• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan program geogebra pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul tahun ajaan 2012/2013 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan program geogebra pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul tahun ajaan 2012/2013 - USD Repository"

Copied!
191
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA DAN PEMANFAATAN

PROGRAMGEOGEBRAPADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN KELAS IX DI SMP NEGERI 2 JETIS BANTUL

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh: Paulina Hani Rusmawati

NIM: 081414077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Kupersembahkan skripsi ini kepada: Tuhanku Yesus Kristus

Bunda Maria Ibuku Lusia Sri Liliawati Bapakku Yohanes Sugiyo Pranoto

Adikku Brigita Lusita Wati Mbah Kakung dan Mbah Uti

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada: Tuhanku Yesus Kristus

Bunda Maria Ibuku Lusia Sri Liliawati Bapakku Yohanes Sugiyo Pranoto

Adikku Brigita Lusita Wati Mbah Kakung dan Mbah Uti

iv

Kupersembahkan skripsi ini kepada: Tuhanku Yesus Kristus

Bunda Maria Ibuku Lusia Sri Liliawati Bapakku Yohanes Sugiyo Pranoto

(5)
(6)

vi

ABSTRAK

Paulina Hani Rusmawati (081414077), 2013. Penggunaan Lembar Kerja Siswa dan Pemanfaatan ProgramGeoGebrapada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kesebangunan Kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul Tahun Ajaran 2012/ 2013. Skripsi. Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk media pembelajaran berupa lembar kerja siswa yang dapat digunakan pada pembelajaran materi kesebangunan di kelas IX. Penyajian materi kesebangunan pada lembar kerja siswa tersebut didukung oleh pemanfaatanGeoGebra. GeoGebradigunakan untuk memvisualisasikan materi kesebangunan secara demonstrasi oleh peneliti. Dari hasil uji coba produk tersebut kemudian dilihat sejauh mana siswa dapat memahami materi kesebangunan yang telah diajarkan. Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan GeoGebra diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari konsep kesebangunan.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Jetis Bantul dengan responden yaitu siswa kelas IX B dan siswa kelas IX D. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rancangan dan pengembangan (R&D).Peneliti mendesain lembar kerja siswa untuk menyampaikan materi kesebangunan di kelas IX B dan IX D. Penyajian materi kesebangunan di dalam lembar kerja siswa tersebut dirancang dengan memanfaatkan program GeoGebra. Peneliti membuat tiga paket lembar kerja siswa sesuai dengan sub materi kesebangun. Lembar kerja siswa tersebut dirancang untuk mengarahkan siswa supaya dapat memahami konsep kesebangunan secara bertahap melalui proses visualisasi dengan bantuan program GeoGebra. Di dalam lembar kerja siswa tersebut sebagian besar aktivitas ditujukan kepada siswa. Para siswa dikondisikan dapat memperoleh pemahamannya sendiri tentang konsep kesebangunan secara bertahap.

Hasil uji coba ini membuktikan bahwa GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep kesebangunan. Penggunaan program GeoGebra dan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran ternyata memiliki pengaruh yang cukup baik salah satunya yaitu menumbuhkan rasa antusias siswa dalam belajar konsep kesebangunan. Hasil evaluasi siswa menunjukan bahwa presentase nilai rata-rata kelas IX B adalah 51, 26 %, sedangkan kelas IX D adalah 61, 21 % maka berdasakan tabel kriteria pemahaman siswa dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman siswa kelas IX B dikategorikan cukup, sedangkan tingkat pemahaman siswa kelas IX D dikategorikan tinggi.

(7)

vii

ABSTRACT

Paulina Hani Rusmawati (081414077), 2013. Use Student Worksheet and Use

GeoGebra on Mathematics Learning Program Highlights Similarity in Class IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul Academic Year 2012/2013. Thesis. Mathematics Education. Department of Mathematics and Natural Sciences. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University in Yogyakarta.

This study aimed to produce a product in the form of instructional media student worksheets that can be used in learning material similarity in class IX. Presentation of the concept of similarity in student worksheet is supported by the use of GeoGebra. GeoGebra is used to visualize the concept of similarity is demonstrated by researcher. From the test results the product is then seen the extent to which students understand the concept of similarity has been learned. The use of student worksheets and GeoGebra expected to assist students in learning the concept of similarity.

The research was conducted at SMP Negeri 2 Jetis Bantul the respondents are students of class IX B and IX D. The method used is the method of designing and development (R & D).Researchers design student worksheets to convey the concept of similarity in class IX B and IX D. Presentation of the concept of similarity in the student worksheet is designed to take advantage of GeoGebra. Researchers create three student worksheet packet. Student worksheet is designed to lead students in order to understand the concept of similarity in stages through the process of visualization with the help of GeoGebra. In the student worksheet is largely devoted to student activities. The students are conditioned to earn his own understanding of the concept of similarity gradually.

The results of this trial demonstrate that GeoGebra can provide a clearer visual experience to the students in understanding the concept of similarity. Using GeoGebra program and student worksheet as a learning medium turned out to have a good effect one that is growing enthusiasm for students to learn the concept of similarity. Evaluation results show that the percentage of students average value of class IX B are 51, 26%, while the class IX D is 61, 21% of the students 'understanding of the criteria berdasakan table it can be concluded that the level of students' understanding of class IX B considered sufficient, while the level of student understanding class IX D considered high.

(8)
(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya dengan berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Penulis mungkin tidak bisa membalas bantuan dari pihak-pihak yang secara tulus telah mengulurkan tangannya untuk mendukung terselesaikannya skripsi ini. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika dan sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar telah membimbing, mengarahkan, dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M.T. dan Bapak Dominikus Arif B. P, S.Si., M. Si selaku dosen penguji skripsi. Terimaksih atas saran yang telah diberikan kepada penulis guna memperbaiki penulisan skripsi ini.

(10)

x

4. Ibu Eni selaku guru kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Terimakasih atas bimbingan dan pembelajaran yang diberikan kepada penulis selama proses penelitian.

5. Francisca Romana Mia. Rekan kerja selama penelitian di kelas IX. Terimakasih atas kerjasama, bantuan, dan semangatnya.

6. Angelina Dwi Marsetyorini dan Angelia Padmarini. Terimakasih atas bantuan dan peran sertanya selama proses penelitian.

7. Nimas Vidya Sari selaku sahabat, penasehat dan pembimbing bahasa Inggris.

8. Fransisca Kurnianingsih. Terimakasih untuk pinjaman laptop dan printernya.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih untuk kehadiran kalian dalam perjalan hidup penulis.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para calon guru matematika.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, maka kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Batasan Masalah... 4

E. Batasan Istilah ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 7

(12)

xii

A. Media Pembelajaran... 8

B. Lembar Kerja Siswa ... 9

C. GeoGebra... 11

D. Materi Ajar ... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 23

A. Jenis Penelitian... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

C. Subjek, Objek, dan Responden Penelitian ... 25

D. Bentuk Data... 26

E. Metode Pengumpulan data... 27

F. Metode Analisis Data ... 27

G. Instrumen Penelitian... 29

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 35

I. Treatment(Perlakuan)... 36

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, DAN ANALISIS DATA. 37 A. Proses Pembuatan Desain Lembar Kerja Siswa... 37

