• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS GURU FISIKA PADA TOPIK FLUIDA DINAMIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS GURU FISIKA PADA TOPIK FLUIDA DINAMIS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 1 MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS GURU FISIKA

PADA TOPIK FLUIDA DINAMIS

Ferawati, M. Pd

Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan studi pra-eksperimen dengan desain one group pretestt- posttest design yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok tanpa menggunakan kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa tes multiple choices sebelum pembelajaran (pretestt), dan setelah pembelajaran selesai (posttest) serta angket tanggapan guru tentang penggunaan mutimedia interaktif.Subjek penelitian adalah guru-guru berlatar belakang pendidikan dari Pendidikan Fisika/Pendidikan IPA/Fisika yang mengajar di SMA Muhammadiyahyang sedang mengikuti pelatihan di salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Jakarta. Data yang diperoleh dari hasil tes baik pretest,posttest,dan angket pendapat guru diolah dengan menggunakan rata-rata skor gain yang dinormalkan. Secara umum terjadi peningkatan penguasaan konsep dengan rata-rata sebesar 65,9%. Peningkatan penguasaan konsep tiap sub topik menurut pengalaman mengajar antara lain, ≥ 5 tahun sebesar 65,9%, 6-10 tahun sebesar 64,22% dan > 10 tahun sebesar 41,53%. Terjadi peningkatan Keterampilan Generik Sains (KGS) dengan rata-rata sebesar 63% pada kategori sedang. Peningkatan pada setiap indicator;inferensi logika sebesar 58,6%, pengamatan tak langsung sebesar 78,3% dan kerangka logika taat azas meningkat sebesar 52,2%. Pendapat guru (Petatar) dan Penatar tentang multimedia interaktif yang digunakan dalam pembelajaran ini umumnya menunjukan kategori setuju bahwa penggunakan Multimedia Interaktif (MmI) dapat meningkatkan motivasi belajar, dapat memvisualkan konsep-konsep yang sebenarnya abstrak, dapat membangun konsep- konsep fluida dinamis yang seharusnya dimiliki,dan Evaluasi pada setiap sub topik dan pada akhir program sangat membantu untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep.

Kata Kunci : Multimedia Interaktif, Fluida dinamis, dan Keterampilan Generik Sains

PENDAHULUAN

Mutu pendidikan khususnya pendidikan sains di Indonesia masih rendah.

Berdasarkan hasil uji kompetensi dari Pusat Kurikulum dan Pusat Sistem Pengujian Balitbang diperoleh hasil uji kompetensi untuk guru SMA, rata-rata nilai penguasaan tentang kurikulum sebesar 4,33 dan rata-rata nilai penguasaan mata pelajaran fisika 4,86. Sedangkan hasil uji kompetensi guru SMP, rata-rata nilai penguasaan tentang

(2)

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 2 kurikulum sebesar 4,17 dan rata-rata nilai penguasaan mata pelajaran fisika 6,64 pada skala 10 (Soewondo, 2006).

Untuk meningkatkan penguasaan konsep dapat menggunakan berbagai metode atau pendekatan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti pengajaran berbasis multimedia. Sistem pengajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton dan memudahkan penyampaian. Siswa dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi dengan program berbasis multimedia (Kadir dan Triwahyuni, 2003).

Materi fisika syarat dengan konsep-konsep yang abstrak dan memerlukan keterampilan berpikir yang kompleks. Fluida dinamis merupakan salah satu materi yang abstrak. Konsep magnetik yang bersifat abstrak menjadi nyata dengan visualisasi statis maupun dengan visualisasi dinamis (animasi). Selain itu, komputer dapat membuat suatu konsep lebih menarik sehingga menambah motivasi untuk mempelajari dan menguasainya. Untuk menguasai konsep-konsep abstrak pada materi fluida dinamis perlu didukung dengan kemampuan yang lain yakni kemampuan generik sains.

