• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan program geogebra pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul tahun ajaan 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan program geogebra pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul tahun ajaan 2012/2013."

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA DAN PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN KELAS IX DI SMP NEGERI 2 JETIS BANTUL

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh: Paulina Hani Rusmawati

NIM: 081414077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Kupersembahkan skripsi ini kepada: Tuhanku Yesus Kristus

Bunda Maria Ibuku Lusia Sri Liliawati Bapakku Yohanes Sugiyo Pranoto

Adikku Brigita Lusita Wati Mbah Kakung dan Mbah Uti

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada: Tuhanku Yesus Kristus

Bunda Maria Ibuku Lusia Sri Liliawati Bapakku Yohanes Sugiyo Pranoto

Adikku Brigita Lusita Wati Mbah Kakung dan Mbah Uti

iv

Kupersembahkan skripsi ini kepada: Tuhanku Yesus Kristus

Bunda Maria Ibuku Lusia Sri Liliawati Bapakku Yohanes Sugiyo Pranoto

(5)
(6)

vi

ABSTRAK

Paulina Hani Rusmawati (081414077), 2013. Penggunaan Lembar Kerja Siswa dan Pemanfaatan Program GeoGebra pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kesebangunan Kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul Tahun Ajaran 2012/ 2013. Skripsi. Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk media pembelajaran berupa lembar kerja siswa yang dapat digunakan pada pembelajaran materi kesebangunan di kelas IX. Penyajian materi kesebangunan pada lembar kerja siswa tersebut didukung oleh pemanfaatanGeoGebra. GeoGebradigunakan untuk memvisualisasikan materi kesebangunan secara demonstrasi oleh peneliti. Dari hasil uji coba produk tersebut kemudian dilihat sejauh mana siswa dapat memahami materi kesebangunan yang telah diajarkan. Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan GeoGebra diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari konsep kesebangunan.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Jetis Bantul dengan responden yaitu siswa kelas IX B dan siswa kelas IX D. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rancangan dan pengembangan (R&D).Peneliti mendesain lembar kerja siswa untuk menyampaikan materi kesebangunan di kelas IX B dan IX D. Penyajian materi kesebangunan di dalam lembar kerja siswa tersebut dirancang dengan memanfaatkan program GeoGebra. Peneliti membuat tiga paket lembar kerja siswa sesuai dengan sub materi kesebangun. Lembar kerja siswa tersebut dirancang untuk mengarahkan siswa supaya dapat memahami konsep kesebangunan secara bertahap melalui proses visualisasi dengan bantuan program GeoGebra. Di dalam lembar kerja siswa tersebut sebagian besar aktivitas ditujukan kepada siswa. Para siswa dikondisikan dapat memperoleh pemahamannya sendiri tentang konsep kesebangunan secara bertahap.

Hasil uji coba ini membuktikan bahwa GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep kesebangunan. Penggunaan program GeoGebra dan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran ternyata memiliki pengaruh yang cukup baik salah satunya yaitu menumbuhkan rasa antusias siswa dalam belajar konsep kesebangunan. Hasil evaluasi siswa menunjukan bahwa presentase nilai rata-rata kelas IX B adalah 51, 26 %, sedangkan kelas IX D adalah 61, 21 % maka berdasakan tabel kriteria pemahaman siswa dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman siswa kelas IX B dikategorikan cukup, sedangkan tingkat pemahaman siswa kelas IX D dikategorikan tinggi.

(7)

vii

ABSTRACT

Paulina Hani Rusmawati (081414077), 2013. Use Student Worksheet and Use

GeoGebra on Mathematics Learning Program Highlights Similarity in Class

IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul Academic Year 2012/2013. Thesis. Mathematics Education. Department of Mathematics and Natural Sciences. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University in Yogyakarta.

This study aimed to produce a product in the form of instructional media student worksheets that can be used in learning material similarity in class IX. Presentation of the concept of similarity in student worksheet is supported by the use of GeoGebra. GeoGebra is used to visualize the concept of similarity is demonstrated by researcher. From the test results the product is then seen the extent to which students understand the concept of similarity has been learned. The use of student worksheets and GeoGebra expected to assist students in learning the concept of similarity.

The research was conducted at SMP Negeri 2 Jetis Bantul the respondents are students of class IX B and IX D. The method used is the method of designing and development (R & D).Researchers design student worksheets to convey the concept of similarity in class IX B and IX D. Presentation of the concept of similarity in the student worksheet is designed to take advantage of GeoGebra. Researchers create three student worksheet packet. Student worksheet is designed to lead students in order to understand the concept of similarity in stages through the process of visualization with the help of GeoGebra. In the student worksheet is largely devoted to student activities. The students are conditioned to earn his own understanding of the concept of similarity gradually.

The results of this trial demonstrate that GeoGebra can provide a clearer visual experience to the students in understanding the concept of similarity. Using GeoGebra program and student worksheet as a learning medium turned out to have a good effect one that is growing enthusiasm for students to learn the concept of similarity. Evaluation results show that the percentage of students average value of class IX B are 51, 26%, while the class IX D is 61, 21% of the students 'understanding of the criteria berdasakan table it can be concluded that the level of students' understanding of class IX B considered sufficient, while the level of student understanding class IX D considered high.

(8)
(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya dengan berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Penulis mungkin tidak bisa

membalas bantuan dari pihak-pihak yang secara tulus telah mengulurkan tangannya untuk mendukung terselesaikannya skripsi ini. Maka pada kesempatan

ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika dan sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi

yang dengan sabar telah membimbing, mengarahkan, dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M.T. dan Bapak Dominikus Arif B. P, S.Si., M. Si selaku dosen penguji skripsi. Terimaksih atas saran yang telah diberikan kepada penulis guna memperbaiki penulisan skripsi ini.

(10)

x

4. Ibu Eni selaku guru kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Terimakasih atas bimbingan dan pembelajaran yang diberikan kepada penulis selama

proses penelitian.

5. Francisca Romana Mia. Rekan kerja selama penelitian di kelas IX.

Terimakasih atas kerjasama, bantuan, dan semangatnya.

6. Angelina Dwi Marsetyorini dan Angelia Padmarini. Terimakasih atas bantuan dan peran sertanya selama proses penelitian.

7. Nimas Vidya Sari selaku sahabat, penasehat dan pembimbing bahasa Inggris.

8. Fransisca Kurnianingsih. Terimakasih untuk pinjaman laptop dan printernya.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih

untuk kehadiran kalian dalam perjalan hidup penulis.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

khususnya para calon guru matematika.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, maka kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

sangat dibutuhkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Batasan Masalah... 4

E. Batasan Istilah ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 7

(12)

xii

A. Media Pembelajaran... 8

B. Lembar Kerja Siswa ... 9

C. GeoGebra... 11

D. Materi Ajar ... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 23

A. Jenis Penelitian... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

C. Subjek, Objek, dan Responden Penelitian ... 25

D. Bentuk Data... 26

E. Metode Pengumpulan data... 27

F. Metode Analisis Data ... 27

G. Instrumen Penelitian... 29

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 35

I. Treatment(Perlakuan)... 36

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, DAN ANALISIS DATA. 37 A. Proses Pembuatan Desain Lembar Kerja Siswa... 37

