• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS HAK MILIK ATAS TANAH DALAM MELANGSUNGKAN PERKAWINAN CAMPURAN TANPA PERJANJIAN KAWIN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS HAK MILIK ATAS TANAH DALAM MELANGSUNGKAN PERKAWINAN CAMPURAN TANPA PERJANJIAN KAWIN."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS HAK MILIK

ATAS TANAH DALAM MELANGSUNGKAN

PERKAWINAN CAMPURAN TANPA

PERJANJIAN KAWIN

I KETUT ARYA PASEK GEGEL NIM. 1216051088

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

xi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas rahmat dan Karunia-NYA, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Hukum Universitas Udayana guna memperoleh gelar Sarjana Hukum.

Mengingat masih kurangnya pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan tentu saja apa yang dihasilkan dalam laporan ini masih banyak kekurangan-kekurangan. Dengan keberanian dan kerendahan hati saya mencoba untuk menguraikan masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam skripsi ini dengan mengambil judul “AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS HAK MILIK ATAS TANAH DALAM

MELANGSUNGKAN PERKAWINAN CAMPURAN TANPA PERJANJIAN KAWIN.”

Adapun keberhasilan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan berbagai pihak, baik bantuan secara moral maupun material. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,M.Hum, Dekan Fakultas Udayana Unversitas Udayana.

(7)

xii banyak memberikan petunjuk serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 8. Ibu A.A. Sagung Wiratni Darmadi, SH.,MH. Dosen Pembimbing II yang

dengan penuh kesabaran telah memberikan petunjuk serta saran-saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Ibu Ida Ayu Sukihana, SH., MH, Pembimbing Akademik yang memberikan pengarahan terhadap mata kuliah yang ditempuh selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

10.Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staff Pegawai Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Udayana, yang telah memberikan sumbangsih berupa ilmu pengetahuan dan pelayanan administrasi kepada penulis.

(8)

xiii

12.Orang Tua beserta Keluaraga yang sangat penulis cintai dan hormati, Terima kasih penulis ucapkan atas kasih sayang serta segala doanya yang telah mendukung, membimbing dan mendidik penulis.

13.Seluruh teman-teman di Fakultas Hukum Universitas Udayana, khususnya : Gunggus, Indra, Endrayani, Wahyu, dan Nova, Icha, Ananta, Kiwik serta rekan-rekan angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu penulis ucapkan terima kasih atas dukungannya selama ini.

14.Beserta seluruh aktivis Lembaga Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana Periode 2015 - 2016 dan segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian laporan ini.

Semoga segala bantuan, motivasi dan petunjuk yang diberikan kepada penulis mendapatkan berkah dan anugrah yang berlimpah pada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya serta kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini, sehingga dapat memberi manfaat sebagaimanan yang diharapkan.

Denpasar, 27 Juli 2016

(9)

xiv ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Akibat Hukum Terhadap Status Hak Milik atas Tanah Dalam melangsungkan Perkawinan Campuran Tanpa Perjanjian Kawin. Ini merupakan hasil penelitian atas permasalahan yang menggambarkan ketentuan yang berlaku dengan fakta yang terjadi dimasyarakat terkait dengan kepemilikan atas tanah di Indonesia bagi warga negara Indonesia dengan warga negara asing dalam melangsungkan perkawinan campuran tanpa perjanjian kawin. Sehingga menimbulkan dua permasalahan yakni bagaimana Kedudukan perjanjian kawin dalam perkawinan campuran serta bagaimanakah akibat hukum terhadap status hak milik atas tanah dalam melangsungkan perkawinan campuran tanpa perjanjian. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian empiris, yaitu penelitian hukum yang memakai sumber data primer dan sumber data sekunder, data yang diperoleh berasal dari observasi dan wawancara.

Keberadaan Perjanjian kawin dalam Perkawinan campuran antara warga negara Indonesia dengan warga negara asing memiliki kedudukan yang strategis. Dalam Perjanjian Kawin, terdapat pengaturan hak-hak dan kewajiban suami istri selama perkawinan berlanngsung. Perjanjian Kawin merupakan dasar untuk bertindak bagi suami/ isteri yang tentunya memberikan kepastian hukum, sehingga dapat melindungi hak-hak sebagai warga negara Indonesia yang seutuhnya seperti tetap berhak memiliki status hak milik atas tanah di Indonesia. Dilihat dari subyeknya, hak milik atas Tanah di Indonesia, jelas hanya WNI yang dapat menjadi subyek Hak milik atas Tanah di Indonesia (Pasal 9 jo 21 UUPA) dan WNA tidak dapat menjadi subyek hak milik atas Tanah di Indonesia (Pasal 26 ayat 2 UUPA). WNA hanya berhak mendapatkan berupa hak pakai atas tanah dan sewa bangunan di Indonesia. Dari ketentuan pasal ini seharusnya warga negara Indonesia tetap memiliki hak atas tanah di Indonesia selama dia tidak melepaskan status kewarganegaraannya (tetap menjadi warga negara Indonesia) walaupun melaksanakan perkawinan campuran.

