• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS LAMPUNG"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENELITIAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG

PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT

UNIVERSITAS LAMPUNG

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG

Judul Penelitian : Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Rektorat Universitas Lampung

Manfaat Sosial Ekonomi : Krisis energi membawa kesadaran bahwa semua kegiatan harus memenuhi persyaratan keberlanjutan, yang terdiri dari aspek people, planet dan profit. Demikian pula kampus harus berbenah menjadi eco-campus dan semua fasilitas berupa gedung harus tersertifikasi sebagai green building.

Ketua Pengusul

a. Nama Lengkap : Ika Kustiani, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D.

b. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala / IVa c. Program Studi : Program Profesi Insinyur

d. SINTA ID : 6098639

e. Nomor HP : 0812 8134 3223

f. Alamat surel : ika.kustiani@eng.unila.ac.id Anggota (1)

a. Nama Lengkap : Masdar Helmi b. Program Studi : Teknik Sipil

c. SINTA ID : 6041417

Jumlah mahasiswa yang terlibat : 1 (satu) orang Jumlah staf/teknisi yang terlibat : 2 (dua) orang

Lokasi : Gedung Rektorat, Universitas Lampung Lama Kegiatan : 6 (enam) Bulan

Biaya Kegiatan : Rp. 40.000.000,00 (empat puluh juta Rupiah)

Bandar Lampung, 28 Februari 2021 Mengetahui,

Dekan,

(Prof. Drs. Suharno, M.Sc. Ph.D.) NIP. 196207171987031002

Ketua Pengusul,

(Ika Kustiani, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D.) NIP. 19691005 199703 2001

Menyetujui,

Ketua LPPM Universitas Lampung,

(Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A.) NIP. 196505101993032008

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh, Salam sejahtera bagi kita,

Dengan mengucap syukur ke Hadirat Allah SWT karena dengan rahmat, nikmat dan petunjuk-Nya usulan kegiatan Penelitian Pascasarjana dengan judul Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Rektorat Universitas Lampung dapat diselesaikan.

Penelitian ini diusulkan sebagai bentuk kepedulian akademisi terhadap persoalan krisis energi global dimana peran serta sektor konstruksi dan infrastruktur berfokus pada green infrastruktur/green building. Kami berharap, semoga usulan penelitian ini dapat dikabulkan sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan dan dapat memberi sumbangan pengetahuan dan inspirasi bagi masyarakat konstruksi dan masyarakat perkeretaapian Indonesia yang dapat membawa pada kerlanjutan baik secara ekonomi, lingkungan maupun sosial.

Wassalamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh

Bandar Lampung, 28 Februari 2021 Ketua Peneliti

Ir. Ika Kustiani, ST., MEngSc., PhD.

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Halaman Pengesahan ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel v

Daftar Gambar v

Abstrak vi

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 1

1.3. State of the Art dan Kebaruan 2

1.4. Tujuan dan Urgensi Penelitian 2

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Rating Greenship dan Kelayakan Gedung 3

2.2. Pengukuran Kriteria Green Building 5

2.3. Matriks Sistem Rating Greenship dan Kelayakan Gedung 11

2.4. Peta Jalan Penelitian 12

3. METODE PENELITIAN

3.1. Konsep Penelitian 13

3.2. Analisis Kriteria yang Paling Menentukan 13

3.3. Obyek Penelitian dan Tahapan 15

3.2. Target Luaran

4. ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Anggaran Biaya 16

4.2. Jadwal Pelaksanaan 17

Daftar Pustaka vii

Lampiran viii

1. Curriculum Vitae (CV) Ketua dan anggota pelaksana kegiatan

(5)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria dan Tolok Ukur Greenship 4

Tabel 2. Kriteria Green Building 4

Tabel 3. Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia 5

Tabel 4. Kapasitas AC berdasarkan PK 8

Tabel 5. Tingkat Pencahayaan pada Lembaga Pendidikan 8

Tabel 6. Kebutuhan Air berdasarkan jenis Gedung 10

Tabel 7. Deskripsi Kriteria Green Building 11

Tabel 8. Tabel Scoring untuk Variabel yang Dianalis 14

Tabel 9. Rencana Target Capaian Luaran 15

Tabel 10. Rencana Anggaran Biaya Penelitian 16

Tabel 10. Tahapan Penelitian 17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ilustrasi Lokasi TUU, TUS dan d 9

Gambar 2. Alat Pengukur Thermal dan Visual Comfort 9

Gambar 3. Peta Jalan Penelitian 12

Gambar 4. Diagram Mean – Standar Deviasi 14

Gambar 5. Tahapan Penelitian 15

(6)

vi

RINGKASAN

Green building merupakan suatu konsep bangunan ramah lingkungan yang sudah menjadi perhatian khusus di berbagai negara dan mulai diterapkan di Indonesia. Konsep Green Building merupakan salah satu upaya penghematan energi yang dapat diterapkan pada suatu gedung. Namun, penerapan konsep eco-campus dan Green Building ini belum menjadi perhatian bagi Universitas Lampung. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengukur rating/sertifikasi Gedung Rektorat sebagai tolak ukur sudah sejauh mana tingkat green building diaplikasikan pada gedung-gedung di Universitas Lampung.

Pengukuran dilaksanakan secara langsung oleh peneliti berdasarkan kriteria standar nasional Greenship-GBCI. Lingkup penelitian ini hanya mencakup beberapa kriteria kriteria utama dari green building. Hasil dari penelitian ini berupa pengukuran kriteria green building sesuai standar Greenship dan penilaian rating sertifikasi green building pada Gedung Rektorat Universitas Lampung. Hasil ini kemudian dapat menjadi tolak ukur bagi gedung-gedung lainnya di lingkungan Universitas Lampung di masa yang akan datang, termasuk perencanaan gedung baru dan peningkatan kualitas green building dari gedung-gedung yang ada.

Kata Kunci: Green Building, Greenship, Rating/Sertifikasi

(7)

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini krisis energi menjadi ancaman global karena pemakaian yang terus meningkat sementara terdapat keterbatasan ketersediaan yang ada di alam. Beberapa upaya telah dilakukan oleh negara-negara di dunia, salah satunya adalah Aksi Earth Hour yang melibatkan 132 negara di dunia. Aksi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran cinta lingkungan serta hemat energi kepada warga dunia. Pemerintah Indonesia saat ini pun telah memulai gerakan nasional penghematan energi, dalam bentuk penghematan penggunaan dan pemilihan bahan bangunan, penghematan listrik dan air di kantor-kantor pemerintah, BUMN, UMD, serta penghematan energi penerangan jalan. Aksi nyata Pemerintah adalah menerapkan konsep Green Building.