B. Uji Coba Lembar Kerja Siswa ... 40

C. Pembagian kuesioner ... 53

D. Data, Analisis Data, dan Perbaikan Desain Lembar Kerja Siswa... 54

E. Data dan Analisis Hasil Belajar Siswa... 66

F. Data dan Analisis Jawaban Kuesioner ... 71

BAB V PEMBAHASAN ... 82

(13)

xiii

B. Hasil Belajar Siswa ... 85

BAB VI PENUTUP... 93

A. Kesimpulan ... 93

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar... 14

Tabel 3. 1 Kriteria Pemahaman Siswa ... 28

Tabel 3. 2 Tujuan Pembelajaran... 30

Tabel 3. 3 Sistematika Penyajian LKS... 31

Tabel 3. 4 Isi dan Tujuan Pertanyaan Kuesioner ... 33

Tabel 3. 5 Nomor Soal dan Indikator yang Digunakan ... 34

Tabel 4. 1 Tabel Perbaikan Lembar Kerja Siswa Pertama... 55

Tabel 4. 2 Tabel Perbaikan Lembar Kerja Siswa Kedua ... 60

Tabel 4. 3 Tabel Perbaikan Lembar Kerja Siswa Ketiga ... 64

Tabel 4. 4 Tabel Skor Butir Soal Ulangan ... 66

Tabel 4. 5 Tabel Kriteria Penilaian ... 66

Tabel 4. 6 Daftar Nilai Ulangan Kelas IX B ... 67

Tabel 4. 7 Daftar Nilai Ulangan Kelas IX D... 69

Tabel 4. 8 Tabel Data Perasaan Siswa ... 71

Tabel 4. 9 Tabel Data Pemahaman Siswa ... 73

Tabel 4. 10 Tabel Data Pemahaman Materi Kelas IX B... 75

Tabel 4. 11 Tabel Data Pemahaman Materi Kelas IX D... 77

Tabel 4. 12 Tabel Data Kesulitan Siswa Kelas IX B ... 78

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tampilan ProgramGeoGebra... 14

Gambar 2. 2 Dua Bangun Datar Kongruen... 16

Gambar 2. 3 Dua Bangun Datar Sebangun ... 16

Gambar 2.4 Dua Segitiga Kongruen (S, S, S)... 17

Gambar 2.5 Dua Segitiga Kongruen (S, Sd, S)... 18

Gambar 2. 6 Dua Segitiga Kongruen (Sd, S, Sd)... 19

Gambar 2. 7 Dua Segitiga Kongruen (Sd, Sd, S)... 20

Gambar 2. 8 Dua Segitiga Sebangun Berdasarkan Sisi Bersesuaian ... 21

Gambar 2. 9 Dua Segitiga Sebangun Berdasarkan Sudut Bersesuaian... 22

Gambar 3. 1 Diagram Alur Penelitian ... 24

Gambar 4. 1 Diagram Alur Pembuatan Lembar Kerja Siswa... 39

Gambar 4. 2 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Pertama... 41

Gambar 4. 3 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Pertama ... 42

Gambar 4. 4 Tampilan Demonstrasi III pada LKS Pertama ... 43

Gambar 4. 5 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Kedua ... 45

Gambar 4. 6 Tampilan Demonstrasi IIa pada LKS Kedua ... 46

Gambar 4. 7 Tampilan Demonstrasi IIb pada LKS Kedua ... 46

Gambar 4. 8 Tampilan Demonstrasi IIIa pada LKS Kedua ... 48

Gambar 4. 9 Tampilan Demonstrasi IIIb pada LKS Kedua... 48

Gambar 4. 10 Tampilan Demonstrasi IVa pada LKS Kedua... 49

(16)

xvi

Gambar 4. 12 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Ketiga ... 51

Gambar 4. 13 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Ketiga... 52

Gambar 4. 14 Tampilan Demonstrasi III pada LKS Ketiga ... 53

Gambar 5. 1 Hasil Analisis Siswa Terhadap Demonstrasi I ... 83

Gambar 5. 2 Pernyataan Siswa Kelas IX B ... 84

Gambar 5. 3 Pernyataan Siswa Kelas IX D ... 85

Gambar 5. 4 Hasil Pembuktian Kekongruenan Segitiga Oleh Siswa ... 85

Gambar 5. 5 Kesulitan Siswa Kelas IX B Selama Proses Pembelajaran ... 89

Gambar 5. 6 Contoh Pekerjaan Siswa Pada Soal Ulangan Nomor 5 ... 90

Gambar 5. 7 Contoh Pekerjaan Siswa Kelas IX D Pada Soal Ulangan ... 90

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A. 1 Eksplorasi ProgramGeoGebra

Lampiran A. 2 Lembar Kerja Siswa

Lampiran A. 3 Lembar Kerja Siswa yang Sudah Diperbaiki Lampiran A. 4 Jawaban Lembar Kerja Siswa

LAMPIRAN B

Lampiran B. 1 Soal Ulangan Lampiran B. 2 Jawaban Ulangan

LAMPIRAN C

Lampiran C. 1 Jawaban Ulangan Siswa

Lampiran C. 2 Lembar Kuesioner Siswa

LAMPIRAN D

Lampiran D. 1 RPP

Lampiran D. 2 Surat- surat Perijinan Penelitian

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut (Trianto, 2009: 17) unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa belajar. Mengajar pada hakikatnya

tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, serta ide dan apresiasi yang menjurus

kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa. Cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasarat bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Salah satu tolak ukur bahwa siswa telah belajar dengan baik

ialah jika siswa itu dapat mempelajari apa yang seharusnya dipelajari, sehingga indikator hasil belajar yang diinginkkan dapat dicapai oleh siswa.

Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak

tangga tersebut (Nur, 2002: 8).

Salah satu materi pelajaran matematika yang dipelajari di kelas IX

semester ganjil adalah materi kesebangunan. Materi kesebangunan merupakan salah satu materi pada bidang geometri. Objek-objek geometri bersifat abstrak sehingga berpotensi akan memunculkan berbagai kesulitan

(19)

pelajaran tersebut sangatlah sulit karena materi kesebangunan yang

diberikan pada waktu itu diajarkan dengan menggunakan banyak kata-kata dan siswa dituntut supaya dapat membayangkan proses rotasi, trasnslasi, dan

refleksi tanpa adanya suatu media yang dapat membantu proses visualisasi tersebut.

Hal inilah yang mendorong perlunya media pembelajaran yang dapat

memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam berinteraksi dengan objek-objek geometri yang bersifat abstrak. Oleh karena itu dalam proses

pembelajaran geometri diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk berinteraksi dengan objek-objek geometri dan mempermudah siswa dalam memahami geometri secara visual (Mahmudi,

2010:1).

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk

memvisualisasikan objek-objek geometri yaitu dengan menggunakan teknologi komputer, salah satu program komputer (software) yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung visualisasi objek geometri adalah

GeoGebra.GeoGebradikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001. Menurut Hohenwarter dan Fuchs dalam (Mahmudi, 2010:5)

GeoGebra sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran matematika, diantaranya yaitu sebagai media untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu misalanya konsep

(20)

Program GeoGebra diharapkan dapat menyempurnakan proses

konstruksi berpikir siswa terhadap materi-materi geometri. Program GeoGebra dapat dimanfaatkan untuk mendukung penyajian materi-materi

geometri pada buku pelajaran dan membantu memvisualisasikan konsep-konsep khususnya pada materi kesebangunan.

Salah satu cara untuk menyajikan materi dalam proses pembelajaran

adalah dengan menggunakan lembar kerja siswa atau biasa disingkat LKS. Lembar kerja siswa merupakan media pembelajaran karena dapat digunakan

secara bersama dengan sumber belajar atau media pembelajaran yang lain (Widjajanti, 2008:1). Lembar kerja siswa merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam

kegiatan pembelajaran. Lembar kerja siswa dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran

yang dihadapi.

Adanya program GeoGebra yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan objek-objek geometri maka peneliti berniat untuk

merancang suatu media pembelajaran untuk menyampaikan materi kesebangunan yaitu dengan cara mendesain lembar kerja siswa yang

dilengkapi dengan pemanfaatan programGeoGebra.

