• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Kuliah: Sifat-sifat Dasar Kayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Mata Kuliah: Sifat-sifat Dasar Kayu"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR KAYU DAUN LEBAR KAYU DAUN JARUM DAN

Program Studi Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret 2020 Pertemuan ke-54Sistem

perkuliahan daring

Kamis, 19 Maret 2020 Kelas B Jum`at, 20 Maret 2020 Kelas A

Mata Kuliah: Sifat-sifat Dasar Kayu

(2)

Manakah Softwood? Hardwood?

(A) (B)

Mengapa demikian?

(3)

Struktur Kayu Daun Lebar

(4)

Sel-sel serabut dan trakeid

• Sel Serabut

o Terdapat pada kayu daun lebar (50% dari volume sel seluruhnya)

o Ciri:

• Bentuknya panjang, langsing, dinding sel lebih tebal dari sel lain

o Fungsi:

• untuk kekuatan

• Sel Trakeid

o Terdapat pada kayu daun jarum (90% dari volume sel seluruhnya)

o Ciri:

• Bentuknya panjang, dinding sel tebal o Fungsi:

• Untuk pengangkutan dan kekuatan

(5)

• Dihasilkan oleh pohon berdaun lebar

• Kayu daun lebar memiliki sel pembuluh (tampak seperti pori pada penampang melintang)

• Susunan sel-sel kayu daun lebar pada penampang

melintang tidak teratur dalam arah radial karena desakan pembuluh

• Jari- jari kayu daun lebar pada penampang melintang ukuran lebarnya bervariasi (ada yang lebar dan ada yang sempit)

• Contoh: jati, mahoni, meranti

(6)

Sel-sel penyusun kayu daun lebar

(7)
(8)

Sel-sel Longitudinal

• Semua sel-sel longitudinal diproduksi oleh satu inisial bentuk kumparan

dalam kambium.

• Sel-sel yang baru dibentuk terlihat sama, namun selama proses

perkembangan menjadi sel dewasa

terlihat perbedan antara tipe sel yang

satu dengan yang lain.

(9)

1. Pembuluh

1. Susunan pori melingkar

Susunan pori berdasarkan peralihan besar pori dari kayu awal ke kayu akhir pada penampang melintang

Peralihan besarnya pori dari kayu awal ke kayu akhir mendadak,

cth: Querqus, Fraxinus.

(10)

1. Pembuluh

2. Susunan pori

melingkar semu atau baur semu

Susunan pori berdasarkan peralihan besar pori dari kayu awal ke kayu akhir pada penampang melintang

Peralihan besarnya pori dari kayu awal ke kayu akhir berangsur-angsur, contoh: jati, sungkai,

suren.

(11)

1. Pembuluh

3. Susunan pori baur

Susunan pori berdasarkan peralihan besar pori dari kayu awal ke kayu akhir pada penampang melintang

Tak ada perbedaan

besarnya pori dari kayu awal ke kayu akhir

(12)

• Tunggal

Pori-pori berdiri sendiri

Penyebaran pori pada penampang melintang

(13)

Penyebaran pori pada penampang melintang

• Berganda radial Dua pori atau lebih

bersinggungan dalam

arah radial dengan garis

singgung yang lurus

(14)

• Berbaris miring

Pori-pori letaknya berderet- deret dalam arah yang

miring (membentuk sdudut kurang dari 90

o

) terhadap jari-jari

Penyebaran pori pada penampang melintang

(15)

• Berbaris radial Pori-pori letaknya

berderet-deret dalam arah radial

Penyebaran pori pada penampang melintang

(16)

Penyebaran pori pada penampang melintang

• Berbaris tangensial

Pori-pori letaknya berderet-

deret dalam arah kurang

lebih tegak lurus pada jari-

jari.

(17)

Penyebaran pori pada penampang melintang

• Berkelompok

Beberapa pori membentuk

kelompok

(18)

2. Sel Trakeid Serabut

• Sel ini sering disebut sebagai serat, yaitu xylem kayu keras yang panjang, meruncing, dan biasanya berdinding tebal.

• Secara sepintas bentuknya mirip dengan trakeid longitudinal pada kayu lunak.

• Penampang melintang serabut kayu keras cenderung membulat dibandingkan dengan trakeid kayu lunak yang hampir berbentuk persegi panjang.