Brotosiswoyo (2001) menyatakan bahwa melalui pembelajaran topik fluida dinamis dapat ditumbuhkan kemampuan-kemampuan generik tertentu antara lain (1) inferensi logika, (2) pengamatan tak langsung, dan (3) kerangka logika taat azas.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka perlu adanya upaya memperbaiki proses pembelajaran dan latihan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan mengembangkan keterampilan generik guru. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran multimedia interaktif terhadap peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains guru fisika pada topik fluida dinamis?”

Hasil penelitian Agus Setiawan dan Ariyano (2006) menemukan bahwa peningkatan penguasaan konsep mahasiswa yang mengikuti pembelajaran hipermedia kinematika partikel lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dan mahasiswa memberikan respon positif terhadap model pembelajaran hipermedia kinematika partikel.

(3)

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 3 METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain “one group pretestt-posttest design” dengan metode quasi eksperimen. Subjek penelitian adalah guru fisika SMA yang sedang mengikuti Pelatihan di salah satu LPTK swasta di Jakarta. Subjek penelitian berjumlah 30 orang yang dikelompokkan berdasarkan pengalaman mengajar.

Instrumen penelitian terdiri atas tes tertulis yang merupakan pengintegrasian kemampuan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains, angket dan lembar observasi.Untuk menjawab pertanyaan penelitian, data pretest dan posttest diolah dengan menggunakan perhitungan gain ternormalisasi (Cheng, et.al, 2004).

Pengkategorian peningkatan N-gain menggunakan kategorisasi Hake.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Penguasaan Konsep

Gambaran penguasaan konsep guru (petatar) sebelum dan setelah pembelajaran dapat dilihat dari peningkatan perolehan rata-rata skor pretest terhadap rata-rata skor posttest. Tabel 1 berikut menyajikan skor pretest, posttest dan N-gain secara klasikal dan berdasarkan pengalaman mengajar.

Tabel 1 Data Pretest, Posttest, dan N-Gain Secara Klasikal dan Menurut Pengalaman Mengajar

Pengalaman Mengajar Skor (prosentase) Pretest Posttest N-gain

Seluruh subjek 39,11 75,84 59,87

≤ 5 Tahun 36,67 75,33 61,05

6 – 10 Tahun 43,33 89,33 81,17

> 10 Tahun 36,00 66,00 46,87

Berdasarkan tabel 1 diatas, peningkatan penguasaan konsep secara klasikal diperoleh N-gain rata-rata yang termasuk dalam kategori sedang. Peningkatan penguasaan konsep berdasarkan pengalaman mengajar menunjukkan bahwa N-Gain rata-rata petatar yang memiliki pengalaman mengajar kurang dari lima tahun sampai sepuluh tahun termasuk dalam kategori sedang, dan petatar dengan pengalaman enam

(4)

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 4 sampai sepuluh tahun termasuk kategori tinggi, serta petatar yang memiliki pengalaman mengajar lebih dari sepuluh tahun termasuk dalam kategori rendah. Sedangkan untuk gambaran penguasaan konsep tiap sub pokok bahasan, secara klasikal skor pretest, skor posttest dan N-gain dapat dilihat pada tabel 2 berikut :

Tabel 2 Rata-Rata Skor Pretest, Posttest, dan N-Gain Penguasaan Konsep Tiap Sub Pokok Bahasan Secara Klasikal

No Sub Pokok Bahasan Rata-rata (prosentase) Pretest Posttes N-gain

1 Kontinuitas 48,33 75,00 51,61

2 Persamaan Bernoulli 40,00 80,00 66,67

3 Penerapan Persamaan Bernoulli 33,89 70,00 54,62

4 Viskositas 43,33 88,33 79,40

Untuk peningkatan penguasaan konsep tiap sub pokok bahasan dapat dilihat pada tabel 3 berikut :

