FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK 2015
NAMA :
NPM :
KELAS :
MATA KULIAH :
HARI/SHIFT :
PJ :
KP :
TUTOR :
ASBAR :
Matematika Ekonomi 1 ii Litbang PTA 15/16
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan karunia yang diberikan-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan modul ini tepat pada waktunya.
Dalam usaha meningkatkan kegunaan modul ini kepada mahasiswa dan meningkatkan mutu pengajaran dalam perkuliahan , maka makalah ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran.
Struktur materi di dalamnya ini disusun sesuai fungsi-fungsi dasar matematika yang disusun secara garis besar dan pokok dari materi matematika dasar serta berbagai macam penerapan dalam ekonominya.
Penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan Modul Praktikum Matematika Ekonomi 1 ini masih jauh dari sempurna dan banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan modul praktikum ini agar menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Depok, September 2015
(Tim Litbang MATEK 1)
Matematika Ekonomi 1 iii Litbang PTA 15/16
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DERET HITUNG 1. Konsep Dasar Deret ... 1
2. Penerapan Deret Hitung Dalam Ekonomi ... 2
2.1 Contoh Kasus 1 dan Pengerjaam dengan software EC-Math ... 2
2.2 Contoh Kasus 2 dan Pengerjaam dengan software EC-Math ... 5
2.3 Contoh Kasus 3 dan Pengerjaam dengan software EC-Math ... 7
2.4 Contoh Kasus 4 dan Pengerjaam dengan software EC-Math ... 9
2.5 Contoh Kasus 5 dan Pengerjaam dengan software EC-Math ... 11
DERET UKUR 1. Konsep Dasar Deret Ukur ... 14
1.1 Definisi Deret Ukur ... 14
1.2 Rumus Deret Ukur ... 14
1.3 Contoh Soal ... 16
2. Penerapan Ekonomi Deret Ukur ... 21
2.1 Model Bunga Majemuk... 21
2.1.1 Contoh soal dan pengerjaan dengan software EC-Math ... 22
2.2 Model Bunga Sinambung ... 27
2.2.1 Contoh soal dan pengerjaan dengan software EC-Math ... 27
2.3 Model Present Value ... 29
Matematika Ekonomi 1 iv Litbang PTA 15/16
2.3.1 Contoh soal dan pengerjaan dengan software EC-Math ... 30
2.4 Model Pertumbuhan Penduduk ... 34
2.4.1 Contoh soal dan pengerjaan dengan software EC-Math ... 35
FUNGSI LINIER 1 1. Pengertian Fungsi Linier ... 40
2. Cara Pembentukan Fungsi Linier ... 41
2.1 Cara koordinat lereng ... 41
2.2 Cara dwi koordinat ... 41
2.3 Cara penggal lereng... 42
2.4 Cara dwi penggal... 43
3. Hubungan 2 Buah Garis Lurus ... 43
3.1 Berhimpit ... 43
3.2 Sejajar Berpotongan ... 44
3.3 Garis lurus ... 44
4. Penggambaran Fungsi Linier ... 44
5. Penerapan Ekonomi ... 45
5.1 Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran, dan Keseimbangan Pasar ... 46
5.2 Pengaruh Pajak Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar ... 49
5.3 Pengaruh Pajak Proporsional terhadap Keseimbangan Pasar ... 52
5.4 Pengaruh Pajak Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar... 55
FUNGSI LINIER 2 1. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan ... 59
1.1 Fungsi Konsumsi ... 59
1.2 Fungsi Tabungan ... 61
2. Pendapatan Disposible (Yd) ... 63
3. Fungsi Pajak ... 65
Matematika Ekonomi 1 v Litbang PTA 15/16
4. Fungsi Investasi ... 67
5. Fungsi Import ... 69
6. Fungsi Pendapatan Nasional ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 74
Matematika Ekonomi 1 1 Litbang PTA 15/16
MATERI 1 DERET HITUNG
1. Konsep Dasar Deret
Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Suku adalah bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk suatu deret. Dilihat dari jumlah suku yang membentuknya deret di golongkan atas deret berhingga dan deret tak berhingga. Deret berhingga adalah deret yang jumlah sukunya tertentu/terbatas. Sedangkan Deret tak hingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tidak tertentu/tidak terbatas.
Sedangkan dilihat dari segi pola perubahan bilangan pada suku – sukunya deret bisa dibedakan menjadi Deret Hitung, Deret Ukur dan Deret Dinamis. Deret Hitung dalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Deret Ukur adalah deret yang suku-sukunya dibedakan dengan perbandingan suku per- urutan yang memiliki nilai tetap yang sering dinamakan dengan pembanding/rasio (r).