• Serabut memiliki dinding yang tebal dan mempunyai noktah- noktah berbatas yang kurang berkembang dibandingkan kayu lunak.

• Serabut berfungsi sebagai penunjang mekanis, atau yang berhubungan dengan kekuatan kayu.

• Semakin tinggi proporsi serabut-serabut yang berdinding tebal, maka semakin tinggi kekuatan kayu.

(19)

Manakah sel serabut dan manakah sel trakeid?

(20)

3. Parenkim longitudinal

• Sel-sel parenkim merupakan unit-unit penyimpan berdinding tipis.

• Pada kayu keras sel-sel seperti ini, terdapat dalam

bentuk sel-sel longitudinal yang panjang dan meruncing.

• Parenkim yang berbentuk longitudinal sering terbagi ke dalam sejumlah sel-sel yang lebih kecil melalui

pembentukan dinding melintang selama proses pendewasaan sel.

• Parenkim longitudinal biasanya tersusun dalam pola-pola tertentu yang unik dapat dilihat pada penampang

transversal.

• Jenis sel ini sering dibutuhkan dalam pengenalan jenis kayu keras, karena proporsi dan pengaturan parenkim longitudinal diturunkan secara genetik.

(21)

• Parenkim longitudinal dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

• Parenkim Apotrakeal, parenkim longitudinal yang tidak berhubungan dengan sel

pembuluh kayu

• Parenkim Paratrakeal, parenkim longitudinal yang berhubungan dengan sel pembuluh

kayu

• Parenkim Marginal, disebut juga parenkim tepi, yang terletak di bagian tepi dari kayu awal dan kayu akhir

3. Parenkim longitudinal

(22)

Diffus

Diffus

berkelompok

Metatrakeal/

pita

(23)

Susunan parenkim paratrakeal

(24)

Struktur Kayu Daun Jarum

(25)

• Dikenal sebagai kayu konifer, biasanya selalu hijau

• Daunnya membentuk jarum

• Contoh: Tusam (Pinus

merkusii), Damar (Agathis loranthifolia), Jamuju

(Podocarpus imbricata),

Araucaria cunninghamii.

(26)

• Kayu lunak memiliki sel trakeid.

• Kayu lunak memiliki susunan sel yang

teratur pada

penampang melintang dalam arah radial

karena tidak ada pembuluh.

• Jari-jari kayu lunak selalu sempit pada

penampang melintang

(27)

Trakeid longitudinal

• Kayu lunak tersusun atas 90-95 % sel-sel yang panjang dan ramping yang disebut trakeid

longitudinal.

• Sel ini arahnya sejajar sumbu batang, memiliki panjang kira-kira seratus kali diameternya

dengan penampang melintang berbentuk persegi panjang.

• Trakeid berlubang di tengahnya (rongga sel),

tetapi tertutup di ujungnya, bentukny tumpul atau

bundar pada arah radial dan runcing pada arah

tangensial.

(28)

Parenkim Longitudinal

• Sebagian kecil volume kayu 1-2% pada

kayu lunak tersusun atas sel-sel parenkim yang arahnya longitudinal.

• Pada kayu dewasa bentuk parenkim ini sama dengan bentuk trakeid longitudinal.

• Parenkim ini memiliki dinding tipis dan

noktah sederhana.

(29)

Epitelium

• Pada spesies-spesies kayu lunak tertentu,didapati struktur yang dikenal dengan nama saluran resin.

• Saluran resin adalah suatu ruang antar sel yang dikelilingi oleh parenkim khusus yang mengeluarkan resin ke dalam saluran tersebut.

• Saluran resin merupakan suatu ciri yang membantu dalam pengenalan kayu lunak.

• Resin diduga mempunyai peranan penting dalam penyembuhan kayu yang rusak dan dalam menolak

serangan serangga ataupun penyerang-penyerang yang lain.

• Sel-sel penghasil resin dikenal sebagai sel epitel.

(30)

Jari-jari

• Kayu lunak dicirikan dengan jari-jari yang sempit dan seragam.

• Dilihat pada penampang tangensial jari-jari tersusun atas satu sampai banyak sel yang tinggi, namun lebarnya hanya satu sel saja (berseri satu).

• Sel-sel penyusun jari-jari kayu lunak dapat

berupa parenkim jari-jari ataupun trakeid jari-jari.

(31)

• Trakeid jari-jari hampir sama dengan trakeid longitudinal, yaitu memiliki dinding sel tebal dan noktah berbatas.

