• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAMAN DAN HIJAUAN PAKAN JUDUL ACARA PRAKTIKUM “PENGENALAN PUPUK DAN PEMUPUKAN”

N/A
N/A
MUHAMAD YANUAR 1

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAMAN DAN HIJAUAN PAKAN JUDUL ACARA PRAKTIKUM “PENGENALAN PUPUK DAN PEMUPUKAN” "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAMAN DAN HIJAUAN PAKAN JUDUL ACARA PRAKTIKUM

“PENGENALAN PUPUK DAN PEMUPUKAN”

Oleh:

LABORATORIUM AGROSTOLOGI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO NAMA

NIM

KELOMPOK ASISTEN

: Malik Akbar Barroya : D1A023230

: 4E

: Angen Almaesya

(2)

2024

(3)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pupuk adalah sumber unsur hara yang secara sengaja diberikan pada mediatanam agar tanaman dapat tumbuh sehat, vigor yang kuat, dan produksi yang lebih baik. Pupuk sendiri memiliki empat jenis yaitu diantaranya pupuk buatan, pupuk alam, pupuk organik, dan pupuk anorganik. Dikelompokan menurut asal terjadinya yaitu pupuk buatandan pupuk alam. Dikelompokkan menurut zat hara yang dikandungnya yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.

Pupuk juga dikelompokan berdasarkan tingkat kecepatann proses terurainya menjadi zat yang siap diserap oleh tanaman yaitu pupuk stabil dan pupuk labil. Pupukyang bersifat setabil adalah pupuk yang terurai lambat contohnya TSP dan pupuk kandang.

Pupuk yang bersifat labil yang terurainya secara tepat contohnya urea dan ZA.

Kandungan unsur hara pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal sendiri adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis zat hara contohnya urea hanya mengandung nitrogen. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari dua atau lebih jenis zat hara, misalnya NPK dan pupuk kandang.

Pemupukan adalah kegiatan memberikan unsur hara ke dalam media tanam.

Tujuan dari pemupukan yaitu untuk memacu pertumbuhan, kesehatan, dan produksi tanaman. Pemberian pupuk meliputi tiga cara yaitu penaburan, ditanam, dan disemprotkan.

Pupuk yang ditabur di atas tanah atau di pinggir rumpun tanaman biasanya adalah pupuk TSP dan KCL. TSP dan KCL diberikan sekaligus pada awal tanam. Pupuk yang diberikan dengan cara ditanamkan atau ditugalkan ke dalam tanah adalah pupuk organik seperti pupuk kandang. Cara pemberian pupuk dengan cara ditanamkan atau ditugalkan ke dalam tanaman tanah menggunakan pupuk kandang pada kedalaman 5-10cm. Pupuk dengan cara pemberiannya disemprotkan melalui permukaan daun adalah pupuk daun.

Pemupukan dapat dikatakan berhasil apabila tanaman memberikan respon terhadap pemupukan yang diberikan. Pemupukan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara dan sifat kimiawi pupuk. Pemupukan harus paham tentang pupuk dan pemupukan.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengenali berbagai jenis pupuk secara visual, kandungan hara mineral serta aplikasinya.

2. Mahasiswa dapat melaksanakan pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan dan pertumbuhan tanaman.

1.3 Waktu dan Tempat

(4)

Praktikum “Pengenalan Jenis Pupuk dan Pemupukan Tanaman Pakan” dilaksanakan pada Rabu, 20 Maret 2024 pukul 10.50—selesai di Experimental Farm, Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

(5)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pakan hijauan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat produksi dan produktivitas ternak sapi sehingga penyediaan pakan yang cukup sangat menentukan keberhasilan suatu usaha peternakan. Pemberian pakan hijauan oleh peternak sangat tergantung pada kondisi sosial ekonomi, motivasi dan tujuan beternak itu sendiri. Upaya peningkatan produksi hijauan rumput gajah ini dapat dicapai dengan melakukan pemeliharaan yang baik. Salah satu cara pemeliharaan tanaman yang penting adalah pemupukan, salah satunya dengan pemberian pupuk urea untuk memenuhi unsur hara tanaman guna meningkatkan pertumbuhan dan produksi hijauan. Pola pemupukan ikut menentukan tingkat pertumbuhan dan produksi tanaman (Georgiadis, 2007).

