• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PELATIH DENGAN PERFORMA ATLETSEKOLAH SEPAKBOLA DI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PELATIH DENGAN PERFORMA ATLETSEKOLAH SEPAKBOLA DI KOTA BANDUNG."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PELATIH DENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAKBOLA DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh Deni Hendriana

0906323

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PELATIH DENGAN

PERFORMA ATLET SEPAKBOLA DIKOTA BANDUNG

Oleh :

Deni Hendriana

0906323

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

©Deni Hendriana 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PERFORMA ATLET SEPAKBOLA

DI KOTA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMING:

Pembimbing I

Dr. Komarudin, M.Pd.

NIP. 197204031999031003

Pembimbing II

Muhamad Tafaqur, M.Pd

NIP: 197810052009121003

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan

Dr. Komarudin, M.Pd.

(4)

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAKBOLA DI KOTA BANDUNG

Deni Hendriana ; Komarudin²; Muhammad Tafakur³

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan pelatih merupakan elemen penting yang harus dilalui oleh seseorang apabila ingin terjun ke dunia pelatihan, bukan hanya pengalaman sebagai atlet atau asisten pelatih tetapi teori tentang ilmu kepelatihan pun harus dikuasai, maka untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan pelatih dengan performa atlet sekolah sepakbola di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan asosiatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah sepakbola di Kota Bandung yang berjumlah 100 sekolah. 10 sekolah yang dijadikan sampel dengan teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket dan observasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa korelasi antara pendidikan pelatih dan performa atlet sekolah sepak bola memiliki nilai 0,021 lebih kecil 0,025 maka terdapat hubungan (korelasi) antara pendidikan pelatih dengan performa atlet SSB di Kota Bandung. Menentukan koefisien korelasi diketahui bahwa nilai koefisien yang didapat adalah 0,005 dengan nilai probabilitas 0,025 maka terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara pendidikan pelatih dengan performa atlet SSB di Kota Bandung. Kesimpulan daripenelitian ini bahwa terdapat hubungan (korelasi) yang positif antara pendidikan pelatih dengan performa atlet SSB di Kota Bandung.

(5)

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

EDUCATION LEVEL RELATIONS WITH FOOTBALL SCHOOL PERFORMANCE ATHLETES IN BANDUNG

Deni Hendriana ; Komarudin²; Muhammad Tafakur³

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia

Education trainers are essential element that must be passed by someone if you want to plunge the world of training, Not only experience as an ethlete or assistant coach but theories about coaching courses had to be mastered, so to determine whether there is a correlation between education level coach with the performance of atheletes footbal schools in Bandung. The method used in this research is quantitative descriptive correlational associative approach. The

population in this study is a football schoolin Bandung, which amounted to 100 schools. 10 schools sampled by cluster sampling techique. The instrument used was a questionnaire and observation. The study results showed that the correlation between aducation and performance coach football school athletes have a smaller value 0,021 0,025 then there is a relationship (correlation) between education SSB coach with the performance of athletes in Bandung. Determine the correlation coefficient is known that the coefficient obtained is 0.05 with probability value 0.025 then there is a relationship (correlation) were significant between education SSB coach with the performance of athletes in Bandung. The conclusion from this study that there is a relationship (correlation) between the positive educational SSB coach with the performance of athletes in Bandung.

(6)

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

(7)

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifkasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Batasan Penelitian ... 5

G. Definisi Operasional... 5

H. Struktur Organisasi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Hakekat Pendidikan ... 7

1. Pendidikan ... 7

2. Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan... 8

(8)

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Hakekat Pendidikan Pelatih... 10

1. Pendidikan Pelatih ... 10

2. Pengertian Pelatih ... 13

3. Tugas Utama, Peran, dan Kepribadian Pelatih ... 14

4. Gaya Kepemimpinan Pelatih ... 18

C. Hakikat Performa Atlet ... 20

1. Pengertian Atlet... 20

2. Performa ... 20

3. Performa Atlet... 21

D. Hakikat Olahraga Sepakbola ... 23

1. Pengertian Sepakbola... 23

2. Tenik-teknik Dasar Sepakbola... 23

3. Peraturan Sepakbola ... 26

E. Hakikat Latihan ... 28

1. Latihan Teknik ... 28

2. Prinsip-prinsip Latihan ... 29

3. Kerangka Pemikiran ... 33

4. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi Penelitian... 34

1. Lokasi Penelitian ... 34

2. Populasi dan Sampel Penelitian... 34

a. Populasi Penelitian ... 34

b. Sampel Penelitian ... 34

B. Desain dan Langkah Penelitian ... 35

1. Desain Penelitian ... 35

(9)

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian ... 36

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 38

1. Definisi Konseptual... 38

2. Definisi Operasional... 38

E. Instrumen Penelitian ... 39

1. Validitas Eksternal dan Validitas Internal ... 40

2. Instrumen Pendidikan Pelatih... 41

3. Instrumen Performa Atlet... 42

4. Validitas dan Reliabilitas Angket ... 43

F. Tehnik Pengumpulan Data ... 46

G. Analisis Data... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 49

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 50

1. Uji Normalitas ... 51

2. Uji Homogenitas... 52

3. Uji Hipotesis ... 53

a. Uji Korelasi ... 53

b. Analisis Koefisien Korelasi ... 53

C. Diskusi Penemuan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(10)

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Definisi Operasional Variabel... 39

