KONTAK ANTARA ORANG TUA YANG BERCERAI DAN YANG TIDAK BERCERAI, DAN ANAK MEREKA YANG DEWASA DI BELANDA
Dalam jurnal ini menjelaskan tentang penelitian dengan pertanyaan. Membandingkan frekwensi antara orang tua yang bercerai dengan anak mereka yang dewasa. Survei percerain di netherland pada 1998 menunjukan data frekwensi antara 803 pasangan yang telah bercerai dan 214 yang tidak bercerai dengan jumlah anak yang telah dewasa sekitar 2.122 yang berumur lebih tua dari 18 tahun. Data menunjukan bahwa ayah dari anak yang bercerai berkurang frekwensi bertemunya dengan anak mereka yang sudah dewasa dibandingkan dengan ayah yang tidak bercerai. Sedangkan untuk frekwensi bertemunya ibu yang sudah bercerai tidak mengalami perubahan yang signifikan walaupun bercerai dengan intensias bertemu dengan anak mereka yang sudah dewasa. Dalam jurnal ini kami mengidentifikasi 5 faktor yaitu :
1. Keterlibatan dalam mengasuh anaknya selama pernikahan 2. Cara mengatur dalam keluarga
3. Konflik sebelum dan sesudah bercerai 4. Pembayaran tunjangan
5. Tidak menikah lagi Introduction
Banyak penelitian yang dilakukan berhubungan dengan hubungan anak dan ayah pada pasangan yang bercerai, tetapi hanya melihat jangka waktu yang pendek. Jurnal ini membahas tentang bagaimana intensitas hubungan ayah yang sudah bercerai dan anak yang dewasa sangat berkurang setelah bercerai. Sekitar 5 ayah benar-benar kehilangan kontak dengan ayah mereka karena perceraian. Sedangkan untuk hubungan ibu yang bercerai dengan anak tidak mengalami perubahan. Jurnal ini menggunakan costody arrangement yang melihat setelah bercerai bagaimana hubungan ayah dan anak mereka yang sudah dewasa.
Penelitian lain menunjukan bahwa setelah bercerai akan mengurangi frekwensi hubungan orang tua dengan anak, ditambah jika anaknya sudah dewasa dan hidup mandiri, dan juga orang tua yang sudah mulai lanjut usia yang membutuhkan perhatian, tetapi karna perceraian maka intensitas mereka untuk bertemu dengan anak mereka menjadi sangat berkurang.
1. Mengapa ayah yang bercerai memiliki lebih sedikit intensitas bertemu dengan anaknya dari pada ayah yang tidak bercerai.
2. Mengapa ayah yang bercerai memiliki kontak yang sedikit dengan anak mereka yang dewasa dibandingkan dengan ibu yang bercerai yang tidak berpengaruh terhadap intensitas bertemu dengan anak mereka yang dewaa
3. Kenapa ada beberapa orang tua yang bercerai namun mereka tetap memiliki intensitas bertemu yang baik dengan anak merea yang dewasa
Teori sementara adalah bagaimana kedekatan mereka pada anak mereka pada saat kecil akan mempengaruhi hubungan mereka pad anak itu dewasa. Faktor yang mempengaruhi adalah
1. Keterlibatan dalam pengasuhan anak ketika keluarga itu utuh 2. Persiapan setelah perceraian
3. Mengindari konflik baik sebelum maupun sesuadah perceraian 4. Memulai keluarga baru setelah perceraian
5. Mengobservasi tunjangan” HIPOTESIS
hubungan antara orang tua dengan anak mereka yang sudah dewasa sangat unik dan hampir mirip seperti teman tetapi dengan tinggkat kehormatan yang berbeda, sumber yang menunjukan tentang faktor apa saja yang menentukann interaksi sosial sangat berguna dalam penelitian ini.
Faktor-faktor yang empengaruhi interaksi sosial
1. Bagaimana kasih sayang dan kepedulian orang tua. Komitmen dalam memperhatikan, dan waktu yang mereka habiskan pada anak mereka akan tak ternilai harganya untuk waktu jangka panjang. Karna bentuk perhatian dan kedekatan yang diterima sang anak pad waktu kecil akan mempengaruhi kedekatan mereka dengan orang tua mereka pada saat mereka dewasa, orang tua akan semakin mengerti anaknya, dan sang anak tidak akan lupa tentang bagaimana sayang dan pedulinya orang tua merekakepada mereka. Dan hal ini memiliki porsi yang sangat besar mengenai kedekatan mereka pad saat dewasa.