Konsep Bangunan Hijau (Green Building) merupakan upaya penghematan energi yang dapat diterapkan pada suatu gedung. Dengan menerapkan konsep Green Building, bangunan akan lebih hemat energi karena dirancang, dibangun dan dioperasikan dengan tujuan meminimalkan dampak lingkungan total (Indonesia Green Building Council, 2008). Konsep ini dapat diterapkan pada bangunan komersial, perkantoran dan pendidikan. Kampus-kampus dunia telah lama menerapkan konsep eco-campus-nya. Kini sudah saatnya bagi Universitas Lampung untuk mulai menerapkan konsep ini. Terkait bangunan yang sudah ada, hampir semuanya tidak dirancang dengan konsep gedung ramah lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya penelitian tentang penerapan penilaian kriteria green building pada gedung-gedung di Unila agar dapat diketahui rating/sertifikasinya. Sebagai langkah awal, penelitian ini akan menilai sejauh mana tingkat penerapan kriteria green building Gedung Rektorat. Kriteria kinerja green building Gedung Rektorat ini diharapkan dapat dijadikan pembanding dalam mengkaji gedung-gedung lain di kampus Unila. Selain itu, hasil penilaian ini nantinya juga dapat digunakan sebagai tolak ukur atau acuan dalam mengembangkan program Eco-campus Universitas Lampung. Adapun acuan yang dipergunakan dalam Penelitian sertifikasi green building Gedung Rektorat ini adalah standard nasional (Greenship-GBCI).

1.2 Identifikasi Masalah

Gedung Rektorat Universitas Lampung (Unila) dipilih sebagai obyek penelitian karena gedung ini kondisinya masih baik walaupun sudah berusia 30 tahun, sehingga menarik untuk dilakukan kajian. Pokok permasalahan, secara lebih rinci dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

(8)

2 1. Bagaimana kondisi eksisting Gedung Rektorat Unila?

2. Bagaimana hasil penilaian Gedung Rektorat Unila dengan menggunakan greenship untuk bangunan baru v1.2 milik GBCI?

3. Bagaimana kelayakan Gedung Rektorat Universitas Lampung untuk dapat dinilai sebagai bangunan hijau menurut perangkat penilaian greenship untuk bangunan lama v1.2 milik GBCI?

1.3 State of the Art dan Kebaruan

Konsep pembangunan berkelanjutan mensyaratkan keseimbangan antara faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pembangunan berkelanjutan memerlukan tiga sektor yang sama kuat, saling menunjang dan saling mendukung, yaitu: pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan akibat buruk pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini juga berlaku untuk konsep bangunan hijau dan berkelanjutan (Green and Sustainable Building) dimana suatu gedung harus memiliki keseimbangan antara manusia, lingkungan dan manfaatnya (people, planet and profit).

Penilaian greenship umumnya dilakukan untuk bangunan baru (v1.2 GBCI) ataupun belum lama berdiri. Adapun pada penelitian ini, hal yang baru yang akan diteliti adalah penilaian greenship untuk gedung yang sudah lama berdiri, yaitu Gedung Rektorat yang sudah berusia 30 tahun (mendekati akhir pemanfaatan bangunan, 40 tahun). Dalam penelitian ini penilaian greenship hanya mengidentifikasi rating/sertifikat khusus untuk penilaian akhir (final assessment - FA).

1.4 Tujuan dan Urgensi Penelitian

Konsep bangunan hijau (Green Building) merupakan salah satu upaya penghematan energi yang dapat diterapkan pada suatu gedung. Konsep bangunan hijau bukan hanya diterapkan untuk bangunan-bangunan besar layaknya gedung perkantoran ataupun sejenisnya, tetapi juga sudah mulai diterapkan dari bangunan rumah tinggal dan fasilitas umum lainnya, dan salah satunya yaitu fasilitas pendidikan. Oleh sebab itu, penting bagi Universitas Lampung untuk mulai menerapkan pronsip keberlanjutan dalam infrastruktur kampusnya.

(9)

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Rating Greenship dan Kelayakan Gedung

Pengertian menurut GBCI (2012), bahwa bangunan hijau adalah bangunan baru yang direncanakan dan dilaksanakan atau bangunan sudah terbangun yang dioperasian dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan/ekosistem dan memenuhi kinerja; bijak guna lahan, hemat air, hemat energi, hemat bahan kurangi limbah, kualitas udara dalam ruangan.

Suatu bangunan dapat disebut sudah menerapkan konsep bangunan hijau apabila berhasil melalui suatu proses evaluasi untuk mendapatkan sertifikasi bangunan hijau. Didalam evaluasi tersebut tolok ukur penilaian yang dipakai adalah sistem rating (rating system). Salah satu program GBCI adalah menyelenggarakan kegiatan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia berdasarkan perangkat penilaian khas Indonesia yang disebut Greenship.

Menurut Green Building Council Indonesia (GBCI, 2012), sistem rating adalah suatu alat berisi butir-butir dari aspek penilaian yang disebut rating dan setiap butir rating mempunyai nilai (poin nilai). Apabila suatu bangunan berhasil melaksanakan butir rating, maka bangunan itu akan mendapatkan poin nilai dari butir tersebut. Bila jumlah semua poin nilai yang berhasil dikumpulkan mencapai suatu jumlah yang ditentukan, maka bangunan tersebut dapat disertifikasi untuk tingkat sertifikasi tententu. Namun sebelum mencapai tahap penilaian rating terlebih dahulu dilakukan pengkajian bangunan untuk pemenuhan persyaratan awal penilaian (eligibilitas). Adapun kriteria kelayakan yang ditetapkan oleh GBCI antara lain:

1. Minimum luas gedung adalah 2500 m2.

2. Kesediaan data gedung untuk diakses GBCI terkait proses sertifikasi.

3. Fungsi gedung sesuai dengan peruntukan lahan berdasarkan RTRW setempat.

4. Kepemilikan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan/atau rencana upaya pengelolaan lingkungan (UKL) / upaya pemantauan lingkungan (UPL).

5. Kesesuaian gedung terhadap standar keselamatan untuk kebakaran.

6. Kesesuaian gedung terhadap standar ketahanan gempa.

7. Kesesuaian gedung terhadap standar aksesibilitas difabel.

Sistem Penilaian dalam Greenship dibagi berdasarkan enam kategori, yaitu:

1. Tepat guna lahan (appropriate site development/ASD)

2. Konservasi dan efisiensi energi (energy efficiency and conservation/EEC) 3. Konservasi air (water conservation/WAC)

4. Siklus dan sumber material (material resources and cycle/MRC)

(10)

4 5. Kesehatan dan kenyamanan dalam ruang (indoor health and comfort/IHC)

6. Manajemen lingkungan bangunan (building and environment management/BEM)

Penilaian dan kriteria dalam Greenship menggunakan penilaian akhir (final assessment – FA), dengan maksimum nilai 101 poin. Penjabaran nilai pada setiap kategori sesuai tahapan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Kriteria dan Tolok Ukur Greenship

Setiap kategori terdapat beberapa kriteria yang memiliki jenis berbeda, yaitu :

1. Kriteria prasyarat (P), merepresentasikan standar minimum gedung ramah lingkungan.

Apabila salah satu prasyarat tidak dipenuhi, maka kriteria kredit dan kriteria bonus dalam semua kategori tidak dapat dinilai.

2. Kriteria kredit adalah kriteria yang ada di setiap kategori dan tidak harus dipenuhi.

Pemenuhan kriteria ini tentunya disesuaikan dengan kemampuan gedung tersebut. Bila kriteria ini dipenuhi, gedung yang bersangkutan mendapat nilai dan apabila tidak dipenuhi, gedung yang bersangkutan tidak akan mendapat nilai.

3. Kriteria bonus adalah kriteria yang memungkinkan pemberian nilai tambah, gedung yang dapat memenuhi kriteria bonus dinilai memiliki prestasi tersendiri.