Tabel 3 Rata-Rata Skor Pretest, Posttest, dan N-Gain Penguasaan Konsep Tiap Sub Pokok Bahasan Menurut Pengalaman Mengajar

Pengalaman

mengajar No Sub topik Rata-rata (Persentase)

Pretestt Posttest N-gain

≤ 5 Thn

1 Kontinuitas 45,00 80,00 63,64

2 Persamaan Bernoulli 32,00 82,00 73,53

3 Penerapan Persamaan Bernoulli 36,70 65,00 44,71

4 Viskositas 40,00 85,00 75,00

Rata-rata 38,43 78,00 64,22

6 - 10 Thn 1 Kontinuitas 50,00 95,00 90,00

2 Persamaan Bernoulli 48,00 88,00 76,92

3 Penerapan Persamaan Bernoulli 41,70 85,00 74,27

4 Viskositas 35,00 100 100

Rata-rata 43,68 54,17 92,00

(5)

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 5

Pengalaman

mengajar No Sub topik Rata-rata (Persentase)

Pretestt Posttest N-gain

>10 Thn

1 Kontinuitas 55,00 60,00 11,11

2 Persamaan Bernoulli 38,00 68,00 48,38

3 Penerapan Persamaan Bernoulli 21,70 61,70 51,08

4 Viskositas 55,00 80,00 55,56

Rata-rata 42,43 67,43 41,53

Berdasarkan tabel tersebut, N-gain rata-rata petatar yang memiliki pengalaman mengajar kurang dari limatahun termasuk kategori sedang. Petatar untuk yang memiliki pengalaman mengajar enam sampai sepuluh tahun termasuk kategori tinngi. Untuk petatar yang memiliki pengalaman mengajar lebih dari sepuluh tahun termasuk dalam kategori rendah.

Model pembelajaran multimedia interaktif pada topik fluida dinamis yang diterapkan dalam penelitian berhasil meningkatkan penguasaan konsep guru.

Keberhasilan peningkatan penguasaan konsep disebabkan karena penyajian bahan ajar dengan menggunakan komputer sebagai media pembelajaran dan sistem hipermedia sebagai teknik penyajiannya.

Menurut www.geoff@eserver.org software pembelajaran yang menggunakan sistem multimedia interaktif memberikan kebebasan kepada guru (petatar) untuk memilih, pindah/bergerak, dan menelusuri dari satu bahan ajar ke bahan ajar lain. Hal ini memungkinkan guru (petatar) untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang disajikan.

Multimedia Interaktif mampu memvisualisasikan materi-materi yang bersifat abstrak seperti fluida dinamis. Sistem hipermedia juga dapat mengintegrasikan komponen warna, suara dan animasi grafik, mampu menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme yang tinggi dan memungkinkan untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh guru (petatar).

Untuk analisis peningkatan penguasaan konsep tiap sub pokok bahasan, diperoleh untuk sub pokok bahasan kontinuitas, Persamaan Bernoulli, dan Penerapan Persamaan Bernolli dalam kategori sedang. Sub pokok bahasan Viskositas termasuk dalam kategori tinggi.

(6)

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 6 Keterampilan Generik Sains

Rata-rata skor pretest, posttest, dan N-gain tiap indikator keterampilan generik sains (KGS) dapat dilihat pada Tabel4berikut :

Tabel 4 Rata-rata Skor Pretest, Posttest, dan N-Gain Tiap Indikator Keterampilan Generik Sains Menurut Pengalaman Mengajar

Model pembelajaran multimedia interaktiffluida dinamis yang diimplementasikan dalam penelitian berhasil meningkatkan indikator keterampilan generik sains. Hasil perolehan N-gain rata-rata peningkatan kemampuan generik sains secara klasikal menunjukkan bahwa ada tiga indikator kategori sedang yang dapat ditingkatkan dengan pembelajaran multimedia interaktif, yaitu: inferensi logika, pengamatan tak langsung, dan kerangka logika taat azas.