• Parenkim jari-jari dapat memiliki dinding tipis atau berdinding tebal.

• Jari-jari kayu lunak mungkin seluruhnya terdiri dari parenkim jari-jari saja atau

trakeid jari-jari saja, atau mungkin juga

tersusun atas keduanya.

(32)

Sel-sel penyusun masih sederhana

Ada sel yang berfungsi ganda

Sel-sel tersusun secara teratur dalam arah

radial

(33)

Perbedaan Antara Xylem Kayu Lunak dan Kayu Keras

No Kayu lunak Kayu keras

1 Tidak mempunyai pembuluh Mempunyai pembuluh 2 Tidak memiliki sel serabut, tetapi sel

trakeid

Memiliki sel serabut dan sel trakeid

3 Ada sel yang berfungsi ganda yaitu, sel trakeid berfungsi ganda yaitu

pengangkutan dan mekanika

Setiap sel mempunyai fungsi yang berbeda, sel serabut untuk mekanika dan sel pembuluh untuk

pengangkutan 4 Jari-jari pada penampang tangensial

umumnya berseri satu

Jari-jari pada penampang tangensial umumnya bervariasi 5 Pada arah radial, sel-sel tersusun

secara teratur

Pada arah radial, sel-sel tersusun tidak teratur

(34)

KAYU JUVENIL DAN

KAYU DEWASA

(35)

Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa

Kayu Juvenil

• Kayu juvenil atau kayu inti adalah kayu yang meliputi lingkaran-lingkaran tahun sekeliling hati

• Kayu juvenil merupakan kayu yang dibentuk di masa-

masa awal (permulaan) pohon tersebut tumbuh atau kayu yang dibentuk ketika pohon masih muda sehingga sering juga disebut kayu muda

• Proses pembentukan kayunya masih dipengaruhi oleh jaringan meristem apikal

• Lamanya periode juvenil ini bervariasi, kayu juvenil selalu ada dan meliputi lingkaran-lingkaran tahun pertama.

• Pada umumnya periode juvenil berkisar antara 5-20 tahun untuk semua jenis kayu

(36)

Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa

Kayu Dewasa

• Kayu dewasa (mature wood) adalah kayu yang dibentuk setelah periode

pembentukan kayu juvenil berakhir.

• Proses pembentukan kayunya

sepenuhnya dibentuk oleh kambium yang

tidak dipengaruhi oleh jaringan meristem

apikal.

(37)

Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa

(38)

Perbedaan Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa

• Berat jenis yang lebih rendah

• Panjang serat lebih pendek

• Persen kayu akhir lebih kecil

• Dinding sel lebih tipis

• Kekuatan kayu lebih rendah

(39)

Perbedaan Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa

• Sudut fibril lebih besar

• Penyusutan longitudinal lebih tinggi

• Kadar air lebih tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Andini (2006) menyatakan bahwa “dengan memberikan kesempatan pada karyawan untuk mendapatkan pendidikan formal (yang merupakan salah satu bentuk pengembangan karir)

Hasanudin adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabu- paten Barito Selatan yang kesembilan, beliau lahir di Kalierang (Jawa Tengah) pada tanggal 10 bulan Juni tahun 1963,

Dari analisis pada keenam buku tersebut, data menunjukkan bahwa bentuk poskolonial yang paling banyak ditemukan ada pada buku Mosaic One sejumlah 13, selanjutnya adalah buku

Apakah terdapat pengaruh, ditinjau dari minat siswa dan motivasi belajar terhadap keaktifan siswa dalam penerapan model pembelajaran TGT dipadu dengan NHT

Adapun perumusan masaJah adalah bagaimana pengaruh kualitas pelayanan (bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan kepastian) terhadap kepuasaan mahasiswa yang di berikan

Sehubungan dengan hal tersebut prinsip umum yang dapat dipakai sebagai pegangan untuk mendorong diversifikasi pangan adalah: (1) dari sisi konsumsi, diversifikasi

perlindungan hukum bagi kopi arabika dusun jumprit , dimana hal ini ditujukan untuk mencegah terjadinya sengketa. Kopi arabika Dusun Jumprit akan mendapat perlindungan

Untuk kasus terjadinya gelombang Tsunami, yang adalah merupakan akibat dari gempa tektonik berbeda dengan gelombang yang dibangkitkan oleh angin, gelombang Tsunami biasanya