i
PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA DAN PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN KELAS IX DI SMP NEGERI 2 JETIS BANTUL
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh: Paulina Hani Rusmawati
NIM: 081414077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
Kupersembahkan skripsi ini kepada: Tuhanku Yesus Kristus
Bunda Maria Ibuku Lusia Sri Liliawati Bapakku Yohanes Sugiyo Pranoto
Adikku Brigita Lusita Wati Mbah Kakung dan Mbah Uti
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada: Tuhanku Yesus Kristus
Bunda Maria Ibuku Lusia Sri Liliawati Bapakku Yohanes Sugiyo Pranoto
Adikku Brigita Lusita Wati Mbah Kakung dan Mbah Uti
iv
Kupersembahkan skripsi ini kepada: Tuhanku Yesus Kristus
Bunda Maria Ibuku Lusia Sri Liliawati Bapakku Yohanes Sugiyo Pranoto
vi
ABSTRAK
Paulina Hani Rusmawati (081414077), 2013. Penggunaan Lembar Kerja Siswa dan Pemanfaatan Program GeoGebra pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kesebangunan Kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul Tahun Ajaran 2012/ 2013. Skripsi. Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk media pembelajaran berupa lembar kerja siswa yang dapat digunakan pada pembelajaran materi kesebangunan di kelas IX. Penyajian materi kesebangunan pada lembar kerja siswa tersebut didukung oleh pemanfaatanGeoGebra. GeoGebradigunakan untuk memvisualisasikan materi kesebangunan secara demonstrasi oleh peneliti. Dari hasil uji coba produk tersebut kemudian dilihat sejauh mana siswa dapat memahami materi kesebangunan yang telah diajarkan. Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan GeoGebra diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari konsep kesebangunan.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Jetis Bantul dengan responden yaitu siswa kelas IX B dan siswa kelas IX D. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rancangan dan pengembangan (R&D).Peneliti mendesain lembar kerja siswa untuk menyampaikan materi kesebangunan di kelas IX B dan IX D. Penyajian materi kesebangunan di dalam lembar kerja siswa tersebut dirancang dengan memanfaatkan program GeoGebra. Peneliti membuat tiga paket lembar kerja siswa sesuai dengan sub materi kesebangun. Lembar kerja siswa tersebut dirancang untuk mengarahkan siswa supaya dapat memahami konsep kesebangunan secara bertahap melalui proses visualisasi dengan bantuan program GeoGebra. Di dalam lembar kerja siswa tersebut sebagian besar aktivitas ditujukan kepada siswa. Para siswa dikondisikan dapat memperoleh pemahamannya sendiri tentang konsep kesebangunan secara bertahap.
Hasil uji coba ini membuktikan bahwa GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep kesebangunan. Penggunaan program GeoGebra dan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran ternyata memiliki pengaruh yang cukup baik salah satunya yaitu menumbuhkan rasa antusias siswa dalam belajar konsep kesebangunan. Hasil evaluasi siswa menunjukan bahwa presentase nilai rata-rata kelas IX B adalah 51, 26 %, sedangkan kelas IX D adalah 61, 21 % maka berdasakan tabel kriteria pemahaman siswa dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman siswa kelas IX B dikategorikan cukup, sedangkan tingkat pemahaman siswa kelas IX D dikategorikan tinggi.
vii
ABSTRACT
Paulina Hani Rusmawati (081414077), 2013. Use Student Worksheet and Use
GeoGebra on Mathematics Learning Program Highlights Similarity in Class
IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul Academic Year 2012/2013. Thesis. Mathematics Education. Department of Mathematics and Natural Sciences. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University in Yogyakarta.
This study aimed to produce a product in the form of instructional media student worksheets that can be used in learning material similarity in class IX. Presentation of the concept of similarity in student worksheet is supported by the use of GeoGebra. GeoGebra is used to visualize the concept of similarity is demonstrated by researcher. From the test results the product is then seen the extent to which students understand the concept of similarity has been learned. The use of student worksheets and GeoGebra expected to assist students in learning the concept of similarity.
The research was conducted at SMP Negeri 2 Jetis Bantul the respondents are students of class IX B and IX D. The method used is the method of designing and development (R & D).Researchers design student worksheets to convey the concept of similarity in class IX B and IX D. Presentation of the concept of similarity in the student worksheet is designed to take advantage of GeoGebra. Researchers create three student worksheet packet. Student worksheet is designed to lead students in order to understand the concept of similarity in stages through the process of visualization with the help of GeoGebra. In the student worksheet is largely devoted to student activities. The students are conditioned to earn his own understanding of the concept of similarity gradually.
The results of this trial demonstrate that GeoGebra can provide a clearer visual experience to the students in understanding the concept of similarity. Using GeoGebra program and student worksheet as a learning medium turned out to have a good effect one that is growing enthusiasm for students to learn the concept of similarity. Evaluation results show that the percentage of students average value of class IX B are 51, 26%, while the class IX D is 61, 21% of the students 'understanding of the criteria berdasakan table it can be concluded that the level of students' understanding of class IX B considered sufficient, while the level of student understanding class IX D considered high.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya dengan berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Penulis mungkin tidak bisa
membalas bantuan dari pihak-pihak yang secara tulus telah mengulurkan tangannya untuk mendukung terselesaikannya skripsi ini. Maka pada kesempatan
ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika dan sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi
yang dengan sabar telah membimbing, mengarahkan, dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M.T. dan Bapak Dominikus Arif B. P, S.Si., M. Si selaku dosen penguji skripsi. Terimaksih atas saran yang telah diberikan kepada penulis guna memperbaiki penulisan skripsi ini.
x
4. Ibu Eni selaku guru kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Terimakasih atas bimbingan dan pembelajaran yang diberikan kepada penulis selama
proses penelitian.
5. Francisca Romana Mia. Rekan kerja selama penelitian di kelas IX.
Terimakasih atas kerjasama, bantuan, dan semangatnya.
6. Angelina Dwi Marsetyorini dan Angelia Padmarini. Terimakasih atas bantuan dan peran sertanya selama proses penelitian.