Pengembalian sisa-sisa tanaman dari musim panen pada tanah sebelum musim tanah berikutnya ataupun yang didapat dari sumber lain sedapat mungkin harus dipadukan. Dengan kegiatan pengolahan tanah yang dilakukan. Dengan teknik pembenaman sisa-sisa tanaman akan cepat terombak, melalui pelapukan dan peranan jasad renik, akan kembali menjadi bahan organik tanah. Sisa-sisa atau separuh tanaman, limbah atau kotoran hewan disebut pupuk alam atau pupuk organik. Demikian juga halnya kompos yang dapat diubah dalam tanah menjadi bahan-bahan organik tanah juga disebut pupuk organik. Sedangkan pupuk yang dibuat dipabrik disebut pupuk buatan atau pupuk anorganik. Berdasarkan kandungan unsur haranya dibagi menjadi 2 yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal yaitu pupuk yang hanya mengandung 1 macam unsur hara misalnya urea hanya mengandung N 2K hanya mempunyai kandungan K sedangkan TSP mempunyai kandungan P. Kemudian pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari 1 macam unsur hara misalnya DAP mempunyai kandungan N dan P dan Rustica yellow mengandung N, P dan K (Sutejo dan Kartasapoetra, 1988).

Pemupukan merupakan suatu cara yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jumlah produksi tanaman yang dihasilkan agar tercapai produksi yang maksimal. Penggunaan pupuk organik dan anorganik sangat berperan aktif dalam tanaman, memberikan zat-zat makanan kepada tanaman agar zat makanan dalam tanah yang hilang atau diserap tanaman bisa diganti sehingga dapat memperbaiki struktur tanah (Rosmarkam, dan Yuwono, 2002). Klasifikasi pupuk berdasarkan pembuatannya ada dua yaitu pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam seperti pupuk kandang, hijau, 14 kompos, sedangkan pupuk buatan seperti urea, TSP, KCL, ZA. Pupuk kandang mempunyai kemampuan mengubah berbagai faktor dalam tanah sehingga menjadi faktor-faktor yang menjamin kesuburan tanah.

(6)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

3.1.1. Pengenalan Jenis Pupuk

3.1.1.1. Pengenalan Jenis Pupuk Organik

No. Gambar Keterangan

1

Pupuk Kandang

a. Ciri -ciri:

 Bersifat remah

 memiliki bau amoniak yang tidak terlalu pekat b. Fungsi:

 Menutrisi tanaman

 Memperbaiki, dan menjaga unsur hara pada tanah c.Kandungan

 Nitrogen 2,33%

 P2O5 (Fosfor Pentoksida) 0,61%

 Kalium oksida 1,58%

 Kalsium 1,04%

 Magnesium 0,33%

 Mn (Mangan) 1,79%

 Zn (Seng) 70,5%

Kelebihan :

 memiliki unsur haro makro dan mikro yang lengkap Kekurangan :

 memiliki unsur hara makro dan mikro hanya sedikit

3.1.1.2. Pengenalan Jenis Pupuk Anorganik

No. Gambar Keterangan

(7)

1

NPK

a. Ciri -ciri:

 Bergranula

 Berwarna putih atau biru pudar

 Terkandung NH4NO3 (Amonium Nitrat), NH4H2PO4 (Amonium Dihidrogen), KCL, Nitrogen

b. Fungsi:

 Memicu pertumbuhan akar

 Membuat tanaman lebih hijau

 Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit Meningkatkan kandungan protein

 Membantu proses metabolisme tanaman.

c. Kandungan

 Nitrogen (N) 16%

 Phospat (P) 16 %

 Kalium (K) 16 % Kelebihan :

 membuat tanaman lebih tinggi

 murah

 membuat umbi dan buah lebih besar Kekurangan :

 jika berlebihan akan merusak biji tanaman

 jika berlebihan akan mencemari air sungai, laut, danau

2.