B. Rumusan Masalah

(21)

1. Bagaimana cara mendesain lembar kerja siswa (LKS) untuk

menyampaikan materi kesebangunan dengan memanfaatkan program GeoGebra?

2. Sejauh mana penggunaan lembar kerja siswa (LKS) yang dilengkapi dengan pemanfaatan programGeoGebradapat membantu siswa dalam memahami materi kesebangun?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendesain lembar kerja siswa (LKS) untuk menyampaikan materi kesebangunan dengan memanfaatkanGeoGebra.

2. Untuk mengetahui seberapa jauh penggunaan lembar kerja siswa (LKS) yang dilengkapi dengan pemanfaatan programGeoGebradapat

membantu siswa dalam memahami materi kesebangun.

D. Batasan Masalah

Fokus dari penelitian ini adalah penyajian lembar kerja siswa dengan memanfaatkan program GeoGebra untuk menyampaikan materi

kesebangunan melalui demonstrasi di kelas IX. Peneliti akan menyusun sebuah lembar kerja siswa dan memafaatkan program GeoGebra. Materi kesebangunan sebagai pokok bahasan akan disajikan melalui sebuah

(22)

pengamatannya terhadap demonstrasi tersebut dan berisi soal-soal yang

harus dijawab. Soal-soal di dalam lembar kerja siswa merupakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat untuk membantu siswa dalam

menganalisis demonstrasi yang dilakukan oleh guru (peneliti).

Penyajian materi kesebangunan ini dibagi dalam beberapa paket lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan dalam setiap pembelajran, yaitu:

1. Lembar kerja siswa pertama menyajikan materi bangun datar yang kongruen dan bangun datar yang sebangun.

2. Lembar kerja siswa kedua menyajikan materi dua segitiga yang kongruen.

3. Lembar kerja siswa ketiga menyajikan materi dua segitiga yang

sebangun.

Jadi, dalam proses pembelajaran siswa diarahkan oleh guru untuk

mengamati demonstrasi GeoGebra kemudian menuliskan hasil pengamatannya di dalam lembar kerja siswa yang telah dibagikan.

E. Batasan Istilah

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan untuk latihan

(23)

demonstrasi. Lembar kerja siswa memuat sekumpulan kegiatan

mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memeksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai

indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2009: 222)

2. ProgramGeoGebra

Salah satu program komputer (software) yang dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001. GeoGebra adalah

program komputer (software) untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar.

3. Demonstrasi

Menurut Muhibbin Syah (1995: 208) Metode Pembelajaran Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang disajikan. Demonstrasi

merupakan model pengajaran langsung dengan mempresentasikan informasi sejelas mungkin kepada siswa (Trianto, 2009: 49). Dalam

(24)

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

a. Memperkenalkan program aplikasiGeoGebrakepada guru sebagai

media yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi kesebangunan.

b. Membantu guru dalam menggambar berbagai bentuk

bangun-bangun geometri dengan lebih cepat dan teliti dibanding dengan menggunakan pensil dan penggaris.

c. Sebagai alat evaluasi untuk memastikan gambar bangun geometri yang dilukis secara manual adalah benar.

2. Bagi siswa

a. Memperkenalkan program GeoGebra kepada para siswa sebagai media yang dapat memvisualisasikan objek-objek geometri.

b. Membantu siswa dalam memahami konsep kesebangunan dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki programGeoGebra.

3. Bagi Peneliti

Sebagai calon guru, peneliti dapat belajar membuat suatu media pembelajaran yaitu dengan menyusun lembar kerja siswa disertai

(25)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Pembelajaran

Media pembelajaran meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana. Media pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan (the carriers of message) dari beberapa

sumber saluran ke penerima pesan (the receiver of the message). Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: (1) bahan

yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; (2) metode pembelajaran lebih bervariasi; (3) siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas; (4) pembelajaranlebih menarik;

dan (5) mengatasi keterbatasan ruang. Media pembelajaran meliputi berbagai jenis, yaitu:

1. Media grafis atau media dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik diagram, dll.

2. Media model solid atau media dimensi tiga, seperti model-model

benda ruang dimensi tiga, diorama, dll.

3. Media proyeksi, seperti film, filmstrip, OHP, dll.

(26)

Salah satu keuntungan dari penggunaan media pembelajaran adalah memberikan perangsang dan mempersamakan pengalaman untuk

menimbulkan persepsi akan sebuah konsep yang sama (Trianto, 2009: 234). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua media pembelajaran

secara bersamaan dan saling berkaitan yaitu menggunakan media LKS dan media komputer.

Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran matematika

dimaksudkan untuk mendukung dan memfasilitasi siswa dalam memahami konsep-konsep matematika, dengan demikian pemahaman konsep siswa

harus mendapatkan prioritas utama daripada hanya meingkatkan kemampuan mekanistik siswa dalam memanfaatkan program komputer. Bimbingan dari guru sangat diperlukan guna mengkaitkan berbagai animasi

atau aplikasi program komputer yang dihasilkan siswa dengan konsep-konsep yang relevan dan mendasarinya (Ali Mahmudi, 2010: 2).

B. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu media

pembelajaran yang dapat dirancang dan dikembangkan oleh guru sebagai media untuk menyajikan materi pelajaran kepada siswa dengan lebih

sistematis yang dapat membantu proses konstruksi pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. LKS dapat digunakan secara bersama dengan sumber belajar atau media pembelajaran lain sebagai pendukung

(27)

LKS merupakan jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang

dirancang oleh guru. Endang Widjajanti dalam makalahnya tentang kualitas LKS menyebutkan bahawa selain sebagai media pembelajaran LKS juga

mempunyai beberapa fungsi diantaranya yaitu:

1. Merupakan alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan belajar

mengajar.

2. Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan

menghemat waktu penyajian suatu topik.

3. Dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah dikuasai siswa.

4. Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas.

5. Membantu siswa agar dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar

Cara penyajian materi pelajaran dalam LKS meliputi penyampaian materi secara ringkas kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif misalnya latihan soal, diskusi, dan percobaan sederhana.

Menurut (Hendro Darmodjo dan Jenny RE Kaligis, 1992: 41-46) dalam makalah Endang Widjajanti menyebutkan bahwa dalam penyusunan

(28)

1. Syarat didaktik

Lembar kerja siswa bersifat universal yang dapat digunakan dengan

baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. Lembar kerja siswa lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang

terpenting dalam lembar kerja siswa ada variasi stimulus melelui berbagai media dan kegiatan siswa.

2. Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan

kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam lembar kerja siswa.

3. Syarat teknis menekankan penyajian lembar kerja siswa, yaitu berupa tulisan, gambar, dan penampilannya dalam lembar kerja siswa.

C. GeoGebra

Menurut Ali Mahmudi dalam makalahnya yang disampaikan dalam

seminar nasional matematika, menyatakan bahwa program GeoGebra merupakan suatu program komputer (softwere) yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika khususnya dalam bidang geometri.

Program ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam berinteraksi dengan

konsep-konsep geometri yang bersifat abstrak. ProgramGeoGebramemiliki tampilan yang variatif dan menarik dengan disertai kemudahan dalam memanipulasi berbagai objek geometri. Program GeoGebra dapat

(29)

telah dipelajari maupun sebagai sarana untuk mengenalkan atau mengkonstruksi konsep baru (Mahmudi, 2010: 1).

Geogebradikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahu 2001. Menurut Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah program komputer

(software) untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar. Program ini dapat dimanfaatkan secara bebas yang dapat diunduh dari www.geogebra.com. Menurut Lavicza (Hohenwarter, 2010), sejumlah

penelitian menunjukan bahwa GeoGebra dapat mendorong proses penemuan dan eksperimentasi siswa di kelas.