3.2. Kisi – Kisi Pendidikan Pelatih ... 41

3.3. Kisi Performa Atlet (Selection Policy) ... 42

3.4. Uji Validitas Angket Pendidikan Pelatih ... 44

3.5. Hasil Uji Reliabilitas Angket Pendidikan Pelatih ... 46

4.1. Deskripsi Data Hubungan Pendidikan Pelatih Terhadap Performa Atlet SSB Se- Kota Bandung ... 49

4.2. Uji Normalitas Pendidikan Pelatih dan Performa Atlet... 51

4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Tiap Variabel... 52

4.4. Uji Korelasi Pendidikan Pelatih dengan Performa Atlet ... 53

(11)

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Lapangan Sepakbola ... 27

3.1. Desain Penelitian Pendidikan Pelatih dengan Performa Atlet

Sepakbola ... 35

3.2. Langkah-Langkah Penelitian ... 36

4.1. Prosentase Performa atlet ... 49

(12)

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Kisi – Kisi Angket ... 60

B. Uji Coba Angket... 64

C. Soal Angket Pendidikan Pelatih dan Pertforma Atlet ... 69

D. Skor Angket Pendidikan Pelatih dan Performa Atlet... 72

E. Hasil Pengolahan Data ... 74

F. Surat Keputusan Penelitian Skripsi ... 80

G. Surat Izin Penelitian... 85

H. Surat Balasan Penelitian ... 86

(13)

1

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Olahraga sebagai salah satu unsur yang berpengaruh dalam kehidupan

manusia, telah ikut berperan dalam mengharumkan nama daerah dan bangsa,baik

melalui kompetisi di tingkat Nasional maupun Internasional. Setiap bangsa di

seluruh dunia berlomba-lomba menciptakan prestasi dalam berbagai kegiatan

olahraga, termasuk olahraga sepakbola.

Olahraga sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling

diminati dan yang mempunyai popularitas yang sangat tinggi di masyarakat.

Olahraga ini hampir dimainkan di semua negara. Sepakbola hampir di mainkan di

setiap lapisan masyarakat dari berbagai kelompok umur. Dilihat dari

karakteristiknya, sepakbola adalah cabang olahraga permainan yang didalamnya

diperlukan kerjasama yang baik antara pemain depan, tengah, belakang dan

penjaga gawang (tim). Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang

dimainkan oleh dua kelompok, setiap kelompok terdiri dari sebelas pemain.

Tujuan sepakbola adalah untuk memasukan bola ke gawang lawan

sebanyak-banyaknya dan menjaga lawan agar tidak memasukan bola ke gawang, seperti

yang dikatakan oleh Sucipto, dkk (2000, hlm.7) mengenai pengertian sepakbola

adalah sebagai berikut:

Sepakbola adalah permainan beregu, masing-maing regu terdiri dari sebelas pemain salah satunya adalah penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.

Pada umumnya sepakbola merupakan olahraga yang menuntut aspek

kondisi fisik yang baik, yang di dukung dengan aspek teknik, taktik, dan mental

yang bagus. Semua cabang olahraga membutuhkan aspek-aspek tersebut tidak

(14)

aspek-2

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aspek tersebut maka atlet tersebut tidak dapat berprestasi atau tidak dapat

meningkatkan prestasinya lebih maksimal. Selain aspek-aspek tersebut ada aspek

lain yang mendukung atlet berprestasi, yaitu peran pelatih. Pelatih juga

mempunyai peran yang signifikan dalam menunjang prestasi atlet dan tim.

Harsono (1988, hlm 5) mengatakan bahwa, “Tugas seorang pelatih adalah jauh lebih luas dari sekedar dilapangan saja. Pelatih juga adalah seorang guru,

pendidik, bapak, teman sejati. Akan tetapi seorang guru belum tentu seorang

pelatih.” Selain cara-cara melatih seorang pelatih juga harus mengetahui

norma-norma dalam melatih, untuk mengetahui aspek-aspek dan norma-norma-norma-norma dalam

melatih seorang pelatih harus menjenjang pendidikan kepelatihan, agar dapat

mengetahui cara cara melatih yang baik dan benar. Agar dapat mencapai hasil

yang maksimal baik dalam proses latihan maupun proses hasil belajarnya.

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting guna meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Pendidikan berfungsi sebagai sarana dan fasilitas

yang memudahkan, mampu mengarahkan, mengembangkan, dan membimbing ke

arah kehidupan yang lebih baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi

orang lain, termasuk pendidikan jasmani yang menjadi bagian integral dari sistem

pendidikan untuk membina kemampuan jasmani dan rohani yang sehat.

Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bentuk kegiatan jasmani yang

didalamnya terdapat permainan dan perlombaan. Mengenai olahraga

Sumardiyanto (2010, hlm.129) menjelaskan bahwa, “Olahraga merupakan aktivitas pada waktu senggang sebagai pelepas lelah dan pembinaan kebugaran

jasmani.” Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga

distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.

Sebagai contoh, seorang yang sudah terbiasa olahraga secara teratur, ia akan

memiliki tingkat kebugaran yang lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang

tidak terbiasa berolahraga. Orang yang sering melakukan latihan kebugaran

jasmani (olahraga) akan terhindar dari kelemahan dan kelelahan fisik.