Kriteria green building yang dianggap paling utama seperti terlihat di bawah ini:

Tabel 2. Kriteria Green Building

Prasyarat Kredit Bonus

ASD 17

EEC 26 5

WAC 21

MRC 14

IHC 10

BEM 13

Jumlah Kriteria dan Tolok 101 5

Kategori Jumlah Kriteria FA

Site Selection Regional Material On Site Renewable Energy

Water Fixtures Advance Waste Management Certified Wood

Thermal Comfort Water Use Reduction Water Recycling

Rainwater Harvesting Micro Climate Pollution of construction

Site Landscaping Non ODS Usage Building and Material

CO2 Monitoring Alternative Water Resource Public Transportation

Storm Water Management Energy Efficiency Measure Visual Comfort

Environmentally Friendly Water Efficiency landscaping Climate Change Impact

Natural Lighting Community Accessibility Acoustic Level

Ventilation Chemical Pollutants Bicycle

Environmental Tobacco Smoke Control

Kriteria Green Building

(11)

5 Dari sekian banyak kriteria, aspek yang dianggap paling utama antara lain:

1. Alternatife Water Resource 2. Energy Efficiency Measure 3. Thermal Comfort

4. Visual Comfort 5. Natural Lightning 6. Water Use Reduction

Berikut ini penjelasan tentang pengukuran aspek paling utama yang disebutkan di atas.

2.2 Pengukuran Kriteria Green Building

1. Energy Efficiency Measure

Pengukuran efisiensi energy dapat dilakukan dengan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dan nilai transfer panas keseluruhan (overall thermal transfer value, OTTV).

Intensitas konsumsi energi (IKE) listrik merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan besarnya pemakaian energi tiap meter persegi luas gross bangunan dalam suatu kurun waktu tertentu. IKE dinyatakan dalam satuan kWh/m2 per tahun (Hadiputra, 2007). IKE telah diterapkan di berbagai negara (ASEAN APEC).

Besaran IKE listrik untuk Indonesia ditetapkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ASEAN-USAID pada tahun 1987 (namun laporannya baru dikeluarkan pada tahun 1992) dengan rincian sebagai berikut:

a. IKE untuk perkantoran (komersial) = 240 kWh/m2 per tahun b. IKE untuk pusat belanja = 330 kWh/m2 per tahun c. IKE untuk hotel/apartemen = 230 kWh/m2 per tahun d. IKE untuk rumah sakit = 380 kWh/m2 per tahun

Selain itu, pada tahun 2004, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia menetapkan pedoman nilai standar IKE untuk bangunan di Indonesia sebagai berikut:

Tabel 3. Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

(sumber: Dewi, 2012)

Ruangan Non-AC (kWh/m2/bulan)

Sangat efisien 4,17 - 7,92 0,84 - 1,67

Efisien 7,92 - 12,08 1,67 - 2,5

Cukup efisien 12,08 - 14,58

Agak boros 14,58 - 19,17

Boros 19,17 - 23,75 2,5 - 3,34

Sangat boros 23,75 - 37,75 3,34 - 4,17

Kriteria Ruangan AC

(kWh/m2/bulan)

(12)

6 Perhitungan intensitas konsumsi energi dapat dihitung sebagai berikut:

IKE = Total kWh

Luas gross

Selain IKE, pengukuran juga dapat dilakukan dengan menghitung nilai OTTV pada suatu gedung dengan rumus yang sudah ditetapkan pada SNI 03-6389-2000 (badan Standardisasi Nasional, 2000).

a. Rumus untuk menghitung OTTV dinding dengan orientasi tertentu adalah sebagai berikut:

OTTV = α [(Uw x ( 1 - WWR)] x TDek + ( SC x WWR x SF) + ( Uf x WWR x ΔT)

dimana:

OTTV = harga perpindahan termal menyeluruh pada dinding luar yang memiliki arah atau orientasi tertentu (W/m2).

b. Rumus untuk menghitung OTTV seluruh dinding luar:

OTTV = Ao1 x OTTV1 + ⋯ + Aoi x OTTVi Ao1 + ⋯+ Aoi

dimana :

Aoi = luas dinding pada bagian dinding luar i (m2).Luas total ini termasuk semua permukaan dinding tak tembus cahaya dan luas permukaan jendela yang terdapat

pada bagian dinding tersebut.

OTTVi = nilai perpindahan termal menyeluruh pada bagian dinding i.

2. Kenyamanan dalam Ruang

Kenyamanan dalam ruang (thermal comfort) dapat dinilai dari temperature humidity index (THI) dan kelembaban relatif udara (relative humidity, RH).

a. Temperature humidity index (THI)

Hasil penelitian Mulyana et.al. (2003, dalam Kurnia et.al.), menyatakan bahwa indeks kenyamanan dalam kondisi nyaman berada pada kisaran THI 20-26.

Penentuan THI atau indeks kenyamanan dapat ditentukan dari nilai suhu udara (°C) dan kelembaban (RH) dengan persamaan sebagai berikut:

THI = 0,8Ta + 𝑅𝐻 𝑥 𝑇𝑎

500

(13)

7 Dimana:

THI = Temperature humidity index Ta = Suhu udara (°C)

RH = Kelembaban udara (%)

b. Thermal Comfort

Kelembaban relatif udara (relative humidity, RH) dan suhu udara dapat diukur langsung dengan bantuan alat, yaitu thermo-hygrometer (Gambar 2a). Pada setiap ruangan, pengukuran dilakukan kurang lebih selama 5 menit pada setiap ruangan, yang dilakukan pada waktu pagi, siang dan sore hari.

Selain itu, kenyamanan dalam ruang dapat dicapai secara buatan dengan pemasangan air conditioner (AC). Kompresor menurut Najamudin (2014) adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyalurkan gas refrigeran ke seluruh sistem.

Ukuran dari kapasitas AC adalah PK (paardekracth) yang artinya tenaga kuda (horse power, HP). Satu PK sama artinya dengan 735.5 watt/jam yang setara dengan 0,986 HP. Berikut adalah rumus perhitungan kebutuhan daya dan kapasitas AC dalam ruangan:

Kebutuhan AC (BTU⁄h) = (LxWxHxIxE⁄60) Dimana:

BTU/h = british thermal unit per hour L = panjang ruangan (feet) W = lebar ruangan (feet) H = tinggi ruangan (feet)

I = nilai 10 jika ruang berinsuli (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain); nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di atas lantai).

E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai17 jika menghadap timur; nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.

1 meter = 3,28 feet

(14)

8 Tabel 4. Kapasitas AC berdasarkan PK

3. Visual Comfort

Pengukuran tingkat pencahayaan atau iluminasi dilakukan dengan alat lux meter (Gambar 2b). Pengukuran dilakukan di beberapa titik pada setiap ruangan, sehingga dihasilkan pola pencahayaan dan rata-rata pencahayaan pada setiap ruangan dapat diukur. Pengukuran ini akan dianalisis sesuai dengan SNI 03-6197-2000 seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Tingkat Pencahayaan pada Lembaga Pendidikan

Sumber: SNI 03-6197-2000

4. Pencahayaan dalam Ruangan

a. Pencahayaan Alami (Natural Lighting)

Pencahayaan alami menurut Snyder dan Catanese (1997) yang dikutip Aziz (2013) adalah pencahayaan yang menggunakan sinar matahari waktu pagi dan siang hari atau yang dikenal pula dengan sistem matahari plat. Dimana desain bangunan itu sendiri harus memudahkan pengumpulan dan penyimpanan energi matahari dengan biaya tambahan yang kecil.