Pemanfaatan programGeoGebra memberikan beberapa keuntungan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri yang lebih cepat dan

teliti dibandingkan dengan melukis secara manual menggunakan pensil, penggaris, jangka, dll.

2. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.

3. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar.

4. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukan sifat-sifat yang berlaku pada sustu objek geometri.

Menurut Hohenwarter & Fuchs (2004),GeoGebrasangat bermanfaat

(30)

1. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi, program GeoGebra dimanfaatkan untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan

konsep-konsep matematika tertentu.

2. Sebagai alat bantu konstruksi, program GeoGebra digunakan untuk

memvisualisasikan konstruksi konsep matematika tertentu

3. Sebagai alat bantu proses penemuan, program GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep

matematis.

Menu utama GeoGebra adalah: File, Edit, View, Option, Tools, Windows, dan Help yang digunakan untuk menggambar objek-objek

geometri. Menufiledigunakan untuk membuat, membuka, menyimpan, dan mengekspor file, serta keluar program. Menu Edit digunakan untuk

mengedit lukisan. Menu view digunakan untuk mengatur tampilan. Menu Option digunakan untuk mengatur berbagai fitur tampilan, seperti pengaturan ukuran huruf, pengaturan jenis (style) objek-objek geometri, dan

sebagainya. Sedangkan menu Help menyediakan petunjuk teknis penggunaan programGeoGebra.

Salah satu keunggulan GeoGebra adalah menu “Construction Protocol”. Sebuah menu yang dapat digunakan untuk melihat kembali

langkah-langkah dalam proses pembuatan bentuk bangun geometri dengan GeoGebra. Jadi ketika kita mendapat file GeoGebra, kita dapat meniru

membuatnya hanya dengan mengikuti langkah-langkah membuat objek

(31)

Dalam pe dibahas adalah

merupakan tampi

penulisan skripsi ini, bagian dari GeoGebra ah yang berkaitan dengan materi kesebanguna

mpilan menu pada programGeoGebra.

p kesebangunan adalah materi yang diberika kut ini akan diuraikan mengenai standar k dasar dari materi kesebangunan.

dar Kompetensi Kompetensi

an Pengukuran 1.1Mengidentifikasi ba datar yang sebang

Gambar 2.1 Tampilan Program GeoGebra

abel 2.1 Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi D

(32)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami kesebangunan

bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

kongruen

1.2 Mengidentifikasisifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen

1.3 Menggunakan konsep

kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah

Konsep Kesebangunan

Dalam kehidupan sehari-hari ada begitu banyak bangun-bangun yang

memiliki bentuk yang sama dan ukuran yang sama maupun berbeda, misalnya bentuk permukaan keramik lantai, permukaan CD, permukaan kaca pada jendela rumah atau kelas, bentuk bangun pada sarang lebah, dan

lain sebagainya. Bentuk bangun tersebut beserta ukurannya berkaitan dengan bahasan kesebangunan. (Materi ajar diambil dari buku Matematika

untuk SMP Kelas IX Semester 1, Erlangga 2010) 1. Dua Bangun Datar Kongruen

Dua buah bangun datar yang tepat saling menutupi atau tepat

saling berhimpit disebut dua bangun datar yang sama dan sebangun atau sering disebutkongruen.

Syarat dua bangun datar dikatakan kongruen, yaitu: a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

(33)

2. Dua Bangun Datar Sebangun

Pada dua bangun yang sebangun, jika pada setiap sisinya mengalami pembesaran/ pengecilan maka panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada kedua bangun tersebut adalah sebanding. Jadi dua

bangun dikatakan sebangun jika panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun adalah sebanding.

Contoh dua bangun datar yang sebangun:

Gambar 2.2 Dua Bangun Datar Kongruen

(34)

3. Dua Segitiga Kongruen

Dua segitiga akan kongruen jika sisi-sisi yang bersesuaian sama

panjang. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan apakah dua segitiga dikatakan kongruen atau tidak. Cara menentukannya adalah sebagai berikut:

a. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi)

Dari gambar 2.4 jika∆ABC diimpitkan pada∆DEF maka: AB↔ DE, sebab AB = DE

BC↔ EF, sebabBC = EF AC↔ DF, sebab AC = DF

∆ ABC dan ∆ DEF saling menempati dengan tepat, sehingga ∆ ABC dan ∆DEF sama dan sebangun. Jadi, jika dua buah segitiga memiliki sisi bersesuaian yang sama panjang, maka kedua segitiga

itu sama dan sebangun (kongruen).

(35)

b. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya

sama besar (sisi, sudut, sisi)

Dari gambar 2.5 dapat dilihat bahwa:

AB = DE,∠A =∠D, dan AC = DF

Jika kedua segitiga tersebut dihimpitkan maka BC↔ EF

Artinya sisi-sisi yang beresuaian dari kedua segitiga tersebut

adalah sama panjang. Jadi, jika dua segitiga memiliki dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapit kedua sisi tersebut sama besar, maka kedua segitiga itu sama dan

sebangun (kongruen).

c. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di antaranya sama panjang (sudut, sisi, sudut)

(36)

Dari gambar 2.6 dapat dilihat bahwa:

AB = DE,∠A =∠D, dan ∠B =∠E

Jika kedua segitiga tersebut dihimpitkan maka BC↔ EF dan

AC↔ DF

Artinya sisi-sisi yang beresuaian dari kedua segitiga tersebut

adalah sama panjang. Jadi, jika dua segitiga memiliki dua sudut bersesuaian sama besar dan sisi yang diapit kedua sudut tersebut sama panjang, maka kedua segitiga itu sama dan sebangun

(kongruen).

d. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di hadapannya sama panjang (sudut, sudut, sisi) atau (sisi, sudut, sudut)

(37)

Dari gambar 2.7 dapat dilihat bahwa:

BC = EF,∠A =∠D, dan ∠B =∠E

Jika kedua segitiga tersebut dihimpitkan maka AB↔ DE dan

AC↔ DF

Artinya sisi-sisi yang beresuaian dari kedua segitiga tersebut

adalah sama panjang. Jadi, jika dua segitiga memiliki dua sudut bersesuaian sama besar dan satu sisi dihadapan kedua sudut tersebut sama panjang, maka kedua segitiga itu sama dan sebangun

(kongruen).

4. Dua Segitiga Sebangun

Syarat dua segitiga dikatakan sebangun yaitu jika sisi-sisi yang bersesuaian sebanding atau sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

Jadi, jika salah satu syarat tersebut dipenuhi maka dua segitiga dikatakan sebangun.

(38)

a. Sisi-sisi bersesuaian sebanding

Pada gambar 2. 8 di atas diketahui panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada kedua segitiga adalah sebanding.

AB : DE = 4 : 8 = 1 : 2

BC : EF = 3 : 6 = 1 : 2 AC : DF = 6 : 12 = 1 : 2

Jika besar sudut-sudut pada kedua segitiga tersebut diukur maka akan diperoleh sudut-sudut bersesuaian yang sama besar.

Jadi, jika panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah segitiga

sebanding maka sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, sehingga kedua segitiga tersebut adalah sebangun.

(39)

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

Pada gambar 2. 9 di atas diketahui panjang sudut-sudut yang

bersesuaian pada kedua segitiga adalah sama besar.

∠A =∠D = 320

∠B =∠E = 1080

∠C =∠F = 410

Jika panjang sisi-sisi pada kedua segitiga tersebut diukur maka akan diperoleh panjang sisi-sisi bersesuaian yang sebanding.

Jadi, jika besar sudut-sudut bersesuaian pada dua buah segitiga

sama besar maka panjang sisi-sisi yang bersesuaian sebanding, sehingga kedua segitiga tersebut adalah sebangun.