Pada modul ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang Deret Hitung. Dua hal yang penting untuk diketahui / dihitung dalam setiap persoalan deret, yaitu besarnya nilai pada suatu suku tertentu dan jumlah nilai deret sampai suku yang tertentu.
Rumusnya:
Suku ke-n :
Jumlah bilangan sampai suku ke-n : Un = a+ (n-1)b
Sn = n/2 (a+Un) atau
Sn = n/2 (2a+(n-1) b)
Matematika Ekonomi 1 2 Litbang PTA 15/16 Dimana :
a = suku pertama
b = beda (selisih antara suku tertentu dengan suku sebelumnya) n = banyaknya suku
2. Penerapan Deret Hitung Dalam Ekonomi
Menurut Malthus, pada masa akan datang (mungkin yang dimaksudkannya adalah masa sekarang ini) diramalkan bangsa-bangsa akan mengalami kesulitan pangan dan sandang (perekonomian) karena semakin cepatnya pertambahan penduduk sementara pertambahan sandang dan pangan lebih lambat. Dengan kata lain pertambahan penduduk mengkuti Deret Ukur (Deret Geometrik). Sementara Pertambahan sandang dan pangan mengikuti Deret Hitung (Deret Aritmatik).
Prinsip Deret Hitung banyak diterapkan dalam menganalisa perilaku perkembangan kegiatan usaha misalnya produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja atau penanaman modal. Sedangkan prinsip Deret Ukur menganalisa perilaku pertumbuhan. Oleh karena itu prinsip-prinsip Deret Hitung dapat digunakan untuk menganalisa perkembangan variabel- variabel kegiatan usaha tersebut sehingga variabel yang bersangkutan bertambah secara konstan dari satu periode ke periode berikutnya.
2.1 Contoh Kasus 1
Pada bulan pertama produksi PT. Tia menghasilkan komputer 11 unit dan terjadi peningkatan setiap bulan sebesar 5 unit. Pada bulan keberapakah perusahaan dapat memproduksi komputer sebanyak 611 unit? dan berapakah jumlah produksi sampai bulan ke-n tersebut?
Diketahui :
a = 11
Matematika Ekonomi 1 3 Litbang PTA 15/16 b = 5
Un = 611 Ditanya :
n saat Un 611 unit dan Sn?
Jawab:
Un = a + (n-1)b
Un = 611
a + (n - 1) b = 611 11 + (n -1) 5 = 611 11 + 5n – 5 = 611
5 n = 611 – 11 + 5
5n = 605
n = 121
Sn = n/2 (a + Un) S121 = 121/2 (11 + 611)
= 60,5 (622)
= 37631
Analisis:
Jadi Jumlah produksi komputer PT. Tia sebesar 611 unit di produksi pada bulan ke-121. Dan jumlah produksi komputer sampai bulan ke-121 adalah 37631 unit.
Dengan menggunakan software ecmath adalah sebagai berikut:
a. Pada tampilan awal software ec-math, pilih materi deret hitung lalu pilih
mencari Un, Sn, a, b, n seperti di tunjukkan oleh gambar di bawah ini :
Matematika Ekonomi 1 4 Litbang PTA 15/16 b. Kemudian, setelah pilih mencari Un, Sn, a, b, n dan isikan datanya seperti
contoh soal diatas, setelah itu klik hasil seperti di tunjukkan oleh gambar
di bawah ini:
Matematika Ekonomi 1 5 Litbang PTA 15/16 2.2 Contoh Kasus 2
Pabrik Sepatu Kulit “Aldiva Fashion” pada awal tahun memproduksi Sepatu sebanyak 651 pasang. Pada tahun ke-6 pabrik tersebbut dapat memproduksi sebanyak 1115 unit. Berapakah beda produksi setiap tahunnya dan jumlah produksi sampai tahun ke-6?
Diketahui : U6 = 1115 a = 651 n = 6
Ditanya : b dan S6 ?
Jawab :
Matematika Ekonomi 1 6 Litbang PTA 15/16 Un = a + (n-1)b
U6 = a + (6 – 1) b 1115 = 651 + 5b 5b = 1115 – 651 5b = 464
5b = 92.8
b ≈ 93 ( dibulatkan )
Sn = n/2 (a + Un) S6 = 6/2 (651 + 1115) S6 = 3 (651 + 1115) S6= 3 (1766)
S6= 5298 Analisis:
Jadi Beda produksi Sepatu Kulit setiap tahunnya adalah 93 unit dan jumlah produksi Sepatu Kulit sampai tahun keenam adalah 5298 pasang.