B. Uji Coba Lembar Kerja Siswa ... 40

C. Pembagian kuesioner ... 53

D. Data, Analisis Data, dan Perbaikan Desain Lembar Kerja Siswa... 54

E. Data dan Analisis Hasil Belajar Siswa... 66

F. Data dan Analisis Jawaban Kuesioner ... 71

BAB V PEMBAHASAN ... 82

(13)

xiii

B. Hasil Belajar Siswa ... 85

BAB VI PENUTUP... 93

A. Kesimpulan ... 93

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar... 14

Tabel 3. 1 Kriteria Pemahaman Siswa ... 28

Tabel 3. 2 Tujuan Pembelajaran... 30

Tabel 3. 3 Sistematika Penyajian LKS... 31

Tabel 3. 4 Isi dan Tujuan Pertanyaan Kuesioner ... 33

Tabel 3. 5 Nomor Soal dan Indikator yang Digunakan ... 34

Tabel 4. 1 Tabel Perbaikan Lembar Kerja Siswa Pertama... 55

Tabel 4. 2 Tabel Perbaikan Lembar Kerja Siswa Kedua ... 60

Tabel 4. 3 Tabel Perbaikan Lembar Kerja Siswa Ketiga ... 64

Tabel 4. 4 Tabel Skor Butir Soal Ulangan ... 66

Tabel 4. 5 Tabel Kriteria Penilaian ... 66

Tabel 4. 6 Daftar Nilai Ulangan Kelas IX B ... 67

Tabel 4. 7 Daftar Nilai Ulangan Kelas IX D... 69

Tabel 4. 8 Tabel Data Perasaan Siswa ... 71

Tabel 4. 9 Tabel Data Pemahaman Siswa ... 73

Tabel 4. 10 Tabel Data Pemahaman Materi Kelas IX B... 75

Tabel 4. 11 Tabel Data Pemahaman Materi Kelas IX D... 77

Tabel 4. 12 Tabel Data Kesulitan Siswa Kelas IX B ... 78

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tampilan ProgramGeoGebra... 14

Gambar 2. 2 Dua Bangun Datar Kongruen... 16

Gambar 2. 3 Dua Bangun Datar Sebangun ... 16

Gambar 2.4 Dua Segitiga Kongruen (S, S, S)... 17

Gambar 2.5 Dua Segitiga Kongruen (S, Sd, S)... 18

Gambar 2. 6 Dua Segitiga Kongruen (Sd, S, Sd)... 19

Gambar 2. 7 Dua Segitiga Kongruen (Sd, Sd, S)... 20

Gambar 2. 8 Dua Segitiga Sebangun Berdasarkan Sisi Bersesuaian ... 21

Gambar 2. 9 Dua Segitiga Sebangun Berdasarkan Sudut Bersesuaian... 22

Gambar 3. 1 Diagram Alur Penelitian ... 24

Gambar 4. 1 Diagram Alur Pembuatan Lembar Kerja Siswa... 39

Gambar 4. 2 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Pertama... 41

Gambar 4. 3 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Pertama ... 42

Gambar 4. 4 Tampilan Demonstrasi III pada LKS Pertama ... 43

Gambar 4. 5 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Kedua ... 45

Gambar 4. 6 Tampilan Demonstrasi IIa pada LKS Kedua ... 46

Gambar 4. 7 Tampilan Demonstrasi IIb pada LKS Kedua ... 46

Gambar 4. 8 Tampilan Demonstrasi IIIa pada LKS Kedua ... 48

Gambar 4. 9 Tampilan Demonstrasi IIIb pada LKS Kedua... 48

Gambar 4. 10 Tampilan Demonstrasi IVa pada LKS Kedua... 49

(16)

xvi

Gambar 4. 12 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Ketiga ... 51

Gambar 4. 13 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Ketiga... 52

Gambar 4. 14 Tampilan Demonstrasi III pada LKS Ketiga ... 53

Gambar 5. 1 Hasil Analisis Siswa Terhadap Demonstrasi I ... 83

Gambar 5. 2 Pernyataan Siswa Kelas IX B ... 84

Gambar 5. 3 Pernyataan Siswa Kelas IX D ... 85

Gambar 5. 4 Hasil Pembuktian Kekongruenan Segitiga Oleh Siswa ... 85

Gambar 5. 5 Kesulitan Siswa Kelas IX B Selama Proses Pembelajaran ... 89

Gambar 5. 6 Contoh Pekerjaan Siswa Pada Soal Ulangan Nomor 5 ... 90

Gambar 5. 7 Contoh Pekerjaan Siswa Kelas IX D Pada Soal Ulangan ... 90

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A. 1 Eksplorasi ProgramGeoGebra Lampiran A. 2 Lembar Kerja Siswa

Lampiran A. 3 Lembar Kerja Siswa yang Sudah Diperbaiki Lampiran A. 4 Jawaban Lembar Kerja Siswa

LAMPIRAN B

Lampiran B. 1 Soal Ulangan Lampiran B. 2 Jawaban Ulangan

LAMPIRAN C

Lampiran C. 1 Jawaban Ulangan Siswa Lampiran C. 2 Lembar Kuesioner Siswa

LAMPIRAN D Lampiran D. 1 RPP

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut (Trianto, 2009: 17) unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa belajar. Mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, serta ide dan apresiasi yang menjurus kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa. Cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasarat bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Salah satu tolak ukur bahwa siswa telah belajar dengan baik ialah jika siswa itu dapat mempelajari apa yang seharusnya dipelajari, sehingga indikator hasil belajar yang diinginkkan dapat dicapai oleh siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut (Nur, 2002: 8).

(19)

pelajaran tersebut sangatlah sulit karena materi kesebangunan yang diberikan pada waktu itu diajarkan dengan menggunakan banyak kata-kata dan siswa dituntut supaya dapat membayangkan proses rotasi, trasnslasi, dan refleksi tanpa adanya suatu media yang dapat membantu proses visualisasi tersebut.

Hal inilah yang mendorong perlunya media pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam berinteraksi dengan objek-objek geometri yang bersifat abstrak. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran geometri diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk berinteraksi dengan objek-objek geometri dan mempermudah siswa dalam memahami geometri secara visual (Mahmudi, 2010:1).

(20)

Program GeoGebra diharapkan dapat menyempurnakan proses konstruksi berpikir siswa terhadap materi-materi geometri. Program GeoGebra dapat dimanfaatkan untuk mendukung penyajian materi-materi geometri pada buku pelajaran dan membantu memvisualisasikan konsep-konsep khususnya pada materi kesebangunan.

Salah satu cara untuk menyajikan materi dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan lembar kerja siswa atau biasa disingkat LKS. Lembar kerja siswa merupakan media pembelajaran karena dapat digunakan secara bersama dengan sumber belajar atau media pembelajaran yang lain (Widjajanti, 2008:1). Lembar kerja siswa merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Lembar kerja siswa dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang dihadapi.

Adanya program GeoGebra yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan objek-objek geometri maka peneliti berniat untuk merancang suatu media pembelajaran untuk menyampaikan materi kesebangunan yaitu dengan cara mendesain lembar kerja siswa yang dilengkapi dengan pemanfaatan programGeoGebra.

B. Rumusan Masalah

(21)

1. Bagaimana cara mendesain lembar kerja siswa (LKS) untuk menyampaikan materi kesebangunan dengan memanfaatkan program GeoGebra?

2. Sejauh mana penggunaan lembar kerja siswa (LKS) yang dilengkapi dengan pemanfaatan programGeoGebradapat membantu siswa dalam memahami materi kesebangun?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendesain lembar kerja siswa (LKS) untuk menyampaikan materi kesebangunan dengan memanfaatkanGeoGebra.

2. Untuk mengetahui seberapa jauh penggunaan lembar kerja siswa (LKS) yang dilengkapi dengan pemanfaatan programGeoGebradapat membantu siswa dalam memahami materi kesebangun.

D. Batasan Masalah

(22)

pengamatannya terhadap demonstrasi tersebut dan berisi soal-soal yang harus dijawab. Soal-soal di dalam lembar kerja siswa merupakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat untuk membantu siswa dalam menganalisis demonstrasi yang dilakukan oleh guru (peneliti).

Penyajian materi kesebangunan ini dibagi dalam beberapa paket lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan dalam setiap pembelajran, yaitu: 1. Lembar kerja siswa pertama menyajikan materi bangun datar yang

kongruen dan bangun datar yang sebangun.