7. Nimas Vidya Sari selaku sahabat, penasehat dan pembimbing bahasa Inggris.
8. Fransisca Kurnianingsih. Terimakasih untuk pinjaman laptop dan printernya.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih
untuk kehadiran kalian dalam perjalan hidup penulis.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya para calon guru matematika.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, maka kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat dibutuhkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Batasan Masalah... 4
E. Batasan Istilah ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 7
xii
A. Media Pembelajaran... 8
B. Lembar Kerja Siswa ... 9
C. GeoGebra... 11
D. Materi Ajar ... 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 23
A. Jenis Penelitian... 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
C. Subjek, Objek, dan Responden Penelitian ... 25
D. Bentuk Data... 26
E. Metode Pengumpulan data... 27
F. Metode Analisis Data ... 27
G. Instrumen Penelitian... 29
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 35
I. Treatment(Perlakuan)... 36
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, DAN ANALISIS DATA. 37 A. Proses Pembuatan Desain Lembar Kerja Siswa... 37
B. Uji Coba Lembar Kerja Siswa ... 40
C. Pembagian kuesioner ... 53
D. Data, Analisis Data, dan Perbaikan Desain Lembar Kerja Siswa... 54
E. Data dan Analisis Hasil Belajar Siswa... 66
F. Data dan Analisis Jawaban Kuesioner ... 71
BAB V PEMBAHASAN ... 82
xiii
B. Hasil Belajar Siswa ... 85
BAB VI PENUTUP... 93
A. Kesimpulan ... 93
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar... 14
Tabel 3. 1 Kriteria Pemahaman Siswa ... 28
Tabel 3. 2 Tujuan Pembelajaran... 30
Tabel 3. 3 Sistematika Penyajian LKS... 31
Tabel 3. 4 Isi dan Tujuan Pertanyaan Kuesioner ... 33
Tabel 3. 5 Nomor Soal dan Indikator yang Digunakan ... 34
Tabel 4. 1 Tabel Perbaikan Lembar Kerja Siswa Pertama... 55
Tabel 4. 2 Tabel Perbaikan Lembar Kerja Siswa Kedua ... 60
Tabel 4. 3 Tabel Perbaikan Lembar Kerja Siswa Ketiga ... 64
Tabel 4. 4 Tabel Skor Butir Soal Ulangan ... 66
Tabel 4. 5 Tabel Kriteria Penilaian ... 66
Tabel 4. 6 Daftar Nilai Ulangan Kelas IX B ... 67
Tabel 4. 7 Daftar Nilai Ulangan Kelas IX D... 69
Tabel 4. 8 Tabel Data Perasaan Siswa ... 71
Tabel 4. 9 Tabel Data Pemahaman Siswa ... 73
Tabel 4. 10 Tabel Data Pemahaman Materi Kelas IX B... 75
Tabel 4. 11 Tabel Data Pemahaman Materi Kelas IX D... 77
Tabel 4. 12 Tabel Data Kesulitan Siswa Kelas IX B ... 78
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Tampilan ProgramGeoGebra... 14
Gambar 2. 2 Dua Bangun Datar Kongruen... 16
Gambar 2. 3 Dua Bangun Datar Sebangun ... 16
Gambar 2.4 Dua Segitiga Kongruen (S, S, S)... 17
Gambar 2.5 Dua Segitiga Kongruen (S, Sd, S)... 18
Gambar 2. 6 Dua Segitiga Kongruen (Sd, S, Sd)... 19
Gambar 2. 7 Dua Segitiga Kongruen (Sd, Sd, S)... 20
Gambar 2. 8 Dua Segitiga Sebangun Berdasarkan Sisi Bersesuaian ... 21
Gambar 2. 9 Dua Segitiga Sebangun Berdasarkan Sudut Bersesuaian... 22
Gambar 3. 1 Diagram Alur Penelitian ... 24
Gambar 4. 1 Diagram Alur Pembuatan Lembar Kerja Siswa... 39
Gambar 4. 2 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Pertama... 41
Gambar 4. 3 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Pertama ... 42
Gambar 4. 4 Tampilan Demonstrasi III pada LKS Pertama ... 43
Gambar 4. 5 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Kedua ... 45
Gambar 4. 6 Tampilan Demonstrasi IIa pada LKS Kedua ... 46
Gambar 4. 7 Tampilan Demonstrasi IIb pada LKS Kedua ... 46
Gambar 4. 8 Tampilan Demonstrasi IIIa pada LKS Kedua ... 48
Gambar 4. 9 Tampilan Demonstrasi IIIb pada LKS Kedua... 48
Gambar 4. 10 Tampilan Demonstrasi IVa pada LKS Kedua... 49
xvi
Gambar 4. 12 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Ketiga ... 51
Gambar 4. 13 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Ketiga... 52
Gambar 4. 14 Tampilan Demonstrasi III pada LKS Ketiga ... 53
Gambar 5. 1 Hasil Analisis Siswa Terhadap Demonstrasi I ... 83
Gambar 5. 2 Pernyataan Siswa Kelas IX B ... 84
Gambar 5. 3 Pernyataan Siswa Kelas IX D ... 85
Gambar 5. 4 Hasil Pembuktian Kekongruenan Segitiga Oleh Siswa ... 85
Gambar 5. 5 Kesulitan Siswa Kelas IX B Selama Proses Pembelajaran ... 89
Gambar 5. 6 Contoh Pekerjaan Siswa Pada Soal Ulangan Nomor 5 ... 90
Gambar 5. 7 Contoh Pekerjaan Siswa Kelas IX D Pada Soal Ulangan ... 90
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lampiran A. 1 Eksplorasi ProgramGeoGebra
Lampiran A. 2 Lembar Kerja Siswa
Lampiran A. 3 Lembar Kerja Siswa yang Sudah Diperbaiki Lampiran A. 4 Jawaban Lembar Kerja Siswa
LAMPIRAN B
Lampiran B. 1 Soal Ulangan Lampiran B. 2 Jawaban Ulangan
LAMPIRAN C
Lampiran C. 1 Jawaban Ulangan Siswa
Lampiran C. 2 Lembar Kuesioner Siswa
LAMPIRAN D
Lampiran D. 1 RPP
Lampiran D. 2 Surat- surat Perijinan Penelitian
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut (Trianto, 2009: 17) unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa belajar. Mengajar pada hakikatnya
tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, serta ide dan apresiasi yang menjurus
kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa. Cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasarat bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Salah satu tolak ukur bahwa siswa telah belajar dengan baik
ialah jika siswa itu dapat mempelajari apa yang seharusnya dipelajari, sehingga indikator hasil belajar yang diinginkkan dapat dicapai oleh siswa.
Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak
tangga tersebut (Nur, 2002: 8).
Salah satu materi pelajaran matematika yang dipelajari di kelas IX
semester ganjil adalah materi kesebangunan. Materi kesebangunan merupakan salah satu materi pada bidang geometri. Objek-objek geometri bersifat abstrak sehingga berpotensi akan memunculkan berbagai kesulitan
pelajaran tersebut sangatlah sulit karena materi kesebangunan yang
diberikan pada waktu itu diajarkan dengan menggunakan banyak kata-kata dan siswa dituntut supaya dapat membayangkan proses rotasi, trasnslasi, dan
refleksi tanpa adanya suatu media yang dapat membantu proses visualisasi tersebut.
Hal inilah yang mendorong perlunya media pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam berinteraksi dengan objek-objek geometri yang bersifat abstrak. Oleh karena itu dalam proses
pembelajaran geometri diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk berinteraksi dengan objek-objek geometri dan mempermudah siswa dalam memahami geometri secara visual (Mahmudi,
2010:1).
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
memvisualisasikan objek-objek geometri yaitu dengan menggunakan teknologi komputer, salah satu program komputer (software) yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung visualisasi objek geometri adalah
GeoGebra.GeoGebradikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001. Menurut Hohenwarter dan Fuchs dalam (Mahmudi, 2010:5)
GeoGebra sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran matematika, diantaranya yaitu sebagai media untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu misalanya konsep
Program GeoGebra diharapkan dapat menyempurnakan proses
konstruksi berpikir siswa terhadap materi-materi geometri. Program GeoGebra dapat dimanfaatkan untuk mendukung penyajian materi-materi
geometri pada buku pelajaran dan membantu memvisualisasikan konsep-konsep khususnya pada materi kesebangunan.
Salah satu cara untuk menyajikan materi dalam proses pembelajaran
adalah dengan menggunakan lembar kerja siswa atau biasa disingkat LKS. Lembar kerja siswa merupakan media pembelajaran karena dapat digunakan
secara bersama dengan sumber belajar atau media pembelajaran yang lain (Widjajanti, 2008:1). Lembar kerja siswa merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam
kegiatan pembelajaran. Lembar kerja siswa dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran
yang dihadapi.