Banyaknya jenis olahraga yang bisa dilakukan olah masyarakat, baik itu

cabang olahraga permainan seperti sepakbola, bolavoli, bolabasket, bolatangan,

(15)

3

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

judo, tinju, dan masih banyak jenis olahraga yang lainnya. Tujuan dari

berolahraga bukan hanya semata-mata untuk aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi

untuk mengembangkan potensi yang ada pada setiap diri manusia melalui

aktivitas jasmani, kerena pada kenyataanya berbagai macam kajian disiplin ilmu

dalam dunia olahraga itu sangat luas, sehingga banyak pula yang menjadikan

olahraga sebagai ajang kompetisi untuk mencapai suatu prestasi. Maka banyak

orang/atlet yang berupaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam

permaian olahraga.

Pada dunia kepelatihan, pendidikan sangat dibutuhkan untuk mencapai

prestasi yang maksimal, karena seorang juga dituntut untuk memiliki pengetahuan

dan keterampilan. Harsono (1988, hlm.7) mengatakan bahwa, ”Tinggi rendahnya prestasi atlet banyak tergantung dari tinggi rendahnya pengetahuan dan

keterampilan pelatihnya.” Akan tetapi di Indonesia masih banyak pelatih yang tidak mengikuti pendidikan pelatih formal, kebanyakan dari pengalaman sewaktu

menjadi atlet atau hanya mengikuti seminar yang hanya membahas sebagian besar

cara melatih, tidak secara spesifik. Permasalahan ketika seorang pelatih itu hanya

asal melatih bukan menurut cara-cara melatih yang baik dan benar bukannya

meningkatkan kemampuan atletnya bisa jadi mencederai atletnya. apakah

berpengaruh pelatih yang mengikuti pendidikan kepelatihan dengan yang tidak

mengikuti pendidikan kepelatihan terhadap prestasi dan performa atletnya.

Berdasarkan uraian tersebut penulis menganggap penting untuk diangkat dalam

bentuk penelitian. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian tentang

“Hubungan Pendidikan Pelatih dengan Performa Atlet Sepakbola di Kota Bandung.”

B. Identifikasi Masalah

Pendidikan adalah suatu proses pengalaman, karena kehidupan adalah

pertumbuhan, pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi

oleh usia. Dalam dunia kepelatihan, pendidikan sangat dibutuhkan untuk

mencapai prestasi yang maksimal, karena seorang juga dituntut untuk memiliki

(16)

4

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

”tinggi rendahnya prestasi atlet banyak tergantung dari tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan pelatihnya.” Akan tetapi di Indonesia masih banyak pelatih yang tidak mengikuti pendidikan pelatih formal, kebanyakan dari

pengalaman sewaktu menjadi atlet. atau hanya mengikuti seminar yang hanya

membahas sebagian besar cara melatih, tidak secara spesifik. Yang ditakutkan

ketika seorang pelatih itu hanya asal melatih bukan menurut cara-cara melatih

yang baik dan benar bukannya meningkatkan kemampuan atletnya bisa jadi

mencederai atletnya. apakah berpengaruh pelatih yang mengikuti pendidikan

kepelatihan dengan yang tidak mengikuti pendidikan kepelatihan terhadap prestasi

dan performa atletnya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara pendidikan pelatih dengan

performa atlet sekolah sepakbola di Kota Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan menguji pendidikan

pelatih dengan performa atlet sekolah sepakbola di Kota Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengharapkan adanya manfaat dan kegunaan

bagi penulis maupun pembaca yang membaca hasil penelitian ini. Adapun

manfaat dari hasil peneltian ini sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti bagi lembaga

yang berkompeten dengan olahraga sepakbola dan lembaga kepelatihan

sepakbola.

b. Membuat peluang kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih

mendalam.

(17)

5

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penelitian ini dapat memberi sumbangan dan acuan bagi para pelatih

sepakbola. Dengan kata lain dapat dijadikan alat ukur untuk mengetahui

pengaruh tingkat pendidikan pelatih terhadap performa atlet sekolah sepakbola

di Kota Bandung.

b. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk organisasi sepakbola seperti PSSI

(Badan Diklat Kepelatihan), dalam upaya pembinaan bagi para atlet sepakbola.

F. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan, maka penulis

membatasi ruang lingkup masalah penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini mengungkapkan hubungan tingkat pendidikan pelatih dengan

performa atlet sekolah sepakbola di Kota Bandung.

2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan

asosiatif korelasional.

3. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelatih SSB di Kota

Bandung. Sampel yang digunakan adalah 10 pelatih SSB di Kota Bandung.

4. Instrumen penelitian yang digunakan adalah menggunakan angket dan data

observasi peneliti yang diberikan kepada pelatih SSB.

G. Definisi Operasional

Penafsiran seseorang tentang istilah-istilah sering berbeda-beda, sehingga

bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam

penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut :

1. Sepakbola. Menurut Sucipto, dkk (1999, hlm.7). sepakbola adalah permainan

beregu,masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain salah satunya penjaga

gawang, yang dimainkan dengan menggunakan kaki,kecuali penjaga gawang

yang boleh menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya.

2. Pelatih. Menurut Rotella (1993, hlm.25). pelatih adalah seorang yang

propesional yang tugasnya membantu olahragawan dan tim dalam

(18)

6

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Atlet. Menurut Basuki Wibowo (2002, hlm.5). atlet adalah subjek/seseorang

yang berprofesi atau menekuni suatu cabang olahraga tertentu dan berprestasi

pada cabang olahraga tersebut.