Faktor pencahayaan alami siang hari (FPASH) pada suatu titik dalam ruangan adalah perbandingan antara iluminasi horisontal dibidang kerja dalam ruangan (Ei

[lux]) terhadap iluminasi horisontal di lapangan terbuka di luar ruangan (Eo [lux]) pada saat yang sama.

Kapasitas AC Kebutuhan AC

AC ½ PK ± 5000 BTU/h

AC ¾ PK ± 7000 BTU/h

AC 1 PK ± 9000 BTU/h

AC 1 ½ PK ± 12000 BTU/h

AC 2 PK ± 18000 BTU/h

AC 2 ½ PK ± 24000 BTU/h

No. Fungsi Ruangan Tingkat Pencahayaan (Lux) A

1. Ruang kelas 250

2. Perpustakaan 300

3. Laboratorium 500

4. Kantin 200

Lembada pendidikan :

(15)

9 FPASH = Ei

Eo x 100%

Pengukuran FPASH minimal dilakukan pada 1 titik ukur utama (TUU) dan 2 titik ukur samping (TUS) pada ketinggian 75 cm dari lantai serta pada jarak d/3 (d = kedalaman ruangan) dari bidang dimana terdapat lubang cahaya. TUU berada pada tengah-tengah dari kedua dinding samping, sedangkan TUS berada pada jarak 0,5 m dari dinding samping yang terdekat. Berikut ini gambar ilustrasi TUU dan TUS:

Gambar 1. Ilustrasi Lokasi TUU, TUS dan d

Pengukuran pencahayaan alami dapat dilakukan dengan alat lux meter (Gambar 2a) untuk mendapatkan tingkat pencahayaan alami pada suatu ruangan, dalam kondisi lampu dalam keadaan mati seluruhnya dan seluruh tirai dalam keadaan terbuka, dan membandingkan tingkat pencahyaan yang masuk dengan luas ruangan yang diukur, untuk mengetahui pemanfaatan cahaya alami pada ruangan.

a. Thermo-Hygro Meter b. Digital Lux Meter Gambar 2. Alat Pengukur Thermal dan Visual Comfort b. Pencahayaan Buatan

Cahaya buatan menurut UU Republik Indonesia tentang Bangunan Gedung No.

28 tahun 2002 adalah penyediaan penerangan buatan melalui instalasi listrik atau sistem energi dalam bangunan gedung agar orang didalamnya dapat melakukan kegiatan sesuai bangunan gedung. Untuk menghitung jumlah lampu yang diperlukan untuk sebuah ruangan menggunakan rumus:

(16)

10 N = 𝐸 𝑥 𝐴

∅ lampu x LLF x CU Dimana:

E = kuat penerangan (lux) A = luas bidang kerja

CU = koefisien penggunaaan (coefisien of utilization, 50% - 60%) LLF = faktor kehilangan cahaya (light lost factor)

Nilai LLF kantor ber AC = 0,8 Nilai LLF Industri bersih = 0,7

Ø lampu = lumen lampu

5. Alternatife Water Resource and Water Use Reduction

Pengukuran kriteria ini dilakukan dengan cara menghitung konsumsi air bersih dari setiap sumber air yang digunakan setiap bulan lalu dibandingkan dengan kebutuhan pemakain air pada suatu bangunan berdasarkan SNI 03-7065-2005. Selanjutnya, dapat dihitung penurunan presentase konsumsi air bersih dari sumber primer.

Penentuan jumlah kebutuhan air dihitung berdasarkan jumlah populasi yang terdapat pada gedung. Dengan mengetahui pemakaian rata-rata perorang perhari maka akan diketahui jumlah kebutuhan air bersih dalam sehari. Perhitungan kebutuhan air bersih menurut (Noerbambang, 2000) adalah sebagai berikut:

Q = ∑Populasi x Kebutuhan air (L⁄o⁄hari)

Perhitungan kebutuhan air penghuni gedung kondisi awal menggunakan asumsi sebagai berikut :

Tabel 6. Kebutuhan Air Berdasarkan Jenis Gedung

(sumber : Noerbambang, 2000)

Penggunaan Gedung Pemakaian Air Satuan

Apartemen 200-250 L/penghuni/hari

Hotel/Penginapan 250-300 L/tamu/hari

Restoran 15 L/kursi

Kantor 50 L/karyawan

Siram Taman 5 L/m2

(17)

11 2.3 Matriks Sistem Rating Greenship dan Kelayakan Gedung

Tabel 7. Deskripsi Kriteria Green Building

NO.

NILAI KRITERIA MAKSIMUM

KETERANGAN PER KATEGORI

HASIL

PENELITIAN KETERANGAN Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development - ASD )

ASD P Area Dasar Hijau (Basic Grey Area ) P ASD 1 Pemilihan Tapak (Site Selection ) 2 ASD 2 Aksesibilitas Komunitas (Community

Accessibility ) 2

ASD 3 Transportasi Umum (Public Transportation ) 2 ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda (Bicycle Facility ) 2 ASD 5 Lansekap pada Lahan (Site Landscape ) 3

ASD 6 Iklim Mikro (Micro Climate ) 3

ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan

(Stormwater Management ) 3

Total Nilai Kategori ASD 17

Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation - EEC) EEC P1 Pemasangan Sub-Meter (Electrical Sub-

Metering ) P

EEC P2 Perhitungan OTTV (OTTV Calculation ) P EEC 1 Langkah Penghematan Energi (Energy

Efficiency Measures ) 15

EEC 2 Pencahayaan Alami (Natural Lighting ) 4

EEC 3 Ventilasi (Ventilation ) 1

EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim (Climate Change

Impact ) 1

EEC 5 Energi Terbarukan dalam Tapak (On-site

Renewable Energy ) (Bonus) 5

Total Nilai Kategori EEC 26

Konservasi Air (Water Conservation - WAC )

WAC P1 Meteran Air (Water Metering ) P

WAC P2 Perhitungan Bangunan Air (Water

Calculation ) P

WAC 1 Pengurangan Penggunaan Air (Water Use

Reduction ) 8

WAC 2 Perlengkapan Air (Water Fixtures ) 3 WAC 3 Daur Ulang Air (Water Recycling ) 3 WAC 4 Sumber Air Alternative (Alternative Water

Resources ) 2

WAC 5 Penampungan Air Hujan (Rainwater

Harvesting ) 3

WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air Lansekap (Water

Efficiency Landscaping ) 2

Total Nilai Kategori WAC 21

Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle - MRC ) MRC P Refrigerant Fundamental (Fundamental

Refrigerant ) P

MRC 1 Penggunaan Gedung dan Material Bekas

(Building and Material Reuse ) 2

MRC 2 Material Ramah Lingkungan

(Environmentally Friendly Material ) 3 MRC 3 Penggunaan Refrigeran tanpa ODP (Ozone

Depleting Potential ) (Non ODS Usage ) 2 MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified Wood ) 2 MRC 5 Material Prafabrikasi (Pre-fabricated

Material ) 3

MRC 6 Material Regional (Regional Material ) 2

Total Nilai Kategori MRC 14

Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort - IHC ) IHC P Introduksi Udara Luar (Outdoor Air

Introduction ) P

IHC 1 Pemantauan Kadar CO2 (CO2 Monitoring ) 1 IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan

(Environmental Tobacco Smoke Control ) 2 IHC 3 Polutan Kimia (Chemical Pollutant ) 3 IHC 4 Pemandangan ke Luar Gedung (Outside

View ) 1

IHC 5 Kenyamanan Visual (Visual Comfort ) 1 IHC 6 Kenyamanan Thermal (Thermal Comfort ) 1 IHC 7 Tingkat Kebisingan (Acoustic Level ) 1

Total Nilai Kategori IHC 10

Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management - BEM ) BEM P Dasar Pengelolaan Sampah (Basic Waste

Management ) P

BEM 1 GP sebagai Anggota Tim Proyek (GP as a

Member of Project Team ) 1

BEM 2 Polusi dan Aktivitas Konstruksi (Pollution of

Construction Activity ) 2

BEM 3 Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut

(Advanced Waste Management ) 2

BEM 4 Sistem Komisioning yang Baik dan Benar

(Proper Commissioning ) 3

BEM 5 Penyerahan Data Green Building (Green

Building Submission Data ) 2

BEM 6 Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit-

Out (Fit-Out Agreement ) 1

BEM 7 Survei Penggunaan Gedung (Occupancy

Survey ) 2

Total Nilai Kategori BEM 13

101 TOTAL NILAI KESELURUHAN

5.

1 kriteria prasyarat;

6 kriteria kredit

2 kriteria prasyarat;

7 kriteria kredit

1 kriteria prasyarat;

7 kriteria kredit 6.

2 kriteria prasyarat;

6 kriteria kredit 2.

3.

4.

KATEGORI KRITERIA

1 kriteria prasyarat;

7 kriteria kredit

1 kriteria prasyarat;

4 kriteria kredit; 1 kriteria bonus 1.

(18)

12 2.4 Peta Jalan Penelitian

Dunia konstruksi semakin berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan global trend, oleh sebab itu arah pengembangan penelitian (road map) Kelompok Bidang Ilmu Manajemen Konstruksi FT Unila secara dinamik mengimplementasikan agenda penelitian dengan judul “Konstruksi Berkelanjutan” sesuai kaidah Triple Bottom Line: People, Planet and Profit Aspects. Berbagai topik yang diakomodasi antara lain pengembangan industri konstruksi yang berwawasan lingkungan, peningkatan kualitas bisnis konstruksi (kinerja konstruksi Indonesia yang kompetitif), operasi konstruksi di lapangan (manajemen proyek, manajemen operasi dan pemeliharaan) serta Ekonomi Teknik dan K3.

Penelitian ini sejalan dengan peta jalan penelitian untuk bidang ilmu Manajemen Konstruksi seperti digambarkan dalam skema berikut ini:

Gambar 3. Peta Jalan Penelitian

Traditional Constructability Design & Build

Construction Analysis Integration Lean Process Resource & Energy

Planning Lean Assembly Efficiency Sustainable

Prefabrication Waste Reduction Consumption &

Product Design Concurrent Engineering Batch Design & Elimination Practices

Activity Centered Constructability Buffer Management Variation Control

Productivity Work Sampling Operation Simulation

Quality Assurance Total Quality Management

Project Management Framework: Sustainability:

10 Knowledge Areas Logistics & Supply Chain Lean Supply

Risk Mangement Decision Making Techniques

Policy & Regulatory National Construction Strategic Framework & Mechanism Development Program

Project Delivery:

Traditional Design & Build Taylor Made:

BOO, BOOT, BOT, DBFM, dll.

Green Building &

Green Infrastructure Risk Disaster Management

Construction Management Infrastructure Management

Asset Management

2005 - 2010 2010 - 2015 2015 - 2020

ENGINEERING MANAGEMENTPROJECT MANAGEMENTCONSTRUCTION INDUSTRI & CONSTRUCTION MANAGEMENT

2020 - 2025 Earned Value Performance

Measurements

Risk, HR, Communication

&Procurement

People, Planet, Profit

Early Contractor Involvement (ECI):

Lean Project Delivery System

DEVELOPMENT IMPROVEMENT LEAN CONSTRUCTION SUSTAINABLE CONSTRUCTION &

DEVELOPMENT

(19)

13

BAB 3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan melalui wawancara berpedoman, studi kepustakaan, observasi/pengamatan, dan dokumentasi. Sedangkan metode kuantitatif bertujuan untuk mencari hubungan atau menjelaskan sebab-sebab perubahan yang berdasarkan fakta-fakta yang terukur berdasarkan data yang bersifat angka, dapat diamatai dan diukur.

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data as built drawing dari Gedung Rektorat Universitas Lampung, data perangkat penilaian greenship dari GBC Indonesia, dan data dari penelitian langsung yang didapat peneliti melalui survei, wawancara, dan pengukuran. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan telah didokumentasikan sehingga dapat digunakan oleh pihak lain (peneliti).

3.1 Konsep Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengukuran penilaian terhadap beberapa kriteria green building yang mengacu pada standar nasional (Greenship-GBCI) dengan cara pengukuran langsung dan wawancara verifikasi yang difokuskan pada Gedung Rektorat Universitas Lampung. Penelitian dibatasi pada kriteria yang paling utama dimana metode yang digunakan untuk mencari kriteria utama adalah dengan menyebarkan survey kuesioner kepada para responden. Hasil survey tersebut akan di analisa dengan metode statistik yaitu mean dan standar deviasi. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah variabel-variabel umum mengacu pada lembaga sertifikasi nasional (GreenshipGBCI), yaitu:

1. Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development/ASD)L

2. Efisiensi Energi & Refrigeran (Energy Efficiency & Refrigerant/EER) 3. Konservasi Air (Water Conservation/WAC)L

4. Sumber & Siklus Material (Material Resources & Cycle/MRC)L 5. Kualitas Udara &

Kenyamanan Udara (Indoor Air Health & Comfort/IHC)

5. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building & Enviroment Management)

3,2 Analisis Kriteria yang Paling Menentukan

Setelah penyebaran kuesioner telah selesai dilakukan tahap selanjutnya menganalisis data. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi kriteria apa saja yang menentukan di dalam

(20)

14 pelaksanaan green building dengan menggunakan mean dan standar deviasi, dengan rumus sebagai berikut:

Mean, X = ∑𝑋

𝑛

Standar Deviasi, S = √∑(𝑋−𝑋)2

𝑛−1

Setelah melakukan perhitungan nilai mean dan standar deviasi dari masing-masing poin yang diberikan pada setiap kriteria oleh para koresponden, maka langkah selanjutnya ialah memasukkan data kedalam diagram mean dan standar deviasi, seprti terlihat pada gambar berikut ini:

Keterangan Gambar:

S= Standart Deviasi X = Mean

Gambar 4. Diagram Mean-Standart Deviasi

Selanjutnya dilakukan analisa deskriptif dengan melakukan scoring untuk setiap variabel agar dapat diketahui variabel mana yang paling dominan dan mana yang paling kurang berpengaruh untuk diteliti. Scoring yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Tabel Scoring untuk Variabel yang Dianalisis