Dengan menggunakan software ecmath adalah sebagai berikut : a. Masih pada tampilan software materi deret hitung, isikan datanya
seperti contoh soal diatas, setelah itu klik hasil seperti ditunjukkan
oleh gambar di bawah ini:
Matematika Ekonomi 1 7 Litbang PTA 15/16 Cat: untuk meghapus data yang sudah ada, klik reset
2.3 Contoh Kasus 3
Perusahaan “Aldo Agung Subur” pada bulan ke-5 mampu memproduksi pupuk organik cair sebanyak 156 botol dan pada bulan ke-6 memproduksi 166 botol. Apabila peningkatan produksi pupuk cair tersebut berpola Deret Hitung, berapakah besar produksi pada bulan pertama dan peningkatan produksi setiap bulan?
Diketahui :
U5 = 156
U6 = 166
Ditanya :
Matematika Ekonomi 1 8 Litbang PTA 15/16 b dan a ?
Jawab : Mencari b
U5 = a + 4b = 156 U6 = a + 5b = 166 b = 10 Mencari a
U5 = a + 4b
156 = a + 4 (10)
156– 40 = a
116 = a
Analisis:
Jadi, besar produksi pupuk organik cair pada bulan pertama sebesar 116 botol dan peningkatan produksi setiap bulannya adalah sebesar 10 botol
Dengan menggunakan software ecmath adalah sebagai berikut : a. Masih pada tampilan software materi deret hitung, isikan datanya
seperti contoh soal diatas, setelah itu klik hasil seperti ditunjukkan
oleh gambar di bawah ini:
Matematika Ekonomi 1 9 Litbang PTA 15/16 2.4 Contoh Kasus 4
PT. BEBBY ROSE WHITE berhasil meningkatkan produksinya setiap bulan sebanyak 111 botol Air Sari Mawar. Apabila diketahui produksi pada bulan ke-6 sebanyak 1156 botol air sari mawar. Berapa jumlah produksi botol air sari mawar pada awal bulan dan berapakah jumlah produksi sampai bulan ke-6?
Diketahui :
b = 111
n = 6
U6 = 1156
Matematika Ekonomi 1 10 Litbang PTA 15/16 Ditanya :
a dan S6 ? Jawab :
Un = a + (n – 1)b
U6 = 1156
a + (6 – 1) b = 1156 a + 5b = 1156
a + 5 (111) = 1156 a + 555 = 1156 a = 1156 – 555
a = 601
Sn = n/2 (a + Un) S6 = 6/2 (601 + 1156) S6 = 3 (1757)
S6 = 5271 Analisis:
Jadi jumlah produksi Air Sari Mawar pada bulan pertama adalah sebanyak
601 botol dan jumlah produksi Air Sari Mawar sampai bulan ke-6 adalah
5271 botol.
Matematika Ekonomi 1 11 Litbang PTA 15/16 Dengan menggunakan software ecmath adalah sebagai berikut : a. Masih pada tampilan software materi deret hitung, isikan datanya
seperti contoh soal diatas, setelah itu klik hasil seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:
2.5 Contoh Kasus 5
Toko“ TIA FLORIST “ dalam tahun pertama menerima penghasilan dari
jasa merangkai bunga sebesar Rp 1.650.000, dengan adanya penambahan
tenaga kerja dan peningkatan mutu pelayanan jasa maka penghasilannya
mengalami peningkatan sebesar Rp 1.500.000 setiap tahunnya. Maka
berapa besar penghasilan yang diterima perusahaan tersebut pada tahun
Matematika Ekonomi 1 12 Litbang PTA 15/16 ke-5 dan berapakah penghasilan Toko tersebut sampai dengan tahun ke-5
?
Diketahui : a = 1.650.000 b = 1.500.000 n = 5
Ditanya : U5 dan S5 ? Jawab :
Un = a + (n – 1)b
U5 = 1.650.000 + (5 – 1) 1.500.000 U5 = 1.650.000 + 6.000.000
U5 = 7.650.000
Sn = n/2 (a + Un)
S5 = 5/2 (1.650.000 + 7.650.000) S5 = 2,5 (9.300.000)
S5 = 23.250.000
Analisis:
Matematika Ekonomi 1 13 Litbang PTA 15/16 Jadi besarnya penghasilan yang diterima Toko “TIA FLORIST” pada tahun kelima adalah sebesar Rp 7.650.000 dan penghasilan Toko Tia Florist sampai dengan tahun kelima adalah sebesar Rp 23.250.000.