4. Pengalaman. Menurut Wikipedia (2014). pengalaman adalah hasil persentuhan

alam dengan pancr indera manusia. Berasala dari kata peng-alam-an.

Pengalaman kemungkinan seorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian

disebut pengetahuan. Sedangkan Berpengalaman adalah mempunyai

pengalaman atau telah banyak pengalaman.

5. Permainan. Menurut Freud dan Ericson (Mutiah, 2010, hlm.137). permainan

adalah suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna, menolong

anak menguasai kecemasan dan konflik.

6. Performa. Menurut Rummler dan Brache dalam Sudarmanto (2009, hlm.7). sebagai bentuk prestasi yang dicapai individu berdasarkan target kerja yang

diembannya atau tingkat pencapaian dari beban kerja yang telah ditargetkan

oleh organisasi kepadanya.

H. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi skripsi adalah sebagai berikut:

1. Bab I membahas mengenai pendahuluan, dimana pada bab ini terdiri dari:

a) Latar belakang masalah, b) Rumusan masalah, c) Tujuan penelitian,

d) Manfaat penelitian, e) Struktur organisasi tesis.

2. Bab II membahas mengenai kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis

penelitian

3. Bab III membahas mengenai metode penelitian, dimana pada bab ini terdapat:

a) Lokasi penelitian, b) Metode penelitian dan desain penelitian, c) Populasi

dan sampel, d) Instrumen pengumpul data, Validasi data, dan Reliabilitas data,

e) Pengolahan dan analisis data, f) Bagan alur penelitian, g) Waktu dan tempat

penelitian, h) Jadwal penelitian.

4. Bab IV membahas mengenai deskripsi data dan analisis data

(19)

34

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di Sekolah Sepak

Bola (SSB) Se-Kota Bandung. Adapun yang menjadi pilihan lokasi pada

penelitian ini didasarkan pada kriteria yang menjadi persyaratan dalam penelitian.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Populasi adalah seluruh karakteristik yang ada dalam suatu kelompok yang

menjadi objek penelitian. Sugiyono (2011, hlm. 80) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi yang dimaksud adalah

pelatih sekolah sepakbola. Adapun banyaknya Sekolah Sepakbola Se-Kota

Bandung yang dijadikan populasi berjumlah 100 SSB Se-Kota Bandung.

b. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi. Sugiyono (2011, hlm.81)

menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut.” Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili (representatif). Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Mengenai sampel ini

ungkapan Sugiyono (2009, hlm. 78) menjelaskan bahwa, “cara pengambilan

sampel yang berdasarkan cluster-cluster atau kelas-kelas tertentu.” Selanjutnya

Setiawan (2005, hlm. 4) menyatakan langkah-langkah cluster sampling yaitu: 1)

Satuan sampling yang ada dalam tiap kluster harus relatif heterogen. 2) Memilih

kluster dengan cara random sampling. 3) Memilih satuan sampling dalam kluster.

Jika pemilihan dilakukan lebih dari 2 kali disebut Multi-stage Cluster Sampling.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, peneliti menentukan kelas sampel

(20)

35

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas atau sekolah sepakbola yang telah ditententukan pada populasi dengan cara

merendom atau diacak. 2) Setelah diperoleh dua kelas sampel untuk penelitian,

kemudian peneliti mengacak atau merendom kembali dua kelas sampel tersebut

untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pelatih sekolah sepakbola di Kota Bandung

yaitu SSB PS BUM yang terdiri dari 5 (lima) pelatih dan PS KPAD yang terdiri

dari 5 (lima) pelatih.

B.Desain dan Langkah Penelitian

Pembahasan selanjutnya yaitu mengenai desain penelitian dan langkah

penelitian yang dianggap penting guna memperlancar dan mengfokuskan

penelitian agar tidak keluar dari jalur yang telah ditentukan.

1. Desain Penelitian

Menentukan sebuah desain penelitian biasanya disesuaikan dengan jenis

pendekatan atau metode penelitian yang digunakan. Penulis menggunakan desain

penelitian korelasional dengan mengelompokan variabel penelitian sebagai

berikut:

a. Variabel bebasnya yaitu Pendidikan Pelatih (X). Mengenai variabel bebas

dalam penelitian ini, yaitu variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi

terhadap variabel terikatnya.

b. Variabel terikatnya yaitu Performa Atlet sekolah sepakbola (Y). Mengenai

variabel terikat dalam penelitian ini, yaitu variabel yang disebabkan atau

diberikan pengaruh dari variabel bebasnya.

Adapun rancangan dalam penelitian ini, Nurhasan (2002, hlm. 165)

menggambarkan pada Gambar 3.1.

r

Gambar 3.1 Desain Penelitian Pendidikan Pelatih dengan Performa Atlet Sepakbola

2. Langkah Penelitian

(21)

36

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan

maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya

gambaran langkah penelitian maka akan mempermudah untuk memulai langkah

dari sebuah penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggambarkan

langkah-langkah penelitian pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Langkah Penelitian

C.Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan

sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal

yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat

diharapkan dapat mencapai tujuan dan pemecahan masalah yang diinginkan. Oleh

karena itu, diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk

keberhasilan penelitian. Mengenai jenis dan bentuk metode penelitian yang

digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang

ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Seperti diungkapkan Surakhmad POPULASI

ANGKET PERFORMA ATLET SEPAK BOLA

TES PERFORMA ATLET MELALUI OBSERVASI

LANGSUNG

PENGUMPULAN DAT A ANGKET

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DAT A

KESIMPULAN & SARAN SAMPEL

TES ANKET PENDIDIKAN PELATIH

PENGUMPULAN DAT A ANGKET PENDIDIKAN

(22)

37

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1982, hlm. 131) bahwa “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk

mencapai suatu tujuan.”

Penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan

dibahas, dengan kata lain harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan

relevansinya metode penelitian tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila

selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang

diharapkan, dan suatu metode dapat dikatakan efisien apabila penggunaan waktu,

fasilitas, biaya, dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin serta dapat

mencapai hasil yang maksimal. Dikatakan relevan apabila waktu penggunaan

hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan

dan tidak keluar dari aturan yang telah ditentukan. Sesuai dengan pendapat

Furqon (2008, hlm. 11) yang menyatakan bahwa,“Pertimbangan yang tampak

ilmiah tetapi tidak propesional seringkali menghambat kita untuk berbuat sesuatu,

sehingga kegiatan kita terbatas pada seminar dan diskusi tanpa tindak lanjut yang

nyata.”

Sifat-sifat penelitian menurut Nasution dalam Furqon (2008, hlm. 11)

berpendapat mengenai sifat-sifat penelitian bahwa,”Penelitian adalah suatu upaya

pengkajian yang cermat, teratur, dan tekun mengenai suatu masalah.” Definisi

tersebut menggambarkan bahwa suatu penelitian harus dilakukan dengan cermat

(teliti), tidak ceroboh, dengan menggunakan aturan (prosedur) tertentu. Selain itu,

penelitian juga menentukan ketekunan peneliti dalam setiap langkah.

Guna mempermudah dan menghilangkan kebingungan akan hakekat

penelitian maka kita harus menggunakan suatu metode untuk mencapai tujuan

yang kita inginkan. Maka penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan

pendekatan metode korelasional. Adapun pengertian dari metode korelasional

menurut Suherman (2002, hlm. 4) menjelaskan, “Metode korelasional biasanya

menggambarkan kadar keterkaitan dua atau lebih variabel kuantitatif yang

ditunjukkan melalui koefisien korelasi.”

(23)

38

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Definisi konseptual pada penelitian ini yaitu:

a. Sepakbola. Menurut Sucipto, dkk (1999, hlm. 7) sepakbola adalah permainan

beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain salah satunya penjaga

gawang,yang dimainkan dengan menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang

yang boleh menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya.

b. Pelatih. Menurut Rotella (1993, hlm.25) pelatih adalah seorang yang

propesional yang tugasnya membantu olahragawan dan tim dalam

memperbaiki penampilan olahraga.

c. Atlet. Menurut Wibowo (2002, hlm.5). atlet adalah subjek atau seseorang yang

berprofesi atau menekuni suatu cabang olahraga tertentu dan berprestasi pada

cabang olahraga tersebut.

d. Pengalaman. Menurut Wikipedia (2014) pengalaman adalah hasil persentuhan

alam dengan pancaindera manusia. Berasala dari kata peng-alam-an.

Pengalaman kemungkinan seorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian

disebut pengetahuan. Sedangkan Berpengalaman adalah mempunyai

pengalaman atau telah banyak pengalaman.

e. Permainan. Menurut freud dan ericson (Mutiah, 2010, hlm. 137). permainan

adalah suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna, menolong

anak menguasai kecemasan dan konflik.

f. Performa. Menurut Rummler dan Brache dalam Sudarmanto (2009, hlm.7)

sebagai bentuk prestasi yang dicapai individu berdasarkan target kerja yang

diembannya atau tingkat pencapaian dari beban kerja yang telah ditargetkan

oleh organisasi kepadanya.

2. Definisi Operasional

Definisi operasioal merupakan langkah untuk mempermudah penelitian

dengan cara merumuskan setiap variabel dengan melahirkan indikator-indikator

dari setiap variabel yang diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen

penelitian. Adapun definisi operasional variabel dapat diketahui pada Tabel 3.1.

(24)

39

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIAB EL DEFINISI PARAMETER

(25)

40

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam melakukan sebuah penelitian tentunya diperlukan sebuah alat ukur

untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Alat ukur tersebut yang

dinamakan dengan instrumen penelitian. Adapun pengertian dari instrumen

penelitian menurut Arikunto (2002, hlm. 136) yaitu “Instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.” Alat dalam sebuah

penelitian dapat dikatakan dengan instrumen penelitian. Mengenai instrumen ini,

Arikunto (2002, hlm. 127) menerangkan sebagai berikut:

Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi juga adalah mengadakan pengukuran.

Oleh karena itu alat atau instrumen dalam sebuah penelitian mutlak harus

ada sebagai bahan untuk pemecahan masalah penelitian yang hendak diteliti.

Adapun yang menjadi instrumen pada penelitian ini diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Validitas Ekternal dan Validitas Internal

Untuk mendapatkan keyakinan bahwa skor yang diperoleh merupakan

hasil perlakuan yang dapat digenerelasikan kepopulasi yang ada, maka dilakukan

pengontrolan terhadap berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu dengan validitas internal dan validitas eksternal penelitian.