Penjelasan

I Nilai mean besar, nilai standar deviasi kecil

Mean besar: responden memberikan skor yang tinggi terhadap factor

Standar deviasi kecil: responden sepakat terhadap jawaban tersebut

II Nilai mean besar, nilai standar deviasi besar

Mean besar: responden memberikan skor yang tinggi terhadap factor

Standar deviasi besar: responden kurang sepakat terhadap jawaban tersebut

III Nilai mean kecil, nilai standar deviasi besar

Mean kecil: responden memberikan skor yang rendah terhadap factor

Standar deviasi besar: responden kurang sepakat terhadap jawaban tersebut

IV Nilai mean kecil, nilai standar deviasi kecil

Mean kecil: responden memberikan skor yang rendah terhadap factor

Standar deviasi kecil: responden sepakat terhadap jawaban tersebut

Nilai Mean dan Standar Deviasi

(21)

15 3.3 Obyek Penelitian dan Tahapan Penelitian

Sebagai obyek penelitian kriteria green building ini adalah Gedung Rektorat Universitas Lampung. Adapun proses tahapan penelitian ini dapat dilihat pada bagan alir berikut ini:

Gambar 5. Tahapan Penelitian

3.4 Luaran dan Target Capain

Seperti telah dijelaskan pada Bab Pendahuluan, tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji pola operasi perjalanan kereta api akibat pengembangan jalur kereta menjadi jalur ganda agar pelayanan kereta api di masa yang akan dating dapat ditingkatkan. Adapun target capaian luaran dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Rencana Target Capaian Luaran

Mulai

Data Primer:

Wawancara dan Pengukuran Langsung

Data Sekunder:

Gambar Kerja, Ringkasan Kriteria dan Tolok Ukur Bangunan Gedung V1.2 GBCI

Menganalisis Kelayakan 3 P (People, Planet & Profit Gedung Rektorat menggunakan Perangkat Penilaian

Greenship V1.2 GBCI

Mengidentifikasikan dan Membuat Penilaian Tolok Ukur/Parameter Greensghip V1.2 GBCI untuk Gedung

Rektorat Universitas Lampung

Praktik ekowisata yang aman dan berkelanjutan

Mulai

No. Jenis Luaran Indikator Capaian

1 Publikasi di Jurnal Internasional1) Accepted 2 Publikasi pada media cetak/online/repository PT2) Sudah Terbit 3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, Penerapan 4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat Penerapan

5

Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman, pendidikan,

kesehatan)4)

Tidak Ada

1 Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem,

produk/barang1) Metode

2 Inovasi baru/TTG5) Penerapan

Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak

Cipta, Merek Dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan varietas tanaman, Perlindungan desain topografi sirkuit terpadu)1)

4 Buku ber ISBN1) Tidak Ada

Luaran Wajib

Luaran Tambahan

3 Tidak Ada

(22)

16

BAB 4. ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

Untuk melaksanakan penelitian ini, dibutuhkan dana sebesar Rp. 40.000.000,00 (empat puluh juta Rupiah). Prosentase biaya pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 10. Rencana Anggaran Biaya Penelitian

No. Nama Barang Volume Harga @ Harga TOTAL

I.

1.

Dekko FT-7965 5 in 1 sound Lux anemometer hummidity Temp Meter FT7965

1 3.500.000,00 3.500.000,00

2.

Bahan habis pakai untuk pengukuran kebisingan, temperatur, kelembaban, cahaya dan karbondioksida

1 4.000.000,00 4.000.000,00

3. Pengadaan data sekunder (blue print

gedung, dll) ls 2.500.000,00 2.500.000,00

10.000.000,00 25,00

II.

1. Koordinasi penelitian ls 300.000,00 300.000,00

2. Perizinan dari instansi & lembaga terkait ls 300.000,00 300.000,00

3. Persiapan kuisioner opini ls 500.000,00 500.000,00

4. Pilot survei opini & uji coba analisis 1 700.000,00 700.000,00 5.Analisis Tahap I: Penetapan kriteria

utama ls 1.000.000,00 1.000.000,00

6. Greenship survei 6 700.000,00 4.200.000,00

7. Analisis Tahap II: Pemetaan rating ls 2.000.000,00 2.000.000,00

8. Mengembangkan rekomendasi ls 500.000,00 500.000,00

9.

Mengembangkan model Sustainable Green Building untuk Universitas Lampung

ls 500.000,00 500.000,00

10.000.000,00 25,00

III.

1. Foto kopi kuisioner 100 5.000,00 500.000,00

2. Dokumentasi ls 500.000,00 500.000,00

3. Komunikasi, 4 orang - 6 bulan 6 500.000,00 3.000.000,00

4. ATK (kertas, alat tulis & flash disk) ls 1.000.000,00 1.000.000,00

5.000.000,00 12,50

IV.

1. Penukisan Laporan & Draft Publikasi ls 5.000.000,00 5.000.000,00

2. Publikasi ls 5.000.000,00 5.000.000,00

3.Travel publikasi (travel, akomodasi,

konsumsi) 1 5.000.000,00 5.000.000,00

15.000.000,00 37,50

40.000.000,00 BIAYA ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

TOTAL BIAYA ALAT & BAHAN PROSENTASE BIAYA ALAT & BAHAN

BIAYA TRAVEL & OPERASIONAL

TOTAL BIAYA TRAVEL & OPERASIONAL PROSENTASE BIAYA TRAVEL & OPERASIONAL

BIAYA ATK & BHP

TOTAL BIAYA ATK & BHP PROSENTASE BIAYA ATK & BHP

BIAYA LAPORAN, DISEMINASI & PUBLIKASI

TOTAL BIAYA ATK & BHP PROSENTASE BIAYA ATK & BHP

TOTAL BIAYA

(23)

17 4.2 Jadwal Pelaksanaan

Adapun total kegiatan dari fase konsolidasi hingga pelaporan akhir direncanakan untuk dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan / 120 hari kalender sejak ditandatanganinya kontrak, dengan rincian tahapan sebagai berikut:

Tabel 11. Rencana Jadwal Kegiatan

1. Tahap pertama adalah konsolidasi tim peneliti untuk membicarakan hal-hal teknis terkait

pelaksanaan kegiatan serta membagi beban dan tanggung jawab pelaksanaan kepada anggota tim.

2. Tahap kedua adalah pendekatan kepada stakeholders proyek yang akan menjadi sasaran kegiatan penelitian. Apabila diperlukan, maka segala hal terkait perizinan dan permintaan resmi terkait pelaksanaan kegiatan harus diselesaikan. Dilanjutkan dengan belanja material dan alat yang diperlukan untuk kegiatan penelitian.

3. Tahap ketiga adalah mendesain, merekayasa dan mengembangkan kuisioner yang akan dilakukan di Laboratorium Analisis Strukstur Fakultas Teknik Universitas lampung.

4. Tahap keempat dan kelima adalah menguji kuisioner apakah sudah cukup memadai untuk menjaring persepsi responden terkait studi yang dilakukan (menjaring variabel utama untuk matriks Greenship) dilanjutkan dengan menganalis hasil survei.

5. Tahap keenaam dan ketujuh adalah survei Greenship dan analisisnya.

6. Tahap kedelapan dan kesembilan adalah mengembang rekomendasi dan model untuk kebijakan Sustainable Green Building Universitas Lampung.