2. Lembar kerja siswa kedua menyajikan materi dua segitiga yang kongruen.

3. Lembar kerja siswa ketiga menyajikan materi dua segitiga yang sebangun.

Jadi, dalam proses pembelajaran siswa diarahkan oleh guru untuk mengamati demonstrasi GeoGebra kemudian menuliskan hasil pengamatannya di dalam lembar kerja siswa yang telah dibagikan.

E. Batasan Istilah

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

(23)

demonstrasi. Lembar kerja siswa memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memeksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2009: 222)

2. ProgramGeoGebra

Salah satu program komputer (software) yang dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001. GeoGebra adalah program komputer (software) untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar.

3. Demonstrasi

(24)

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

a. Memperkenalkan program aplikasiGeoGebrakepada guru sebagai media yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi kesebangunan.

b. Membantu guru dalam menggambar berbagai bentuk bangun-bangun geometri dengan lebih cepat dan teliti dibanding dengan menggunakan pensil dan penggaris.

c. Sebagai alat evaluasi untuk memastikan gambar bangun geometri yang dilukis secara manual adalah benar.

2. Bagi siswa

a. Memperkenalkan program GeoGebra kepada para siswa sebagai media yang dapat memvisualisasikan objek-objek geometri.

b. Membantu siswa dalam memahami konsep kesebangunan dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki programGeoGebra.

3. Bagi Peneliti

(25)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Pembelajaran

Media pembelajaran meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana. Media pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan (the carriers of message) dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan (the receiver of the message). Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: (1) bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; (2) metode pembelajaran lebih bervariasi; (3) siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas; (4) pembelajaranlebih menarik; dan (5) mengatasi keterbatasan ruang. Media pembelajaran meliputi berbagai jenis, yaitu:

1. Media grafis atau media dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik diagram, dll.

2. Media model solid atau media dimensi tiga, seperti model-model benda ruang dimensi tiga, diorama, dll.

(26)

Salah satu keuntungan dari penggunaan media pembelajaran adalah memberikan perangsang dan mempersamakan pengalaman untuk menimbulkan persepsi akan sebuah konsep yang sama (Trianto, 2009: 234).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua media pembelajaran secara bersamaan dan saling berkaitan yaitu menggunakan media LKS dan media komputer.

Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran matematika dimaksudkan untuk mendukung dan memfasilitasi siswa dalam memahami konsep-konsep matematika, dengan demikian pemahaman konsep siswa harus mendapatkan prioritas utama daripada hanya meingkatkan kemampuan mekanistik siswa dalam memanfaatkan program komputer. Bimbingan dari guru sangat diperlukan guna mengkaitkan berbagai animasi atau aplikasi program komputer yang dihasilkan siswa dengan konsep-konsep yang relevan dan mendasarinya (Ali Mahmudi, 2010: 2).

B. Lembar Kerja Siswa

(27)

LKS merupakan jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Endang Widjajanti dalam makalahnya tentang kualitas LKS menyebutkan bahawa selain sebagai media pembelajaran LKS juga mempunyai beberapa fungsi diantaranya yaitu:

1. Merupakan alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan belajar mengajar.

2. Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan menghemat waktu penyajian suatu topik.

3. Dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah dikuasai siswa.

4. Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas.

5. Membantu siswa agar dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar Cara penyajian materi pelajaran dalam LKS meliputi penyampaian materi secara ringkas kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif misalnya latihan soal, diskusi, dan percobaan sederhana.

(28)

1. Syarat didaktik

Lembar kerja siswa bersifat universal yang dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. Lembar kerja siswa lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting dalam lembar kerja siswa ada variasi stimulus melelui berbagai media dan kegiatan siswa.

2. Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam lembar kerja siswa.

3. Syarat teknis menekankan penyajian lembar kerja siswa, yaitu berupa tulisan, gambar, dan penampilannya dalam lembar kerja siswa.

C. GeoGebra

(29)

telah dipelajari maupun sebagai sarana untuk mengenalkan atau mengkonstruksi konsep baru (Mahmudi, 2010: 1).

Geogebradikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahu 2001. Menurut Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah program komputer (software) untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar. Program ini dapat dimanfaatkan secara bebas yang dapat diunduh dari www.geogebra.com. Menurut Lavicza (Hohenwarter, 2010), sejumlah penelitian menunjukan bahwa GeoGebra dapat mendorong proses penemuan dan eksperimentasi siswa di kelas.

Pemanfaatan programGeoGebra memberikan beberapa keuntungan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri yang lebih cepat dan teliti dibandingkan dengan melukis secara manual menggunakan pensil, penggaris, jangka, dll.

2. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.

3. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar.

4. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukan sifat-sifat yang berlaku pada sustu objek geometri.

(30)

1. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi, program GeoGebra dimanfaatkan untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu.

2. Sebagai alat bantu konstruksi, program GeoGebra digunakan untuk memvisualisasikan konstruksi konsep matematika tertentu

3. Sebagai alat bantu proses penemuan, program GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep matematis.

Menu utama GeoGebra adalah: File, Edit, View, Option, Tools, Windows, dan Help yang digunakan untuk menggambar objek-objek geometri. Menufiledigunakan untuk membuat, membuka, menyimpan, dan mengekspor file, serta keluar program. Menu Edit digunakan untuk mengedit lukisan. Menu view digunakan untuk mengatur tampilan. Menu Option digunakan untuk mengatur berbagai fitur tampilan, seperti pengaturan ukuran huruf, pengaturan jenis (style) objek-objek geometri, dan sebagainya. Sedangkan menu Help menyediakan petunjuk teknis penggunaan programGeoGebra.

Salah satu keunggulan GeoGebra adalah menu “Construction Protocol”. Sebuah menu yang dapat digunakan untuk melihat kembali langkah-langkah dalam proses pembuatan bentuk bangun geometri dengan GeoGebra. Jadi ketika kita mendapat file GeoGebra, kita dapat meniru

(31)

Dalam pe dibahas adalah merupakan tampi

penulisan skripsi ini, bagian dari GeoGebra ah yang berkaitan dengan materi kesebanguna

mpilan menu pada programGeoGebra.

p kesebangunan adalah materi yang diberika kut ini akan diuraikan mengenai standar k dasar dari materi kesebangunan.

dar Kompetensi Kompetensi

an Pengukuran 1.1Mengidentifikasi ba datar yang sebang

Gambar 2.1 Tampilan ProgramGeoGebra

abel 2.1 Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi D

(32)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami kesebangunan

bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

kongruen

1.2 Mengidentifikasisifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen 1.3 Menggunakan konsep

kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah

Konsep Kesebangunan

Dalam kehidupan sehari-hari ada begitu banyak bangun-bangun yang memiliki bentuk yang sama dan ukuran yang sama maupun berbeda, misalnya bentuk permukaan keramik lantai, permukaan CD, permukaan kaca pada jendela rumah atau kelas, bentuk bangun pada sarang lebah, dan lain sebagainya. Bentuk bangun tersebut beserta ukurannya berkaitan dengan bahasan kesebangunan. (Materi ajar diambil dari buku Matematika untuk SMP Kelas IX Semester 1, Erlangga 2010)

1. Dua Bangun Datar Kongruen

Dua buah bangun datar yang tepat saling menutupi atau tepat saling berhimpit disebut dua bangun datar yang sama dan sebangun atau sering disebutkongruen.

Syarat dua bangun datar dikatakan kongruen, yaitu: a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang

(33)

2. Dua Bangun Datar Sebangun

Pada dua bangun yang sebangun, jika pada setiap sisinya mengalami pembesaran/ pengecilan maka panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada kedua bangun tersebut adalah sebanding. Jadi dua bangun dikatakan sebangun jika panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun adalah sebanding.