Adanya program GeoGebra yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan objek-objek geometri maka peneliti berniat untuk
merancang suatu media pembelajaran untuk menyampaikan materi kesebangunan yaitu dengan cara mendesain lembar kerja siswa yang
dilengkapi dengan pemanfaatan programGeoGebra.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mendesain lembar kerja siswa (LKS) untuk
menyampaikan materi kesebangunan dengan memanfaatkan program GeoGebra?
2. Sejauh mana penggunaan lembar kerja siswa (LKS) yang dilengkapi dengan pemanfaatan programGeoGebradapat membantu siswa dalam memahami materi kesebangun?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendesain lembar kerja siswa (LKS) untuk menyampaikan materi kesebangunan dengan memanfaatkanGeoGebra.
2. Untuk mengetahui seberapa jauh penggunaan lembar kerja siswa (LKS) yang dilengkapi dengan pemanfaatan programGeoGebradapat
membantu siswa dalam memahami materi kesebangun.
D. Batasan Masalah
Fokus dari penelitian ini adalah penyajian lembar kerja siswa dengan memanfaatkan program GeoGebra untuk menyampaikan materi
kesebangunan melalui demonstrasi di kelas IX. Peneliti akan menyusun sebuah lembar kerja siswa dan memafaatkan program GeoGebra. Materi kesebangunan sebagai pokok bahasan akan disajikan melalui sebuah
pengamatannya terhadap demonstrasi tersebut dan berisi soal-soal yang
harus dijawab. Soal-soal di dalam lembar kerja siswa merupakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat untuk membantu siswa dalam
menganalisis demonstrasi yang dilakukan oleh guru (peneliti).
Penyajian materi kesebangunan ini dibagi dalam beberapa paket lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan dalam setiap pembelajran, yaitu:
1. Lembar kerja siswa pertama menyajikan materi bangun datar yang kongruen dan bangun datar yang sebangun.
2. Lembar kerja siswa kedua menyajikan materi dua segitiga yang kongruen.
3. Lembar kerja siswa ketiga menyajikan materi dua segitiga yang
sebangun.
Jadi, dalam proses pembelajaran siswa diarahkan oleh guru untuk
mengamati demonstrasi GeoGebra kemudian menuliskan hasil pengamatannya di dalam lembar kerja siswa yang telah dibagikan.
E. Batasan Istilah
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan untuk latihan
demonstrasi. Lembar kerja siswa memuat sekumpulan kegiatan
mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memeksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai
indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2009: 222)
2. ProgramGeoGebra
Salah satu program komputer (software) yang dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001. GeoGebra adalah
program komputer (software) untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar.
3. Demonstrasi
Menurut Muhibbin Syah (1995: 208) Metode Pembelajaran Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang disajikan. Demonstrasi
merupakan model pengajaran langsung dengan mempresentasikan informasi sejelas mungkin kepada siswa (Trianto, 2009: 49). Dalam
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
a. Memperkenalkan program aplikasiGeoGebrakepada guru sebagai
media yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi kesebangunan.
b. Membantu guru dalam menggambar berbagai bentuk
bangun-bangun geometri dengan lebih cepat dan teliti dibanding dengan menggunakan pensil dan penggaris.
c. Sebagai alat evaluasi untuk memastikan gambar bangun geometri yang dilukis secara manual adalah benar.
2. Bagi siswa
a. Memperkenalkan program GeoGebra kepada para siswa sebagai media yang dapat memvisualisasikan objek-objek geometri.
b. Membantu siswa dalam memahami konsep kesebangunan dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki programGeoGebra.
3. Bagi Peneliti
Sebagai calon guru, peneliti dapat belajar membuat suatu media pembelajaran yaitu dengan menyusun lembar kerja siswa disertai
8 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran
Media pembelajaran meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana. Media pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan (the carriers of message) dari beberapa
sumber saluran ke penerima pesan (the receiver of the message). Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: (1) bahan
yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; (2) metode pembelajaran lebih bervariasi; (3) siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas; (4) pembelajaranlebih menarik;
dan (5) mengatasi keterbatasan ruang. Media pembelajaran meliputi berbagai jenis, yaitu:
1. Media grafis atau media dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik diagram, dll.
2. Media model solid atau media dimensi tiga, seperti model-model
benda ruang dimensi tiga, diorama, dll.
3. Media proyeksi, seperti film, filmstrip, OHP, dll.
Salah satu keuntungan dari penggunaan media pembelajaran adalah memberikan perangsang dan mempersamakan pengalaman untuk
menimbulkan persepsi akan sebuah konsep yang sama (Trianto, 2009: 234). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua media pembelajaran
secara bersamaan dan saling berkaitan yaitu menggunakan media LKS dan media komputer.
Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran matematika
dimaksudkan untuk mendukung dan memfasilitasi siswa dalam memahami konsep-konsep matematika, dengan demikian pemahaman konsep siswa
harus mendapatkan prioritas utama daripada hanya meingkatkan kemampuan mekanistik siswa dalam memanfaatkan program komputer. Bimbingan dari guru sangat diperlukan guna mengkaitkan berbagai animasi
atau aplikasi program komputer yang dihasilkan siswa dengan konsep-konsep yang relevan dan mendasarinya (Ali Mahmudi, 2010: 2).
B. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu media
pembelajaran yang dapat dirancang dan dikembangkan oleh guru sebagai media untuk menyajikan materi pelajaran kepada siswa dengan lebih
sistematis yang dapat membantu proses konstruksi pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. LKS dapat digunakan secara bersama dengan sumber belajar atau media pembelajaran lain sebagai pendukung
LKS merupakan jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang
dirancang oleh guru. Endang Widjajanti dalam makalahnya tentang kualitas LKS menyebutkan bahawa selain sebagai media pembelajaran LKS juga
mempunyai beberapa fungsi diantaranya yaitu:
1. Merupakan alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan belajar
mengajar.
2. Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan
menghemat waktu penyajian suatu topik.
3. Dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah dikuasai siswa.
4. Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas.
5. Membantu siswa agar dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar
Cara penyajian materi pelajaran dalam LKS meliputi penyampaian materi secara ringkas kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif misalnya latihan soal, diskusi, dan percobaan sederhana.
Menurut (Hendro Darmodjo dan Jenny RE Kaligis, 1992: 41-46) dalam makalah Endang Widjajanti menyebutkan bahwa dalam penyusunan
1. Syarat didaktik
Lembar kerja siswa bersifat universal yang dapat digunakan dengan
baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. Lembar kerja siswa lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang
terpenting dalam lembar kerja siswa ada variasi stimulus melelui berbagai media dan kegiatan siswa.
2. Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan
kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam lembar kerja siswa.
3. Syarat teknis menekankan penyajian lembar kerja siswa, yaitu berupa tulisan, gambar, dan penampilannya dalam lembar kerja siswa.
C. GeoGebra
Menurut Ali Mahmudi dalam makalahnya yang disampaikan dalam
seminar nasional matematika, menyatakan bahwa program GeoGebra merupakan suatu program komputer (softwere) yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika khususnya dalam bidang geometri.
Program ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam berinteraksi dengan
konsep-konsep geometri yang bersifat abstrak. ProgramGeoGebramemiliki tampilan yang variatif dan menarik dengan disertai kemudahan dalam memanipulasi berbagai objek geometri. Program GeoGebra dapat
telah dipelajari maupun sebagai sarana untuk mengenalkan atau mengkonstruksi konsep baru (Mahmudi, 2010: 1).
Geogebradikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahu 2001. Menurut Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah program komputer
(software) untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar. Program ini dapat dimanfaatkan secara bebas yang dapat diunduh dari www.geogebra.com. Menurut Lavicza (Hohenwarter, 2010), sejumlah
penelitian menunjukan bahwa GeoGebra dapat mendorong proses penemuan dan eksperimentasi siswa di kelas.
Pemanfaatan programGeoGebra memberikan beberapa keuntungan, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri yang lebih cepat dan
teliti dibandingkan dengan melukis secara manual menggunakan pensil, penggaris, jangka, dll.
2. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.
3. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar.
4. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukan sifat-sifat yang berlaku pada sustu objek geometri.
Menurut Hohenwarter & Fuchs (2004),GeoGebrasangat bermanfaat
1. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi, program GeoGebra dimanfaatkan untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan
konsep-konsep matematika tertentu.
2. Sebagai alat bantu konstruksi, program GeoGebra digunakan untuk
memvisualisasikan konstruksi konsep matematika tertentu
3. Sebagai alat bantu proses penemuan, program GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep
matematis.
Menu utama GeoGebra adalah: File, Edit, View, Option, Tools, Windows, dan Help yang digunakan untuk menggambar objek-objek
geometri. Menufiledigunakan untuk membuat, membuka, menyimpan, dan mengekspor file, serta keluar program. Menu Edit digunakan untuk
mengedit lukisan. Menu view digunakan untuk mengatur tampilan. Menu Option digunakan untuk mengatur berbagai fitur tampilan, seperti pengaturan ukuran huruf, pengaturan jenis (style) objek-objek geometri, dan
sebagainya. Sedangkan menu Help menyediakan petunjuk teknis penggunaan programGeoGebra.
Salah satu keunggulan GeoGebra adalah menu “Construction Protocol”. Sebuah menu yang dapat digunakan untuk melihat kembali
langkah-langkah dalam proses pembuatan bentuk bangun geometri dengan GeoGebra. Jadi ketika kita mendapat file GeoGebra, kita dapat meniru
membuatnya hanya dengan mengikuti langkah-langkah membuat objek
Dalam pe dibahas adalah
merupakan tampi
penulisan skripsi ini, bagian dari GeoGebra ah yang berkaitan dengan materi kesebanguna
mpilan menu pada programGeoGebra.
p kesebangunan adalah materi yang diberika kut ini akan diuraikan mengenai standar k dasar dari materi kesebangunan.
dar Kompetensi Kompetensi
an Pengukuran 1.1Mengidentifikasi ba datar yang sebang
Gambar 2.1 Tampilan Program GeoGebra
abel 2.1 Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi D
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami kesebangunan
bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
kongruen
1.2 Mengidentifikasisifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen
1.3 Menggunakan konsep
kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah
Konsep Kesebangunan
Dalam kehidupan sehari-hari ada begitu banyak bangun-bangun yang
memiliki bentuk yang sama dan ukuran yang sama maupun berbeda, misalnya bentuk permukaan keramik lantai, permukaan CD, permukaan kaca pada jendela rumah atau kelas, bentuk bangun pada sarang lebah, dan
lain sebagainya. Bentuk bangun tersebut beserta ukurannya berkaitan dengan bahasan kesebangunan. (Materi ajar diambil dari buku Matematika
untuk SMP Kelas IX Semester 1, Erlangga 2010) 1. Dua Bangun Datar Kongruen
Dua buah bangun datar yang tepat saling menutupi atau tepat
saling berhimpit disebut dua bangun datar yang sama dan sebangun atau sering disebutkongruen.
Syarat dua bangun datar dikatakan kongruen, yaitu: a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
2. Dua Bangun Datar Sebangun
Pada dua bangun yang sebangun, jika pada setiap sisinya mengalami pembesaran/ pengecilan maka panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada kedua bangun tersebut adalah sebanding. Jadi dua
bangun dikatakan sebangun jika panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun adalah sebanding.
Contoh dua bangun datar yang sebangun:
Gambar 2.2 Dua Bangun Datar Kongruen
3. Dua Segitiga Kongruen
Dua segitiga akan kongruen jika sisi-sisi yang bersesuaian sama
panjang. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan apakah dua segitiga dikatakan kongruen atau tidak. Cara menentukannya adalah sebagai berikut:
a. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi)
Dari gambar 2.4 jika∆ABC diimpitkan pada∆DEF maka: AB↔ DE, sebab AB = DE
BC↔ EF, sebabBC = EF AC↔ DF, sebab AC = DF
∆ ABC dan ∆ DEF saling menempati dengan tepat, sehingga ∆ ABC dan ∆DEF sama dan sebangun. Jadi, jika dua buah segitiga memiliki sisi bersesuaian yang sama panjang, maka kedua segitiga
itu sama dan sebangun (kongruen).
b. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya
sama besar (sisi, sudut, sisi)
Dari gambar 2.5 dapat dilihat bahwa:
AB = DE,∠A =∠D, dan AC = DF
Jika kedua segitiga tersebut dihimpitkan maka BC↔ EF
Artinya sisi-sisi yang beresuaian dari kedua segitiga tersebut
adalah sama panjang. Jadi, jika dua segitiga memiliki dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapit kedua sisi tersebut sama besar, maka kedua segitiga itu sama dan
sebangun (kongruen).
c. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di antaranya sama panjang (sudut, sisi, sudut)
Dari gambar 2.6 dapat dilihat bahwa:
AB = DE,∠A =∠D, dan ∠B =∠E
Jika kedua segitiga tersebut dihimpitkan maka BC↔ EF dan
AC↔ DF
Artinya sisi-sisi yang beresuaian dari kedua segitiga tersebut
adalah sama panjang. Jadi, jika dua segitiga memiliki dua sudut bersesuaian sama besar dan sisi yang diapit kedua sudut tersebut sama panjang, maka kedua segitiga itu sama dan sebangun
(kongruen).
d. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di hadapannya sama panjang (sudut, sudut, sisi) atau (sisi, sudut, sudut)
Dari gambar 2.7 dapat dilihat bahwa:
BC = EF,∠A =∠D, dan ∠B =∠E
Jika kedua segitiga tersebut dihimpitkan maka AB↔ DE dan
AC↔ DF
Artinya sisi-sisi yang beresuaian dari kedua segitiga tersebut
adalah sama panjang. Jadi, jika dua segitiga memiliki dua sudut bersesuaian sama besar dan satu sisi dihadapan kedua sudut tersebut sama panjang, maka kedua segitiga itu sama dan sebangun
(kongruen).
4. Dua Segitiga Sebangun
Syarat dua segitiga dikatakan sebangun yaitu jika sisi-sisi yang bersesuaian sebanding atau sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Jadi, jika salah satu syarat tersebut dipenuhi maka dua segitiga dikatakan sebangun.
a. Sisi-sisi bersesuaian sebanding
Pada gambar 2. 8 di atas diketahui panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada kedua segitiga adalah sebanding.
AB : DE = 4 : 8 = 1 : 2
BC : EF = 3 : 6 = 1 : 2 AC : DF = 6 : 12 = 1 : 2
Jika besar sudut-sudut pada kedua segitiga tersebut diukur maka akan diperoleh sudut-sudut bersesuaian yang sama besar.