7. Tahap selanjutnya adalah penulisan laporan dan publikasi ilmiah.

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Koordinasi penelitian

2 Perizinan dari instansi & lembaga terkait 3 Persiapan kuisioner opini

4 Pilot survei opini & uji coba analisis 5 Analisis Tahap I: Penetapan kriteria

utama 6 Greenship survei

7 Analisis Tahap II: Pemetaan rating 8 Mengembangkan rekomendasi

9

Mengembangkan model Sustainable Green Building untuk Universitas Lampung

10 Penulisan draft artikel ilmiah 11 Registrasi publikasi/seminar 12 Penuisan laporan

BULAN KE-4 BULAN KE-5 BULAN KE-6 KEGIATAN

NO BULAN KE-1 BULAN KE-2 BULAN KE-3

(24)

vii

DAFTAR PUSTAKA

Aristia Andana, “Penilaian Kriteria Green Building Pada Gedung Teknik Sipil ITS,” Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepul;uh Nopember, Surabaya(2012).

Aziz, Ashari. 2013. Kajian Terhadap Kenyamanan Ruang Teori Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Ditinjau Dari Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Campuran, Jurnal Teknik Sipil, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Dewi, P. R. 2012. Audit dan Konservasi Energi Pada Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Ramelan Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

Green Building Council Indonesia. 2012. Greenship Rating Tools Untuk Bangunan Baru Versi 1.2. Green Building Council Indonesia, Jakarta.

Hadiputra, H. R. 2007. Audit Energi Pada Bangunan Gedung Rumah Sakit Dr. Kariyadi Semarang, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.

http://penataanruang.pu.go.id/bulletin/index.asp?mod=fullart&idart=123. Tanggal akses 10 Oktober 2015.

Indonesia Green Building Council (2008). Greenship Existing Buildings [Online]. Available:

http://www.gbcindonesia.org.

Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan (SNI 03-6197-2000), Badan Standarisasi Nasional, Jakarta (2000).

Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung (SNI 03-6389-2000). Badan Standarisasi Nasional, Jakarta (2000).

Kurnia, R., Effendy, S., Tursilowati, L. 2010. Identification of Building Thermal Comfort (Case Study: Classrooms in IPB Banangsiang and Darmaga Campuses), Journal of Agromet

24 (1), pp. 14-22, 2010, ISSN: 0126-3633, Bogor.

Mistiani (2011). Kriteria Penilaian dalam Pengambilan Keputusan [Online]. Available:

http://www.balitbang.kemhan.go.id/?q=content/ kriteria-penilaian-dalam-pengambilan- keputusan.

Najamudin. 2014. Cara Menghitung Kebutuhan Daya dan Kapasitas AC (Air Conditioning) Berdasarkan Volume Ruang yang akan digunakan, Artikel, Universitas Bandar Lampung, Lampung.

Noerbambang, S., dan Morimura, T. 2000. Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 14 Tahun 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2031, Sukoharjo.

(25)

viii Tim Redaksi Penataan Ruang PU. 2009. “Indikator Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”.

Bulletin Online Edisi Januari-Februari 2009, Jakarta.

LAMPIRAN

Lampiran 1: Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Tim pengusul Lampiran 1.1. Biodata Ketua Peneliti

Ir. IKA KUSTIANI, ST., MEngSc., PhD., IPM.

A. Identitas Diri

1. Nama lengkap Ir. Ika Kustiani, ST., MEngSc., PhD., IPM.

2. Jenis kelamin Perempuan

3. Jabatan fungsional Lektor Kepala 4. Pangkat/golongan Pembina / IVa

5. NIP/NIK/identitas lainnya 132 170 489 / 19691005 199703 2001

6. NIDN 0005106902

7. Tempat dan tanggal lahir Tanjungkarang, 5 Oktober 1969

8. E-mail ika.kustiani@eng.unila.ac.id

9. Nomor telepon/HP 081281343223

10. Alamat kantor Fakultas Teknik – Universitas Lampung Jl. S. Brojonegoro No. 1 Gedong Meneng

11. Nomor telepon 0721-704947

12. Bidang keilmuan Manajemen Rekayasa

13. Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 50 orang; S-2 = 10 orang; S-3 = 1 orang

14. Mata kuliah yg diampu

1. Manajemen Mutu (S1)

2. Analisis Investasi Proyek (S1) 3. Manajemen Biaya dan Waktu (S1) 4. Metode Pelaksanaan dan Pembongkaran Konstruksi (S1)

5. Kontrak Proyek Konstruksi (S1) 6. Manajemen Proyek (S1)

7. Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur (S2)

(26)

ix B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

ITS Surabaya Curtin University Curtin University of Technology

Bidang ilmu Teknik Sipil Engineering Management

Asset Management Tahun masuk-lulus 1992 - 1996 1999 - 2000 2009 - 2014

Judul

skripsi/tesis/disertasi

Perencanaan Struktur Jembatan Way Ngaras Lampung Barat

Project

Management Plan for the

Development of Way Seputih – Way Sekampung River Basin and the Development and Conservation of Way Seputih – Way Sekampung Water Resources

Cost-effective Asset Management Planning

for the Sustainable Future of Rural Irrigation Systems

Nama

pembimbing/promotor

Ir. Harwijono Dirdjasoekarta

Dr. Martin Press Prof. David Scott Prof. Hamid Nikraz

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 1. 2020

Teknologi Ferosemen untuk Prototipe Stupa Terumbu Karang Buatan (Ferrocement Artificial Reef Stupa Prototype)

Hibah PNBP

Universitas 75.000.000,00

2. 2020

Analisis Pengelolaan Limbah Konstruksi dengan Skema Stepwise Incentive System dalam Rangka Penerapan Lean

Construction

Hibah PNBP

FT Unila 10.000.000,00

3. 2020

Analisis Pola Perjalanan Kereta Api – Studi Kasus Pengembangan Jalur Ganda Gedebage - Cicalengka

Hibah PNBP

FT Unila 10.000.000,00 4. 2019

Persepsi Peserta Program PS PPI Unila Mengenai Aplikasi Pembelajaran Daring.

Buletin Profesi Insinyur

PS PPI 5.000.000,00

5. 2019

Analisis Risiko Reaktivasi Jalur Kereta Api Menuju Pelabuhan Panjang dengan Soft System Methodology (SSM)

Hibah PNBP

FT Unila 10.000.000,00

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

(27)

x 6. 2018

Improvement of Campus Environment Quality: The Feasibility Study of the University of Lampung Integrated Waste Management

PS PPI 5.000.000,00

7. 2018

Assessing the Opinions of Campus Communities on Waste Management Project: Case Study of the University of Lampung Integrated Waste Management Planning

UNDP 60.000.000,00

8. 2017 The University of Lampung Waste

Recycling Center – a Prototype UNDP 1 paket sda

9. 2017

Pemodelan Manajemen Aset irigasi Partisipatif Bagi Himpunan Petani Pengguna Air dalam Implementasi Program Transfer Manajemen Irigasi

Hibah PNPB

FT Unila 10.000.000,00

10. 2017

Persepsi mengenai Manfaat Manajemen Limbah Konstruksi – Studi Kasus Proyek Konstruksi di Bandar Lampung

Hibah PNPB

FT Unila 10.000.000,00

11. 2017

An Assessment on Sustainability of the Railway – Airport Link as an

Alalternative Mode of Transportation to Radin Inten II Airport

Mandiri 10.000.000,00

12. 2016

Menilai Kinerja dan Keberlanjutan Daerah Irigasi Perkotaan – Studi Kasus DI Way Kandis Kota Bandar Lampung

Hibah PNPB

FT Unila 10.000.000,00

13. 2016

Developing Framework for Assessing City Sustainability - Case Study: the City of Bandar Lampung and the City of Metro, the Province of Lampung