(40)

23 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Rancangan dan Pengembangan Pendidikan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya dikenal denganEducational Reasearch and Development

(R&D). Metode R&D ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

R&D diarahkan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa lembar kerja siswa (LKS) yang disertai dengan pemanfaatan program GeoGebrasebagai

media pembelajaran. I Wayan Sentyasa (2009:4) menyatakan bahwa penelitian rancangan dan pengembangan dalam rangka meningkatkan

kualitas pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam rangka sebagai

permerolehan kualitas pembelajaran.

2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta

media belajar yang menunjang keefektifan kompetensi siswa.

3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan menurut uji ahli, dan uji lapangan secara terbatas perlu dilakukan, sehingga produk

(41)

pembelajar oleh Dr. M. Andy Rudhito

Uji coba produk di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis

Bantul

jaran. Proses pengembangan validasi, dan uji seyogyanya dideskripsikan secara jelas.

pengembangan model, pendekatan, modul, met jaran perlu didokumentasikan secara rapi

sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang itas.

oleh Dr. M. Andy Rudhito

Uji coba produk di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis

Bantul

Pengumpulan data

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

uji coba lapangan

etode, dan media pi dan dilaporkan

ng mencerminkan

Bertemu dengan guru kelas IX untuk mencari informasi tentang kesulitan dalam

mengajarkan materi kesebangunan

Deskripsi temuan produk penelitian yaitu penggunaan

programGeoGebradan LKS sebagai media pembelajaran

(42)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian dilaksanakan di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis, Bantul.

2. Waktu

Penelitian dilaksanakan pada awal semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.

C. Subjek, Objek dan Responden Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi) yang sifat keadaannya akan diteliti, definisi ini dikutip dari (www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com). Subjek dari penelitain ini adalah

lembar kerja siswa dan demonstrasi GeoGebra yang di desain oleh peneliti untuk menyampikan materi kesebangunan.

Objek penelitian adalah sifat keadaan dari sesuatu benda, orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan

lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati, keadaan batin, dsb, dikutip dari

(43)

Responden penelitian adalah seseorang atau sekelompok orang yang diminta untuk memberikan respon (jawaban) terhadap

pertanyaan-pertanyaan (langsung atau tidak langsung, lisan atau tertulis ataupun berupa perbuatan) yang duajukan oleh peneliti, dikutip dari

(www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com). Responden dari penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Jumlah kelas IX yang ada di SMP Negeri 2 yaitu empat kelas. Pada awalnya peneliti merencanakan

hanya satu kelas saja yang akan dipakai untuk penelitian. Namun, ternyata ada peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan materi yang sama

yaitu materi kesebangunan yang diajarkan di kelas IX dan ia meminta dua kelas untuk diambil datanya. Oleh karena itu, guru kelas IX meminta saya untuk melakukan penelitian (mengajar) di dua kelas juga sehingga semua

siswa kelas IX sama-sama mendapatkan materi kesebangunan dari peneliti bukan dari guru kelas. Akhirnya saya diberi kesempatan dan tanggung jawab

untuk mengajar sekaligus melakukan penelitian di kelas IX B dan IX D. Jumlah siswa di masing-masing kelas yaitu kelas IX B dan IX D adalah 35 siswa. Jadi total siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 70 siswa.

D. Bentuk Data

Ada tiga bentuk data yang diambil dalam penelitian ini, yaitu: 1. Data berupa kelemahan produk lembar kerja siswa.

2. Data berupa hasil belajar siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa

(44)

3. Data berupa deskripsi pengalaman siswa selama proses pembelajaran.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Data berupa kelemahan produk lembar kerja siswa diperoleh melalui

uji coba lembar kerja siswa dan demonstrasi GeoGebra selama proses pembelajaran.

2. Data berupa hasil belajar siswa diperoleh dari kegiatan ulangan harian.

3. Data berupa deskripsi pengalaman siswa diperoleh dengan cara membagikan lembar kuesioner kepada setiap siswa setelah kegiatan

pembelajaran.

F. Metode Analisis Data

1. Analisis Kelemahan Lembar Kerja Siswa

Cara menganalisis kelemahan lembar kerja siswa yaitu dengan

mengevaluasi bagian-bagian lembar kerja siswa yang masih perlu diperbaiki setelah diuji coba, baik dari segi penyajian materi maupun dari tampilan lembar kerja siswa secara keseluruhan. Menurut

(Trianto, 2009: 186) kegiatan revisi perangkat pembelajaran dilakukan secara terus-menerus pada setiap langkah pengembangan dan

dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Dalam penelitian ini revisi dilakukan setelah uji coba sehingga uji validasi lebih pada tujuan kebenaran dan kesesuaian isi pada saat

(45)

2. Analisis Hasil Belajar

Cara untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran yang diajarkan yaitu melalui latihan soal dan tes ulangan harian. Dari hasil ulangan tersebut dapat diperoleh data berupa nilai

siswa. Dari data nilai tersebut kemudian dihitung nilai rata-rata kelas untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi kesebanguan yang diajarkan melalui penggunaan media lembar kerja

siswa dan programGeoGebra.

Cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui

ketercapaian pemahaman siswa secara umum terhadap konsep kesebangunan yang diajarkan yaitu dengan mengkonversi nilai rata-rata ulangan dalam satu kelas ke dalam bentuk presentase, cara

mengkonversinya adalah sebagai berikut:

Ketercapaian = 100%

Berdasarkan presentase tersebut diklasifikasikan tingkat pemahaman

siswa berdasarkan tabel di bawah ini. (Kartika Budi, 2001: 55)

Presentase Skor (%) Tingkat Pemahaman

≤20 Sangat Rendah

21-40 Rendah

41-60 Cukup

61-80 Tinggi

81-100 Sangat tinggi

(46)

3. Analisis Kuesioner

Respon siswa kelas IX B dan IX D dalam proses pembelajaran

baik dalam bentuk perasaan maupun kesulitan-kesulitan yang mereka alami ketika belajar menggunakan lembar kerja siswa dan program GeoGebra dapat diketahui dengan cara melihat jawaban siswa-siswa

dalam lembar kuesioner dan dengan cara menganalisis kesulitan-kesulitan yang mereka alami. Sehingga dari analisis tersebut dapat

diketahui kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian (kegiatan pembelajaran) meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar

kerja siswa (LKS), aplikasi programGeoGebradan lembar kuesioner. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP terdiri dari 5 pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 90 menit. RPP merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh guru di dalamnya terdapat beberapa komponen,

antara lain nama sekolah, mata pelajaran, pokok bahasan, kelas, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, dan penilaian. Tabel berikut menunjukan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam

(47)

Petemuan Tujuan Pembelajaran

I 1. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua bangun datar dikatakan kongruen berdasarkan demonstrasi dari guru tentang bangun datar kongruen menggunakan programGeoGebra. 2. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua bangun datar

dikatakan sebangun berdasarkan demonstrasi dari guru tentang bangun datar kongruen menggunakan programGeoGebra. 3. Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara bangun datar yang

sebangun dan bangun datar yang kongruen berdasarkan demonstrasi dari guru tentang bangun datar kongruen menggunakan programGeoGebra.

II 1. Siswa dapat menyebutkan sudut-sudut yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program

GeoGebra.

2. Siswa dapat menyebutkan sisi-sisi yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program

GeoGebra.

3. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua segitiga berdasarkan demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan programGeoGebra.

III 1. Siswa dapat menyebutkan sudut-sudut yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program

GeoGebra.

2. Siswa dapat menyebutkan sisi-sisi yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program

GeoGebra.

3. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua segitiga berdasarkan demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan programGeoGebra.

IV 1. Siswa dapat memahami dan menjelasakan cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan bangun-bangun

(48)

Petemuan Tujuan Pembelajaran

datar.