Adapun validitas internal dan validitas eksternal adalah sebagai berikut:

a. Validitas Internal

Pengontrolan validitas internal adalah pengendalian terhadap variabel–

variabel luar yang dapat menimbulkan interpretasi lain. Variabel yang dikontrol

meliputi:

1) Pengaruh instrumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini,harus

tetap, tidak ada perubahan sedikit pun di dalam pelaksanaannya, artinya setiap

(26)

41

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket pendidikan pelatih

dan angket performa atlet (Selection policy)

2) Pengaruh kehilangan peserta instrumen. Dikontrol dengan terus-menerus

memotivasi dan memonitor kehadiran sampel melalui daftar hadir yang ketat

sejak dari awal sampai akhir eksperimen.

3) Pengaruh perlakuan. Dikontrol dengan memberikan perlakuan yang sama

kepada kelompok eksperimen.

b. Validitas Eksternal

Pengkontrolan validitas eksternal adalah pengendalian terhadap beberapa

faktor agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Pengontrolan tersebut

meliputi:

1) Validitas populasi. Bertujuan agar karakteristik sampel dapat mewakili

populasi. Adapun untuk populasi peneliti menggunakan Sekolah Sepakbola di

Kota Bandung telah mewakili persyaratan untuk dijadikan sumber atau lokasi

penelitian.

2) Validitas sampel. Pandangan peneliti untuk menentukan sampel yaitu dengan

cara merendom seluruh sekolah sepakbola di kota Bandung.

3) Validitas ekologi. Dikontrol dengan : (1) seluruh program belajar disusun dan

dijadwalkan dengan jelas, misalnya tidak mengubah jadwal yang telah

ditetapkan; (2) digunakan satu buah lapangan olahraga yang cukup memadai;

(3) tidak memberitahukan kepada atlet bahwa mereka sedang dijadikan subyek

penelitian untuk menghindari pengaruh reaktif akibat proses penelitian

tersebut.

2. Instrumen Pendidikan Pelatih

Adapun yang menjadi instrumen pendidikan pelatih pada Tabel 3.2. adalah

sebagai berikut:

(27)

42

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator

Pendidikan

Pendidikan non formal 1. Lisensi 2. Seminar

3. Coaching Clinik

Pendidikan informal 1. Diskusi 2. Private

3. Instrumen Performa Atlet

Instrumen performa atlet menggunakan instrumen selection policy, dimana

komponen pada instrumen tersebut meliputi kondisi fisik, teknik dan skill pemain,

kemampuan memahami serta menjalakan sebuah taktik permainan, dan mental

bertanding. Adapun bentuk secara luasnya dapat dijelaskan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Kisi – Kisi Performa Atlet (Selection Policy)

Variabel Dimensi Indikator

Performa Atlet (Selection

Policy)

Skill menyerang

1. Umpan kedepan (passing forward) 2. Tenaga tendangan (shooting power)

3. Penempatan tendangan (shooting placement) 4. Penguasaan bola (ball control)

5. Trik individu (feinting) 6. Penggiringan bola (dribling)

7. Pergantian kecepatan dengan bola (change of pace) 3. Benturan badan (body checks)

4. Arah berlari saat bertahan (difensive run) 5. Penyelamatan dengan tendangan (kicking the

ball clear)

6. Penyelamatan dengan sundulan (heading the ball clear) 3. Ketahanan tubuh (resistance to

fatingue/endurance)

(28)

43

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Tingkat kedisiplinan dan konsentrasi (discipline and concentration)

8. Kemampuan bekerjasama (cooperative spirit) 9. Kecerdasan taktik (tactical intelligence)

Keterampilan penjaga gawang

1. Membagi bola (distribution)

a. Menggelindingkan bola (rolling the ball) b. Melempar (throwing the ball)

c. Bola pendek (kicking the ball short) d. Bola jauh (kicking the ball long) 2. Penempatan posisi (positioning) 3. Penyelamatan bola (diving to save)

a. Bola bawah (ground ball) b. Bola atas (air ball) c. Reaksi (reaction save)

4. Teknik menangkap bola (catching technique) a. Bola atas (high ball)

b. Bola bawah (ground ball)

Kemampuan fisik yang dibutuhkan penjaga gawang

1. Ketahanan fisik (endurance)

2. Keluwesan dan kelenturan (agility and flexibility)

3. Power

a. Melompat (jumping power) b. Menendang (kicking power) 4. Kecepatan (speed)

4. Ketahanan mental (resistance to stress) 5. Jiwa kepemimpinan (leadership/vocal)

4. Validitas dan Reliabilitas Angket

Hasil pengambilan data setelah penyebaran angket untuk mengetahui layak

atau tidaknya angket latar belakang pedidikan pelatih terhadap performance atlet

didikannya. Adapun sampel untuk uji coba, peneliti menggunakan sampel para

pelatih yang bertempat di kota bandung dan terdaftar sebagai pelatih yang

memiliki lisensi dan jumlah sampel uji coba sebanyak 10 orang pelatih.