Contoh dua bangun datar yang sebangun:

Gambar 2.2 Dua Bangun Datar Kongruen

(34)

3. Dua Segitiga Kongruen

Dua segitiga akan kongruen jika sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan apakah dua segitiga dikatakan kongruen atau tidak. Cara menentukannya adalah sebagai berikut:

a. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi)

Dari gambar 2.4 jika∆ABC diimpitkan pada∆DEF maka: AB↔ DE, sebab AB = DE

BC↔ EF, sebabBC = EF AC↔ DF, sebab AC = DF

∆ ABC dan ∆ DEF saling menempati dengan tepat, sehingga ∆ ABC dan ∆DEF sama dan sebangun. Jadi, jika dua buah segitiga memiliki sisi bersesuaian yang sama panjang, maka kedua segitiga itu sama dan sebangun (kongruen).

(35)

b. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya sama besar (sisi, sudut, sisi)

Dari gambar 2.5 dapat dilihat bahwa: AB = DE,∠A =∠D, dan AC = DF

Jika kedua segitiga tersebut dihimpitkan maka BC↔ EF

Artinya sisi-sisi yang beresuaian dari kedua segitiga tersebut adalah sama panjang. Jadi, jika dua segitiga memiliki dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapit kedua sisi tersebut sama besar, maka kedua segitiga itu sama dan sebangun (kongruen).

c. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di antaranya sama panjang (sudut, sisi, sudut)

(36)

Dari gambar 2.6 dapat dilihat bahwa: AB = DE,∠A =∠D, dan ∠B =∠E

Jika kedua segitiga tersebut dihimpitkan maka BC↔ EF dan AC↔ DF

Artinya sisi-sisi yang beresuaian dari kedua segitiga tersebut adalah sama panjang. Jadi, jika dua segitiga memiliki dua sudut bersesuaian sama besar dan sisi yang diapit kedua sudut tersebut sama panjang, maka kedua segitiga itu sama dan sebangun (kongruen).

d. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di hadapannya sama panjang (sudut, sudut, sisi) atau (sisi, sudut, sudut)

(37)

Dari gambar 2.7 dapat dilihat bahwa: BC = EF,∠A =∠D, dan ∠B =∠E

Jika kedua segitiga tersebut dihimpitkan maka AB↔ DE dan AC↔ DF

Artinya sisi-sisi yang beresuaian dari kedua segitiga tersebut adalah sama panjang. Jadi, jika dua segitiga memiliki dua sudut bersesuaian sama besar dan satu sisi dihadapan kedua sudut tersebut sama panjang, maka kedua segitiga itu sama dan sebangun (kongruen).

4. Dua Segitiga Sebangun

Syarat dua segitiga dikatakan sebangun yaitu jika sisi-sisi yang bersesuaian sebanding atau sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Jadi, jika salah satu syarat tersebut dipenuhi maka dua segitiga dikatakan sebangun.

(38)

a. Sisi-sisi bersesuaian sebanding

Pada gambar 2. 8 di atas diketahui panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada kedua segitiga adalah sebanding.

AB : DE = 4 : 8 = 1 : 2 BC : EF = 3 : 6 = 1 : 2 AC : DF = 6 : 12 = 1 : 2

Jika besar sudut-sudut pada kedua segitiga tersebut diukur maka akan diperoleh sudut-sudut bersesuaian yang sama besar.

Jadi, jika panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah segitiga sebanding maka sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, sehingga kedua segitiga tersebut adalah sebangun.

(39)

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

Pada gambar 2. 9 di atas diketahui panjang sudut-sudut yang bersesuaian pada kedua segitiga adalah sama besar.

∠A =∠D = 320

∠B =∠E = 1080

∠C =∠F = 410

Jika panjang sisi-sisi pada kedua segitiga tersebut diukur maka akan diperoleh panjang sisi-sisi bersesuaian yang sebanding.

Jadi, jika besar sudut-sudut bersesuaian pada dua buah segitiga sama besar maka panjang sisi-sisi yang bersesuaian sebanding, sehingga kedua segitiga tersebut adalah sebangun.

(40)

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Rancangan dan Pengembangan Pendidikan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya dikenal denganEducational Reasearch and Development (R&D). Metode R&D ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. R&D diarahkan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa lembar kerja siswa (LKS) yang disertai dengan pemanfaatan program GeoGebrasebagai media pembelajaran. I Wayan Sentyasa (2009:4) menyatakan bahwa penelitian rancangan dan pengembangan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam rangka sebagai permerolehan kualitas pembelajaran.

2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan kompetensi siswa.

(41)

pembelajar oleh Dr. M. Andy Rudhito

Uji coba produk di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis

Bantul

jaran. Proses pengembangan validasi, dan uji seyogyanya dideskripsikan secara jelas.

pengembangan model, pendekatan, modul, met jaran perlu didokumentasikan secara rapi sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang

itas. oleh Dr. M. Andy Rudhito

Uji coba produk di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis

Bantul

Pengumpulan data

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

uji coba lapangan

etode, dan media pi dan dilaporkan ng mencerminkan

Bertemu dengan guru kelas IX untuk mencari informasi tentang kesulitan dalam

mengajarkan materi kesebangunan

Deskripsi temuan produk penelitian yaitu penggunaan

programGeoGebradan LKS sebagai media pembelajaran

(42)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian dilaksanakan di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis, Bantul.

2. Waktu

Penelitian dilaksanakan pada awal semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.

C. Subjek, Objek dan Responden Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi) yang sifat keadaannya akan diteliti, definisi ini dikutip dari (www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com). Subjek dari penelitain ini adalah lembar kerja siswa dan demonstrasi GeoGebra yang di desain oleh peneliti untuk menyampikan materi kesebangunan.

(43)

Responden penelitian adalah seseorang atau sekelompok orang yang diminta untuk memberikan respon (jawaban) terhadap pertanyaan-pertanyaan (langsung atau tidak langsung, lisan atau tertulis ataupun berupa perbuatan) yang duajukan oleh peneliti, dikutip dari (www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com). Responden dari penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Jumlah kelas IX yang ada di SMP Negeri 2 yaitu empat kelas. Pada awalnya peneliti merencanakan hanya satu kelas saja yang akan dipakai untuk penelitian. Namun, ternyata ada peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan materi yang sama yaitu materi kesebangunan yang diajarkan di kelas IX dan ia meminta dua kelas untuk diambil datanya. Oleh karena itu, guru kelas IX meminta saya untuk melakukan penelitian (mengajar) di dua kelas juga sehingga semua siswa kelas IX sama-sama mendapatkan materi kesebangunan dari peneliti bukan dari guru kelas. Akhirnya saya diberi kesempatan dan tanggung jawab untuk mengajar sekaligus melakukan penelitian di kelas IX B dan IX D. Jumlah siswa di masing-masing kelas yaitu kelas IX B dan IX D adalah 35 siswa. Jadi total siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 70 siswa.

D. Bentuk Data

Ada tiga bentuk data yang diambil dalam penelitian ini, yaitu: 1. Data berupa kelemahan produk lembar kerja siswa.

(44)

3. Data berupa deskripsi pengalaman siswa selama proses pembelajaran.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Data berupa kelemahan produk lembar kerja siswa diperoleh melalui uji coba lembar kerja siswa dan demonstrasi GeoGebra selama proses pembelajaran.

2. Data berupa hasil belajar siswa diperoleh dari kegiatan ulangan harian. 3. Data berupa deskripsi pengalaman siswa diperoleh dengan cara

membagikan lembar kuesioner kepada setiap siswa setelah kegiatan pembelajaran.

F. Metode Analisis Data

1. Analisis Kelemahan Lembar Kerja Siswa

(45)

2. Analisis Hasil Belajar

Cara untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan yaitu melalui latihan soal dan tes ulangan harian. Dari hasil ulangan tersebut dapat diperoleh data berupa nilai siswa. Dari data nilai tersebut kemudian dihitung nilai rata-rata kelas untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi kesebanguan yang diajarkan melalui penggunaan media lembar kerja siswa dan programGeoGebra.

Cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui ketercapaian pemahaman siswa secara umum terhadap konsep kesebangunan yang diajarkan yaitu dengan mengkonversi nilai rata-rata ulangan dalam satu kelas ke dalam bentuk presentase, cara mengkonversinya adalah sebagai berikut:

Ketercapaian = 100%

Berdasarkan presentase tersebut diklasifikasikan tingkat pemahaman siswa berdasarkan tabel di bawah ini. (Kartika Budi, 2001: 55)

Presentase Skor (%) Tingkat Pemahaman ≤20 Sangat Rendah

21-40 Rendah

41-60 Cukup

61-80 Tinggi

81-100 Sangat tinggi

(46)

3. Analisis Kuesioner

Respon siswa kelas IX B dan IX D dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk perasaan maupun kesulitan-kesulitan yang mereka alami ketika belajar menggunakan lembar kerja siswa dan program GeoGebra dapat diketahui dengan cara melihat jawaban siswa-siswa dalam lembar kuesioner dan dengan cara menganalisis kesulitan-kesulitan yang mereka alami. Sehingga dari analisis tersebut dapat diketahui kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian (kegiatan pembelajaran) meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), aplikasi programGeoGebradan lembar kuesioner. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(47)

Petemuan Tujuan Pembelajaran

I 1. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua bangun datar dikatakan kongruen berdasarkan demonstrasi dari guru tentang bangun datar kongruen menggunakan programGeoGebra. 2. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua bangun datar

dikatakan sebangun berdasarkan demonstrasi dari guru tentang bangun datar kongruen menggunakan programGeoGebra. 3. Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara bangun datar yang

sebangun dan bangun datar yang kongruen berdasarkan demonstrasi dari guru tentang bangun datar kongruen menggunakan programGeoGebra.

II 1. Siswa dapat menyebutkan sudut-sudut yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program

GeoGebra.

2. Siswa dapat menyebutkan sisi-sisi yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program

GeoGebra.

3. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua segitiga berdasarkan demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan programGeoGebra.

III 1. Siswa dapat menyebutkan sudut-sudut yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program

GeoGebra.

2. Siswa dapat menyebutkan sisi-sisi yang bersesuaian pada dua segitiga yang kongruen dengan mengamati demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan program

GeoGebra.

3. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua segitiga berdasarkan demonstrasi dari guru tentang segitiga-segitiga kongruen menggunakan programGeoGebra.

IV 1. Siswa dapat memahami dan menjelasakan cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan bangun-bangun

(48)

Petemuan Tujuan Pembelajaran

datar.

2. Siswa dapat memehami dan menjelaskan cara memecahkkan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan bangun-bangun datar.

V 1. Siswa dapat memahami dan menjelaskan cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan dua segitiga. 2. Siswa dapat memehami dan menjelaskan cara memecahkan

masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dua segitiga.

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) akan dibagikan kepada setiap siswa. Isi LKS mencakup ringkasan materi, aktivitas siswa, dan tugas. Program GeoGebraakan digunakan pada bagian aktivitas siswa. Pada bagian ini siswa harus memperhatikan demostrasi dari guru berupa langkah-langkah mengerjakan dengan memanfaatkan program GeoGebrasebagai pedoman untuk menarik kesimpulan tentang materi kesebangunan.

Peneliti membuat tiga paket lembar kerja siswa sesuai dengan sub materi kesebangun. Sistematika penyajian materi pada lembar kerja siswa difokuskan pada aktivitas siswa selama proses belajar.

LKS Materi Aktivitas Siswa

I Bangun datar kongruen dan bangun datar II Dua segitiga kongruen. • Menganalisis

(49)

LKS Materi Aktivitas Siswa

Demonstrasi

• Menemukan konsep

• Latihan soal III Dua segitiga sebangun. • Menganalisis

Demonstrasi

• Menemukan konsep

• Latihan soal

3. ProgramGeoGebra

Program GeoGebra akan dimanfaatkan ketika siswa mengerjakan LKS. Pada saat siswa diminta untuk mengerjakan bagian

“aktivitas siswa” di dalam LKS, guru akan mempresentasikan konsep

kesebangunan menggunakan program GeoGebra. Dengan memperhatikan demonstrasi tersebut siswa akan bisa mengerjakan

bagian “aktivitas siswa”. Selanjutnya siswa diminta untuk menarik

kesimpulan tentang konsep kesebangunan melalui proses visualisasi yang didemonstrasikan oleh guru (peneliti) menggunakan program GeoGebra.

4. Lembar Kuesioner

Lembar kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang digunakan sebagai umpan untuk mengetahui respon siswa selama mengikuti proses pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa dan demonstrasi programGeoGebra yang dirancang oleh peneliti.

(50)

jawaban tertutup. Pertanyaan dengan jawaban terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan penuh kepada responden untuk menjawabnya. Di sini peneliti tidak memberikan satupun alternatif jawaban. Sedangkan pertanyaan dengan jawaban tertutup adalah pertanyaan yang semua alternatif jawaban responden sudah disediakan oleh peneliti. Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang dianggapnya sesuai (http://kuesionerpenelitian.blogspot.com/). Tabel berikut menunjukan isi dan tujuan pertanyaan dalam lembar kuesioner yang dibagikan.

Untuk mengetahui perasaan dan pengalaman siswa selama proses pembelajaran menggunakan LKS danGeoGebra.

2 1, 5 terbuka

Untuk mengetahui apakah siswa pernah menggunakan LKS dan

GeoGebra dalam proses

pembelajaran sebelumnya.

3 2, 3, 4 terbuka

Untuk mengetahui bagian materi kesebangunan yang dianggap sulit oleh siswa.

11 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11

tertutup

Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran

1 6 terbuka

(51)

5. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tes hasil belajar dibuat mengacu pada kompetensi dasar yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal lengkap dengan kunci jawabannya (Trianto, 2009: 235). Tes yang digunakan selama proses pembelajaran yaitu berupa latihan soal yang terdapat pada lembar kerja siswa dan tes ulangan akhir. Setiap butir soal latihan dan soal ulangan telah disesuaikan dengan indikator pencapaian dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Tabel di bawah ini menunjukkan nomor soal berdasarkan indikator yang digunakan. bangun datar yang kongruen

2 1, 2 Latihan LKS 1

1 1 Ulangan

Siswa dapat

mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun-bangun

4 3a, 3b, 3c, 3d Latihan LKS 1

2 2a, 2b Ulangan

Siswa dapat

mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang kongruen

5 1,2,3,4,5 LKS 2

2 3 Ulangan

Siswa dapat

mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang sebangun

4 1,2,3,4 LKS 3

(52)

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Penyusunan Proposal Penelitian 2. Perijinan

a. Meminta ijin kepada kepala sekolah SMP Negeri 2 Jetis Bantul secara lisan.

b. Bertemu dan berdiskusi dengan guru kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul.

c. Meminta surat ijin penelitian kepada Universitas Sanata Dharma. d. Menyerahkan surat ijin penelitian kepada kepala sekolah SMP

Negeri 2 Jetis Bantul.

e. Membuat surat permohonan penelitian kepada pemerintah provinsi DIY.

f. Mengirim surat tembusan perijinan penelitan dari pemerintah provinsi DIY kepada:

i. Bupati Bantul

ii. Ka. Kantor Kesbangpolinmas Kab. Bantul iii. Ka. SMP Negeri 2 Jetis

3. Persiapan Penelitian

a. Bertemu dengan guru untuk membicarakan rencana penelitian. b. Membuat produk penelitian berupa lembar kerja siswa

(53)

I. Treatment(Perlakuan)

(54)

37

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, DAN ANALISIS DATA

A. Proses Pembuatan Desain Lembar Kerja Siswa

Peneliti mendesain lembar kerja siswa untuk menyampaikan materi kesebangunan di kelas IX B dan IX D. Penyajian materi kesebangunan di dalam lembar kerja siswa tersebut didesain sedemikian rupa dengan memanfaatkan program GeoGebra. Peneliti membuat tiga paket lembar kerja siswa sesuai dengan sub materi kesebangun, yaitu:

1. Lembar kerja siswa pertama berisi materi bangun datar yang kongruen dan bangun datar yang sebangun.

2. Lembar kerja siswa kedua berisi materi dua segitiga yang kongruen. 3. Lembar kerja siswa ketiga berisi materi dua segitiga yang sebangun.