Dengan menggunakan software ecmath adalah sebagai berikut : a. Masih pada tampilan software materi deret hitung, isikan datanya
seperti contoh soal diatas, setelah itu klik hasil seperti ditunjukkan
oleh gambar di bawah ini:
Matematika Ekonomi 1 14 Litbang PTA 15/16
MATERI 2 DERET UKUR
1. Konsep Dasar Deret Ukur 1.1 Definisi Deret Ukur
Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah – kaidah tertentu.
Suku adalah bilangan – bilangan yang merupakan unsure dan pembentuk suatu deret.
Dilihat dari segi pola perubahan bilangan pada suku – sukunya deret bisa dibedakan menjadi Deret Hitung, Deret Ukur, dan Deret Dinamis. Pada bagian ini hanya akan dibahas tentang deret ukur. Adapun definisinya sebagai berikut:
Deret Ukur ialah deret yang suku – sukunya dibedakan dengan perbandingan suku per-urutan yang memiliki nilai tetap yang sering dinamakan dengan pembanding/rasio {r}.
1.2 Rumus Deret Ukur
Mencari Suku ke-n
Keterangan:
Un = Suku ke-n a = Suku pertama r = Rasio
n = Banyaknya suku
𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟
(𝑛−1)Matematika Ekonomi 1 15 Litbang PTA 15/16
Mencari Jumlah Sampai Suku ke-n o Deret Ukur Berhingga
Jika r > 1
Jika r < 1
Keterangan :
Sn = Jumlah sampai suku ke-n a = Suku pertama
r = Rasio
n = Banyaknya suku
o Deret Ukur Tak Berhingga
Keterangan :
Sn = Jumlah Sampai Suku ke-n a = Suku Pertama
r = Rasio 𝑆𝑛 = 𝑎(𝑟
𝑛− 1)
𝑟 − 1
𝑆𝑛 = 𝑎(1 − 𝑟
𝑛) 1 − 𝑟
𝑆𝑛 = 𝑎
1 − 𝑟
Matematika Ekonomi 1 16 Litbang PTA 15/16 n = Tak Hingga (~)
1.3 Contoh Soal
Pada sebuah deret ukur diketahui bahwa suku pertamanya adalah 1 dan rasionya 6. Berapakah suku ke-1 deret tersebut?
Dik : a = 1 r = 6 n = 5 Dit : U
5? Jawab : Un = a.r
(n-1)U
5= 1.6
(5-1)U
5= 1296
Analisis : Jadi, suku ke-5 deret tersebut adalah 1296.
Langkah – langkah pengerjaan dengan menggunakan software EC-Math:
1. Buka software EC-Math.
2. Pilih menu Deret Ukur, kemudian pilih Penerapan Matematika
Matematika Ekonomi 1 17 Litbang PTA 15/16 3. Masukkan data yang ada pada soal ke software. Setelah itu untuk
menampilkan outputnya, klik Hasil.
Matematika Ekonomi 1 18 Litbang PTA 15/16 1.4 Diketahui suatu deret geometri sebagai berikut: 1, 6, 36,………, .
Berapakah jumlah suku ke-5 dari deret tersebut?
Dik:
a = 5
r = Un/ Un-1 = 6/1 = 6 n = 5
Dit : S
5? Jawab :
Sn = a (r
n– 1) / r – 1 S
5= 1(6
5-1) /6-1
S
5= 1(7776 -1) /5 = 1555
Langkah – langkah pengerjaan dengan menggunaka EC-Math:
1. Buka software EC-Math.
2. Pilih menu Deret Ukur, kemudian pilih Penerapan Matematika.
Matematika Ekonomi 1 19 Litbang PTA 15/16 3. Masukkan data yang ada pada soal ke software. Setelah itu untuk
menampilkan outputnya, klik Hasil.
4. Analisis : Jadi, jumlah sampai suku ke-6 deret tersebut adalah 1555
1.5 Diketahui suatu deret geometri sebagai berikut: 115, 155, 414, 151. Berapakah jumlah suku sampai ke suku ke-16 dari deret tersebut?
Dik : a = 115
r = Un / Un – 1 = 155 / 115 = 1,35 n = 6
Dit : Sn ?
Jawab:
Matematika Ekonomi 1 20 Litbang PTA 15/16 Sn = a ( r
n- 1) / r-1
S
16= 115 (1,35
6– 1 ) / 1,35 -1 S
16= 115 (5,053445) / 0,35 S
16= 1660,418
Langkah – langkah pengerjaan dengan menggunaka EC-Math:
1. Buka software EC-Math.
2. Pilih menu Deret Ukur, kemudian pilih Penerapan Matematika.
3. Masukkan data yang ada pada soal ke software. Setelah itu untuk menampilkan
outputnya, klik Hasil.
