• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Dan Indonesia Praktikum Alelopati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Dan Indonesia Praktikum Alelopati "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ALELOPATI

Nilna Milchatina* 1) Hajar Indra Wardhana, 1)Rizky Aprizal, 1)Alfathan Luthfi, 1)Reo Vebria Ningsih, 1)Mutia Afifah , 1)Uci Agustina

1)Program Studi Biologi

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat 15412 Tangerang Selatan

*Corresponding author : nilnamilchatina123@gmail.com

Abstrak

Allelopathy is the compound released by the plants(exxample: blady grass) to the environmental and where another plants is living and could abstruct or extinguish to another plants. aimed to study alelopati effect extraction from Imperata cylindrica, Acacia mangium, Leucaena leucocephala, Muntingia calabura and Manihot glaziovii on the growth of corn and green beans and tomato. Alelopati extract used to see changes in planth growth. Experiments were carried out for 4 weeks . Tool used is polybag, filter paper, soil and fertilizer. The result obtained are residues can inhibit the growth of corn and green beans. Alelopati contains treponoid, flavonoid, and phenolic compound resulting acid synthesis inhibition ketoglutarat. There are several types of residues that are inhibiting subtance and there are also plants that are growing.

Keywords: Allelopathy, Inhibit, Phaseolus radiatus, Solanum lycopersicum, Zea mays.

PENDAHULUAN

Semua jenis tumbuhan yang hidup mempunyai kebutuhan yang hampir sama, mereka memerlukan sinar matahari, air, unsur hara untuk pertumbuhanya dan juga memerlukan ruangan sebagai tempat hidupnya. Dengan adanya kesamaan keperluan tersebut, dalam keadaan tertentu terjadi suatu interaksi tumbuhan untuk mendapatkan nutrisi, air, cahaya, dan ruangan.

Dalam rangka persiapan hidup, kadang-kadang suatu jenis tumbuhan melakukan suatu jenis metabolisme sekunder yang produknya bisa diendapkan dalam organ tumbuhan tersebut maupun dieksudat keluar untuk menolak kompetitor lainya. Senyawa kimia yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Peristiwa semacam ini disebut alelopati.

Alelopati merupakan pengaruh langsung atau tidak langsung, menguntungkan atau merugikan dari suatu tumbuhan terhadap

tumbuhan lain melalui produksi senyawa-senyawa kimia yang dikeluarkan ke lingkungan (Rice, 1984). Senyawa kimia yang dihasilkan tumbuhan dan mempengaruhi spesies lain disebut alelokemi; sedangkan keadaan khusus alelokemi yang melibatkan interaksi kimiawi negatif antara spesies tumbuhan yang berbeda disebut alelopati (Fitter dan Hay, 1998; Salisbury dan Ross, 1995). Alelopati dapat bersifat sejati atau fungsional (Rice, 1984).

(2)

fenomena yang disebut dengan alelopati. Senyawa yang menyebabkan alelopati ini disebut zat allelokimia (Rice, 1974).

Pada awalnya alelopati hanya dikaji efektif terutama dalam pola tanam wanatani. Maka dari berbagai kajian yang telah ada, praktikum ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh alelopati pada tanaman alang-alang, akasia, petai cina, kersen dan singkong karet terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan Laboratorium Terpadu kampus 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bahan yang digunakan berupa biji jagung (Zea mays), biji kacang hijau (Phaseolus radiatus), biji tomat Solanum lycopersicum tanah, pupuk kompos, daun alang-alang (Imperata cylindrica), daun akasia (Acacia mangium), daun petai cina (Leucaena leucocephala), daun kersen (Muntingia calabura), dan daun singkong karet (Manihot glaziovii). Sedangkan alat yang digunakan berupa polybag, kertas

saring, gelas ukur 100 cc, corong penyaring, blender, dan neraca analitik.

Dipilih biji jagung, biji tomat, dan kacang hijau yang berkualitas baik, direndam di dalam air selama 24 jam. Ditanam benih yang telah direndam di dalam polybag yang telah berisi tanah dan pupuk kompos. Dipilih 3 tanaman berumur satu minggu dengan pertumbuhan yang baik. Dibuat ekstrak alang-alang, akasia, petai cina, kersen dan singkong karet dengan perbandingan bagian tumbuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan pada praktikum ini terdapat kecenderungan naiknya ataupun turunya pertumbuhan tomat, jagung, dan kacang hijau, namun di minggu yang terakhir banayak tanaman yang telah mati.

Tabel.1. tabel rata perubahan pertumbuhan tanaman ketika diberi perlakuan dan kontrol

Zat Alelopati Kontrol Alelopati 1 Alelopati 2

Daun akasia 5 21,1 21,3 4,9 22,5 18,4 5,7 18,1 17,5

Daun alang-alang - 22 22 7,5 27,3 11,5 7,7 26,5 23,9

Akar alang-alang 5,6 25 17,3 15,5 40,5 20,3 18 23,8 13,9

Daun patai cina 7,5 32,5 19,9 7,8 17,6 24,4 7,7 18,8 20,5

Daun singkong karet 7,2 21,4 19,4 7,2 17,9 21,9 8,3 26,3 23,1

(3)

Keterangan A= Tomat (cm) B=jagung (cm)

C= Kacang hijau (Phaseolus raditus)