ZA

(Zwavelzure Amoniak) (NH4)2SO4

a. Ciri –ciri :

 mengandung 21% Nitogen dan 24% Sulfur

 Berwarna putih

 Berbentuk kristal

 Larut dalam air b. Fungsi:

 Menambah unsur hara pada C. Kandungan :

 Nitrogen

 Sulfur Kelebihan :

 Membuat tanaman menjadi lebih sehat sehingga terhindar dari penyakit

Kekurangan :

 Dapat mengancam kehidupan mikroorganisme

(8)

dalam tanah

3.

KCL (Kalium Klorida)

a. Ciri –ciri :

 Berwarna putih dan merah

 Berbentuk kristal

 Larut dalam air b. Fungsi :

 sebagai sumber kalium, kalium berfungsi dalam proses pertumbuhan buah.

C. Kandungan :

 KCL 80 : K2O sebesar 52-53%

 KCL 90 : K2O sebesar 55-58%

Kelebihan :

 mempercepat pertumbuhan tanaman

 menghasilkan buah lebih manis dan lebih besar Kekurangan :

 Hanya tanaman tertentu yang dapat menggunakan KCl

4.

TSP

(Triple Super Phospat) NA3PO4

a. Ciri –ciri :

 Berwarna abu

 Berbentuk butiran b. Fungsi :

 memacu pertumbuhan akar pada tanaman C. Kandungan :

 NA3PO4 yang memiliki kadar P2O5 (Fosfor Pentoksida) sebesar 46-48%

Kelebihan :

 meningkatkan ketahanan tanaman dari bahaya kekeringan

Kekurangan :

 jika berlebihan akan membuat tanaman tumbuh kerdil dan daun berwarna hijau tua.

5. a. Ciri -ciri:

 Mengandung nitrogen 46%

 Berwarna putih/pink/merah

 Berbentuk butiran b. Fungsi:

 Mempercepat pertumbuhan

 Menambah kandungan protein 34

 Memperhijau tanaman c. Kandungan

(9)

Urea

(Carbonyl diamide) CH4N2O

CH4N2O yang mengandung gas amoniak dan gas asam arang

Kelebihan :

 bisa digunakan untuk banyak jenis tanaman.

Kekurangan :

 jika berlebihan akan menyebabkan tanaman jadi lebih mudah terserang hama.

3.1.2. Pemupukan

No. Gambar Metode Pemberian

1

Ditabur

2

Ditagulkan/ditanam

3.2. Pembahasan

3.2.1. Pengenalan Jenis Pupuk

Pupuk merupakan bahan yang sengaja di tambahkan untuk penanaman agar tersedia unsur hara dalam tanah yang diperlukan tanaman. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik melalui proses kimiawi. Pupuk buatan memiliki berbagai macam, seperti ZA ( ammonium sulfat), KNO3 putih, KCL, urea, NPK, dan TSP. Pupuk urea pada tanaman berfungsi sebagai penambah protein, dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Pupuk urean biasanya digunakan oleh petani, karena di dalam urea mengandung Nitrogen yang cukup tinggi untuk pertumbuhan tanaman. Hal tersebut sesuai menurut Diana

(10)

Saragih (2014), yang menyatakan bahwa petani jagung biasa memupuk tanamannya dengan menggunakan pupuk urea, karena kandungan unsur Nitrogen (N) dalam pupuk cukup tinggi yaitu 46 %. Pupuk ZA ( ammonium sulfat) termasuk kedalam jenis pupuk yang bersifat labih. Pupuk ZA merupakan pupuk yang mengandung ammonium sulfat, di dalamnya terdapat unsur hara nitrogen yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Hal tersebut sesuaai menurut Adiba Arief (2016), bahwa pupuk ZA adalah pupuk yang mengandung amonium sulfat dan memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Pupuk yang bersifat labil merupakan pupuk yang dapat terurai dengan cepat.

Pupuk ZA berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. TSP termasuk ke dalam pupuk yang bersifat stabil. Pupuk yang bersifat stabil merupakan pupuk yang terurai secara lambat. Pupuk TSP digunakan untuk meningkatkan unsur hara P di dalam tanah.