Mandiri 10.000.000,00

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 1. 2020

Pemberdayaan Pemuda Pesantren Dusun Pati Kecamatan Sidomulyo melalui Pelatihan Sistem Hidroponik untuk Optimalisasi Lahan Pekarangan

Hibah PNBP

Universitas 35.000.000,00 2. 2020 Safety Riding Campaign di SMA Yadika

Bandar Lampung

Hibah PNBP

FT 7.000.000,00

3. 2020

Pemberdayaan Kelompok Tani Kampung Agro Widya Wisata Sinar Harapan Melalui Pelatihan Teknologi

Vertiminaponik Pendukung Pertanian Perkotaan

Hibah PNBP

Universitas 35.000.000,00

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 4. 2019

Sebesi – Krakatoa Island Ecotourism and Tsunami Mitigation and Preparedness Project, Lampung

Hibah Australia Grant Scheme

149.710.000,0 0

(28)

xi 5. 2019

Pemberdayaan Kelompok Tani Harapan Jaya Melalui Pelatihan Produksi

Herbal/Jahe Instan

Hibah PNBP

Universitas 20.000.000

6. 2019

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Harapan Jaya Melalui Pelatihan Instalasi Hidroponik dan Green House Urban Farming Pekarangan

Hibah PNBP

Universitas 20.000.000,00

7. 2018

Pemberdayaan Kelompok Tani Kelurahan Rajabasa Jaya dalam Pelatihan Pembuatan Komposter Mini Bernilai Ekonomi

Hibah PNBP

FT 7.000.000,00

8. 2017

Pemberdayaan Kelompok Tani Kelurahan Rajabasa Jaya dalam Mengolah Limbah Pertanian Menjadi Briket Bernilai Ekonomi

Hibah PNBP

FT 7.000.000,00

9. 2017

KKN - PPM: Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Ekowisata Pesisir Pulau Sebesi

Hibah Dikti 75.000.000,00

10. 2016

Pelatihan Pengolahan Limbah Pertanian Menjadi Briket di Kelurahan Rajabasa Jaya Kota Bandar Lampung

Hibah PNBP

FT 5.000.000,00

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun 1. Developing a Framework for Assessing

City Sustainability (Case Study: Bandar Lampung and Metro City, Lampung Province, Indonesia)

Earth and Environmental

Science

556 (-) / 2020

2. Evaluasi Kinerja Sistem Elektrokoagulasi Batch Recycle Dengan Susunan Eleltroda Monopolar Dalam Mengolah Limbah Cair Tapioka.

Jurnal Profesi Insinyur Universitas

Lampung

1 / 1 /2020

3.

Improvement of Campus Environment Quality The Feasibility Study of the University of Lampung Integrated Waste Management

Earth and Environmental

Science

245 / (-) / 2019

4.

Contractors’ Perception on Construction Waste Management Case Study in the City of Bandar Lampung

Earth and Environmental

Science

245 / (-) / 2019 5. Persepsi Peserta Program PS PPI Unila

Mengenai Aplikasi Pembelajaran Daring

Buletin Profesi

Insinyur 2 / 3/ 2019 6.

A Study on the Influences of Exclusive Stopping Space on Saturation Flow (Case Study: Bandar Lampung)

Social Science

Research Network 1 / 10 / 2019 F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Temu ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

(29)

xii 1. Seminar Hasil PKM

2019

Pemberdayaan Kelompok Tani Harapan Jaya Melalui Pelatihan Produksi Herbal/Jahe Instan

Bandar Lampung, 14 November 2019 2. Seminar Hasil PKM

2019

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Harapan Jaya Melalui Pelatihan

Instalasi Hidroponik dan Green House Urban Farming Pekarangan

Bandar Lampung, 14 November 2019 3. Semnas dan Raker PS

PPI Se-Indonesia

Persepsi Peserta Program PS PPI Unila Mengenai Aplikasi Pembelajaran Daring

Banjarmasin, 30- 31 Agustus 2019

4.

Seminar Nasional Hasil Penelitian Sains, Teknik dan Aplikasi Industri (SINTA 2019)

Analisis Risiko Reaktivasi Jalur Kereta Api Menuju Pelabuhan Panjang dengan Soft System Methodology (SSM)

Bandar Lampung, 23-25 September 2019

5.

International Conference on Engineering, Technologies, and Applied Sciences (ICETsAS 2019)

Assessing the Opinions of Campus Communities on Waste Management Project: Case Study of the University of Lampung Integrated Waste

Management

Bandar Lampung, 18-20

Oktober 2018

6.

The International Conference Research Collaboration

Improvement of Campus Environment Quality The Feasibility Study of the University of Lampung Integrated Waste Management

Surabaya, 12 Maret 2018

7.

The International Conference Research Collaboration

Contractors’ Perception on

Construction Waste Management Case Study in the City of Bandar Lampung

Surabaya, 12 Maret 2018

8.

Seminar Hasil Program PKM Mono Tahun Tahun pelaksanaan 2017

KKN - PPM: Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Ekowisata Pesisir Pulau Sebesi

Tangerang, 2018

9.

Seminar Nasional AVoER IX - Penguatan Inovasi dalam Sains dan Teknologi

KKN - PPM: Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Ekowisata Pesisir Pulau Sebesi

Palembang, 29 November 2017

10.

15th International Conference on Quality in Research (QiR 2017)

An Assessment on Sustainability of the Railway – Airport Link as an

Alalternative Mode of Transportation to Radin Inten II Airport

Bali, 24-27 Juli 2017

11. ICoSITER 2016

Developing Framework for Assessing City Sustainability - Case Study: the City of Bandar Lampung and the City of Metro, the Province of Lampung

Bandar Lampung, 28-29 September 2016

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit 1. Modul Pelatihan Microsoft Prject LPJK 2016 40 -

Gambar

Tabel 2.  Kriteria Green Building
Tabel 3.  Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Tabel 5.  Tingkat Pencahayaan pada Lembaga Pendidikan
Gambar 1.  Ilustrasi Lokasi TUU, TUS dan d
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme dalam penanganan pemakaman jenazah terlantar adalah apabila menemukan jenazah terlantar --- ˃ kepolisian / Rumah sakit / LKS / Instansi Sosial kabupaten kota

Konsep pewarnaan untuk Buku Dongeng ini sendiri adalah fullcolor dengan menggunakan bantuan line supaya mempermudah proses pembuatan, dan tiap objek illustrasinya

Batasan dan lingkup perancangan adalah mengilustrasikan identitas visual subkultur dan gaya ekspresif pelaku, penonton pertunjukan musik, dan bagaimana gigs berlangsung yang

Setelah melakukan analisis peluang, selanjutnya radio Zora melakukan analisis kompetitif. Analisis kompetitf yang dimaksud merupakan analisis terhadap persaingan

Peningkatan Kinerja Kasubag Umum Program dan Pelaporan melalui Sistem Peendaftaran dan Pelayanan Kartu Pencari Kerja dalam Rangka Pelaksanaan Program PATEN di Kecamatan

Susu merupakan cairan nutrien yang diproduksi dari kelenjar mamae hewani untuk tumbuh besar anak-anaknya Susu berarti sekresi lakteal, praktis bebas dari kolostrum, yang

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis deskiptif kualitatif, dimana data yang diperoleh dalam bentuk

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya serta adanya fenomena yang menarik untuk dikaji maka penulis mengadakan penelitian yang