(10)

xv ABSTRACT

This thesis entitled Effects Against Status Property Rights to Land In establish a Mixed Marriage Without Mating Agreement. This is the result of research on the problems that describes the provisions applicable to the facts that occurred in the community associated with the ownership of land in Indonesia for Indonesian citizens with foreign citizens in the hold of a mixed marriage without mating agreement. So that raises two issues: how the existence of the agreement to marry in a mixed marriage and how the legal consequences of the status of land titles in the hold of a mixed marriage without agreement. The method used in this thesis is an empirical study, the legal research that uses primary data sources and secondary data sources, data obtained came from observations and interviews.

The existence of mating Agreement in Marriage mix between Indonesian citizens with a foreign citizen has a strategic position. In the Treaty marriages, there is a setting of the rights and obligations of husband and wife during marriage berlanngsung. Married agreement is the basis for action for the husband / wife who would provide legal certainty, so as to protect the rights of Indonesian citizens as a whole as still entitled to have the status of property rights over land in Indonesia. Judging from the subject, property rights over land in Indonesia, obviously just citizens who may be the subject of property rights over land in Indonesia (Article 9 jo 21 UUPA) and foreigners can not be the subject of property rights over land in Indonesia (Article 26 UUPA), WNA is only entitled to a form of land use rights and leased buildings in Indonesia. Of the provisions of this article should have been a citizen of Indonesia still has rights over land in Indonesia as long as he did not relinquish their citizenship status (still become Indonesian citizens) while performing mixed marriages.

(11)

xvi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PRASYARATAN GELAR SARJANA HUKUM... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

1.4 Orisinalitas Penelitian ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.5.1 Tujuan umum ... 6

1.5.2 Tujuan khusus ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

(12)

xvii

1.8.5 Teknik pengolahan data dan analisis data ... 17

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK MILIK, PERKAWINAN CAMPURAN, PERJANJIAN KAWIN ... 18

2.1 Hak Milik ... 18

2.1.1 Pengertian hak milik dan dasar hukumnya ... 18

2.1.2 Subyek hukum dan ciri-ciri hak milik ... 20

2.1.3 Peralihan, pembebanan, dan hapusnya hak milik ... 22

2.2 Perkawinan Campuran ... 29

2.2.1 Pengertian perkawinan campuran dan dasar hukumnya ... 29

2.2.2 Syarat-syarat sahnya perkawinan ... 31

2.2.3 Tata cara perkawinan campuran... 33

2.3 Perjanjian Kawin ... 34

2.3.1 Pengertian perjanjian kawin dan dasar hukumnya ... 34

(13)

xviii

BAB III PERJANJIAN KAWIN DALAM RUANG LINGKUP PERKAWINAN

CAMPURAN ... 38

3.1 Faktor- Faktor penyebab membuat Perjanjian Kawin ... 38

3.2 Bentuk dan Isi Perjanjian kawin ... 40

3.3 Kedudukan Perjanjian Kawin dalam Perkawinan Campuran ... 41

BAB IV ANALISIS TERHADAP AKIBAT HUKUM DALAM PERKAWINAN CAMPURAN TANPA PERJANJIAN KAWIN ... 44

4.1 Faktor-Faktor penyebab melangsungkan Perkawinan Campuran tanpa membuat Perjanjian Kawin. ... 44

4.2 Akibat Hukum dalam melangsungkan Perkawinan Campuran tanpa membuat Perjanjian Kawin. ... 45

BAB IV PENUTUP ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSAKA ... 52 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui tata cara pelaksanaan perjanjian kredit dengan jaminan Hak Milik Atas Tanah di KSP Putri Manunggal Kabupaten

status hukum anak yang perkawinan orang tuanya dibatalkan dan apakah akibat. hukum dari pembatalan perkawinan suami istri terhadap

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian status kewarganegaraan ganda pada anak sebagai implikasi perkawinan campuran tidak lain demi menegakkan

Ada perbedaan pembuatan Perjanjian Kawin yang diatur di dalam KUHPerdata dan Undang-Undang Perkawinan. Menurut ketetutuan Pasal 147 KUHPerdata, dengan ancaman

Pasal 21 mengatur bahwa: ayat 1) Hanya warganegara Indonesia yang dapat mempunyai hak milik; 2) Oleh pemerintah ditetapkan badan-badan hukum yang dapat mempunyai hak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada dasarnya substansi perjanjian nominee yang dibuat untuk mengalihkan kepemilikan hak milik atas tanah kepada Warga Negara

Perkawinan merupakan suatu hal yang sangat didambakan oleh setiap pasangan, perkawinan merupakan gerbang awal dalam membentuk suatu rumah tangga, perkawinan diatur dalam

1) Mahkamah Konstitusi dalam putusannya No.69/PUU-XIII/2015 menyatakan bahwa perjanjian perkawinan dapat dibuat sebelum perkawinan, pada saat perkawinan berlangsung dan