2. Siswa dapat memehami dan menjelaskan cara memecahkkan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan bangun-bangun datar.

V 1. Siswa dapat memahami dan menjelaskan cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan dua segitiga. 2. Siswa dapat memehami dan menjelaskan cara memecahkan

masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dua segitiga.

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) akan dibagikan kepada setiap

siswa. Isi LKS mencakup ringkasan materi, aktivitas siswa, dan tugas. Program GeoGebraakan digunakan pada bagian aktivitas siswa. Pada

bagian ini siswa harus memperhatikan demostrasi dari guru berupa langkah-langkah mengerjakan dengan memanfaatkan program GeoGebrasebagai pedoman untuk menarik kesimpulan tentang materi

kesebangunan.

Peneliti membuat tiga paket lembar kerja siswa sesuai dengan

sub materi kesebangun. Sistematika penyajian materi pada lembar kerja siswa difokuskan pada aktivitas siswa selama proses belajar.

LKS Materi Aktivitas Siswa

I Bangun datar kongruen dan bangun datar II Dua segitiga kongruen. • Menganalisis

(49)

LKS Materi Aktivitas Siswa

Demonstrasi

• Menemukan konsep

• Latihan soal III Dua segitiga sebangun. • Menganalisis

Demonstrasi

• Menemukan konsep

• Latihan soal

3. ProgramGeoGebra

Program GeoGebra akan dimanfaatkan ketika siswa mengerjakan LKS. Pada saat siswa diminta untuk mengerjakan bagian

“aktivitas siswa” di dalam LKS, guru akan mempresentasikan konsep

kesebangunan menggunakan program GeoGebra. Dengan

memperhatikan demonstrasi tersebut siswa akan bisa mengerjakan

bagian “aktivitas siswa”. Selanjutnya siswa diminta untuk menarik

kesimpulan tentang konsep kesebangunan melalui proses visualisasi

yang didemonstrasikan oleh guru (peneliti) menggunakan program GeoGebra.

4. Lembar Kuesioner

Lembar kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang digunakan sebagai umpan untuk mengetahui respon siswa selama mengikuti

proses pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa dan demonstrasi programGeoGebra yang dirancang oleh peneliti.

(50)

jawaban tertutup. Pertanyaan dengan jawaban terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan penuh kepada responden

untuk menjawabnya. Di sini peneliti tidak memberikan satupun alternatif jawaban. Sedangkan pertanyaan dengan jawaban tertutup

adalah pertanyaan yang semua alternatif jawaban responden sudah disediakan oleh peneliti. Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang dianggapnya sesuai (http://kuesionerpenelitian.blogspot.com/).

Tabel berikut menunjukan isi dan tujuan pertanyaan dalam lembar kuesioner yang dibagikan.

Untuk mengetahui perasaan dan pengalaman siswa selama proses pembelajaran menggunakan LKS danGeoGebra.

2 1, 5 terbuka

Untuk mengetahui apakah siswa pernah menggunakan LKS dan

GeoGebra dalam proses

pembelajaran sebelumnya.

3 2, 3, 4 terbuka

Untuk mengetahui bagian materi kesebangunan yang dianggap sulit oleh siswa.

11 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11

tertutup

Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran

1 6 terbuka

(51)

5. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar merupakan tes yang digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tes hasil belajar dibuat mengacu pada kompetensi dasar

yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal lengkap dengan kunci jawabannya (Trianto, 2009: 235). Tes yang digunakan

selama proses pembelajaran yaitu berupa latihan soal yang terdapat pada lembar kerja siswa dan tes ulangan akhir. Setiap butir soal latihan

dan soal ulangan telah disesuaikan dengan indikator pencapaian dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Tabel di bawah ini menunjukkan nomor soal berdasarkan

indikator yang digunakan. bangun datar yang kongruen

2 1, 2 Latihan LKS 1

1 1 Ulangan

Siswa dapat

mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun-bangun

4 3a, 3b, 3c, 3d Latihan LKS 1

2 2a, 2b Ulangan

Siswa dapat

mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang kongruen

5 1,2,3,4,5 LKS 2

2 3 Ulangan

Siswa dapat

mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang sebangun

4 1,2,3,4 LKS 3

(52)

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Penyusunan Proposal Penelitian

2. Perijinan

a. Meminta ijin kepada kepala sekolah SMP Negeri 2 Jetis Bantul

secara lisan.

b. Bertemu dan berdiskusi dengan guru kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul.

c. Meminta surat ijin penelitian kepada Universitas Sanata Dharma. d. Menyerahkan surat ijin penelitian kepada kepala sekolah SMP

Negeri 2 Jetis Bantul.

e. Membuat surat permohonan penelitian kepada pemerintah provinsi DIY.

f. Mengirim surat tembusan perijinan penelitan dari pemerintah provinsi DIY kepada:

i. Bupati Bantul

ii. Ka. Kantor Kesbangpolinmas Kab. Bantul iii. Ka. SMP Negeri 2 Jetis

3. Persiapan Penelitian

a. Bertemu dengan guru untuk membicarakan rencana penelitian.

(53)

I. Treatment (Perlakuan)

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengajar materi kesebangunan di

kelas IX B dan IX D. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti akan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) yang sebelumnya telah didesain

sendiri oleh peneliti dan masing-masing siswa akan mendapatkan LKS tersebut. Peneliti mendesain lembar kerja siswa dengan mengambil materi kesebangunan dari beberapa buku pelajaran. Penyajian materi kesebangunan

di dalam lembar kerja siswa tersebut dilengkapi dengan pemanfaatan program GeoGebra, siswa dapat mengerjakan kegiatan-kegiatan yang

(54)

37

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, DAN ANALISIS DATA

A. Proses Pembuatan Desain Lembar Kerja Siswa

Peneliti mendesain lembar kerja siswa untuk menyampaikan materi kesebangunan di kelas IX B dan IX D. Penyajian materi kesebangunan di

dalam lembar kerja siswa tersebut didesain sedemikian rupa dengan memanfaatkan program GeoGebra. Peneliti membuat tiga paket lembar kerja siswa sesuai dengan sub materi kesebangun, yaitu:

1. Lembar kerja siswa pertama berisi materi bangun datar yang kongruen dan bangun datar yang sebangun.

2. Lembar kerja siswa kedua berisi materi dua segitiga yang kongruen. 3. Lembar kerja siswa ketiga berisi materi dua segitiga yang sebangun.

Ketiga paket lembar kerja siswa tersebut dibagikan kepada siswa

pada setiap pertemuan. Masing-masing siswa akan mendapatkan satu paket lembar kerja sesuai dengan materi yang akan diberikan.

Lembar kerja siswa tersebut dirancang untuk mengarahkan siswa supaya dapat memahami konsep kesebangunan secara bertahap melalui proses visualisasi dengan bantuan program GeoGebra. Di dalam lembar

kerja siswa tersebut sebagian besar aktivitas yang ditujukan untuk siswa yaitu menganalisis demonstrasi GeoGebra dengan cara melengkapi isian

(55)

dikondisikan dapat memperoleh pemahamannya sendiri tentang konsep

kesebangunan dengan bantuan seminimal mungkin dari guru. Siswa juga diarahkan untuk mengasah pemahamannya tentang konsep yang telah dipelajari dengan melakukan kegiatan melengkapi isian-isian berupa

langkah-langkah dalam menerapkan konsep.

