STRUKTUR KAYU DAUN LEBAR KAYU DAUN JARUM DAN
Program Studi Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret 2020 Pertemuan ke-54Sistem
perkuliahan daring
Kamis, 19 Maret 2020 Kelas B Jum`at, 20 Maret 2020 Kelas A
Mata Kuliah: Sifat-sifat Dasar Kayu
Manakah Softwood? Hardwood?
(A) (B)
Mengapa demikian?
Struktur Kayu Daun Lebar
Sel-sel serabut dan trakeid
• Sel Serabut
o Terdapat pada kayu daun lebar (50% dari volume sel seluruhnya)
o Ciri:
• Bentuknya panjang, langsing, dinding sel lebih tebal dari sel lain
o Fungsi:
• untuk kekuatan
• Sel Trakeid
o Terdapat pada kayu daun jarum (90% dari volume sel seluruhnya)
o Ciri:
• Bentuknya panjang, dinding sel tebal o Fungsi:
• Untuk pengangkutan dan kekuatan
• Dihasilkan oleh pohon berdaun lebar
• Kayu daun lebar memiliki sel pembuluh (tampak seperti pori pada penampang melintang)
• Susunan sel-sel kayu daun lebar pada penampang
melintang tidak teratur dalam arah radial karena desakan pembuluh
• Jari- jari kayu daun lebar pada penampang melintang ukuran lebarnya bervariasi (ada yang lebar dan ada yang sempit)
• Contoh: jati, mahoni, meranti
Sel-sel penyusun kayu daun lebar
Sel-sel Longitudinal
• Semua sel-sel longitudinal diproduksi oleh satu inisial bentuk kumparan
dalam kambium.
• Sel-sel yang baru dibentuk terlihat sama, namun selama proses
perkembangan menjadi sel dewasa
terlihat perbedan antara tipe sel yang
satu dengan yang lain.
1. Pembuluh
1. Susunan pori melingkar
Susunan pori berdasarkan peralihan besar pori dari kayu awal ke kayu akhir pada penampang melintang
Peralihan besarnya pori dari kayu awal ke kayu akhir mendadak,
cth: Querqus, Fraxinus.
1. Pembuluh
2. Susunan pori
melingkar semu atau baur semu
Susunan pori berdasarkan peralihan besar pori dari kayu awal ke kayu akhir pada penampang melintang
Peralihan besarnya pori dari kayu awal ke kayu akhir berangsur-angsur, contoh: jati, sungkai,
suren.
1. Pembuluh
3. Susunan pori baur
Susunan pori berdasarkan peralihan besar pori dari kayu awal ke kayu akhir pada penampang melintang
Tak ada perbedaan
besarnya pori dari kayu awal ke kayu akhir
• Tunggal
Pori-pori berdiri sendiri
Penyebaran pori pada penampang melintang
Penyebaran pori pada penampang melintang
• Berganda radial Dua pori atau lebih
bersinggungan dalam
arah radial dengan garis
singgung yang lurus
• Berbaris miring
Pori-pori letaknya berderet- deret dalam arah yang
miring (membentuk sdudut kurang dari 90
o) terhadap jari-jari
Penyebaran pori pada penampang melintang
• Berbaris radial Pori-pori letaknya
berderet-deret dalam arah radial
Penyebaran pori pada penampang melintang
Penyebaran pori pada penampang melintang
• Berbaris tangensial
Pori-pori letaknya berderet-
deret dalam arah kurang
lebih tegak lurus pada jari-
jari.
Penyebaran pori pada penampang melintang
• Berkelompok
Beberapa pori membentuk
kelompok
2. Sel Trakeid Serabut
• Sel ini sering disebut sebagai serat, yaitu xylem kayu keras yang panjang, meruncing, dan biasanya berdinding tebal.
• Secara sepintas bentuknya mirip dengan trakeid longitudinal pada kayu lunak.
• Penampang melintang serabut kayu keras cenderung membulat dibandingkan dengan trakeid kayu lunak yang hampir berbentuk persegi panjang.
• Serabut memiliki dinding yang tebal dan mempunyai noktah- noktah berbatas yang kurang berkembang dibandingkan kayu lunak.
• Serabut berfungsi sebagai penunjang mekanis, atau yang berhubungan dengan kekuatan kayu.
• Semakin tinggi proporsi serabut-serabut yang berdinding tebal, maka semakin tinggi kekuatan kayu.
Manakah sel serabut dan manakah sel trakeid?
3. Parenkim longitudinal
• Sel-sel parenkim merupakan unit-unit penyimpan berdinding tipis.
• Pada kayu keras sel-sel seperti ini, terdapat dalam
bentuk sel-sel longitudinal yang panjang dan meruncing.
• Parenkim yang berbentuk longitudinal sering terbagi ke dalam sejumlah sel-sel yang lebih kecil melalui
pembentukan dinding melintang selama proses pendewasaan sel.
• Parenkim longitudinal biasanya tersusun dalam pola-pola tertentu yang unik dapat dilihat pada penampang
transversal.
• Jenis sel ini sering dibutuhkan dalam pengenalan jenis kayu keras, karena proporsi dan pengaturan parenkim longitudinal diturunkan secara genetik.
