan oleh Terbanding tidak mendapatkan preferensi tarif dalam rangka skema ASEAN-China Free Trade (AC-FTA) dan dikenakan pembebanan tarif bea masuk MFN sebesar 15%, dikarenakan tidak disebutkan origin criteria di kolom 8 secara detil dan terperinci untuk masing-masing jenis barang, sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar kekurangan pembayaran berupa bea masuk dan pajak dalam rangka impor sebesar Rp 31.149.000;
bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan penetapan Terbanding dalam keputusan keberatan Nomor: KEP-6067/KPU.01/2017 tanggal 08 September 2017 dan pada pokoknya mengemukakan alasan bahwa Pemohon Banding melakukan importasi Alumunium Cookware seperti yang tercantum di dalam PIB, Invoices dan Packing List, dimana jumlah berat, nominal karton, nominal produk dan nilai invoice yang tercantum dalam Form E adalah sama;
bahwa Pemohon Banding melakukan importasi Aluminium Cook Ware (3 jenis barang sesuai PIB) dengan PIB Nomor: 261308 tanggal 08 Juni 2017 menggunakan preferensi tarif ASEANChina Free Trade Area (AC-FTA) dengan melampirkan Form E Nomor:
E173800022220010 tanggal 19 Mei 2017;
bahwa Terbanding menolak memberikan tarif preferensi dalam rangka AC-FTA karena meragukan Form E Nomor: E173800022220010 tanggal 19 Mei 2017, namun Terbanding tidak melakukan retroactive check (konfirmasi) kepada RTY Inspection and Quarantine Bureau of The Peoples Republic of China sebagai penerbit Form E dan sampai dengan persidangan berakhir Terbanding tidak dapat menunjukkan surat penegasan atau surat konfirmasi dari Pejabat China bahwa Form E tersebut tidak berlaku;
bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 26/PMK.010/2017 tanggal 27 Februari 2017 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area, antara lain disebutkan bahwa:
Pasal 1
(1) Menetapkan tarif bea masuk atas impor barang impor dari negara-negara anggota ASEAN dan negara Republik Rakyat Tiongkok dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
(1) Pengenaan bea masuk berdasarkan penetapan tarif bea masuk sebagaimana dimaksud pada Pasal 1, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tarif bea masuk dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area yang lebih rendah dari tarif bea masuk yang berlaku secara umum, hanya diberlakukan terhadap barang impor yang dilengkapi dengan Surat Keterangan Asal (Form E) yang telah ditandatangani oleh pejabat berwenang di negara- negara bersangkutan dan telah memenuhi ketentuan asal barang sesuai perjanjian ASEAN-China Free Trade Area;
b. Importir, pengusaha tempat penimbunan berikat, dan pengusaha pusat logistik berikat wajib mencantumkan nomor referensi Surat Keterangan Asal (Form E) sebagaimana dimaksud pada huruf a dan kode fasilitas 54 pada pemberitahuan pabean impor;
c. Lembar asli dari Surat Keterangan Asal (Form E) dalam rangka ASEAN- China Free Trade Area sebagaimana dimaksud pada huruf a, wajib disampaikan oleh:
i. importir, pada saat pengajuan dokumen pemberitahuan pabean impor sebagaimana dimaksud pada huruf b di kantor pabean pelabuhan pemasukan;
ii. pengusaha tempat penimbunan berikat, paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal Surat Persetujuan Pengeluaran Barang Pemberitahuan Impor Barang untuk ditimbun di tempat penimbunan berikat, kepada pejabat bea dan cukai di kantor pabean yang melakukan penelitian dokumen; dan
iii. pengusaha pusat logistik berikat, paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal Surat Persetujuan Pengeluaran Barang Pemberitahuan Pabean Pemasukan Barang Impor untuk ditimbun di pusat logistik berikat, kepada pejabat bea dan cukai di kantor pabean yang melakukan penelitian dokumen.
d. Dalam hal tarif bea masuk yang berlaku secara umum lebih rendah dari tarif bea masuk dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area sebagaimana tercantum dalam Lampiran, tarif yang berlaku adalah tarif bea masuk yang berlaku secara umum;
bahwa pada saat mengajukan PIB, Pemohon Banding telah melampirkan Form E Nomor:
E173800022220010 tanggal 19 Mei 2017 yang telah ditandatangani oleh Pejabat berwenang di China;
bahwa berdasarkan penelitian Majelis terhadap Form E Nomor: E173800022220010 tanggal 19 Mei 2017, pada kolom 10 telah dicantumkan Invoice Nomor: 17XRM0425 tanggal 19 Mei 2017.
Kolom 7 dan kolom 8 ditulis secara umum mempunyai maksud untuk seluruh jenis barang yang ada di Invoice yang tertera dalam kolom 10;
bahwa menurut Majelis karena barang impor telah dilengkapi persyaratan preferensi tarif ACFTA berupa Surat Keterangan Asal (SKA) Form E yang menjelaskan identitas barangnya, telah dicap/stempel, telah ditandatangani oleh Pejabat berwenang China, dan telah dikeluarkan dari Negara China serta Terbanding tidak dapat membuktikan surat konfirmasi dari pejabat berwenang China yang menyatakan bahwa Form E tidak sah atau tidak dikeluarkan atau tidak ditandatangani oleh pejabat berwenang China, oleh karenanya Majelis berpendapat Form E Nomor: E173800022220010 tanggal 19 Mei 2017 adalah sah dan mempunyai hak untuk mendapat preferensial Tarif Bea Masuk AC-FTA;
bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 26/PMK.010/2017 tanggal 27 Februari 2017 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area, apabila barang impor telah dilindungi/dilengkapi dengan SKA (Form E) yang ditandatangani oleh Pejabat Berwenang dan disampaikan kepada Terbanding bersamaan dengan disampaikannya PIB diberikan tarif Bea Masuk sesuai dengan Tarif Bea Masuk ACFTA;
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
menimbang : bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis berkesimpulan bahwa barang impor berupa Aluminium Cook Ware (pos 1 dan 2 pada PIB) yang diberitahukan dalam PIB Nomor: 261308 tanggal 08 Juni 2017 mendapatkan preferensi tarif dalam rangka skema ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA) sehingga pembebanan tarif bea masuk menjadi 0%, oleh karenanya permohonan banding Pemohon Banding dikabulkan seluruhnya dan penetapan Terbanding dalam Keputusan Nomor: KEP-6067/KPU.01/2017 tanggal 08 September 2017 dibatalkan, sehingga tagihannya menjadi nihil;
Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait;
Memutuskan : Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: KEP-6067/KPU.01/2017 tanggal 08 September 2017 tentang Penetapan atas Keberatan Pemohon Banding terhadap SPTNP Nomor: SPTNP- 013069/NOTUL/KPUTP/BD.02/2017 tanggal 20 Juni 2017, atas nama: Pemohon Banding dan menetapkan atas barang impor berupa Aluminium Cook Ware (pos 1 dan 2 pada PIB) yang diberitahukan dalam PIB Nomor: 261308 tanggal 08 Juni 2017, dikenakan pembebanan tarif bea masuk AC-FTA sebesar 0%, sehingga bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang masih harus dibayar nihil;
Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan yang dicukupkan pada hari Kamis tanggal 31 Mei 2018 oleh Hakim Majelis IXB Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis sebagai berikut:
Drs. ABC, M.H.
Drs. DEF, M.M.
Ir. GHI, M.Eng.
dengan dibantu oleh JKL, S.E.
sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti
Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Jumat tanggal 31 Agustus 2018, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, serta tidak dihadiri oleh Terbanding maupun Pemohon Banding;