Jadi, jika panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah segitiga
sebanding maka sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, sehingga kedua segitiga tersebut adalah sebangun.
b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
Pada gambar 2. 9 di atas diketahui panjang sudut-sudut yang
bersesuaian pada kedua segitiga adalah sama besar.
∠A =∠D = 320
∠B =∠E = 1080
∠C =∠F = 410
Jika panjang sisi-sisi pada kedua segitiga tersebut diukur maka akan diperoleh panjang sisi-sisi bersesuaian yang sebanding.
Jadi, jika besar sudut-sudut bersesuaian pada dua buah segitiga
sama besar maka panjang sisi-sisi yang bersesuaian sebanding, sehingga kedua segitiga tersebut adalah sebangun.
23 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Rancangan dan Pengembangan Pendidikan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya dikenal denganEducational Reasearch and Development
(R&D). Metode R&D ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
R&D diarahkan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa lembar kerja siswa (LKS) yang disertai dengan pemanfaatan program GeoGebrasebagai
media pembelajaran. I Wayan Sentyasa (2009:4) menyatakan bahwa penelitian rancangan dan pengembangan dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam rangka sebagai
permerolehan kualitas pembelajaran.
2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta
media belajar yang menunjang keefektifan kompetensi siswa.
3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan menurut uji ahli, dan uji lapangan secara terbatas perlu dilakukan, sehingga produk
pembelajar oleh Dr. M. Andy Rudhito
Uji coba produk di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis
Bantul
jaran. Proses pengembangan validasi, dan uji seyogyanya dideskripsikan secara jelas.
pengembangan model, pendekatan, modul, met jaran perlu didokumentasikan secara rapi
sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang itas.
oleh Dr. M. Andy Rudhito
Uji coba produk di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis
Bantul
Pengumpulan data
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
uji coba lapangan
etode, dan media pi dan dilaporkan
ng mencerminkan
Bertemu dengan guru kelas IX untuk mencari informasi tentang kesulitan dalam
mengajarkan materi kesebangunan
Deskripsi temuan produk penelitian yaitu penggunaan
programGeoGebradan LKS sebagai media pembelajaran
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian dilaksanakan di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis, Bantul.
2. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada awal semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
C. Subjek, Objek dan Responden Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi) yang sifat keadaannya akan diteliti, definisi ini dikutip dari (www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com). Subjek dari penelitain ini adalah
lembar kerja siswa dan demonstrasi GeoGebra yang di desain oleh peneliti untuk menyampikan materi kesebangunan.
Objek penelitian adalah sifat keadaan dari sesuatu benda, orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan
lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati, keadaan batin, dsb, dikutip dari
Responden penelitian adalah seseorang atau sekelompok orang yang diminta untuk memberikan respon (jawaban) terhadap
pertanyaan-pertanyaan (langsung atau tidak langsung, lisan atau tertulis ataupun berupa perbuatan) yang duajukan oleh peneliti, dikutip dari
(www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com). Responden dari penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Jumlah kelas IX yang ada di SMP Negeri 2 yaitu empat kelas. Pada awalnya peneliti merencanakan
hanya satu kelas saja yang akan dipakai untuk penelitian. Namun, ternyata ada peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan materi yang sama
yaitu materi kesebangunan yang diajarkan di kelas IX dan ia meminta dua kelas untuk diambil datanya. Oleh karena itu, guru kelas IX meminta saya untuk melakukan penelitian (mengajar) di dua kelas juga sehingga semua
siswa kelas IX sama-sama mendapatkan materi kesebangunan dari peneliti bukan dari guru kelas. Akhirnya saya diberi kesempatan dan tanggung jawab
untuk mengajar sekaligus melakukan penelitian di kelas IX B dan IX D. Jumlah siswa di masing-masing kelas yaitu kelas IX B dan IX D adalah 35 siswa. Jadi total siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 70 siswa.
D. Bentuk Data
Ada tiga bentuk data yang diambil dalam penelitian ini, yaitu: 1. Data berupa kelemahan produk lembar kerja siswa.
2. Data berupa hasil belajar siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa
3. Data berupa deskripsi pengalaman siswa selama proses pembelajaran.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Data berupa kelemahan produk lembar kerja siswa diperoleh melalui
uji coba lembar kerja siswa dan demonstrasi GeoGebra selama proses pembelajaran.
2. Data berupa hasil belajar siswa diperoleh dari kegiatan ulangan harian.
3. Data berupa deskripsi pengalaman siswa diperoleh dengan cara membagikan lembar kuesioner kepada setiap siswa setelah kegiatan
pembelajaran.
F. Metode Analisis Data
1. Analisis Kelemahan Lembar Kerja Siswa
Cara menganalisis kelemahan lembar kerja siswa yaitu dengan
mengevaluasi bagian-bagian lembar kerja siswa yang masih perlu diperbaiki setelah diuji coba, baik dari segi penyajian materi maupun dari tampilan lembar kerja siswa secara keseluruhan. Menurut
(Trianto, 2009: 186) kegiatan revisi perangkat pembelajaran dilakukan secara terus-menerus pada setiap langkah pengembangan dan
dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Dalam penelitian ini revisi dilakukan setelah uji coba sehingga uji validasi lebih pada tujuan kebenaran dan kesesuaian isi pada saat
2. Analisis Hasil Belajar
Cara untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran yang diajarkan yaitu melalui latihan soal dan tes ulangan harian. Dari hasil ulangan tersebut dapat diperoleh data berupa nilai
siswa. Dari data nilai tersebut kemudian dihitung nilai rata-rata kelas untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi kesebanguan yang diajarkan melalui penggunaan media lembar kerja
siswa dan programGeoGebra.
Cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui
ketercapaian pemahaman siswa secara umum terhadap konsep kesebangunan yang diajarkan yaitu dengan mengkonversi nilai rata-rata ulangan dalam satu kelas ke dalam bentuk presentase, cara
mengkonversinya adalah sebagai berikut:
Ketercapaian = 100%
Berdasarkan presentase tersebut diklasifikasikan tingkat pemahaman
siswa berdasarkan tabel di bawah ini. (Kartika Budi, 2001: 55)
Presentase Skor (%) Tingkat Pemahaman
≤20 Sangat Rendah
21-40 Rendah
41-60 Cukup
61-80 Tinggi
81-100 Sangat tinggi
3. Analisis Kuesioner
Respon siswa kelas IX B dan IX D dalam proses pembelajaran
baik dalam bentuk perasaan maupun kesulitan-kesulitan yang mereka alami ketika belajar menggunakan lembar kerja siswa dan program GeoGebra dapat diketahui dengan cara melihat jawaban siswa-siswa
dalam lembar kuesioner dan dengan cara menganalisis kesulitan-kesulitan yang mereka alami. Sehingga dari analisis tersebut dapat
diketahui kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian (kegiatan pembelajaran) meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar
kerja siswa (LKS), aplikasi programGeoGebradan lembar kuesioner. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP terdiri dari 5 pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 90 menit. RPP merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh guru di dalamnya terdapat beberapa komponen,
antara lain nama sekolah, mata pelajaran, pokok bahasan, kelas, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, dan penilaian. Tabel berikut menunjukan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam
Petemuan Tujuan Pembelajaran
I 1. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua bangun datar dikatakan kongruen berdasarkan demonstrasi dari guru tentang bangun datar kongruen menggunakan programGeoGebra. 2. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua bangun datar
dikatakan sebangun berdasarkan demonstrasi dari guru tentang bangun datar kongruen menggunakan programGeoGebra. 3. Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara bangun datar yang
sebangun dan bangun datar yang kongruen berdasarkan demonstrasi dari guru tentang bangun datar kongruen menggunakan programGeoGebra.