Keberhasilan peningkatan keterampilan generik sains tersebut disebabkan oleh optimalnya model pembelajaran multimedia interaktif serta stimulus yang digunakan.

Stimulus yang digunakan dalam model pembelajaran interaktif berupa gambar dinamis (animasi) dan gambar statis, variasi warna, dan bunyi atau suara-suara yang direkam ke dalam program sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar. Pembelajaran hipermedia dapat menciptakan iklim belajar yang efektif dan dapat memacu

Pengalaman

Mengajar Indikator KGS Persentase

Pretestt Posttest N-gain

≤ 5 Thn

inferensi logika 2,83 7,33 62,76

pengamatan tak langsung 3,75 8,25 72,00

kerangka logika taat azas 4,60 7,20 48,83

Rata-rata 61,196

6 - 10 Thn

inferensi logika 4,00 7,83 63,83

pengamatan tak langsung 5,75 9,25 82,32

kerangka logika taat azas 3,60 7,20 56,25

Rata-rata 67,46

>10 Thn

inferensi logika 4,00 7,00 50,00

pengamatan tak langsung 4,25 9,00 80,61

kerangka logika taat azas 3,00 6,60 51,42

Rata-rata 60,67

(7)

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 7 kemampuan belajar, mampu menayangkan kembali informasi yang diperlukan, petatar diberi kebebasan untuk memilih dan menelusuri materi, dan melalui pertanyaan- pertanyaan interaktif yang disajikan dengan respon yang cepat guru (petatar) dibimbing untuk belajar, berpikir, menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya secara mandiri.

Analisis peningkatan penguasaan konsep tiap sub topik, diperoleh untuk sub topik kontinuitas, persamaan Bernoulli, dan penerapan persamaan Bernoulli termasuk dalam kategori sedang. Sub topik Viskositas termasuk dalam kategori tinggi.

Penguasaan yang masih kategori sedang untuk sub topik kontinuitas, persamaan Bernoulli, dan penerapan persamaan Bernoulli disebabkan karena konsepnya relatif sulit dan kompleks. Hal tersebut dapat diperbaiki dengan melengkapi isi materi disertai contoh soal dan aplikasi konsep dalam kehidupan sehari-hari.

Tanggapan Guru (Petatar) dan Penatar

Tanggapan petatar dan penatar setelah mengikuti kegiatan pembelajaran multimedia interaktif sangat baik, hal ini dibuktikan dengan jawaban-jawaban yang dikemukakan terhadap sejumlah pertanyaan dalam angket.Petatar mengakui bahwa dengan multimedia interaktif pembelajaran lebih menarik dan konsep-konsep fluida dinamis menjadi lebih konkret/jelas. Peranan gambar-gambar dan animasi-animasi yang terdapat dalam model pembelajaran hipermedia sangat membantu sekali, karena animasi dapat membantu dalam memvisualisasikan materi yang sebenarnya susah untuk dijelaskan dan digambarkan. Petatar juga beranggapan bahwa soal-soal evaluasi dalam pembelajaran hipermedia dapat mengukur berbagai aspek kognitif petatar dan mewakili konsep-konsep yang diajarkan.Petatar dilibatkan secara secara aktif untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang dipelajari, lebih berkonsentrasi dan belajar untuk menggunakan pikirannya secara maksimal.

Penatar memberi responakan ketertarikannya terhadap penggunaan hipermedia interaktif dalam pembelajaran. Penatar mengakui bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif menarik karena ditekankan pada keaktifan petatar dan sesuai untuk semua kelompok petatar.Model pembelajaran hipermedia yang dikembangkan ini dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi petatar yang lambat (slow learner) namun dapat memacu kemampuan belajar petatar yang lebih

(8)

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 8 cepat (fast learner).Penatar juga mengakui bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran, penyampaian materi menjadi lebih terarah dan sistematis.Penyajian materi subyek dan simulasi dalam hipermedia interaktif sangat sistematis dan sesuai dengan indikator pembelajaran.

Pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif berpusat pada petatar, penatar bertindak sebagai fasilitator.Hal tersebut tentu sangat sesuai dengan perubahan pandangan dalam mengajar yaitu bahwa pengajaran tidak lagi berpusat pada pengajar (penatar) melainkan berpusat pada siswa atau petatar (Puskur, 2001). Dalam model pembelajaran yang dikembangkan petatar tidak dipandang sebagai penerima pasif, tapi aktif dan bertanggung jawab atas proses belajarnya sendiri. Petatar diberi kebebasan untuk memilih dan menelusuri materi, dan dapat langsung pindah pada materi yang ingin diketahuinya sehingga proses pembelajaran tidak terkekang.

Pembelajaran multimedia dilengkapi dengan contoh-contoh soal dan evaluasi yang dapat mengukur berbagai aspek kognitif petatar terutama penguasaan konsep.

Petatar dapat mencari uraian atau penjelasan pada multimedia untuk menjawab soal-soal dalam multimedia.

Dengan demikian pemanfaatan komputer dalam pembelajaran memberikan aspek positif, meskipun tidak pada setiap bidang pelajaran, terutama pada materi-materi pelajaran yang bersifat abstrak dan sulit untuk di demonstrasikan atau di eksperimenkan. Pemanfaatan komputer dalam pengajaran menjadi lebih kompleks, karena disamping harus interaktif, komputer juga harus mampu menyajikan simulasi sehingga siswa (petatar) seperti berhadapan dengan dunia nyata, serta mampu menjembatani komunikasi antara beberapa siswa dalam proses belajar (Winn, 2002).

KESIMPULAN

Mengacu pada hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran multimedia Interaktif pada materi fluida dinamis dapat meningkatkan penguasaan konsep guru-guru fisika (petatar) dengan N-gain sebesar 65,9%, termasuk dalam kategori sedang. Penguasaan konsep tertinggi terjadi pada sub topik viskositas.Peningkatan Penguasaan konsep guru-guru fisika tiap sub topik menurut pengalaman mengajar yang ditinjau pada penelitian ini adalah sebagai berikut: ≤ 5 tahun dengan N-gain rata-rata61% pada kategori sedang, 6 – 10 tahun

(9)

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 9 dengan N-gain rata-rata81% pada kategori tinggi, dan > 10 tahun dengan N-gain rata-rata sebesar 47% pada kategori sedang.

2. Model pembelajaran multimedia pada materi fluida dinamis dapat meningkatkan keterampilan generik sains (KGS) guru (petatar)dengan N-gain rata-rata sebesar 63% termasuk dalam kategori sedang. Peningkatan keterampilan generik sainsguru- guru fisika (petatar) tiap indikator keterampilan generik sains yang ditinjau pada penelitian ini adalah sebagai berikut: inferensi logika dengan N gain rata-rata 58,6% termasuk dalam kategori sedang, kerangka logika taat azas dengan N gain rata-rata 52,2% pada kategori sedang, dan pada indikator pengamatan tak langsungdengan N Gain rata-rata 78,3% kategori tinggi.Peningkatan KGS menurut pengalaman mengajar yang ditinjau pada penelitian ini adalah sebagai berikut: ≤ 5 tahun dengan N-gain rata-rata64,22% pada kategori sedang, 6 – 10 tahun dengan N- gain rata-rata92% pada kategori tinggi, dan > 10 tahun dengan N-gain rata-rata sebesar 41,53% pada kategori sedang.

3. Guru (petatar) memberikan tanggapan positif terhadap model pembelajaran multimedia interaktif fluida dinamis. Guru-guru fisika merasakan model pembelajaran multimedia interaktif memotivasi mereka untuk meningkatkan kompetensinya. Guru-guru juga merasakan bahwa tampilan Mutimedia interaktif yang digunakan sudah cukup baik. Dan Penatar mengakui bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran, penyampaian materi menjadi lebih terarah dan sistematis sesuai dengan indikator pembelajaran serta Pembelajaran berpusat pada petatar, penatar bertindak sebagai fasilitator.