Ketiga paket lembar kerja siswa tersebut dibagikan kepada siswa pada setiap pertemuan. Masing-masing siswa akan mendapatkan satu paket lembar kerja sesuai dengan materi yang akan diberikan.

(55)

dikondisikan dapat memperoleh pemahamannya sendiri tentang konsep kesebangunan dengan bantuan seminimal mungkin dari guru. Siswa juga diarahkan untuk mengasah pemahamannya tentang konsep yang telah dipelajari dengan melakukan kegiatan melengkapi isian-isian berupa langkah-langkah dalam menerapkan konsep.

(56)

menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang diperoleh dari analisis tersebut. Pada bagian akhir lembar kerja siswa ada beberapa soal latihan yang harus dikerjakan oleh siswa, tujuan dari latihan soal ini adalah supaya siswa dapat menerapkan konsep yang telah mereka pelajari untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep kesebangunan. Berikut ini adalah alur pembuatan lembar kerja siswa yang dibuat oleh peneliti:

Mempelajari materi kesebangun dari berbagai sumber

Membagi materi ajar menjadi beberapa sub materi

Merancang demonstrasi (presentasi) materi ajar menggunakanGeoGebra

Membuat soal latihan terkait dengan demonstrasi materi ajar

Menentukan susunan penyajian materi ajar, demonstrasi, dan latihan soal pada lembar kerja siswa

Lembar Kerja Siswa

(57)

B. Uji Coba Lembar Kerja Siswa

Peneliti melakukan uji coba produk melalui kegiatan belajar mengajar di kelas IX B dan IX D SMP Negeri 2 Jetis. Berikut ini akan diuraikan secara singkat pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir yang dilakukan oleh peneliti.

Pertemuan Pertama

•Kelas B ( Rabu, 25 Juli 2012 )

•Kelas D (Selasa, 24 Juli 2012)

Materi Ajar:

Bangun datar yang kongruen dan bangun datar yang sebangun.

Proses Mengajar:

Guru (peneliti) membuka pelajaran dengan perkenalan dan obrolan singkat, kemudian guru membagikan lembar kerja siswa paket pertama dilanjutkan dengan pemberian apersepsi kepada siswa sebagai jembatan untuk mengarahkan pemikiran siswa kepada konsep kesebangunan yang akan dipelajari.

(58)

Demonstra

A”B”C”D” (wa persegi ABCD diminta untuk m kerja. Pada bagi komponen berupa masih membaha yang digunakan se

Gam

onstrasi I tersebut menampilkan dua persegi warna orange) yang diputar hingga berhimpit D (warna biru). Berdasarkan demonstrasi uk melengkapi bagian analisis yang tersedia di bagian analisis ini siswa diminta untuk menyebut rupa garis dan sudut yang saling bersesuaian. bahas tentang dua bangun datar yang kongruen kan sebagai objek demonstrasi II adalah trapesium

ambar 4.2 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Perta

segi yaitu persegi pit atau menutupi si tersebut siswa di dalam lembar butkan komponen-n. Demonstrasi II uen, bangun datar sium.

(59)

Demonstra K’L’M’N’ (war

trapesium PQRS diminta untuk m demonstrasi I y sudut yang saling

onstrasi II tersebut menampilkan dua trapesium arna hijau) yang diputar hingga berhimpit

RS (warna biru). Setelah mengamati demonst uk melengkapi bagian analisis sama seperti sa

I yaitu menyebutkan komponen-komponen be ling bersesuaian. Dari hasil analisis tersebut si k sebuah kesimpulan tentang sifat-sifat dua ban

telah selesai menganalisis demonstrasi I dan swa diminta untuk melengkapi bagian kesimpula

ja.

Gambar 4.3 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Per

um yaitu trapesium pit atau menutupi onstrasi II, siswa saat menganalisis n berupa garis dan but siswa diharapkan bangun datar yang an demonstrasi II pulan yang terdapat

(60)

Demonstra yang sebangun. adalah segilima. lainnya dijawab

tersebut kemudi Setelah semua pe dibawa pulang ol

Ga

onstrasi III bertujuan untuk mengidentifikasi dua un. Bangun datar yang digunakan dalam dem

a. Ada empat buah segilima yang ditampilkan, h segilima yang memiliki bentuk dan ukuran sa

memiliki ukuran yang berbeda. Siswa s demonstrasi III dengan menjawab empat pe dalam lembar kerja siswa. Dua dari empat pert

b dengan memberikan penjelasan, sedangkan ab dengan “ya” atau “tidak”. Setelah menjaw

udian siswa diminta untuk melengkapi bagi ua pertanyaan terjawab, lembar kerja siswa di g oleh guru (peneliti) untuk dikoreksi dan diana Gambar 4.4 Tampilan Demonstrasi III pada LKS Pe

dua bangun datar demonstrasi ketiga kan, segilima 2, 3, n sama, sedangkan a diminta untuk pertanyaan yang pertanyaan tersebut an dua pertanyaan njawab pertanyaan

bagian kesimpulan. dikumpulkan dan

(61)

Pertemuan Kedua

•Kelas B (Sabtu, 28 Juli 2012)

•Kelas D (Jumat, 27 Juli 2012)

Materi Ajar:

Dua Segitiga yang Kongruen

Proses Mengajar:

(62)

Setelah m demonstrasi II, kemudian meleng Demonstrasi II i kongruen jika dua panjang meskipun dibagi menjadi du

memberikan apersepsi, kemudian guru II, siswa diminta untuk mengamati demonst elengkapi bagian analisis yang terdapat dalam

II ini menunjukkan bahwa dua segitiga dapat di ka dua segitiga tersebut memiliki sisi-sisi be skipun besar sudut-sudutnya belum diketahui.

di dua bagian, yaitu demonstrasi II a dan demons onstrasi II a menampilkan suatu pembuktian

hwa dua segitiga dapat dikatakan kongruen jika -sisi bersesuaian yang sama panjang meskipun um diketahui.

Gambar 4.5 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Ke

uru menampilkan monstrsi tersebut lam lembar kerja. t dikatakan saling bersesuaian sama hui. Demonstrasi II

onstrasi II b. n melalui proses jika kedua segitiga skipun besar

(63)

Setelah me mempresentasika tentang dua s bersesuaian atau bi

Gam Gam

mempresentasikan demonstrasi II a selanjutnya sikan demonstrasi II b, demonstrasi II b ini m segitiga yang kongruen berdasarkan pa tau biasa disebut dengan kongruen (sisi, sisi, sisi

ambar 4.7 Tampilan Demonstrasi II b pada LKS Ke ambar 4.6 Tampilan Demonstrasi II a pada LKS Ke

nya guru langsung masih membahas panjang sisi-sisi , sisi).

(64)

Demonstrasi II b menampilkan dua segitiga yaitu segitiga ABC dan segitiga DEF. Segitiga ABC (sebelah kiri) dirotasikan berlawanan arah jarum jam sehingga posisinya berada tepat di bawah segitiga DEF (sebelah kanan), sisi AB berhimpit dengan sisi DE sehingga terbentuk bangun layang-layang DC’EF. Garis DE merupakan sumbu simetri dari layang-layang DC’EF. Siswa diminta untuk menganalisis apakah segitiga ABC dan

segitiga DEF saling kongruen melalui proses rotasi tersebut. Setelah menganalisis demonstrasi II b siswa kemudian diminta untuk mengerjakan soal latihan, soal latihan tersebut masih berupa soal analisis, tapi tidak disertai dengan demonstrasi. Siswa diminta untuk menganalisis gambar layang-layang ABCD sama seperti ketika menganalisis demonstrasi II b.