II 1. Siswa dapat menyebutkan sudut-sudut yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program
GeoGebra.
2. Siswa dapat menyebutkan sisi-sisi yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program
GeoGebra.
3. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua segitiga berdasarkan demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan programGeoGebra.
III 1. Siswa dapat menyebutkan sudut-sudut yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program
GeoGebra.
2. Siswa dapat menyebutkan sisi-sisi yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program
GeoGebra.
3. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua segitiga berdasarkan demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan programGeoGebra.
IV 1. Siswa dapat memahami dan menjelasakan cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan bangun-bangun
Petemuan Tujuan Pembelajaran
datar.
2. Siswa dapat memehami dan menjelaskan cara memecahkkan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan bangun-bangun datar.
V 1. Siswa dapat memahami dan menjelaskan cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan dua segitiga. 2. Siswa dapat memehami dan menjelaskan cara memecahkan
masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dua segitiga.
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) akan dibagikan kepada setiap
siswa. Isi LKS mencakup ringkasan materi, aktivitas siswa, dan tugas. Program GeoGebraakan digunakan pada bagian aktivitas siswa. Pada
bagian ini siswa harus memperhatikan demostrasi dari guru berupa langkah-langkah mengerjakan dengan memanfaatkan program GeoGebrasebagai pedoman untuk menarik kesimpulan tentang materi
kesebangunan.
Peneliti membuat tiga paket lembar kerja siswa sesuai dengan
sub materi kesebangun. Sistematika penyajian materi pada lembar kerja siswa difokuskan pada aktivitas siswa selama proses belajar.
LKS Materi Aktivitas Siswa
I Bangun datar kongruen dan bangun datar II Dua segitiga kongruen. • Menganalisis
LKS Materi Aktivitas Siswa
Demonstrasi
• Menemukan konsep
• Latihan soal III Dua segitiga sebangun. • Menganalisis
Demonstrasi
• Menemukan konsep
• Latihan soal
3. ProgramGeoGebra
Program GeoGebra akan dimanfaatkan ketika siswa mengerjakan LKS. Pada saat siswa diminta untuk mengerjakan bagian
“aktivitas siswa” di dalam LKS, guru akan mempresentasikan konsep
kesebangunan menggunakan program GeoGebra. Dengan
memperhatikan demonstrasi tersebut siswa akan bisa mengerjakan
bagian “aktivitas siswa”. Selanjutnya siswa diminta untuk menarik
kesimpulan tentang konsep kesebangunan melalui proses visualisasi
yang didemonstrasikan oleh guru (peneliti) menggunakan program GeoGebra.
4. Lembar Kuesioner
Lembar kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang digunakan sebagai umpan untuk mengetahui respon siswa selama mengikuti
proses pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa dan demonstrasi programGeoGebra yang dirancang oleh peneliti.
jawaban tertutup. Pertanyaan dengan jawaban terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan penuh kepada responden
untuk menjawabnya. Di sini peneliti tidak memberikan satupun alternatif jawaban. Sedangkan pertanyaan dengan jawaban tertutup
adalah pertanyaan yang semua alternatif jawaban responden sudah disediakan oleh peneliti. Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang dianggapnya sesuai (http://kuesionerpenelitian.blogspot.com/).
Tabel berikut menunjukan isi dan tujuan pertanyaan dalam lembar kuesioner yang dibagikan.
Untuk mengetahui perasaan dan pengalaman siswa selama proses pembelajaran menggunakan LKS danGeoGebra.
2 1, 5 terbuka
Untuk mengetahui apakah siswa pernah menggunakan LKS dan
GeoGebra dalam proses
pembelajaran sebelumnya.
3 2, 3, 4 terbuka
Untuk mengetahui bagian materi kesebangunan yang dianggap sulit oleh siswa.
11 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11
tertutup
Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran
1 6 terbuka
5. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar merupakan tes yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tes hasil belajar dibuat mengacu pada kompetensi dasar
yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal lengkap dengan kunci jawabannya (Trianto, 2009: 235). Tes yang digunakan
selama proses pembelajaran yaitu berupa latihan soal yang terdapat pada lembar kerja siswa dan tes ulangan akhir. Setiap butir soal latihan
dan soal ulangan telah disesuaikan dengan indikator pencapaian dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Tabel di bawah ini menunjukkan nomor soal berdasarkan
indikator yang digunakan. bangun datar yang kongruen
2 1, 2 Latihan LKS 1
1 1 Ulangan
Siswa dapat
mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun-bangun
4 3a, 3b, 3c, 3d Latihan LKS 1
2 2a, 2b Ulangan
Siswa dapat
mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang kongruen
5 1,2,3,4,5 LKS 2
2 3 Ulangan
Siswa dapat
mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang sebangun
4 1,2,3,4 LKS 3
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Penyusunan Proposal Penelitian
2. Perijinan
a. Meminta ijin kepada kepala sekolah SMP Negeri 2 Jetis Bantul
secara lisan.
b. Bertemu dan berdiskusi dengan guru kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul.
c. Meminta surat ijin penelitian kepada Universitas Sanata Dharma. d. Menyerahkan surat ijin penelitian kepada kepala sekolah SMP
Negeri 2 Jetis Bantul.
e. Membuat surat permohonan penelitian kepada pemerintah provinsi DIY.
f. Mengirim surat tembusan perijinan penelitan dari pemerintah provinsi DIY kepada:
i. Bupati Bantul
ii. Ka. Kantor Kesbangpolinmas Kab. Bantul iii. Ka. SMP Negeri 2 Jetis
3. Persiapan Penelitian
a. Bertemu dengan guru untuk membicarakan rencana penelitian.
I. Treatment (Perlakuan)
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengajar materi kesebangunan di
kelas IX B dan IX D. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti akan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) yang sebelumnya telah didesain
sendiri oleh peneliti dan masing-masing siswa akan mendapatkan LKS tersebut. Peneliti mendesain lembar kerja siswa dengan mengambil materi kesebangunan dari beberapa buku pelajaran. Penyajian materi kesebangunan
di dalam lembar kerja siswa tersebut dilengkapi dengan pemanfaatan program GeoGebra, siswa dapat mengerjakan kegiatan-kegiatan yang
37
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, DAN ANALISIS DATA
A. Proses Pembuatan Desain Lembar Kerja Siswa
Peneliti mendesain lembar kerja siswa untuk menyampaikan materi kesebangunan di kelas IX B dan IX D. Penyajian materi kesebangunan di
dalam lembar kerja siswa tersebut didesain sedemikian rupa dengan memanfaatkan program GeoGebra. Peneliti membuat tiga paket lembar kerja siswa sesuai dengan sub materi kesebangun, yaitu:
1. Lembar kerja siswa pertama berisi materi bangun datar yang kongruen dan bangun datar yang sebangun.
2. Lembar kerja siswa kedua berisi materi dua segitiga yang kongruen. 3. Lembar kerja siswa ketiga berisi materi dua segitiga yang sebangun.