Berdasarkan hasil yang didapat pada tabel 1. Diketahui bahwa tanaman kontrol dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi terdapat terdapat pada jagung dengan tinggi sebesar 24,1 cm, sedangkan rata-rata pertumbuhan terrtinggi dengan pemberian dua alelopati terdapat pada akar alang-alang dengan tinggi 40,5 cm. pemberian alelopati sebesar 4.5 cm. Pemberian alelopati baik itu pada dari ekstrak daun alang-alang,akasia, petai cina, kersen ataupun singkong karet dalam praktikum ini sangat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang hijau menjadi terhambat. Dapat diketahui bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhambat bukan karena adanya kompetisi perebutan unsur hara baik sesama tanaman ataupun dengan gulma, tetapi karena pemberian ekstrak alelopati dari kelima jenis tanaman tadi dengan berbagai konsentrasi yang berbeda. Hal ini terjadi karena selama proses pertumbuhan tanaman yang ditanam di dalam polybag tidak ditemukan adanya gulma yang tumbuh. Kemungkinan penyebab tidak adanya aktivitas pertumbuhan gulma di sekitar tanaman jagung dan kacang hijau pertama dalah pemberian ekstrak alelopati pada tanaman yang dapat menekan pertumbuhannya, kedua adalah media tanam yang digunakan benar-benar dibersihkan dari bibit gulma (Due, 2015).

Penghambatan pertumbuhan tinggi tanaman sejalan dengan tingginya konsentrasi zat alelopati yang diberikan pada tanaman. Penghambatan pertumbuhan ini terjadi karena disebabkan oleh adanya senyawa alelokimia di dalam ekstrak alelopati, melalui

penghambatan aktivitas pembelahan dan pemanjangan sel. Pebriani (2013) mengungkapkan bahwa beberapa senyawa alelokimia yang bersifat menghambat pembelahan sel diantaranya adalah treponoid, flavonoid, dan senyawa fenol. Senyawa-senyawa tersebut mengakibatkan penghambatan sintesis asam ketoglutarat yang merupakan perkusor asam-asam amino, protein dan ATP pada tanaman sehingga mengakibatkan terganggunya pembelahan dan pembesaran sel.

(4)

Senyawa-alelopati diserap tumbuhan dan organisme disekitarnya dalam bentuk uap, eksudat akar, pelindian oleh air hujan atau embun dan pembusukan (Rice, 1984). Jaringan tumbuhan mengandung asam-asam fenolat sederhana yang tersebar luas (Hartley dan Whitehead dalam Vaughan dan Malcolm, 1985). Secara keseluruhan senyawa fenol mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain dalam hal: penyerapan hara, adanya senyawa alelokemi dapat menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan; penghambatan dalam pembelahan sel-sel akar tumbuhan; penghambatan pertumbuhan melalui perangsangan terhadap aktivitas IAA oksidase atau GA dalam meransang pertumbuhan; penghambatan aktivitas fotosintesis terutama pada penutupan stomata; mempengaruhi respirasi; penghambatan terhadap sintesis protein; menurunkan permeabilitas membran; dan menghambat aktivitas enzim.

Gambar 1. Grafik fluktuasi kenaikan dan penurunan pertumbuhan tanaman

KESIMPULAN

Alelopati merupakan merupakan fenomena dari suatu tanaman yang melepaskan zat melepaskan zat penghambat yang menghambat pertumbuhan tanaman lain yang berbagi habitat yang sama. Alelopati adalah mekanisme interaksi biokimia yang interaktif, baik merangsang ataupun

menghambat perkembangan semua jenis tanaman organisme, jadi, tidak semua alelopati bersifat negatif, ada beberapa senyawa alelopati yang bersifat positif baik secara langsung ataupun tidak langsung. Peristiwa alelopati sebenarnya merupakan tipe persaingan, dimana persaingnaya dapat bersifat interaspesifik maupun interspesifik. Alelopati memainkn peran penting dalam dominasi tanaman, suksesi, pembentukan komunitas tanaman, dan klimaks vegetasi, dan produktifitas. panen

0 5 10 15 20 25 30 35

Fluktuasi Pertumbuhan Tanaman

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sastroutomo, S.S. 1990. Ekologi Gulma. PT Gramedia. Jakarta

Tang, Chung-Shih dan Baochen Zhang. 1986. Qualitative dan Quantitative Determination of The Allelochemical Sphere of Germination Mung Bean: Putnam, A.R. dan C. Tang. (eds.) The Science of Allelopathy. John Wiley and Sons. New York.

Vaughan, M. A. and K.C. Vaughn, 1988, ‘Mitotic disrupters from higher plants and their potential use as herbicides’, Weed Technology, 2: 533-539

Referensi

Dokumen terkait

Kerugian yang ditimbulkan gulma di perkebunan kelapa sawit pada umumnya adalah persaingan dalam perebutan unsur hara dan air sehingga mengurangi kandungan unsur hara

Tanaman melon membutuhkan banyak unsur hara untuk pertumbuhan dan produksinya, sehingga pada budidaya tanaman melon harus dilakukan pemupukan secara berkala.. Unsur hara yang banyak

Ketersediaan unsur hara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman mentimun, tumbuhan yang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan keadaan

Unsur hara nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan antara lain: membuat daun tanaman lebih

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman memerlukan unsur hara dan air, penyerapan air dan hara yang baik diperngaruhi oleh pertumbuhan akar, dengan pemberian kompos

Pemupukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencukupi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, supaya tanaman dapat tumbuh dan berkembang

Penguapan dari suatu tanaman dalam kondisi pertumbuhan optimal (cukup unsur hara dan air, terlindung dari hama dan penyakit dan cocok dengan iklim setempat disebut kebutuhan

Kemampuan lahan dalam menyediakan unsur hara secara terus menerus bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawir yang berumur panjang sangatlah terbatas. Keterbatasan