Hal tersebut sesuai menurut Samuel T Z Purba (2017), jika dibandingkan dengan beberapa pupuk anorganik sumber P yang lain, pupuk TSP (Triple Super Posfat) memiliki kandungan P2O5 lebih tinggi, mencapai 43 - 45% sehingga lebih baik digunakan untuk meningkatkan unsur hara P pada tanah yang miskin unsur hara fosfat. TSP berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan akar, dan memperkuat batang. Pupuk NPK ( Nitrogen Fosfat Kalium) termasuk kedalam pupuk majemuk. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung unsur hara lebih dari dua atau lebih jenis zat hara. NPK berfungsi sebagai pemicu pertumbuhan akar, membuat tanaman lebih hijau, meningkatkan daya tahan tanaman, dan meningkatkan protein. Pupuk NPK yang diberikan kepada tanaman akan memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman. Hal tersebut sesuai menurut Fitriani (2018), bahwa penambahan pupuk NPK Phonska yang memberikan 18 pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, umur berbunga, umur panen, berat buah, dan jumlah buah. KNO3 putih berfungsi untuk mencegah kerontokan pada daun dan bunga, serta meningkatkan produktivitas tanaman. Pupuk KCl merupakan pupuk anorganik yang mengandung banyak kalium untuk memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanaman. Hal tersebut sesuai menurut Sianturi dan Ernita (2014), bahwa KCl adalah pupuk buatan yang mengandung Kalium (52% K20) di mana untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dan perbaikan tanah pupuk KCl dapat dikombinasikan dengan pemberian pupuk bokashi. KCL berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tanaman dari penyakit.

Efektifitas dari pemupukan dipengaruhi oleh jenis dan metode penempatan pupuk.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sutarta, et al. (2017) bahwa jenis pupuk dan penempatan pupuk yang tepat pada bagian perakaran yang efektif untuk menyerap hara merupakan salah satu upaya agar pemupukan berhasil. Beberapa cara pemberian pupuk antara lain adalah ditabur di atas tanah di dekat rumpun tanaman, ditanam atau ditugalkan kedalam tanah, dan disemprotkan melalui permukaan daun.

Metode atau cara yang digunakan dalam pemupukan memiliki keunggulannya masing-masing. Cara dengan ditabur diatas tanah atau dipinggir contohnya TSP, KCL, UREA. Pemberian pupuk dengan cara ditabur masih sering digunakan di pedesaan.

Metode pemupukan ini biasanya pupuk akan lebih awet dan lebih diserap oleh tanah. Hal

(11)

tersebut sependapat dengan Tobing, et al. (2019) yang menyatakan bahwa pemberian pupuk dengan cara di siram lebih mudah larut sehingga tidak tersedia bagi tanaman dalam waktu yang lama sedangkan pemberian pupuk dengan cara ditabur dapat menyediakan hara bagi tanaman dalam waktu yang relatif lama.

Ada tiga hal yang harus dipahami bila ingin benar-benar menguasai liku-liku memupuk yaitu, tanah, tanaman dan pupuk. Ketiganya tidak boleh dipisahkan satu sama lain jika ingin proses penanaman sukses. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Lingga dkk (2008) yang menyatakan ketiga hal tersebut antara tanah, tanaman, dan pupuk, ketiganya saling berkaitan dan menunjang untuk menghasilkan tanaman yang subur dan produktif. Tanah merupakan tempat bercocok tanam yang tersusun atas batuan, mineral dan bahan organik yang membusuk atau melapuk pada lapisan atas karena proses waktu.

Tanah dikatakan subur jika mengandung 13 unsur yaitu, N,P,K,Ca,Mg,S,Cl,Fe,Mn,Cu ,Zn,B, dan Mo.

3.2.2 Pemupukan Tanaman Pakan

Hasil praktikum menyatakan bahwa pemupukan harus dilakukan dengan tepat, untuk menanggulangi hal tersebut sebelum melakukan pemupukan, pemahaman tentang pupuk dan pemupukan sangat penting diketahui, baik itu jenis pupuk, dosis dan lain – lain.