Ketiga paket lembar kerja siswa tersebut dibagikan kepada siswa
pada setiap pertemuan. Masing-masing siswa akan mendapatkan satu paket lembar kerja sesuai dengan materi yang akan diberikan.
Lembar kerja siswa tersebut dirancang untuk mengarahkan siswa supaya dapat memahami konsep kesebangunan secara bertahap melalui proses visualisasi dengan bantuan program GeoGebra. Di dalam lembar
kerja siswa tersebut sebagian besar aktivitas yang ditujukan untuk siswa yaitu menganalisis demonstrasi GeoGebra dengan cara melengkapi isian
dikondisikan dapat memperoleh pemahamannya sendiri tentang konsep
kesebangunan dengan bantuan seminimal mungkin dari guru. Siswa juga diarahkan untuk mengasah pemahamannya tentang konsep yang telah dipelajari dengan melakukan kegiatan melengkapi isian-isian berupa
langkah-langkah dalam menerapkan konsep.
Secara garis besar lembar kerja siswa yang dirancang terdiri dari
beberapa bagian diantaranya adalah identitas siswa, standar kompetensi, kompetensi dasar, apersepsi, analisis demonstrasi, penarikan kesimpulan, dan latihan soal. Bagian identitas siswa digunakan sebagai tempat untuk
mencantumkan nama siswa pemilik lembar kerja. Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk memberikan informasi kepada siswa tentang
gambaran materi yang disajikan di dalam lembar kerja. Apersepsi merupakan pendahuluan sebelum memasuki bagian inti materi, apersepsi digunakan sebagai jembatan untuk menghubungkan pengetahuan atau
pengalaman yang sudah dimiliki siswa sebelumnya dengan konsep yang akan dipelajari, dalam hal ini adalah konsep kesebangunan. Di dalam lembar
kerja terdapat beberapa aktivitas yang harus diperhatikan oleh siswa, salah satu aktivitasnya adalah menganalisis demonstrasi GeoGebra dengan cara melengkapi isian untuk menarik kesimpulan suatu konsep. Siswa dapat
mengisi bagian analisis dengan baik jika ia memperhatikan demonstrasi (presentasi) dari guru. Demonstrasi tersebut berupa penjelasan mengenai
menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang diperoleh dari analisis
tersebut. Pada bagian akhir lembar kerja siswa ada beberapa soal latihan yang harus dikerjakan oleh siswa, tujuan dari latihan soal ini adalah supaya siswa dapat menerapkan konsep yang telah mereka pelajari untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep kesebangunan. Berikut ini adalah alur pembuatan lembar kerja siswa yang dibuat oleh peneliti:
Mempelajari materi kesebangun dari berbagai sumber
Membagi materi ajar menjadi beberapa sub materi
Merancang demonstrasi (presentasi) materi ajar menggunakanGeoGebra
Membuat soal latihan terkait dengan demonstrasi materi ajar
Menentukan susunan penyajian materi ajar, demonstrasi, dan latihan soal pada lembar kerja siswa
Lembar Kerja Siswa
B. Uji Coba Lembar Kerja Siswa
Peneliti melakukan uji coba produk melalui kegiatan belajar mengajar di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis. Berikut ini akan diuraikan secara singkat pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir yang
dilakukan oleh peneliti.
Pertemuan Pertama
•Kelas B ( Rabu, 25 Juli 2012 )
•Kelas D (Selasa, 24 Juli 2012)
Materi Ajar:
Bangun datar yang kongruen dan bangun datar yang sebangun.
Proses Mengajar:
Guru (peneliti) membuka pelajaran dengan perkenalan dan obrolan
singkat, kemudian guru membagikan lembar kerja siswa paket pertama dilanjutkan dengan pemberian apersepsi kepada siswa sebagai jembatan
untuk mengarahkan pemikiran siswa kepada konsep kesebangunan yang akan dipelajari.
Setelah memberikan apersepsi guru kemudian melakukan demonstrasi
Demonstra
A”B”C”D” (wa
persegi ABCD diminta untuk m kerja. Pada bagi
komponen berupa masih membaha
yang digunakan se
Gam
onstrasi I tersebut menampilkan dua persegi warna orange) yang diputar hingga berhimpit
D (warna biru). Berdasarkan demonstrasi uk melengkapi bagian analisis yang tersedia di bagian analisis ini siswa diminta untuk menyebut
rupa garis dan sudut yang saling bersesuaian. bahas tentang dua bangun datar yang kongruen
kan sebagai objek demonstrasi II adalah trapesium
ambar 4.2 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Perta
segi yaitu persegi pit atau menutupi
si tersebut siswa di dalam lembar butkan
komponen-an. Demonstrasi II uen, bangun datar
sium.
Demonstra K’L’M’N’ (war
trapesium PQRS diminta untuk m demonstrasi I y
sudut yang saling
onstrasi II tersebut menampilkan dua trapesium arna hijau) yang diputar hingga berhimpit
RS (warna biru). Setelah mengamati demonst uk melengkapi bagian analisis sama seperti sa
I yaitu menyebutkan komponen-komponen be
ling bersesuaian. Dari hasil analisis tersebut si k sebuah kesimpulan tentang sifat-sifat dua ban
telah selesai menganalisis demonstrasi I dan swa diminta untuk melengkapi bagian kesimpula
ja.
Gambar 4.3 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Per
um yaitu trapesium pit atau menutupi
onstrasi II, siswa saat menganalisis n berupa garis dan
but siswa diharapkan bangun datar yang
an demonstrasi II pulan yang terdapat
Demonstra
yang sebangun. adalah segilima. lainnya dijawab
tersebut kemudi Setelah semua pe
dibawa pulang ol
Ga
onstrasi III bertujuan untuk mengidentifikasi dua
un. Bangun datar yang digunakan dalam dem a. Ada empat buah segilima yang ditampilkan, h segilima yang memiliki bentuk dan ukuran sa
memiliki ukuran yang berbeda. Siswa s demonstrasi III dengan menjawab empat pe
dalam lembar kerja siswa. Dua dari empat pert b dengan memberikan penjelasan, sedangkan ab dengan “ya” atau “tidak”. Setelah menja
udian siswa diminta untuk melengkapi bagi ua pertanyaan terjawab, lembar kerja siswa di
g oleh guru (peneliti) untuk dikoreksi dan diana
Gambar 4.4 Tampilan Demonstrasi III pada LKS Pe
dua bangun datar
demonstrasi ketiga kan, segilima 2, 3, n sama, sedangkan
a diminta untuk pertanyaan yang
pertanyaan tersebut an dua pertanyaan njawab pertanyaan
bagian kesimpulan. dikumpulkan dan
nalisis.