Matematika Ekonomi 1 21 Litbang PTA 15/16 4. Analisis : Jadi, jumlah sampai suku ke-6 deret tersebut adalah 1660,418
2. Penerapan Ekonomi Deret Ukur 2.1 Model Bunga Majemuk
Model bunga majemuk merupakan Deret Ukur dalam kasus simpan pinjam dan kasus investasi. Dengan model ini dapat dihitung nilai modal di masa yang akan datang ditambah dengan akumulasi penambahan bunga, misalnya besarnya pengembalian kredit di masa yang akan datang berdasarkan tigkat bunganya, mengukur nilai sekarang dari jumlah hasil investasi yang akan diterima di masa yang akan datang, dan sebagainya.
Jika pembayaran bunga dilakukan pertahun
Jika pembayaran bunga dilakukan per hari, per triwulan, per caturwulan, dan per semester
𝐹𝑛 = 𝑃(1 + 𝑖)
𝑛Matematika Ekonomi 1 22 Litbang PTA 15/16 Keterangan :
Fn = Jumlah Investasi Di Masa yang Akan Datang P = Jumlah Investasi Sekarang/Awalnya
i = Tingkat Bunga per tahun n = Jumlah Tahun
m = Frekuensi Pembayaran Bunga dalam setahun
2.1.1 Contoh Soal :
Sitta meminjam uang di Bank Cipta sebanyak Rp 5.656.565 untuk jangka waktu 5 tahun, dengan tingkat suku bunga 5 % per tahun. Berapakah jumlah seluruh uang yang harus dikembalikan Sitta pada saat pelunasan ?
Dik :
P = 5.656.565 n = 5
i = 5 % = 0,05 Dit :
F
5= ? Jawab :
𝐹𝑛 = 𝑃(1 + 𝑖)
𝑛J
F
5= 5.656.565 (1 + 0,05)
5F
5= 5.656.565 (1,05)
5𝐹𝑛 = 𝑃(1 + ( 𝑖
𝑚 ))
𝑚.𝑛Matematika Ekonomi 1 23 Litbang PTA 15/16 F
5= 7.219.370
Langkah – langkah pengerjaan dengan menggunaka EC-Math:
1. Buka software EC-Math.
2. Pilih menu Deret Ukur, kemudian pilih Penerapan Ekonomi.
3. Pilih Model Bunga Majemuk lalu masukkan data yang ada pada soal ke
software. Setelah itu untuk menampilkan outputnya, klik Hasil.
Matematika Ekonomi 1 24 Litbang PTA 15/16 4. Analisis : Jadi, jumlah seluruh uang yang harus dikembalikan Sitta pada saat
pelunasan adalah Rp 7.219.370
2.1.2 Ipung membeli sebuah mobil sport dengan merek Ferara, secara kredit selama 5 tahun seharga Rp 66.666.555 dengan bunga sebesar 5 % per tahun. Ipung melakukan pembayaran bunga per caturwulan. Berapakah jumlah yang dibayarkan Ipung?
Dik :
P = 66.666.555 i = 5 % = 0,05 n = 5
m = 12/4 = 3 Dit :
F
5= ? Jawab :
Fn = P (1 + (i/m))
m.nJ
Matematika Ekonomi 1 25 Litbang PTA 15/16 F
5= 66.666.555 (1 + (0,05/3))
3.5F
5= 85.425.355
Langkah – langkah pengerjaan dengan menggunaka EC-Math:
1. Buka software EC-Math.
2. Pilih menu Deret Ukur, kemudian pilih Penerapan Ekonomi.
3. Pilih Model Bunga Majemuk lalu masukkan data yang ada pada soal ke
software. Setelah itu untuk menampilkan outputnya, klik Hasil.
Matematika Ekonomi 1 26 Litbang PTA 15/16 4. Analisis : Jadi, jumlah seluruh uang yang harus dibayar Ipung adalah Rp
85.425.355
2.2 Model Bunga Sinambung
Jika frekuensi pembayaran bunga per tahun (m) sangat besar, bunga yang siperhitungkan sangat sering (terus-menerus) dalam setahun, maka model deret ukur yang digunakan adalah metode deret ukur tak terhingga atau sinambung.
Keterangan :
Fn = Jumlah Investasi Di Masa yang Akan Datang P = Jumlah Investasi Sekarang/Awalnya
e = Eksponensial (2,71828) n = Jumlah Tahun
𝐹𝑛 = 𝑃. 𝑒. 𝑛
Matematika Ekonomi 1 27 Litbang PTA 15/16 2.2.1 Contoh Soal :
Amin mempunyai tabungan deposito darurat dari Bank pemerintah pada masa perang dengan Belanda dengan frekuensi pembayaran bunga setiap 5 menit sekali selama 5 tahun. Nilai tabungan Amin di Bank tersebut yaitu Rp 155.666 pada saat pertama kali setoran. Berapakah jumlah uang Amin 15 tahun kemudian?