• Parenkim longitudinal dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
• Parenkim Apotrakeal, parenkim longitudinal yang tidak berhubungan dengan sel
pembuluh kayu
• Parenkim Paratrakeal, parenkim longitudinal yang berhubungan dengan sel pembuluh
kayu
• Parenkim Marginal, disebut juga parenkim tepi, yang terletak di bagian tepi dari kayu awal dan kayu akhir
3. Parenkim longitudinal
Diffus
Diffusberkelompok
Metatrakeal/
pita
Susunan parenkim paratrakeal
Struktur Kayu Daun Jarum
• Dikenal sebagai kayu konifer, biasanya selalu hijau
• Daunnya membentuk jarum
• Contoh: Tusam (Pinus
merkusii), Damar (Agathis loranthifolia), Jamuju
(Podocarpus imbricata),
Araucaria cunninghamii.
• Kayu lunak memiliki sel trakeid.
• Kayu lunak memiliki susunan sel yang
teratur pada
penampang melintang dalam arah radial
karena tidak ada pembuluh.
• Jari-jari kayu lunak selalu sempit pada
penampang melintang
Trakeid longitudinal
• Kayu lunak tersusun atas 90-95 % sel-sel yang panjang dan ramping yang disebut trakeid
longitudinal.
• Sel ini arahnya sejajar sumbu batang, memiliki panjang kira-kira seratus kali diameternya
dengan penampang melintang berbentuk persegi panjang.
• Trakeid berlubang di tengahnya (rongga sel),
tetapi tertutup di ujungnya, bentukny tumpul atau
bundar pada arah radial dan runcing pada arah
tangensial.
Parenkim Longitudinal
• Sebagian kecil volume kayu 1-2% pada
kayu lunak tersusun atas sel-sel parenkim yang arahnya longitudinal.
• Pada kayu dewasa bentuk parenkim ini sama dengan bentuk trakeid longitudinal.
• Parenkim ini memiliki dinding tipis dan
noktah sederhana.
Epitelium
• Pada spesies-spesies kayu lunak tertentu,didapati struktur yang dikenal dengan nama saluran resin.
• Saluran resin adalah suatu ruang antar sel yang dikelilingi oleh parenkim khusus yang mengeluarkan resin ke dalam saluran tersebut.
• Saluran resin merupakan suatu ciri yang membantu dalam pengenalan kayu lunak.
• Resin diduga mempunyai peranan penting dalam penyembuhan kayu yang rusak dan dalam menolak
serangan serangga ataupun penyerang-penyerang yang lain.
• Sel-sel penghasil resin dikenal sebagai sel epitel.
Jari-jari
• Kayu lunak dicirikan dengan jari-jari yang sempit dan seragam.
• Dilihat pada penampang tangensial jari-jari tersusun atas satu sampai banyak sel yang tinggi, namun lebarnya hanya satu sel saja (berseri satu).
• Sel-sel penyusun jari-jari kayu lunak dapat
berupa parenkim jari-jari ataupun trakeid jari-jari.
• Trakeid jari-jari hampir sama dengan trakeid longitudinal, yaitu memiliki dinding sel tebal dan noktah berbatas.
• Parenkim jari-jari dapat memiliki dinding tipis atau berdinding tebal.
• Jari-jari kayu lunak mungkin seluruhnya terdiri dari parenkim jari-jari saja atau
trakeid jari-jari saja, atau mungkin juga
tersusun atas keduanya.
Sel-sel penyusun masih sederhana
Ada sel yang berfungsi ganda
Sel-sel tersusun secara teratur dalam arah
radial
Perbedaan Antara Xylem Kayu Lunak dan Kayu Keras
No Kayu lunak Kayu keras
1 Tidak mempunyai pembuluh Mempunyai pembuluh 2 Tidak memiliki sel serabut, tetapi sel
trakeid
Memiliki sel serabut dan sel trakeid
3 Ada sel yang berfungsi ganda yaitu, sel trakeid berfungsi ganda yaitu
pengangkutan dan mekanika
Setiap sel mempunyai fungsi yang berbeda, sel serabut untuk mekanika dan sel pembuluh untuk
pengangkutan 4 Jari-jari pada penampang tangensial
umumnya berseri satu
Jari-jari pada penampang tangensial umumnya bervariasi 5 Pada arah radial, sel-sel tersusun
secara teratur
Pada arah radial, sel-sel tersusun tidak teratur
KAYU JUVENIL DAN
KAYU DEWASA
Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa
Kayu Juvenil
• Kayu juvenil atau kayu inti adalah kayu yang meliputi lingkaran-lingkaran tahun sekeliling hati
• Kayu juvenil merupakan kayu yang dibentuk di masa-
masa awal (permulaan) pohon tersebut tumbuh atau kayu yang dibentuk ketika pohon masih muda sehingga sering juga disebut kayu muda
• Proses pembentukan kayunya masih dipengaruhi oleh jaringan meristem apikal
• Lamanya periode juvenil ini bervariasi, kayu juvenil selalu ada dan meliputi lingkaran-lingkaran tahun pertama.
• Pada umumnya periode juvenil berkisar antara 5-20 tahun untuk semua jenis kayu
Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa
Kayu Dewasa
• Kayu dewasa (mature wood) adalah kayu yang dibentuk setelah periode
pembentukan kayu juvenil berakhir.
• Proses pembentukan kayunya
sepenuhnya dibentuk oleh kambium yang
tidak dipengaruhi oleh jaringan meristem
apikal.
Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa
Perbedaan Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa
• Berat jenis yang lebih rendah
• Panjang serat lebih pendek
• Persen kayu akhir lebih kecil
• Dinding sel lebih tipis
• Kekuatan kayu lebih rendah