Hasil skor yang diperoleh setelah melakukan uji coba angket adalah

sebagai berikut:

1) Hasil Uji coba Validitas Angket

Pengujian validitas penulis menggunakan program Corrected Item-Total

Correlation dan untuk pengujian reliabilitas penulis menggunakan metode alpha

(29)

44

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktif termasuk pada sekala rendah yaitu kurang dari 30 soal angket. Adapun

langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam mencari validitas angket

pendidikan pelatih adalah sebagai berikut:

(a) Masuk program SPSS

(b) Klik variable view pada SPSS data editor

(c) Pada kolom Name ketik item soal

(d) Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk seluruh item

(e) Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)

(f) Buka data view pada SPSS data editor

(g) Ketikkan data sesuai dengan variabelnya,

(h) Klik Analyze - Scale – Reliability Analysis

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Angket Pendidikan Pelatih

Item-Total Statistics

if Item Deleted Keterangan

(30)

45

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 34.60 9.600 0.111 0.499 Tidak Valid 12 35.00 9.556 0.585 0.486 Valid 13 35.00 9.556 0.585 0.486 Valid 14 34.90 7.656 0.607 0.355 Valid 15 34.80 8.178 0.361 0.403 Tidak Valid 16 34.50 11.167 0.585 0.572 Valid 17 34.70 8.233 0.531 0.409 Valid 18 34.50 8.056 0.446 0.389 Valid 19 34.40 7.822 0.641 0.362 Valid 20 34.90 9.433 0.552 0.485 Valid 21 35.00 8.000 0.559 0.378 Valid 22 34.80 8.622 0.505 0.437 Valid 23 35.00 8.000 0.559 0.378 Valid 24 34.30 8.456 0.520 0.404 Valid

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05 dan r tabel adalah 0,404 dari

jumlah sampel) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi

signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid)

2. Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05 dan r tabel adalah 0,404 dari

jumlah sampel) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi

signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat bahwa item soal 3, 4, 6, 11, dan 15

nilainya kurang dari r tabel adalah 0,404 maka kelima soal tersebut dinyatakan

tidak valid sehingga data tersebut harus dibuang dan tidak bisa digunakan sebagai

soal untuk mengambil data variabel pendidikan pelatih.

2) Hasil Uji Coba Reliabilitas Angket

Pengujian reliabilitas penulis menggunakan metode alpha (Cronbach’s).

Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam mencari reliabilitas angket gaya

hidup aktif adalah sebagai berikut:

(a) Seleksi data yang valid dan tidak valid, buang data yang tidak valid

(b) Masuk program SPSS

(31)

46

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(d) Pada kolom Name ketik item no soal

(e) Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk seluruh item

(f) Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)

(g) Buka data view pada SPSS data editor

(h) Ketikkan data sesuai dengan variabelnya,

(i) Klik Analyze - Scale – Reliability Analysis

(j) Klik semua variabel dan masukkan ke kotak items

(k) Klik Statistics, pada Descriptives for klik scale if item deleted

(l) Klik continue, kemudian klik OK, hasil output yang didapat

(m)Berdasarkan data yang diperoleh kita tinggal melihat hasil alpha (Cronbach’s). kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n).

(n) Penentuan item soal tersebut secara keseluruhan reliabel atau tidak.

Hasil uji reliabilitas adalah pada Tabel 3.5. sebagai berikut: Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Angket Pendidikan Pelatih

(32)

47

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Item-Total Statistics

0,456 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir soal pendidikan pelatih reliabel.

F. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk

mengetahui makna dari data yang diperoleh dalam rangka memecahkan masalah

penelitian. Adapun langkah-langkah dalam tehnik pengumpulan data adalah

sebagai berikut:

1. Menyeleksi angket yang terkumpul. Proses ini dilakukan untuk melihat

apabila ada sebagian butir pernyataan dalam angket yang tidak diisi oleh

(33)

48

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Memberikan skor pada tiap-tiap butir pernyataan (penskoran) dalam angket

sesuai dengan Kriteria penilaian yang telah ditentukan.

3. Memasukkan atau melakukan input data dari skor tersebut pada program

komputer SPSS.

G.Analisis Data

Langkah selanjutnya dianalisis dengan pengolahan statistik yang dalam hal

ini menggunakan analisis uji t dan uji z. Pengolahan dan analisis data dilakukan

dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS)

Serie 17. Asumsi hasil penelitian terdiri atas beberapa hal yang termasuk kedalam

analisis adata. Adapun asumsi yang dimaksud terdiri dari beberapa poin analisis

data adalah sebagai berikut:

1. Deskripsi Data

Deskripsi data dalam hal ini mengungkap mengenai gambaran data hasil

penelitian. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan menu analyze description

explore data pada program SPSS. Data yang dihasilkan adalah rata-rata, median,

standar deviasi, varians, skor terendah, skor tertinggi dan sebagainya. Dalam

penyajian deskripsi data, penulis hanya menyampaikan lima item saja, yaitu

rata-rata, standar deviasi, varians, skor terendah, dan skor tertinggi. Tetapi untuk

mempermudah si pembaca mengetahui hasil penelitian yang penulis lakukan,

maka peneliti wajib menyusun hasil data secara keseluruhan secara jelas dan

mampu dipahami oleh pembaca. Adapun data yang harus ditampilkan secara

ringkasnya yaitu rata-rata antar variabel, simpangan baku, dan varians.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan menguji tingkat distribusi

kenormalan data. Uji normalitas data dilakukan untuk menentukan langkah

pengolahan selanjutnya, yaitu analisis statistic apa yang harus digunakan, apakah

statistik parametrik atau non-parametrik. Pengolahan dilakukan dengan

(34)

49

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada menu SPSS. Adapun analisis uji normalitas yang digunakan oleh peneliti

adalah uji analisis normalitas kolmogorov smirnov, hal tersebut dilakukan karena

sampel kurang dari 30 orang atau termasuk pada kategori kelompok sampel kecil.