Dik : P = 155.666 n = 15 Dit :
F
5?
Jawab:
𝐹𝑛 = 𝑃. 𝑒. 𝑛
F
5= 155.666 x 2,71828 x 15
F
5= 6.347.156,6172 dibulatkan 6.347.157
Langkah – langkah pengerjaan dengan menggunaka EC-Math:
1. Buka software EC-Math.
2. Pilih menu Deret Ukur, kemudian pilih Penerapan Ekonomi.
Matematika Ekonomi 1 28 Litbang PTA 15/16 3. Pilih Model Bunga Sinambung lalu masukkan data yang ada pada soal ke
software. Setelah itu untuk menampilkan outputnya, klik Hasil.
Matematika Ekonomi 1 29 Litbang PTA 15/16 4. Analisis : Jadi, jumlah uang Amin 15 tahun kemudian adalah Rp
6.347.157
2.3 Model Present Value
Present Value (nilai sekarang) merupakan kebalikan dari compound value (nilai majemuk) adalah besarnya jumlah uang, permulaan periode atas dasar tingkat tertentu dari sejumlah uang yang baru akan kita terima beberapa waktu/periode yang akan datang.
Jika pembayaran bunga dilakukan per tahun
Jika pembayaran bunga dilakukan per hari, per triwulan, per kuartal, dan per semester
𝑃 = 𝐹𝑛/(1 + 𝑖)
𝑛Matematika Ekonomi 1 30 Litbang PTA 15/16 Keterangan :
Fn = Jumlah Investasi Di Masa yang Akan Datang P = Jumlah Investasi Sekarang/Awalnya
i = Tingkat Bunga per tahun n = Jumlah Tahun
m = Frekuensi Pembayaran Bunga dalam setahun
2.3.1 Contoh Soal
Tata menginginkan agar uangnya menjadi Rp 55.616.161 pada 6 tahun yang akan datang, berapakah jumlah uang yang harus ditabung Tata saat ini seandainya diberikan bunga sebesar 6 % per tahun ?
Dik :
F
6= 55.616.161 i = 6% = 0.06 n = 6
Dit : P ? Jawab:
𝑃 = 𝐹𝑛/(1 + 𝑖)
𝑛J
P = 55.616.161 / (1 + 0,06)
6P = 55.616.161 / (1,06)
6P = 39.207.199
𝑃 = 𝐹𝑛/(1 + ( 𝑖
𝑚 ))
𝑚.𝑛Matematika Ekonomi 1 31 Litbang PTA 15/16 Langkah – langkah pengerjaan dengan menggunaka EC-Math:
1. Buka software EC-Math.
2. Pilih menu Deret Ukur, kemudian pilih Penerapan Ekonomi.
3. Pilih Model Present Value lalu masukkan data yang ada pada soal ke
software. Setelah itu untuk menampilkan outputnya, klik Hasil.
Matematika Ekonomi 1 32 Litbang PTA 15/16 4. Analisis : Jadi, jumlah uang yang harus ditabung Tata saat ini adalah Rp
39.207.199
2.3.2 Affan membeli sebuah motor dengan Hondi, secara kredit selama 5 tahun dengan bunga sebesar 6 % per tahun. Affan melakukan pembayaran bunga per triwulan. Jika jumlah uang yang dibayarkan oleh Affan adalah Rp 16.111.555 berapakah mula-mula harga motor tersebut ?
Dik :
F
5= 16.111.555 i = 6 % = 0.06
n = 5
m = 12/3 = 4 Dit :
P = ? Jawab :
𝑃 = 𝐹𝑛/(1 + 𝑖/𝑚))
𝑚.𝑛J
Matematika Ekonomi 1 33 Litbang PTA 15/16 P = 16.111.555 / (1 + (0,06 / 4)
4.5P = 11.962.353
Langkah – langkah pengerjaan dengan menggunaka EC-Math:
1. Buka software EC-Math.
2. Pilih menu Deret Ukur, kemudian pilih Penerapan Ekonomi.
3. Pilih Model Present Value lalu masukkan data yang ada pada soal ke
software. Setelah itu untuk menampilkan outputnya, klik Hasil.