(65)

Selesai m mempresentasika yang saling kongr

Gamb

Gamb

mempresentasikan demonstrasi III a g sikan demonstrasi III b yang menampilkan gam kongruen (sisi, sudut, sisi) yang dibuktikan denga

mbar 4.8 Tampilan Demonstrasi IIIa pada LKS Kedu

mbar 4.9 Tampilan Demonstrasi IIIb pada LKS Ked

guru kemudian ambar dua segitiga ngan proses rotasi.

edua

(66)

Bayangan segitiga merah merah dan segi an sama panjang dan sepasang sudut yang diapi besar maka kedua segitiga tersebut adalah kong n selanjutnya adalah mempresentasikan de IV menampilkan dua segitiga yang saling pasang sisi yang bersesuaian sama panjang da

bersesuaian sama besar. Demonstrasi IV diba u demonstrasi IV a dan demonstrasi IV b.

onstrasi IV a menampilkan pembuktian secara vi h dan segitiga putih saling kongruen, jika dike segitiga putih memiliki sepasang sisi sama pa

yang berada di antara sisi-sisi tersebut sama be but akan saling berhimpit (kongruen).

mbar 4.10 Tampilan Demonstrasi IVa pada LKS Ke

t dengan segitiga miliki dua pasang diapit oleh sisi-sisi h kongruen.

demonstrasi IV. ng kongruen jika dan dua pasang dibagi dalam dua

(67)

Demonstra analisis untuk kongruen (sisi, sudut

Pada bagia dikerjakan oleh segitiga.

Gam

onstrasi IV b mempresentasikan dua buah segitiga dan segitiga DEF. Kedua segitiga tersebut me an yang sama panjang dan dua pasang sudut be Kekongruenan dua segitiga tersebut dibuktika tiga ABC hingga berhimpit dengan segitiga DE ka kedua segitiga tersebut kongruen (sudut, sisi demonstrasi IV selesai, siswa diminta unt uk membuktikan bahwa dua segitiga dikat si, sudut, sisi).

gian akhir lembar kerja terdapat dua soal lati eh siswa. Soal ini berupa soal uraian tentang

ambar 4.11 Tampilan Demonstrasi IVb pada LKS K

iga kongruen yaitu memiliki sepasang sudut bersesuaian yang buktikan dengan cara EF, karena saling , sisi, sudut).

untuk melengkapi katakan kongruen

latihan yang harus ang kekongruenan

(68)

Pertemuan Ket Oleh karena itu, dua

Gam etiga

nin, 30 Juli 2012)

lasa, 31 Juli 2012)

:

itiga yang Sebangun.

gajar:

peneliti) membuka pelajaran dengan obrola dikit tentang materi sebelumnya. Guru memba

paket ketiga tentang kesebangunan segit apersepsi untuk mengarahkan siswa pada ma telah memberikan apersepsi, guru meminta kepa kan demonstrasi I. Demonstrasi I ini ingin menunj

h segitiga memiliki sudut-sudut bersesuaian sa sisi bersesuaian pada kedua segitiga tersebut ada

tu, dua segitiga tersebut dikatakan sebangun.

ambar 4.12 Tampilan Demonstrasi I pada LKS Ket

(69)

Setelah m

mengamati demonstrasi I, siswa diminta unt sis yang terdapat di lembar kerja. Setelah me

but, siswa diminta untuk menganalisis gamba embar kerja.

onstrasi II menunjukan bahwa jika panjang pada dua buah segitiga sebanding, maka sudut sama besar dan kedua segitiga tersebut pasti seba demonstrasi II, siswa diminta untuk menganali

gun di lembar kerja.

n dilanjutkan dengan mengamati demonst kasi dua segitiga yang sebangun berdasarkan sat

gapit sudut.

ambar 4.13 Tampilan Demonstrasi II pada LKS Ke

untuk mengamati mengamati contoh mbar dua segitiga

ng sisi-sisi yang sudut-sudut yang sebangun. Setelah nalisis gambar dua

(70)

Demonstra dan segitiga PQR bersesuaian sam sudut tersebut sebangun. Setel

onstrasi II tersebut menampilkan dua segitiga yait QR. Segitiga ABC dan segitiga PQR memiliki sama besar dan panjang dua pasang sisi yang m but sebanding, akan dibuktikan bahwa kedua

telah demonstrasi, siswa diminta untuk menge arik kesimpulan tentang demonstrasi di dalam

uesioner

bagian kuesioner dilakukan setelah proses pembe siswa yang tidak masuk ketika pembagian lem kelas IX B yang mengisi lembar kuesioner seba

las IX D sebanyak 29 siswa. Untuk mengisi le mbar 4.14 Tampilan Demonstrasi III pada LKS Ketig

aitu segitiga ABC iki sepasang sudut g mengapit sudut-dua segitiga adalah engerjakan latihan dalam lembar kerja

belajaran selesai. lembar kuesioner. sebanyak 33 siswa, si lembar kuesioner

(71)

tersebut, siswa tidak perlu mencantumkan nama cukup menuliskan identitas kelas.

D. Data, Analisis Data, dan Perbaikan Desain Lembar Kerja Siswa

Kemp (1994) dalam Trianto (2009: 186) menyatakan bahwa kegiatan revisi dilakukan secara terus-menerus pada setiap langkah pengembangan. Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat.

(72)

LKS Pertama

No Desain Awal Perbaikan

1.

Identitas kelas belum dicantumkan Identitas kelas sudah tercantumkan 2.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar diberi nomor Standar kompetensi dan kompetensi dasar tidak diberi nomor

(73)

LKS Pertama

No Desain Awal Perbaikan

Belumterdapat tulisan “apersepsi” Sudah terdapat tulisan “apersepsi” 4.

(74)

LKS Pertama

No Desain Awal Perbaikan

5. Bagian analisis demonstrasi 1, siswa diminta untuk

mengisi titik-titik. Ada empat contoh pengisian yaitu pada soal nomor 1, 2, 5, 6. Seharusnya cukup diberikan dua contoh cara pengisian yaitu pada nomor 1 dan nomor 5, sedangkan nomor yang lain biarkan siswa yang mengisi.

6. Terdapat kesalahan dalam pengetikan seharusnya

(75)

LKS Pertama

No Desain Awal Perbaikan

7.

(76)

LKS Pertama

No Desain Awal Perbaikan

8.

(77)

LKS Kedua

No Desain Awal Perbaikan

1.

(78)

LKS Kedua

No Desain Awal Perbaikan

2.

Kegiatan apersepsi langsung dilakukan melalui pengamatan demonstrasi tetapi belum dicantumkan secara tertulis di dalam LKS

(79)

LKS Kedua

No Desain Awal Perbaikan

3.

(80)

LKS Kedua

No Desain Awal Perbaikan

4.

Bagian “latihan soal” diubah menjadi “aktivitas 2”

5. Pada desain awal LKS, setiap kegiatan demonstrasi yang dilakukan oleh guru belum dituliskan secara jelas di dalam LKS.

(81)

LKS Ketiga

No Desain Awal Perbaikan

1. Apersepsi diberikan secara lisan oleh guru, tidak dituliskan di dalam LKS

Apersepsi dicantumkan di dalam LKS

2.

(82)

LKS Ketiga

No Desain Awal Perbaikan

Penomeran setiap kegiatan yang tertera di dalam LKS belum teratur.

Penomeran setiap kegiatan yang tertera di dalam LKS sudah lebih teratur sehingga terlihat lebih rapi

3.

Penomoran setiap kegiatan belum teratur Penomoran setiap kegiatan sudah lebih teratur 4.