3. Uji Homogenitas

Pada uji homogenitas peneliti menggunakan uji homogenitas antar varians

(Test of Homogenity variance) dengan batasan yang digunakan uji statistik levene

dan uji siginifikasi antar variabel. Pada pengujian homogenitas biasanya sebagai

acuan untuk menentukan data tersebut homogen atau tidak peneliti cukup melihat

hasil dari nilai probabilitas rata-rata dan median data. Setelah itu bandingkan

dengan nilai signifikansi yang telah ditentukan oleh peneliti.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari penelitian

yang dilakukan. Jenis analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji

hipotesis dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh hasil uji normalitas

dan homogenitas data. Dalam uji hipotesis ini penulis melakukan pengolahan

dengan uji eksperimen secara sederhana dan ganda. Berdasarkan rumusan

masalah yang telah ditentukan oleh peneliti, maka pengujian hipotesis untuk

mengetahui nilai korelasi antar variabel menggunakan uji korelasi bivariate dan

untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan menggunakan uji regresi

(35)

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan uraian yang diperoleh setelah melakukan pengolahan

data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: “Terdapat hubungan yang signifikan

antara pendidikan pelatih dengan performa atlet SSB Se-Kota Bandung.”

B.Saran

Sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin

mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pentingnya sebuah pendidikan pelatih guna meningkatkan performa atlet, maka

peneliti menyarankan bagi para pelatih diharapkan mengikuti beberapa seminar

atau pendidikan mengenai pelatihan

2. Bagi lembaga pendidikan diharapkan lebih meningkatkan kembali ilmu-ilmu

kepelatihan terbaru guna menambah wawasan bagi para pendidik yang mengikuti

program pelatihan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian dengan

cakupan yang lebih luas lagi karena penulis merasa masih banyak kekurangan

(36)

58

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiawanto. (2004). Pengatahuan Dasar Melatih Olahraga. Malang: Depdiknas Universitas Negeri Malang.

Djoko Pekik Irianto, dkk. (2009). Pedoman Praktis Berolahraga Untuk

Kebugaran dan Kesehatan

FIFA. (2009). FIFA Regulations Club Licensing. Zurich: The FIFA Executive Commite.

Furqon, (2008). Statistik Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alphabeta.

Giriwijoyo, Santosa dan Dikdik Zafar Sidik. (2012). Ilmu Faal Olahraga

(Fisiologi Olahraga). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Harsono (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Immawati, Armina. (2011). Pengaruh Pemberian Sport Drink Terhadap Performa dan Tes Keterampilan Pada Atlet Sepakbola Usia 15-18 Tahun. (Skripsi). Semarang: Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro. 2010.

Mutiah, D. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo.

Nugroho, Tendi Agus. (2012). Yang Saya Tahu Tentang Atlet. Diakses dari

http://tendszone.blogspot.com/2012/09/yang-saya-tahu-tentang-atlet.html/. Pada tanggal 12 September 2015.

Nurhasan. (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah

Statistika. Bandung: FPOK-UPI

Pate and Rottela (1993) dalam situs

http://haryadideni.blogspot.com/2013/09/pengertian-pelatih-coach.html. diakses pada tangal 28 Agustus 2015

Pranatahadi. (2008). Buku Pedoman Praktek Laboraorium Mata Kuliah Tes dan

(37)

59

Deni Hendriana , 2015

HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sardiman, A.M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola Latihan dan Strategi. Jakarta: Jaya Putra.

Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM Teori,

Dimensi, dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono.(2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. ALFABETA

Suherman (2002) Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang Warli Artika

Sukadiyanto dan Dangsina Muluk. (2011). Pengantar Teori dan Metodologi

Melatih Fisik. Bandung: Lubuk Agung

Sumardiyanto (2010). Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK-UPI

Surakhmad. (1993). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Tasito

Wey, M.Y. dan Chang, F.Y. (2000). Comparison of The Characteristic of Bottom

and Fly Ashes Generated from Various Inceration Proceses. Journal of

Hazardous Mineral.

Gambar

Gambar 3.2. Langkah Penelitian
Tabel 3.3. Kisi – Kisi Performa Atlet (Selection Policy)
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Angket Pendidikan Pelatih
Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Angket Pendidikan Pelatih

Referensi

Dokumen terkait

Pak guru: Anak- anak, untuk mengisi liburan besok, bapak minta kalian untuk membuat maket atau contoh gunung berapi menggunakan kertas bekas?. Ada yang mau

Dalam teori standar yang dihasilkan oleh komponen sintaksis merupakan masukan untuk kaidah-kaidah komponen fonologi yang berfungsi memberikan representasi

[r]

Hal ini tentu seharusnya bukan masalah yang berarti, sebab hukum perdata mengakui bahwa perusahaan ataupun bentuk badan hukum lainnya ( recht persoon ) juga dianggap

[r]

Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai hubungan fungsi perencanaan dengaqn fungsi manajemen lainnya baik secara lisan atau tulis.. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai tipe-tipe

agonis dopamin berkaitan secara positif dengan respon terhadap amantadine  Karena diskinesia lebih sering teramati dan lebih berat pada pasien PD onset muda dibandingkan

aluku Islands as a province of the study is important and is intended to model the relationship between investment in the port with a typical island growth, needs