Matematika Ekonomi 1 34 Litbang PTA 15/16 4. Analisis : Jadi, mula-mula harga motor tersebut adalah Rp 11.962.353 2.4 Model Pertumbuhan Penduduk
Metode ini dinyatakan oleh Malthus, beliau menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk dunia dipengaruhi oleh deret ukur atau perubahan berdasarkan rasio tertentu.
Keterangan :
Pt = Jumlah Penduduk pada Tahun ke-t P
1= Jumlah Penduduk pada Tahun Basis R = 1 + r
r = Persentase Pertumbuhan per tahun
𝑃𝑡 = 𝑃1. 𝑅
(𝑡−1)Matematika Ekonomi 1 35 Litbang PTA 15/16 t = Indeks Waktu (tahun)
2.4.1 Contoh Soal
Jika diketahui jumlah penduduk di Kota Malang pada tahun 2013 berjumlah 6.666.665 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan 6 % per tahun. Berapakah jumlah penduduk di kota Malang tersebut pada tahun 2015 ?
Dik :
P
1= 6.666.665 r = 6 % = 0,06 t = 3
Dit : P
3? Jawab : R = 1 + r R = 1 + 0,06 R = 1,06
j 𝑃𝑡 = 𝑃1. 𝑅
(𝑡−1)P
3= 6.666.665 x 1,06
(3-1)P
3= 7.490.664,794 dibulatkan 7.490.665
Langkah – langkah pengerjaan dengan menggunaka EC-Math:
1. Buka software EC-Math.
2. Pilih menu Deret Ukur, kemudian pilih Penerapan Ekonomi.
Matematika Ekonomi 1 36 Litbang PTA 15/16 3. Pilih Model Pertumbuhan Penduduk lalu masukkan data yang ada pada
soal ke software. Setelah itu untuk menampilkan outputnya, klik Hasil.
Matematika Ekonomi 1 37 Litbang PTA 15/16 4. Analisis : Jadi, jumlah penduduk di kota Malang pada tahun 2015 adalah
7.490.665
2.4.2 Jumlah pendududk di Kota Forres pada tahun 2011 adalah 155.556.616 jiwa dan jumlah penduduk tersebut mengalami kenaikkan pada tahun 2015 menjadi 166.665.515 jiwa. Berapakah tingkat pertumbuhan penduduk di kota tersebut dari tahun 2011 sampai 2015 ?
Dik :
P
1= 155.556.616 P
4= 166.665.515 t = 5
Dit :
r ?
Matematika Ekonomi 1 38 Litbang PTA 15/16 Jawab :
𝑃𝑡 = 𝑃1. 𝑅
(𝑡−1)166.665.515 = 155.556.616 x R
(5-1)R
4=
166.665.515155.556.616
R = √1,0714
4R = 1,01739 R = 1 + r 1,017 = 1 + r R = 1,017 – 1 r = 0,017 = 1,7 %
Langkah – langkah pengerjaan dengan menggunaka EC-Math:
1. Buka software EC-Math.
2. Pilih menu Deret Ukur, kemudian pilih Penerapan Ekonomi.
Matematika Ekonomi 1 39 Litbang PTA 15/16 3. Pilih Model Pertumbuhan Penduduk lalu masukkan data yang ada pada
soal ke software. Setelah itu untuk menampilkan outputnya, klik Hasil.
4. Analisis : Jadi, tingkat pertumbuhan di kota tersebut dari tahun 2011
sampai 2015 adalah 1,7 %
Matematika Ekonomi 1 40 Litbang PTA 15/16
MATERI 3 FUNGSI LINIER 1
1. PENGERTIAN
Fungsi adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara suatu variabel dengan variabel lainnya.
Di antara berbagai macam hubungan fungsional yang ada, fungsi linier merupakan bentuk yang paling sederhana dan paling sering digunakan dalam analisis ekonomi.
Fungsi linier atau fungsi berderajat satu adalah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabel bebasnya adalah satu.
Notasi :
Dimana:
y = Variabel terikat (Dependen Variable) m = Koefisien atau lereng fungsi (Gradient) x = Variabel bebas (Independen Variable) c = Konstanta bebas
Gradient (m) dapat dicari menggunakan rumus:
Contoh soal:
Berapakah gradient yang melalui titik (6, 5) dan titik (5, 15) Dik: x
1= 6 y
2= 15
x
2= 5 y
3= 5 Dit: m?