2. Rencana tentang siapa yang mengasuh anak, bagi orang tua yang mendapatkan hak asuh anak, maka intensitas bertemu mereka tidak berkurang dan terganggu, tetapi bagi yang tidak tinggal dengan anak mereka, maka akan sangat mengurangi intensitas hubungan mereka.
4. anaknya, akan mendapatkan label antagonis dan dampak negatif bagi anaknya terhadap orang tua nya yang tidak tinggal bersamanya.
5. Masalah keuangan yang seharusnya ditanggung oleh ayah yang akan mensuplai kebutuhan anaknya , rata-rata gagal dalam memenuhi kebutuhan anaknya, dikarenakan hubungan mereka yang tidak harmonis
6. Efek dari ketidakharmonisan hubungan antara ayah atau ibu yang bercerai adalah ketika mereka menikah kembali dan memiliki keluarga baru, terutama bagi yang tidak mendapatkan hak asuh anak, itu akan membuat hubungan antara anak mereka yang sudah dewasa dengan orang tua mereka semakin renggang.
DATA
Data yang digunakan dalam survey ini adalah angka perceraian di belanda pad atahun 1998. Data ini diambil dari 19 provinsi yang ada di belanda. Ditarik 3 sample random
1. Pernikahan pertama
2. Bercerai tetapi tidak menikah lagi 3. Bercerai dan menikah lagi
Total responden yang ikut dalam penelitian ini berjumlah 2346 dan diantaranya 551 di pernikahan pertama, 868 bercerai tetapi tidak menikah lagi. 927 yang bercerai lalu menikah lagi.
Cara mengukur intensitas hubungan antara orang tua yang bercerai dengan anak mereka yang sudah dewasa.
1. Kurang dari 1 kali pertemua dalam setahun (0) 2. Lebih dari 1 kali kontak dalam satu tahun (1) 3. Beberapa kali kontak dalam satu tahun (4) 4. Kontak sebulan sekali (10)
5. Dua atau tiga kali kontak dalam setahun (25) 6. Kontak tiap minggu (50)
7. Beberapa kali kontak dalam seminggu (100) 8. Kontak setiap hari (200)
VARIABLE CONTROL
berpendidikan rendah. Lalu faktor lain yang mempengaruhi adalah jarak antara orang tua dengan anak mereka.
HASIL
Table menunjukan bahwa hubungan kontak ayah yang bercerai dengan anak mereka yang dewasa ditemukan bahwa, mereka bertemu 40 kali dalam setahun bagi anak laki-laki, dan 34 kali dalam 1 tahun bagi anak wanita mereka yang sudah dewasa.
IMPLEMENTASI
Menurut jurnal ini hubungan dengan perkembangan keluarga terganggu, yang terganggu pada tahap perkembangan keluarga yaitu tahap launching centre. Karena peniliti menggunakan sample orang tua bercerai dengan anak dewasa. Pada tahap perkembangan launching centre tugas perkembangannya yaitu :
1.Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar. 2.Mempertahankan keintiman pasangan.
3.Membantu orang tua memasuki masa tua. 4.Membantu anak untuk mandiri di masyarakat. 5.Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
Seharusnya tugas tahap perkembangan keluarga dapat terpenuhi, tapi dari hasil penelitian ini didapatkan hasil anak dengan orang tua bercerai memiliki intensitas bertemu dengan ayahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak yang orang tua tidak bercerai.
1. Riska Amalia 20110320005
2. Novi Apriyatmi 20110320014
3. Hendra Yuda P 20110320022
4. Rina Wulandari 20110320037
5. Anend Karala 20110320049
7. Ari Yulita 20110320093
8. Dyah Nastiti 20110320093
9. Siska Olivia 20110320099
10. Arief Zakki 20110320101
11. Ressa Putri Hardina 20110320116 12. Fajar Surya Kuncara 20110320120
13. khairunnisah 20110320128
14. Herlia Resti 20110320158
15. Nurul Septiani 20110320180
16. Fajriansyah 20110320188