Tujuannya yaitu agar tanaman memberikan respon terhadap pemupukan, sehingga pemupukan dapat dikatakan berhasil. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Octaviany dan Hariyadi (2016) pemupukan yang efektif dan efisien dapat dicapai dengan memperhatikan beberapa hal yaitu, jenis dan dosispupuk, cara pemberian pupuk, waktu, dan admisnitrasi pemupukan.

Pemupukan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan ditabur di atas permukaan tanah didekat tanaman, ditanam atau ditugalkan didalam tanah, dan disemprot melalui permukaan daun. Pemupukan dapat dilakukan dengan beberapa cara;

1. Disebar yaitu pupuk disebar di permukaan tanah pada saat pengolahan tanah terakhir atau sehari sebelum tanam, 2. Ditempatkan dalam larikan yang dibuat di antara barisan tanaman, 3. Ditempatkan dalam lubang yang dibuat di samping tanaman, 4. Disemprot melalui daun. Praktikum kali ini pemupukan dilakukan dengan cara ditabur di atas permukaan tanah dan ditanam atau ditugalkan didalam tanah. Pupuk yang digunakan pada praktikum adalah pupuk alami yaitu menggunakan pupuk kandang. Pemupukan dengan cara disebar dilakukan dengan cara disebar pada permukaan tanah didekat tanaman. Hal ini senada dengan pendapat Williams MR (2018) yang menyatakan bahwa, pemberian pupuk metode penebaran (broadcast) dipermukaan tanah merupakan hal yang populer dikalangan petani. Pemupukan dengan cara disebar cocok dilakukan untuk tanaman yang mempunyai tanaman yang berakar dangkal, tanah cukup subur, daan dosis tinggi atau takaran 19 pemupukan yang banyak. Keuntungan pemupukan dengan cara ditabur adalah lebih menghemat waktu dan tenaga kerja, serta pengaplikasiaannya yang mudah. Pemupukan dengan cara ditanam dilakukan dengan cara membuat lubang di

(12)

dekat tanaman sekitar 5- 10 cm, kemudian pupuk dimasukkan kedalam lubang tersebut dan ditutup kembali dengan tanah.

Hasil praktikum juga menjelaskan pemberian pupuk pada waktu dan dosis yang tepat. Urea salah satu pupuk sebagai sumber Nitrogen (N) yang diberikan pada 2-6 minggu setelah penanaman, dengan dosis sebanyak 100kg/ha. Hal tersebut bertentangan dengan pendapat Kogoya et al. (2018) dosis urea yang disarankan adalah 217 kg/ha, atau setara dengan 1,2 g/tanaman. Asumsinya adalah setiap hektar lahan ditanami sejumlah 160.000 tanaman dengan jarak tanam 20 x 25 cm.

(13)

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Pupuk dibagi menjadi dua yaitu organic dan anorganik, pupuk organic contohnya pupuk kandang. Pupuk anorganik contohnya, urea, NPK, TSP, ZA, KCL.

2. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara ditabur di atas tanah di dekat rumpun tanaman, ditanam atau ditugalkan kedalam tanah, dan disemprotkan melalui permukaan daun.

4.2 Saran

Pratikum secara keseluruhan dilaksanakan dengan baik dan praktikan tidak memberikan saran.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Adiba Arief, S. Y. K. K. M. I. P. L. D. B. A., 2016. Penggunaan Pupuk Za Sebagai Pestisida Anorganik Untuk Meningkatkan Hasil Dan Kualitas Tanaman Tomat Dan Cabai Besar. Volume 4, P.

73.

Alavan, A., R. Hayati dan E. Hayati. 2015. Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertubuhan Beberapa Varietas PadiGogo (Oryza sativa L.). Jurnal Floratek. 10 : 61-68.

Asngad, A. 2014. Inovasi Pupuk Organik Kotoran Ayam dan Eceng Gondok Dikombinasi dengan Bioteknologi Mikoriza Bentuk Granul. Jurnal MIPA. 36(1) : 1-7.