y = mx + c
m = y
2– y
1x
2– x
1atau ∆y
∆x
Matematika Ekonomi 1 41 Litbang PTA 15/16 Jwb: m =
15−55−6
= -10
Berdasarkan letak ruas variabel-variabelnya, fungsi linear dibedakan menjadi:
a. Fungsi Eksplisit : Variabel bebas terletak pada ruas yang berbeda dengan variabel terikat. Contoh: y = -5x + 6
b. Fungsi Implisit : Variabel bebas terletak pada ruas yang sama dengan variabel terikat. Contoh : y + 5x – 6 = 0
2. Cara Pembentukan Fungsi Linier
Cara membentuk fungsi linier berbeda-beda, tergantung data yang diketahui. Ada 4 macam cara untuk membentuk fungsi linear, antara lain:
2.1 Cara Koordinat Lereng
Cara ini digunakan apabila telah diketahui satu titik (x
1, y
1) dan telah diketahui gradien atau kemiringan lereng tersebut. Sehingga cara membentuk fungsinya yaitu:
Contoh soal : Tentukan fungsi linear yang melalui titik (5,6) dengan kemiringan m = 1 !
Jawab : (y – y
1) = m (x – x
1) y – 6 = 1 (x – 5) y – 6 = x – 5 y = x + 1
2.2 Cara Dwi Koordinat
Cara ini digunakan apabila diketahui dua buah titik, yaitu titik A dengan koordinat (x
1,y
1) dan titik B dengan koordinat (x
2,y
2). Maka dapat ditemukan persamaan liniernya dengan rumus:
(y – y
1) = m (x –x
1)
Matematika Ekonomi 1 42 Litbang PTA 15/16 y – y
1y
2– y
1= x – x
1x
2– x
1Contoh: Tentukanlah persamaan fungsi yang melalui titik (6, 1) dan (5, 5)!
Jawab : x
1= 6 y
1= 1 x
2= 5 y
2= 5
𝑦 – 1
5 – 1
=
𝑥 – 65 – 6
𝑦 – 1
4
=
𝑥 – 6−1
-1 (y – 1) = 4 (x – 6) -y + 1 = 4x – 24
-y = 4x – 24 – 1 -y = 4x – 25 y = -4x + 25
2.3 Cara Penggal Lereng
Cara ini dapat digunakan pada saat diketahui penggalnya pada salah satu sumbu dan diketahui pula lereng garis yang memenuhi persamaan tersebut. Rumus persamaan linearnya:
Dimana: c = penggal (konstansta) m = lereng (gradien)
Contoh: Tentukanlah persamaan linier jika nilai penggal dan garis lereng y = f(x) masing-masing 6 dan 5 !
Jawab: y = 5x + 6
y = mx + c
Matematika Ekonomi 1 43 Litbang PTA 15/16 2.4 Cara Dwi Penggal
Cara ini digunakan apabila diketahui penggal garis tersebut pada masing- masing sumbu, yakni penggal pada sumbu vertikal (x = 0) dan penggal pada sumbu horizontal (y = 0). Apabila a dan c masing-masing adalah penggal pada sumbu- sumbu vertikal dan horizontal dari sebuah garis lurus , maka persamaan garisnya adalah:
𝒚 = 𝒂 − (
𝒂𝒄
) 𝒙
Dimana:
a = penggal pada sumbu vertikal b = penggal pada sumbu horizontal
Contoh: Tentukan persamaan linear apabila sebuah garis lurus pada sumbu vertikal dan horizontalnya masing-masing 3 dan -6 !
Jawab : 𝑦 = 𝑎 – (
𝑎𝑐
) 𝑥 𝑦 = 3 –
3−6
𝑥 y = 3 + 0,5 x
3. HUBUNGAN DUA BUAH GARIS LURUS
Dua buah garis lurus mempunyai 4 macam kemungkinan hubungan:
3.1 Berhimpit
Jika persamaan sebuah garis merupakan kelipatan dari persamaan garis lain maka y =
m
1x + c akan berhimpit dengan garis y = m
2x + c
2(syarat: y
1= n. y
2; c
1= n. c
2; dan
m
1= n. m
2)
Matematika Ekonomi 1 44 Litbang PTA 15/16 3.2 Sejajar
Jika gradien sebuah garis sama dengan gradien garis yang lain, maka garis y = m
1x + c akan sejajar dengan y = m
2x + c
2(syarat: m
1= m
2; c
1≠ c
2)
3.3 Berpotongan
Jika gradien sebuah garis tidak sama dengan gradien garis yang lain, maka garis y = m
1x + c akan berpotongan dengan y = m
2x + c
2(syarat: m
1≠ m
2)
3.4 Tegak Lurus
Jika gradien sebuah garis merupakan kebalikan dari gradien yang lain dengan tanda berlawanan, maka garis y = m
1x + c akan tegak lurus dengan garis y = m
2x + c
2(syarat: m
1= -
1m2