Secara garis besar lembar kerja siswa yang dirancang terdiri dari

beberapa bagian diantaranya adalah identitas siswa, standar kompetensi, kompetensi dasar, apersepsi, analisis demonstrasi, penarikan kesimpulan, dan latihan soal. Bagian identitas siswa digunakan sebagai tempat untuk

mencantumkan nama siswa pemilik lembar kerja. Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk memberikan informasi kepada siswa tentang

gambaran materi yang disajikan di dalam lembar kerja. Apersepsi merupakan pendahuluan sebelum memasuki bagian inti materi, apersepsi digunakan sebagai jembatan untuk menghubungkan pengetahuan atau

pengalaman yang sudah dimiliki siswa sebelumnya dengan konsep yang akan dipelajari, dalam hal ini adalah konsep kesebangunan. Di dalam lembar

kerja terdapat beberapa aktivitas yang harus diperhatikan oleh siswa, salah satu aktivitasnya adalah menganalisis demonstrasi GeoGebra dengan cara melengkapi isian untuk menarik kesimpulan suatu konsep. Siswa dapat

mengisi bagian analisis dengan baik jika ia memperhatikan demonstrasi (presentasi) dari guru. Demonstrasi tersebut berupa penjelasan mengenai

(56)

menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang diperoleh dari analisis

tersebut. Pada bagian akhir lembar kerja siswa ada beberapa soal latihan yang harus dikerjakan oleh siswa, tujuan dari latihan soal ini adalah supaya siswa dapat menerapkan konsep yang telah mereka pelajari untuk

memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep kesebangunan. Berikut ini adalah alur pembuatan lembar kerja siswa yang dibuat oleh peneliti:

Mempelajari materi kesebangun dari berbagai sumber

Membagi materi ajar menjadi beberapa sub materi

Merancang demonstrasi (presentasi) materi ajar menggunakanGeoGebra

Membuat soal latihan terkait dengan demonstrasi materi ajar

Menentukan susunan penyajian materi ajar, demonstrasi, dan latihan soal pada lembar kerja siswa

Lembar Kerja Siswa

(57)

B. Uji Coba Lembar Kerja Siswa

Peneliti melakukan uji coba produk melalui kegiatan belajar mengajar di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis. Berikut ini akan diuraikan secara singkat pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir yang

dilakukan oleh peneliti.

Pertemuan Pertama

•Kelas B ( Rabu, 25 Juli 2012 )

•Kelas D (Selasa, 24 Juli 2012)

Materi Ajar:

Bangun datar yang kongruen dan bangun datar yang sebangun.

Proses Mengajar:

Guru (peneliti) membuka pelajaran dengan perkenalan dan obrolan

singkat, kemudian guru membagikan lembar kerja siswa paket pertama dilanjutkan dengan pemberian apersepsi kepada siswa sebagai jembatan

untuk mengarahkan pemikiran siswa kepada konsep kesebangunan yang akan dipelajari.

Setelah memberikan apersepsi guru kemudian melakukan demonstrasi

(58)

Demonstra

A”B”C”D” (wa

persegi ABCD diminta untuk m kerja. Pada bagi

komponen berupa masih membaha

yang digunakan se

Gam

onstrasi I tersebut menampilkan dua persegi warna orange) yang diputar hingga berhimpit

D (warna biru). Berdasarkan demonstrasi uk melengkapi bagian analisis yang tersedia di bagian analisis ini siswa diminta untuk menyebut

rupa garis dan sudut yang saling bersesuaian. bahas tentang dua bangun datar yang kongruen

kan sebagai objek demonstrasi II adalah trapesium

ambar 4.2 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Perta

segi yaitu persegi pit atau menutupi

si tersebut siswa di dalam lembar butkan

komponen-an. Demonstrasi II uen, bangun datar

sium.

(59)

Demonstra K’L’M’N’ (war

trapesium PQRS diminta untuk m demonstrasi I y

sudut yang saling

onstrasi II tersebut menampilkan dua trapesium arna hijau) yang diputar hingga berhimpit

RS (warna biru). Setelah mengamati demonst uk melengkapi bagian analisis sama seperti sa

I yaitu menyebutkan komponen-komponen be

ling bersesuaian. Dari hasil analisis tersebut si k sebuah kesimpulan tentang sifat-sifat dua ban

telah selesai menganalisis demonstrasi I dan swa diminta untuk melengkapi bagian kesimpula

ja.

Gambar 4.3 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Per

um yaitu trapesium pit atau menutupi

onstrasi II, siswa saat menganalisis n berupa garis dan

but siswa diharapkan bangun datar yang

an demonstrasi II pulan yang terdapat

(60)

Demonstra

yang sebangun. adalah segilima. lainnya dijawab

tersebut kemudi Setelah semua pe

dibawa pulang ol

Ga

onstrasi III bertujuan untuk mengidentifikasi dua

un. Bangun datar yang digunakan dalam dem a. Ada empat buah segilima yang ditampilkan, h segilima yang memiliki bentuk dan ukuran sa

memiliki ukuran yang berbeda. Siswa s demonstrasi III dengan menjawab empat pe

dalam lembar kerja siswa. Dua dari empat pert b dengan memberikan penjelasan, sedangkan ab dengan “ya” atau “tidak”. Setelah menja

udian siswa diminta untuk melengkapi bagi ua pertanyaan terjawab, lembar kerja siswa di

g oleh guru (peneliti) untuk dikoreksi dan diana

Gambar 4.4 Tampilan Demonstrasi III pada LKS Pe

dua bangun datar

demonstrasi ketiga kan, segilima 2, 3, n sama, sedangkan

a diminta untuk pertanyaan yang

pertanyaan tersebut an dua pertanyaan njawab pertanyaan

bagian kesimpulan. dikumpulkan dan

nalisis.

(61)

Pertemuan Kedua

•Kelas B (Sabtu, 28 Juli 2012)

•Kelas D (Jumat, 27 Juli 2012)

Materi Ajar:

Dua Segitiga yang Kongruen

Proses Mengajar:

Guru (peneliti) membuka pelajaran dengan obrolan singkat dan

mengulas sedikit tentang materi sebelumnya. Guru membagikan lembar kerja siswa paket kedua tentang kekongruenan segitiga dilanjutkan dengan

memberikan apersepsi untuk mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari. Pada pertemuan kedua ini, guru memberikan apersepsi dengan meggunakan program GeoGebra. Sebelum melihat demonstrasi, beberapa

siswa yang dipilih secara acak diminta menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pada pertemuan sebelumnya, tujuannya yaitu untuk

mengecek kesiapan siswa dalam menerima pelajaran selanjutnya. Dalam kegiatan apersepsi ini, guru menampilkan dua segitiga kemudian mengajukan pertanyaan kepada siswa apakah segitiga termasuk dalam

golongan bangun datar atau bukan. Segitiga merupakan salah satu jenis bangun datar, sehingga sifat-sifat kesebangunan yang dimiliki oleh segitiga sama dengan sifat-sifat kesebangun yang dimiliki oleh bangun datar pada

(62)

Setelah m demonstrasi II,

kemudian meleng Demonstrasi II i kongruen jika dua

panjang meskipun dibagi menjadi du

memberikan apersepsi, kemudian guru II, siswa diminta untuk mengamati demonst

elengkapi bagian analisis yang terdapat dalam II ini menunjukkan bahwa dua segitiga dapat di ka dua segitiga tersebut memiliki sisi-sisi be

skipun besar sudut-sudutnya belum diketahui. di dua bagian, yaitu demonstrasi II a dan demons

onstrasi II a menampilkan suatu pembuktian hwa dua segitiga dapat dikatakan kongruen jika -sisi bersesuaian yang sama panjang meskipun

um diketahui.