Kalimat yang digunakan dalam pertanyaan tersebut seharusnya disertai dengan kalimat perintah untuk menjelaskan alasannya.

(83)

E. Data dan Analisis Hasil Belajar Siswa

Tes hasil belajar dilakukan setelah proses pembelajaran selesai, tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan. Dalam penelitian ini, peneliti membuat 3 butir soal ulangan tentang materi kesebangunan. Skor setiap butir soal akan diuraikan seperti berikut:

Nomor Soal 1 2a 2b 3a 3b

Skor 20 30 10 40 50

Nilai maksimum yang dapat diperoleh adalah 100, dengan rumusan penilaian sebagai berikut:

=

+ + + +

. = . =

Pihak sekolah telah menetapkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) pelajaran matematika untuk kelas IX yaitu dengan nilai minimum 75. Artinya, siswa harus mencapai nilai 75 agar dinyatakan tuntas dalam proses belajar.

Kriteria Penilaian Berdasarkan Nilai KKM

≥ 75 Tuntas

0-74 Belum Tuntas

(84)

Hasil tes akhir ini menentukan sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi kesebangunan yang telah diajarkan selama proses penelitian. Beberapa contoh hasil tes siswa dapat dilihat pada bagian Lampiran C.1 Berikut ini adalah daftar nilai ulangan siswa kelas IX B dan siswa kelas IX D SMP Negeri 2 Jetis Bantul:

Daftar Nilai Ulangan Kelas IX B

No Nama Nilai Kriteria

1 S1 43 Belum Tuntas

2 S2 17 Belum Tuntas

3 S3 70 Belum Tuntas

4 S4 26 Belum Tuntas

5 S5

6 S6 58 Belum Tuntas

7 S7 70 Belum Tuntas

8 S8 63 Belum Tuntas

9 S9 40 Belum Tuntas

10 S10 31 Belum Tuntas

11 S11 58 Belum Tuntas

12 S12 65 Belum Tuntas

13 S13 75 Tuntas

14 S14 35 Belum Tuntas

15 S15 67 Belum Tuntas

16 S16 34 Belum Tuntas

17 S17 80 Tuntas

18 S18 80 Tuntas

19 S19 26 Belum Tuntas

20 S20 80 Tuntas

(85)

Daftar Nilai Ulangan Kelas IX B

No Nama Nilai Kriteria

21 S21 21 Belum Tuntas

22 S22 58 Belum Tuntas

23 S23 65 Belum Tuntas

24 S24 58 Belum Tuntas

25 S25 47 Belum Tuntas

26 S26 57 Belum Tuntas

27 S27 58 Belum Tuntas

28 S28 83 Tuntas

29 S29 16 Belum Tuntas

30 S30 70 Belum Tuntas

31 S31 57 Belum Tuntas

32 S32 15 Belum Tuntas

33 S33 70 Belum Tuntas

34 S34 30 Belum Tuntas

35 S35 20 Belum Tuntas

Nilai rata-rata Jumlah siswa kelas IX B yang dinyatakan tuntas KKM sebanyak 5 siswa. Jumlah siswa kelas IX B yang dinyatakan belum tuntas KKM sebanyak 29 siswa.

(86)

Daftar Nilai Ulangan Kelas IX D

No Nama Nilai Kriteria

1 S1 35 Belum Tuntas

2 S2 55 Belum Tuntas

3 S3 81 Tuntas

4 S4 48 Belum Tuntas

5 S5 100 Tuntas

6 S6 100 Tuntas

7 S7 41 Belum Tuntas

8 S8 81 Tuntas

9 S9 100 Tuntas

10 S10 23 Belum Tuntas

11 S11 61 Belum Tuntas

12 S12 50 Belum Tuntas

13 S13 87 Tuntas

14 S14 100 Tuntas

15 S15 75 Tuntas

16 S16 53 Belum Tuntas

17 S17 100 Tuntas

18 S18 53 Belum Tuntas

19 S19 35 Belum Tuntas

20 S20 35 Belum Tuntas

21 S21 60 Belum Tuntas

22 S22 24 Belum Tuntas

23 S23 47 Belum Tuntas

24 S24 100 Tuntas

(87)

Daftar Nilai Ulangan Kelas IX D

No Nama Nilai Kriteria

25 S25 81 Tuntas

26 S26 23 Belum Tuntas

27 S27 75 Tuntas

28 S28 53 Belum Tuntas

29 S29 81 Tuntas

30 S30 24 Belum Tuntas

31 S31

32 S32 35 Belum Tuntas

33 S33 67 Belum Tuntas

34 S34 37 Belum Tuntas

35 S35 61 Belum Tuntas

Nilai rata-rata 61.21

Nilai minimum 23

Nilai maksimum 100

Keterangan:

Warna biru pada tabel artinya siswa tidak mengikuti ulangan. Jumlah siswa kelas IX D yang dinyatakan tuntas KKM sebanyak 13 siswa. Jumlah siswa kelas IX D yang dinyatakan belum tuntas KKM sebanyak 21 siswa.

Jumlah siswa kelas IX D yang tidak mengikuti ulangan sebanyak 1 siswa.

(88)

rata-rata kelas IX B adalah 51, 26 % dan presentase nilai rata-rata kelas IX D adalah 61, 21 %. Dari presentase tersebut kemudian dapat dikategorikan tingkat pemahaman siswa berdasarkan tabel kriteria pemahaman siswa yang telah dicantumkan pada Bab III hal 25.

F. Data dan Analisis Jawaban Kuesioner

Berikut ini adalah data-data yang mewakili respon siswa kelas IX B dan IX D dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk perasaan maupun kesulitan-kesulitan yang mereka alami ketika belajar menggunakan lembar kerja siswa dan program GeoGebra. Respon dan kesulitan-kesulitan yang siswa-siswa alami dapat diketahui dari jawaban mereka dalam lembar kuesioner. Sehingga dari analisis tersebut dapat diketahui kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran.

Tabel di bawah ini menampilkan data yang diambil dari lembar kuesioner tentang perasaan siswa kelas IX B dan IX D selama mengikuti proses pembelajaran. Lembar kuesioner yang telah diisi oleh siswa dapat dilihat pada bagian Lampiran C.2

Perasaan Siswa Ketika Belajar Menggunakan LKS dan Program GeoGebra

Kelas IX B Kelas IX D

S1 senang S1 senang

S2 - S2

-S3 senang S3 senang

S4 senang S4 senang

S5 senang S5 senang

S6 senang S6 senang

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan Program GeoGebra
Gambar 2.2 Dua Bangun Datar Kongruen
Gambar 2.4 Dua Segitiga  Kongruen ( S, S, S )
Gambar 2.5 Dua Segitiga  Kongruen ( S, Sd, S )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tidak seperti sistem operasi lain yang hanya menyediakan satu atau 2 shell, sistem operasi dari keluarga unix misalnya linux sampai saat ini dilengkapi oleh banyak shell

Penulis, tetapi cukup membuat Penulis semangat dalam penulisan skripsi ini. Istirahatlah nak, Papa

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pengaruh metode inkuiri terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 3 Salatiga; 2) Mengetahui pengaruh kemandirian

Hasil rancangan usulan awal memiliki beberapa kelemahan karena hanya menggunakan satu dimensi antropometri yaitu lebar tangan (LT), memiliki bentuk pegangan yang pipih sehingga

Perilaku tidak etis adalah perilaku yang berbeda dari yang diyakini secara sadar. Setiap orang berhak memutuskan dalam berperilaku yang menurutnya baik untuk

Dinyatakan PPOK (secara klinis) apabila sekurang-kurangnya pada anamnesis ditemukan adanya riwayat pajanan faktor risiko disertai batuk kronik dan berdahak dengan

Atas pertanyaan yang berkaitan dengan cara penyajian metode pembelajaran melalui bantuan sistem informasi basis web/blog penunjang metode pembelajaran pola SCL ini