DAFTAR PUSTAKA

Brotosiswojo, B.S. (2001). Hakikat Pembelajaran MIPA di Perguruan Tinggi: Fisika.

Jakarta: Pusat Antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (PAU-PPAI) Dirjen Dikti Depdiknas.

Cheng, K.K., Thacker, B.A., and Cardenas, R.L. (2004). “Using Online Homework System Enhances Students’ Learning of Physics Concepts in an Introductory Physics Course”. American Journal of Physics. 72, (11), 1447-1453.

(10)

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 10 Kadir, A dan Triwahyuni.(2003). Teknologi Informasi.Yogyakarta : Kanisius.

Munir. (2001). Aplikasi Teknologi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar. Jurnal Pendidikan No. 3 Tahun XX 2001.

Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan.(2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah (versi 1 edisi Agustus 2001).Departemen Pendidikan Nasional Jakarta.

Setiawan, A dan Ariyano. (2006). Model pembelajaran Hipermedia Kinematika Partikel untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa. Laporan Penelitian untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tahun Anggaran 2006.

Bandung: Jurusan Pend. Teknik Mesin FPTK UPI.

Soewondo.(2006). Standar Kompetensi dan Kinerja Guru.Makalah disampaikan pada Workshop Pengembangan Profesionalisme Guru Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional 26 Mei s/d 1 Juni 2006. Bandung: Depdiknas.

Suma, (2003).Pembekalan Kemampuan-kemampuan Fisika Bagi Calon Guru Melalui Mata Kuliah Fisika Dasar.Disertasi pada PPS UPI Bandung.tidak diterbitkan

Suwarna, I.P. (2005). Model Pembelajaran Hypermedia Listrik Dinamis untuk Siswa SMP (Computer Based Instruction).Proceeding Seminar Nasional Pendidikan IPA 2005. Bandung: Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Winn, W. (2002). Current Trends in Educational Technology Research: The Study of Learning Environment. Educational Psycology Review, Vol 14, No. 3. p. 331- 351.

Gambar

Tabel 1   Data  Pretest,  Posttest,  dan  N-Gain  Secara  Klasikal  dan  Menurut  Pengalaman Mengajar
Tabel  2      Rata-Rata Skor Pretest, Posttest, dan N-Gain Penguasaan Konsep Tiap Sub  Pokok Bahasan Secara Klasikal
Tabel 4  Rata-rata  Skor  Pretest,  Posttest,  dan  N-Gain  Tiap  Indikator  Keterampilan  Generik Sains Menurut Pengalaman Mengajar

Referensi

Dokumen terkait

Artinya produk media pembelajaran interaktif yang dikembangkan ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh guru, sehingga layak digunakan guru sebagai media pembelajaran

Penelitian pengembangan model perkuliahan katabolisme karbohidrat berbasis multimedia interaktif (MPK2BMI) telah dilakukan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan

Hasil penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan antara lain: (a) model pembelajaran berbasis web yang dikembangkan masih terbatas hanya dengan menggunakan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan multimedia interaktif pembelajaran fisika pada materi fluida statis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia interaktif yang dikembangkan terbukti mampu membantu mahasiswa untuk memahami konsep fisika dengan lebih baik, khususnya pada

Penelitian ini bertujuan mengembangkan model multimedia interaktif adaptif pendahuluan fisika zat padat (MIA-PIZA) untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan

Kedua, baik penggunaan buku ajar berbasis multimedia interaktif berbahasa Inggris maupun modul berbasis multimedia interaktif berbahasa Inggris dalarn pembelajaran

1) Model pembelajaran inkuiri menekankan aktivitas belajar siswa secara maksimal sehingga siswa tidak hanya menerima pelajaran melalui penejelasan guru secara