Pertemuan Kedua
•Kelas B (Sabtu, 28 Juli 2012)
•Kelas D (Jumat, 27 Juli 2012)
Materi Ajar:
Dua Segitiga yang Kongruen
Proses Mengajar:
Guru (peneliti) membuka pelajaran dengan obrolan singkat dan
mengulas sedikit tentang materi sebelumnya. Guru membagikan lembar kerja siswa paket kedua tentang kekongruenan segitiga dilanjutkan dengan
memberikan apersepsi untuk mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari. Pada pertemuan kedua ini, guru memberikan apersepsi dengan meggunakan program GeoGebra. Sebelum melihat demonstrasi, beberapa
siswa yang dipilih secara acak diminta menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pada pertemuan sebelumnya, tujuannya yaitu untuk
mengecek kesiapan siswa dalam menerima pelajaran selanjutnya. Dalam kegiatan apersepsi ini, guru menampilkan dua segitiga kemudian mengajukan pertanyaan kepada siswa apakah segitiga termasuk dalam
golongan bangun datar atau bukan. Segitiga merupakan salah satu jenis bangun datar, sehingga sifat-sifat kesebangunan yang dimiliki oleh segitiga sama dengan sifat-sifat kesebangun yang dimiliki oleh bangun datar pada
Setelah m demonstrasi II,
kemudian meleng Demonstrasi II i kongruen jika dua
panjang meskipun dibagi menjadi du
memberikan apersepsi, kemudian guru II, siswa diminta untuk mengamati demonst
elengkapi bagian analisis yang terdapat dalam II ini menunjukkan bahwa dua segitiga dapat di ka dua segitiga tersebut memiliki sisi-sisi be
skipun besar sudut-sudutnya belum diketahui. di dua bagian, yaitu demonstrasi II a dan demons
onstrasi II a menampilkan suatu pembuktian hwa dua segitiga dapat dikatakan kongruen jika -sisi bersesuaian yang sama panjang meskipun
um diketahui.
Gambar 4.5 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Ke
uru menampilkan monstrsi tersebut
lam lembar kerja. pat dikatakan saling bersesuaian sama
hui. Demonstrasi II onstrasi II b.
n melalui proses jika kedua segitiga skipun besar
Setelah me
mempresentasika tentang dua s
bersesuaian atau bi
Gam Gam
mempresentasikan demonstrasi II a selanjutnya
sikan demonstrasi II b, demonstrasi II b ini m segitiga yang kongruen berdasarkan pa
tau biasa disebut dengan kongruen (sisi, sisi, sisi
ambar 4.7 Tampilan Demonstrasi II b pada LKS Ke ambar 4.6 Tampilan Demonstrasi II a pada LKS Ke
nya guru langsung
masih membahas panjang sisi-sisi
, sisi).
Demonstrasi II b menampilkan dua segitiga yaitu segitiga ABC dan
segitiga DEF. Segitiga ABC (sebelah kiri) dirotasikan berlawanan arah jarum jam sehingga posisinya berada tepat di bawah segitiga DEF (sebelah kanan), sisi AB berhimpit dengan sisi DE sehingga terbentuk bangun
layang-layang DC’EF. Garis DE merupakan sumbu simetri dari layang-layang DC’EF. Siswa diminta untuk menganalisis apakah segitiga ABC dan
segitiga DEF saling kongruen melalui proses rotasi tersebut. Setelah menganalisis demonstrasi II b siswa kemudian diminta untuk mengerjakan soal latihan, soal latihan tersebut masih berupa soal analisis, tapi tidak
disertai dengan demonstrasi. Siswa diminta untuk menganalisis gambar layang-layang ABCD sama seperti ketika menganalisis demonstrasi II b.
Kegiatan selanjutnya adalah mempresentasikan demonstrasi III. Demonstrasi III menampilkan dua segitiga yang saling kongruen jika diketahui dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sepasang sudut yang
diapit oleh sisi-sisi tersebut sama besar. Demonstrasi III dibagi menjadi dua bagian yaitu demonstrasi III a dan demonstrasi III b. Demonstrasi III a
menampilkan suatu pembuktian secara visual bahwa dua segitiga dapat dikatakan kongruen dengan syarat dua sisi yang besesuaian sama panjang dan sepasang sudut yang diapit oleh sisi-sisi tersebut sama besar, hal ini juga
Selesai m
mempresentasika yang saling kongr
Gamb
Gamb
mempresentasikan demonstrasi III a g
sikan demonstrasi III b yang menampilkan gam kongruen (sisi, sudut, sisi) yang dibuktikan denga
mbar 4.8 Tampilan Demonstrasi IIIa pada LKS Kedu
mbar 4.9 Tampilan Demonstrasi IIIb pada LKS Ked
guru kemudian
ambar dua segitiga ngan proses rotasi.
edua
Bayangan segitiga merah
merah dan segi an sama panjang dan sepasang sudut yang diapi besar maka kedua segitiga tersebut adalah kong
n selanjutnya adalah mempresentasikan de IV menampilkan dua segitiga yang saling
pasang sisi yang bersesuaian sama panjang da bersesuaian sama besar. Demonstrasi IV diba u demonstrasi IV a dan demonstrasi IV b.
onstrasi IV a menampilkan pembuktian secara vi h dan segitiga putih saling kongruen, jika dike
segitiga putih memiliki sepasang sisi sama pa yang berada di antara sisi-sisi tersebut sama be but akan saling berhimpit (kongruen).
mbar 4.10 Tampilan Demonstrasi IVa pada LKS Ke
pit dengan segitiga
miliki dua pasang diapit oleh sisi-sisi h kongruen.
demonstrasi IV. ng kongruen jika
dan dua pasang dibagi dalam dua
visualisasi bahwa diketahui segitiga
panjang dan dua besar maka kedua
Demonstra analisis untuk kongruen (sisi, sudut
Pada bagia dikerjakan oleh
segitiga.
Gam
onstrasi IV b mempresentasikan dua buah segitiga
dan segitiga DEF. Kedua segitiga tersebut me an yang sama panjang dan dua pasang sudut be Kekongruenan dua segitiga tersebut dibuktika
tiga ABC hingga berhimpit dengan segitiga DE ka kedua segitiga tersebut kongruen (sudut, sisi
demonstrasi IV selesai, siswa diminta unt uk membuktikan bahwa dua segitiga dikat si, sudut, sisi).
gian akhir lembar kerja terdapat dua soal lati eh siswa. Soal ini berupa soal uraian tentang
ambar 4.11 Tampilan Demonstrasi IVb pada LKS K
iga kongruen yaitu
memiliki sepasang sudut bersesuaian yang buktikan dengan cara
EF, karena saling , sisi, sudut).
untuk melengkapi katakan kongruen
latihan yang harus ang kekongruenan
Pertemuan Ket
Oleh karena itu, dua
Gam etiga
nin, 30 Juli 2012)
lasa, 31 Juli 2012)
:
itiga yang Sebangun.
gajar:
peneliti) membuka pelajaran dengan obrola
dikit tentang materi sebelumnya. Guru memba paket ketiga tentang kesebangunan segit
apersepsi untuk mengarahkan siswa pada ma telah memberikan apersepsi, guru meminta kepa kan demonstrasi I. Demonstrasi I ini ingin menunj
h segitiga memiliki sudut-sudut bersesuaian sa sisi bersesuaian pada kedua segitiga tersebut ada
tu, dua segitiga tersebut dikatakan sebangun.
ambar 4.12 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Ket
Setelah m
mengamati demonstrasi I, siswa diminta unt
sis yang terdapat di lembar kerja. Setelah me but, siswa diminta untuk menganalisis gamba embar kerja.
onstrasi II menunjukan bahwa jika panjang pada dua buah segitiga sebanding, maka sudut
sama besar dan kedua segitiga tersebut pasti seba demonstrasi II, siswa diminta untuk menganali
gun di lembar kerja.
n dilanjutkan dengan mengamati demonst
kasi dua segitiga yang sebangun berdasarkan sat gapit sudut.
ambar 4.13 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Ke
untuk mengamati
mengamati contoh mbar dua segitiga
ng sisi-sisi yang sudut-sudut yang
sebangun. Setelah nalisis gambar dua
onstrasi III yaitu
satu sudut dan dua