Gambar 4.5 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Ke

uru menampilkan monstrsi tersebut

lam lembar kerja. pat dikatakan saling bersesuaian sama

hui. Demonstrasi II onstrasi II b.

n melalui proses jika kedua segitiga skipun besar

(63)

Setelah me

mempresentasika tentang dua s

bersesuaian atau bi

Gam Gam

mempresentasikan demonstrasi II a selanjutnya

sikan demonstrasi II b, demonstrasi II b ini m segitiga yang kongruen berdasarkan pa

tau biasa disebut dengan kongruen (sisi, sisi, sisi

ambar 4.7 Tampilan Demonstrasi II b pada LKS Ke ambar 4.6 Tampilan Demonstrasi II a pada LKS Ke

nya guru langsung

masih membahas panjang sisi-sisi

, sisi).

(64)

Demonstrasi II b menampilkan dua segitiga yaitu segitiga ABC dan

segitiga DEF. Segitiga ABC (sebelah kiri) dirotasikan berlawanan arah jarum jam sehingga posisinya berada tepat di bawah segitiga DEF (sebelah kanan), sisi AB berhimpit dengan sisi DE sehingga terbentuk bangun

layang-layang DC’EF. Garis DE merupakan sumbu simetri dari layang-layang DC’EF. Siswa diminta untuk menganalisis apakah segitiga ABC dan

segitiga DEF saling kongruen melalui proses rotasi tersebut. Setelah menganalisis demonstrasi II b siswa kemudian diminta untuk mengerjakan soal latihan, soal latihan tersebut masih berupa soal analisis, tapi tidak

disertai dengan demonstrasi. Siswa diminta untuk menganalisis gambar layang-layang ABCD sama seperti ketika menganalisis demonstrasi II b.

Kegiatan selanjutnya adalah mempresentasikan demonstrasi III. Demonstrasi III menampilkan dua segitiga yang saling kongruen jika diketahui dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sepasang sudut yang

diapit oleh sisi-sisi tersebut sama besar. Demonstrasi III dibagi menjadi dua bagian yaitu demonstrasi III a dan demonstrasi III b. Demonstrasi III a

menampilkan suatu pembuktian secara visual bahwa dua segitiga dapat dikatakan kongruen dengan syarat dua sisi yang besesuaian sama panjang dan sepasang sudut yang diapit oleh sisi-sisi tersebut sama besar, hal ini juga

(65)

Selesai m

mempresentasika yang saling kongr

Gamb

Gamb

mempresentasikan demonstrasi III a g

sikan demonstrasi III b yang menampilkan gam kongruen (sisi, sudut, sisi) yang dibuktikan denga

mbar 4.8 Tampilan Demonstrasi IIIa pada LKS Kedu

mbar 4.9 Tampilan Demonstrasi IIIb pada LKS Ked

guru kemudian

ambar dua segitiga ngan proses rotasi.

edua

(66)

Bayangan segitiga merah

merah dan segi an sama panjang dan sepasang sudut yang diapi besar maka kedua segitiga tersebut adalah kong

n selanjutnya adalah mempresentasikan de IV menampilkan dua segitiga yang saling

pasang sisi yang bersesuaian sama panjang da bersesuaian sama besar. Demonstrasi IV diba u demonstrasi IV a dan demonstrasi IV b.

onstrasi IV a menampilkan pembuktian secara vi h dan segitiga putih saling kongruen, jika dike

segitiga putih memiliki sepasang sisi sama pa yang berada di antara sisi-sisi tersebut sama be but akan saling berhimpit (kongruen).

mbar 4.10 Tampilan Demonstrasi IVa pada LKS Ke

pit dengan segitiga

miliki dua pasang diapit oleh sisi-sisi h kongruen.

demonstrasi IV. ng kongruen jika

dan dua pasang dibagi dalam dua

visualisasi bahwa diketahui segitiga

panjang dan dua besar maka kedua

(67)

Demonstra analisis untuk kongruen (sisi, sudut

Pada bagia dikerjakan oleh

segitiga.

Gam

onstrasi IV b mempresentasikan dua buah segitiga

dan segitiga DEF. Kedua segitiga tersebut me an yang sama panjang dan dua pasang sudut be Kekongruenan dua segitiga tersebut dibuktika

tiga ABC hingga berhimpit dengan segitiga DE ka kedua segitiga tersebut kongruen (sudut, sisi

demonstrasi IV selesai, siswa diminta unt uk membuktikan bahwa dua segitiga dikat si, sudut, sisi).

gian akhir lembar kerja terdapat dua soal lati eh siswa. Soal ini berupa soal uraian tentang

ambar 4.11 Tampilan Demonstrasi IVb pada LKS K

iga kongruen yaitu

memiliki sepasang sudut bersesuaian yang buktikan dengan cara

EF, karena saling , sisi, sudut).

untuk melengkapi katakan kongruen

latihan yang harus ang kekongruenan

(68)

Pertemuan Ket

Oleh karena itu, dua

Gam etiga

nin, 30 Juli 2012)

lasa, 31 Juli 2012)

:

itiga yang Sebangun.

gajar:

peneliti) membuka pelajaran dengan obrola

dikit tentang materi sebelumnya. Guru memba paket ketiga tentang kesebangunan segit

apersepsi untuk mengarahkan siswa pada ma telah memberikan apersepsi, guru meminta kepa kan demonstrasi I. Demonstrasi I ini ingin menunj

h segitiga memiliki sudut-sudut bersesuaian sa sisi bersesuaian pada kedua segitiga tersebut ada

tu, dua segitiga tersebut dikatakan sebangun.

ambar 4.12 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Ket

(69)

Setelah m

mengamati demonstrasi I, siswa diminta unt

sis yang terdapat di lembar kerja. Setelah me but, siswa diminta untuk menganalisis gamba embar kerja.

onstrasi II menunjukan bahwa jika panjang pada dua buah segitiga sebanding, maka sudut

sama besar dan kedua segitiga tersebut pasti seba demonstrasi II, siswa diminta untuk menganali

gun di lembar kerja.

n dilanjutkan dengan mengamati demonst

kasi dua segitiga yang sebangun berdasarkan sat gapit sudut.

ambar 4.13 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Ke

untuk mengamati

mengamati contoh mbar dua segitiga

ng sisi-sisi yang sudut-sudut yang

sebangun. Setelah nalisis gambar dua

onstrasi III yaitu

satu sudut dan dua

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan Program GeoGebra
Gambar 2.2 Dua Bangun Datar Kongruen
Gambar 2.4 Dua Segitiga  Kongruen ( S, S, S )
Gambar 2.5 Dua Segitiga  Kongruen ( S, Sd, S )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tidak seperti sistem operasi lain yang hanya menyediakan satu atau 2 shell, sistem operasi dari keluarga unix misalnya linux sampai saat ini dilengkapi oleh banyak shell

Penulis, tetapi cukup membuat Penulis semangat dalam penulisan skripsi ini. Istirahatlah nak, Papa

(2) Hasil peningkatan mutu pembelajaran pendidikan agama Islam dapat tercapai dengan baik karena kerja keras dari guru PAI, terbukti dengan prestasi yang dicapai dalam

Hasil rancangan usulan awal memiliki beberapa kelemahan karena hanya menggunakan satu dimensi antropometri yaitu lebar tangan (LT), memiliki bentuk pegangan yang pipih sehingga

Perilaku tidak etis adalah perilaku yang berbeda dari yang diyakini secara sadar. Setiap orang berhak memutuskan dalam berperilaku yang menurutnya baik untuk

Dengan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dan penerapan manajemen yang baik, maka akan mengurangi waktu dan banyaknya antrean karena harus menunggu kapal ferry

Dinyatakan PPOK (secara klinis) apabila sekurang-kurangnya pada anamnesis ditemukan adanya riwayat pajanan faktor risiko disertai batuk kronik dan berdahak dengan

Atas pertanyaan yang berkaitan dengan cara penyajian metode pembelajaran melalui bantuan sistem informasi basis web/blog penunjang metode pembelajaran pola SCL ini