Dewanto Frobel, G., J. J. M. R. Londok, R. A. V. Tuturoong dan W. B. Kaunang. 2014. Pengaruh Pemupukan Anorganik dan Organik Terhadap Produksi Tanaman Jagung sebagai Sumber Pakan. Jurnal Zootek. 32(5) : 1-8.

Diana Saragih, H. H. D. N. N., 2014. Pengaruh Dosis Dan Waktu Aplikasi Pupuk Urea Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Jagung (Zea Mays, L.) Pioneer 27. Jurnal Agrotek Tropika , Volume 1, P. 50.

Fitrianti, M. A., 2018. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Terung (Solanum Melongena) Pada Berbagai Jenis Tanah Dan Penambahan Pupuk NPK Phonska. Jurnal Ilmu Pertanian Universitas Al Asyariah , Volume 3, P. 64.

Hartatik Wiwik, Husnain dan L. R. Widowati. 2015. Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Jurnal Sumber daya Lahan. 9(2) : 107-120.

Husni, A. dan Y. Rosadi. 2015. Kebijakan Pemupukan Berimbang untuk Meningkatkan Ketersediaan Pangan Nasional. Jurnal Pangan. 24(1) : 1-14.

Kogoya, T., I. P. Dharma, I. N. Sutedja. 2018. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Cabut Putih (Amaranthus tricolor L.). E- Jurnal Agroekoteknologi. 7(4): 575-584.

Ningrum, D. A. K., E. Prihastanti, E. D. Hastuti dan A. Subagyo. 2016. Pengaruh Cara Pemupukan Pupuk Cair Nanosilika Melalui Medium dan Penyemprotan pada Pertumbuhan Subkultur Bibit Anggrek. Jurnal Biologi. 5(2) : 29-37.

Octaviany, W. R., dan Hariyadi. 2016. Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Area Marjinal di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Jurnal IPB, 4(3), 321-326.

Purnomo Rudi, Mudji Santosa dan Suwasono Heddy. 2014. Pengaruh Berbagai Macam Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun. Jurnal Produksi Tanaman. 1(3) : 93-100.

Samuel T Z Purba, M. D. K. S. L., 2017. Dampak Pemberian Pupuk TSP Dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Ketersediaan Dan Serapan Fosfor Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung Pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Jurnal Agroekoteknologi FP USU, Volume 3, P. 639.

Sofyan, E. T. dan Stefina.2017. Manajemen Pemupukan N-P-K dengan Pupuk hayati untuk Mempertahankan Kandungan N dan P Tanah Serta Hasil Kedelai. Jurnal Argo. 4(1): 15-24.

Referensi

Dokumen terkait

luas daun, hal ini diduga akibat pupuk urea mengandung unsur hara Nitrogen yang sangat penting dalam proses pertumbuhan vegetatif tanaman, hal ini sesuai dengan literatur Damanik,

tanaman sedap malam dapat dilakukan dengan pemberian unsur hara yang cukup.. melalui pemupukan yaitu, dengan pemberian pupuk NPK dan pupuk

Pupuk Urea adalah sumber unsur hara Nitrogen yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman sehingga sebagai salah satu parameter yang utama dalam penentuan kualitasnya adalah

Namun, dalam aplikasinya di lapangan, selain unsur hara yang diberikan harus lengkap, pupuk juga harus diberikan dalam dosis dan cara pemupukan yang tepat sehingga pemupukan

Pupuk Urea adalah sumber unsur hara Nitrogen yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman sehingga sebagai salah satu parameter yang utama dalam penentuan kualitasnya adalah

Sedangkan dalam pengertian yang khusus, pupuk ialah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara tanaman yang jika diberikan ke pertanaman dapat

Pengaruh Pupuk Green Giant dan Super Bionik Terhadap Pertumbuhan Jagung Pemupukan merupakan suatu tindakan pemberian unsur hara ke tanah atau tanaman sesuai yang dibutuhkan dalam

1.2Tujuan praktik Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami pentingnya pemupukan dalam budidaya tanaman kopi, serta mempraktikkan penggunaan pupuk organik dan anorganik untuk